You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mahasiswa/i Fakultas Teknik Geologi melakukan kunjungan laboratorium Pusat Penelitian dan
Pengenmbangan Geologi Kelautan (PPPGL) yang berada di kota Cirebon. Kunjungan ini
merupakan salah satu kegiatan kuliah lapangan untuk ajang belajar serta memenuhi nilai pada mata
kuliah Geologi Kelautan. Sebagai seorang ahli geologi, haruslah memiliki kemampuan untuk
melakukan eksplorasi tidak hanya di darat melainkan di laut. Dalam pengambilan sampel batuan
dasar laut berbeda dengan sampel daratan, dikarenaka medan yang harus ditempuh tidak seperti
biasanya serta perlatan yang digunakan juga berdasarkan pada tekhnologi-tekhnologi yang
canggih. Sebagian besar cekungan-cekungan minyak dan gas berada dilaut serta banyak energi-
energi lain yang akan dikembangkan terdapat dilaut. Karna itu sangatlah penting untuk mengetahui
kondisi fisik dari dasar laut sehingga sumber daya alam yang terdapat di laut dapat dimanfaatkan
semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan ahli
geologi yang mampu mengenali seluk beluk dunia kelautan, yaitu dimulai dengan kunjungan ke
PPPGL untuk mengenalkan ala-alat yang digunakan pada saat pengambilan sampel, serta
mengetahui kekurangan dan kelebihan alat sehingga tidak terjadi kesalahan saat eksplorasi
dilakukan. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam pengambilan sampe karena
kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat-alat dan bahan yang dalam suatu pengambilan
objek yang akan diamati. Maka, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam suatu penelitian
disesuaikan dengan tujuan penelitian agar penelitian berjalan lancar dan data yang diperoleh lebih
akurat.
1.2 Maksud, Tujuan dan Manfaat
Maksud dari kunjungan ini yaitu untuk melihat dan mengetahui berbagai peralatan dan
laboratorium yang terdapat pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL).
Sedangkan tujuan nya yaitu :
1. memahami jenis peralatan dan teknik untuk pengambilan sampel dasar laut
2. melihat laboratorium core storage dan pengukuran fraksi sedimen
3. kunjungan ke kapal Geomarin III
Untuk manfaatnya sendiri adalah kita dapat lebih mengerti bagaimana cara untuk mengambil data
geologi di laut.
BAB II
ISI

2.1 Sejarah Pusat Pengembangan Geologi Kelautan (PPGL)


Pusat pengembangan geologi kelautan meurapakan lembaga yang melakukan penilitan untuk
wilayah kelautan. Pada tahun 1979, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
(PPPGL) dimulai dengan terbagi menjadi dua seksi yaitu dengan dibentuknya Seksi Geologi Marin
dan Seksi Geofisika Marin pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi (P3G). Pada tanggal
6 Maret 1984 kedua Seksi tersebut berkembang menjadi Pusat Pengembangan Geologi Kelautan
(PPGL) di bawah Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral berdasarkan SK Menteri
Pertambangan dan Energi No. 1092 Tahun 1984. Pada awal berdirinya, PPGL didukung oleh empat
bidang teknis, yaitu : Bidang Geologi Kelautan, Bidang Geofisika Kelautan, Bidang Sarana
Operasi Kelautan, Bidang Manajemen Informasi dan Bagian Umum, dengan jumlah sumber daya
manusia 164 orang. Sarana dan prasarana yang dimiliki sebagian berasal dari P3G. Dalam
perjalanannya, PPGL telah membangun Kapal Peneliti Geomarin I dan memiliki berbagai
peralatan survei pantai. Kapal Peneliti Geomarin I diopeasikan untuk mendukung kegiatan
pemetaan geologi kelautan bersistem skala 1:250.000 di perariran dangkal. Peralatan survei pantai
dioperasikan untuk mendukung kajian geologi kelautan tematik di kawasan pesisir. Selanjutnya
berdasarkan SK Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 150 Tahun 2001, PPGL dimekarkan
menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (PPPGL) di bawah Badan Litbang
Energi dan Sumber Daya Mineral. Pada era tersebut PPPGL berkembang dengan semangat menuju
kemandirian, sejalan dengan lingkungan strategis globalisasi, AFTA, perkembangan industri
kelautan yang pesat, Otonomi Daerah dan kemitraan. Peraturan Menteri ESDM No. 0030 Tahun
2005 mengukuhkan kembali PPPGL sebagai penunjang dalam upaya meningkatkan investasi
sektor ESDM terutama penyediaan data klaim atas wilayah landas kontinen, dan peningkatan status
cekungan migas di laut.
Tugas Pokok dan Fungsi PPPGL mempunyai tugas menyelenggarakan penelitian dan
pengembangan bidang geologi kelautan. Dalam melaksanakan tugasnya PPPGL
menyelenggarakan fungsi-fungsi :

1. Perumusan pedoman dan prosedur kerja.


2. Perumusan rencana dan program penelitian dan pengembangan berbasis kinerja.
3. Penyeleggaraan penelitian dan pengembangan pemetaan geologi, geokimia, dan geofisika
kelautan, serta pengelolaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan.
4. Perumusan rekomendasi batas landas kontinen Indonesia.
5. Pengelolaan kerja sama kemitraan penerapan hasil penelitian dan pelayanan jasa teknologi,
serta kerja sama penggunaan sarana dan prasarana penelitian dan pengembangan.
6. Pengelolaan sistem informasi dan layanan informasi, serta sosialisasi dan dokumentasi
hasil penelitian dan pengembangan teknologi.
7. Penanganan masalah hukum dan hak atas kekayaan intelektual, serta pengembangan sistem
mutu kelembagaan penelitian dan pengembangan teknologi.
8. Pembinaan kelompok jabatan fungsional Pusat.
9. Pengelolaan ketatausahaan , rumah tangga, administrasi keuangan, dan kepegawaian pusat
10. Evaluasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan bidang geologi kelautan.

2.2 Struktur Organisasi dan Peranan Kerjanya


Struktur organisasi dari pusat penelitian dan pengembangan geologi kelautan dapat dilihat
dari bagan sebagai berikut :

PUSAT PENELITIAN DAN


PENGEMBANGAN GEOLOGI
KELAUTAN
BAGIAN TATA
USAHA

BIDANG BIDANG BIDANG KELOMPOK FUNGSIONAL


PROGRAM PENYELENGGARAAN AFILIASI DAN PELAKSANA LITBANG
DAN SARANA LITBANG INFORMASI (KP3)
Dari kelompok fungsional pelaksana Litbang terbagi menjadi beberapa seksi atau divisi, yaitu :
1. Pemetaan Geologi Kelautan
Tugas: melaksanakan pemetaan geologi kelautan untuk mendukung sektor
energi dan sumber daya mineral.
Kelompok Kerja:
Pemetaan Cekungan Sedimenter Wilayah Frontier
Pemetaan Geologi Regional dan Tektonik
Pemetaan Batas Wilayah Indonesia

2. Sumber Daya Mineral Kelautan


Tugas: melaksanakan penelitian dan pengembangan sumber daya mineral
kelautan untuk mendukung sektor energi dan sumber daya mineral.
Kelompok Kerja:
Litbang Mineral Sulfida Dasar Laut
Litbang Mineral Plaser dan Mineral Jarang

3. Sumber Daya Migas Kelautan


Tugas: melaksanakan penelitian dan pengembangan energi konvensional dan
energi baru terbarukan kelautan untuk menunjang sektor energi dan sumber
daya mineral.
Kelompok Kerja:
Litbang Energi Migas dan Methan Hidrat
Litbang Gas Biogenik
4. Energi Kelautan dan Kewilayahan
Tugas: melaksanakan penelitian dan pengembangan geologi lingkungan dan
kebencanaan di wilayah pesisir dan laut untuk menunjang sektor energi dan
sumber daya mineral.
Kelompok Kerja:
Litbang Wilayah Pesisir, Pantai dan Pulau-pulau Kecil
Litbang Geologi Lingkungan dan Kebencanaan Geologi
Litbang EBT Kelautan (Arus, Gelombang, OTEC)

2.3 Fungsi dan Alat Pada Kapal Geomarin III Untuk Penelitian Geologi Wilayah Kelautan
No Nama Alat Gambar Fungsi
1 Geomarine II salah satu kapal laut yang dimiliki oleh P3GL
yang turut mendukung dalam explorasi
perairan Indonesia

2 Kemudi Kapal system untuk menentukan cuaca, arah kapal,


Geomarine II sampai dengan sensor apabila berpapasan
dengan benda lain yang ada disekitar kapal.
Pada saat malam hari anjung kapal harus dalam
keadaan gelap, karena agar cahaya yang
terpancar dari luar terlikat oleh nahkoda kapal
3 Streamer Fungsi dari streamer untuk menangkap data
dan memonitor. Dapat menjangkau hingga
kedalaman 150 m
4 EchoSounder alat navigasi menggunakan system gema yang
dipasang pada dasar kapal yang berfungsi untuk
mengukur kedalaman perairan, mengetahui
bentuk dasar suatu perairan secara vertikal

5 ADCP instrumen yang digunakan untuk mengukur


(Acoustic kecepatan arus air berdasarkan efek Doppler
Doppler dari suara yang diterima
Current
Profiler)

6 Side Scan memetakan dasar laut yang juga dapat


Sonar (SSS) digunakan untuk mempelajari kehidupan di
dasar laut.

7 Hydrophone bagian yang terdapat di dalam streamer.


Hydrophone adalah transduser suara yang
dapat memancarkan dan menerima suara.

8 Multi corer mendapatkan sedimen laut yang permukaan


nya relatif tidak terganggu.
9 Gravity Corer mengambil contoh inti sedimen dasar laut yang
digunakan untuk mendapatkan sampel sedimen
dasar laut yang relative panjang dengan cara
yang relative mudah dan murah

10 Grab Sampler mengambil sedimen permukaan dasar laut yang


ketebalannya tergantung dari tinggi dan
dalamnya

11 Sedimen Trap mengumulkan sedimen melayang di dalam air


sebelum terendapkan di dasar perairan

12 Water Sampler mengambil sampel air laut

13 Boomerang mengambil contoh sedimen dasar laut yang


Corer relative tidak terganggu.

14 Bor Tangan pemboran yang dilakukan dengan


menggunakan tangan manusia dengan cara
memutar dan menekan mata bor kedalam tanah
15 Magnetometer instrumen pengukuran yang digunakan untuk
dua tujuan umum - untuk mengukur
magnetisasi bahan magnetik seperti
feromagnet, atau untuk mengukur kekuatan

16 Current Meter alat yang digunakan untuk megukur kecepatan


aliran air.

17 Box Corer pengambil sedimen dasar laut berbentuk box


(persegi empat) yang dilengkapi dengan
pemberat dan penutup di bagian bawah.

18 Mesin Bor Mesin bor type YBM 3 JR merupakan salah


Type YBM 3 satu mesin bor yang dimiliki oleh P3GL, mesin
JR bor ini mampu dipakai sampai kedalaman 300
meter

19 Dredge Pengambilan sampel dilakukan dengan cara


Sampler menurunkan dredge sampler mencapai dasar
laut, cabie tension akan turun. Tension akan
naik pada saat dredge sampler mulai ditarik
dengan kecepatan 4 5 knot untuk
mrngumpulkan sampel
20 Tempat Untuk Menyesuaikan suhu tempat sampel core
Pendingin berada dengan suhu asal sampel diambil

You might also like