You are on page 1of 3

IDENTIFIKASI ALLOWANCE PADA SISTEM KERJA PABRIK PENGECORAN LOGAM POLMAN

Deskripsi Sistem Kerja

Pabrik Pengecoran Logam Polman terletak di Jalan Kanayakan Lama, Bandung. Pabrik ini berada di
kompleks kampus Politeknik Manufaktur Bandung. Awalnya pabrik ini hanya digunakan untuk praktikum
mahasiswa jurusan pengecoran logam, akan tetapi dari hari ke hari order untuk membuat part mesin
semakin banyak hingga pabrik ini pun jadi aktif dalam membuat produk komersial. Pabrik ini beroperasi
senin hingga jumat dari jam 7 pagi sampai 9 malam. Biasanya mahasiswa praktik dan kerja disini dalam 2
shift setiap harinya.

Definisi Allowances

Dalam melakukan pengukuran waktu baku, ada 2 faktor yang harus dimasukkan yaitu faktor penyesuaian
dan faktor kelonggaran. Pada tugas ini kita akan membahas mengenai faktor kelonggaran. Kelonggaran
diberikan untuk tiga hal yaitu untuk kebutuhan pribadi, menghilangkan rasa fatigue, dan hambatan-
hambatan yang tidak dapat dihindarkan. Ketiganya merupakan hal-hal yang secara nyata dibutuhkan oleh
pekerja.

Identifikasi Allowances pada Sistem Kerja

Pabrik pengecoran logam polman terdiri dari beberapa stasiun kerja diantaranya stasiun kerja pembuatan
cetakan, pencairan logam, pembuatan pola dan stasiun kerja finishing. Berikut akan kita bahas allowances
yang terdapat pada masing-masing stasiun kerja.

1. Stasiun Kerja Pencairan Logam


Pada stasiun kerja ini terdapat tiga tungku pencairan logam. Pada masing-masing tungku terdapat
dua atau tiga pekerja. Letak ketiga tungku berdekatan. Pada stasiun ini pekerja masing-masing
bertugas memasukkan logam ke tungku, mengaduk logam, dan memantau kondisi logam di
tungku.
Adapun allowances yang terjadi pada stasiun kerja ini adalah :
a. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi yang terlihat jelas pada stasiun kerja ini adalah
intensitas mengobrol antar pekerja. Hal ini sangat mudah dan sering terjadi karena jarak
antar tungku berdekatan sehingga pekerja antar tungku bisa leluasa berbicara. Selain itu
pada rentang waktu kerja yang cukup lama, beberapa pekerja sesekali ke toilet. Hal ini
karena tidak adanya ketentuan kapan pekerja sebaiknya ke toilet.
b. Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatigue
Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatigue pada stasiun ini tergolong rendah karena
pekerjaan tergolong tidak terlalu berat dan sedikit menggunakan kekuatan otot. Namun
ada beberapa saat dimana pekerja meregangkan tubuh atau pergelangan kaki karena
letih yang disebabkan tipe stasiun kerja berdiri.
c. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tak terhindarkan
Adapun kelonggaran yang tak terhindarkan cukup sering terjadi yaitu di antaranya
pengecekan suhu logam yang dilakukan berkali-kali karena untuk mendapatkan suhu
optimal perlu dilakukan pengecekan berkala. Selain itu memisahkan kotoran/debu pada
logam yang sedang dicairkan juga termasuk hambatan tak terhindarkan yang dilakukan
berulang kali. Ketika mengaduk, pekerja harus mengecek gumpalan kotoran/debu di
permukaan logam panas dan menyingkirkannya.

2. Stasiun Kerja Pembuatan Pola


Pada stasiun kerja ini terdapat empat meja pembuatan pola dimana pada masing-masing meja
terdapat satu orang pekerja. Tugas dari masing-masing pekerja adalah membuat pola dari kayu
yang secara detail yang nantinya pola ini akan dipakai untuk membuat cetakan.
Adapun allowances yang terjadi pada stasiun kerja ini adalah :
a. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
Berdasarkan pengamatan kami, salah satu contoh kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
yaitu bercakap-cakap dengan pekerja lain pada stasiun kerja ini jarang terjadi karena sifat
pekerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi. Akan tetapi, kelonggaran dalam hal ke
toilet dan mengobrol sedikit kadang juga terjadi.
b. Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatigue
Kelonggaran untuk menghilangkan pegal pada punggung, pergelangan tangan dan lengan
cukup sering terjadi pada stasiun kerja ini. Hal ini diakibatkan tinggi meja yang tidak sesuai
yang mengharuskan pekerja membungkuk. Selain itu penyebabnya adalah tingkat
ketelitian yang dibutuhkan memaksa pekerja untuk lebih sering menunduk dan
melakukan pergerakan tangan berulang.
c. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tak terhindarkan
Kelonggaran tak terhindarkan yang terjadi disini adalah dalam hal mencari alat-alat
khusus untuk membuat pola yang rumit atau pola pesanan yang tidak biasa. Alat-alatnya
terdapat pada ruangan yang berbeda dengan tempat pembuatan pola.

3. Stasiun Kerja Pembuatan Cetakan


Pada stasiun kerja ini terdapat sebuah mesin besar pembuat cetakan dan sebuah ruangan control
mesin. Ada sekitar 2-3 operator yang dikomandoi oleh seorang kepala operator.
Adapun allowances yang terjadi pada stasiun kerja ini adalah :
a. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
Sama seperti stasiun kerja lainnya, kelonggaran untuk ke toilet terkadang dilakukan
karena tidak ada jam khusus untuk ke toilet. Selain itu, bercakap-cakap antar pekerja juga
agak sering terjadi.
b. Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatigue
Kelonggaran untuk menghilangkan fatigue di stasiun kerja ini sangat jarang terjadi karena
tidak terlalu membutuhkan kerja otot.
c. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tak terhindarkan
Kelonggaran yang tak bisa dihindarkan yaitu pada saat operator perlu menerima atau
meminta petunjuk dari kepala operator/pengawas operator. Hal ini dikarenakan hanya
kepala operator yang sangat mengerti dan paham pada setiap detail tombol operasi pada
ruang kontrol. Sedangkan operator biasa tidak cukup mengerti semua tombol yang
terdapat pada papan kontrol tersebut sehingga harus menunggu instruksi dan petunjuk
dari kepala operator.
4. Stasiun Kerja Finishing
Pada stasiun kerja ini terdapat banyak pekerja yang bertugas melepaskan cetakan dari flask/
kerangka kayu. Sebelum itu para pekerja bersama-sama memposisikan hasil cetakan di lantai lalu
mengikis dan membuka flask perlahan.
Adapun allowances yang terjadi pada stasiun kerja ini adalah :
a. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi
Kelonggaran dalam hal bercakap-cakap dengan sesama pekerja pada stasiun ini adalah
yang terbesar dibandingkan stasiun kerja lain. Hal ini diakibatkan jumlah pekerja yang
berada disini cukup banyak dan memang membutuhkan banyak pekerja untuk
memposisikan hasil cetakan di lantai.
b. Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatigue
Kelonggaran ini juga cukup sering terjadi karena untuk memposisikan hasil cetakan di
lantai membutuhkan kerja otot yang besar. Selain itu, untuk memisahkan pola dari
cetakan pekerja harus jongkok. Hal ini menyebabkan pegal dan sakit punggung.
c. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tak terhindarkan
Kelonggaran yang tak terhindarkan disini adalah menyesuaikan letak hasil cetakan
dengan menggunakan kontrol crane. Posisi yang tepat harus disesuaikan dan tidak bisa
ditentukan secara otomatis sehingga kelonggaran disini cukup besar.

You might also like