You are on page 1of 10

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN DAUN ALPUKAT TERHADAP PENURUNAN

TEKANAN DARAH PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI DUKUH PENITEN


DAN SINOM DESA KARANGANOM

Renika Mega Kartika *), Asti Nuraeni**), Mamat Supriyono***), Artika Nurrahima****)

*) Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang


**) Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Telogorejo Semarang
***) Staf Dinas Kesehatan Kota Semarang
****) Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro Semarang

ABSTRAK

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satu penyakit paling sering menyerang lansia. Hipertensi
merupakan salah satu penyebab kematian nomor satu secara global. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2007 menunjukkan, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui pengaruh seduhan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi Jenis penelitian ini adalah menggunakan rancangan penelitian quasi eksperimental dengan desain
penelitian one group pretest-posttest.Uji statistic yang digunakan pada penelitian ini adalah ujiwilcoxon.Hasil
penelitian menunjukkan. Hasil Paired Rank Test didapatkan hasil bahwa ada pengaruh pemberian seduhan
daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah hasil nilai p = 0,000 atau < 0,05 maka diartikan ada perbedaan
tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian seduhan daun alpukat pada lansia dengan hipertensi yang
berarti ada pengaruh pemberian seduhan daun alpukat terhadap penurunan tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi.

Kata kunci: alpukat, tekanan darah dan lansia

ABSTRACT

Hypertention or high blood pressure is a disease that must often affects the elderly. Hypertension is one of the
number one couse of death globally. The results of health research (Riskesdas) 2007 showed the majority of
cases remain undiagnosis hypertension in the community. The purpose of this study was to determine the
effect of steeping the leaves of avocado to the reduction of blood pressure in elderly hypertention. This type of
research is the use quasi experimental research design with the design of the study one group pretest and
posttest. The statistical test used in this study is the wilcoxon test. The results showed paired rank test results
showed that there was the influenceof steeping the leaves avocado to a decrease in blood pressure results p =
0,000 or < 0,05 then there are differences in mean blood pressure before and after steeping the leaves in the
elderly with hypertension alpilay which means no influence provision of steeping the leaves of avocado to
reduction of blood pressure in elderly Hypertension.

Key words : Leaves of avocado, blood pressure and elderly

Pengaruh Pemberian Seduhan Daun Alpukat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan
Hipertensi...(R.M. Kartika, et.al) Page 1
Pendahuluan

Komunitas merupakan kesatuan berbasis toleransi untuk mengatasi kelainan yang terjadi.
lokalitas, yang terjadi dari sistem organisasi Pada lansia kemampuan toleransi sudah
formal yang mencerminkan lembaga berkurang sehingga terlihat gejala yang berat
masyarakat, kelompok informal perkumpulan. dan memerlukan penanganan khusus, selain itu
Komunitas saling tergantung dari bagian dan pola hidup yang kurang sehat dan asupan
fungsi mereka untuk memenuhi berbagai macam makanan yang kurang sehat. Makanan berlemak
kebutuhan kolektif. Komunitas meliputi orang, dan bergaram tinggi meningkatkan resiko
tempat, dan fungsi dimensi dan mengakui munculnya berbagai macam penyakit pada
interaksi antar sistem dalam masyarakat lansia terutama hipertensi (Bangun, 2006,
(Stanhope & Lancester, 2004, hlm.344). hlm.17).
Komunitas dipandang sebagai target pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk mencapai Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah
kesehatan komunitas, sebagai upaya peningkatan salah satu penyakit paling sering menyerang
kesehatan dan menggunakan kerja sama sebagai lansia. Hipertensi merupakan salah satu
suatu mekanisme dalam mempermudah penyebab kematian nomor satu secara global.
mencapai tujuan dari keperawatan komunitas. Komplikasi pembuluh darah yang disebabkan
hipertensi dapat menyebabkan penyakit jantung
Friedmen. R B (1981, dalam mubarak, 2009 , koroner, infark ( penyumbatan pembuluh darah
hlm.2 ) Keperawatan komunitas diartikan yang menyebabkan kerusakan jaringan) jantung
sebagai kesatuan yang unik dari praktik (54%), stroke (36%) gagal ginjal (32%).
keperawatan dan kesehatan masyarakat yang Komplikasi pada organ tubuh menyebabkan
ditunjukan pada pengembangan serta angka kematian tinggi selain penderita itu
peningkatan kemampuan kesehatan, baik dari sendiri keluarga juga harus mengeluarkan biaya
sendiri sebagai perorangan maupun secara lebh banyak untuk pengobatan dan perawatan
kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus, bagi anggota keluarga (Sustrani,2006 dalam
atau masyarakat. Hal ini bertujuan untuk Utami,2009,2). Hasil Riset Kesehatan Dasar
pencegahan dan peningkatan kesehatan (Riskesdas) 2007 menunjukkan, sebagian besar
masyarakat (Mubarak, 2009, hlm.3). kasus hipertensi di masyarakat belum
terdiagnosis. Hal ini terlihat dari hasil
Sasaran dari keperawatan komunitas itu sendiri pengukuran tekanan darah pada usia 18 tahun ke
meliputi seluruh masyarakat, termasuk individu atas ditemukan prevalensi hipertensi di
dan kelompok baik sehat maupun sakit Indonesia sebesar 31,7%, dimana hanya 7,2%
khususnya meraka yang memiliki resiko tinggi penduduk yang sudah mengetahui memiliki
dalam masalah kesehatan terutama lansia. hipertensi dan hanya 0,4% kasus yang minum
Lansia merupakan suatu proses alami. Semua obat hipertensi. Hal ini menunjukkan, 76%
orang akan mengalami proses menjadi tua dan kasus hipertensi di masyarakat belum
masa tua merupakan masa hidup manusia yang terdiagnosis atau 76% masyarakat belum
terakhir. Di masa ini seseorang mengalami mengetahui bahwa mereka menderita hipertensi
kemunduran fisik, mental dan sosial secara (yoga, 2012 , 5).
bertahap (Azizah, 2011, hlm.1).
Petugas kesehatan (perawat) dan keluarga perlu
bekerja sama untuk mengurangi laju
Pada lansia terjadi pula penurunan fungsi organ peningkatan penderita hipertensi.
dan perubahan anatomi tubuh. Penyakit pada (Jhonson,2010, hlm.44) mendefinisikan ada
lansia berbeda dengan penyakit pada usia enam peran perawat keluarga yakni , Pendidik
dewasa atau muda. Ketika usia masih muda perawat perlu memberikan pendidikan kesehatan
(usia dewasa), tubuh masih memiliki cadangan kepada keluarga agar, Keluarga dapat
sehingga organ masih memberikan reaksi melakukan program asuhan kesehatan keluarga

Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Page 2


secara mandiri. Bertanggungjawab terhadap cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
masalah kesehatan keluarga. Koordinator , sebagai pendukung kepada pengobatan medis
diperlukan pada perawatan berkelanjutan agar konvensional atau sebagai pengobatan pilihan
pelayanan yang komprehansif dapat tercapai. lain diluar pengobatan medis yang konvensional
Koordinasi koordinasi juga sangat diperlukan (Purwanto, 2013, hlm.20).
untuk mengatur program kegiatan atau terapi
dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi Terapi komplementer memiliki beberapa jenis
tumpang tindih dan pengulangan. Pelaksana, tindakan yang dapat dilakukan untuk melakukan
perawat yang bekerja dengan klien dan keluarga intervensi keperawatan secara mandiri,
baik di rumah, klinik maupu dirumah sakit diantaranya yaitu, Terapi sentuhan (Touch
bertanggungjawab dalam memberikan Therapy), terapi sentuhan dalam praktik
perawatan langsung. Kontak pertama perawat keperawatan meliputi Masase, Pijat Refleksi,
kepada keluarga melalui anggota keluarga yang Akupresur. Terapi Pikiran Tubuh, dalam praktik
sakit. keperawatan meliputi Relaksasi Progresif,
Guided Imaginary Therapy, Meditasi, Berdoa,
Perawat dapat mendemonstrasikan kepada Terapi Musik, Terapi Humor, Hipnosis atau
keluarga asuhan keperawatan yang diberikan Hypnoterapi, Aromatherapy. (Purwanto, 2013,
dengan harapan keluarga nanti dapat melakukan hlm.31-51). Selain berbagai terapi tersebut
asuhan langsung kepada anggota keluarga. pemanfaatan tumbuh tumbuhan yang dipercaya
Perawat kesehatan, sebagai pengawas kesehatan, berkhasiat dalam pengobatan hipertensi.
perawat harus melakukan home visit atau Masyarakat dapat mengandalkan lingkungan
kunjungan rumah yang teratur untuk sekitar untuk memenuhi kebutuhan hidup
mendifinisikan atau melakukan pengkajian .kekayaan alam belum sepenuhnya digali,
tentang kesehatan keluarga Konsultan perawat dimanfaatkan dan dikembangkan. Masyarakat
sebagai narasumber bagi keluarga didalam telah lama mengenal dan mengunakan tumbuh
mengatasi masalah kesehatan. Masalah tumbuhan berkhaiat obat sebagai salah satu
kesehatan keluarga yang sering dialami anggota upaya dalam menanggulagi masalah kesehatan
keluarga adalah hipertensi. seperti pemanfaatan daun seledri, bawang putih,
bunga rosella serta daun alpukat (Sukmono,
Langkah awal yang bias dilakukan adalah 2009, hlm. 1).
merubah pola hidup penderita. Hipertensi bisa
dikendalikan dengan terapi tanpa obat (non- Daun alpukat (Persea gratissima gaerth)
farmakoterapi) atau terapi obat (farmakoterapi). merupakan alternatif yang baik mengingat daun
Perubahan gaya hidup yang paling penting pada alpukat mudah didapatkan oleh masyarakat.
studi yang ada adalah penurunan berat badan Daun alpukat telah diuji dalam penelitian
dan mengkonsumsi diet rendah garam. Strategi sebelumnya mengenai kandungan zat aktif
seperti latihan , rencana diet, dan mengubah pola didalamnya yang terbukti memiliki kandungan
hidup merupakan faktor yang berperan besar flavonoid, saponin dan alkaloid. Zat zat yang
dalam menurunkan tekanan darah pada penderita terkandung dalam daun alpukat bersifat sebagai
hipertensi. (Adib,2009,hlm.88). peluruh kencing (deuritika), anti radang (anti
inflamasi) dan pereda rasa sakit (analgetik).
Pengobatan hipertensi mengunakan terapi obat Pada tanaman ini bersifat analgesic yang juga
(farmakoterapi) Terbagi menjadi beberapa berfungsi untuk mengobati atau meredakan
golongan berdasarkan cara kerjanya,yaitu gejala akibat hipertensi seperti sakit kepala,
deuretik, beta bloker, penghambat ACE, nyeri saraf dan rasa pegal (Afdal,2012,12).
antagonis kalsium dan
sebagainya(Adib,2000,hlm.84). Selain terapi Terkait dengan pemanfaatan daun alpukat
farmakoterapi tersebut penanganan hipertensi sebagai alternative pengobatan hipertensi
juga dapat dilakukan dengan terapi termasuk pada penelitian. Monica (2010)
komplementer. Terapi komplementer adalah berjudul efek seduhan daun alpukat terhadap

Pengaruh Pemberian Seduhan Daun Alpukat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan
Hipertensi...(R.M. Kartika, et.al) Page 3
tekanan darah normal wanita dewasa. Hasilnya perbedaan pengaruh pemberian seduhan daun
rata rata tekanan darah sesudah meminum alpukat terhadap tekanan darah pada pasien
seduhan daun alpukat sebesar 97,04/61,46 hipertansi laki laki yang perokok dengan bukan
mmHg lebih rendahdari pada sebelumn perokok diwilayah kerja puskesmas Padang
meminum seduhan daun alpukat sebesar Pasir Kota Padang. Terdapat penurunan rata rata
108,91/71,88 mmHg. Dengan penurunan yang tekanan darah sistolik dan diastolic pada
sangat signifikan (p= 0,00). Penurunan tekanan penderita hipertensi laki laki pada kelompok
diastole sebesar 14,26 %, sedangkan tekanan perokok dan bukan perokok.
sistole sebesar 10,15 % dengan perbedaan yang
signifikan (p= 0,013). Hermawan (2010) Studi pendahuluan yang dilakukan pada 13
berjudul efek seduhan daun alpukat terhadap Februari 2014 yang dilakukan di desa
tekanan darah noemal laki laki dewasa . Karanganom Kecamatan Weleri Kabupaten
Kendal. Dari hasil pengukuran darah pada 5
Hasil penelitian tekanan darah sesudah minum lansia yang yang diketahui menderita hipertensi
seduhan daun alpukat 99.85/ 67.38 mmHg lebih diwilayah tersebut diketahui 4 dari 5 lansia
rendah daripada tekanan darah sebelum minum tersebut belum pernah mencoba seduhan daun
seduhan daun alpukat yaitu sebesar 113,77/75,12 alpukat untuk menurunkan tekanan darah.
mmHg dengan perbedaan yang sangat signifikan Lansia yang telah mencoba seduhan daun
(p<0,01). Penurunan tekanan darah sistol 12.19 alpukat mengatakan bahwa setelah meminum
% dan diastol sebesar 10.23% tidak seduhan daun alpukat keluhan sakit kepala yang
menunjukkan perbedaan yang signifikan dirasakan saat hipertensi tidak dirasakan lagi dan
(p>0,05). Afdhal (2012) yang berjudul tekanan darahnya turun.

Pencegahan kalsium,magnesium, dan kalium


yang cukup)
Pencegahan primer.Pencegahan primer (Primary d. Mengurangi atau tidak meminum
Prevention) merupakan tahap pencegahan yang alkohol
dilakukan sebelum masalah timbul. Kegiatan e. Olahraga aerobik yang tidak terlau
pada tahap ini dapat berupa perlindungan khusus berat. Penderita hipertensi esensial
(specific protection) dan promosi kesehatan tidak perlu membatasi aktifitasnya
(health promotion), seperti pemberian selama tekanan darahnya terkendali.
pendidikan kesehatan, kebersihan diri, f. Berhenti merokok masyarakat
penggunaan sanitasi lingkungan yang bersih, dengan tekanan darah tinggi
olahraga dan perubahan gaya hidup. sebaiknya menghindari beberapa
aktifitas tertentu yang dapat
Dalam perubahan gaya hidup dapat dilakukan meningkatkan tekanan darah dan
dengan langkah awal seperti (Adib, 2009, frekuensi jantung pada tingkat yang
hlm.88): membahayakan.
a. Penderita hipertensi yang Pencegahan Sekunder
mengalami kelebihan berat badan
dianjurkan untuk menurunkan berat Tahap ini merupakan tahan pencegahan kedua
badanya sampai batas ideal yang dilakukan pada masa awal masalah timbul
b. Mengubah pola makan penderita maupun saat masalah berlangsung, dengan
diabetes, kegemukan atau kadar melakukan deteksi dini (early diagnosis) dan
kolesterol yang tinggi melakukan penanganan yang tepat (prompt
c. Mengurangi pemakaian garam treatment) seperti skrining kesehatan, deteksi
sampai kurang dari 2,3 garam dini adanya gangguan kesehatan. Deteksi dini
natrium atau 6 gram natrium klorisa tersebut dapat meliputi pengukuran tekanan
setiap harinya (disertai asupan secara berkala di posyandu lansia, atau upaya
penanganan alternatif dengan menggunakan

Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Page 4


terapi berbasis biologi (biological based kandungan senyawa flavonol
therapies) terapi yang berbasis alami seperti terbesar. Querstin disini
terapi herbal dalam seduhan daun alpukat. bermanfaat untuk melindungi
a. Kandungan dan manfaat daun tubuh dari berbagai penyakit
alpukat (Anonim, 2013, 5) dengan cara mencegah proses
1) Flavonoid peroksidasi lemak dalam tubuh
Kandungan yang dimilki daun kita. Mungkin kita akan malas
alpukat adalah flavonoid. mengonsumsi daun alpukat
Flavonoid disini mempunyai karena rasanya yang pahit,
peran penting sebagai namun rasa pahit disini
antioksidan yang dapat merupakan manfaat yang
menangkal radikal bebas dalam bersifat diuretik dalam
tubuh. Jadi, sepatutnya anda mencegah tumbuhnya bakteri
mau memanfaatkan daun dalam tubuh kita.Selain itu,
alpukat agar anda terhindar dari kandungan querstin bermanfaat
berbagai penyakit seperti untuk mengatasi tekanan darah
misalnya kanker. Namun, selain tinggi. nyeri lambung dan saraf,
manfaat tersebut, kandungan sakit kepala dan juga untuk
flavonoid daun alpukat juga mengatasi menstruasi yang tidak
memberikan manfaat lain. teratur.
Berikut beberapa manfaat daun 3) Polifenol
alpukat dari kandungan Daun alpukat juga mengandung
flavonoidnya: polifenol yang berfungsi untuk
a) Daun alpukat berperan melindungi tubuh dari radikal
sebagai antibiotik. bebas. Hal ini dikarenakan
b) Daun alpukat juga polifenol merupakan senyawa
bermanfaat untuk mencegah yang termasuk dalam kelompok
terjadinya osteoroposis. anti-oksidan. Pada umumnya
c) Daun alpukat juga mampu polifenol terdapat pada beberapa
meningkatkan sistem imun makanan seperti kacang-
dalam tubuh kita. kacangan, kulit buah dan
d) Daun alpukat bermanfaat sayuran.
sebagai pelindung tubuh
terutama pada bagian
struktur selnya. Pencegahan Tersier
e) Daun alpukat juga bisa
dijadikan obat untuk anti- Pencegahan ini merupakan pencegahan yang
inflamasi. dilakukan saat masalah kesehatan telah selesai,
f) Selain itu, daun alpukat dengan tujuan mencegah komplikasi serta
masih memilki manfaat lain meminimalkan ketunadayaan (disability
yang sangat banyak bagi limitation) dan memaksimalkan fungsi melalui
kesehatan tubuh dalam rehabilitas (rehabilitation), seperti melakukan
mengatasi berbagai rujukan kesehatan melakukan konseling
penyakit. kesehatan bagi individu yang memiliki masalah
2) Querstin kesehatan, memfasilitasi ketidakmampuan, dan
Daun alpukat juga mengandung pencegahan kematian. (Achjar, 2009, hlm.13)
querstin yang merupakan

Pengaruh Pemberian Seduhan Daun Alpukat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan
Hipertensi...(R.M. Kartika, et.al) Page 5
Rancangan Penelitian dilakukan pretest sebelum diberikan perlakuan,
Penelitian ini menggunakan rancangan agar dapat membandingkan keadaan sebelum
penelitian quasi eksperimental dengan desain dan sesudah diberi perlakuan (Sugiyono, 2013,
penelitian one group pretest-posttest. Penelitian hlm.163). Penerapan dalam penelitian ini berupa
ini mengungkapkan hubungan sebab akibat obeservasi serta pengukuran terhadap tekanan
dengan cara melibatkan satu kelompok subjek. darah sebelum diberikan seduhan daun alpukat
(Nursalam, 2008, hlm.85). Pada desain ini dan sesudah pemberian seduhan daun alpukat.

Hasil dan Pembahasan

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Dukuh Peniten dan Sinom
Desa Karanganom Bulan Maret 2014
(n=25)

Jenis Kelamin Frekuensi(n) Persentase(%)


laki-laki 8 32.0
Perempuan 17 68.0
Total 25 100.0

Jenis kelamin responden meningkat setelah menopause. Mereka yang


Berdasarkan tabel 5.1 diketahui bahwa sudah menopause memiliki resiko hipertensi
sebagian besar responden berjenis kelamin yang lebih tinggi dibanding mereka yang belum
Perempuan yang berjumlah 17 orang (69%), menopause. Perubahan hormon dan biokimia
sementara responden berjenis kelamin laki laki setelah
berjumlah 8 orang (32%). Hasil penelitian
menunjukan sebagian besar responden yang menopause merupakan penyebab utama
menderita hipertensi berjenis kelamin dalam perubahan tekanan darah tersebut
perempuan. perubahan hormone tersebut menyebabkan
perempuan mengalami peningkatan berat
Perbandingan antara responden laki laki dan badan dan mengalami sensitifitas terhadap
perempuan pada penelitian ini, ternyata lebih garam sehingga berpotensi menyebabkan
banyak perempuan yang menderita hipertensi peningkatan tekanan darah (Nurrahmani,
dibandingkan responden laki laki. Peningkatan 2012 , hlm. 24).
tekanan darah pada perempuan umumnya

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia di Dukuh Peniten dan Sinom desa Karanganom
Bulan Maret 2014

(n-25)
No. Usia Frekuensi Persentase(%)
1. 60-64 10 40.0
2. 65-69 9 36.0
3. 70-74 6 24.0
Total 25 100.0

Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Page 6


Usia responden tahun lebih. Ujia lanjut adalah tahap masa tua
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 25 dalam perkembangan individu (Maryam , 2010,
responden yang diteliti, responden yang berusia hlm.1). Lansia merupakan bagian dari proses
60 64 berjumlah 10 orang (40%), responden tumbuh kembang, dimana manusia berkembang
yang berusia 65 69 berjumlah 9 orang (36%) , dari bayi, anak-anak, dewasa dan akhirnya
responden yang berusia 70 74 berjumlah 6 menjadi tua. Lansia merupakan suatu proses
orang (24%). alami yang mana semua orang akan menjadi tua
dan masa ini seseorang mengalami kemunduran
Lansia dikatakan fase akhir dari kehidupan. fisik, mental dan sosial secara bertahap (Azizah,
Lansia adalah seorang yang berusia diatas 60 2011, hlm.1).

Interpretasi antar variabel penelitian penurunan yang signifikan , penurunan tersebut


berkisar antara 10 20 mmHg. Hasil penelitian
Tekanan darah sistole sebelum dan sesudah menunjukkan bahwa sebagian besar penderita
pemberian seduhan daun alpukat hipertensi masuk dalam hipertensi stage 2
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tekanan sebanyak 10 responden sebelum dilakukan
darah sistole responden sebelum dan sesudah pemberian seduhan daun alpukat. Setelah
pemberian seduhan daun alpukat mengalami pemberian seduhan daun alpukat responden
penurunan yang signifikan , penurunan tersebut yang mengalami hipertensi stage 1 menjadi 12
berkisar antara 20 40 mmHg. responden.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian Terkait dengan pemanfaatan daun alpukat
besar penderita hipertensi masuk dalam sebagai alternatif pengobatan hipertensi
hipertensi stage 2 sebanyak 22 responden termasuk pada penelitian. (Monica, 2010)
sebelum dilakukan pemberian seduhan daun berjudul efek seduhan daun alpukat terhadap
alpukat. Setelah pemberian seduhan daun tekanan darah normal wanita dewasa. Hasilnya
alpukat responden yang mengalami hipertensi rata
stage 2 menjadi 8 responden. Penurunan tekanan
darah pada responden tersebut karena pemberian rata tekanan darah sesudah meminum seduhan
seduhan daun alpukat yang diberikan setiap hari daun alpukat sebesar 97,04/61,46 mmHg lebih
selama 7 hari. Hal ini menunjukkan bahwa rendahdari pada sebelumn meminum seduhan
lansia cenderung memiliki tekanan sistole yang daun alpukat sebesar 108,91/71,88 mmHg.
tinggi sebelum pemberian seduhan daun alpukat. Dengan penurunan yang sangat signifikan (p=
0,00). Penurunan tekanan diastole sebesar 14,26
Tekanan darah diastole sebelum dan sesudah %, sedangkan tekanan sistole sebesar 10,15 %
pemberian seduhan daun alpukat dengan perbedaan yang signifikan (p= 0,013).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tekanan (Hermawan, 2010) berjudul efek seduhan daun
darah diastole responden sebelum dan sesudah alpukat terhadap tekanan darah noemal laki laki
pemberian seduhan daun alpukat mengalami dewasa.

Tabel 5.8
Hasil Analisa Data Menggunakan Wilcoxon Signed Ranks Test
No. Tekanan darah Tekanan darah diastole
sistole sebelum dan sebelum dan sesudah
sesudah
1. Z . Asymp. Sig. (2- .000 .000
tailed)

Pengaruh Pemberian Seduhan Daun Alpukat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia Dengan
Hipertensi...(R.M. Kartika, et.al) Page 7
Pengaruh pemberian seduhan daun alpukat dukuh peniten dan sinom desa karanganom
dalam penurunan tekanan darah pada lansia weleri kendal sebagian besar berusia 60 64
dengan hipertensi di dukuh Peniten dan Sinom berjumlah 10 orang. Lansia di di dukuh peniten
desa Karanganom Weleri Kendal. dan sinom desa karanganom weleri kendal
Hasil Paired Rank Test didapatkan hasil bahwa sebagian besar mengalami tekanan darah sistole
ada pengaruh pemberian seduhan daun alpukat hipertensi stage 2 sebelum diberikan seduhan
terhadap penurunan tekanan darah hasil nilai p = daun alpukat sejumlah 22 orang , tekanan darah
0,000 atau < 0,05 maka diartikan ada perbedaan systole lansia sesudah pemberian seduhan daun
tekanan darah sebelum dan sesudah pemberian alpukat, responden yang mengalami pre
seduhan daun alpukat pada lansia dengan hipertensi sejumlah 5 orang.
hipertensi yang berarti ada pengaruh pemberian
seduhan daun alpukat terhadap penurunan Saran
tekanan darah pada lansia dengan hipertensi.
Berdasarkan hasil simpulan kesimpulan diatas
Keterbatasan penelitian maka saran-saran yang dapat disampaikan antara
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini lain sebagai berikut:
mempunyai banyak kelemahan dan keterbatasan 1. Bagi peneliti
antara lain, yaitu: Peneliti hendaknya terus meningkatkan
1. Desain penelitian yang digunakan pengetahuan peneliti dibidang
peneliti dalam penelitian adalah quasi keperawatan komunitas dan menambah
eksperiment dengan menggunakan jenis pengetahuan tentang pemanfaatan
penelitian One group prepost, maka dalam sumberdaya alam yang ada serta sebagai
penelitian ini hanya satu grup tanpa dasar penelitian lain guna
kelompok pembanding. Sehingga dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
penelitian ini tidak dapat membandingkan 2. Bagi Masyarakat
dengan kelompok lain yang tidak Masyarakat hendaknya terus mencari
diberikan perlakuan. informasi tentang upaya non
2. Peneliti tidak melakukan pengontrolan farmakologis dalam menurunkan
terhadap faktor-faktor seperti menjaga diit tekanan darah dengan memanfaatkan
makanan dan faktor lain yang dapat seduhan daun alpukat bisa dijadikan
meningkatkan tekanan darah. sebagai salah satu cara yang bisa
diterapkan oleh masyarakat dalam
Simpulan merawat lansia hipertensi. Memberikan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan alternatif pengobatan hipertensi dengan
terhadap lansia penderita hipertensi Di Dukuh memanfaatkan sumberdaya alam yang
Peniten Dan Sinom Desa Karanganom Weleri ada di masyarakat.
Kendal diperoleh simpulan sebagai berikut : 3. Bagi pendidik
Pendidik hendaknya menambah
Berdasarkan hasil penelitian pada lansia di literature dan kajian ilmiah bagi para
Dukuh Peniten dan Sinom Desa Karanganom mahasiswa sebagai tambahan
Keleri Kendal sebagian besar responden berjenis pembelajar tentang pemanfaatan
kelamin perempuan yang berjumlah 17 orang. tanaman yang berguna untuk
Berdasarkan hasil penelitian pada lansia di menurunkan hipertensi.
Daftar Pustaka Jantung dan Stroke.Yogyakarta :
Dianloka
Achjar, Ayu .(2011). Asuhan Keperawatan
Komunitas: Teori dan Praktek. Afdhal, R. (2012). Perbedaan Pengaruh
Jakarta: EGC Pemberian Seduhan Daun Alpukat
Adib, M. (2009). Cara Mudah Memahami (Persea Gratissima Gaerth)
dan Menghindari Hipertensi, Terhadap Tekanan Darah Pada

Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Page 8


Pasien Hipertensi Laki Laki Yang Hidayat, A.A . (2008). Riset Keperawatan
Perokok Dengan Bukan Perokok Di dan Teknik Penulisan Ilmiah.
Wilayah Kerja Puskesmas Padang Jakarta : Salemba Medika
Pasir Kota.
http://repository.unand.ac.id/17830/ Jhonson,J. & Leny R,. (2010). Keperawatan
Diperoleh Tanggal 12 Januari 2014 Keluarga : Plus Contoh Askep
Keluarga. Jakarta: Nuha Medika
Anomin .(2013). Manfaat Daun Alpukat
Maryam, R. S., Ekasari, M. F., Rosidawati.,
http://www.tubuhwanita.com/manfa
Jubaedi, A., Batubara, I. (2008).
at-daun-alpukat Diperoleh Tanggal
Mengenal Usia Lanjut dan
16 Januari 2014
Perawatannya. Jakarta : Salemba
Medika
Azizah, L.M . (2011). Keperawatan Lanjut
Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu Monica, A. (2010). Efek Seduhan Daun
Alpukat (Persea Americana Mill)
Bangun,A.P. (2006). Sehat dan Bugar Pada Terhadap Tekanan Darah Normal
Usia Lanjut Dengan Jus Buah dan Wanita Dewasa.
Sayuran. Tangerang: ArgoMedia http://repository.maranatha.edu/230
Pustaka 8/ Diperoleh tanggal 12 Januari
Dalimartha, Setiawan., Purnama, Basuki T., 2014
Sutarina, Nora., Mahendra., Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi
Darmawan, Rahmat. (2008). Care Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Your Self hipertensi. Jakarta : Rineka Cipta.
Penebar Plus+
http://books.google.co.id/books?id= Nurrahmani, U. (2012). Stop! Hipertensi.
l9GpkjB_TpcC&pg=PA27&dq=pe Yogyakarta : Familia
natalaksanaan+non+farmakologi+hi
pertensi&hl=en&sa=X&ei=TA63U Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
p2qA8n_rAf85YCADQ&redir_esc Metodologi Penelitian Ilmu
=y#v=onepage&q=penatalaksanaan Keperawatan Pedoman Skripsi,
%20non%20farmakologi%20hipert Tesis, dan Instrumen Penelitian
ensi&f=false diperoleh tanggal 03 Keperawatan. Jakarta : Salemba
Januari 2014 Medika
Efendi, Ferry, & Makhfudli. (2009).
Keperawatan Kesehatan Komunitas Ode, Sarif La. (2012). Asuhan Keperawatan
Teori dan Praktek Dalam Gerontik. Yogyakarta : Nuha
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Medika
Purwanto, B. (2013). Herbal dan
Friedman, R.B. Vicky M, Elaine G. J.
keperawatan komplementer (Teori,
(2010).Buku ajar keperawatan
praktik, hukum dalam asuhan
keluarga,riset teori dan praktik
keperawatan). Jakarta : Nuha
,Jakarta: EGC.
Medika
Hermawan, R. (2010). Efek Seduhan Daun Setiadi. (2012). Konsep dan Praktik
Alpukat (Persea Americana Mill) penulisan Riset Keperawatan.
Terhadap Tekanan Darah Normal Yogyakarta Graha Ilmu
Laki Laki Dewasa. Setiawan, A., Saryono. (2010). Metodologi
http://repository.maranatha.edu/232 penelitian kebidanan DIII, DIV, S1
0/ Diperoleh tanggal 12 Januari dan S2. Yogyakarta : Nuha Medika
2014
Pengaruh Pemberian Seduhan Daun Alpukat Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Lansia
Dengan Hipertensi...(R.M. Kartika, et.al) Page 9
Standhope, Marcia. & Lancester, Jeannete. Utami, M. (2009). Pengaruh Pendidikan
(2004). Community & Public Kesehatan Terhadap Sikap Dalam
Health Nursing Sixth Editional. Aktifitas Istirahat dan Pola Makan
Missouri : Mosby pada penderita hipertensi di
Kelurahan Kalipancur Semarang
Sugiyono. (2013). Cara Mudah Menyusun Barat.
Skripsi Tesis, dan Disertasi. http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?
Bandung : Alfabeta. mod=browse&op=read&id=jtptuni
mus-gdl-maritautam-5187
Sukmono, R J. (2009). Mengatasi Aneka Diperoleh 15 Desember 2013.
Penyakit Dengan Terapi Herbal.
Jakarta : Argomedia Pustaka, Wahit, I .M. (2009). Ilmu keperawatan
Komunitas 1 Jakarta :Salemba
Sustrani, L. (2004). Hipertensi. Jakarta: Medika.
Gramedia Pustaka Utama.

Tjandra,Y.(2012).Masalah Hipertensi di
Idonesia.
http://www.depkes.go.id/index.php
?vw=2&id=1909 diperoleh tanggal
04 Desember 2013

Jurnal Keperawatan dan Kebidanan Page 10

You might also like