You are on page 1of 5

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas karunia kasih
sayangnya saya dapat menyelesaikan karya tulis ini. Walaupun belum sempurna. Karena karya
tulis ini saya mengambil judul Pelanggaran Berlalu Lintas. Karya Tulis ini disusun dalam
rangka memenuhi Tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Penyusun mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat Guru Bahasa Indonesia, Bapak Ardian, S,Pd. Yang telah
membimbing sehingga Karya Tulis ini dapat terselesaikan. Dalam adanya Karya Tulis ini saya
berharap tidak hanya teman-teman yang disiplin akan berlalu lintas, begitu juga dengan
masyarakat umum lainnya. Laporan ini jauh lebih dari kata sempurna, oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna sempurnanya Karya Tulis ini,
semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Waalaikumsalam Warahmatullahi wabarakatuh.

Ciberung, Maret 2016


Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Masalah
1.3 Rumusan Masalah

BAB II Pembahasan
1.4 Pengertian Lalu Lintas
2.1 Pengertian Pelanggaran Lalu lintas
2.2 Bentuk pelanggaran Lalu Lintas
3.1 Dampak Akibat melanggar lalu lintas
3.2 Penyebab pelanggaran lalu lintas
3.3 Upaya pemerintah dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas

BAB III PENUTUP


4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Permasalahan yang selalu dihadapi di kota besar adalah masalah lalu lintas. Hal ini terbukti
dari adanya indikasi angka kecelakaan lalu lintas yang selalu meningkat. Keadaan ini
merupakan salah satu perwujudan dari perkembangan teknologi modern. Perkembangan lalu
lintas dapat memberi pengaruh, baik bersifat negative maupun bersifat positif bagi kehidupan
masyarakat. Sebagaimana diketahui sejumlah kendaraan yang beredar dari tahun ketahun
semakin meningkat. Hal ini membawa pengaruh terhadap keamanan lalu lintas yang serng
terjadi, pelanggaran lalu lintas yang menimbulkan kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas
disebabkan oleh tidak sekedar pengemudi kendaraan yang buruk pejalan kaki yang kurang hati-
hati, keruksakan kendaraan, rancangan jalan dan kurang mematuhi rambu lalu lintas
(Suwardjoko : 2005:135) pemakai jalan memiliki peranan yang sangat penting sehingga
penyelenggaraanya dikuasai oleh negara dan dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan
pengguna jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, dan teratur. Pembinaan di bidang lalu
lintas jalan meliputi aspek, pengaturan, pengendalian dan keselamatan, keamanan, ketertiban,
kelancaran lalu lintas jalan.
Dalam rangka pembinaan lalu lintas jalan, diperlukan penetapan suatu aturan umum dan
berlaku secara nasional dengan ketentuan lalu lintas yang berlaku secara internasional.

1.2 Tujuan Masalah


Tujuan pembahasan Karya Tulis ini agar orang-orang sadar akan pentingnya keselamatan
diri saat berkendara dijalan raya dengan tidak melakukan pelanggaran lalu lintas, dan untuk
menambah wawasan seputar wawasan pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi sekitar kita.
Dan agar orang mengerti dampak dari peralaku berkendara yang tidak sesuai aturan.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Lalu Lintas?
2. Apa itu pelanggaran lalu lintas?
3. Apa saja bentuk pelanggaran lalu lintas?
4. Apa akibat melanggar lalu lintas?
5. Apa yang menyebabkan pelanggaran lalu lintas?
6. Apa saja upaya pemerintah dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas?
BAB II
Pembahasan

1.4 Pengertian Lalu Lintas


Lalu lintas didalam undang-undang no. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan
jalan didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang diruang lalu lintas jalan. Sedangkan
ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukan bagi gerak pinah kendaraan, orang
atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung.

2.1 Pengertian Pelanggaran Lalu lintas


Pelanggaran lalu lintas atau sering disebut tilang merupakan kasus hukum pidana yang
diatur dalam UU No. 14 tahun 1992. Hukum pidana mengatur perbuatan yang dilarang oleh
UU dan ditetapkannya hukuman bagi siapa yang melakukannya. Tujuan hukum pidana adalah
untuk menakuti-nakuti orang agar tidak baik dan mendidik seseorang yang pernah melakukan
perbuatan yang tidak baik menjadi baik dan dapat diterima.
Pelanggaran lalu lintas atau tilang yang sering pelanggaran terhadap pasal 54 mengenai
SIM dan STNK serta pasal 59 mengenai muatan berlebihan truk angkutan kemudian
pelanggaran pasal 61 memasuki jalur lalu lintas kendaraan. Persidangan kasus lalu lintas dalam
proses tersebut para terdakwa pelanggaran ditempatkan di suatu ruangn. Kemudian hakim akan
memanggil nama terdakwa untuk membacakan denda. Setelah denda dibacakan hakim akan
mengetukan palu sebagai tanda keluarnya suatu putusan.

2.2 Bentuk Pelanggaran Lalu Lintas


Diantaranya pelanggaran lalu lintas sebagai berikut :
1. Menggunakan jalan dengan cara melintangi membahayakan ketertiban keamanan dan
menimbulkan kerusakan jalan.
2. Mengemudikan kendaraan bermotor yang tidak memperhatikan SIM, STNK dan Surat Tanda
Uji Kendaraan (STNK) yang sah.
3. Membiarkan kendaraan bermoto dikemudikan oleh orang lain yang tidak memiliki SIM.
4. Tidak memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan lalu lintas.
5. Membiarkan kendaraan bermotor yang ada dijalan tanpa dilengkapi plat tanda nomro
kendaraan yang sah.
6. Pelanggaran terhadap perintah yang diberikan petugas pengatur lalu lintas jalan, rambu-rambu
atau tanda permukaan jalan.
7. Pelanggaran terhadap ketentuan tentang ukuran dan muatan yang diijinkan, cara menaik dan
menurunkan penumpang.
8. Pelanggaran terhadap ijin trayek, jenis kendaraan yang diperbolehkan beroprasi di jalan yang
ditentukan.

3.1 Dampak Akibat melanggar lalu lintas


Permasalahan di Indonesia telah menimbulkan berbagai masyalah menyangkut
permasalahan lalu lintas. Permasalahan tersebut seperti :
1. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas pada persimpangan lampu lalu lintas maupun pada
jalan raya.
2. Keselamatan pengendara dan pejalan kaki menjadi terancam
3. Kemacetan lalu lintas akibat dari masyarakat yang enggan berjalan kaki atau memanfaatkan
sepeda ontel.
4. Kebiasaan melanggara peraturan lalu lintas.

3.2 Penyebab pelanggaran lalu lintas


Hampir hari di Indonesia terjadi kecelakaan akinat kesalahan pengemudi, baik
kecelakaan tunggal maupun beruntun. Hal ini terjadi karena kelalaian pengemudi kendaraan
yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas yang sudah ada. Berikut beberapa hal penyebab
rendahnya kesadaran akan mematuhi peraturan lalu lintas.
1. Minimnya pengetahuan mengenal, peraturan, marka dan rambu lalu lintas.
2. Dari kecil sudah terbiasa melihat orang melanggar lalu lintas atau bahkan orang tuanya sendiri.
3. Hanya patuh ketika ada polisi yang patroli atau melewati pos polisi.
4. Memutarbalikan ungkapan sering kita dengar, peraturan dibuat untuk dilanggar, ini sangat
menyesakan.
5. Tidak memikirkan keselamatan diri atau orang lain.
6. Melanggar dengan berbagai alasan.
7. Bisa-bisa damai ketika ditilang

3.3 Upaya pemerintah dalam mengatasi pelanggaran lalu lintas


Pertama seorang petugas harus bertanya kepada dirinya sendiri, siapa pelanggaran
peraturan lalu lintas. Hal ini menyangkut apa pekerjaanya, siapa namanya dan seterusnya.
Karena bukan selalu seorang penjahat tetapi petugas berhadapan dengan penjahat. Yang kedua
adalah seorang petugas atau penegak hukum menyadari bahwa dia diberi kepercayaan oleh
negara untuk menangani masalah. Pakaian seragam maupun maupun kendaraan. Dinasnya
merupakan lambang dari kekuasaan yang bertujuan untuk memelihara kedamaian didalam
pergaulan hidup masyarakat. Perencanaan jalan raya dan pemasangan rambu lalu lintas yang
disertai pertimbangan akan mencegah terjadinya kecelakaan. Pendidikan bagi pengemudi, juga
merupakan salah satu cara dalam menangani para pelanggar lalu lintas.
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Penegakan peraturan lalu lintas secara baik sangat tergantung pada faktor yang kurang
mendapatkan perhatian yang seksama, yakni: pemberian taladan kepatuhan hukum dari
penegak hukum sendiri, sikap yang lugas, penyesuan peraturan lalu lintas. Penegak hukum di
jalan raya merupakan suatu hal yang sangat rumit. Pertama penegak hukum harus menjaga
kewibawaanya untuk kepentingan profesinya. Harus mempunyai kepercayaan diri untuk
mengambil keputusan yang bijaksana sehingga menghasilkan keadilan.

4.2 Saran
Para pengguna jalan harus jalan harus memiliki etika kesopanan dijalan serta harus
mematuhi dan melaksanakan peraturan lalu lintas, misalnya kekiri jalan terus kekiri ikuti
lampu, dilarang parkir juga tidak membuang sampah. Kecepatan dalam mengendarai
kendaraan harus disesuaikan dengan jalan. Walaupun itu merupakan hak setiap orang namun,
setiap orang berkewajiban untuk menjaga kesopanan dijalan, salah satunya dengan mematuhi
peraturan lalu lintas yang ada.

Daftar Pustaka

Wulandari, Syawitri

You might also like