You are on page 1of 63

SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

SPESIFIKASI TEKNIS

BAB XII
SPESIFIKASI TEKNIK PEKERJAAN HIDROMEKANIKAL

12.1 UMUM

12.1.1 Lingkup Pekerjaan


Lingkup kontrak pekerjaan hidromekanikal meliputi desain, pabrikasi, suplai,
testing, pengerjaan akhir, pengecatan, pengepakan untuk ekspor, asuransi,
pengapalan, penyerahan/pemasukan ke lokasi pekerjaan, pengangkutan, instalasi
/pemasangan, testing di lokasi pekerjaan dan tes fungsi serta catudaya dari semua
peralatan hidromekanikal sebagai berikut:
TEROWONG PENGELAK
(1) 1 (satu) set pintu terowong pengelak (diversion closing gate) temporer
dimensi bukaan 3,50 m L x 3,50 m T, lengkap dengan daun pintu, kerangka
pengarah dan alat angkat.
(2) 1 (satu) komplet set saringan sampah (trashrack) terowong pengelak tipe
temporer dengan dimensi bukaan 3,50 mL x 3,50 mT
BANGUNAN PENGAMBILAN
(3) 1 (satu) set saringan sampah (trashsrack) pengambilan tipe permanen
dipasang pada mulut bangunan pengambilan posisi miring dengan dimensi
bukaan 3,00 m L x 6,00 m T
(4) 1 (satu) set pintu darurat pengambilan tipe pintu beroda tetap dengan dimensi
bukaan 3,00 m L x 3,00 m T dioperasikan dalam kondisi tekanan seimbang
SALURAN HANTAR-PEMBANGKIT LISTRIK-& AIR BAKU
(5) 1 (satu) jalur pipa konduit terbuka dari baja 1,00 m untuk saluran
pengeluaran air waduk dicabang untuk saluran pembangkitan dan disambung
dengan pipa tanam dalam rumah katup.
(6) 1 (satu) jalur pipa konduit baja saluran untuk suplai air baku diambilkan dari
saluran keluaran utama dilengkapi dengan 1 (satu) pasang katup pengaman
dan katup kontrol 0,20 m yang dioperasikan dengan alat penggerak elektrik
untuk disambung ke saluran suplai air baku PDAM .
RUMAH KATUP - SALURAN KELUARAN DARURAT
(7) 1 (satu) set pipa konduit baja 1,00 - 0,80 m keluaran lengkap dengan katup
pengaman tipe pintu sorong (wedge gate gate valve) m, katup angin (air
valve) 100 mm.
(8) 1( sat) set katup pengaman tipe katup pintu sluice 0,80 m dioperasikan
dalam kondisi tekanan seimbang dengan motor listrik dan manual apabila
suplai listrik dari PLN padam.
(9) 1 (satu) set pintu penutup/kuras tipe sorong bonet tekanan tinggi dengan
dimensi bukaan 0,70 m L x 0,70 m T lengkap dengan alat
penggerak/aktuator elektrik.
(10) 1 ( set katup pancar holojet (Hollow Jet Valve) dengan diameter nominal 0,60
m lengkap dengan alat penggerak/aktuator elektrik.

ST - XII - 1
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

FASILITAS PERALATAN BANTU


(11) 1 (satu) set alat angkat rantai ril tunggal (monorail travelling hoist)
berkapasitas angkat 3,0 ton dipasang dalam rumah katup keluaran.
(12) 1 (satu) set Emergency Diesel Engine Generating Set (EDG) kapasitas 50.
KVA komplit dengan panel kontrol, tangki bahan bakar dan kelengkapan lain
yang diperlukan.

Pengangkeran, plat-plat perapat yang diperlukan untuk memasang peralatan hidro-


mekanikal pada pekerjaan beton primer (tahap-1) supaya memungkinkan untuk
penyetelan, dan menempatkan bagian-bagian yang tertanam, bersama-sama dengan
komponen-komponen angker harus di suplai oleh Kontraktor agar dapat masuk
sebelumnya (lebih awal), hal ini akan diatur pada saat proses kontrak.
Harga kontrak juga harus sudah termasuk untuk suplai, memasang semua peralatan
listrik dan alat kontrol sebagaimana tercakup dalam lingkup pekerjaan. Semuanya
itu sesuai dengan spesifikasi, yang akan dilengkapi dengan gambar dan jadual
pelelangan.

12.1.2 Tegangan Kerja dan Perencanaan


Perencanaan, dimensi dan bahan-bahan untuk semua bagian tidak boleh
mengalami kerusakan akibat dari kondisi-kondisi yang paling tidak
menguntungkan ataupun akibat lendutan-lendutan maupun vibrasi yang disebabkan
atau ditimbulkan karena pengaruh pengoperasian peralatan. Mekanisme harus
dibuat sedemikian rupa agar dihindarkan terhadap penumpukan debu atau karat
yang mungkin terjadi.
Semua bagian yang akan dilepas atau dapat dilepas untuk keperluan pemeliharaan
atau penggantian harus dipegang pada tempat dengan pengikat yang tidak dapat
korosi. Jenis, bahan dan ukuran semua pengikat harus dipilih agar aman terhadap
beban maksimum yang mungkin terjadi, layak dan aman dalam pengoperasian,
bebas dari tegangan yang tidak diinginkan, pengeringan yang memadai serta lain-
lain yang perlu untuk suatu peralatan yang memenuhi syarat.
Dalam merencanakan kerangka pengarah (guide frame) agar mempertimbangkan
lebar celah antara dinding untuk pintu atau stoplog harus cukup/memadai untuk
akses orang dalam memasang atau pada waktu memperbaiki.
Perlu di ketahui bahwa gambar-gambar dalam tender hanya merupakan gambar/
tipikal secara umum dari peralatan dan ukuran-ukuran yang ada bukanlah
merupakan yang pasti secara detail dari peralatan yang harus disediakan. Gambar-
gambar tersebut hanya menunjukkan garis besar dari struktur peralatan yang akan
dipasang. Setiap adanya perubahan perletakan pengecoran dari bagian-bagian yang
tertanam dalam beton, yang ditetapkan oleh Penyedia Jasa harus disetujui oleh
Direksi.

12.1.3 Instruksi kepada Staf Proyek


Selama pekerjaan pemasangan dilokasi pekerjaan, Penyedia Jasa harus memberi
instruksi / petunjuk kepada staf Proyek yang ditunjuk oleh Pemberi kerja yang
nantinya secara penuh akan bertanggung jawab dalam Penyedia Jasa untuk
penyetelan, pengoperasian dan pemeliharaan peralatan. Instruksi/ petunjuk tersebut
harus di berikan oleh tenaga yang ahli dalam bidangnya.
Biaya yang diperlukan untuk melakukan instruksi tersebut harus sudah termasuk
dalam harga kontrak.

ST - XII - 2
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.1.4 Satuan Ukuran


Dalam semua surat menyurat, perencanaan teknis serta semua gambar, harus
menggunakan satuan dalam Metris. Namun demikian bila ada dokumen / phamplet
yang sudah tercetak dengan menggunakan satuan bukan Metris, maka hendaknya
agar ditambahkan ukuran persamaan dalam metris sebagai tambahan.

12.1.5 Pentanahan
Semua peralatan listrik harus di lengkapi / dipasang pentanahan secara menyeluruh
dengan memasang plat tembaga dan disuplai oleh Penyedia Jasa. Konduktor
tembaga pentanahan harus di hitung berdasarkan arus listrik maksimum akibat
adanya kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi (ground fault current) dan harus
menggunakan proteksi dalam rangkaian listrik serta mempunyai ukuran minimum
8 milimeter persegi dan bila memungkinkan harus dimasukkan dalam pipa konduit
dengan konduktor.

12.1.6 Perubahan Bahan atau Peralatan.


Penyedia Jasa tidak boleh mengadakan perubahan terhadap peralatan-peralatan
atau bahan-bahan yang tergabung dalam peralatan sebagaimana dicantumkan
dalam spesifikasi tanpa ada persetujuan tertulis dari Direksi. Dalam hal ada
perubahan atau penggantian yang tidak dapat dihindarkan bisa dilakukan asal dari
pihak Pemberi kerja tidak keberatan terhadap perubahan / penggantian tersebut dan
tidak akan ada penambahan harga kontrak.

12.1.7 Label & Plat Nama


Semua label, data dan plat nama dan plat instruksi pada panel-panel dan peralatan
harus ditulis dalam Bahasa Indonesia.

12.1.8 Gambar-gambar, Dokumen-dokumen yang Harus Disuplai oleh Penyedia Jasa


Sebelum memulai pekerjaan pabrikasi peralatan, kriteria desain, kalkulasi /
perhitungan, ukuran-ukuran gambar dan diagram yang menunjukkan semua detail
dari peralatan dan bahan-bahan yang akan dipakai, harus diserahkan kepada
Direksi dan Pemberi Kerja untuk mendapatkan persetujuan. Semua gambar dan
kalkulasi desain harus diserahkan dalam waktu sebagaimana dijelaskan dalam
uraian dibawah terhitung mulai tanggal penunjukan kontrak dan harus disediakan
waktu kelonggaran yang cukup untuk mengadakan perubahan-perubahan yang
perlu dibuat oleh Penyedia Jasa bila diperlukan dan diinstruksikan oleh Direksi,
tanpa mengakibatkan kelambatan Penyedia Jasa pekerjaan / kontrak. Apabila
diminta oleh Direksi, Penyedia Jasa harus mengadakan perubahan-perubahan
gambar atas biaya Penyedia Jasa dan seselanjutnya untuk diserahkan dan
mendapatkan persetujuan Direksi.
Pada waktu Penyedia Jasa menyiapkan jadual Penyedia Jasa pekerjaan
sebagaimana diminta, Penyedia Jasa harus menyediakan waktu tambahan yang
diperlukan untuk mendapatkan persetuju-an gambar dan hendaknya dicantumkan
dalam jadual tersebut. Untuk setiap persetujuan tersebut diperlukan waktu kurang
lebih 6 (enam) minggu. Pada dasarnya klaim atau perpanjangan waktu akibat
kelambatan penyerahan gambar kepada Direksi atau kelambatan yang disebabkan
karena gambar yang belum disetujui oleh Direksi tidak dapat disetujui.
Setelah gambar dan dokumen disetujui oleh Direksi, Penyedia Jasa harus
menyerahkan sejumlah gambar dan dokumen yang diperlukan kepada Direksi dan
Pemberi Kerja.

ST - XII - 3
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Dalam hal ini harus di pahami, bahwa persetujuan gambar dan dokumen tidak
berarti Penyedia Jasa terlepas dari tanggung jawabnya sehubungan dengan kontrak
pekerjaan.
Setelah semua pekerjaan yang di kontrakkan selesai, satu set gambar negative
micro film lengkap yang sebelumnya telah disetujui harus diserahkan bersama-
sama dengan gambar cetakan yang telah disetujui oleh Direksi dan Pemberi kerja
dalam bentuk buku / dijilid melalui Direksi.
Jumlah gambar dan data yang harus diserahkan kepada Pemberi Kerja dan Direksi
adalah sebagai berikut

Direksi Proyek
Uraian Pemberi Kerja
Selama Penyedia Jasaan pekerjaan
Gambar dan dokumen untuk mendapat persetujuan 2 set 3 set
Gambar dan dokumen yang sudah disetujui 3 set 3 set
Setelah pekerjaan selesai
Gambar dalam bentuk file dalam Compact Disk (CD) 1 set (CD) 2 set ( CD)
Gambar negative 1 set 2 set
Gambar cetak dalam bentuk buku/dijilid 4 set 2 set
Semua hasil inspeksi dan data tes dalam bentuk buku 4 set 2 set
Laporan pekerjaan dalam bentuk foto 2 set 2 set
Spesifikasi akhir yg telah disetujui kalkulasi & daftar 4 set 2 set
bahan

Penyedia Jasa harus menyediakan gambar-gambar dan dokumen-dokumen dalam


batas waktu sebagaimana ditetapkan dibawah terhitung dari tanggal surat
kesanggupan

(1) Dalam waktu 2 (dua) bulan


Gambar detail yang berkaitan dengan pekerjaan sipil antara lain blockouts
untuk kerangka pengarah, pondasi peralatan dan lain sebagainya.

(2) Dalam waktu 5 (lima) bulan


Semua gambar-gambar lain dan dokumen kecuali gambar tersebut pada (1)
Apabila ada permintaan dari Direksi untuk memperbanyak gambar-gambar,
dokumen dan data maka hal tersebut harus disediakan oleh dan atas biaya
Penyedia Jasa.

12.1.9 Instruksi / petunjuk Pengoperasian dan Pemeliharaan


Penyedia Jasa harus mengajukan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan
instruksi / petunjuk secara umum cara pemasangan, pengoperasian dan
pemeliharaan peralatan dengan referensi khusus serta pengembangan-nya.
Instruksi / petunjuk harus disampaikan dalam waktu secepatnya setelah ada
persetujuan gambar-gambar.
Instruksi / petunjuk harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan
persetujuan dengan cara yang sama seperti halnya persetujuan gambar dan setelah
persetujuan akhir harus disiapkan dan disampaikan sebanyak 7 (tujuh) dan 3 (tiga)
copy masing-masing kepada Direksi dan Pemberi kerja. Penyedia Jasa harus
menjamin agar pengawas Penyedia Jasa pekerjaan instalasi yang bertugas dilokasi
pekerjaan harus mempunyai satu copy.
Copy instruksi / petunjuk yang diserah-kan untuk mendapatkan persetujuan harus
disiapkan dalam Bahasa Inggris. Setelah ada persetujuan akhir instruksi/petunjuk

ST - XII - 4
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

tersebut harus diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia atas biaya Penyedia Jasa
dan selanjutnya disampaikan kepada Direksi dan Pemberi Kerja.
Instruksi / petunjuk harus memuat secara detail prosedur pemasangan, penyetelan
pengoperasi-an, cara melepas setiap komponen, sistim dan mekanisme harus
dijelaskan serta digambarkan secara rinci. Pemeliharaan setiap komponen harus
diuraikan, termasuk frekwensi pemeriksa-an dan pelumasan dan lain-lain informasi
yang diperlukan.

Instruksi / petunjuk harus memuat secara terpisah dan dalam bab yang secara
lengkap menguraikan tentang prosedur operasi untuk mengatur / penyetelan pintu-
pintu, katup-katup dan peralatan lainnya yang terkait dan harus memuat gambar-
gambar skema dan informasi lengkap agar dapat dengan mudah dibaca/
dimengerti.
Dalam menyiapkan instruksi / petunjuk, Penyedia Jasa harus mempertimbangkan
agar dapat dengan mudah dipahami bagi operator yang belum berpengalaman
dengan peralatan tersebut.

Instruksi / petunjuk harus memuat daftar gambar-gambar yang dipakai,


rekomendasi suku cadang dan daftar bagian-bagian setiap komponen atau item dari
peralatan. Daftar bagian-bagian harus memuat code pabrik, nomer seri dan cara
membuat pesanan/order. Daftar bagian-bagian tersebut harus detail hanya untuk
peralatan yang disuplai dan tidak hanya memuat referensi secara umum atau uraian
peralatan dengan model yang sama tetapi secara detail berbeda.

12.1.10 Petunjuk Pemasangan


Petunjuk pemasangan harus diserahkan dengan cara yang sama seperti halnya cara
pengoperasian dan instruksi/petunjuk pemeli-haraan setelah persetujuan akhir
masing-masing harus disiapkan dan diserahkan sebanyak 7 (tujuh) dan 3 (tiga)
copy kepada Direksi dan Pemberi Kerja.
Petunjuk cara pemasangan harus diuraikan secara detail mengenai prosedur
perakitan pemasangan, penggunaan peralatan yang dipakai untuk instalasi /
pemasangan dan alat ukur yang diperlukan.

12.1.11 Standar dan Pengerjaan

(1) Umum
Semua bahan yang digunakan harus baru, kelas satu, dan yang umum digunakan
serta sesuai dengan sifat-sifatnya. Semua bahan harus memenuhi standar Japanese
Internasional Standard (JIS) terbitan terbaru kecuali ditetapkan lain atau atas
persetujuan Direksi.
Semua pengerjaan harus klas tertinggi untuk menjaga kehalusan dan bebas dari
getaran pada waktu dioperasikan dalam segala kondisi dan desain, dimensi dan
bahan-bahan untuk semua bagian harus tidak boleh terpuntir, aus atau rusak akibat
kondisi kerja yang berat.
Semua bagian harus sesuai dengan dimensi sebagaimana tercantum dalam gambar-
gambar yang telah disetujui. Semua sambungan, permukaan yang dipakai sebagai
patokan / pedoman dan komponen-komponen yang berkaitan harus dikerjakan
dengan mesin dan semua pengecoran permukaan tempat mur harus bersih. Semua
tanda pengerjaan mesin harus ditunjukkan dalam gambar yang disetujui. Semua
sekrup, baut-baut tanam, mur dan ulir pipa harus memenuhi syarat/standari JIS

ST - XII - 5
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

terbaru atau standar international yang memuat komponen tersebut dan semua
harus memenuhi syarat standar ukuran metris.

(2) Standar spesifikasi


Japanese Standards, yang diterbitkan oleh Japanese Standard Association telah
digunakan untuk semua spesifikasi. Standar national atau International apabila
memenuhi syarat atau yang ekivalen/sama dengan Japanese Standard yang
diterbitkan saat ini dan dapat diterima atas opini Direksi.
Dalam hal terjadi dokumen kontrak bertentangan sebagian atau seluruhnya dengan
standar-standar / code diatas, maka Dokumen Kontrak yang harus digunakan.
Semua peralatan listrik, bahan dan detail instalasi, harus memenuhi syarat dan
revisi terbaru dari code / standar berikut dimana dapat dipakai / cocok :

(A) Japanese Industrial Standards (JIS)


(B) Japanese Electro-Technical Committees Standards (JEC)
(C) Japanese Engineering Standards (JES)
(D) Japan Electric Machine Industry Associations Standard (JEM)
(E) Japanese Cable-makers Association Standards (JCS)
(F) International Electrotechnical Commission (IEC)
(G) Local regulatory bodies having jurisdiction over installation
(H) Local codes

3) Perakitan di pabrik
Semua peralatan harus dirakit di pabrik sebelum dikirim dan Penyedia Jasa harus
menguji peralatan tersebut untuk menunjukkan kepada Direksi bahwa peralatan
tersebut berikut komponen-komponennya memenuhi persya-ratan. Semua
pengujian harus dilaksanakan dengan kondisi operasi sejauh mungkin mendekati
operasi yang normal sebagaimana mestinya. Untuk semua bagian-bagian yang
dibongkar harus diberi tanda-tanda dan diberi pen sebagaimana diminta untuk
menjamin agar nantinya perakitan dilapangan dapat dilaksanakan dengan benar.

(4) Pengecoran
Semua hasil pengecoran harus merata, padat, cetakan terisi penuh, kwalitasnya
merata dan dengan kondisi bebas dari lubang-lubang, bintik-bintik, pengkerutan,
retak, cacat-cacat lainnya serta memenuhi syarat kebersihan untuk pemakain.
Sebelum pengerjaan akhir dengan mesin semua barang cor harus diperiksa terlebih
dahulu terhadap kemungkinan adanya cacat-cacat sebagaimana diuraikan di atas.
Barang-barang yang dicor tidak boleh diperbaikai, ditambal atau dilas tanpa
persetujuan dari Direksi. Dalam hal ada ijin hanyalah untuk cacat-cacat ringan
yang tidak akan mempengaruhi kekuatan, penggunaan atau kemampuan
pengerjaan dengan mesin. Apabila terdapat pemisahan karena adanya bahan lain
pada tempat yang kritis pada barang cor akan menyebabkan barang tersebut
ditolak. Dalam hal ada perubahan bentuk penampang, maka agar bagian yang
membentuk sudut harus dibulatkan dengan radius sebesar mungkin.
Semua permukaan yang tidak dikerjakan dengan mesin dan kelihatan setelah
peralatan dipasang, harus diupayakan agar kelihatan baik sebelum dicat. Pekerjaan
pengecoran harus memenuhi standar berikut :

(a) Besi Cor


Besi cor harus memenuhi JIS-G-5501, FC 25 atau ekivalen yang disetujui.
(b) Baja Cor

ST - XII - 6
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Baja cor harus dianeal secara penuh (untuk menghilangkan tegangan-tegangan


dalam yang terjadi) harus memenuhi JIS-G-5101, SC 42 atau ekivalen yang
disetujui.
(c) Cor Perunggu
Cor perunggu harus memenuhi JIS--H-5111, BC 2 atau ekivalen yang
disetujui.
(d) Cor Perunggu - phospor (Phosphor Bronze)
Cor perunggu-phospor harus memenuhi JIS-H-5113, PBC 2 atau ekivalen yang
disetujui.

(5) Barang cetakan


Barang yang dicetak harus sesuai dengan JIS-G-3201, SF 50 atau yang ekivalen
yang disetujui. Ingot harus dicetak dalam cetakan yang terbuat dari metal, dengan
pengerjaan klas satu dan harus bebas dari cacat-cacat yang dapat mempengaruhi
kekuatan dan ketahanannya termasuk sambungan, pipa, cacat, retak, putus, kropos,
berbintik-bintik dan kelebihan bahan bukan dari metal.

Apabila terjadi suatu perubahan bentuk penampang maka bagian yang membentuk
sudut harus dibulatkan dengan radius sebesar mungkin. Semua permukaan barang
cetakan harus halus dan bebas dari bekas-bekas yang disebabkan karena alat cetak.

(6) Plat dan batangan baja


Baja plat untuk pipa konduit dan pintu harus memenuhi JIS-G-3106 SM 41 atau
ekivalen yang disetujui.
Baja plat untuk kostruksi umum harus memenuhi JIS-G-3101, SS 41 atau ekivalen
yang disetujui.
Baja untuk baut, mur dan ring harus memenuhi JIS-G-3123 atau ekivalen yang
disetujui.
Baja tahan karat dalam bentuk plat dan batangan harus memenuhi JIS-G-4303, G-
4304, G-4305,G-4306, G-4307 atau ekivalen yang disetujui.

(7) Plat baja dengan pola


Pola plat yang dapat disetujui pemakaiannya adalah yang berbentuk profil
menonjol. Semua ujung-ujungnya yang akan disambung agar dipotong sedemikian
rupa agar polanya dapat bersambung satu sama yang lain secara menerus.

(8) Pengerjaan mesin


(a) Umum
Semua toleransi dan ukuran-ukuran untuk berbagai metal fit antara bagian yang
datar dan berbentuk silinder harus sesuai / memenuhi Japanese Industrial
Standards atau ekivalen yang disetujui untuk klas metal fit yang diperlukan.
Pengerjaan mesin harus memberikan kelonggaran untuk penempatan bantalan
sehingga permukaannya benar-benar rapat. Permukan bantalan harus benar-
benar kontak secara penuh. Permukaan bidang luncur bantalan harus
dihaluskan dengan teliti untuk menjaga agar pada waktu dirakit dapat
beroperasi dengan baik. Bagian-bagian yang dikerjakan dengan mesin harus
dilaksanakan dengan hati-hati dan teliti. Semua lubang yang dibor dan dibaut
harus ditempatkan secara teliti dan dibor dengan menggunakan mal
(templates).

(b) Pengerjaan akhir permukaan

ST - XII - 7
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Tanda-tanda / kode pengerjaan akhir harus dicantumkan dalam gambar


pabrikasi dari Penyedia Jasa dan harus memenuhi Japanese Industrial
Standards atau ekivalen. Untuk mengetahui pengerjaan permukaan tersebut
sesuai dengan spesifikasi dapat ditentukan dengan cara meraba dan diperiksa
secara visual dan dicocokan dengan contoh standar kekasaran berdasarkan
standar yang telah ditetapkan diatas.

(c) Permukaan yang tidak memerlukan pengerjaan akhir.


Secara praktis sejauh mungkin semua pekerjaan supaya diatur agar semua
hubungan dan sambungan dapat cocok tanpa pengerjaan akhir. Namun
demikian apabila ada perbedaan yang cukup besar / menyolok pada sambungan
yang tidak memerlukan pengerjaan akhir, maka perlu diadakan pemotongan
atau penghalusan atau pekerjaan mesin agar di peroleh sambungan yang
sebaik-baiknya.
Permukaan yang tidak memerlukan pengerjaan akhir harus benar-benar lurus
dan ukuran-ukurannya sesuai dengan yang ada dalam gambar, namun demikian
apabila ada bagian yang menonjol harus dipotong dan bagian yang berbintik-
bintik harus dihilangkan. Dalam hal ada sedikit lekukan atau lobang yang tidak
mempengaruhi kekuatan atau penggunaannya dapat diisi / ditambal dengan
persetujuan Direksi.

(d) Pasak dan alur pasak


Pasak dan alur pasak harus memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum
dalam Japanese Industrial Standrards atau ekivalen yang disetujui, kecuali
ditetapkan lain.

(e) Pen dan lubang pen


Lubang pen harus dibor sesuai dengan ukuran, halus dan lurus dan pada sudut
kanan terhadap garis hati dari barang tersebut. Pembuatan lubang harus
dilaksanakan setelah barang tersebut di hubungkan / dipasang pada pondasi
yang kuat. Pen harus di buat dari baja yang di keraskan dan di tempatkan
dengan benar. Roda-roda utama atau rollers untuk pintu harus dipasang
dengan pen yang dapat dilepas dan mempunyai bantalan dengan pelumasan
sendiri dan ring kuningan.

(f) Pelumasan
Sebelum dirakit, semua permukaan bantalan, journal dan alur oli harus
dibersihkan dan diberi pelumasan dengan oli atau gemuk yang telah disetujui.
Sebelum dioperasikan, setiap system pelumasan harus diperiksa terlebih
dahulu. Sebelum dirakit bantalan yang dapat melumasi sendiri harus di
bersihkan dengan kain lap dan digemuki dengan minyak pelumas yang telah
disetujui. Bahan pelarut (solvent) tidak boleh digunakan pada bantalan yang
dapat melumasi sendiri. Spesifikasi minyak pelumas yang telah disetujui harus
dicantumkan dalam buku petunjuk operasi dan pemeliharaan.

(g) Kesimbangan
Semua bagian yang berputar harus benar-benar seimbang baik secara statis
maupun dinamis, sehingga pada waktu berputar pada kecepatan normal dan
pada setiap beban sampai pada beban terbesar, tidak akan terjadi getaran akibat
ada ketidak seimbangan dan peralatan harus beroperasi dengan suara normal /
wajar.

ST - XII - 8
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

(9) Bahan-bahan lain


(a) Bahan bantalan dengan pelumasan sendiri haus memenuhi ASTM B22, Alloy
E dengan L-Lubricant.
(b) Kabel baja standar harus memenuhi JIS-G 3525, galvanized atau ekivalen yang
di setujui.
(c) Perlengkapan kabel baja harus memenuhi standar pabrik pembuat untuk jenis
kabel baja yang digunakan.
(d) Pipa konduit harus memenuhi JIS-C-8305 atau yang ekivalen.
(e) Karet perapat harus dicetak dari bahan yang bermutu tinggi, neoprene
compound. Polymer dasar harus menggunakan karet murni, co-polymer dari
butadine dan styrene, atau campurannya. Campuran harus berisi tidak karang
dari 70% dalam volume dari polymer dasar, dan sisanya harus terdiri dari
bahan-bahan pengeras (reinforcing carbon black zincoxide accelerators),
antioxidants vulcanizing agents dan atau plasticisers.
Compound tersebut harus mempunyai sifat-sifat phisik sebagai berikut

Sifat-Sifat/ Properties Batasan/Limits


Tegangan tarik 210 kg/cm2
Tensile strength
Perpanjangan 450 % (minimum)
Ultimate elongation
Kekerasan Durometer (shore type A) 50 - 70
Durometer hardness (shore type A)
Berat jenis 1,1 - 1,3
Specific gravity
Penyerapan air (70 C dalam waktu 48 jam) 5 % (maks.dari berat)
Water absorption (70%C for 48 hours)
Pemampatan (dalam % dari total defleksi asli 30 % (maksimum)
Compression test (as a percent of total original
deflection)
Teg. tarik setelah oxygen bomb aging dlm waktu 80 % dari tegangan tarik
48 jam pd700 C sebelum ageing
Tensile strength after oxygen bomb aging for 48
hours at 70C

(10) Pekerjaan pengelasan


Semua pengelasan harus di kerjakan dengan salah satu cara, manual, shield metalic
arc welding, atau otomatis dengan submerged arc welding
Penyedia Jasa harus mengajukan prosedur pengelasan untuk mendapatkan
persetujuan dari Direksi, dan setelah prosedur pengelasan tersebut disetujui
Penyedia Jasa harus mencatat dalam gambar khusus yang selanjutnya akan
menjadi salah satu gambar/dokumen kontrak. Simbul pengelasan harus di
tunjukkan dalam semua gambar Penyedia Jasa dimana pengelasan diperlukan.
Pemeriksaan secara radiographic akan dilakukan oleh Penyedia Jasa bila
ditetapkan dalam standar, spesifikasi atau kriteria desain yang dipakai. Semua
pengelasan bagian-bagian yang penting, atas opini Direksi, dimana terjadi
tegangan penuh pada sekitar plat, atau dari opini Direksi atau inspector, dan tidak
terlihat pada standar pengelasan, maka atas permintaan Direksi harus di periksa
dengan radiographic test.

ST - XII - 9
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Meter-meter yang cocok harus disediakan untuk menunjukkan besarnya arus dan
voltase pengelasan selama berlangsung pekerjaan las.
Kecuali di tetapkan lain dalam spesifikasi semua bagian yang memerlukan
pekerjaan pengelasan harus di laksanakan seluruhnya sebelum pengerjaan akhir.
Semua sambungan las harus dibuat secara menerus dan kedap air. Ukuran tebal las
minimum tidak boleh kurang dari 4,5 mm.
Semua las yang cacat harus di adakan pemotongan (chipping) sampai pada metal
dan setelah di perbaiki harus diperiksa dengan menggunakan serbuk magnit
(magnit fliux) atau ultrasonic, hal ini untuk mengecek apakah semua cacat-cacat
pada las tersebut benar-benar telah diperbaiki.
Semua plat yang akan disambung dengan las harus dipotong dengan cermat.
Ukuran dan bentuk dari ujung-ujung yang akan disambung harus sedemikan rupa
agar bagian yang akan berfusi dapat sepenuhnya merembes. Bagian ujung-
ujungnya supaya di bentuk agar dapat menampung berbagai kondisi pengelasan.
Pada jarak 25 mm dari ujung plat yang akan dilas harus bersih dari debu, gemuk
dan harus dibersihkan sampai mengkilap.

(11) Kualifikasi prosedur pengelasan


Teknik pengelasan yang akan dipergunakan, penampilan dan kwalitas hasil
pengelasan serta metode yang akan dipakai untuk perbaikan terhadap
kerusakan/cacat, harus memenuhi standar American Welding Society (AWS)
D.1.1 atau ekivalen yang disetujui Direksi.

(12) Kualifikasi tukang las (Welder)


Semua tukang las dan operator las yang ditugaskan melaksanakan pekerjaan las
harus mampu serta lulus tes dalam Penyedia Jasaan pengelasan dengan posisi
mendatar maupun tegak, dalam jangka waktu 6 bulan sebelumnya, baik untuk
tukang las maupun operator las harus memenuhi syarat standar JIS Z-3801 atau
standar ekivalen yang disetujui. Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada
Direksi, copy sertifikat dan laporan hasil pengujian/tes phisik contoh las dari tes
kualifikasi. Apabila pihak Direksi berpendapat pada suatu pekerjaan las meragukan
salah seorang tukang las, maka terhadap yang bersangkutan harus diadakan tes
kualifikasi ulang. Semua biaya yang diperlukan untuk melaksanakan tes ulang
tersebut, sepenuhnya ditanggung oleh Penyedia Jasa.

(13) Kawat las


Kawat las yang digunakan harus memenuhi syarat standar JIS Z - 3211 atau 3212
jenis yang dilapisi dengan kadar hidrogen rendah atau ekivalen yang disetujui.
Logam jenis baja anti karat (stainless steel), yang dipakai dalam aliran air yang
direncanakan untuk proteksi pukulan (pitting) harus menggunakan jenis baja
campuran chromium- nickel. Jenis dan komposisi kimia dan nomer standar JIS
dari kawat las yang akan dipakai untuk memenuhi persyaratan tersebut harus
disetujui oleh Direksi.

(14) Bahan inspeksi dan testing.


Bahan-bahan, bagian-bagian dan barang-barang rakitan yang akan dipakai untuk
Penyedia Jasa pekerjaan harus diuji terlebih dahulu, kecuali ditetapkan lain sesuai
dengan cara yang terbaik yang biasa dipakai di pasaran untuk jenis dan klas
tertentu suatu pekerjaan.
Apabila pabrik menghendaki untuk memakai bahan yang ada dalam persediaan
yang telah dipabrikasi secara khusus untuk peralatan yang akan di suplai, maka

ST - XII - 10
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

harus menunjukkan bukti-bukti, bahwa bahan tersehut memenuhi persyaratan


dengan cara menjelaskan tes terhadap bahan-bahan tersebut. Sertifikat yang
menyatakan komposisi kimia (mill test report) dari bahan plat atau profil dapat
diterima sebagai bukti dokumen tes. Sebagai tambahan bila dalam spesifikasi
menyatakan bahwa harus dilakukan tes sifat-sfat mekanis harus dilakukan, maka
semua bahan harus dites dipabrik terlebih dahulu sebelum dipakai untuk Penyedia
Jasaan pekerjaan, dan setiap bahan yang cacat harus ditolak.
Tes yang harus disaksikan oleh Direksi dan pengecekan bahan dapat dilakukan di
pabrik pembuat oleh inspektor yang ditunjuk oleh Direksi, untuk menyaksikan
Penyedia Jasaan pengetesan bahan atau melaksanakan pengecekan bahan, kecuali
ditetapkan lain. Dalam hal tes-tes tersebut dilakukan maka sejauh mungkin diatur
agar tidak menganggu kegiatan pabrik. Penyedia Jasa harus memenuhi permintaan
inspektor baik mengenai cara tes maupun perbaikan kerusakan akibat kesalahan
pembuatan.
Semua barang cor yang mempunyai berat 226,8 kg (500 pounds) atau lebih harus
mempunyai kupon dari hasil tes yang telah dibuat berdasarkan barang contoh yang
disiapkan.
Jumlah, ukuran dan lokasi pengetesan dari barang contoh harus mendapat
persetujuan Direksi. Dalam hal ditemukan bahan yang cacat / rusak dan
berdasarkan spesifikasi harus ditolak, maka sekali di tolak maka selanjutnya tidak
boleh dipakai pada bagian manapun dari pekerjaan tersebut.
Bahan contoh (specimen) yang akan dites untuk bahan konstruksi lainnya atas
permintaan Direksi harus disediakan oleh Penyedia Jasa.
Kekuatan patah, batas elastisitas, kekenyalan, kekerasan dan lain-lain, akan
ditetapkan berdasarkan hasil tes bahan contoh.
Penyedia Jasa harus menyediakan secara cuma-cuma semua bahan contoh
(specimen), pelapisan, pemotongan dan pengerjaan mesin sampai pada ukuran,
bentuk dan dimensi sesuai petunjuk Direksi. Penyedia Jasa pengetesan dilakukan
oleh dan atas biaya Penyedia Jasa dan dilaksanakan atas petunjuk Direksi.
Bahan tes yang dinyatakan ditolak harus dibuat tahan lama dan akan menjadi milik
Pemberi kerja. Semua laporan hasil tes harus diserahkan kepada Direksi.
Penyedia Jasa harus menyampaikan kepada Direksi sebagaimana diminta, sertifikat
hasil tes yang menyatakan analisa komposisi kimia dan sifat-sifat phisik dari
bahan-bahan yang akan di gunakan.
Ketidak hadiran/pelepasan Direksi dalam inspeksi tidak berarti bahwa Penyedia
Jasa lepas dari tanggung jawabnya untuk menyerahkan bahan dan pengerjaan
untuk dapat diterima oleh Direksi.

12.1.12 Peralatan Listrik dan Pengkabelan


(1) Motor
Motor listrik harus dengan poros horisontal, torsi pada waktu start tinggi, arus start
rendah, angker tipe sankar, tipe induksi, direncanakan untuk voltase start penuh,
tahan cuaca dan tertutup secara total. Tipe motor yang digulung hanya dapat
diterima bila tipe kurungan tidak memenuhi untuk pembebanan.

Motor listrik harus mempunyai isolasi klas E dalam standar JECdan beban yang
menerus pada suhu udara 40 derajat C. Isolasi penghantar motor harus klas E dan
harus disediakan kotak terminal dan lebih dipilih bila dihubungkan dengan baut-
baut penghubung.
Kapasitas motor harus melebihi 100 % terhadap nilai yang dihitung dari kebalikan
kombinasi dari beban-beban yang akan terjadi selama pembukaan dan penutupan

ST - XII - 11
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

pintu. Permulaan dan torsi maksimum dari motor masing-masing harus melebihi
200 % dan kurang dari 350 % dari torsi rata-rata.

Penggulungan dan sambungan harus cocok impregnated to render kedap terhadap


kelembaban, nonhidroscopic dan tidak terpengaruh dari pengumpulan debu.
Semua bantalan motor harus jenis bola atau roller dengan perapat pelumas untuk
mencegah masuknya pelumas kedalam kumparan. Rumah bantalan harus dipasang
dengan ball in head grease fitting dan tutupnya dapat dilepas untuk
membersihkan pelumas.

(2) Rem motor


Rem harus dipasang pada motor dengan menggunakan pir dan pelepas selenoid
yang digerakkan dengan sistim arus bolak balik. Kapasitas rata-rata tersebut diatas
harus tidak boleh kurang dari 200 % dari beban torsi rata-rata motor. Rem harus
diatur bekerja secara otomatis, pada waktu ada tenaga listrik dan lepas pada waktu
motor diberi tenaga listrik. Rem motor didalam harus tahan cuarca dengan jalan
yang mudah dijangkau untuk keperluan pemeliharaan.

(3) Kabel listrik dan pengkabelan


Penyedia Jasa harus bertanggung jawab untuk pengkabelan, penem-patan dan
penyediaan kabel kontrol dan kabel tenaga dan atau yang diperlukan untuk
keperluan operasi.
Semua pengkabelan dalam panel kontrol harus dengan kabel cross polyethylene
dan vinyl sheathered (CV cable) stranded konduktor yang dibentuk dari kelompok-
kelompok dan didukung dengan baik. Sehingga dengan demikian tidak akan ada
splices dalam kabel dan semua sambunga harus dilakukan hanya pada blok
terminal atau studs.
Semua pengkabelan yang diluar antara lemari kontrol, motor-motor, saklar
pembatas dan lain-lain, harus dengan inti tembaga yang majemuk, kabel CV, klas
600 Volts.
Ukuran minimum kabel konduktor harus dengan luas penampang 2.0 mm2.

(4) Motor starter dan Ampere meter


Semua starter harus cocok untuk starter langsung motor-motor, disediakan dengan
3 phase tipe induksi relai arus lebih untuk beban lebih dengan re-setting manual,
relai tipe phasa terbuka dan pelepasan tegangan rendah. Relai arus lebih harus
dapat disetel dilapangan pada arus beban penuh pada motor. Proteksi cadangan
(backup protection) harus disediakan dengan kapasitas sekering tertutup rupturing
yang tinggi atau pemutus arus dengan rumah yang dicetak (moulded case circuit
breakers). Tegangan kontrol harus 220 Vlts, arus bolak balik.
Semua motor harus disediakan dengan saklar pemutus yang cepat lepas tanpa
sekering dengan handel operasi yang dapat dikunci pada posisioff. Harus di setel
pada arus beban penuh pada saat interupsi motor atau sirkit perlatan lainnya.

(5) Konduit
Konduit baja yang kuat harus digalvanis baik didalam maupun diluar sesuai
dengan standar JIS-C-8305, harus mempunyai ketebalan plat 2,3 mm dan
mempunyai diameter dalam minimum 16 milimeter.

(6) Enclosures

ST - XII - 12
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Motor bagian luar dalam tahan cuaca dan tertutup penuh. Bagian-bagian dalam
dari peralatan yang lain secara uumum harus tahan debu dan tahan cuaca bila
diperlukan. Bagian dalam, trim dan pintu-pintu harus dilapisi dengan dua lapisan
cat pelapis dasar yang sesuai dan yang akhir jenis cat enamel, dan warnanya akan
ditentukan kemudian oleh Direksi.

(7) Stop kontak


Stopkontak harus menggunakandua pen dengan tipe pentanahan 3-pen dengan
kapasitas 20 Amper pada 220 Volts, sesuai untuk penutup Inggris (English plug)
untuk dipergunakan didalam ruangan. Stop kontak harus tahan cuaca udara
terbuka atau yang diberi proteksi terhadap udara luar.

(8) Saklar pembatas


Saklar-saklar pembatas harus mempunyai enclosures yang tahan cuaca dan harus
dipasang yang cocok sehingga mudah diadakan penyetelan dan terkunci dengan
kuat dalam posisinya setelah selesai penyetelan. Saklar-saklar tersebut harus
mempunyai rating untuk tugas berat (heavy duty ratang) dan harus mempunyai
bagian-bagian yang berputar terbuat dari baja anti karat dan menggunakan
bantalan-bantalan yang permanen.

(9) Lampu indikasi


Semua lampu indikasi harus menggunakan jenis filamen yang diberi warna dengan
tipe lensa plastic untuk umur panjang dan untuk kondisi kerja dengan kejutan,
vibrasi dan perlakuan yang kasar.

(10) Instrumen dan Meter


Semua instrumen dan meter harus mempunyai penunujuk kurang lebih 110 mm,
dan harus untuk tugas berat, tpe untuk industri yang cocok untuk dipasang dengan
kejutan-kejutan dan vibrasi yang besar.

(11) Penerangan (lighting fixtures)


Sistim penerangan harus lengkap dengan lampu-lampunya. Harus dipasang lampu
jenis neon yang dilengkapi dengan ftting untuk arus bolak balik, 220 Volts, 50 Hz
dan dilengkapi dengan balas yang mempunyai faktor tenaga yang besar.
Penerangan dengan lapu jenis Incandescentharus lengkap dengan pemegangnya
sesuai dengan standar lokal yang berlaku.
Lampu mercury untuk banjir harus dipasang dengan pegangan yang berulir yang
cocok untuk lampu mercury jenis tegangan tinggi, dan stabilizer yang memadai
dan mempunyai faktor tenaga yang besar untuk pengopeasian yang stabil.
Lampu penerangan harus mengguna-kan jenis yang cocok untuk dipasang
diluar/udara terbuka dan tahan cuaca.
Dalam pemilihan jenis lampu penerangan harus dipelajari sedemikian rupa
sehingga iluminasi dari lampu tidak terganggu/rusak dengan adanya pengumpulan
nyamuk-nyamuk dan debu..

12.1.13 Jaringan Tenaga Listrik Permanen


Jaringan suplai tenaga listrik untuk peralatan-peralatan listrik yang permanen harus
disediakan sebagai berikut :

Arus bolak balik .......................................... 3 phasa, 4 kawat, 50 Hz


Tegangan antara phasa dengan phasa.......... 380 Volts

ST - XII - 13
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Tegangan antara phasa dan netral............... 220 Volts


Fluktuasi/Variasi tegangan.......................... 10 %
Fluktuasi/Variasi frekuensi........................... 5 %
Titik netral..................................................... dihubungkan dengan arde

Suplai jaringan listrik 3-phase harus digunakan untuk sirkit tenaga dan satu phasa
digunakan untuk suplai kejaringan penerangan, indikasi, motor kontrol dan sirkit
tenaga listrik kecil.

12.1.14 Proteksi, Pembersihan dan Pengecatan

(1) Umum
Semua bagian yang seluruhnya akan tertanam dalam beton harus dibersihkan dan
diberi proteksi dengan cement wash atau cara yang disetujui sebelum penyerahan
dari pabrik pembuat. Sebelum di pasang, semua permukaan harus dibebaskan dari
karat dan dibersihkan dari debu dan partikel-partikel yang tidak diinginkan.
Pembersihan tersebut tidak boleh mempengaruhi kekuatan atau pengoperasian dan
fungsi dari peralatan.
Semua bagian yang akan dikerjakan dengan mesin atau permukaan bantalan harus
dibersihkan dan dicegah dari korosi, dengan memberikan cairan anti debu atau
lapisan plastik sebelum penyerahan dari pabrik pembuat. Apabila yang terakhir ini
tidak dapat dilaksanakan maka bagian tersebut dapat dilapisi dengan gemuk yang
mempunyai titik cair yang tinggi. Setelah selesai pemasangan bagian-bagian
tersebut harus dibersihkan dengan zat pelarut (solvents) dan selanjutnya dilap atau
dipolis sampai mengkilap.
Semua warna akhir dari peralatan harus disetujui oleh Direksi setelah ada
kesepakatan dengan Pemberi kerja, sehingga dalam hal ini Penyedia Jasa harus
mengajukan suatu rencana pemberian warna untuk peralatan dan harus
menyerahkan kepingan/potongan contoh warna. Kepingan contoh warna tersebut
harus merupakan lampiran daftar warna yang disetujui untuk setiap peralatan yang
akan dilaksanakan di lokasi pekerjaan.
Semua peralatan harus dicat sebagaimana di tetapkan dibawah. Pengecetan
peralatan harus meliputi persiapan permukaan, aplikasi cat, proteksi dan
pengeringan lapisan cat, begitu juga suplai semua alat, tenaga dan bahan yang
diperlukan untuk seluruh pekerjaan pengecetan.

Penyedia Jasa harus menyediakan jumlah cat yang cukup, baik untuk pengecatan
di lapangan maupun untuk perbaikan pengecatan yang telah di laksanakan di
pabrik pembuat.
Cat yang dipakai harus hasil produksi pabrik cat yang mempunyai reputasi cukup
baik dan pemilihannya harus disetujui oleh Direksi.

(2) Persiapan permukaan


Semua oli, parafin, gemuk dan kotoran lain harus dibersihkan dari permukaan yang
akan dicat dengan bahan pelarut
Semua bekas atau sisa pengelasan kerak dan bahan / kotoran-kotoran lainnya harus
dibersihkan dengan semprotan pasir hingga mencapai warna putih metal. Bagian
dalam dari pipa baja harus dibersihkan secara mekanis atau dengan semprotan
pasir sampai mencapai standar yang berlaku dalam perdagangan.
Harus diadakan perhatian khusus untuk membersihkan pada bagian sudut-sudut
yang menyiku. Apabila ada debu atau beberapa permukaan menjadi kotor dalam

ST - XII - 14
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

periode pembersihan dan pengecatan, maka pembersihan ulang harus dilakukan


dengan cara dan tingkat pengerjaan yang sama.
Selama pekerjaan pembersihan dan pengecatan sedang berlangsung pada bagian
permukaan yang tidak dicat harus dilindungi dengan memberi penutup disekitar
lokasi tersebut. Harus dipilih cara yang menguntungkan untuk menghilang-kan
semua oli dan uap yang datang dari saluran udara pada peralatan blasting. Semua
persiapan permukaan harus disetujui oleh Direksi, sebelum pekerjaan pengecetan
dilaksanakan.

(3) Prosedur Pengecatan


Setiap pelaksanaan pekerjaan pengecatan lapisan cat harus memenuhi syarat,
permukaannya halus dan rata. Cat harus diaduk secara merata, disaring dan dijaga
agar kekentalannnya sama selama pekerjaan pengecatan di laksanakan.
Pengecatan tidak boleh dilaksanakan bila temperatur logam atau udara sekitarnya
mencapai suhu dibawah 10 C.
Pada waktu pengecetan berlangsung, permukaan yang akan dicat harus bebas dari
uap air / embun. Pengecetan harus dilaksanakan dengan menggunakan alat
penyemprot atau dengan kuas.
Setiap pengecetan harus memberi kesempatan agar lapisan cat tersebut
kering/mengeras terlebih dahulu secara keseluruhan sebelum pengecetan lapisan
berikutnya dimulai.

(4) Permukaan yang tidak boleh dicat


Perunggu, kuningan, permukaan gigi, permukaan logam yang telah dilakukan
pengerjaan akhir, permukaan yang kontak dengan bagian yang menggelinding atau
meluncur setelah dirakit di lapangan dan kabel baja tidak boleh di cat.
Semua permukaan baja tahan korosi untuk bantalan dan bagian-bagian yang telah
dilakukan pengerjaan akhir dengan mesin tidak boleh di cat.
Setelah pembersihan, pada permukaan harus dilapisi dengan lembaran plastik yang
diberi perekat, sehingga akan melindungi permukaan tersebut dari kerusakan
akibat benturan kecil dan terhadap korosi selama pengiriman dan penyimpanan
dilokasi pekerjaan. Lapisan tersebut harus dilepas sebelum peralatan dipasang
dilapangan.

(5) Skedul pengecatan


Pengecatan harus dilaksanakan sebagai berikut :
(i) Cat jenis tar epoxy, total ketebalan 0,45 - 0,60 mm, harus dilakukan pada
bagian-bagian berikut :
Bagian yang terbuka dari semua rangka pengarah.
Semua daun pintu
Permukaan bagian dalam pipa baja tanam, pipa bagian dalam dan luar dari
pipa baja terbuka dan katup.
Saringan sampah
(ii) Semua permukaan logam yang tidak memerlukan pengerjaan akhir kecuali
yang telah disebutkan diatas, harus dicat jenis alkyt resin enameled atau cat
sejenis yang disetujui Direksi. Total ketebalan dari cat ini termasuk cat dasar
harus mencapai 0,12 - 0,15 mm.

Peralatan yang umum diperdagang-kan harus dicat sesuai dengan standar dari
pabrik pembuat.

ST - XII - 15
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Semua permukaan logam yang telah dilakukan pengerjaan akhir termasuk sekrup
dan ulir yang terbuka selama transportasi atau sedang menunggu pemasangan
harus dibersihkan dan diberi lapisan cat yang dapat larut dalam bensin, compound
yang dapat mencegah karat/kotoran.

12.1.15 Pengepakan
Semua barang harus dipak dengan baik atau diberi proteksi agar tidak rusak selama
dalam pengiriman dari pabrik sampai di lokasi pekerjaan.
Setiap krat atau peti harus berisi sebuah daftar barang yang dimasukkan kedalam
amplop yang anti air dan copy dalam rangkap 3 (tiga) harus disampaikan kepada
Direksi sebelum pengiriman barang. Semua peti harus diberi tanda yang jelas
untuk mempermudah pengenalan terhadap daftar barang.
Semua peti, pak dan lain-lain harus diberi tanda yang jelas dibagian luar dan
menjelaskan total berat, dimana letak berat barang serta penempatan sling yang
benar dan identifikasi lain berkenaan dengan dokumen pengapalan.

Direksi berhak untuk memeriksa dan menyaksikan peralatan dan pengepakan


sebelum barang dikirim. Penyedia Jasa harus bertanggung jawab secara
keseluruhan dan menjamin pengepakan barang yang memadai untuk pemindahan
dan pengecekan, tidak akan terlepas dari tanggung jawab untuk setiap kehilangan
atau kerusakan yang diakibatkan karena kesalahan pengepakan.
Semua bahan pengepak adalah milik Penyedia Jasa dan agar memuaskan pihak
Direksi, maka bahan pengepak tersebut harus dibuang dari lokasi proyek dalam
waktu secepatnya.

12.1.16 Perakitan dan Testing Pintu di Pabrik

(1) Daun pintu dan kerangka pengarah


Pintu harus dirakit di pabrik dalam posisi yang mendekati seperti pemasangan di
lapangan. Pada waktu dirakit, daun pintu harus diperiksa dimensinya, toleransi,
ketilitian kelurusannya. Setiap ditemukan kesalahan serta ketidak lurusan harus
segera dibetulkan sebagaimana mestinya.
Karet perapat harus dipasang pada tempatnya selama perakitan di pabrik. Bagian
yang digabungkan satu dengan yang lain harus diberi tanda yang jelas sebelum
dibongkar untuk pengiriman. Jalur lintasan roda utama, rel pengarah samping,
permukaan perapat, kerangka pengarah bagian atas dan bagian bawah harus
diperiksa kerataannya dengan menggunakan penggaris dan pengukur tusuk
Semua dimensi dari kerangka pengarah, yang berkaitan dengan dimensi daun
pintu, harus diperiksa dan apabila ditemukan kesalahan dan ketidak lurusan harus
dibetulkan sebagaimana mestinya. Sebelum dibongkar dan dikirim semua bagian
yang digabung harus diberi tanda.

(2) Roda gigi penggerak dan panel kontrol


Roda gigi penggerak harus dirakit secara lengkap di pabrik dan dites/diuji
kehalusan operasi dan catu dayanya. Semua bagian harus dites pada kondisi
operasi normal agar semua kerenggangan dan toleransi yang diperlukan telah
disediakan sehingga tidak mengakibatkan bengkokan pada bagian yang berputar.
Semua bantalan harus diperiksa secara teliti. Semua gemuk pelumasan dan oli
yang diperlukan harus disediakan untuk keperluan tes catudaya. Setiap ada cacat
atau terjadi pengoperasian yang tidak normal/lancar harus diperbaiki dan semua tes
harus diulang kembali.

ST - XII - 16
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.1.17 Pemasangan dan Testing Pintu di lapangan

(1) Kerangka pengarah


Kerangka pengarah harus dirakit dalam blockout sesuai dengan gambar final yang
telah disetujui dan diupayakan agar kerataan dan tingkat toleransi masih dalam
batas yang telah ditetapkan dalam spesifikasi, selanjutnya diikat dengan kuat dan
aman ditempatnya. Baut penyetel atau perlengkapan lainnya harus digunakan
untuk memasang kerangka pengarah sehingga diperoleh posisi yang akurat.
Hubungan antara kerangka pengarah, angker dan perlengkapan lainnya harus
disetel, selanjutnya dikencangkan dan dilas untuk menahan kerangka pengarah
tetap kuat pada posisinya pada saat pengecoran blockout dilaksanakan.
Angker pengikat tambahan harus disediakan seperlunya untuk menjamin kelurusan
yang diperlukan. Harus dijaga dengan ketat dan sebaik-baiknya agar alur pengarah
roda dan permukaan karet perapat harus terletak dalam bidangnya yang benar dan
dalam batas toleransi seluruh panjang alur dapat dicapai sesuai dengan yang telah
ditetapkan dalam spesifikasi. Pengecoran dalam blockout tidak boleh
dilaksananakn sebelum kerangka pengarah secara lengkap, benar dan kuat dirakit.
Selama pengecoran berlangsung, batas-batas deviasi kelurusan harus
awasi/diperiksa dan apabila ada indikasi perubahan toleransi harus secepatnya
diambil langkah-langkah perbaikannya.

(2) Daun Pintu


Daun pintu lengkap dengan karet perapat harus dirakit dan dipasang sesuai dengan
gambar final yang telah disetujui.
Sambungan-sambungan harus rapat/kedap air dimana diperlukan. Pada bagian
bawah pintu, pada waktu dipasang harus dalam posisi lurus/rata untuk menjaga
kerapatan, sehingga karet perapat selalu menekan rapat pada permukaan kerangka
ambang (sill) yang tertanam dalam beton. Daun pintu bagian samping harus benar-
benar lurus sehingga karet perapat akan selalu menekan rapat pada permukaan
kerangka perapat yang tertanam dalam beton.
Daun pintu harus dirakit dan dites di pabrik agar memenuhi toleransi yang telah
ditetapkan dalam spesifikasi.
Uraian serta sket secara mendetail metode.cara pemasangan pintu harus diserahkan
kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Namun demikian persetujuan
yang diberikan tidak melepas tanggung jawab Penyedia Jasa dari tanggung
jawabnya untuk mencapai toleransi sebagaimana diuraikan diatas.

(3) Roda Gigi Pengangkat dan Panel Kontrol


Selama perakitan, semua permukaan bantalan, journal, alur gemuk dan oli harus
dibersihkan dengan baik dan dilumasi dengan oli atau gemuk yang disetujui.
Sebelum pengoperasian dilaksanakan, semua sistim pelumasan harus diperiksa
oleh Penyedia Jasa.
Peralatan roda gigi pengangkat harus seluruhnya dirakit dan dipasang sesuai
dengan gambar final yang telah disetujui. Drum kabel baja harus diletakkan dan
disetel dalam posisinya dengan benar terhadap perlengkapan kabel baja yang
dipasang pada daun pintu.
Setelah peralatan roda gigi pengangkat dipasang dan sebelum kabel baja dipasang,
peralatan pengangkat harus dicoba untuk dioperasikan dan diperiksa terhadap
pengoperasian yang benar. Setelah tes tersebut selesai dilaksanakan, kabel baja
harus dipasang dan dihubungkan dengan daun pintu dan selanjutnya daun pintu

ST - XII - 17
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

dites, dimana semua kontrol seperti saklar pembatas, penunjuk kedudukan dan
lain-lain harus disetel dan dites untuk pengoperasian yang benar.
Setiap ditemukan cacat atau operasi yang tidak normal selama tes berlangsung,
harus segera dibetulkan dan semua tes harus diulang kembali.

12.1.18 Instruksi / Petunjuk Prosedur Testing


Penyedia Jasa harus menyerahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan
suatu instruksi prosedure testing yang menguraikan semua tes yang harus
dilaksanakan, selama atau secepatnya setelah penyerahan gambar. Prosedur
tersebut harus menjelaskan urutan dari tes, persiapan peralatan, dan prosedure
operasi dan diikuti uraian secara detail prosedur-prosedur tes yang harus
dilaksanakan. Prosedur ini harus diserahkan untuk mendapat persetujuan dan
diserahkan dalam cara yang sama sebagimana untuk persetujuan gambar.

12.1.19 Testing

(a) Umum
Selama Penyedia Jasa pekerjaan dan setelah pemasangan setiap peralatan,
Penyedia Jasa harus melaksanakan serangkaian tes sebagaimana telah diuraikan
dalam instruksi / prosedur tes untuk mengetahui ketelitian pada perakitan dan
untuk membuktikan kelengkapan bahan dan pengerjaannya.
Tes dan laporan hasil tes harus disetujui oleh Direksi. Tidak akan ada bagian
pekerjaan yang dapat diterima sebelum Direksi menyatakan lengkap dan puas
terhadap hasil tes. Laporan / catatan hasil tes, data, lembar perhitungan dan photo-
photo (bila ada), harus diserahkan kepada Direksi sebanyak 6 (enam) copy dalam
waktu 2 (dua) minggu setelah tes dilaksanakan.
(b) Tes Kebocoran
Tes kebocoran air dilaksanakan bersamaan dengan the watery test. Kebocoran
dalam bentuk semprotan atau terkonsentrasi pada satu titik/lokasi tidak
diperbolehkan, walaupun bocoran rata-rata dalam praktenya lebih kecil dari yang
diijinkan. Karet perapat pada lokasi bocoran disetel dan diperbaiki seperlunya.
Kebocoran rata-rata yang diijinkan untuk setiap pintu, stoplog dan katup tidak
sama tergantung dari tekanan hidrolik dan di ukur berdasarkan kriteria berikut:
1) Angka kebocoran air maksimum setiap pintu untuk 1 meter seal (perapat)
adalah 200 cc/menit
2) Angka kebocoran air maksimum setiap outlet valve/guard valve adalah 100
cc/10 menit.

12.1.20 Suku Cadang dan Alat-alat


Penyedia Jasa harus melengkapi daftar rekomendasi suku cadang seperti dalam
daftar berikut :
(1) Pipa konduit baja
(a) 1 (satu) set karet perapat untuk lubang orang dan sambungan ekspansi
(2) Pintu Sorong Bonet
(a) 100 % lampu indikasi dan sekering
(b) 1 (satu) set kontaktor tetap dan yang bergerak untuk saklar dan relai
(3) Katup Pintu Pengaman Pintu Sorong Bonet
(a) 100 % lampu indikasi dan sekering
(b) 1 (satu) set kontaktor tetap dan yang bergerak untuk saklar dan relai
(4) Katup Pintu Pengaman & Kontrol
(a) 100 % lampu indikasi dan sekering

ST - XII - 18
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

(b) 1 (satu) set kontaktor tetap dan yang bergerak untuk saklar dan relai
(5) Suku cadang lainnya antara lain untuk Genset yang direkomendasikan oleh
pabrik
(6) Alat-alat/kunci
(a) 1 (satu) set standar hand tool untuk pekerjaan mesin
(b) alat-alat khusus (special tools) yang diperlukan

Setiap suku cadang yang disuplai harus dipak atau diatur sedemikian rupa agar
cocok untuk penyimpanan dilokasi pekerjaan dalam waktu tidak kurang dari 2
(dua) tahun dan setiap suku cadang harus diberi tanda yang jelas mengenai uraian
kegunaannya pada bagian luar pak/bungkusnya
Suku cadang yang diserahkan harus dimasukan dalam gudang yang ditunjuk oleh
Pemberi kerja dan penyerahan tidak akan dianggap lengkap sampai pembukaan
peti oleh Penyedia Jasa dan isinya dicek oleh orang yang ditunjuk oleh Pemberi
kerja dan isi barang dimasukkan kembali dalam peti oleh Penyedia Jasa sehingga
Direksi akan menyatakan puas atau akan menetapkan untuk dipasang pada unit
yang bersangkutan.

12.1.21 Ukuran dan Pembayaran

Ukuran dan pembayaran pekerjaan hidro-mekanikal dibuat dalam bentuk kontrak


lump-sum untuk masing-masing item yang tercantum Daftar Kuantitas dan Harga
dimana lump-sum adalah cara kompensasi penuh atas biaya-biaya untuk semua
tenaga kerja, pengangkutan, pemasangan, pengecatan, pengoperasian dan lain-lain
item yang diperlukan untuk menyelesai-kan pekerjaan.

12.2 DESAIN KRITERIA

12.2.1 Beban Rencana


(1) Umum
Peralatan harus didesain pada kondisi kombinasi yang paling buruk dari beban
yang bekerja, dengan tegangan desain dan particular yang tercantum dalam Pasal
12.2.3 Tegangan Perencanaan dan 12.2.4 Desain khusus.
Beban-beban yang bekerja pada masing-masing peralatan hidromekanikal
dipengaruhi oleh banyak factor baik dalam kondisi normal maupun beban lebih,
diuraikan pada masing-masing pasal yang terkait, sesuai dengan frekuensi kejadian
dari beban dan kemungkinan terjadinya.
Beban pada perlatan yang ditetapkan disini harus dipertimbangkan sebagai
kebutuhan yang paling minimum dan Penyedia Jasa harus memberikan tambahan
beban atau kombinasi beban atas dasar pertimbangan Penyedia Jasa berdasarkan
kondisi peralatan dan pengalaman atau kemajuan teknik desain.

(2) Pintu, Stop Log, Trashrack dan katup


(a) Beban Tekanan Air Statis
Beban air statis adalah perbedaan air di bagian up stream dan down stream
Pintu Darurat & Kontrol, Stoplog, Trash racks dan Saluran Pipa Baja/Penstock.
(b) Beban sedimen
Beban sedimen adalah kedalaman sedimen dari pasir yang berada didepan
pintu.

ST - XII - 19
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Beban sedimentasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:


Ps = 0.5 Ce W1(H12-H22) B
Dimana :
Ps : Beban Sedimentasi (t)
Ce : Koefisien tek. sedimen = 0.4 0.6
W1: Berat Sedimen dengan formula
= W (l v) Wo (t/m3),
W : Berat jenis sedimen = 1.6 t/m3
V : Ratio density sedimentasi = 0.3
Wo: Unit weight of water= 1.0 t/m3
H1 : Kedalaman air
H2 : Kedalaman sedimen

(c) Beban Sendiri Pintu


Beban reaksi dari pintu itu sendiri.

(d) Beban Angin


Beban perencanaan angin diperhitungkan adalah 300 kg/m2 pada luas
proyeksi tegak yang dipakai dalam tipe-tipe konstruksi hidromekanikal dan
yang akan dipengaruhi beberapa faktor.
- Permukaan tempat yang datar : 1.2
- Permukaan silindrikal : 0.7
- Untuk lattice member, (sisi depan) : 1.6
- Untuk lattice member, (sisi belakang) : 1.2

(e) Beban operasi


Beban operasi harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam paragrap berikut.

(f) Beban dinamis selama terjadi gempa bumi


Beban dinamis selama terjadi gempa bumi dihitung dengan menggunakan
formula Westergards berikut:
Pd = 7/8. Wo .K H.h
Dimana,
Pd : Tekanan dinamis (t/m2)
Wo : Berat jenis air dalam (1,0 t/m3)
K : Koefisien intensitas gempa bumi arah mendatar 0,15 g
H : Kedalaman air dari permukaan tanah (m)
h : Kedalaman air dalam waduk (m)

(g) Beban yang Bekerja pada Peralatan


Beban ini diuraikan pada masing spesifikasi detail pada bab ini` anrtara lain:
1) Variasi tekanan air dan gaya vibrasi dipengaruhi oleh aliran air yang
terjadi.
2) Tekanan air yang bervariasi dan gaya vibrasi karena aliran air harus
diperhitung-kan
3) Semua beban ditentukan pada saat pintu dinaikkan dengan hoist
(pengangkat) terjadi kelebihan beban (overload) atau kondisi pintu
terjepit.
4) Variasi suhu pada permukaan baja yang diperkirakan 40O C.

(h) Beban operasi

ST - XII - 20
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Beban-beban operasi harus sesuai dengan yang diperlukan dalam sub-pasal


12.2.1 (2) berikut

(2) Alat Pengangkat


(a) Alat angkat stationer
Alat pengangkat tipe stationer direncanakan dengan perhitungan sebagai berikut:
1) Berat pintu sendiri dan tambahan pemberat pintu jika ada.
2) Kerugian gesek terhadap rotasi atau gesekan (sliding).
3) Kerugian gesek terhadap karet perapat
4) Kerugian gesek terhadap sedimen, jika ada.
5) Gaya apung (Buoyancy.)
6) Uplift dan down pull force.
7) Kerugian akibat kelebihan beban (over load hoist) atau kondisi pintu terjatuh.

Gaya penutupan untuk semua pintu harus mempunyai toperansi lebih dari 25 %
terhadap gaya keatas dan kerugian-kerugian gaya friksi dan gaya apung dan
sebagainya pada setiap pembukaan pintu dan pada setiap posisi elevasi air waduk.

(b) Alat angkat gerak (Movable Type Hoist)


Movable type hoist direncanakan dengan perhitungan sama seperti di atas dan
ditambah dengan beban-beban lain sebagai berikut:
1) Horizontal inertia force/centrifugal force.
2) Wind load.
- 40 kg/m2 kondisi beban angin rendah.
- 300 kg/m2 pada posisi storing.
3) Braking load dan friction load yang lain.
4) Seismic load (seismic intensity) 0.12.

(3) Pipa Baja (Steel Pipe)


(a) Kondisi Kosong
Tekanan dari luar (external pressure) berikut harus diperhitungkan :
1) Tinggi tetan air dihitung dari center line dari pipa baja sampai elevasi
permukaan tanah pada bagian tertanam
2) Beban tekan air ekuivalen dengan 2.0 m pada bagian terbuka (exposed portion)
3) Beban karena pengaruh pengecoran betonan.
4) Beban karena sementasi kontak (contact grouting) 2.0 kgf/cm2
(b) Kondisi isi air
1) Tekanan dalam (internal pressure)
2) Desain tekanan dalam harus dihitung dari penjumlaha tekanan statis dan
kenaikan tekanan tekanan karena water hammer.
3) Tegangan karena variasi temperatur

(4) Peralatan Lain


1) Footpath, Balcony Floor, Platform, etc
- Beban penuh 500 kg/m2
- Beban lain berat aktual dalam hal pengkabelan sedang dilakukan
2) Tangga (Step of Ladder)
Beban tegak 180 kg
3) Pagar besi (Handrail)
Beban datar 30 kg

ST - XII - 21
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

(5) Penangkal petir


Penyedia Jasa harus menyediakan penangkal petir dan disusun dalam instalasi
yang diperlukan pada sub-bab 2.

12.2.3 Tegangan Rencana

(1) Pintu, dan konstruksi baja lainnya.

(a) Bagian/suku struktur baja


1) Tegangan yang diijinkan
Tebal plat 40 mm
Tegangan yang diijinkan untuk pembebanan normal pada konstruksi baja,
dengan tebal 40 mm adalah (5/6) kali tegangan ijin dari tegangan yang
dihitung (sesuai dengan prosedur sebagaimana tercantum dalam AISC
Specification for Design, Fabrication, and Erection of Structural Steel for
Building, 8th Edition, 1980, Clause 1.5 Allowable Unit Stress and Clause 1.6
Combined Stress).
Tebal plat > 40 mm
Tegangan ijin untuk konstruksi baja dengan ketebalan melebihi 40 mm adalah
sebesar 0.92 kali sebagaimana diuraikan di atas.
2) Tegangan ijin pada beban lebih
Tegangan ijin pada keadaan beban lebih, dan tegangan lentur keliling (circular
bending stress) tejadi pada pipa pada waktu pengisian pipa, 50 % lebih tinggi
dari pada keadaan beban normal, namun demikian, setiap tegangan tidak boleh
melebihi 90 % dari maximum tegangan hancur (yield strength) dari material
yang digunakan.
3) Tegangan kombinasi
Tegangan kombinasi dihitung dengan menggunakan rumus yang dikenal
dengan Mises, Hencky and Huber berikut:
g2 = x2 + y2 - x.y+ 32
Dimana,
g : Tegangan kombinasi (kgf/cm2)
x : Tegangan axial (tegangan arik diperhitungkan positive) (kgf/cm2)
y : Tegangan Axial yang tegak lurus pada axis x (tegangan tarik
diperhitungkan positive) (kgf/cm2)
: Tegangan geser (kgf/cm2)

Dalam kondisi normal pipa penuh dengan air, tegangan keliling, tegangan axial
dan tegangan geser bekerja tegak lurus pada axis pipe dan tegangan kombinasi
untuk beban normal, harus lebih kecil dari tegangan ijin sebagaimana
ditetapkan pada butir (1) di atas. Namun demikian, tegangan ijin dapat
dinaikkan sebesar 1,35 kali terhadap tegangan ijin sebagaimana pada tegangan
lentur pada plat pipa karena perpanjangan restraining pipe shell karena ring
pengaku sudah diperhitungkan.
Tegangan kombinasi harus dihitung dengan rumus di atas

4) Tegangan kritis pada ruji kisi-kisi


Tegangan yang bekerja pada elemen kisi-kisi tidak boleh melebihi tegangan
kritisnya dan dihitung dengan rumus :

ST - XII - 22
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

cr = 0,6 x y.(1.23 0.153.L/t)


Dimana,
cr : Tegangan kritis yang diijinkan (kgf/cm2)
y : Tegangan lumer material )kgf/cm2)
L : Jarak penumpu Lateral dari batang elemen (cm)
t : Tebal elemen kisi-kisi tidak termasuk toleransi korosi (cm)

Panel saringan harus bebas dari vibrasi dalam kondisi pembebanan yang palinh
jelek atau setiap kondisi aliran.

5) Apabila peralatan dilapisi dengan clad-steel pada sisi yang berhubungan


dengan air (plat penutup dll), clad steel tersebut harus di abaikan pada waktu
menerima tegangan, material yang yang dilapisi saja yang diperhitungkan
dalam hal yang menahan tegangan.

(b) Bagian-bagian mesin


Semua bagian mekanis dari pintu dan peralatan angkat yang mendapat beban pada
kondisi normal atau beban pada kondisi dengan kapasitas rata-rata harus didesain
berdasarkan faktor keamanan pada tabel berikut terhadap tegangan hancur dari
material yang dipakai.

Faktor angka keamanan (FS)


Material Tensile stress Compressive Shearing
stress stress
Rolled steel for general or welded 5 5 8.7
structure
Cabon steel forging 5 5 8.7
Carbon steel for machine structural 5 5 8.7
use
Corrosion resisting steel 5 5 8.7
Carbon steel casting 5 5 8.7
Gray iron casting 10 5 10
Bronze casting 8 8 10

b) Tegangan tarik yang diijinkan


Tegangan tarik yang diijinkan adalah tegangan hancur atau tegangan patah di
kalikan dengan faktor keamanan berikut, dan diambil yang lebih kecil.

Bahan Faktor angka keamanan


Tegangan Lumer Tegangan Patah
Baja dirol atau dicetak 2,5 5
Baja dirol atau dicetak untuk baut 4 6
Baja cor 3 6
Perunggu atau kuningan yang di rol 4 8
Perunggu atau kuningan yang dicor 5 10
Besi cor - 10

ST - XII - 23
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

(a) SS 400 dan SM 400B


Tegangan Tebal plat (mm)
40 > 40
Tegangan tarik 1.300 kg/cm2 1.200 kg/cm2
Tegangan tekan 1.300 kg/cm2 1.200 kg/cm2
Tegangan geser 750 kg/cm2 700 kg/cm2
Tegangan desak 2.200 kg/cm2 2.000 kg/cm2

(b) Carbon steel casting dan Carbon steel forging

Teg. tarik Tegangan Tegangan geser Tegangan


Simbol (kg/cm2) tekan (kg/cm2) (kg/cm2) desak (kg/cm2)
SC 42 700 700 400 1.200
SC 45 750 750 400 1.250
SC 49 800 800 450 1.350
SC 55 900 900 500 1.550
FC 40 1.100 1.100 600 1.850
SF 45 1.250 1.250 700 2.100
SF 50 1.400 1.400 800 2.350
SF 60 1.700 1.700 1.000 2.900

(c) Tegangan pada beton


Tegangan yang diijinkan pada beton untuk tegangan tekan (bearing) adalah 52
kg/cm2, untuk tegangan geser adalah 5,5 kg/cm2 sedang untuk tegangan tekan
(compressisive) adalah 60 kg/cm2 kecuali ditetapkan lain dalam spesifikasi.

12.3. DESAIN KHUSUS / PARTIKULAR

12.3.1 Tebal Minimum

Tebal konstruksi baja suatu instalasi tidak boleh kurang dari 6,0 mm, kecuali disini
bagian baja yang terkait atau bagian baja yang telah disetujui oleh Direksi
(Engineer).

Partikular Tebal Minimum (mm)


Bar element of Trash-rack 6,0
Skin plate of gate including corrosion allowance 6,0
Steel section of vertical girder 5,0
Corrosion-resisting steel plate :
Sealing plates on side and lintel beams 6,0
Sealing plates on sill beams 9,0
Track frame 9,0
Front frame 6,0
Finished steel pipe 5,0

ST - XII - 24
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.3.2 Rasio Kerampingan Kritis

Rasio kepipihan kritis bagian konstruksi baja untuk kompresi mayor kurang dari
120, dan 150 untuk bagian konstruksi baja sekunder. Dalam arti jika rasio bagian
konstruksi baja akan terbaca masing-masing 200 dan 240.

12.3.3 Lenturan Maksimum

Lenturan maksimum tiap komponen dari peralatan tidak akan melebihi beban
penuh nilai di bawah ini:

Komponen Lenturan maksimum


Balok utama horisontal pintu 1/800 Jarak tumpuan
Balok utama pintu bonet/kaptup pintu 1/1500 Jarak tumpuan
Balok interrmediate trash-racks 1/600 Jarak tumpuan
Monorail crane 1/1200 Jarak tumpuan

12.3.4 Toleransi Korosi yang Diijinkan

Korosi yang diizinkan untuk peralatan, dan konstruksi baja akan ditentukan
sebagai berikut:

Partikular Korosi yang diijinkan (mm)


Tebal plat untuk pintu, katup 2,0
Semua bagian trshracks yang terendam air 2,0
Plat penutup (skin plates) dan bagian utama 2,0
struktur untuk semua pintu
Untuk pintu dan trash rack terowong pengelak 0,0
Plat pesat dan pipa baja 2,0
Daun katup darurat dan bonet katup & katup 2,0
kontrol
Semua bagian pintu yang terendam 3,0

12.3.5 Koefisien friksi

Koefisien gesek penting dalam perencanaan alat pengangkat dan tidak kurang dari
nilai tersebut di bawah ini:

Material Static Friction Kinetic Friction Sliding


(Starting) or Rolling
Metal seals 0.6 0.4
Rubber seals 1.5 0.7
Brass-faced seals 0.5 0.2
Fluoro-carbon faced seals 0.2 0.1
Self-lubricating bearings 0.2 0.1
Roller wheel bearings 0.02 0.01
Sediment between steel and sand 0.3 -
Steel on stainless steel 0.5 -

ST - XII - 25
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.3.6 Efisiensi Mekanikal

Efisiensi mekanikal dalam perencanaan kapasitas motor dan tidak kurang dari nilai
tersebut di bawah ini, atau ninai yang disetujui sebelumnya oleh Direksi kecuali
telah ditetapkan sebelumnya:

Bagian Efisiensi Mekanikal


Sheave having plain bearing (per each) 0.95
Sheave having roller bearing (per each) 0.98
Drum 0.95
Spur gear and level gear
One set of wheel and pinnion (open) 0.95
One set of wheel and pinion (oil bath) 0.97
Cyclo speed reducer
Reduction ratio 1/59 to 1/11 0.8 to 0.85
Reduction ratio 1/121 ti 1/87 0.65 to 0.75
Sprocket by chain driving (per each 0.95
Worm gear
Self-lock type 0.5
Anti-selflock type 0.75
Spindle 0.2 to 0.4

12.3.7 Untuk Peralatan Mekanikal


Dalam perencanaan komponen peralatan mekanikal harus memenuhi yang
dipersyaratkan berikut kecuali ditetapkan lain secara spesifik.

(1) Roda Gigi


Semua roda gigi dibuat dengan menggunakan mesin perkakas bubut, frais, bor,
potong, skrap dan lain-lain dengan bahan yang dipilih minimal adalah sebagai
berikut:
- Wheels Rolled or forged steel
- Pinions Rolled or forged steel
- Worm Wheels Steel with bronze rims
- Worms Steel or forged
Apabila menggunakan worm gearing (transmisi ulir) inilah yang menggerakkan
pertama kali dan direncanakan dengan menggunakan penggerak secara manual
maupun motor yang dilengkapi dengan oil tight removable housings dengan
lubrication oil plug, drain cock dan oil level indicator. Temperatur pada bak oil
perlu dipasang thermometer dan tertera tidak lebih dari 40 centigrade dari
temperatur atmosfer.
Semua roda gigi dan pinion dilengkapi dengan penutup dari baja atau metal
pelindung sebagai pengaman.
Alat pemindahan roda gigi harus dikunci agar aman tidak terlepas.

(2) Ropes, Drums dan Sheaves


Pesawat pengangkat yang menggunakan kawat (wire rope) harus galvanise,
flexible dengan type fiber core dan internal lubricant.
Faktor keamanan dari kawat pengangkat beban yang bekerja tidak akan melebihi 8,
maximum normal. Kabel baja harus mampu untu menahan beban maksimum hoist

ST - XII - 26
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

motor torque tidak melebihi 90% yield strength. Kekuatan patah kabel yang
diperlukan harus dicantumkan dalam order Penyedia Jasa kepada pabrik pembuat
kabe.
Sistim kabel harus seragam dan disusun agar tidak terjadi belokan yang
berlawanan.
Penggulung kawat (wire drum) dibuat dari baja tuang (cast steel) atau pabrik baja
dengan mesin alur. Pembuatan alur pada termol harus sama dengan diameter
kawat. Alur harus halus dan dikerjakan dengan mesin dan kedalaman yang cukup.
Teromol harus mempunyai panjang yang cukup untuk menggulung jumlah panjang
kabel dan mempunyai satu alur cadangan pada waktu pintu pada posisi paling atas
dan disediakan tiga alur pintu pada posisi menutup penuh.
Ujung kabel harus diamankan diluar teromol dengan cara di klem atau cara lain
yang disetujui. Pengikatan harus mudah dijangkau sehingga memudahkan pada
saat penggantian kabel.
Diameter minimum pitch circle penggulung kawat dan sheaves masing-masing
tidak kurang dari 19 D dan 17 D untuk konstruksi lilitan kawat 6 37 dimana D
adalah diameter kabel. Diameter minimum pitch circle equalizer sheave tidakk
boleh kurang dari 10 D.
Jumlah lapisan kawat yang digulung pada drum cukup 2 (second layers) lapis.
Fleet angle anrtara alur teromol dan pipringan tidak boleh melebihi 4 derajat untuk
satu lapaisan gulungan dan 2 derajat untuk lapisan multiple.
Rope sheaves berbentuk Vee-groove dengan sudut 52 dan groove depth 1.5
diameter kawat. Diameter alur harus sedikit lebih besar dari diameter kabel untuk
mencegah pinching.
Saklar untuk mendeteksi kabel kendor harus disediakan Kabel kendor dimana ada
kemungkinan ada kondisi terjepit selama menurunkan pintu.

(3) Kopling
Dipasang coupling atau flexible gear type coupling untuk memudahkan
pemindahan gigi pada saat poros digerakkan / diputar.

(4) Bantalan
Untuk kecepatan poros rendah menggunakan bahan bronze bushed bearing dan
untuk kecepatan tinggi menggunakan ball atau roller bearing. Untuk semua
penggunaan.
As dan bearing harus proporsional sehingga panjangnya tidak melebihi satu
setegah kali diameter sehingga tegangan yang terjadi tidak melebihi pada proyeksi
luasan bearing.

(5) Spie dan alur spie (Keys dan Keyways)


Keys dan Keyways direncanakan / dipilih yang memadai (standard). Dimana taper
keys dipergunakan dengan sutau ketinggian atau dengan penyediaan yang
memadai untuk memungkinkan pada waktu pelepasan. Posisi alur harus
diamankan dengan cara membuat sekrup counter sunk pada alur.

(6) Pasak/Pengunci (Dowels)


Gear boxes dan bearing, mempunyai kelurusan yang baik dan posisi dengan cara
memasang pen selama pemasangan.

(7) Alat pemutar manual (Hand Operation Devices)

ST - XII - 27
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Peralatan ini sebagai pelengkap apabila kondisi electrical system tidak berfungsi
atau aliran listrik padam dan digerakkan dengan tenaga penggerak kurang dari 10
kg/orang, dan diameter handle 300 600 mm atau dengan penempatan pada
ketinggian 600 800 mm dari dasar.

(8) Batang Ulir (Screw Spindles)


Diameter screw spindle minimal 50 mm. Screw spindle dibuat dari baja anti karat
dan dibentuk oleh mesin potong dengan trapreoridal thread sepanjang yang
diperlukan.

(9) Posisi Indikator Mekanikal


Tipe Posisi Indikator mekanikal dipasang pada setiap mekanisme, dan harus dapat
dibaca dengan mudah dari tipe putar yang dapat memutar sekitar 300 derajat dari
seluruh lintas. Plat penunjuk dibuat dari baja anti karat atau kuningan yang digrafir
dan bagian utama indicator dibuat dari material yang tidak korosif dan dimasukkan
dalam ruangan yang kedap cuaca dan debu. Indikator harus dengan mudah dapat
dibaca untuk pembukaan alat vertical setiap 10 cm.

ST - XII - 28
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

DETAIL SPESIFIKSI TEKNIK

12.4 PINTU TEROWONG PENGELAK

12.4.1 Umum
Penyedia Jasa harus mendesain, mensuplai, memasang dan mengetest 1 (satu) set
pintu sorong tegak pada bagian pemasukan terowongan pengelak, di bagian hulu
bangunan pengambilan. Pintu pengelak tersebut akan dipakai untuk menutup mulut
terowongan dengan dimensi bukaan 3.500 mm (Lebar) x 3.500 mm (Tinggi)
setelah pembangunan dam selesai.

12.4.2 Beban Rencana dan Kondisi desain


(a) Beban dan Tegangan Rencana
Pintu pengelak harus didesain untuk kondisi-kondisi berikut :
(i) Mampu menahan tekanan air dibagian hulu dengan ketinggian air 57.57
meter dan dibagian hilir pintu tidak ada air.
(ii) Mampu menahan tekanan lumpur setinggi 1 meter dari bagian hulu pintu.
(iii) Pada waktu penutupan terowongan pengelak, pintu diturunkan pada
kedalaman 1,00 meter dari aliran air. Oleh karena itu dalam menghitung gaya
gesek pada pintu dan rangka pengarah, koefisien gesek antara karet perapat
dan baja tahan karat agar diambil sebesar 0.20.
(iv) Beban-beban lain yang harus diperhitungkan ialah reaksi-reaksi akibat beban
sendiri dan semua beban pada saat mulai dan selama menurunkan pintu.
(v) Pintu harus didesain agar memenuhi syarat tegangan pada pasal 12.2.1

(b) Kondisi/data desain


Data/kondisi desain secara garis besar adalah seperti pada uraian berikut:
- Tipe : Pintu tipe sorong konstrksi baja temporer
- Jumlah : 1 ( satu) set
- Lebar bukaan : 3.500 mm
- Tinggi bukaan : 3.500 mm
- Elevasi sill : 138,00 m
- NWL : 192,100 m
- LWL. : 175,90 m
- Tinggi tekan air : 54.50 m (EL.NWL EL.Sill)
- Sistim perapat : 4 sisi dari karet sekat pada hilir dari
permukaan pintu.
- Maksimum defleksi balok
utama horisontal : 1/600 jarak tumpuan
- Tinggi angkat : 5.00 m
- Sistim operasi : Lokal (Truck Crane)
- Toleransi korosi : 0 mm (tidak diperhitungkan)

ST - XII - 29
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.4.3 Bagian-bagian yang Tertanam


(a) Umum
Bagian-bagian yang tertanam dalam beton terdiri dari anggota alur pengarah,
ambang dan lintel. Semua bagian tersebut harus didesain agar mampu
memindahkan dengan aman beban-beban yang ditimbulkan oleh tekanan air yang
bekerja pada daun pintu, pada struktur beton.
Bagian-bagian alur pengarah samping harus dipabrikasi dengan baja profil atau
plat mulai dari ambang sampai di bagian atas struktur. Alur pengarah harus
dilengkapi dengan plat peluncur dan plat perapat terbuat dari karet, mulai dari
ambang sampai lintel atau setidak-tidaknya setinggi pintu diatas permukaan lintel,
sebagaimana terlihat pada gambar.
Kerangka ambang dan perapat bagian atas harus terdiri dari profil siku yang
diperkuat dan diikat / dibaut dengan kerangka alur pengarah dikedua unjungnya.
Kerangka lintel atas harus dipasang plat perapat perunggu, sedang permukaan
kerangka ambang harus diratakan dengan pengerjaan mesin.
Bagian yang tertanam harus dipasang dan diikat pada blockout yang telah
disiapkan pada waktu pengecoran tahap pertama. Dan untuk menjamin
kelurusan/kerataan maka harus dilengkapi juga dengan baut penyetel.
Setelah bagian yang tertanam terpasang lurus/level maka baut-baut pengikat dilas
pada angker-angker yang telah tertanam dalam beton. Bagian yang tertanam harus
dicor dalam blockout yang telah disediakan.

(b) Toleransi
Pada waktu kerangka pengarah sudah dirakit dan dipasang, semua kerangka harus
lurus dan setiap deviasi permukaan terhadap bidang yang teoritis harus berjarak
maksimum plus atau minus 1 milimeter dalam total panjang permukaan perapat.
Kerangka pengarah harus dipabrikasi dan dipasang dengan akurat dalam batas
toleransi berikut:

Titik-titik pengukuran Toleransi(mm)


- Jarak bersih +5
- Jarak perapatan +5
- Perbedaan panjang diagonal length +5
- Jarak center to center of track frames +5
- Tinggi guide frame + 12
- Jarak antara roller paths 0 to + 6
- Kerataan side and lintel sealing frames + 0.5/m
- Kelurusan side and lintel sealing frames +1
- Kerataan sill beam surface + 0.5/m
- Kelurusan sill beam surface +1
- Kerataan track frame surfaces + 0.5/m
- Kelurusan track frame surfaces +1
- Kelurusan side roller paths +2

Toleransi yang tidak ditetapkan disini agar ditentukan sendiri oleh Penyedia Jasa,
namun harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

ST - XII - 30
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.4.4 Daun pintu

(a) Umum
Daun pintu harus merupakan konstruksi baja yang dilas terdiri dari plat penutup
vertikal yang dipasang pada bagian hilir dari serangkaian gelagar utama yang
dilengkaspi dengan penguat-penguat vertikal dan penutup samping.
Daun pintu harus dilengkapi dengan plat peluncur baja tahan karat yang yang
dipasang pada kedua belah sisi samping dan sepanjang pintu bagian atas dan diatur
agar sesuai/cocok dengan permukaan perunggu yang dipasang pada bagian-bagian
yang tertanam.
Sepanjang plat penutup bagian bawah harus diratakan dengan pengerjaan mesin
agar cocok dengan permukaan ambang yang juga diratakan dengan pengerjaan
mesin. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan kerapatan bagian bawah yang
memadai.
Dalam daun pintu harus mempunyai berat yang cukup memadai untuk menjaga
stabilitas dan mencegah terangkatnya pintu dari segala kondisi hidrolis. Untuk
mengikat dan agar beton tersebut aman dalam pintu, maka harus disediakan
angker-angker pengikat yang terbuat dari baja.
Bagian atas dari gelagar horizontal harus dipasang kait-kait pengangkat, sedang
pada profil penutup samping harus dipasang plat spasi pengarah sebagaimana
terlihat pada gambar.
Plat penutup harus mempunyai ketebalan tidak kurang dari 12 mm. Pada kondisi
tekanan air maksimum lendutan maksimum gelagar-gelagar horizontal tidak boleh
melebihi 1/600 lebar pintu sebagaimana tercantum pada pasal 12.3.2.
Konstruksi pintu secara mendetail tidak diuraikan dalam spesifikasi ini, namun
harus dibuat oleh Penyedia Jasa atas persetujuan dari Direksi. Sebagai referensi
denah dan susunan pintu dapat dilihat pada Gambar No. M-01

(b) Toleransi
Pintu harus dipabrikasi dengan teliti dan dipasang dalam batas toleransi berikut:

Titik Pengukuran Toleransi (mm)


- Lebar pintu +5
- Tinggi pintut +5
- Kedalaman pintu +3
- Perbedaan panjang diagonal +5
- Jarak center to center plat perapat +5
- Jarak antara batang penumpu +5
- Jarak antara side roller treads +5
- Jarak antara lifting attachment centers +6
- Jarak antara side seal rubbers +8
- Jarak antara bottom seal and lintel seal +5

Toleransi yang tidak tercantum disini harus diteapkan sendiri oleh Penyedia
Jasa, namun harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

12.4.5 Perakitan danTes


Prosedur dan tes harus sesuai dan mengikuti dengan yang diperlukan pada Pasal
12.1.16. dalam Bab ini.

ST - XII - 31
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.4.6 Instalasi dan Tes di Lapangan


Instalasi dan tes harus sesuai dengan yang diperlukan pada Pasal 12.1.17. dalam
Bab ini.

12.4.7 Test Lengkap


Prosedur dan tes harus sesuai dengan yang yang telah ditetapkan dalam Bab
12.1.18 dan 12.1.19. dalam Bab ini.

12.5 SARINGAN SAMPAH TEROWONG PENGELAK

12.5.1 Umum
Penyedia Jasa harus mendisain, mensuplai dan memasang satu (1) set saringan
sampah pada bangunan mulut terowong pengelak. Saringan tersebut didesain
untuk mencegah masuknya sampah ikutan aliran berupa pepohonan yang tidak
diinginkan kedalam saluran terwong pengelak pada saat terjadi banjir. Saringan
harus didesain agar mampu menahan gaya-gaya yang berpengaruh kuat, beban
statis dan vibrasi yang mungkin terjadi karena aliran air melalui saringan sampah.
Saringan-saringan sampah harus menutup bukaan dengan lebar 3,50 m dan tinggi
3,50 m (tinggi vertikal) dengan jarak antara kisi-kisi 200 mm.

12.5.2 Tegangan dan Kondisi Rencana

(a) Tegangan Rencana


Tegangan rencana harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam pasal
12.2.2 dalam Spesifikasi Umum, disamping itu batang elemen harus memenuhi
persyaratan-persyaratan berikut. Tegangan pada batang elemen tidak boleh
melebihi tegangan kritis :
c = 0.6 x teg. lumer x ( 1,23 - 0,015. L/t)
Dimana ;
c : Tegangan kritis yang diijinkan dalamkg/cm2
L : Panjang tumpuan (memanjang) batang elemen dalam cm , L/t < 70
t : Tebal batang elemen dikurangi toleransi korosi sebesar 0,0 cm (struktur
temporer tidak diperhitungkan)

(b) Kondisi desain


Saringan sampah harus didesain untuk kondisi-kondisi berikut
(1) Data umum
- Tipe : saringan temporer posisi vertikal
- Jumlah : 1 set
- Lebar bukaan : 3,500 m
- Tinggi bukaan vertikal : 3,500 m (EL. 141,50 m - EL.138,00)
- Jarak kisi : 200 mm
- Toleransi korosi : 0,0 (tidak diperhitungkan)

(2) Saringan sampah


1) Kondisi beban normal
- Perbedaan tinggi air : 3,0 m
- Berat sendiri dari saringan dan bagian penumpu
- Cek vibrasi karena Karmans vrtex yang terjadi karena aliran air melalui
jeruji

ST - XII - 32
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

2) Beban lebih
- Gaya impact dari material-material yang mengapung/logs
3) Gelagar penumpu
Beban-beban berikut harus diperhitungkan :
- Beban reaksi tekanan air pada batang elemen
- Beban dari berat sendiri saringan dan gelagar-gelagar penumpu

12.5.3 Saringan Sampah


(a) Umum
Secara umum saringan sampah terdiri dari batang elemen, bagian penumpu dan
lain-lain komponen yang diperlukan. Saringan sampah harus diikatkan pada
gelagar penumpu dengan menggunakan baut, mur dan ring yang terbuat dari baja
anti karat.
Konstruksi saringan sampah secara mendetail tidak diuraikan dalam spesifikasi ini,
namun harus dibuat oleh Penyedia Jasa atas persetujuan dari Direksi. Sebagai
referensi denah dan susunan saringan seperti pada Gambar Lelang No. M-02.

(b) Batang elemen


Batang saringan sampah harus terbuat dari baja profil berbentuk persegi empat.
Tebal minimum batang elemen tersebut tidak boleh kurang dari 12 mm. Jarak
antara garis hati (bar pitch) batang elemen harus 200 mm plus atau minus 2 mm.
Semua batang elemen harus dipasang pada baja profil dengan permukaan rata dan
diikatkan pada gelagar penumpu, untuk mencegah terjadinya vibrasi.
Tumpuan lateral harus disedidiakan untuk mencegah tekukan pada elemen dan
disediakan batang horisontal dan dipasang secara seri seperti terlihat pada gambar.

(c) Gelagar penumpu


Saringan sampah harus ditumpu pada bagian ambang dan ditengah dari lebar
bukaan. Saringan sampah disisi atas harus ditumpu pada dua sisi bagian atas
struktur.
Gelagar penumpu bagian ambang harus dibuat dari baja profil H diberi penguat
seperlunya dan kedua ujungnya dimasukkan dalam blockout pada dinding beton.
Gelagar tersebut harus dibor dan dilengkapi dengan baut-baut pengikat, mur dan
ring baja anti karat.
Balok penumpu tengah harus menggunakan baja profil yang dirol, diperkuat yang
memadai, yang dibangun kedalam block-outs dalam dinding samping pada ujung-
ujungnya. Balok tersebut harus dibor dan disuplai berikut baut-baut pengikat, mur
dan ring anti karat. Untuk bagian atas dan bawah harus ditumpu dengan baja profil
siku yang dipabrikasi dan lengkap dengan baut, mur dan ring anti karat.
Semua gelagar bagian atas harus dapat disetel sebelum dicor, untuk menjamin agar
dapat ditempatkan pada posisi yang benar terhadap kelurusannya.
Defleksi maksimum gelagar penumpu pada beban maksimum tidak boleh melebihi
1/600 dari lebar bukaan.

12.5.4 Perakitan dan Tes di Pabrik


Saringan sampah harus pabrikasi sesuai dengan gambar yang disetujui, di rakit di
pabrik dan dicek toleransi dimensinya, akurasi kelurusaanya. Setiap ketidak
lurusan harus segera dibetulkan sebagaimana mestinya.

12.5.5 Pemasangan di lapangan

ST - XII - 33
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Balok penumpu harus dipasang dalam block-outs sesuai dengan gambar akhir yang
telah disetujui. Saringan sampah harus dipasang pada mulut terowong dan block-
out yang telah di sediakan dan beri tanda. Setelah penyetelan kelurusan/ kerataan
saringan sampah dinyatakan benar/diterima, semua angker pengikat serta baut-baut
pengikat dapat dikencangkan. Selanjutnya pengecoran block-out dapat
dilaksanakan.
Panel saringan harus dipasang sesuai dengan gambar detail yang telah disetujui
oleh Direksi. Dan atau sesuai dengan petunjuk Direksi. Pemeriksaan jarak antara
elemen perlu diperiksa sebelum dipasang.

12.6 SARINGAN SAMPAH PENGAMBILAN

12.6.1 Umum
Penyedia Jasa harus mendisain, mensuplai dan memasang 1 set saringan sampah
pada pada mulut bangunan pengambilan. Saringan tersebut didesain untuk
mencegah masuknya kotoran-kotoran yang tidak diinginkan kedalam peralatan
hidromekanikal antara lain: pintu katup saluran keluaran dan supai air baku.
Saringan harus didesain agar mampu menahan gaya-gaya yang berpengaruh kuat,
beban statis dan vibrasi yang mungkin terjadi karena aliran air melalui saringan
sampah. Saringan-saringan sampah untuk menutup dimensi bukaan dengan lebar
3,00 m dan panjang 6,00 m (tinggi vertikal).

12.6.2 Tegangan dan Kondisi Rencana

(a) Tegangan Rencana


Tegangan rencana harus memenuhi syarat-syarat yang telah ditetapkan dalam pasal
12.2.2 dalam Spesifikasi Umum, disamping itu batang elemen harus memenuhi
persyaratan-persyaratan berikut. Tegangan pada batang elemen tidak boleh
melebihi tegangan kritis :
c = 0.6 x teg. lumer x ( 1,23 - 0,015. L/t)
Dimana ;
c : Tegangan kritis yang diijinkan dalamkg/cm2
L : Panjang tumpuan (memanjang) batang elemen dalam cm , L/t < 70
t : Tebal batang elemen dikurangi toleransi korosi sebesar 0,2 cm

(b) Kondisi desain


Saringan sampah harus didesain untuk kondisi-kondisi berikut
(1) Data umum
- Tipe : saringan permanen posisi miring
- Jumlah : 1 set
- Lebar bukaan : 3.000 mm
- Tinggi bukaan (vertikal) : 6.000 mm
- Elevasi dasar treshrek : 170,00 m
Jarak kisi : 50 mm
- Desain head : 3,0 m (karena impact log)
- Korosi ijin : 2,00 mm untuk kisi dan komponen utama/
balok penumpu

(2) Saringan sampah


1) Kondisi beban normal
Perbedaan tinggi air : 3,0 m (karena impact log).

ST - XII - 34
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Berat sendiri dari saringan dan bagian penumpu


Cek vibrasi karena Karmans vortex yang terjadi karena aliran air melalui
jeruji
2) Beban lebih
- Gaya impact dari material-material yang mengapung/logs
(3) Gelagar penumpu
Beban-beban berikut harus diperhitungkan :
- Beban reaksi tekanan air pada batang elemen
- Beban dari berat sendiri saringan dan gelagar-gelagar penumpu

12.6.3 Saringan Sampah

(a) Umum
Secara umum saringan sampah terdiri dari batang elemen, bagian penumpu dan
lain-lain komponen yang diperlukan. Saringan sampah harus diikatkan pada
gelagar penumpu dengan menggunakan baut, mur dan ring yang terbuat dari baja
anti karat.
Konstruksi saringan sampah secara mendetail tidak diuraikan dalam spesifikasi ini,
namun harus dibuat oleh Penyedia Jasa atas persetujuan dari Direksi. Sebagai
referensi denah dan susunan saringan seperti pada Gambar Lelang No. M-03.

(b) Batang elemen


Batang saringan sampah harus terbuat dari baja profil berbentuk persegi empat.
Tebal minimum batang elemen tersebut harus memasukkan toleransi korosi
sebesar 2 mm dan tidak boleh kurang dari 12 mm tidak termasuk toleransi korosi.
Jarak antara garis hati (pitch) batang elemen harus 50 mm plus atau minus 2 mm.
Semua batang elemen harus dipasang pada baja profil dengan permukaan rata dan
diikatkan pada gelagar penumpu, untuk mencegah terjadinya vibrasi. Tumpuan
lateral harus disedidiakan untuk mencegah tekukan pada elemen dan disediakan
batang horisontal dan dipasang secara seri seperti terlihat pada gambar.

(c) Gelagar penumpu


Saringan sampah harus ditumpu pada bagian ambang dan ditengah dari lebar
bukaan. Saringan sampah disisi atas harus ditumpu pada dua sisi bagian atas
struktur.
Gelagar penumpu bagian ambang harus dibuat dari baja profil H diberi penguat
seperlunya dan kedua ujungnya dimasukkan dalam blockout pada dinding beton.
Gelagar tersebut harus dibor dan dilengkapi dengan baut-baut pengikat, mur dan
ring baja anti karat. Balok penumpu tengah harus menggunakan baja profil yang
dirol, diperkuat yang memadai, yang dibangun kedalam block-outs dalam dinding
samping pada ujung-ujungnya. Balok tersebut harus dibor dan disuplai berikut
baut-baut pengikat, mur dan ring anti karat. Untuk bagian atas dan bawah harus
ditumpu dengan baja profil siku yang dipabrikasi dan lengkap dengan baut, mur
dan ring anti karat.
Semua gelagar bagian atas harus dapat disetel sebelum dicor, untuk menjamin agar
dapat ditempatkan pada posisi yang benar terhadap kelurusannya. Defleksi
maksimum gelagar penumpu pada beban maksimum tidak boleh melebihi 1/600
dari lebar bukaan.

ST - XII - 35
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.6.4 Perakitan dan Tes di Pabrik


Saringan sampah harus pabrikasi sesuai dengan gambar yang disetujui, di rakit di
pabrik dan dicek toleransi dimensinya, akurasi kelurusaanya. Setiap ketidak
lurusan harus segera dibetulkan sebagaimana mestinya.

12.6.5 Pemasangan di lapangan


Balok penumpu harus dipasang dalam block-outs sesuai dengan gambar akhir yang
telah disetujui. Saringan sampah harus dipasang pada mulut terowong dan block-
out yang telah di sediakan dan beri tanda. Setelah penyetelan kelurusan/ kerataan
saringan sampah dinyatakan benar/diterima, semua angker pengikat serta baut-baut
pengikat dapat dikencangkan. Selanjutnya pengecoran block-out dapat
dilaksanakan.
Panel saringan harus dipasang sesuai dengan gambar detail yang telah disetujui
oleh Direksi. Dan atau sesuai dengan petunjuk Direksi. Pemeriksaan jarak antara
elemen perlu diperiksa sebelum dipasang.

12.7 PINTU PENGAMBILAN DARURAT TIPE RODA TETAP & HOIST

12.7.1 Umum
1 (satu) set pintu darurat pengambilan tipe roda tetap posisi vertikal (vertical lift)
dengan dimensi bukaan 3,00 m Lebar x 3,00 m Tinggi, komplit dengan daun
pintu, kerangka pengarah, alat pengangkat, panel kontrol komplit dengan
kelengkapan yang diperlukan, harus didesain, disuplai dan dipasang pada
bangunan pengambilan dalam kontrak ini oleh Penyedia Jasa. Pintu pengambilan
darurat digunakan untuk menutup saluran keluaran dalam kondisi darurat.
Pintu dalam keadaan darurat harus mampu ditutup dalam kondisi ada aliran dalam
saluran keluaran dengan berat pintu sendiri.dan dibuka dalam keadaan kondisi
tekanan air dihulu dan dihilir pintu seimbang. Untuk menyamakan tekanan air
dilakukan dengan membuka katup pintas dalam ruang katup. Pintu dioperasikan
melalui kabinet kontrol lokal di rumah pintu.
Penyedia Jasa harus mempelajari dengan hati-hati dalam desain agar tidak terjadi
kerusakan dan vibrasi pada pintu selama pengoperasian pada setiap kondisi
elevasi air dan kebocoran air pada kondisi menutup penuh.
Susunan umum pintu pengambilan darurat & alat angkat dapat dilihat pada
gambar tipikal dalam Gambar Dokumen Lelang. No. M-04

12.7.2 Tegangan Rencana


Tegangan rencana hendaknya mengikuti pada spesifikasi yang telah ditetapkan
pada Pasal 12.2.2 dalam bab ini.

12.7.3 Kondisi Desain


Pintu pengambilan darurat, kerangka pengarah dan alat angkat hendaknya
mengikuti kondisi desain sebagai berikut:

(1) Data umum


Jumlah yang harus disediakan
Daun Pintu
- Tipe : Pintu roda tetap konstruksi baja
- Lebar bukaan : 3.000 mm
- Tinggi bukaan : 3.000 mm

ST - XII - 36
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

- MAB :
195.57 m
- MAN :
192,10 m
- L.W.L :
175,90 m
- Elevasi sill :
175,30 m
- Desain head :
20.27m (MAB - Sill EL)
- Metode perapatan :
4 sisi karet perapat pada sisi hilir permukaan
pintu
- EL. deck pemeliharaan : 198,30 m
Alat Pengangkat
- Tipe : Teromol kabel baja stasioner digerakkan dengan
motor listrik (wire drum electric motor driven
wire type hoist)
- Kecepatan angkat : 1,00 m/menit 10 % pada waktu pembukaan
dan penutupan.
- Hoist deck : EL.203,80 m
- Panjang angkat : 23.50 m (0,5 m diatas deck pemeliharaan pada
EL. 198,30 m)
- Metode operasi : kontrol kabinet lokal

(2) Pintu

(a) Kondisi pembebanan normal


- Beban hidrostatik:
Tinggi elevasi air 20.27 m
Tail water dibawah sill beam tidak ada air
- Berat mati pintu dan kabel baja dengan rekasinya.
- Beban operasi
Beban operasi diperhitungkan sesuai dengan sub-pasal (4) Alat angkat.

(b) Kondisi beban lebih


- Semua beban-yang terjadi pada waktu terjadi gempa bumi.
- Semua beban yang terjadi selama pintu dinaikkan atau diturunkan
pada kondisi beban lebih atau keadaan pintu terjepit.

(3) Kerangka Pengarah


Beban pada kerangka pengarah adalah beban roda utama dan beban perapatan
serta semua beban lainnya pada kondisi operasi pintu yang terburuk dari alat
angkat. Kerangka pengarah dan angker harus mampu untuk memindahkan
semuabeban dari roda utama, perapat dan roller samping pintu pada struktur
beton.

(4) Alat pengangkat


Alat pengangkat harus didesain untuk menaikkan dan menurunkan pintu pada
setiap posisi pintu antara buka penuh dan menutup penuh. Kapasitas alat
angkat dan kabel baja harus memadai untuk start, menaikan atau menurunkan
pintu pada kecepatan rata-rata pada kondisi beban kombinasi, baik pada
waktu menaikkan/menurunkkan pintu berikut ini:
(a) Kondisi normal
- Berat mati pintu dan kabel baja dengan reaksinya
- Gaya friksi roda utama
- Gaya friksi karet perapat

ST - XII - 37
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

- Beban hidrolik pada karet perapat


- Gaya sedot pada waktu operasi (termasuk pada waktu pembukaan
pintu parsial)
(b) Beban lebih
- Semua beban pada kondisi gempa
- Semua beban yang terjadi selama operasi menaikkan atau
menurinkan karena beban lebih pada alat agkat akibat kondisi pintu
terjepit

12.7.4 Detail Pintu

(1) Umum
Pintu terdiri dari plat penutup, balok utama, bagian vertical, roda utama, karet
perapat, roller samping, lifting lugs dan semua komponen yang diperlukan.
Pintu harus tipe roda tetap dan konstruksi baja. Profil pintu bagian bawah
harus memadai untuk memperkecil gaya sedot selama operasi. Harus benar-
benar diperhatikan tipe teromol ganda dan peralatan angkat pintu harus
lempang pada bidang miring sedemikian rupa sehingga tidak terjadi
perubahan akibat lewat air, sehingga tidak terjadi vibrasi atau bentuk
phenomena lainnya. Harus disediakan lubang pada balok horizontal untuk
menguras air.
Perapatan dengan pengelasan dapat dilakukan bila diperlukan terhadap
kerapatan terhadap kebocoran air.
Detail pintu harus sesuai dengan yang telah ditetapkan pada pasal-pasal yang
relevan.
Konstruksi detail pintu tidak ditetapkan disini, dan diserahkan kepada
Penyedia Jasa, namun harus mendapat persetujuan Direksi. Sebagai referensi
susunan umum pintu pengambilan darurat & alat angkat dapat dilihat pada
gambar tipikal dalam Gambar Dokumen Lelang. No. M-04

(2) Toleransi
Pintu harus dipabrikasi dengan teliti dan dipasang dalam batas toleransi
berikut:

Titik Pengukuran Toleransi (mm)


- Lebar pintu +5
- Tinggi pintu +5
- Kedalaman pintu +3
- Perbedaan panjang diagonal +5
- Jarak center to center main wheels +5
- Jarak antara main wheel treads +5
- Jarak antara side roller treads +5
- Jarak antara lifting attachment centers +6
- Jarak antara side seal rubbers +8
- Jarak antara bottom seal and lintel seal +5
- Jarak antara permukaan hilir of wheel treads
- permukaaan karet perapat samping 0 to + 2

Toleransi yang tidak tercantum disini harus diteapkan sendiri oleh Penyedia
Jasa, namun harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

ST - XII - 38
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.7.5 Detail Kerangka Pengarah

(1) Umum
Kerangka pengarah terdiri dari kerangka perapat, balok atas (lintel), kerangka
jejak (track), balok bawah (sill), kerangka pengarah samping, alat doging, alat
proteksi dari baja tahan karat dan semua komponen kelengkapan yang
diperlukan untuk pemasangan kerangka pengarah stasioner yang lengkap.
Plat tahan karat harus dipasang pada permukaan kerangka pengarah untuk
meniadakan keaursan yang berlebihan.
Kerangka pengarah diperpanjang sampai pada elevasi pemeliharaan pintu EL.
198,30 m dalam ruangan pintu. Kerangka pengarah harus mempunyai plat
anti karat yang ditempelkan (clad-steel) pada semua panjang permukaan,
dengan maksud tidak terjadi kontak dengan permukaan beton. Penyedia Jasa
dapat mengajukan cara lain untuk mengurangi keausan kabel baja.
Detail kerangka pengarah agar mengikuti persyaratan sebagaimana tercantum
pada Pasal 12.1 yang terkait.
Detail kerangka pengarah tidak ditetapkan disini dan diserahkan kepada
Penyedia Jasa, namun harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari
Direksi.

(2) Toleransi
Kerangka pengarah harus dipabrikasi dan dipasang dengan akurat dalam
batas toleransi berikut:

Titik-titik pengukuran Toleransi(mm)


- Jarak bersih +5
- Jarak perapatan +5
- Perbedaan panjang diagonal length +5
- Jarak center to center of track frames +5
- Tinggi guide frame + 12
- Jarak antara roller paths 0 to + 6
- Kerataan side and lintel sealing frames + 0.5/m
- Kelurusan side and lintel sealing frames +1
- Kerataan sill beam surface + 0.5/m
- Kelurusan sill beam surface +1
- Kerataan track frame surfaces + 0.5/m
- Kelurusan track frame surfaces +1
- Kelurusan side roller paths +2

Toleransi yang tidak ditetapkan disini agar ditentukan sendiri oleh Penyedia
Jasa, namun harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

12.7.6 Detail Alat Angkat (hoist)


(1) Umum
Alat angkat agar menggunakan tipe teromol kabel baja jenis stasioner (wire
drum type hoist) yang dipasang pada elevasi lantai EL. 203,80 m untuk
menaikkan, menurunkan dan menahan pintu. Alat angkat hendaknya terdiri
kerangka konstruksi baja, peralatan mekanikal, yaitu, as torsi, bearings, gigi
reduksi, rem thruster, kopling, teromol angkat tipe ganda, kabel baja, position
indicator tipe mekanikal, alat operasi manual, kopling electro-magnetic, rem
tangan, rem hidrolik, detector kekendoran kabel baja dll, peralatan elektrikal

ST - XII - 39
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

yaitu, motor angkat dengan rem maknit, saklar pembatas, kontrol, AC/DC
inverter dan pengisi accu, dll dan semua komponen lain yang dibutuhkan
untuk operasi yang efisien. Setiap teromol angkat dan gigi reduksi agar diberi
tutup proteksi baja untuk melindungi terhadap bahaya. Konstruksi penutup
baja agar didesain supaya pada waktu mensuplai pelumasan tidak perlu
membuka plat penutup. Agar disediakan sistim rem dalam mekanisme alat
angkat untuk meyakinkan pengunci sendiri dan penahan yang aman pada
waktu alat angkat berhenti.
Peralatan mekanikal dan elektrikal agar memenuhi syarat dengan persyaratan
yang terkait masing-masing pada Pasal 12.3.7 dan 12.1.12 dalam Bab ini.
AC/DC inverter dan pengisi accu yang ditetapkan dalam Pasal 12.1.20 Suku
Cadang dan Alat-alat juga harus disediakan untuk alat angkat ini. Sistim
katup pintas dan alat detektor kondisi terisi air dalam Pasal 12.7 harus dipakai
juga untuk pengoperasian alat angkat ini.
Konstruksi detail alat angkat tidak ditetapkan disini dan diserhakan kepada
Penyedia Jasa, namun harus mendapatkan persetujuan Direksi.

12.7.7 Kontrol dan Pengkabelan

(1) Sistim kontrol


Alat angkat harus dioperasikan melalui 1 (satu) kabinet kontrol lokal yang
dipasang pada EL. 203,80 m dalam rumah alat angkat. Pintu harus diangkat,
diturunkan atau menghentikan motor dengan saklar tombol Naik, Turun.
Operasi dan kontrol pintu dan alat angkat termasuk penyediaan saklar
pembatas harus mengikuti sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 12.1.12.

(2) Pengkabelan
Semua kabel tenaga dan kontrol dan/atau kabel dengan semua konduit,
fixtures dan perlengkapan dari titik terminal pada Pasal 12.1.12 dalam
Sesifikasi Umum sampai pada masing-masing peralatan elektrikal harus
disuplai oleh Penyedia Jasa sesuai dengan yang ditetapkan dalam Pasal
12.1.13 Spesifikasi Umum.

(3) Kabinet Kontrol Lokal

Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu) kabinet kontrol local dalam rumah
alat angkat, dan harus menggunakan kontruksi tahan cuaca.
Instrumen yang harus dipasang pada atau di dalam kabinet kontro tetapi tidak
terbatas pada instrumen berikut, Semua indicator seperti misalnya meters,
dan penerangan harus kelihatan dari luar tanpa membuka pintu atau jendela
yang dikunci.
Earth leakage circuit breaker
Arresters untuk sumber daya
Incoming supply moulded case circuit breaker (MCCB) lockable in off
position
Under voltage relay
MCCBs untuk memprotek motor and other circuits
Relai proteksi Motor
volt meter sumber daya
Ampere meter beban
Starter motor

ST - XII - 40
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Stop kontak 230 V


Penghangat ruangan dengan thermostat danon-off switch
Lampu Neon dengan saklar pintu
"Tes Lampu" saklar tombol untuk inspeksi lampu indikasi
Saklar tombol "Pintu Naik"
Saklar tombol "Pintu Turun
Saklar tombol "Pintu Stop
Lampu indikasi "Source pilot"
Lampu indikasi "Waterway water-kondisi terisi air"
Lampu indikasi "Pintu Sedang Naik"
Lampu indikasi "Pintu Sedang Turun"
Lampu indikasi "Pintu Stand-by"
Lampu indikasi "Pintu posisi perawatan dan Naik Lebih"
Lampu indikasi "Pintu Turun Penuh"
Lampu indikasi "Motor beban lebih"
Lampu indikasi "Kabel kendor
Lampu indikasi "Earth leakage"
Lampu indikasi "Under voltage"
Indikator elevasi air pengambilan tipe Digital
Perlatan Tanda Bahaya
Semua MCCBs yang diperlukan, step-down transformers, relays,
kontaktors, saklar dan komponen-komponen pengkabelan.

(4) Peralatan Tanda Bahaya


Satu set tanda bahaya terdiri dari sirene (buzzer) dan saklar reset, dll harus
disediakan pada kabinet kontrol oleh Penyedia Jasa, sehingga dengan
demikian memberikan peringatan kepada operator pintu. Tanda bahaya akan
berbunyi apabila salah satu relai atau saklar berikut bekerja:
- Under voltage relay
- Earth leakage circuit breaker
- Motor protection relay
- Slack rope limit switch
- Over raised limit switch
- Elevasi air waduk mencapai NWL. EL 192,10 m.

12.7.8 Perakitan dan Tes/Pengujian


Prosedur dan tes harus sesuai dan mengikuti dengan yang diperlukan pada Bab
12.1.16 dari Spesifikasi Umum.

12.7.9 Instalasi dan Tes/Pengujian di Lapangan


Instalasi dan tes harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam Pasal 12.1.17 dari
Spesifikasi Umum.

12.7.10 Tests/Pengujian Lengkap


Prosedur dan tes harus sesuai dengan yang yang telah ditetapkan dalam Pasal
12.1.19 dari Spesifikasi Umum.

ST - XII - 41
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.8 PIPA KONDUIT BAJA KELUARAN - PENSTOCK

2.8.1 Umum
Penyedia Jasa harus mendesain, mensuplai dan memasang satu set pipa konduit
baja hantar dan keluaran dengan diameter dari 3,00 m - 1,00 - 0,80 - 0,60 - 0,20 m
dengan total panjang kurang lebih 241.40 m. Saluran hantar tersebut terdiri dari
steel liner 3,00 m panjang 30 m posisi miring dan pipa tanam diameter 1,00 m
panjang 11.20 m (pada main plug), pipa terbuka 1,00 m panjang 180 m,
pencabangan untuk saluran pembangkit diameter 1,00 m panjang 10 m dan saluran
keluaran kuras diameter 0,80 m. Pada ujung saluran keluaran kuras dipasang pintu
penutup/kuras dengan dimensi bukaan 0,70 m L x 0,70 m T. Dihilir katup
pengaman dicabang untuk saluran keluaran pada saat semua unit pembangkit tidak
berfungsi dan pada ujungnya dipasang katup kontrol tipe pancar holojet (Hollow
Jet Valve) dengan diameter nominal 0,60 m.
Untuk suplai air baku air baku/PDAM maksimum debit 0,150 m3/detik dengan
0,20 m dicabang dari pipa cabang pembangkit sebelum katup pengaman yang
dilengkapi dengan sepasang katup pintu sluice. Dibagian hulu sebagai katup
pengaman dan dihilir katup kontrol tipe sluice dengan 0,20 m.
Sebuah kopling ekspasi dan lubang orang harus disediakan dalam konduit terbuka
sebelum ditanam dalam rumah katup. Kopling ekspansi harus dimasukkan dalam
ruang beton agar supaya ada jalan masuk kekopling untuk pemeliharaan, ruang
beton harus disediakan dengan tutup kedap air.
Konduit baja, termasuk transisi dan bagian gorong-gorong (culvert) harus
dilengkapi dengan pipa-pipa lurus, pipa-pipa belokan, sambungan-sambungan
ekspansi, sambungan-sambungan untuk melepas (dismantling joints), flensa-flensa,
sambungan pencabangan, pipa-pipa drainase, pengaku-pengaku, ring-ring
pengaku, lubang orang, ban-ban angker dan batang-batang penguat serta semua
perlengkapan dan komponen lain yang diperlukan.
Transisi dan bagian gorong-gorong harus diperhitungkan sebagai konduit-konduit
baja.

12.8.2 Beban dan Tegangan Rencana

(a) Beban dan kondisi perencanaan


Pipa konduit baja harus direncanakan untuk kondisi-kondisi berikut, bilamana
dapat diterapkan.

1) Untuk menahan tekanan dari dalam sebesar 65.57 kg/cm


2) Untuk menahan tekanan dari luar. Konduit baja harus mampu menahan tekanan
dari luar pada waktu bagian dalam dari pipa dalam keadaan kosong. Faktor
keamanan terhadap tekuk tidak boleh kurang dari 1,5.
Untuk menahan beban pada waktu pengecoran beton.
Apabila pemasangan dan pengelasan konduit baja telah selesai sesuai dengan
spesifikasi ini, dan telah memuaskan Direksi, selanjutnya konduit baja dicor
dalam beton dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang ditetap-kan dalam
spesifikasi yang lain.
Penyedia Jasa harus mensuplai, memasang, palang-palang penahan dibagian
dalam konduit yang cukup kuat untuk menjaga agar tetap bulat dalam
batas-batas toleransi yang ditetapkan, sampai pengecoran beton selesai.

ST - XII - 42
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Penyedia Jasa juga harus mensuplai, memasang palang-palang penahan di


bagian luar untuk menahan beban-beban pada waktu pengecoran sedang ber-
langsung. Pengecoran beton harus dilaksanakan secara bertahap setiap
bagian/lapisan dengan ketinggian maksimum 1,0 m.
3) Untuk menahan beban-beban yang berkenaan dengan pengangkutan selama
pabrikasi, transportasi dan pemasangan di lapangan.
Tebal plat dinding konduit tidak boleh kurang dari tebal plat minimum yang
diperlukan untuk pemindahan selama pabrikasi, yang ditentukan dengan rumus
sebagai berikut :
t = (D+400)/800
Dimana,
t : tebal plat minimum dinding pipa dalam mm
D : diameter dalam pipa dalam mm

(b) Tegangan Rencana


Tegangan rencana yang diijinkan pipa konduit harus memenuhi syarat
sebagaimana ditetapkan dalam Spesifikasi pada Pasal 12.2.2.

(c) Efesiensi Pengelasan


Kekuatan sambungan las pada pipa konduit harus diperhitungkan dengan faktor
efesiensi sebesar 95 % bila pengelasan dikerjakan di workshop (bengkel) dan
dengan 90 % bila pengelasan dilaksanakan di lapangan terhadap kekuatan plat.

(d) Sambungan las


Full penetration butt-weld joint harus digunakan untuk semua sambungan
memanjang (longitudinal) dan girth-weld untuk pengelasan dalam dinding-dinding
konduit baja.

(e) elonggaran terhadap korosi


Faktor keamanan terhadap korosi maka tebal plat dari hasil perhitungan harus
ditambah dengan angka 2,0 mm.

12.8.3 Perlengkapan

(a) Cincin pengaku


Cincin-cincin pengaku harus dipasang dengan cara dilas secara menerus pada
konduit baja dengan posisi tegak lurus terhadap arah sumbu dari konduit.
Konstruksi dari cincin-cincin harus sedemikian rupa sehingga beton di sekeliling
konduit dapat tuangkan dengan aman.

(b) Sambungan fleksibel


Sambungan tersebut harus kopling tipe "Viking Johnson" atau yang ekivalen yang
mempunyai dua flens slip-on dan paking dilengkapi dengan baut-baut pengikat
untuk menghubungkan dengan ujung pipa yang berbentuk rata. Sambungan
tersebut harus memungkinkan gerakan akibat perpanjangan maupun gerakan
miring (angular) pada pipa-pipa.

(c) Lubang sementasi

ST - XII - 43
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Lubang-lubang sementasi (grouting) dengan penutupnya harus disediakan pada


konduit baja selama pabrikasi. Setelah sementasi selesai dilaksanakan maka
lubang-lubang tersebut harus dilas dengan plat baja.

(d) Flensa
Penyedia Jasa harus mensuplai dan memasang flensa-flensa yang diperlukan untuk
menghubungkan konduit baja dengan pintu sorong bonnet dan katup-katup.

(e) Lubang Orang


Sebuah lubang orang dengan diameter 600 mm harus disediakan sebagaimana
terlihat pada gambar. Lubang orang tersebut harus dibuat dari plat baja yang
dilengkapi dengan paking karet, tuas pemegang dan semua komponen-komponen
dan perlengkapan-perlengkapan lain yang diperlukan.

12.8.4 Pabrikasi

(a) Umum
Penyedia Jasa harus memotong plat-plat baja untuk konduit baja dengan dimensi
yang tepat, menyiapkan ujung-ujung untuk pengelasan, mengepres ujung-ujungnya
untuk dirol, dan mengerol sehingga mempunyai kelengkungan dan membuat
bagian-bagian dengan lengkap di pabrik milik Penyedia Jasa dan mengirim ke
lokasi proyek untuk pemasangan.

(b) Pemotongan dan pembengkokan


Semua plat harus dipotong dengan tepat menurut ukuran-ukuran dalam gambar
pabrikasi yang telah disetujui Direksi, dengan tolerasi secukupnya untuk menjaga
kemungkinan pengkerutan selama pengelasan. Semua ujung-ujung plat harus dicek
terhadap kerataan dan bebas dari lapisan-lapisan, permukaan yang retak dan cacat-
cacat lain yang tidak diperbolehkan. Plat dalam bentuk silinder dapat dirol atau
dibengkok menjadi bentuk lengkung yang ditetapkan, diteruskan ke ujung-
ujungnya, dengan cara sedemikian rupa sehingga tidak merusak kekuatan plat dan
dengan meneruskan kelengkungan antara ujung-ujungnya. Pembetulan
kelengkungan dengan cara memukul tidak boleh dilakukan. Untuk tempat
pengisian las plat yang tidak sama tebalnya, apabila perbedaan tebal plat melebihi
3 mm maka pekerjaan trimming dari plat yang lebih tebal harus dikerjakan di
bengkel Penyedia Jasa. Tidak diperbolehkan memberikan tanda dengan stamping
maupun dengan pemberian alur pada dinding konduit baja.

(c) Pengelasan
Sebagai tambahan dalam persyaratan yang diperlukan dalam Spesifikasi Umum"
harus diberlakukan hal-hal sebagai berikut :

(1) Permukaan-permukaan plat yang akan dilas harus dibersihkan dari kotoran,
minyak oli, parafin atau gemuk, untuk jarak tidak boleh kurang dari 25 mm
dari ujung yang akan dilas.

(2) Pada waktu konduit baja sudah selesai di pasang, tidak diperbolehkan adanya
cantelan-cantelan angkat, plat-plat penutup, penopang-penopang atau
perlengkapan-perlengkapan lain yang dilas pada konduit, kecuali penguat-
penguat yang permanen yang akan ditanam dalam cor beton. Penyedia Jasa
harus dengan hati-hati melepas semua cantelan-cantelan angkat dan

ST - XII - 44
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

perlengkapan-perlengkapan yang bersifat sementara yang dilaskan pada


bagian luar dinding konduit dan las dibersihkan, dihaluskan dan dibersihkan
di sekeliling metal. Dalam Penyedia Jasa pelepasan perlengkapan-
perlengkapan tersebut harus dilaksanakan dengan hati-hati untuk mencegah
pemotongan, lecetan, atau termakannya dinding konduit. Apabila
pemasangan telah selesai, semua palang-palang penguat bagian dalam dan
lain-lain perlengkapan pada bagian dalam dinding konduit baja harus
dibuang dengan cara yang sama seperti diatas, dan bagian dalam dibersihkan
dengan pembilasan.

(3) Semua cantelan-cantelan, penopang-penopang atau penyangga-penyangga


yang dilaskan pada konduit baja baik yang merupakan bagian permanen
maupun penyangga sementara, harus dibuat dari plat yang sama dengan plat
konduitbaja dan pengelasannya harus memenuhi persyaratan-persyaratan
yang ditetapkan berikut ini :

(4) Semua sambungan-sambungan yang dilas harus bersih dan halus dan
perkuatan maksimum harus 2 mm pada bagian dalam konduit baja. Pada
bagian luar dari konduit baja, pengelasan harus dibersihkan dan bebas dari
serbuk las (flux) dan bekas las dan halus agar pengetesan dengan alat
radiographi dapat dilaksanakan.

(d) Toleransi
Konduit baja yang telah selesai dikerjakan harus sesuai dengan dimensi yang
tercantum dalam gambar dan toleransinya ditetapkan berikut. Toleransi-toleransi
dari panjang melingkar dari tiap bagian tidak boleh melebihi plus atau minus 0.25
% dari panjang nominal untuk bagian tersebut.
Toleransi pada bagian-bagian silinder yang terakhir harus dalam batas-batas plus
atau minus 2 mm dari bidang normal terhadap garis sumbu dari bagian tersebut.
Toleransi-toleransi tersebut diatas tidak termasuk setiap toleransi terhadap
pengkerutan atau distorsi/puntiran yang disediakan oleh Penyedia Jasa sebagai
kompensasi karena pengaruh-pengaruh pengelasan.

12.8.5 Tes dan Inspeksi

(a) Mill tests


Plat-plat baja untuk konduit baja harus lulus tes terhadap mill tests yang dilakukan
sesuai dengan yang diperlukan dalam Japanese Industrial Standards (JIS) untuk
masing-masing ketebalan dan kualitas.
(1) Tes Tarik
(2) Tes bengkok
(3) Tes kejut
Setelah tes selesai dilaksanakan maka Penyedia Jasa harus secepatnya
menyerahkan sertifikat laopran hasil mill test kepada Direksi sebanyak 3 (tiga)
copy.
Hasil-hasil tes harus dibuat dalam suatu formulir sehingga dapat untuk menetapkan
apakah hasil tes tersebut telah memenuhi spesifikasi material yang telah
ditetapkan. Apabila diminta, maka semua percobaan tes harus disaksikan oleh
Direksi.

ST - XII - 45
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

(b) Tes radiographi


Semua sambungan memanjang dan 20 % dan sambungan melingkar (girth joints)
termasuk semua sambungan yang berbentuk "T" dalam dinding-dinding pipa, harus
dites radiographi masing-masing dilaksanakan di bengkel Penyedia Jasa dan di
lapangan. Radiograph harus sesuai dengan persya-ratan-persyaratan dan teknis
sebagaimana tercantum dalam JIS Z 3104 dan harus sama dengan klas kedua.
Bagian las yang cacat harus di chipping atau dibakar atau arc-goughed untuk
mengetahui sampai lapisan metal yang tidak cacat (sound metal) dan selanjutnya
bagian yang cacat dilas kembali. Bagian las yang telah diperbaiki harus dites lagi
dengan radiograhi 100 %. Penyedia Jasa harus menyediakan semua peralatan,
films dan tenaga yang diperlukan untuk Penyedia Jasa tes tersebut. Semua film-
film asli radiographs harus menjadi milik Pemberi Kerja. Penyedia Jasa harus
menyediakan tempat penyimpanan yang memadai untuk hasil radiograph dan harus
menyimpan dan memelihara semua hasil radiograph pengelasan baik yang diterima
maupun yang ditolak. Semua hasil radiographi harus diidentifikasi dan harus
disiapkan gambar identifikasinya. Penyedia Jasa harus menyerahkan prosedur
inspeksi radiographi kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
inspeksi dilaksanakan. Apabila diperlukan Direksi berhak menetapkan inspeksi
tambahan.

(c) Tes sambungan las


Semua plat yang dibuat harus distempel untuk menunjukkan tukang las dan tanggal
pengelasan.
Penyedia Jasa harus menyediakan semua plat yang dites, peralatan-peralatan,
perlengkapan, bahan-bahan dan tenaga yang diperlukan untuk tes. Plat-plat yang
dites harus berukuran minimum 400 x 300 mm yang terbuat dari dua buah plat
400 x 150 mm dilas satu dengan yang lain.
Pengetesan, yang akan dilaksanakan adalah salah satu dari plat-plat berikut :
(1) Dua tes tegangan patah berlawanan dengan garis sumbu pengelasan
(2) Dua kaki bengkokan dan
(3) Dua muka bengkokan

Tes tersebut diatas harus dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dalam standar
yang telah disetujui.

(d) Inspeksi
Konduit baja yang akan diinspeksi oleh Direksi untuk pengelasan dan permukaan
las yang tidak sempurna antara lain terjadinya pemotongan lebih pada las (under
cut weld), stempel, klem atau bekas betel, lubang-lubang (pitting) pada permukaan
plat atau bentuk permukaan yang tidak merata lainnya yang serupa. Kekeliruan
material dan hasil pengerjaan yang kurang baik harus diperbaiki oleh Penyedia
Jasa sedemikian rupa sehingga secara keseluruhan dapat memuaskan Direksi.
Material yang kelihatan cacat setelah/akibat pemasangan akan ditolak dan
Penyedia Jasa akan diperingatkan.
Harus dibuat suatu laporan mengenai semua lokasi/bagian pengelasan yang tidak
memenuhi syarat dan cara perbaikkannya.

ST - XII - 46
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.8.6 Instalasi/Pemasangan

(a) Umum
Pekerjaan instalasi termasuk pemasangan dan pengelasan konduit baja sesuai
dengan gambar-gambar yang telah disetujui. Penyedia Jasa harus melaksanakan
pemasangan dengan hati-hati sesuai dengan jadual dan petunjuk dari Direksi,
dimana pemasangan konduit baja diperlukan langkah-langkah yang sesuai dengan
pekerjaan-pekerjaan lain yang terkait. Sebelum pemasangan, Penyedia Jasa harus
menyiapkan rencana urutan, metode dan jadual pemasangan dengan mengadakan
koordinasi dengan Penyedia Jasa yang lain, dan rencana tersebut harus
mendapatkan persetujuan Direksi.
Penyedia Jasa harus menjaga hubungan baik dengan Pemilik Pekerjaan dan harus
bekerja sama dengan mereka untuk mendapatkan kemajuan pekerjaan yang baik
terhadap keseluruhan Proyek. Penyedia Jasa harus menyediakan semua tenaga,
bahan-bahan, fasilitas-fasilitas, peralatan-peralatan, perlengkapan-perlengka-pan,
dan semua peralatan yang diperlukan untuk instalasi konduit baja.

(b) Pengangkutan dan penempatan


Untuk menjamin agar ketelitian bundarnya konduit baja dalam batas toleransi yang
telah ditetapkan dalam Pasal 12.1.16, setelah setiap bagian selesai pabrikasi, harus
segera disediakan internal spiders untuk mencegah terjadinya deformasi yang
mungkin terjadi selama dalam pengangkutan, instalasi dan pengecoran.
Konstruksi baja penyangga bagian luar dan fasilitas-fasilitas untuk angker harus
disuplai dan dipasang untuk mencegah terjadinya perubahan tempat atau tekanan
keatas (uplift) konduit baja akibat Bouyancy dari gaya-gaya dari luar yang dapat
terjadi selama pengecoran beton. Penyangga-penyangga tersebut akan ditanam
dalam beton bersama sama dengan konduit baja. Bila diperlukan Penyedia Jasa
mensuplai, dan memasang tambahan batang-batang penguat sesuai dengan
spesifikasi lain di tempat-tempat yang telah ditetapkan dalam gambar yang
disiapkan oleh Penyedia Jasa.

(c) Pengelasan di lapangan


Pengelasan pada waktu pemasangan di lapangan harus dikerjakan secara manual,
sesuai dengan cara yang telah disetujui dan ditetapkan sebagai berikut. Tempatkan
ujung-ujung yang akan disambung dan lakukan dengan menggunakan jaring-jaring
dan pad plates atau tackweld jigs.
Dalam hal tidak ada cara lain maka konduit baja tersebut dapat disambung dengan
cara paksa. Selama dalam proses pengelasan, titik tengah dan jarak antara ujung
yang dipersiapkan harus dijaga pada posisi yang benar. Peralatan yang dipakai
untuk mengeringkan kawat las harus disediakan untuk menjaga agar tukang las
setiap saat menggunakan kawat las yang kering. Setelah pengelasan di lapangan,
20 % dari seluruh sambungan melingkar (girth joints), termasuk semua sambungan
"T" dalam dinding-dinding pipa harus diradiographi, dan las yang cacat harus
diperbaiki dengan cara sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 12.1.11.

(d) Pembongkaran Jaring-jaring (spiders)


Jaring-jaring (bila perlu/ada) tidak boleh dibongkar tanpa ijin terlebih dahulu dari
Direksi.

ST - XII - 47
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.9 KATUP PENGAMAN (WEDGE GATE VALVE)


12.9.1 Umum
Penyedia jasa harus mendesain, mensuplai dan memasang 1 (satu) set katup
pengaman dengan diameter 0,80 m m digerakkan secara elektrik dan manual
seperti terlihat pada gambar dipasang pada konduit kuras untuk menutup saluran
pada saat diperlukan pemeriksaan/perawatan dan atau perbaikan pintu penutup/
kuras. Kondisi desain secara umum seperti diuraikan pada spesifiksi umum pasal
12.1.2.

12.9.2 Beban dan Tegangan Rencana


Katup pengaman tipe wedge valve harus direncana mampu dioperasikan dan
menahan beban tekanan air dengan ketinggian sebesar 65.57 m
Tegangan rencana untuk katup pengaman ini agar mengikuti pasal 12.2.1 pada
spesifikasi ini.

12.9.3 Katup Pengaman (Wedge Gate Valve)


Katup pengaman tipe baji terdiri dari daun pintu, rumah katup, bonet dan mekanis
pengoperasian dan semua peralatan serta komponen yang diperlukan. Daun pintu
harus terbuat dari besi cor (cast iron) dan dengan dudukan ring yang terbuat dari
bronze. Apabila katup ditutup pada material yang sama maka harus menggunakan
komposisi kimianya yang berbeda.
Bonet dan rumah katup terbuat dari besi cor. Bonet dan rumah katup harus
disambung dengan baut dan kedap air. Rumah katup harus disediakan dudukan
ring yang terbuat dari bronze dan kedua sisi slot. Mekanisme pengoperasian harus
menggunakan sistim sekrup di dalam yang dioperasikan secara manual untuk
membuka dan menutup katup. Mekanisme tersebut terdiri dari bantalan, gigi
reduksi, batang ulir, roda pemutar dan peralatan lain yang diperlukan. Konstruksi
secara mendetail tidak dimasukkan dalam spesifikasi ini, namun Kontrktor
diwajibkan untuk menyampaikan untuk mendapatkan persetujuan Direksi.

12.9.4 Perakitan dan Pengetesan di Pabrik


Sebelum katup tersebut dicat, test tekanan air harus dilakukan dan dinaikkan secara
perlahan sampai mencapai 1,5 kali dari maksimum tekanan operasi. Tekanan
tersebut harus ditahan selama 10 menit sementara diadakan pengecekan terjadinya
kebocoran pada bagian hilir katup. Setiap ada penyimpangan harus diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Selama pengetesan sedang berlangsung, bila terjadi kebocoran, maka bocoran
tersebut tidak boleh melebihi 100 cc selama 10 menit. Hasil test harus dicatat dan
dibuat laporannya disampaikan krepada Direksi.

12.9.5 Pemasangan dan test di lapangan


Katup tersebut harus dipasang dan sesuai dengan gambar final yang disetujui oleh
Direksi dan sesuai dengan petunjuk pemasangan dari Penyedia jasa.
Setelah pemasangan selesai dilaksanakan harus diadakan test operasi Setiap ada
penyimpangan harus diadaka pembetulan dan tes secara menyeluruh diulang
kembali.

ST - XII - 48
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.10. PINTU KURAS TIPE SORONG BONET TEKANAN TINGGI

12.10.1 Umum
Penyedia jasa harus mendesain, mensuplai dan memasang 1 (satu) set Pintu Sorong
Bonet di rumah katup pada saluran keluaran. Dalam keadaan normal pintu dalam
posisi menutup penuh.
Pintu Sorong Bonet yang akan dipasang di Bendungan Tukul Kabupaten Pacitan
berfungsi untuk menurunkan elevasi air waduk dengan mengeluarkan air waduk
pada dalam kondisi darurat dimana akan dilakukan inspeksi/perbaikan saluran
keluaran .Penyedia Jasa harus menjamin agar dalam perencanaan pintu dan alat
pengangkat (hoist) untuk menghindarkan pengaruh vibrasi pada saat dioperasikan
dan sedikit kebocoran air pada saat kondisi pintu ditutup.

12.10.2 Tegangan-tegangan Perencanaan


Tegangan-tegangan perencanaan agar mengacu pada spesifikasi umum
sebagaimana diuraikan pada pasal 12.2 dalam bab ini

12.10.3 Data Perencanaan


Pintu, kerangka pengarah (guide frame) dan hoist supaya direncanakan menurut
kondisi perencanaan berikut:
(1) Data Umum :
Jumlah yang disediakan
- Daun pintu : 1 set
- Kerangka pengarah : 1 set
- Alat angkat : 1 set
Pintu
- Tipe pintu : Pintu Sorong Bonet
- Lebar bukaan : 700 mm
- Tinggi bukaan : 700 mm
- Muka Air Banjir (MAB) : EL. 195,57 m
- Muka Air Normal (MAN) : EL. 192,10 m
- Elevasi sill : 128,70 m
- Tinggi Air Rencana : 66.87 m
- Sistim perapatan/sealing system : Metal tough sealing
Alat Pengangkat
- Tipe Alat Pengangkat : Electrically driven one-stem
spindle hoist
- Kecepatan Alat Pengangkat : 0.10 m/min 10%
- Tinggi angkat : 0,90 m pada saat operasi normal
- Elevasi Dasar Alat pengangkat : EL. 128,90 m (approx)
- Metoda operasi : Lokal
-
(1) Pintu Sorong Bonet
a) Kondisi beban normal
- Beban hidrostatis
- Tinggi perencanaan pada ketinggian 66.87 m
- Berat sendiri
- Beban operasional
b) Kondisi beban lebih

ST - XII - 49
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Semua beban diperoleh selama operasional atau pintu beroperasi terjadi


saat pengangkatan ada muatan/beban lebih atau kondisi pintu jatuh.

(2) Kerangka Pengarah (Guide Frames)


Pembebanan pada kerangka pengarah adalah pada sepatu dan beban karet
perapat (rubber seal) dan semua beban-beban lain akibat operasional pintu
terhadap alat pengangkat (hoist). Kerangka pengarah dan anchor akan
menerima semua beban dari sepatu (shoe), dan karet perapat (rubber seal)
pintu ke konstruksi dinding beton.

(3) Alat Pengangkat (Hoists)


Alat Pengangkat direncanakan untuk membuka, menutup pintu pada posisi
antara tutup penuh dan buka penuh. Kapasitas alat pengangkat dan batang
ulir (screw spindle) harus cukup untuk membuka dan menutup pintu pada
kecepatan dan mengatasi gaya-gaya gesek yang timbul dan terhadap
kerugian-kerugian beban kombinasi berikut:
a) Kondisi beban normal
- Berat pintu sendiri
- Kerugian gesekan terhadap sliding bar on sliding plate
- Kerugian gesekan terhadap perapat
- Kerugian apung (Buoyancy)
- Downpull force pada saat terbuka
b) Kondisi beban lebih (overloading)
Semua beban yang diperoleh pada saat pintu terbuka, pintu dioperasikan
terjadi muatan lebih atau pada kondisi pintu jatuh.

12.10.4 Detail Pintu

(1) Umum
Daun pintu semuanya harus merupakan kontruksi baja yang dilas. Plat penutup
harus diletakkan pada sisi bagian hulu pintu. Defleksi maksimum harus kurang
dari 1/1.500 lebar bukaan pintu dan semua bagian dari pintu harus
memperhitungkan toleransi korosi sebesar 2 mm. Harus disediakan daun pintu
dengan permukaan perapat perunggu (bronze) pada ujung kedua sisi samping dan
sisi atas pada permukaan bagian hilir, pada waktu pintu ditutup, merapat pada
permukaan perapat baja anti karat serupa yang dipasang pada dinding alur pintu
bagian hilir kerangka pengarah. Daun pintu harus disediakan plat baja anti karat
yang dikerjakan dengan mesin agar permukaannya rata, sehingga akan cocoki
dengan permukaan bagian ambang

(2) Toleransi
Pintu harus dipabrikasi dengan teliti dan dipasang dalam batas toleransi berikut:
Titik Pengukuran Toleransi (mm)
- Lebar pintu +5
- Tinggi pintut +5
- Kedalaman pintu +3
- Perbedaan panjang diagonal +5
- Jarak center to center sealing plate +5
- Jarak antara side treads +5
- Jarak antara side seal +8
- Jarak antara bottom seal and lintel seal +5

ST - XII - 50
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Toleransi yang tidak tercantum disini harus diteapkan sendiri oleh Penyedia Jasa,
namun harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

12.10.5 Detail Kerangka Pengarah (Guide Frames)

(1) Umum
Kerangka pengarah harus terbuat dari konstruksi yang dilas yang terdiri dari
sebuah kerangka, bonnet dan sebuah tutup bonnet. Kerangka pengarah harus
cukup kuat untuk menahan tekanan air maksimum dan mempunyai toleransi
terhadap korosi sebesar 2 mm. Kerangka dan bonnet harus dibaut satu sama lain
di sekitar permukaan flens tegak sehingga membuat hubungan tersebut kedap air.
Bagian-bagian tersebut harus diatur sedemikian rupa sehingga dari celah tegak
dalam dinding dari masing-masing sisi aliran air, dimana daun pintu akan
menerima, menahan dan mengarahkan gerakan membuka dan menutup.
Kerangka harus dibaut dengan gorong-gorong (culvert) pada kedua sisi dari pintu.
Setelah selesai dipasang kerangka pengarah harus dicor dengan beton.

(2) Toleransi
Kerangka pengarah harus dipabrikasi dan dipasang dengan akurat dalam batas
toleransi berikut:
Titik-titik pengukuran Toleransi(mm)
- Jarak bersih +5
- Jarak perapatan +5
- Tinggi guide frame + 12
- Jarak antara sliding paths 0 to + 6
- Kerataan side and lintel sealing frames + 0.5/m
- Kelurusan side and lintel sealing frames +1
- Kerataan sill beam surface + 0.5/m
- Kelurusan sill beam surface +1
- Kerataan track frame surfaces + 0.5/m
- Kelurusan track frame surfaces +1
- Kelurusan side sliding paths +2

12.10.6 Detail Alat Pengangkat (Hoist)


(1) Umum
Alat pengangkat yang akan dipasang adalah one stem spindle hoist (batang ulir)
pada hoist deck sampai pintu sorong bonet (Bonneted Slide Gate).
Spindle hoist dilengkapi dengan kerangka dasar baja dengan grating, peralatan
mekanis, torque shaft, bearings, gear reducer units, kopling, screw dan penyangga
spindle dengan clamp, spindle cover, manual operating device, posisi indikator
mekanikal dan peralatan elektrik, motor alat perangkat, limit switches, control dan
komponen-komponen lain yang diperlukan untuk memudahkan pengoperasian
pintu.
Detail konstruksi alat pengangkat harus atas persetujuan dari Direksi (Engineer)
pada saat perlengkapan akan diajukan oleh Penyedia Jasa.

(2) Konstruksi Kerangka Kerja Baja dan Grating


Konstruksi kerangka kerja baja dibuat dari baja yang dilas menggunakan bahan
rolled steel dan pelat. Dijamin agar tidak ada lendutan. Kedudukan dari spindle
hoist dibuat dari bahan cast iron. Lubang yang terbuka ditutup oleh grating.

ST - XII - 51
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

(3) Batang ulir (Spindle)


Pintu diangkat ke atas dari lantai beton pemeliharaan (maintenance deck) pada EL.
128,90 m untuk pemeliharaan secara periodik tanpa peralatan tambahan (handling
equipment). Pada saat batang ulir digerakkan (dioperasikan) clamp penyangga
batang ulir (spindle) terhindar dari tekukan (buckling) dan tetap kokoh dari
tracking bar pada sisi kerangka jalan.

12.10.7 Kontrol & Pengkabelan (Control dan Wiring)

(1) Sistem Kontrol


Setiap alat pengangkat dilengkapi dengan kabinet kontrol lokal di rumah kontrol
(control house). Setiap pintu akan dibuka, ditutup atau diberhentikan dengan
menggunakan push-button switch buka, tutup atau stop. Limit switch
berfungsi untuk menghentikan pintu saat beroperasi.
a) Buka penuh dan Tutup penuh pada limit switch dapat membatasi
masing-masing pintu dalam posisi stop (berhenti).
b) Torsi lebih (Over Torque) untuk mengaktifkan limit switch pada saat
pengangkatan terjadi beban lebih pada saat pintu dibuka dan ditutup secara
otomatis berhenti.

(2) Pengkabelan (Wiring)


Semua tenaga dan kabel-kabel kontrol atau kawat dengan saluran-saluran kabel
yang dibutuhkan dan perlengkapan terminal elektrikal akan dikirim dan dipasang
oleh Kontraktor.
Kontraktor akan menentukan tempat, tipe panel distribusi lokal dekat alat
pengangkat pintu berikut distribusi tenaga (power distribution panel), dan peralatan
lain yang dibutuhkan.
(a) Alat angkat pintu 2 (dua) sets.
(b) Suku cadang feeder.

(3) Kabinet Kontrol (Control Cabinet)


a) Kontraktor akan menyiapkan 1 (satu) set kabinet kontrol lokal untuk
mengangkat pintu sorong. Kabinet kontrol lokal akan diletakkan pada hoist
deck dan tahan terhadap pengaruh air, lengkap dengan tutup, dengan kunci
pintu dan atau jendela. Perlengkapan lain adalah switches, indicators, relays,
transformer dan perlengkapan-perlengkapan lain yang diperlukan pada kabinet.
b) Instrumen yang akan dipasang mengikuti kabinet kontrol lokal tidak diuraikan
secara mendetail adalah semua indikator, meter, lampu-lampu termasuk:
- Circuit breaker
- Arresters untuk power circuit
- Kotak circuit breaker (MCCB)
- Relay voltage
- MCCBs untuk motor
- Relay untuk protek motor
- Volt meter
- Ampere meter
- Motor starter
- 230 V sesuai kebutuhan luar
- Space heater dengan termostat dan on off switch
- Lampu Fluorescent
- Switch untuk lokal dan remote

ST - XII - 52
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

- Tombol tekan untuk buka pintu


- Tombol tekan untuk tutup pintu
- Tombol tekan untuk stop pintu
- Tombol tekan untuk tes lampu
- Lampu indikator untuk source pilot
- Lampu indikator untuk buka pintu
- Lampu indikator untuk tutup pintu
- Lampu indikator untuk stop pintu
- Lampu indikator untuk buka penuh
- Lampu indikator untuk tutup penuh
- Lampu indikator untuk motor beban lebih
- Lampu indikator untuk torsi lebih
- Lampu indikator untuk voltage
- Alarm
- Indikator untuk posisi pintu
- Peralatan lain seperti step-down transformer, relays, contactors, switch dan
lain-lain.

(4) Detector Posisi Pintu Elektrikal dan Indikator


Detector posisi pintu elektrikal akan disiapkan untuk Bonneted Slide gate.
Indikator pintu elektrikal harus disynchronkan dengan kabinet kontrol.

12.10.8 Perakitan dan Tes di pabrik


Prosedur dan tes harus sesuai dan mengikuti dengan yang diperlukan pada Bab
12.1.16 dari Spesifikasi Umum.
(1) Pintu dan Kerangka Jalan
Pintu termasuk metal perapat, track shoe dan lugs untuk Bonneted Slide Gate akan
dirakit dalam pabrik/bengkel peralatan dengan penyetelannya/perakitan di
lapangan. Setelah perakitan selesai, pintu diperiksa dimensinya, toleransi dan
keakuratan kelurusan (alignment). Apabila ditemukan ketidak sesuaian (error) dan
misalignment perlu dikoreksi secepatnya. Karet perapat harus kokoh, dalam
penjepitan pada support dan dirakit di pabrik/bengkel peralatan pintu.
Track frame, front frame, sealing frame, sill beam dan guide frame akan diperiksa
mengenai kelurusan/perataan dengan alat feeler gauge. Juga termasuk pemeriksaan
dimensinya dan jika ditemukan ada ketidak sesuaian (error) atau misalignment
sebelum dikirim untuk dipasang harus diperbaiki terlebih dahulu.

(2) Alat Pengangkat (Hoist)


Alat pengangkat akan dilengkapi di pabrik perakitan dan dites mengenai
performancenya. Semua unit harus dites secara normal dalam kecepatan operasinya
dan diperiksa clearance dan toleransi pada waktu digerakkan.
Semua bantalan (bearing) diperiksa dengan teliti. Penggunaan pelumas dan grease
juga dites. Yang akan dites antara lain:
- Kecepatan buka dan tutup.
- Voltage dan current pada motor listrik
- Temperatur yang terdapat di bantalan, motor dan reducer.
- Kontak roda gigi.
- Bunyi dan vibrasi.
- Alat pengangkat beroperasi secara manual.
- Limit switch saat dioperasikan.
- Torque switch

ST - XII - 53
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

- Kabinet kontrol dan panel.


Hasil pengukuran dan tes harus dilakukan bersama-sama antara Penyedia Jasa dan
Direksi (Engineer).

12.10.9 Pemasangan dan Tes Lapangan


Instalasi dan tes harus sesuai dengan yang ditetapkan dalam Pasal 12.1.17 dari
Spesifikasi Umum.

(1) Guide Frames


Pemasangan kerangka jalan pada blockouts mengikuti petunjuk pada gambar kerja
yang telah mendapat persetujuan Direksi (Engineer). Dalam pengukuran untuk
kelurusan, toleransi termasuk penempatan bolt (baut) akan diperiksa di lapangan.
Penyambungan antara kerangka jalan dan anchor harus disetel pada posisi yang
ditentukan dengan benar sebelum blockout di beton.

(2) Pintu
Daun pintu lengkap dengan karet perapat, dan pemasangan track shoe akan dipasang
sesuai dengan gambar kerja yang telah mendapat persetujuan Direksi (Engineer).
Kedudukan dasar pintu pada sill beam harus diperiksa untuk penyetelan karet
perapat secara akurat dan rata permukaan.
Selama pemasangan diperiksa apakah toleransi yang dibutuhkan sudah benar dan
dengan teliti.

(3) Alat Pengangkat


Sebelum dipasang, semua permukaan bantalan, journal, pelumasan (grease & oil)
sudah cukup/ diisi. Sistem pelumasan dalam pengisian dan kebutuhan pelumas
menjadi tanggungan kontraktor. Dalam penyetelan/ pemasangan spindle mengenai
kelurusan harus benar dan sambungan-sambungannya jangan sampai melengkung.
Setelah memasang alat pengangkat, sambungan-sambungan spindle (batang ulir)
diteliti/ diperiksa saat dioperasikan, dilanjutkan dengan sistem elektrikal tes lokal
dan remote beberapa saat, semua kontrol-kontrol misalnya limit switch,
electromagnetic brakes dan posisi indikator di setel/ adjusted dan di tes operasinya.

12.10.10 Tes Lengkap (Tests on Completion)


Prosedur dan tes harus sesuai dengan yang yang telah ditetapkan dalam Pasal
12.1.19 dari Spesifikasi Umum.
Setelah pekerjaan pemasangan lengkap di lapangan, tes akan diajukan oleh
kontraktor berupa lembaran-lembaran/ laporan prosedur tes.
Jika ditemukan kerusakan/cacat atau tidak benar/ salah selama tes operasi akan
diperiksa kembali dan tes diulang. Prosedur tes pendahuluan dan tes operasional
sebagai berikut:
(1) Tes Pendahuluan
Tes pendahuluan akan mengikuti tetapi tidak terbatas pada item-item berikut:
a) Inspeksi pengukuran dengan feeler gauge secara memuaskan pada
perapat atau seluruh perapat (seals).
b) Insulation resistance test pada semua pemasangan kabel-kabel
penyambungan elektrikal.
c) Penempatan limit switches, indikator dan peralatan kontrol.
d) Inspeksi pemasangan semua komponen secara memuaskan.
(2) Tes Operasi
e) Pengukuran kecepatan operasi.

ST - XII - 54
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

f) Pemeriksaan konsumsi arus tenaga listrik dari motor elektrik.


g) Pemeriksaan indikator yang akurat, penempatan limit dan alarm signal
dan lain-lain.
h) Pemeriksaan kebocoran air pada saat pintu ditutup.
i) Pemeriksaan pengoperasian alat pengangkat secara manual.
j) Pemeriksaan pintu secara memuaskan pada saat dioperasikan kondisi
kering (dry test) dan diairi (wet test)

12.11 KATUP PANCAR HOLOJET (HOLLOW JET VALVE)

12.11.1 Umum
Penyedia Jasa harus mendesain, mensuplai dan memasang sebuah katup pancar
berongga dengan tipe pengeluaran bebas yang digerakkan dengan tenaga listrik
berdiameter 0,60 m dan dipasang di dalam rumah katup, untuk mensuplai air
daerah irigasi dalam kondisi darurat dimana semau peralatan pembangkit tidak
berfungsi. Kontraktor harus membeli dari pabrik yang mempunyi reputasi baik,
dalam spesialisasi pembuatan katup jenis ini.

Katup tersebut harus terdiri dari katup jenis pancar berongga/holojet, bagian
penyangga roda gigi penggerak kepala tetap (headstock) dan lemari kontrol.

12.11.2 Kriteria Perencanaan

(1) Elevasi air dalam waduk


Elevasi HWL (High) : Elevasi 195,57 m
Elevasi NWL (Normal) : Elevasi 192,10 m
Elevasi LWL (Low) : Elevasi 175,90 m

(2) Debit yang diperlukan:


Debit rencana pada elevasi NWL waduk 192,10 m adalah sebesar 4.91 m3/detik
dan pada elevasi air waduk rendah 175,90 m adalah 4.22 m3/detik.

(3) Koefisien debit katup tidak boleh kurang dari 0,75

(4) Kinerja (performance) katup harus memberikan kontrol dalam keseluruh langkah,
harus bebas dari kavitasi dan vibrasi pada setiap pembukaan. Katup harus mampu
dioperasikan dalam keadaan debit bebas.

12.11.3 Katup Pancar Holojet


Katup pancar holojet harus terdiri dari sebuah bodi, dengan sebuah pemasukan
dengan diameter yang sama dengan konduit (diameter 0,60 mm) dan mempunyai
sebuah permukaan melengkung keluar dan bentuk ekspansi.
Bodi katup harus dilengkapi dengan dua buah pasak as dimana satu pada salah
satu sisi pada bodi katup, untuk memasang bagian penopang / penyangga yang
dipabrikasi, sebagaimana terlihat pada gambar.
Katup harus mempunyai silinder yang menyatu dengan posisi di tengah dalam
bodi katup dengan jarak/spasi yang sama dengan rongga pemisah dengan ujung
bagian hilir sehingga akan memungkinkan jalan masuk udara bebas ke dalam
permukaan dalam dari pancaran.

ST - XII - 55
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Elemen kontrol katup harus mempunyai bentuk sebuah jarum dimana harus
meluncur di dalam silinder pada bodi katup. Jarum tersebut harus meluncur
kearah hulu untuk menutup katup.
Semua bahan yang akan dipakai untuk membuat katup tersebut harus kualitas klas
satu dan sejauh mungkin sesuai dengan standar JIS.

12.11.4 Bagian Penopang dan Roda Gigi Penggerak


Dua buah bagian penopang-penopang baja yang harus dipabrikasi dalam bentuk
sengkang, harus disediakan untuk menyangga katup pada waktu dihubungkan
dengan konduit baja.
Bagian penopang harus dilengkapi dengan rumah bantalan perunggu untuk
menghindari pasak as pada bodi katup. Bagian penopang-penopang harus dapat
disetel, untuk membetulkan posisi katup, sebelum dikencangkan pada angker
yang dipasang dalam lubang yang dibor dalam pekerjaan beton. Semua baut
angker harus disuplai lengkap dengan bagian-bagian penopang. Kualitas baja dan
tegangan kerja harus memenuhi syarat-syarat sebagaimana ditetapkan dalam
spesifikasi pada pasal 12.2.2.
Batang penggerak berulir lengkap dengan koplingnya harus terbuat dari baja anti
karat dan harus disediakan antara katup dengan penyangga roda gigi penggerak
pada elevasi 128,90 m.
Roda gigi kepala tetap (headstock) harus terdiri dari penyangga bagian kaki, harus
dibaut pada konstruksi baja di ruang pada lantai dalam rumah katup dan gigi
penggerak yang digerakkan dengan tenaga listrik dan dipasang dengan sebuah
roda pemutar darurat untuk mengoperasikan pada waktu tidak ada aliran listrik.
Roda gigi penggerak juga harus dilengkapi dengan indikator posisi kedudukan
katup yang digerakkan secara mekanis untuk menjamin agar pengaturan debit
katup yang benar. Indikator posisi kedudukan katup harus dibuat dengan angka
ketelitian 2 %.
Kecepatan operasi katup harus sebagimana ditetapkan dalam desain, untuk
memberikan umur yang panjang dan bebas dari kesulitan-kesulitan yang mungkin
terjadi dalam pengoperasian.
Penggerak yang digerakkan dengan tenaga listrik harus disediakan dengan sistim
saling mengunci untuk mencegah terjadinya motor listrik start pada waktu engkol
pemutar dalam keadaan operasi.
Langkah katup harus dibatasi dalam keadaan membuka penuh dan menutup penuh
dengan menggunakan saklar-saklar pembatas, yang posisinya dapat diatur dan
direncanakan untuk memberhentikan putaran motor pada waktu katup telah
mencapai salah satu posisi batas langkahnya.
Penggerak harus dilengkapi dengan sebuah peralatan pembatas torsi untuk
memberhentikan putaran motor bila terjadi katup dalam keadaan terjepit selama
dalam operasinya, sehingga akan mencegah terjadinya torsi yang berlebihan dan
rusaknya katup.
Penggerak harus dilengkapi dengan kontrol sklar tombol untuk mengoperasikan
katup. Harus disediakan 3 (tiga) saklar tombol dan diberi tanda Buka, Tutup
dan Stop.
Semua pengkabelan dari panel distribusi ke penggerak harus disediakan dan
dipasang oleh Penyedia Jasa. Suplai tenaga listrik ke penggerak harus sebagimana
ditetapkan dalam spesifikasi pada Bab 10.

ST - XII - 56
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.11.5 Perakitan dan Pengetesan di Pabrik

Prosedur pengujian harus mengikuti/sesuai dengan yang yang telah ditetapkan


dalam Pasal 12.1.16 dari Spesifikasi Umum.
Katup pancar berongga berikut penopang dan roda gigi penggerak harus dirakit di
pabrik, dalam posisi mana seperti yang akan dipasang di lapangan. Saklar-saklar
pembatas harus disetel dan katup dioperasikan baik secara manual maupun
dengan tenaga listrik. Semua komponen harus dicek dimensinya terhadap gambar
final yang telah disetujui dengan toleransi dan kelurusannya. Semua operasi panel
kontrol juga harus dicek. Setiap ditemukan cacat-cacat atau ketidak benaran
operasinya selama dalam pegetesan harus dibetulkan dan tes harus diulang
kembali.
Tes terhadap tekanan air harus dilakukan pada katup untuk menjamin terhadap
kebocoran yang mungkin terjadi. Tekanan air harus ekivalen dengan 1,5 kali
tekanan air maksimum ketinggaian air waduk pada katup.

12.11.6 Pemasangan dan Pengetesan di Lapangan.

Prosedur pengujian harus mengikuti/sesuai dengan yang yang telah ditetapkan


dalam Pasal 12.1.17 & 2.1.19 dari Spesifikasi Umum.
Katup pancar holojet (hollow jet valve) lengkap dengan bagian penopang /
penyangga dan peralatan penggerak harus dirakit dan dipasang yang secara rinci
sesuai dengan gambar final dan petunjuk dari Penyedia Jasa yang telah disetujui
Direksi.
Setelah pemasangan selesai, katup harus di tes untuk pengoperasian yang baik .
Setiap ditemukan cacat-cacat atau pengoperasian yang tidak baik selama tes
berlangsung harus dibetulkan dan seluruh tes harus diulang kembali. Tes tersebut
harus terdiri dari tes pendahuluan dan tes operasi.
Tes pendahuluan harus mencakup tetapi tidak terbatas pada tes-tes berikut :
- Tes tahanan isolasi dari pengkabelan yang dilaksanakan di lapangan dan semua
sambungan listrik.
- Penyetelan saklar pembatas, indikator dan alat-alat kontrol.
- Inpeksi semua instalasi komponen apakah memenuhi syarat

Tes operasi harus meliputi tetapi tidak terbatas pada tes-tes berikut :
(a) Operasi secara normal dari katup
(b) Batas langkah
(c) Ketelitian indikator dan penyetelan katup
(d) Apakah kontrol manual dan peralatan untuk pencegahan dapat bekerja
dengan baik dan pengoperasian secara umum memenuhi syarat.
(e) Tes operasi dalam tekanan air normal pada permukaan air dalam waduk
tinggi, EL192,10 m.

Tes pada butir (e) tidak diperlukan sebelum penyerahan peralatan, dalam opini
dari Direksi, elevasi waduk tidak diperbolehkan untuk melaksanakan tes, dalam
hal ini maka tes dapat dilaksanakan selama dalam masa pemeliharaan dan dihadiri
oleh wakil dari Penyedia Jasa.

ST - XII - 57
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

12.12 KATUP ANGIN

12.12.1 Umum
Penyedia Jasa harus mendesain, mensuplai dan memasang katup-katup angin pada
pipa konduit dan pekerjaan pemipaan dalam rumah katup, sebagaimana terlihat
pada gambar. Katup angin harus disediakan untuk membuang dan memasukkan
udara pada waktu mengisi dan mengosongkan pipa konduit dan pemipaan, juga
untuk membuang udara bertekanan yang terakumulasi.

12.12.2 Katup Angin


Katup angin harus menggunakan tipe katup ganda, kombinasi lubang yang besar
maupun yang kecil.
Lubang yang besar harus dipakai untuk membuang maupun memasukkan udara
pada waktu mengisi dan mengosongkan konduit dan pemipaan. Lubang yang kecil
harus dipakai untuk membuang udara bertekanan yang terakumulasi.
Katup angin harus didesain untuk menahan tekanan kerja sebesar 10 bar. Katup-
katup tersebut harus dites di pabrik dengan tekanan 1,5 kali tekanan kerja.
Katup angin harus dirakit dan dipasang di lapangan sesuai dengan gambar rinci
final dan petunjuk dari Pemasok (Supplier)

12.13 KATUP PENGAMAN DAN KATUP LAYAN SALURAN AIR PDAM


(WEDGE GATE VALVE)
12.13.1 U m u m
Penyedia jasa harus mendesain, mensuplai dan memasang 1 (satu) pasang katup
pengaman & kontrol dengan nominal diameter 0,20 m yang digerakkan secara
elektrik & manual seperti terlihat pada gambar. Pada kondisi normal katup
pengaman ini dalam posisi membuka dan katup layan dibuka/ditutup sesuai dengan
kebutuhan, dipasang pada saluran konduit suplai air baku PDAM. Katup pengaman
dalam kondisi normal dioperasikan pada kondisi tekanan seimbang untuk menutup
saluran keluaran air baku pada saat diperlukan pemeriksaan, pemeliharaan dan atau
perbaikan katup kontrol.

12.13.2 Beban dan Tegangan Rencana


Katup pengaman & katup layan tipe katup pintu sluice (wedge gate valve) harus
direncana mampu dioperasikan dan menahan beban tekanan air dengan ketinggian
sebesar 65.57 m
Tegangan rencana untuk katup pengaman ini agar mengikuti pasal 12.2.1 pada
spesifikasi ini.

12.13.3 Katup pintu (wedge Gate Valve)


Katup pintu tipe baji terdiri dari daun pintu, rumah katup, bonet dan mekanis
pengoperasian dan semua peralatan serta komponen yang diperlukan. Daun pintu
harus terbuat dari besi cor (cast iron) dan dengan dudukan ring yang terbuat dari
bronze. Apabila katup ditutup pada material yang sama maka harus menggunakan
komposisi kimianya yang berbeda.

ST - XII - 58
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Bonet dan rumah katup terbuat dari besi cor harus disambung dengan baut dan
kedap air. Rumah katup harus disediakan dudukan ring yang terbuat dari bronze
dan kedua sisi slot. Mekanisme pengoperasian harus menggunakan sistim sekrup di
dalam yang dioperasikan secara manual untuk membuka dan menutup katup.
Mekanisme tersebut terdiri dari bantalan, gigi reduksi, batang ulir, roda pemutar
dan peralatan lain yang diperlukan. Konstruksi secara mendetail tidak dimasukkan
dalam spesifikasi ini, namun Kontrktor diwajibkan untuk menyampaikan untuk
mendapatkan persetujuan Direksi.

12.13.4 Perakitan dan Pengetesan di Pabrik


Sebelum katup tersebut dicat, test tekanan air harus dilakukan dan dinaikkan secara
perlahan sampai mencapai 1,5 kali dari maksimum tekanan operasi. Tekanan
tersebut harus ditahan selama 10 menit sementara diadakan penngecekan terjadinya
kebocoran pada bagian hilir katup. Setiap ada penyimpangan harus diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Selama pengetesan sedang berlangsung, bila terjadi kebocoran, maka bocoran
tersebut tidak boleh melebihi 100 cc selama 10 ment. Hasil test harus dicatat dan
dibuat laporannya disampaikan krepada Direksi.

12.13.5 Pemasangan dan test di lapangan


Katup tersebut harus dipasang dan sesuai dengan gambar final yang disetujui oleh
Direksi dan sesuai dengan petunjuk pemasangan dari Penyedia jasa.
Setelah pemasangan selesai dilaksanakan harus diadakan test operasi Setiap ada
penyimpangan harus diadaka pembetulan dan tes secara menyeluruh diulang
kembali.

12.14 KATROL RANTAI JALAN

12.14.1 Umum
Katrol rantai jalan yang dioperasikan secara manual harus didesain, disuplai, sdan
dipasang oleh Penyedia Jasa sebagaimana ditetapkan dan dapat dilihat pada
gambar dan dalam jadual. Katrol angkat harus disuplai termasuk ril lintas.

12.14.2 Katrol Rantai Jalan


Katrol harus close lift type, dapat menopang sendiri dan mempunyai angka faktor
keamanan beban kerja minimum sebesar 4 (empat). Kait angkat harus
menggunakan tipe yang aman, untuk mencegah terjadinya kesalahan
penyambungan. Jumlah kabel beban satu atau dua tergantung dari kapasitas
katrol. Rantai tangan harus berhenti pada ketinggian 500 mm dari permukaan
lantai kerja. Katrol harus dites dengan beban sebesar 125 % dari beban kerja yang
diijinkan. Katrol rantai jalan harus dipasang rantai untuk mengoperasikan troli
yang dipasang pada balok. Balok lintas tersebut adalah balok profil yang umum
dipakai, yang cocok untuk memasang katrol di bagian tengah roda. Jarak antara
penopang balok harus didesain untuk memikul kenaikan beban sebesar 25 % dari
kapasitas beban kerja katrol.

12.14.3 Pemasangan dan Testing di Lapangan.


Katrol rantai dan balok lintas tersebut harus dipasang sesuai dengan gambar final
dan petunjuk dari Penyedia Jasa. Katrol tersebut harus dioperasikan untuk

ST - XII - 59
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

mencocokkan langkah pengait dengan yang tercantum dalam gambar, bersama-


sama batas langkah horizontal dari troli, apabila dapat diterapkan. Katrol harus
dites dengan beban sebesar 125 % dari beban kerja yang diijinkan. Setiap
ditemukan cacat-cacat atau operasi yang kurang sempurna selama tes sedang
berlangsung harus dibetulkan dan tes diulang kembali.

12.15 DIESEL ENGINE GERATOR SET (GENSET)

12.15.1 Umum
Penyedia jasa harus mendesain, menyediakan dan memasang & testing satu (2)
set diesel engine generator sets (Genset) komplit dengan semua kelengkapan
yang diperlukan untuk dipasang di rumah genset dekat rumah katup dan di
Rumah pintu control darurat. Genset harus disusun dengan rapi dan dipasang
pada landasan konstruksi baja yang dilengkapi dengan peralatan peredam vibrasi.
Kebutuhan kapasitas genset tidak kurang dari 60 kVA dipasang di Rumah katup
dan 40 KVA dipasang dirumah kontrol Pintu pengambilan darurat.

Untuk itu pada Rumah katup dan Rumah control pintu darurat akan dipasang 2
buah genset @75 KVA ( 2 x 75 KVA), yang sekaligus dapat dimanfaatkan untuk
mem back up kebutuhan listrik kantor dan fasilitas bendungan lain apabila ada
gangguan listrik PLN.

Kedua genset tersebut harus terpasang dan keduanya saling berhubungan yang
dilengkapi automatic panel control dan switch pengalih untuk dipakai bergantian
atau bila salah satu mengalami kerusakan.

12.15.2. Detail Diesel engine


Motor diesel harus tipe full compression ignition vertical cylinder, single acting,
4 cycle, 1500 rpm, solid injection dan disediakan sebuah radiator tipe pendingin.
(radiator cooler). Silinder liner harus tipe yang dapat diganti seluruh panjangnya.
(full length replaceable type cylinder liner)
Diesel engine dan generator harus dipasang pada landasan konstruksi baja yang
umum (common skid base). Daya diesel & generator harus secara menerus
(continuous output) harus digaransi untuk kondisi di lapangan. (conditions at the
Site).
Motor diesel harus didesain menggunakan bahan bakar solar (light diesel oil for
fuel). Motor diesel harus dilengkapi dengan aki disekat tipe arus searah (DC)
yang mempunyai kapasitas mampu untuk berkali-kali starting. Metode starting
menggunakan motor listrik arus searah (DC ) dengan menggunakan kunci saklar
(key switch) dan mati secara otomatis bila terjadi kegagalan.

Sebagai tambahan diatas, harus disediakan untuk motor diesel item brikut:
- Sebuah tangki solar harian kapasitas 1,000-liter dengan pengukur apung
yang masuk secara gravitasi motor diesiel bahan bakar dan pompa bahan
bakar manual untuk mengisi tangki harian.
- Radiator untuk mendinginkan mesin dengan tipe pengaman fleksibel dan
louver ke udara terbuka.
- Pompa oli pendingin dan fuel oil injection (engine shaft driven).

ST - XII - 60
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Pendinginan tipe tekanan (forced) harus mencakup main bearings, crank pin
bearings, piston pins, timing gears, camshaft bearings, valve locker mechanism
and governor.
- Filter for fuel oil and lubricating oil
- Lubricating oil cooler
- Common skid base, foundation bolts and nuts
- Reamer bolts with nuts
- All piping materials with valves and cocks
- Air suction strainer
- Expansion of flexible joint for exhaust pipe
- Special maintenance tools for repairs
- A test pump with a pressure gauge for fuel injection valve
- 150 % of the quantity of lubricating oil required
- Silencer and exhaust pipe with thermal insulation to atmosphere
- Rating plate
- Any additional accessories of manufacturers standard

12.15.3 Generator details


Generator harus tipe 3 phase, 4 wire, revolving field type brush-less with damper
winding, self-excited, a self-ventilated open type single wiring synchronous
alternator. Rating generator harus continuous output 400/320 V, 50 Hz, 0.8
lagging and harus dikopel langsung ke mesin engine.
Isolasi klas B of IEC-85.
Automatic voltage regulator harus disediakan untuk sistim eksitasi (excitation
system), mampu untuk mengatur voltage dalam rentang 2 % dari tidak
berbeban ke beban penuk (no load to full load).
Titik netral kumparan (armature winding) harus dihubungkan neutral bus dari
main distribution board, dan solidly grounded.
Kenaikan suhu maksimumgenerator tidak boleh melebihi dari nilai berikut:
- The stator winding (by thermometer): 60 C
- Rotor field winding (by resistance): 75 C
- Iron core and other parts (by thermometer) 75 C
The following accessories shall be supplied :
- Rating plate 150 % of the quantity of lubricating oil
- Kelengkapan lain yang diperlukan dari standar dari pabrikan.

12.15.4 Detail Engine generator control panels

Kontrol panels untuk engine generator control harus terdiri dari satu (1) diesel
engine dan one (1) generator control Panel.
Kontrol panels harus indoor type, self-standing untuk generator panel dan skid
base mount untuk diesel engine control Panel. Peralatan dan alat-alat yang harus
dipasang pada panel harus mencakup dan tidak terbatas pada items berikut :
(a) Diesel engine control panel
Satu (1) starter switch
Satu (1) battery switch
Satu (1) speed controller
Satu (1) cooling water temperature gauge
Satu (1) lubricating oil temperature gauge
Satu (1) fuel oil level gauge

ST - XII - 61
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Satu (1) oil pressure gauge


(b) Generator control panel
Satu (1) 400 V circuit breaker dengan interlocking mechanism dengan
generating unit yang lain untuk setiap masing-masing main and sub
generators
Satu (1) AC ammeter with selective switch
Satu (1) AC voltmeter with selective switch
Satu (1) frequency meter
Satu (1) regulating switch for governor motor
Satu (1) group annunciater
Satu (1) lot of single phase, dry type potential transformers
Satu (3) single phase, dry type current transformers of 100/5 A
Satu (1) set of cable terminals, back wiring, terminal boards and name
plates
Satu (1) set of test terminals
Satu (1) under-voltage relay
Three (3) over-current relays
Satu (1) set of alarm and automatic shut down devices with fault
indication of :
Excessive temperature rise of cooling water
Pressure drop of lubricating oil
(c) Kecepatan lebih (Over-speed)
- One (1) set of AC exciter with automatic voltage regulator and
necessary accessories

12.15.5 Tes di pabrikan (Shop test)

(a) Tes kombinasi (Combine tests)


Tes kombinasi generator dan engine harus dilakukan sebelum diserakan
pada manufacturers shop :
Operation test (starting and stop tests)
Load test including temperature rise and fuel and lubrication oil
consumption measurement
Governor test
Over-speed test (120 percent 1 minute)

(b) Test untuk generator


Tests berikut khusus generator harus dilakukan di manufacturers shop :
Plotting of characteristics
Wave form test
Temperature rise test
High voltage test
Stator coil : 1500 V for 1 min.
Rotor coil : 10 voltage of exciter (min. 1500 V) for 1 min.
Test Panel dancubicle termasuk relay test dan metering calibration
check

12.15.6 Tangki bahan bakar (Fuel oil tank)


Satu (1) set tangki bahan bakar yang dipasang diluar berdiri sendiri (self-standing
outdoor use) kapasitas 4.000 litter komplit dengan kelengkapan yang diperlukan
harus didesain, disuplai, dan dipasang oleh Penyedia jasa dalam kontrak ini.

ST - XII - 62
SPESIFIKASI TEKNIS BENDUNGAN TUKUL KABUPATEN PACITAN

Penyedia jasa dalam sub-pasal ini harus menyimpan, dan mengisi bahan bahar
dengan gravitasi ke dalam tangki harian dalam rumah generator.
Semua pemipaan tangki dan tangki harian komplit dengan pompa pengisi, pompa
kembali (return pomps) dan tangki harian, penopang pipa, fiting, valve, hangers
etc harus disediakan dalam sub-pasal ini. Tangki bahan bakar harus konstruksi
baja dilas dan terdiri dari sole plate, tank shell, roof, anchor frames, nuts and
washers. Plat baja untuk tangki bahan bakar harus mempunyai ketebalan
minimum 4,5 mm.
Tangki bahan bakar haru sdilengkapi dengan kelengkapan berikut]:
Satu (1) manhole with inside and outside ladders
Satu (1) float type oil level gauge
Satu (1) vapor outlet
Satu (1) oil feed inlet with stop valve
Satu (1) oil return inlet with stop valve
Satu (1) fire extinguishing port with stop valve
Satu (1) water drain with stop valve from the bottom of tank

12.15.7 Test Selesai Pekerjaan (Test on completion)


Setelah pemasangan selesai dilapangan test berikut harus dilakukana oleh
penyedia jasa sesuai dengan prosedur yang telah disetujui tetapi tidak terbatas
pada:
(a) Insulation resistance tests
(b) Grounding resistance tests
(c) High voltage test
Stator winding and 400 V bus line to earth :
AC 500 V for 1 minute
(d) Starting test
(e) Operation test
(f) Governor test

ST - XII - 63

You might also like