You are on page 1of 3

PERAWATAN PASIEN DENGAN TERPASANG GIPS

No. Dokumen No Revisi Halaman

099/SPO/KP-AKP/MTR/2016 00 1/3

Ditetapkan,
Direktur RSUK
STANDAR Matraman
Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL
22 Februari 2016
(SPO)
dr. Opy Dyah Paramita Sp. A
NIP. 197910222006042007
Gips adalah alat immobilisasi eksternal yang kaku , dicetak sesuai
PENGERTIAN
kontur tubuh dimana Gips itu di pasang
1. Immobilisasi bagian tubuh dalam posisi tertentu dan
memberikan tekanan yang merata pada jaringan lunak yang
terletakdi dalamnya.
TUJUAN 2. Imobilisasi fraktur yang telah di reduksi
3. Mencegak kerusakan neurovaskuler
4. Mempertahankan Gips untuk imobilsasi area pengobatan
5. Mencegah terjadinya infeksi
1. Undang-Undang No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 17 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan tentang Izin
KEBIJAKAN
Penyelenggaraan Praktek Perawat.
3. Peraturan Menteri Kesehatan 161 tahun 2010 tentang
Registrasi Tenaga Kesehatan.
Persiapan Pasien / keluarga Dan Adminstrasi :
1. Pasien / keluarga diberitahu akan di lakukan tindakan
2. Jelaskan maksud dan tujuan tindakan
3. Rekam medis Ranap dan Rajal
4. Kaji kesiapan mental pasien
5. Informed Consent biaya pemasangan Gips
6. Surat persetujuan tindakan operasi dan surat persetujuan
PROSEDUR
anastesi ( sudah di tanda tangani )
7. Checklist persyaratan persiapan pemasangan Gips
8. Formulir laporan tindakan
Persiapan Alat :
1. Bahan Gips
2. Waskom berisi air
3. Gunting verban air
PERAWATAN PASIEN DENGAN TERPASANG GIPS

No. Dokumen No Revisi Halaman

099/SPO/KP-AKP/MTR/2016 00 2/3

Cara Kerja :
1. Perawat mencuci tangan dengan menggunakan tehnik 6
langkah
2. Jelaskan pada pasien prosedur yangan dilakukan , dengan
menekankan pentingnya mempertahankan dielevasi
ekstrimitas , tidak memegang Gips yang basah dan
instruksikan pada pasien tidak memasukan apappun diantar
Gips dan ekstrimitas
3. Gunakan sarung tangan .
4. Observasi dan pegang ekstrimitas distal yang di pasang Gips ,
hitung kapilari refil setiap 4 jam selama 36 jam.
5. Jangan menempatkan linen diatas Gips yang basah, sampai
gips mengering.
6. Tinggikan posisi kaki dengan meletakkan satu ( 1 ) bantal
dibawah kaki.
7. Bersihkan ekstrimitas , jari jari yang terkena Gips.
8. Koordinasi dengan dokter untuk di buat windaw pada area
tersebut setelah 2 kali 24 jam ( sejak pemasangan )
9. Rawat luka setiap hari , beri tekanan dengan menggunakan
elastik verban guna mencegah terjadinya herniasi
10. Jika perdarahan sedang / besar segera kolaborasi dengan
dokter
11. Jika tercium bau busuk , kaji adanya tanda tanda infeksi
dibawah Gips , ukur suhu tubuh dan kolaborasi dengan dokter
12. Jelaskan pada pasien dan keluarga cara mengbah posisi
pasien , setiap 2 jam sekali untuk Gips spika.
13. Berikan perawatan punggung dan kulit.
14. Jika terlihat serpihan Gips di tepinya , lepaskan serpihan , tarik
stockinette di sekitar tepi Gisp dan plester melipat.
15. Lindungi tepi Gips yang dekat dengan perianal dengan plastik
pada eliminasi
16. Ajarkan dan lakukan rentang gerak aktif pada pasien , kecuali
kontra indikasi
17. Ajarkan cara menggunakan tongkat untuk Gips ekstrimitas
bawah
18. Latih dan ajarkan klien untuk latihan batuk efektif dan nafas
dalam
PERAWATAN PASIEN DENGAN TERPASANG GIPS

No. Dokumen No Revisi Halaman

099/SPO/KP-AKP/MTR/2016 00 3/3

19. Simpan peralatan dan rapikan ke tempat semula


20. Perawat mencuci tangan dengan menggunakan tehnik 6
langkah
21. Catat / dokumentasiakan : tanggal , jam, jenis tindakan, reaksi
pasien , nama perawat.
1. Rawat Inap
2. Rawat Jalan
UNIT TERKAIT
3. OK
4. Instalasi Gawat Darurat

You might also like