Professional Documents
Culture Documents
A. Topik
Sesi II : TAK Stimulasi Persepsi : Cara mengontrol halusinasi dengan cara
Bercakap - cakap
B. Latar Belakang
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah terapi yang dirancang untuk
meningkatkan kesehatan psikologis dan emosional pasien dengan masalah
keperawatan jiwa dan bertujuan membantu anggota dalam meningkatkan
koping dalam mengatasi stressor dalam kehidupan. TAK memiliki tujuan
terapeutik dan tujuan rehabilitatif.
Terapi aktivitas kelompok dibagi empat, yaitu terapi aktivitas kelompok
stimulasi kognitif/persepsi, terapi aktivitas kelompok stimulasi sensori, terapi
aktivitas orientasirealitas, dan terapi aktivitas kelompok sosialisasi. Pada
kesempatan ini perawat akan berfokus pada TAK stimulasi sensori.
TAK stimulasi persepsi: halusinasi adalah upaya untuk mengorientasikan
keadaan nyata kepada klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat,
dan waktu.
Pada pasien gangguan jiwa dengan kasus Schizoprenia selalu diikuti
dengan gangguan persepsi sensori : Halusinasi. Terjadinya halusinasi dapat
menyebabkan klien menjadi menarik diri terhadap lingkungan sosialnya,
mengikuti dengan kesendirian dan halusinasinya sehingga semakin jauh dari
sosialisasi dengan lingkungan disekitarnya.
Halusinasi merupakan gangguan atau perubahan persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang sebenarnya tidak terjadi. Suatu penerapan
panca indra tanda ada rangsangan dari luar. Suatu penghayatan yang dialami
suatu persepsi melalui panca indra tanpa stimullus eksteren : persepsi palsu
(Prabowo, 2014).
TAHAP KARAKTERISTIK PERILAKU KLIEN
Tahap I - Mengalami ansietas, - Tersenyum, tertawa
- Memberi rasa kesepian, rasa bersalah - Menggerakkan bibir tanpa
nyaman tingkat dan ketakutan. suara
ansietas sedang - Mencoba berfokus pada - Pergerakkan mata yang
secara umum, pikiran yang dapat cepat
halusinasi menghilangkan ansietas - Respon verbal yang lambat
merupakan suatu - Fikiran dan pengalaman - Diam dan berkonsentrasi
kesenangan sensori masih ada dalam
kontol kesadaran,
nonpsikotik.
Tahap II - Pengalaman sensori - Terjadi peningkatan denyut
- Tingkat menakutkan jantung, pernafasan dan
kecemasan berat - Merasa dilecehkan oleh tekanan darah
secara umum pengalaman sensori - Perhatian dengan
halusinasi tersebut lingkungan berkurang
menyebabkan - Mulai merasa kehilangan - Konsentrasi terhadap
perasaan kontrol pengalaman sensori kerja
antipati - Menarik diri dari orang - Kehilangan kemampuan
lain non psikotik. membedakan halusinasi
dengan realitas
Tahap III - Klien menyerah dan - Perintah halusinasi ditaati.
- Tingkat menerima pengalaman - Sulit berhubungan dengan
kecemasan berat sensori (halusinasi). orang lain.
- Pengalaman - Isi halusinasi menjadi - Perhatian terhadap
halusinasi tidak atraktif. lingkungan berkurang
dapat ditolak - Kesepian bila pengalaman hanya beberapa detik.
lagi sensori berakhir psikotik. - Tidak mampu mengikuti
perintah dari perawat,
tremor dan berkeringat
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Klien dapat mengontrol halusinasi
2. Tujuan Khusus
a. Klien dapat menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi
b. Klien dapat memahami cara mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap
c. Klien dapat memperagakan cara mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap-cakap
Tim Terapi :
a. Leader : Rizki Tiara Putri
b. Co Leader : Rini Salamah
c. Fasilitator : Putri Rama Diana Sari dan Elita
d. Observer : Resi Agustin
Keterangan :
Leader
Co Leader
Observer
Fasilitator
Pasien
F. Proses Pelaksanaan :
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1.
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Dilaksanakan selama 30 menit, terdiri dari:
a. Salam terapeutik
1) Salam dari terapi kepada klien
2) Evaluasi perkenalan pada saat sesi 1
b. Evaluasi/validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Evaluasi cara mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
c. Kontrak
1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan cara
mengontrol halusinasi dengan bercakap - cakap
2) Menjelaskan aturan main
Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus
meminta ijin kepada terapis
Lama kegiatan 30 menit
Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Setiap klien yang telah memberikan penjelasan atau
pendapat akan diberikan reward.
3. Tahap kerja
a. Terapi meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
klien mendapatkan giliran.
b. Berikan pujian kepada setiap klien yang selesai bercerita.
c. Terapi menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan bercakap cakap
dengan orang lain
d. Terapi memperagakan cara bercakap -cakap, yaitu: tolong buk, saya
mendengar suara-suara, ayo kita bicara dulu atau bercakap - cakap.
e. Terapi meminta masing-masing klien memperagakan cara bercakap -
cakap dimulai dari klien di sebelah kiri terapi berurutan searah jarum jam
sampai semua peserta mendapatkan giliran.
f. Terapi memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan
saat klien selesai memperagakan menghardik halusinasi.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
Petunjuk :
1. Tulis nama klien yang ikut TAK pada kolom nama
2. Untuk setiap klien beri penilaian atas kemampuan menyebutkan orang yang
bisa diajak bicara, Mempraktekkan cara mengontrol halusinasi dengan cara
bercakap cakap, Menyebutkan cara cara mengontrol halusinasi. Beri
tanda () jika klien mampu dan berikan tanda (x) jika klien tidak mampu.
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
Oleh :
ELITA : 21217020
PUTRI RAMA DIANA SARI: 21217054
RESI AGUSTIN : 21217056
RINI SALAMAH : 21217060
RIZKI TIARA PUTRI : 21217061
2017