You are on page 1of 8

TUGAS GEOLOGI KELAUTAN

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN KLASIFIKASI FOLK DAN SHEPHARD

Oleh :
Jovi Irwanto Pasaribu
Kelas G
270110150033

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG


KLASIFIKASI FOLK DAN SEHEPHARD

1. Klasifikasi Folk
Klasifikasi Folk (1974) sebagaimana kita ketahui klasifikasi yang digunakan dalam
pengklasifikasian batuan sedimen. Folk, atau juga dikenal sebagai Robert L Folk seorang
geologist atau ilmuwan geologist yang berasal dari Amerika Serikat, ikut dalam
mengklasifikasikan batupasir. Tidak hanya Pettijohn (1987), dan Gilbert (1982) Folk juga
memiliki klasifikasi untuk batupasir. Filosofi Folk adalah bahwa suatu batuan harus
menyampai informasi yang lengkap tidak harus melalui pendeskripsian yang detail. Oleh
karena itu, Folk mengusulkan lima sifat penting batupasir untuk digunakan sebagai
karakteristik yang menentukan. Kelima sifat ini adalah: ukuran butiran, semen yang
diendapkan secara kimia, kematangan tekstur, jenis material yang tertransportasi, dan jenis
atau penunjukkan klan. Penunjukkan klan dalam artian menunjukkan apakah batuan tersebut
termasuk batupasir yang dibagi berdasarkan mineral kuarsa, feldspar, dan Lithic sama seperti
halnya klasifikasi Pettijohn.

Gambar 1. Segitiga Plotting Berdasarkan Komposisi Mineral ( Klasifikasi Folk )


Tetapi, pada umumnya klasifikasi Pettijohn dibandingkan klasifikasi folk, dapat dikatakan
Pettijohn sebgai penyempurnaan klasifikasi batupasir yang digunakan. Klasifikasi Pettijohn lebih

2
digunakan karena tidak hanya sebatas pada komposisi mineral tetapi juga berdasarkan komposisi
atau jumlah butiran yang ada pada batupasir.

Tetapi pada umumnya, klasifikasi Folk yang paling sering digunakan oleh Geologist adalah
klasifikasi untuk batuan karbonat. Klasifikasi folk, Parameter utama yang dipakai pada klasifikasi
ini adalah tekstur deposisi. Folk menyatakan bahwa proses pengendapan batuan karbonat dapat
disebandingkan dengan proses pengendapan batupasir atau batulempung. Menurut Folk ada 3
macam komponen utama penyusun batugamping yaitu:

a) Allochem, yaitu material karbonat sebagai hasil presipitasi kimiawi atau biokimia yang
telah mengalami transportasi (intrabasinal), analog dengan butiran pasir atau gravel pada
batuan asal daratan. Allochem ada 4 macam yaitu intraclast, oolite, pellet dan fosil.
b) Microcrystalline calcite ooze (micrite), yaitu material karbonat yang berdiameter 1-4
mikron, translucent, dan berwarna kecoklatan (dalam sayatan tipis). Sedangkan dalam
handspecimen, micrite bersifat opak dan dull, berwarna putih, abu-abu, abu-abu kecoklatan
atau hitam. Micrite analog dengan lempung pada batulempung atau matrik lempung pada
batupasir.
c) Sparry calcite (sparite), yaitu komponen yang berbentuk butiran atau kristal yang
berdiameter >/= 4 mikron (4-10 mikron) dan memperlihatkan kenampakan yang jernih dan
mozaik dalam asahan tipis, berfungsi sebagai pore filling cement.

Sparite analog dengan semen pada clean sandstone. Berdasarkan perbandingan relatif antara
allochem, micrite dan sparite serta jenis allochem yang dominan.

Prosedur pemberian nama batuan menurut Folk adalah:

1. Jika intraclast > 25% intraclastic rock


2. Jika intraclast =/< 25%, lihat prosentase oolite-nya
3. Jika oolite >25% oolitic rock
4. Jika intraclast =/<25% dan oolite =/<25%, lihat perbandingan antara fosil
dengan pelet, yaitu:
a) fossil : pellet > 3:1 biogenic rock,
b) fossil : pellet < 3:1 pellet rock,
c) fossil : pellet = 3:1 1:3 biogenic pellet rock.

3
Aturan penamaan batuan adalah sebagai berikut: kata pertama adalah jenis allochem yang dominan
dan kata kedua adalah jenis orthochem yang dominan,

contoh: intrasparite, biomicrite, dll.

Gambar 2. Klasifikasi Folk,(after Folk 1959)

Keterangan:
Tipe 1, sparry allochemical rocks, terutama tersusun atas allochem yang
tersemenkan oleh sparry calcite cement.
Tipe 2, microcrystalline allochemical rocks, mengandung allochem, tetapi arus
yang bekerja tidak cukup kuat sehingga microcrystalline ooze tidak tercuci
dan terendapkan sebagai matriks sparry calcite jarang terbentuk karena tidak
ada pori tempat terbentuknya.
Tipe 3, microcrystalline rocks kebalikan dari tipe 2, lingkungan pengendapan
tidak berarus kuat sehingga presipitasi dari microcrystalline ooze sangat cepat
dan jarang dijumpai allochem.

4
Klasifikasi Folk lebih cocok digunakan pada deskripsi sayatan (thin section). Hal yang perlu
diingat adalah dalam klasifikasi ini, batugamping yang memiliki matriks cukup banyak dinamakan
micrites, sedangkan batugamping yang tidak memiliki matriks dan tersusun atas semen kalsit
(sparry calcite) disebut sparites.

2. Klasifikasi Shepard

Klasifikasi Shepard digunakan juga dalam pengklasifikasian batuan Sedimen. Berdasarkan


proporsi partikel berukuran pasir, lanau dan lempung, sedimen tersebut digolongkan dalam
diagram Shepard. Sistem klasifikasi ini merupakan sebagai dalam pembuatan basis peta distribusi
sedimen. Diagram Shepard adalah contoh diagram yang terdiri dari 3 bagian dengan komponen
yang berjumlah 100%. Dalam kasus ini, komponennya adalah persentase pasir, lanau, dan
lempung (mudstone) dari sampel sedimen yang ada. Setiap sampel sedimen diplot sebagai titik di
dalam atau di sepanjang sisi diagram, tergantung pada komposisi ukuran butirannya yang spesifik.
Sampel yang seluruhnya terdiri dari salah satu komponen, pasir 100%, misalnya, jatuh pada
puncak yang sama. Sebuah sedimen yang sama sekali tidak ada di salah satu komponen diplot atau
terletak di sepanjang sisi segitiga yang berlawanan dengan puncaknya. Sisanya terletak di suatu
tempat di antara keduanya. Untuk mengklasifikasikan sampel sedimen, Shepard (1954) membagi
diagram terner ( istilah diagram yang terdiri dari 3 bagian atau komponen) menjadi sepuluh kelas.
Diagram Shepard mengikuti konvensi dari semua diagram terner. Misalnya, Shepard's "Clays"
mengandung setidaknya 75% partikel berukuran tanah liat. "Silty Sands" dan "Sandy Silts"
mengandung partikel berukuran tidak lebih dari 20%, dan "Sand-Silt-Clays" mengandung
setidaknya 20% dari masing-masing dari ketiga komponen tersebut. Batas-batas yang tepat dari
masing-masing dari sepuluh kelas dijelaskan dalam metadata untuk kumpulan data yang
digunakan untuk penyusunan peta distribusi sedimen.

5
Gambar 3. Segitiga Plotting Diagram Terner ( Klasifikasi Shepard )
Jadi, berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui perbedaan dan persamaan untuk
pengklasifikasian Folk dan Shephard dapat dilihat pada tabel dibawah berikut :

Tabel 1. Perbedaan Pengklasifikasian Folk dan Shepard

Klasifikasi Folk Klasifikasi Shepard


Pengklasifikasian lebih kepada jumlah atau Klasifikasi ini hanya berdasarkan 3
komposisi grain atau mineral pada batuan komponen, yaitu batupasir, lanau, dan
sedimen baik sedimen klastik yang kasar atau lempung. Dan pengklasifikasian ini tidak
berukuran relative halus, dan pengklasifikasian detail secara komposisi mineral, dan
batuan karbonat. kandungan seperti fosil layaknya
pengklasifikasian folk.
Klasifikasi ini berguna untuk persebaran butir Berguna dalam pembuatan peta persebaran
dalam granulometri (Folk,1962). distribusi sedimen.

Tabel 2. Persamaan Pengklasifikasian Folk Dan Shepard

Klasifikasi Folk Klasifikasi Shepard


Pengklasifikasian digunakan dalam analasis Pengklasifikasian juga digunakan dalam
batuan sedimen. analisis batuan sedimen.

6
Sama-sama digunakan untuk analisis batuan Sama-sama digunakan untuk analisis batuan
sedimen yang berada di laut, yang digunakan sedimen yang berada di laut, dilihat dari hasil
dari analisis granulometri (sorting koefisien) analisis besar butir dan kemudian hasilnya
dipetakan.

7
Daftar Pustaka

Jr, Sam Boggs. Principles of Sedimentology and Stratigraphy.


Shepard. F.P. 1973, Submarine Geology. Harper & Row Publisher: 342 - 366.

http://www.mgs.md.gov/coastal_geology/shepards.html. Diakses pada tanggal 16 Desember


2017.

https://www.thoughtco.com/folks-classification-of-sediments-1441200. Diakses pada tanggal 16


Desember 2017.

You might also like