Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang
didasarkan pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-
Spritual yang komperhensif. Klien dapat berupa individu, keluarga dan
komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan keperawatan
jiwa meliputi pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan, pengubahan
lingkungan dan dukungan sistem sosial.
Keluarga sebagai orang terdekat dengan klien merupakan sistem
pendukung utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat klien berada
dirumah. Keluarga memiliki peran penting didalam upaya pencegahan
kekambuhan penyakit pada klien jiwa. Melihat fenomena diatas, maka keluarga
perlu mempunyai pemahaman mengenai cara perawatan anggota keluarga yang
mengalami gangguan jiwa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perawat
dapat melaksanakan penyuluhan guna memberikan pendidikan kesehatan kepada
keluarga.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga dapat
memahami informasi yang diberikan dalam penyuluhan dan dapat berguna
dalam kehidupan sehari hari.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit klien & keluarga mampu:
a. Menyebutkan definisi dari Perilaku Kekerasan
b. Menyebutkan penyebab dari Perilaku Kekerasan
c. Menyebutkan rentang respon marah dari Perilaku Kekerasan
d. Menyebutkan tanda dan gejala dari Perilaku Kekerasan
e. Menyebutkan akibat dari Perilaku Kekerasan
f. Menyebutkan tindakan keluarga yang dapat dilakukan dirumah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Etiologi
1. Faktor Predisposisi
a. Psikologis
1) Teori Psikoanalitik
Teori ini menjelaskan tidak terpenuhinya kepuasan dan rasa
aman dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan
membuat konsep diri yang rendah. Agresif dan kekerasan dapat
memberikan kekuatan dan meningkatkan citra diri (
Nuraenah, 2012).
2) Teori pembelajaran
Perilaku kekerasan merupakan perilaku yang dipelajarai,
individu yang memiliki pengaruh biologik terhadap perilaku
kekerasan lebih cenderung untuk dipengaruhi oleh peran eksternal
(Nuraenah, 2012).
b. Perilaku
Reinforcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan,
sering mengobservasi kekerasan dirumah atau diluar rumah, semua
aspek ini menstiumulasi individu mengadopsi perilaku kekerasan
(Eko, 2014).
c. Sosial budaya
Proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi
memberikan dampak terhadap nilai -nilai sosial dan budaya pada
masyarakat. Di sisi lain, tidak semua orang mempunyai kemampuan
yang sama untuk mnyesuaikan dengan berbagai perubahan, serta
mengelola konflik dan stress (Nuraenah, 2012).
d. Bioneurologis
Kerusakan sistem limbik, lobus frontal, lobus temporal dan
ketidak seimbangan neurotransmitter turut berperan dalam terjadinya
perilaku kekerasan (Eko, 2014).
2. Faktor Presipitasi
Secara umum seseorang akan marah jika dirinya merasa terancam,
baik berupa injury secara fisik, psikis atau ancaman knsep diri. Beberapa
faktor pencetus perilaku kekerasan adalah sebagai berikut:
a. Kondisi klien
Kelemahan fisik, keputusasaan, ketidakberdayaan, kehidupan yang
penuh dengan agresif dan masa lalu yang tidak menyenangkan.
b. Interaksi
Penghinaan, kekerasan, kehilangan orang, merasa terancam baik
internal dari permasalahan diri klien sendiri maupun eksternal dari
lingkungan.
c. Lingkungan
Panas, padat dan bising
C. Tanda dan Gejala
Perawat dapat mengidentifikasi dan mengobservasi tanda dan gejala perilaku
kekerasan, diantaranya sebagai berikut :
1. Muka merah dan tegang
2. Mata melotot atau pandangan tajam
3. Tangan mengepal
4. Rahang mengatup
5. Wajah memerah dan tegang
6. Postur tubuh kaku
7. Pandangan tajam
8. Jalan mondar mandir
( Damaiyanti, 2012 ).
D. Rentang Respon
Keterangan :
Asertif yaitu mengungkapkan rasa marah atau tidak setuju tanpa
menyalahkan atau meyakiti orang lain, hal ini dapat menimbulkan
kelegaan pada individu.
Frustasi adalah respon yang terjadi akibat gagal mencapai tujuan karena
yang tidak realistis atau hambatan dalam proses pencapaian tujuan.
Pasif merupakan perilaku individu yang tidak mampu untuk
engungkapkan perasaan marah yang sekarang dialami, dilakukan dengan
tujuan menghindari suatu tuntunan nyata.
Agresif merupakan hasil dari kemarahan yang sangat tinggi atau
ketakutan / panik. Agresif memperlihatkan permusuhan, keras dan
mengamuk, mendekati orang lain dengan ancaman, memberi kata-kata
ancaman tanpa niat melukai. Umumnya klien dapat mengontrol perilaku
untuk tidak melukai orang lain.
Kekerasan sering disebut juga gaduh gelisah atau amuk. Perilaku
kekerasan ditandai dengan menyentuh orang lain secara menakutkan,
memberi kata-kata ancaman, melukai pada tingkat ringan sampa pada
yang paling berat. Klien tidak mampu mengendalikan diri.
KEGIATAN PENYULUHAN
A. Kegiatan Pelaksanaan
1. Tujuan instructional umum
Mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga dapat
memahami informasi yang diberikan dalam penyuluhan dan dapat berguna
dalam kehidupan sehari hari.
3. Topik
Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa dengan perilaku kekerasan
4. Sasaran
Pasien dan keluarga di poliklinik Rumah Sakit Ernaldi Bahar
5. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini ceramah, diskusi dan tanya
jawab
6. Media
Leaflet dan lip chart
7. Waktu dan tempat
Hari/ tanggal : Senin, 06 November 2017
Pukul : 08.00 s/d selesai
Tempat : Poliklinik Rumah Sakit Ernaldi Bahar Palembang
8. Setting Tempat
9. Organisasi
B. Kegiatan Penyuluhan
1 Pembukaan
2 Penyaji Materi
Evaluasi
Menjawab salam
c. Memberikan salam
DAFTAR PUSTAKA
1. Topik
a. Pokok bahasan : Peran keluarga pada penderita gangguan jiwa dengan
perilaku kekerasan
b. Sasaran : Pasien dan keluarga di poliklinik Rumah Sakit Ernaldi
Bahar
c. Waktu : 08.00 s/d selesai
d. Hari : Senin, 06 November 2017
2. Tujuan
a. Tujuan instructional umum
Mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga dapat
memahami informasi yang diberikan dalam penyuluhan dan dapat berguna
dalam kehidupan sehari hari.
b. Tujuan instructional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit klien & keluarga mampu:
1) Menyebutkan definisi dari Perilaku Kekerasan
2) Menyebutkan penyebab dari Perilaku Kekerasan
3) Menyebutkan rentang respon marah dari Perilaku Kekerasan
4) Menyebutkan tanda dan gejala dari Perilaku Kekerasan
5) Menyebutkan akibat dari Perilaku Kekerasan
6) Menyebutkan tindakan keluarga yang dapat dilakukan dirumah
3. Metode Penyuluhan
Ceramah, diskusi dan tanya jawab
4. Media
Leaflet dan clipchart
5. Pelaksanaan Kegiatan
1 Pembukaan
2 Penyaji Materi
3 Penutup 10 menit
Evaluasi
DOKUMENTASI KEGIATAN