Akutansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe akutansi keuangan dan akutansi manajemen dan akutansi biaya merupakan bagian dari kedua tipe akutansi tersebut Akuntansi biaya adalah proses pencatatan,penggolongan,peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa,dengan cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Obyek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya.
Akuntansi biaya mempunyai tiga tujuan:
Penentuan kos produk : mencatat, menggolongkan, dan meringkas biaya pembuatan produk Pengendalian biaya : membandingkan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu- satuan produk dengan biaya yang sesungguhnya terjadi. Pengambilan keputusan khusus : sebagai alat manajemen dalaam mengawasi dan merekam transaksi biaya secara sistematis dan menyajikan informasi biaya dalam benntuk laporan biaya Untuk memenuhi tujuan penentuan kos produk, akutansi biaya mencatat,menggolongkan, dan meringkas biaya-biaya pembuatan produk atau penyerahan jasa. Biaya yang dikumpulkan dan disajikan adalah biaya yang telah terjadi dimasa lau atau biaya historis. Akutansi biaya untuk penetuan kos produk mengacu pada prinsip-prinsip akutansi yang lazim. Misalkan pada metode Variable Costing untuk penetuan kos produk dan penyajian informasi biaya untuk memenuhi kebutuhan manajemen dalam perencanaan dan pengambilan keputusan jangka pendek. Pwngwndalian biaya harus didahului dengan penentuan biaya yang seharusnya di keluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Jika baiya yang seharusnya ini telah ditetapkan, akutansi biaya bertugas untuk memantau appakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut, akutansi biaya untuk tujuan pengendalian biaya merupakan bagian dari akutansi manajemen BIAYA
Dalam arti luas biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Adapun 4 unsur pokok dalam definisi biaya tersebut :
Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi
Diukur dalam satuan uang Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi Pengorbanan tersebut unuk tujuan tertentu
Proses produksi suatu perusahaan manufaktur
Perusahaan manufaktur mempunyai kegiatan pokok mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur dibagi menjadi tiga golongan, maka biaya dalam perusahaan manufaktur dibagi menjadi biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya administrasi dan umum. Dalam proses produksi salah satu tujuan akutansi biaya adalah untuk menentukan kos produk.
Biaya dapat digolongkan menurut:
Objek pengeluaran Fungsi pokok dalam perusahaan Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai Perilaku biaya dengan perubahan volume kegiatan Jangka waktu manfaatnya
2.2. Klasifikasi Biaya
Menurut Mulyadi (2005:13), Biaya diklasifikasi sebagai berikut : a) Menurut Objek Pengeluaran Penggolongan ini merupakan penggolongan yang paling sederhana, yaitu berdasarkan penjelasan singkat mengenai suatu objek pengeluaran, misalnya pengeluaran yang berhubungan dengan telepon disebut biaya telepon. b) Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan Biaya dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: i. Biaya Produksi, yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. ii. Biaya Pemasaran, adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk, contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya sampel, dll. iii. Biaya Administrasi dan Umum, yaitu biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi dan pemasaran produk, contohnya gaji bagian akuntansi, gaji personalia, dll. c) Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu Yang Dibiayai. Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayi, biaya dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu: i. Biaya langsung (direct cost) Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya langsung departemen (direct departemen cost) adalah semua biaya yang terjadi di dalam departemen tertentu. Contohnya adalah biaya tenaga kerja yang bekerja dalam Departemen Pemeliharaan dan biaya depresiasi mesin yang dipakai dalam departemen tersebut. ii. Biaya tak langsung (indirect cost) Biaya tak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). Contohnya biaya yang terjadi di Pembangkit Tenaga Listrik (biaya ini dinikmati oleh departemen-departemen lain dalam perusahaan, baik untuk penerangan maupun untuk menggerakkan mesin dan equipment yang pemakai listrik). d) Menurut Perilaku dalam Kaitannya dengan Perubahan Volume Kegiatan Dalam hubungannya dengan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi 4, yaitu i. Biaya Tetap (fixed cost), biaya yang jumlahnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai tingkat kegiatan tertentu, contohnya; gaji direktur produksi. ii. Biaya Variabel (variable cost), biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas, contoh; biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. iii. Biaya Semi Variabel, biaya yang jumlah totalnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan biaya variabel, contoh; biaya listrik yang digunakan. iv. Biaya Semi Fixed, biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu. e) Menurut Jangka Waktu Manfaatnya, biaya dibagi 2 bagian, yaitu : i. Pengeluaran modal (capital expenditures), pengeluaran modal adalaha biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akutansi (biasnya periode akutansi adalah satu tahun kalender). Pengeluaran ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai kos aktiva dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi,diamortisasi, atau dideplesi. ii. Pengeluaran Pendapatan (Revenue Expenditure), pengeluaran pendapatan adalah baiaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akutansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut
2.3. Metode Pengumpulan Biaya Produksi
Dalam pembuatan produk terdapat 2 kelompok biaya yaitu :
i. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
pengolahan bahan baku menjadi produk ii. Biaya Non Produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluakan untuk kegiatan non produksi seperti kegiatan pemasaran, kegiatan administrasi dan umum
Metode Penentuan Biaya Produksi :
Metode penentuan kos produksi adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya kedalam kos produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi, terdapat 2 pendekatan yaitu: i. Full Costing, merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, bak yang berprilaku variabel maupun tetap. ii. Variable Costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel ke dalam kos produksi , yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel.
Biaya overhead pabrik (Factory overhead)
Dalam artian ini, biaya overhead pabrik termasuk biaya bahan dasar tak langsung dan biaya tenaga kerja tak tak langsung. Pemisahan langsung dan tak langsung biaya dalam konteks yang merupakan pemisahan biaya umum tetapi dalam konteks yang lain berbeda, selain itu pemisahan langsung dan tak langsungnya biaya juga dipengaruhi oleh metoda pengumpulan biaya.
2.4. LAPORAN KEUANGAN
Menurut Munawir (2004:2) mengemukakan pengertian laporan keuangan sebagai berikut: Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan tersebut.
Selanjutnya menurut Harahap (2002:7) mengemukakan bahwa:
Laporan keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuan. KASUS Membuat Laporan Harga Pokok Produksi Dan Harga Pokok Penjualan Di bawah ini merupakan data-data dari PT SEMPURNA selama Bulan Januari 2015 : Persedian pada awal bulan januari 2015 adalah : Persedian bahan baku Rp 5.300.000,- Persediaan bahan dalam proses Rp 4.800.000,- Persedian barang jadi Rp 2.000.000,- Persediaan akhir januari 2015 : Persediaan bahan baku Rp 6.700.000,- Persediaan barang dalam proses Rp 5.900.000,- Persediaan barang jadi Rp 1.000.000,- Selama bulan januari 2015 telah terjadi transaksi sebagai berikut : Pembelian bahan baku Rp 14.200.000,- Sebagian bahan baku di kembalikan karena rusak Rp 2.400.000,- Membayar gaji dan upah untuk bulan januari 2015 : Upah tenaga kerja langsung Rp 6.700.000,- Upah tenaga kerja tidak langsung Rp 2.750.000,- Membayar biaya-biaya Produksi yang menjadi beban bulan januari 2105: Biaya listrik air dan telepon Rp 225.000,- Biaya pemeliharaan gedung pabrik Rp 450.000,- Biaya asuransi gedung pabrik Rp 350.000,- Biaya lain-lain dipabrik Rp 175.000,- Biaya penyusutan gedung pabrik dan mesin-mesin pabrik yang menjadi beban bulan januari 2015 masing-masing Rp 375.000,- dan Rp 180.000,- Biaya periode bulan januari 2015 : Biaya Gaji bagian penjualan Rp 1.000.000,- Biaya Iklan Rp 50.000,- Biaya pengangkutan Rp 50.000,- Biaya Administrasi dan Umum : Biaya perlengkapan kantor Rp 500.000,- Biaya asuransi bag.adm&umum Rp 200.000,- Biaya listrik dan telepon bag.Umum Rp 155.000,- Biaya penyusutan peralatan kantor Rp 100.000,- Pendapatan bagian Penjualan Rp 5.000.000,- Rektur penjualan Rp 500.000,- Pajak PPh pasal 25 Rp 950.000,-