Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penyakit autoimmune adalah penyakit dimana sistem kekebalan yang
terbentuk salah mengidentifikasi benda asing, dimana sel, jaringan atau organ
tubuh manusia justru dianggap sebagai benda asing sehingga dirusak oleh
Gen MHC ada pada semua vertebrata, gen ini menandai dua katagori pokok
molekul yang membentuk bagian dari sel membran dan seluruh bagian
membran.
Secara khusus gen tersebut memiliki peranan dalam menseleksi antigen
yang dapat dikenali oleh sel-T. Sebuah analisa keturunan dari anjing beardies
ketahanan berupa respon immun untuk melawan substansi tersebut dalam upaya
kondisi asing atau bukan dirinya sendiri. Pada penyakit autoimmune terjadi
perubahan kimia darah anjing dan kadar gula drop menyebabkan hewan runtuh.
Disease.
2.2.2. Agar mampu memberikan asuhan keperawatan pada klien Addison
Disease.
2.2.3. Agar mampu menjelaskan pada klien atau masyarakat bagaimana
disease.
BAB II
LANDASAN TEORI
yang terjadi pada semua kelompok umur dan menimpa pria pria dan
nanda.com/Addison 4html)
Penyakit Addison adalah penyakit yang terjadi akibat fungsi
1994)
Penyakit Addison adalah terjadi bila fungsi korteks adrenal tidak
korteks adrenal. Keadaan seperti ini terlihat pada hipoado tironisme yang
adrenal.
1.2.8. Lain-lain
Akibat pengobatan radiasi, adrenalektomi bilateral dan kelainan
kongenital.
1.3. Manifestasi Klinis
1.3.1. Hipotensi
1.3.2. Pusing
1.3.3. Hiperpigmentasi pada kulit
1.3.4. Hipoglikemia
1.3.5. Anoreksia
1.3.6. Dehidrasi
1.3.7. Mual muntah
1.3.8. Cemas
1.3.9. Kelelahan dan kelemahan otot
1.3.10. Keringat dingin dan gemetar
1.3.11. Penurunan kesadaran
1.4. Patofisiologi
Kerusakan pada korteks adrenal mempengaruhi insufisiensi
mengakibatkan hipotensi.
Pada sekitar 70% dari semua kasus, atrofi ini diduga terjadi karena
struktur itu hadir dalam; atau Invasi kelenjar adrenal oleh kanker.
Pada sekitar 75% dari semua pasien, penyakit Addison cenderung
signifikan tidak dicatat sampai sekitar 90% dari korteks adrenal telah
perut, penurunan berat badan, lemah otot, pusing ketika berdiri, dehidrasi,
tidak biasa bidang gelap (pigmen) kulit, dan freckling gelap. Sebagai
rektum, dan gelap pigmentasi daerah sekitar puting susu (aereola). Sebagai
dehidrasi menjadi lebih parah, tekanan darah akan terus untuk drop dan
irama, rasa sakit parah di punggung dan perut, tak terkendali mual dan
muntah, penurunan drastis dalam darah tekanan, gagal ginjal, dan pingsan.
diadrenal
1.6.3. CT Scan
Detektor klasifikasi adrenal dan pembesaran yang sensitive
adrenal
1.6.4. Gambaran EKG
Tegangan rendah aksis QRS vertical dan gelombang ST non
30, 60 ,90 dan 120 menit setelah suntikan. Pasien pasien dengan
adrenal.
Hal ini terjadi ketika seseorang dengan penyakit Addison
mengalami stres fisik yang berat. Kelenjar adrenal tidak dapat memasok
hipoglikemia. Jika hal ini tidak diakui dan diperlakukan, kerusakan otak
infeksi lainnya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit Addison bukan merupakan penyakit herediter.
2.1.3. Dasar Data Pengkajian Pasien
1. Sistem Pernapasan
Inspeksi : Bentuk dada simetris, pergerakan dada cepat, adanya
cuping hidung
Palpasi : Terdapat pergesekan dada tinggi
Perkusi : Resonan
Auskultasi : Terdapat suara ronkhi, krekels pada keadaan
infeksi
2. Sistem Cardiovaskuler
Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba pada ICS 5-6 mid clavikula line
sinistra
Perkusi : Redup
Auskultasi : Suara jantung melemah
3. Sistem Pencernaan
Mulut dan tenggorokan : nafsu makan menurun, bibir kering
Abdomen :
Inspeksi : Bentuk simetris
Auskultasi: Bising usus meningkat
Palpasi : Nyeri tekan karena ada kram abdomen
Perkusi : Timpani
4. Sistem muskuluskeletal dan integument
Ekstremitas atas : terdapat nyeri
Ekstremitas bawah : terdapat nyeri
Penurunan tonus otot
5. Sistem Endokrin
Destruksi kortek adrenal dapat dilihat dari foto abdomen, Lab.
bagian distal ekstremitas dan buku buku pada jari, siku dan
mebran mukosa
6. Sistem Eliminasi Urin
Diuresis yang diikuti oliguria, perubahan frekuensi dan
krakteristik urin
Eliminasi Alvi
Diare sampai terjadi konstipasi, kram abdomen
7. Sistem Neurosensori
Pusing, sinkope, gemetar, kelemahan otot, kesemutan terjadi
abdomen, ekstremitas
9. Keamanan
Tidak toleran terhadap panas, cuaca udara panas, penngkatan
kekurangan aldosterone).
2.2.2. Diagnosa 2
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
2.2.4. Diagnosa 4
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan produksi
tekanan nadi perifer jelas, turgor kulit baik, pengisian kapiler baik dan
Rencana Rasional
Mandiri :
Pantau tanda vital, catat perubahan Hipotensi postural merupakan
Untuk menghilangkan
hipoglikemia.
Pasang atau pertahankan kateter
Mengganti kekurangan kortison di
urine dan selang NG sesuai indikasi.
dalam tubuh dan meningkatkan
membatasi muntah.
Kriteria Hasil :
Tidak ada mual dan muntah. Menunjukkan berat badan stabil atau
Rencana Rasional
Mandiri :
absorsi makanan.
tambahan glukokortikoid.
Kolaborasi :
fungsi seluler.
otot.
dan protein bila makan lewat oral perhari bisa terpenuhi, selain itu
mencegah hipoglikemia.
sehubungan pemberian
glukokortikoid.
tanda vital dalam batas normal, nadi perifer teraba dengan baik, pengisian
Rencana Rasional
Mandiri ;
Pantau tanda vital ; FJ, irama Peningkatan FJ merupakan
jantung, dan catat adanya disritmia. manifestasi awal sebagai
menurun (hipotensi)
CVP memberikan gambaran
komplikasi.
Pucat, kulit yang dingin, pengisian
ginjal.
Rencana Rasional
Kaji tingkat kelemahan klien dan Pasien biasanya telah mengalami
dilakukan.
Kriteria Hasil :
Rencana Rasional
Dorong pasien untuk Membantu mengevaluasi berapa
- Visualisasi
- Imaginasi
Dorong pasien untuk membuat Dapat membantu meningkatkan
Kriteria Hasil :
vasokonstriksi.
mengevaluasi keefektifan.
klien.
Kolaborasi dengan dokter tentang Agar pasien tidak merasa stress dan
pemberian anti depresan, diazepam. merasa tenang.
Kriteria Hasil :
Rencana Rasional
Anjurkan pada Klien agar diet Menambah retensi Na+
tinggi garam.
banyak.
lancar.
melancarkan BAK.
Kriteria Hasil :
Klien mengatakan nyeri berkurang, klien tidak menyeringai kesakitan,
Rencana Rasional
Beri penjelasan pada klien tentang Meningkatkan pengetahuan klien
penyebab nyeri dan proses dan keluarga, serta agar klien lebih
akan dilakukan.
seperti imajinasi, misal musik yang pasien untuk mengatasi nyeri / rasa
dengan kebutuhannya.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Penyakit Addison adalah penyakit yang terjadi akibat fungsi korteks tidak
yang tiba-tiba. Hal ini dapat menimbulkan kematian apabila tidak segera
ditangani.
2. Saran
Sebagai bahan acuan dan pemahaman mengenai konsep dasar penyakit pada
EGC.
Sherwood, Laualee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta : EGC.
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawtan Medikal Bedah Brunner &
http://nswahyunc.blogspot.com/2012/04/askep-addison-disease.html
http://musyrihah-megarezky.blogspot.com/2011/11/askep-addison-disease_11.html