Professional Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah
yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan
tenaga dan sarana yang tersedia. Jumlah Puskesmas Pembantu menurut kondisi adalah
informasi mengenai jumlah Puskesmas Pembantu yang dimiliki oleh Puskesmas yang
bersangkutan yang dirinci menurut kondisi fisik bangunannya. Rincian kondisi fisik tersebut
adalah:1,4
1. Baik; apabila bangunan yang bersangkutan dalam kondisi baik atau tidak mengalami
kerusakan.
2. Rusak Ringan; apabila bangunan yang bersangkutan terjadi kerusakan pada komponen
pintu, jendela, kaca, penggantung, pengunci, cat, dan sebagainya.
3. Rusak Berat; apabila bangunan yang bersangkutan terjadi kerusakan pada komponen
pokok dari bangunan seperti pilar, pondasi, sloope, ring balk.
4. Rusak Total; apabila bangunan yang bersangkutan sudah tidak dapat
digunakan/dimanfaatkan lagi.
b. Puskesmas keliling. Puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang
dilengkapi kendaraan bermotor roda empat atau perahu motor, peralatan kesehatan, peralatan
komunikasi, serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas. Puskesmas keliling
berfungsi menunjang dan membantu kegiatan puskesmas dalam wilayah yang belum
terjangkau oleh pelayanan kesehatan.3
Pelaporan terpadu Puskesmas menggunakan tahun kalender yaitu dari bulan Januari
sampai dengan Desember dalam tahun yang sama. Adapun formulir Laporan yang digunakan
untuk kegiatan SP2TP adalah: 1) Laporan bulanan, yang mencakup: Data Kedakitan (LB.1),
Data Obat-Obatan (LB.2), Gizi, KIA, Imunisasi dan Pengamatan Penyakit menular (LB.3)
serta Data Kegiatan Puskesmas (LB.4); 2) laporan Sentinel, yang mencakup: Laporan
Bulanan Sentinel (LB1S) dan, Laporan Bulanan Sentinel (LB2S); 3) Laporan Tahunan, yang
mencakup: Data dasar Puskesmas (LT-1), Data Kepegawaian (LT-2) dan, Data Peralatan
(LT-3). Laporan Bulanan (LB) dilakukan setiap bulan dan baling lambat tanggal 10 bulan
berikutnya dikirim ke Dinas Kesehatan Dati II. Laporan bulanan sentinel LB1S dan LB2S
setiap tanggal 10 bulan berikutnya dikirim ke Dinas Kesehatan Dati II, Dati I dan Pusat
(untuk LB1S ke Ditjen PPM dan LB2S ke Ditjen Binkesmas), sedangkan Laporan Tahunan
(LT) dikirim selambat-lambatnya tanggal 31 januari tahun berikutnya. Khusus untuk laporan
LT-2 (data Kepegawaian) hanya di isi bagi pegawai yang baru/belum mengisi formulir data
Kepegawaian.5,6
Ada juga jenis laporan lain seperti laporan triwulan, laporan semester dan laporan
tahunan yang mencakup data kegiatan progam yang sifatnya lebih komprehensif disertai
penjelasan secara naratif. Yang terpenting adalah bagaimana memanfaatkan semua jenis data
yang telah dibuat dalam laporan sebagai masukan atau input untuk menyusun perencanaan
puskesmas ( micro planning) dan lokakarya mini puskesmas (LKMP). Analisis data hasil
kegiatan progam puskesmas akan diolah dengan menggunakan statistic sederhana dan
distribusi masalah dianalisis menggunakan pendekatan epidemiologis deskriptif. Data
tersebut akan disusun dalam bentuk table dan grafik informasi kesehatan dan digunakan
sebagai masukkan untuk perencanaan pengembangan progam puskesmas. Data yang
digunakan dapat bersumber dari pencatatan masing-masing kegiatan progam kemudian data
dari pimpinan puskesmas yang merupakan hasil supervisi lapangan.