Professional Documents
Culture Documents
materi pembelajaran:
1. besaran pokok dan besaran turunan
2. satuan dan konversinya
3. jenis-jenis alat ukur
4. pengukuran dan ketidakpastian pengamatan
5. besaran dan dimensi
6. angka penting
7. notasi ilmiah
8. penjumlahan dan pengurangan vektor
tujuan pembelajaran:
siswa dapat:
1. mengukur besaran pokok dan turunannya
2. Mendeskripsikan dimensi, notasi ilmiah, dan angka penting
3. mengukur dengan alat ukur
4. mendeskripsikan ketidakpastian pengamatan
5. mendeskripsikan analisis dimensional dan vektor
A. PENGUKURAN
Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang ditetapkan
sebagai satuan.
Untuk mengukur suatu besaran, baik besaran panjang, massa, waktu, maupun besaran-besaran lain
digunakan berbagai jenis alat.
1. Pengukuran panjang
Satuan standar untuk panjang adalah meter. Panjang merupakan besaran pokok yang digunakan
untuk mengukur jarak antara dua titik dan ukuran geometri sebuah benda.
contoh: panjang sebuah silinder 15 cm dan diameternya 6 cm, jarak kota A ke kota B adalah 1000
meter.
Satu meter (1 m) pada awalnya didefinisikan sebagai dua goresan pada batang meter standar yang
terbuat dari campuran platinum-iridium yang disimpan di the International Bureau of Weights and
Measures (Sevres, France).
Pada bulan November 1983, definisi standar meter diubah lagi dan ditetapkan menjadi satu meter
adalah jarak yang ditempuh cahaya (dalam vakum) pada selang waktu 1/299.792.458 sekon.
a. Mistar
Alat ukur panjang yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah mistar. Skala
terkecil dari mistar adalah 1 mm (0,1 cm) dan ketelitiannya setengah skala terkecil 0, 5 mm
(0,05 cm).
b. jangka sorong
Dalam prakteknya, mengukur panjang kadang-kadang memerlukan alat ukur yang mampu
membaca hasil ukur sampai ketelitian 0,1 mm (0,01 cm). Untuk pengukuran semacam ini kita
bisa menggunakan jangka sorong.
c. mikrometer skrup
Alat ukur panjang yang paling teliti adalah mikrometer sekrup yang memiliki ketelitian 0,01 mm
biasanya digunakan oleh para teknisi mesin, terutama pada saat penggantian komponen mesin
yang
mengalami
keausan.
2. Pengukuran massa
Dalam kehidupan sehari-hari, massa sering diartikan sebagai berat, tetapi dalam tinjauan fisika
kedua besaran tersebut berbeda. Massa tidak dipengaruhi gravitasi, sedangkan berat dipengaruhi oleh
gravitasi
Bila satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg), satuan SI untuk berat adalah newton (N).
Massa diukur dengan neraca lengan, berat diukur dengan neraca pegas, Neraca lengan dan neraca
pegas termasuk jenis neraca mekanik.
Selain kilogram (kg), massa benda juga dinyatakan dalam satuan- satuan lain, misalnya: gram (g)
miligram (mg), dan ons untuk massa-massa yang kecil; ton (t) dan kuintal (kw) untuk massa yang
besar.
1 ton = 10 kwintal = 1.000 kg
1 kg = 1.000 g = 10 ons
3. Pengukuran waktu
Waktu adalah selang antara dua kejadian/peristiwa. Misalnya, waktu siang adalah sejak matahari
terbit hingga matahari tenggelam, waktu hidup adalah sejak dilahirkan hingga meninggal. Untuk
peristiwa-peristiwa yang selang terjadinya cukup lama, waktu dinyatakan dalam satuan-satuan yang
lebih besar, misalnya menit, jam, hari, bulan, tahun, abad dan lain-lain.
1 hari = 24 jam;
1 jam = 60 menit;
1 menit = 60 sekon
Sedangkan, untuk kejadian-kejadian yang cepat sekali bisa digunakan satuan milisekon (ms) dan
mikrosekon (s). Untuk keperluan sehari-hari, telah dibuat alat-alat pengukur waktu, misalnya
stopwatch dan jam tangan.
B. KETIDAKPASTIAN
Mengukur selalu menimbulkan ketidakpastian artinya, tidak ada jaminan bahwa pengukuran ulang akan
memberikan hasil yang tepat sama.
1. Ketidakpastian Sistematik
Ketidakpastian sistematik bersumber dari alat ukur yang digunakan atau kondisi yang menyertai saat
pengukuran. Bila sumber ketidakpastian adalah alat ukur, maka setiap alat ukur tersebut digunakan
akan memproduksi ketidakpastian yang sama.
Yang termasuk ketidakpastian sistematik antara lain:
Ketidakpastian Alat
Ketidakpastian ini muncul akibat kalibrasi skala penunjukan angka pada alat tidak tepat, sehingga
pembacaan skala menjadi tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Misalnya, kuat arus listrik yang
melewati suatu hambatan listrik sebenarnya 1,0 ampere, tetapi bila diukur menggunakan suatu
ampermeter tertentu selalu terbaca 1,2 ampere. Karena selalu ada penyimpangan yang sama, maka
dikatakan bahwa ampermeter itu memberikan ketidakpastian sistematik sebesar 0,2 ampere.Untuk
mengatasi ketidakpastian tersebut, alat harus dikalibrasi setiap akan digunakan.
Kesalahan Nol
Ketidaktepatan penunjukan alat pada skala nol juga menyebabkan ketidakpastian sistematik. Hal ini
sering terjadi, tetapi juga sering terabaikan. Sebagian besar alat umumnya sudah dilengkapi dengan
sekrup pengatur/pengenol. Bila sudah diatur maksimal tetap tidak tepat pada skala nol, maka untuk
mengatasinya harus diperhitungkan selisih kesalahan tersebut setiap kali melakukan pembacaan
skala.
Waktu Respon Yang Tidak Tepat
Ketidakpastian pengukuran ini muncul
akibat dari waktu pengukuran (pengambilan data)
tidak bersamaan dengan saat munculnya data
yang seharusnya diukur, sehingga data yang
diperoleh bukan data yang sebenarnya. Misalnya,
kita ingin mengukur periode getaran suatu beban
yang digantungkan pada pegas dengan
menggunakan stopwatch. Selang waktu yang diukur sering tidak tepat karena pengukur terlalu
cepat atau terlambat menekan tombol stopwatch saat kejadian berlangsung.
Kondisi Yang Tidak Sesuai
Ketidakpastian pengukuran ini muncul karena kondisi alat ukur dipengaruhi oleh kejadian yang
hendak diukur.
Misal:
mengukur nilai penguatan transistor saat dilakukan penyolderan, atau mengukur
panjang sesuatu pada suhu tinggi menggunakan mistar logam. Hasil yang diperoleh
tentu bukan nilai yang sebenarnya karena panas mempengaruhi objek yang
diukur maupun alat pengukurnya.
3. Ketidakpastian Pengamatan
Ketidakpastian pengamatan merupakan ketidakpastian pengukuran yang bersumber dari
kekurangterampilan manusia saat melakukan kegiatan pengukuran. Misalnya metode pembacaan
skala tidak tegak lurus (paralaks), salah dalam membaca skala, dan pengaturan atau pengesetan alat
ukur yang kurang tepat.
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka.
Contoh:
Dalam sebuah pengukuran massa badan siswa Kelas 1 SMK 1 Tekno Nusa didapatkan bahwa siswa
terbesar adalah 178 kilogram dan yang teringan adalah 45kilogram.
Angka 178 dan 45 disebut nilai besaran, sedangkan kilogram disebut satuan.
Di dalam Sistem Internasional dikenal dua besaran berdasarkan sistem generiknya, yaitu :
- besaran pokok
- besaran turunan.
1. besaran pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan lebih dulu atau besaran yang satuannya
didefinisikan sendiri berdasarkan hasil konferensi internasional mengenai berat dan ukuran.
Berdasar Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971, besaran pokok ada tujuh,
2. Besaran turunan
Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau diperoleh dari besaran-besaran pokok.
Satuan besaran turunan diperoleh dari satuan-satuan besaran pokok yang menurunkannya.
Berikut ini beberapa contoh besaran turunan dan satuannya
NO BESARAN POKOK SATUAN
1 Luas m2
2 Volume m3
3 Kecepatan m/s
4 Percepatan m/s2
5 Gaya kg m/s2 = newton
6 Usaha kg m2/s2 = joule
7 Tekanan kg/m s2 = pascal
8 Daya kg m2/s3 = j/s = watt
3. Dimensi
Dimensi suatu besaran menunjukan bagaimana besaran tersebut tersusun atas kombinasi besaran-
besaran pokok.
Contoh:
Kecepatan = =
TUGAS 1
Kerjakan tugas berikut dengan benar!
1. Sebutkan tujuh besaran pokok berikut satuannya!
Jawab:______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
2. Apa yang dimaksud dengan besaran turunan dan berikan minimal tiga contoh berikut satuannya!
Jawab:______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
7 8
Hitunglah hasil pengukuran dengan menggunakan jangka sorong seperti gambar di atas!
Jawab:______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
Jawab:______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
Dengan adanya beberapa sistem satuan, maka diperlukan pengetahuan untuk dapat menentukan
perubahan satuan dari satu sistem ke sistem yang lain yang dikenal dengan istilah konversi satuan.
Berikut ini diberikan konversi satuan-satuan penting yang biasa digunakan.
Panjang Massa
1 yard = 3 ft = 36 in 1 lb = 0,4536 kg
1 in = 0,0254 m = 2,54 cm 1 slug = 14,59 kg
1 mile = 1609 m 1 ton = 1000 kg
1 mikron = 10 m -6
1 Angstrom = 10 m -10
Gaya
1 lbf = 4,448 N
Luas 1 dyne = 10 N -5
1 ft = 9,29 x 10 m
2 -2 2
1 kgf = 9,807 N
1 are = 100 m 2
Energi
Volume 1 BTU = 1055 J = 252 kal
1 liter = 10 m
-3 3
1 kal = 4, 186 J
1 ft = 2,832 x 10 m
3 -2 3
1 ft lb = 1, 356 J
1 gallon (UK) = 4,546 liter 1 hp jam = 2, 685 x 10 J 6
1 bar = 10 dyne/cm
6 2
Daya = 10 Pa
5
1 hp = 745,4 W
1 kW = 1,341 hp
1 BTU/jam = 0,293 W
1 kal/s = 4,186 W
A x 10n
A = Bilangan penting
N = bilangan bulat
10n= orde
Tujuan penulisan hasil pengukuran dalam notasi ilmiah adalah untuk menyingkat penulisan.
Manfaat penulisan notasi ilmiah adalah sebagai berikut:
1. mudah menentukan banyaknya angka penting
2. mudah menentukan orde besaran yang diukur
3. mudah melakukan perhitungan aljabar
Contoh soal:
1. Nyatakan dalam notasi ilmiah:
a. 34.500.000 m
b. 0,000212 kg
Penyelesaian:
a. 3, 45 x 107 m
b. 2,12 x 10-4 kg
c. 36 km/jam = 36 x = 10 m/s
2. Angka Penting
Angka penting adalah angka yang diperoleh dari hasil pengukuran, aturan angka penting adalah sebgai
berikut:
1. Semua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh:
5762 (4 angka penting)
56,786 (5 angka penting)
2. Angka nol yang terletak di antara dua angka bukan nol adalah angka penting
Contoh:
2,601 (4 angka penting)
20304 (5 angka penting)
3. Untuk bilangan desimal yang lebih kecil dari 1, angka nol di kiri da di kanan koma desimal bukan
angka penting
Contoh:
0, 00123 (3 angka penting)
0,1234 (4 angka penting)
0,00100 (3 angka penting)
4. Angka nol pada deretan akhir sebuah bilangan yang 10 termasuk angka penting, kecuali jika
angka sebelum nol diberi garis bawah. Dalam hal ini, angka penting berakhir pada angka yang
diberi garis bawah dan angka selanjutnya bukan angka penting.
Contoh:
1500 (4 angka penting)
1500 (3 angka penting)
1500 (2 angka penting)
32 700
3 530 +
0,5242 (4 ap)
4,1 (2 ap)
x
2,14922 2,1 (2 ap)
TUGAS 2
Kerjakan tugas berikut dengan benar!
1. Nyatakan dalam notasi ilmiah:
a. 11.500.000 m
b. 0,0000453 kg
Jawab:______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
F. VEKTOR
1. Besaran skalar
Besaran skalar adalah besaran yang hanya memliki besaran dan cukup dinyatakan dengan sebuah
angka dan sebuah satuan.
Misalnya:
Massa, volume, suhu
2. Besaran vektor
Besaran vektor adalah yang selain memiliki besar juga memiliki arah.
Contoh:
Perpindahan
Kecepatan
Lambang suatu besaran vektor di cetak tebal dan jika ditulis tangan dinyatakan dengan anak panah di
atas lambang besaran.
Contoh: , ,
Besaran vektor digambarkan dengan sebuah anak panah dan arah anak panah menunjukan arah vektor.
3. penjumlahan dan pengurangan vektor
a. secara segi tiga
= + =- +
= +
Contoh soal:
Dua vektor F1 = 3N dan F2=4N keduanya membentuk sudut 60o. tentukan besarnya resultan kedua
gaya tersebut!
Penyelesaian:
R =
= N
c. penguraian vektor
sebuah vektor dapat diuraikan atas komponen-komponennya pada sumbu x dan sumbu y.
vx= v cos
v
vy= v sin
vy
vx besarnya v =
contoh soal:
1. sebuah vektor kecepatan v yang besarnya 10 m/s membentuk sudut 60 o terhadap sumbu x. tentukan
besarnya komponen pada sumbu x dan sumbu y!
penyelesaian:
vx = v cos
= 10 cos 60
= 10 0,5
= 5 m/s
vy = v sin
= 10sin 60
= 10
=5 m/s
2. diketahui vektor F
2 cm
b. -F
-2 cm
TUGAS 3
Kerjakan tugas berikut dengan benar!
1. Dua buah vektor gaya F1 = 4 N F2 = 5 N keduanya membentuk sudut 60o. tentukan resultan kedua gaya
tersebut!
Jawab:_______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
2. Sebuah vektor kecepatan v sebuah vektor kecepatan v yang besarnya 20 m/s membentuk sudut 30 o
terhadap sumbu x. tentukan besarnya komponen pada sumbu x dan sumbu y!
Jawab:_______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
TES FORMATIF 1
A. berilah tanda silang (x) pada huruf a,b,c,d atau e pada jawaban yang benar!
1. Perhatikan tabel berikut !
Besaran
No Satuan alat ukur
pokok
1 Massa kg neraca
2 waktu sekon stop watch
3 berat N dinamometer
Dari tabel di atas yang mempunyai satuan dan dimensi yang benar adalah besaran nomor... .
A. 1 saja
B. 1 dan 2 saja
C. 1, 2, dan 3
D. 1 dan 3 saja
E. 2 dan 3 saja
2. Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok dalam sistem Internasional
adalah .
A. Panjang, luas, waktu, jumlah zat
B. Kuat arus, intersitas cahaya, suhu, waktu
C. Volume, suhu, massa, kuat arus
D. Kuat arus, panjang, massa, tekanan
E. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu
3. Gambar di bawah merupakan hasil pengukuran tebal pelat dengan mikrometer sekrup. Tebal pelat yang
diukur adalah .
A. 2,22 mm
B. 2,52 mm
C. 2,72 mm
0 25
D. 5,22 mm 20
E. 5,72 mm
4. Kelompok besaran di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah
A. Panjang lebar dan luas
B. Kecepatan, percepatan dan gaya
C. Kuat arus, suhu dan usaha
D. Massa, waktu, dan percepatan
E. Intensitas cahaya, banyaknya mol dan volume
5. Tiga besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah .
A. Jarak, waktu dan luas
B. Perpindahan, kecepatan dan percepatan
C. Laju, percepatan dan perpindahan
D. Gaya, waktu dan induksi magnetik
E. Momentum, kecepatan dan massa
6. Dari hasil pengukuran di bawah ini yang termasuk vektor adalah
A. Gaya, daya dan usaha
B. Gaya, berat dan massa
C. Perpindahan, laju dan kcepatan
D. Kecepatan, momentum dan berat
E. Percepatan, kecepatan dan daya
A. Gaya
B. Energi
C. Daya
D. Tekanan
E. Momentum
8. Dimensi dari kelajuan sudut adalah
A. L -2
B. M -2
C. T -2
D. T -1
E. T
9. Rumus dimensi momentum adalah
A. MLT-3
B. ML-1T-2
C. MLT-1
D. ML-2T2
E. ML-1T-1
10. Rumus dimensi daya adalah
A. ML2T-2
B. ML3T-2
C. MLT-2
D. ML2T-3
E. MLT
17. Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu ruangan adalah 3,8 m dan 3,2 m. Luas ruangan itu menurut
aturan penulisan angka penting adalah .. m2
A. 12
B. 12,1
C. 12,16
D. 12,20
E. 12,2
18. Dari hasil pengukuran di bawah ini yang memiliki tiga angka penting adalah .
A. 1,0200
B. 0,1204
C. 0,0204
D. 0,0024
E. 0,0004
19. Dari hasil pengukuran pelat seng, didapatkan panjang 13,24 mm dan lebar 5,27 mm. Luas pelat tersebut jika
ditulis dengan angka penting adalah . mm 2
A. 69,7748
B. 69,78
C. 69,7
D. 69,9
E. 69,8
20. Gambar di bawah menunjukkan hubungan .
A. c = b a
c B. c = b x a
b
C. c = b + a
D. b = c a
a E. c = a b
PERBAIKAN
1. sebuah pelat baja berbentuk persegi dengan ukuran sisi-sisinya 4,0 cm. tentukan luas persegi tersebut!
(dengan aturan angka penting)
Jawab:_______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
2. sebuah kereta melaju dengan kecepatan 72 km/jam. Hitung kecepatan kereta dalam satuan m/s?
Jawab:_______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
3. Nyatakan dalam bentuk orde
a. 655
b. 0,0045
Jawab:_______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
4. tentukan hasilnya sesuai dengan aturan angka penting!
a. 10,5 +234,56
b. 25,15 x 15,51
Jawab:_______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
5. perhatikan vektor berikut!
F
Lukislah vektor berikut:
a. 2F
b.-3F
Jawab:_______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
Pengayaan
1. tentukan dimensi dari besaran-besaran berikut:
a. tekanan
b. momentum
c. kecepatan
d. percepatan
e. gaya
f. usaha
g. energi kinetik
h. energi potensial
Jawab:_______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
Jawab:_______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
F1 = 5 N
F2 = 5 N 1200
Tentukan resultannya!
Jawab:_______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
450
600
F1 = 9 N
F2 = 9 N
Jawab:_______________________________________________________________________
____________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________