Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pada jurnal penelitian ini, penulis akan melakukan uji percobaan untuk
mengetahui ada atau tidaknya kandungan formalin pada sampel tahu yang dijual di
pasar tradisional kota kendari. Sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu
makanan tahu karena tahu merupakan salah satu makanan yang cukup sering
dikonsumsi oleh masyarakat. Tahu sendiri merupakan makanan yang terbuat dari
kacang kedelai yang diolah lalu dipisahkan ampas dan filtratnya lalu diberikan
tambahan asam cuka. Kandungan dari tahu sendiri yaitu banyak mengandung protein
sehingga tahu memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Akan tetapi karena tahu
merupakan makanan yang mudah rusak dan tidak tahan lama, banyak penjual tahu yang
menggunakan pengawet untuk mengawetkan tahu yang akan dijualnya. Pengawet yang
sering digunakan yaitu formalin. Formalin merupakan pengawet yang dilarang
penggunaannya untuk makanan karena biasanya formalin digunakan untuk
mengawetkan mayat. Selain penulis, kasus terkait penggunaan formalin pada tahu juga
telah diteliti yaitu oleh Saptarini dan Aprilianti. Pada penelitian Saptarini, ia meneliti
formalin di pasar purwakarta lalu didapatkan hasil sebanyak 44,44% sampel tahu
mengandung formalin dengan kadar 5,59-12,86 ppm. Sedangkan pada penelitian
Aprilianti, tahu yang dijual di kotamadya kediri sebanyak 15 sampel tahu positif
mengandung formalin dengan kadar 1,5 ppm. Hal ini terbukti bahwa di beberapa
daerah juga banyak penggunaan formalin untuk makanan padahal menurut
International Proggrame on Chemical Safety batas kadar formalin yang dapat diterima
oleh tubuh yaitu sebesar 0,1 ppm. Dari kasus tersebut, penulis menjadi tertarik untuk
melakukan penelitian yang sama yaitu tentang ada atau tidaknya formalin di dalam
makanan tahu.
METODE
Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan bahan pangan tahu yang
diperoleh dari pasar tradsional di Kota Kendari (pasar panjang, pasar Andonouhu, pasar
basah dan pasar Baruga).
Metode yang digunakan oleh penulis yaitu analisis kualitatif dan analisis
kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan pereaksi kimia KMnO4 dengan melihat
perubahan warna yang terjadi pada sampel. Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan
dengan menggunakan metode NiOSH. Sampel tahu yang digunakan sebanyak 3 gram
kemudian ditambahkan H2O2 25 ml dan NaOH 0,1 N 50 ml selanjutnya dipanaskan
selama 30 menit dan ditambahkan 1 tetes metal jingga lalu dititrasi menggunakan HCl.
Pada hasil analisis secara kualitatif, sampel yang diuji diambil dari bagian
depan pasar, tengah pasar, dan belakang pasar. Untuk waktu pengambilan juga
divariasi yaitu pagi, siang dan sore hari.
Penggunaan formalin bagi tubuh sangat tidak baik karena formalin dapat
menimbulkan efek bagi kesehatan dan dampaknya baru terlihat dalam jangka waktu
yang cukup lama.
KESIMPULAN