Professional Documents
Culture Documents
dokumen pribadi
Anatomi Otak
OTAK BESAR
MEKANISME MIGRAIN
Spinal Cord
DERMATOM
MEKANISME REFLEK
Sistem Saraf
Sistem Koordinasi dan Alat Indera Manusia. Guru NgeBlog.html
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi (pengaturan tubuh) berupa penghantaran impul saraf ke
susunan saraf pusat, pemrosesan impul saraf dan perintah untuk memberi tanggapan rangsangan.
Unit terkecil pelaksanaan kerja sistem saraf adalah sel saraf atau neuron
-Sistem Hormon
Hormon merupakan salah satu sistem koordinasi di dalam tubuh dengan menggunakan cairan yang
diedarkan oleh pembuluh darah. Dengan menggunakan hormon rangsang lebih lambat diberi
tanggapan. Satu kelebihan koordinasi menggunakan hormon yaitu dengan sedikit saja hormon mampu
mempengaruhi organ-organ yang menjadi sasarnnya.
-Hipofisa (Pituitary)
Kelenjar ini merupakan kelenjar yang paling banyak menghasilkan jenis-jenis hormon.
Letaknya di otak
Macam hormon yang dihasilkan :
1) Somatotropin: berfungsi mempercepat pertumbuhan
2) Prolaktin : berfungsi mengantar kegiatan kelenjar susu
3) Tireotropin: mempengaruhi aktivitas kelenjar tiroid
4) Adnecorticotropin : mempengaruhi aktivitas kelenjar anak ginjal bagian kortek
5) Gonadotropin: mempengaruhi aktivitas ovarium atau testis
6) Vasopresin: mengatur penyempitan pembuluh darah
7) Oksitosin : mengatur kontraksi otot uterus pada saat melahirkan.
- Kelenjar gondok (kelenjar tiroid)
Hormon yang dihasilkan yaitu tiroksin dan berfungsi mengatur pertumbuhan dan metabolisme. Letak
kelenjar di sekitar jakun.
- Kelenjar anak gondok (kelenjar paratiroid)
Terletak di dekat kelenjar gondok. Hormon yang dihasilkan yaitu parathormon dengan fungsi
mempertahankan kadar kalsium dan fosfor dalam darah.
- Kelenjar anak ginjal (kelenjar adrenal)
Terletak menempel pada bagian atas ginjal. Bagian kulit menghasilkan kortison yang berfungsi
mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air dan garam.
Sedang bagian sumsum (medulla) menghasilan adrenalin (epinefrin) yang berfungsi mempengaruhi
denyut jantung, mengatur otot-otot kandung kencing juga mengatur kadar gula darah dengan cara
mengubah glikogen menjadi glukosa.
- Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas bagian pulau-pulau Langerhans menghasilkan hormon insulin. Fungsi hormon ini
mengatur kadar gula darah dengan cara mengubah glukosa menjadi glikogen.
- Kelenjar kelamin
Pada laki-laki
Terletak dibagian testis. Hormon yang dihasilkan yang terpenting yaitu testosteron yang berfungsi
mempertahankan proses pembentukan sperma dan menumbuhkan cirri-ciri kelainan sekunder
Pada wanita
Terletak pada ovarium. Hormon yang dihasilkan :
1) Estrogen, untuk mempertahankan pembentukan ovum dan cirri-ciri kelainan sekunder
2) Progesteron, mengatur pembentukan plasenta dan produksi air susu.
Indera Manusia
Indera berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada
lima macam indera yaitu :
Mata, sebagai penerima rangsang cahaya (fotoreseptor)
Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indera
keseimbangan 9statoreseptor)
Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor)
Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor)
Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan (tangoreseptor)
Mata
- Letak mata didalam rongga mata yang dilapisi/beralaskan lapisan lemak
- Mata merupakan penglihatan untuk menerima rangsang cahaya
- Bagian mata yang peka terhadap cahaya adalah bagian bintik kuning yang terdapat pada lapisan
retina.
- Kita dapat melihat benda setelah rangsang cahaya diterima retina tepat pada bintik kuning, kemudian
rangsangan diteruskan oleh urat saraf otak ke pusat penglihatan di otak
-
Telinga
- Telinga adalah tempat beradanya indera pendengaran yang memiliki saraf pendengaran
- Telinga terbagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
- Pada bagian rumah siput tersebut terdapat ujung saraf yang berhubungan dengan pusat pendengaran
- Didalam telinga juga terdapat alat keseimbangan yang terletak pada tiga saluran setengah lingkaran.
-
Kulit
- kulit berfungsi sebagai indera perasa dan peraba
- kulit peka terhadap rangsang yang berupa panas, dingin, tekanan, sentuhan dan sakit/nyeri
Lidah
- Lidah berfungsi sebagai indera pengecap
- Indera pengecap tersebut terletak pada bagian permukaan atas terbagi menjadi beberapa daerah yang
peka terhadap rasa yang berbeda-beda (manis, pahit, asin dan masam)
- Permukaan lidah juga dapat merasakan panas, dingin, kasar, halus dan nyeri.
-
-Hidung
- Hidung berfungsi sebagai indera pembau
- Ujung-ujung saraf pembau terletak pada selaput lender rongga hidung bagian atas, kerang hidung atas
dan permukaan atas kerang hidung yang tengah.
- Pada ujungs araf pembau terdapat selaput lender yang berfungsi sebagai pelembab
- Bau yang busuk pada rongga hidung waktu kita menarik napas ditangkap oleh ujung saraf kemudian
dibawa ke pusat pembau di otak sehingga kita dapat menerima rangsang bau.
Presbiopi
Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan
ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negative.
Rabun Senja
Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat
terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja
Katarak
Yaitu mengaburnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga factor
usia.
SISTEM KOORDINASI
NEURON
BIOLOGI SMAN2 Binjai - Sumatera utara "rela berbagi-ikhlas memberi"
Senin, 14 Maret 2011
a. Dendrit
Merupakan penjuluran sitoplasma (penonjolan tipis dari soma) ke beberapa arah berupa serabut
pendek dan bercabang .
Berfungsi menghantarkan impuls (pesan) dari reseptor ke badan sel (soma).
b. Soma
Merupakan badan utama dari neuron . Di dalam badan sel terdapat nukleus, sitoplasma, ribosom,
mitokondria, retikulum endoplasma, dan badan golgi.
c. Akson
Bagian dari neuron yang berukuran panjang dan berfungsi menghantarkan impuls dari badan sel ke
luar.
Sebuah akson tunggal yang memanjang dari soma ke dalam saraf perifer yang meninggalkan
medula spinalis.
Kebanyakan, setiap akson dibungkus oleh selubung mielin yang dapat memperbesar diameter neuron
sehingga meningkatkan kecepatan impuls neurologis, yaitu 120 meter per detik atau 20 kali lebih cepat
dibanding neuron yang tidak berselubung mielin. Selubung mielin tersebut disusun oleh sel sel
khusus yang disebut sel schwann.
Pada bagian akson terdapat bagian atau titik yang tidak terbungkus selubung mielin disebut Nodus
Ranvier, memiliki diameter sekitar 1 mikrometer. Nodus Ranvier ditemukan oleh Louis-Antoine
Ranvier. Selubung mielin berfungsi sebagai pelindung akson dan membungkusnya, namun selubung ini
tidak membungkus secara keseluruhan, dan yang tidak terbungkus merupakan Nodus Ranvier
(mempercepat penghantaran impuls)
Akson memiliki cabang-cabang dan pada setiap ujung cabangnya terdapat suatu penonjolan yang
disebut sebagai bonggol akson /terminal akson/terminal knobs,synaptic knobs.
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan sinapsis. Di dalam
sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil berisi neurotransmitter; yang
disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis.
Membran ujung dendrit dari sel berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls
sampai pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-sinapsis.
Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin.
Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari neuron pra-sinapsis
ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam misalnya asetilkolin yang terdapat di
seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang
terdapat di otak. Asetilkolin kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor
yang terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls
pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh
enzim asetilkolinesterase yang dihasilkan oleh membran post-sinapsis.
Bagian akson yang tidak diselubungi myelin disebut nodus ranvier
Neurit nerupakan cabang akson
2. SEL SCHWANN
Merupakan pelindung dan penyokong neuron-neuron di luar sistem syaraf pusat.
Membentuk myelin maupun neurolemma syaraf tepi.
Neurolemma adalah membran sitoplasma halus yang dibentuk sel schwann yang membungkus semua
neuron susunan saraf tepi (bermielin atau tak bermielin) yang merupakan penyokong dan pelindung sel
syaraf.
Macam Neuron
Neuron sensorik
berfungsi membawa impuls dan penerima atau reseptor ke urat saraf pusat, Dendritnya selalu
menempel di reseptor, Neuritnya menempel di Pusat syaraf
Neuron motorik
berfungsi membawa impuls dari pusat saraf menuju ke otot atau kelenjar. / effektor, Dendritnya selalu
menempel pusat syaraf, Neuritnya menempel di effektor
Gerak refleks berikut memperlihatkan 3 jenis neuron yang terlibat, neuron sensorik, neuron motorik
dan interneuron.
saraf tidak menghantarkan impuls, dikatakan bahwa serabut saraf tersebut dalam keadaan istirahat.
Impuls dapat dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis.
bagian gelembung dari membran masuk kembali ke bagian dalam ujung presinaptik dan mencomot
untuk membentuk gelembung baru. Gelembung ini tetap berisi protein transpor yang sesuai untuk
mengkonsentrasikan substansi transmitter baru di bagian dalam gelembung.
Koordinasi syaraf :
menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus dan luar /iritabilitas
memproses informasi atau rangsangan yang diterima.
memberi tanggapan atau merespon rangsangan yang diterima tersebut/kondukktifitas
Sistem saraf mencakup system
Sistem saraf sadar mengatur dan mengoordinasikan kerja organ tubuh yang bekenja di bawah
kesadaran
Sistem saraf tak sadar bertungsi mengatur dan mengkoordinasikan kerja organ tubuh yang bekerjanya
di luar kesadaran.
Syaraf Otonom
syarat yang mengatur gerakan organ tubuh yang proses bekerjanya di luar kesadaran, terdiri atas saraf
simpatetik dan saraf parasimpatetik
Syaraf simpatis mempercepat denyut jantung (untuk memenuhi energi sel yang cemas)
Oksigen diperbesar dengan Bronchus membesar , tekanan darah tinggi , pembuluh darah mengecil
Glukosa segera dibongkar dihati dari glikogen , dengan Di sekresikan adrenalin dari anak ginjal
(Adrenal )
Kerja pencernaaan OFF . (Kerja saraf simpatetik dan parasimpatetik saling antagonis, bagaikan dalam
kendaraan menunjukkan fungsi rem dan gas)
Gerak Refleks
Gerakan reflek, gerakan yang benlangsung secara cepat tanpa disadari. Adapun gerakan biasa adalah
gerakan yang berlangsung karena penintah otak atau disadari
Jalannya rangsang pada gerak reflek adalah: Rangsang urat saraf sensorik urat saraf konduktor
urat saraf motorik gerakan otot.
Jalannya rangsang untuk gerakan biasa adalah : Rangsang urat saraf sensorik otak urat saraf
motorik gerakan otot. Pembahasan:
Cerebrum
Otak besar dibedakan menjadi dua bagian atau hemister yakni bagian kanan dan kiri,
Masing-masing hemister terdiri atas empat bagian: lobus frontal, lobus parietal, lobus temporal dan
lobus okipital yang merupakan pusat indra.)
Pusat indra terletak di lobus frontalis
Pusat pendengaran di lobus temporalis
Pusat penglihatan di lobus occipitalis.
Pusat penerima impuls rasa hangat, dingin, sentuhan dan tekanan di lobus parietal
Meninges Selaput pembungkus otak tersusun atas tiga lapisan Radang selaput otak disebut
Meningitis disebabkan oleh serangan bakteri
Ada 3 lapisan berurutan dari luar kedalam
Meninges durameter, yaitu membran paling luar melekat erat pada tulang tengkorak dan menggantung
agak longgar pada dinding tulang belakang.
Meninges arakhoid, yaitu membran serupa sarang laba-laba, berada di antara bagian dalam dan luar. Di
antara membran arakhoid dan meninges piameter terdapat rongga berisi cairan serebrospinal, benfungsi
sebagai bantalan pelindung otak dan sumsum tulang belakang
Meninges piameter, merupakan membran bagian dalam, melekat erat pada penmukaan otak dan
sumsum tulang belakang, berisi pembuluh darah. Berfungsi membungkus dan menyokong otak dan
sumsum tulang belakang. Terdapat Cairan serebrospinal berada di dalam piameter, merupakan cairan
transparan berwarna kekuningan. cairan serebrospinal bertindak sebagai suatu bantal yang melindungi
otak dan sumsum tulang belakang dari luka,
Syaraf tepi
Ada 12 pasang dari Otak ( Cerebral )
Ada 31 pasang dari sumsum tulang belakang ( Spinal)
Gyrus
lembaran tipis jaringan saraf yang banyak mengandung neuron yang ada dipermukaan otak besar
Lapisan ini disebut substansi kelabu atau korteks otak besar.
Bagian bukit korteks disebut giri lembah korteks disebut celah.
Perkembangan korteks otak besar memengaruhi kemampuan cara berfikir abstrak, belajar dan
berperilaku
Semakin banyak gyrus semakin cerdas
Sedang otaknya sendiri ngapain ya , kalau unitnya saja penting mosok ia nggak ngapa ngapain
Otak kita sangat sistematis kerjanya , komputer aja lewat .
Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:
3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf
pusat
Walaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda.
Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di
tengah.
Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan
bagian korteks berupa materi putih. OK
1. Otak
Otak besar mempunyai fungsi dalam pengaturan semua aktifitas mental, yaitu yang berkaitan
dengan kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan pertimbangan.
Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan/gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak,
walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak.
Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area
sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar
atau merespon rangsangan.
Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.
Area ini berperan dalam proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar
berbagai bahasa.
Di sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan psikologi yang lebih tinggi.
Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir (yaitu mengingat, analisis, berbicara,
kreativitas) dan emosi.
Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar-
kelenjar endokrin.
Bagian atas (dorsal) otak tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti
penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran.
Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh.
Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak
mungkin dilaksanakan.
Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan
juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang.
Sumsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari medula spinalis menuju ke
otak.
Sumsum lanjutan menghubungkan otak dengan sumsum tulang belakang
refleks fisiologi seperti detak jantung, tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat
pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan.
Selain itu juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih,
sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu.
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas
sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral.
Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal
dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor.
Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung (asosiasi konektor) yang akan
menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motor.
Beberapa urat saraf bersatu membentuk jaringan urat saraf yang disebut pleksus.
Ada 3 buah pleksus yaitu sebagai berikut.
Pleksus cervicalis merupakan gabungan urat saraf leher yang mempengaruhi bagian leher, bahu, dan
diafragma.
Pleksus brachialis mempengaruhi bagian tangan.
Pleksus Jumbo sakralis yang mempengaruhi bagian pinggul dan kaki.
Saraf Otonom
Sistem saraf otonom disusun oleh serabut saraf yang berasal dari otak maupun dari sumsum tulang
belakang dan menuju organ yang bersangkutan.
Dalam sistem ini terdapat beberapa jalur dan masing-masing jalur membentuk sinapsis yang kompleks
dan juga membentuk ganglion.
Urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion disebut urat saraf pra ganglion dan yang berada pada
ujung ganglion disebut urat saraf post ganglion.
Sistem saraf otonom dapat dibagi menjadi 2
Perbedaan struktur antara saraf simpatik dan parasimpatik terletak pada posisi ganglion. Saraf
simpatik mempunyai ganglion yang terletak di sepanjang tulang belakang menempel pada
sumsum tulang belakang sehingga mempunyai urat pra ganglion pendek, sedangkan saraf
Perpustakaan Adam Maulana Surakarta, 19 Maret 2011
26
parasimpatik mempunyai urat pra ganglion yang panjang karena ganglion menempel pada
organ yang dibantu.
Fungsi sistem saraf simpatik dan parasimpatik selalu berlawanan (antagonis). Sistem saraf
parasimpatik terdiri dari keseluruhan "nervus vagus" bersama cabang-cabangnya ditambah
dengan beberapa saraf otak lain dan saraf sumsum lanjutan /sumsum sambung.
Telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan. Intereseptor khusus yang berfungsi sebagai alat
keseimbangan tersebut terletak pad telinga dalam yang disebut saluran gelung (labirin).
3. Reseptor pada Kulit
Kulit merupakan indera peraba. Akibatnya, kulit banyak mengandung reseptor yang yang peka
terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Ujung-ujung reseptor tersebut terdapat pada
folikel rambut pada lapisan dermis.
4. Reseptor pada Lidah
Makanan yang dapat diketahui rasanya karena adanya, reseptor pengecap pada lidah yang disebut sel-
sel pengecap atau puting pengecap.
5. Reseptor pada hidung
Hidung merupakan indera pembau sehingga didalamnya banyak sel-sel sensoris yang peka terhadap
gas-gas kimia yang berhubungan dengan bau dan aroma.
Sistem Hormon
Hormon adalah senyawa organik yang dihasilkan oleh kelenjar buntu (endoktrin) yang berfungsi untuk
pertumbuhan, reproduksi, tingkah laku dan keseimbangan.
1. Kelenjar Hipofisis, kelenjar ini terdapat di dasar otak yaitu sella tursica.
a. Hipofisis bagian depan
b. Hipofisis bagian tengah
c. Hipofisis bagian belakang
2. Kelenjar Tiroid, atau kelenjar gondok terletak pada leher bagian depan dibawah jakun.
3. Kelenjar Paratiroid, berjumlah 4 buah dan terletak di belakang kelenjar tiroid
4. Kelenjar Adrenal, atai kelenjar anak ginjal berjumlah 2 buah dan terletak diatas ginjal
5. Kelenjar Pankreas, terletak dekat usus 12 jari dan hati
6. Kelenjar Kelamin.
a. Kelenjar Kelamin Pria, atau testis akan mensekresikan hormon testosteron. Hormon ini berfungsi
merangsang pematangan sperma dan pembentukan tanda-tanda kelamin sekunder pria, seperti
pertumbuhan kumis, janggut dan bulu dada.
b. Kelenjar kelamin Wanita, atau ovarium berfungsi menghasilkan sel telur dan hormon estrogen dan
progesteron
Bayangkan bahwa Anda berjalan bertelanjang kaki di dapur dan menginjak sekeping beling. Rentang
waktu yang dibutuhkan antara saat Anda menginjak beling dan merasakan sakit di otak Anda hanyalah
seperribuan detik. Jangka aktu itu sangat singkat hingga Anda tak menyadarinya, namun di dalam masa
itu, sebuah pesan disampaikan dari jari kaki ke otak Anda. Komunikasi yang cepat dan sempurna ini
dikelola oleh sel-sel syaraf atau, sebagaimana sebutannya dalam biologi, neuron.
Pertimbangkan hal-hal ini lebih cermat lagi. Neuron sangat kecil sehingga 50 buah neuron berukuran
rata-rata dapat masuk ke titik di akhir kalimat ini.62 Karena itu, sebagian besar pengetahuan tentang
neuron diperoleh secara tak langsung.
Saat mengamati rentangan komunikasi pada sel-sel syaraf, kita melihat bahwa pada setiap neuron ada
banyak dendrit yang menyalurkan komunikasi dari neuron lain ke tubuh sel. Sering kali, fungsi suatu
akson adalah menyampaikan pesan yang diterimanya dari tubuh sel lewat terminal-terminal dan
rentangan-rentangan itu.
Di sini, kita harus mencermati rancangan khusus akson. Sebuah lapisan khusus yang dikenal dengan
selaput myelin membungkus akson. Rangsangan-rangsangan syaraf disebarkan pada titik-titik
tertentu sepanjang selaput myelin. Titik-titik ini disebut simpul Ranvier. Penelitian menunjukkan
bahwa isyarat yang melompat dari simpul ke simpul bergerak ratusan kali lebih cepat daripada yang
bergerak sepanjang permukaan akson.63 Selaput dan simpul pada akson ini memungkinkan
penyaluran isyarat dengan cara yang paling tepat dan cepat.
Neuron memerantarai komunikasi di dalam tubuh kita dengan cara unik yang terdiri dari proses-proses
rumit elektronik dan kimiawi yang luar biasa, sehingga memastikan pengelolaan tanpa cela di dalam
otak serta antara otak dan organ-organ lainnya. Saat Anda melakukan sebuah gerakan sederhana seperti
memegang buku di tangan, membuka halaman-halamannya, atau menggerakkan mata menelusuri
kalimat-kalimatnya, terjadilah lalu lintas komunikasi yang sangat padat di dalam sel-sel syaraf tubuh
Anda. Mengamati secara cermat neuron-neuron yang membentuk jaringan komunikasi luar biasa ini
akan membantu kita lebih memahami betapa ajaibnya penciptaan neuron.
Kita dapat mengatakan dengan cara lain: sebuah sel syaraf biasa di Ratusan juta panggilan telepon
dalam otak manusia, misalnya, memiliki 10 ribu sinapsis.66 Berarti, dapat dilakukan setiap saat ke
pada saat yang sama, satu neuron dapat berhubungan dengan 10 ribu seluruh dunia. Meskipun
sel syaraf yang berbeda. Bayangkan kesulitan yang akan Anda hadapi demikian, pada otak seseorang
jika pada saat yang sama berbicara di dua telepon; kemampuan sebuah satu kuadrilyun
sel syaraf melakukan puluhan ribu hubungan secara bersamaan adalah (1.000.000.000.000.000)
sebuah contoh penciptaan yang mengagumkan. komunikasi dapat terjadi
secara bersamaan.
Hingga baru-baru ini, persimpangan komunikasi pada neuron dikira
mantap, namun sekali lagi para ilmuwan terkejut oleh kenyataan bahwa bentuk sinapsis berubah sesuai
dengan susunan kurir kimianya. Profesor Eric Kandel menerima Hadiah Nobel pada tahun 2000 untuk
penemuan ini. Rancangan yang piawai ini dapat disimpulkan sebagai berikut: ada suatu mekanisme
pada sinapsis yang mengubah bentuknya menurut kekuatan rangsangan. Saat menerima rangsangan
yang kuat, sinapsis membuat rangsangan itu dapat disalurkan ke sel lain, tanpa melemah, dan dengan
cara yang paling produktif. Hal penting yang harus ditekankan adalah bahwa sistem ini dipahami
setelah percobaan-percobaan pada siput laut. Profesor Kandel sendiri mengakui bahwa sistem syaraf
pada manusia dan mamalia terlalu rumit untuk sepenuhnya dipahami lewat penelitian.67
Neuron yang mengirimkan isyarat adalah neuron pemancar dan yang menerima disebut neuron
penerima. Neuron pemancar dan penerima bertemu pada sinapsis, yang berukuran 0,03 mikron.70
Isyarat listrik tertentu membangkitkan kurir di terminal akson di dalam sel syaraf pengirim. Ujung
sinapsis yang dipenuhi dengan kurir kimia menyatu dengan membran sel dan melepaskan molekul-
molekul di dalamnya ke ruang sinapsis. Pesan yang dibawa oleh kurir dikirimkan ke reseptor pada
membran neuron penerima. Reseptor yang berbeda berhubungan dengan molekul kurir yang berbeda.
Pesan yang dibawa oleh molekul kurir kimia lalu dimengerti oleh neuron penerima.
Kami hanya menggambarkan sistem ini secara kasar, dan setiap tahapnya dipenuhi berbagai proses
yang belum benar-benar dimengerti oleh para ilmuwan. Kenyataannya, para ilmuwan baru memiliki
gambaran buram sejumlah kejadian yang berhubungan dengan komunikasi ini.71
Bayangkan penggabungan ujung sinapsis dengan membran sel. Proses yang digambarkan dengan kata
fusi adalah penggabungan sangat khusus yang serupa dengan penggabungan sebuah peranti moduler
ke sebuah komputer yang sangat canggih. Hubungan antara satu peranti dan sebuah komputer
bergantung kepada suatu perhitungan teknik yang rumit. Jika tidak, peranti itu tak akan cocok dengan
komputer, bahkan komputer mungkin bisa rusak. Sebuah sel jauh lebih rumit daripada sebuah
komputer, dan suatu penyatuan yang selaras antara sebuah pemancar syaraf dan sebuah membran sel
tak terjadi secara acak. Seluruh proses rumit yang terjadi setiap saat ini ada di bawah kendali Allah
Yang menciptakannya.
Pada foto ini, tampak seorang Keseimbangan yang teliti dan mekanisme rumit ini tidak terbentuk
pasien penderita penyakit dari serangkaian kejadian acak. Dia Yang menciptakan semua itu,
Parkinson sedang berlatih memelihara dengan kekuatanNya, memberi untuk melayani manusia,
bersama dokternya. Dalam dan mengambilnya saat menghendakinya, adalah Allah, Yang
usaha menemukan obat bagi memiliki kekuatan dan pengetahuan yang kekal.
penyakit Parkinson, para
ilmuwan terus melakukan Komunikasi Listrik AntarNeuron
penelitian atas penyakit ini.
Setiap saat, setiap sel syaraf mengalami perubahan rumit. Komunikasi lewat neuron adalah sebuah
operasi yang terjadi ketika kurir elektro-kimia atau kimia menghasilkan isyarat listrik.
Untuk memahami komunikasi listrik ini, pertama-tama kita harus memikirkan mekanisme
keseimbangan lainnya; keseimbangan menakjubkan yang dibentuk muatan-muatan listrik dalam sel-sel
syaraf, yakni ion. Ion menjalankan suatu fungsi penting dalam neuron; ada ion natrium dan kalium
bermuatan positif satu, ion kalsium bermuatan positif dua dan ion klorida bermuatan positif satu. Selain
itu, ada juga sejumlah molekul protein bermuatan negatif.
Pada keadaan istirahat, neuron bermuatan negatif. Pada keadaan ini, protein-
protein dan berbagai ion bermuatan negatif berada di dalam sel syaraf.
Dibandingkan denan jumlah di luar, lebih banyak ion kalium serta lebih
sedikit ion klorida dan natrium di dalam neuron.72 Ini tidak ditata acak, dan
perbandingan ini ditentukan dan secara khusus dipertahankan.
Sel-sel syaraf yang menyampaikan pesan menyelesaikan tugasnya dan kembali ke keadaan istirahat.
Pemulihan ini berlangsung dengan terbuka dan tertutupnya saluran natrium dan kalium dalam masa
kurang dari satu milidetik. Tanpa jam yang dihasilkan oleh teknologi tinggi, Anda tak dapat mengukur
satu milidetik. Bayangkan seakan Anda memiliki jam seperti itu; Anda masih belum dapat mengatur
pembukaan dan penutupan saluran ion dengan satu sel syaraf. Jika Anda mencoba memulai jutaan
proses yang setiap saat berlangsung, suatu kesalahan yang terjadi dalam jangka waktu hanya satu
milidetik akan melencengkan proses-proses ini.
Ion ber fungsi penting di dalam neuron. Ada ion natrium positif satu, ion
kalium positif satu, ion kalsium positif dua, dan ion klorida negatif satu.
Jumlah kalium di dalam neuron lebih besar daripada di luarnya, sementara
perbandingan klorida dan natrium lebih rendah. Apa yang kita mesti
perhatikan di sini adalah pengaturan ini harus dirancang khusus dan
dipelihara agar keseimbangan-keseimbangan ini berada pada kadar yang
Ada satu sifat lain yang membedakan neuron dari sel-sel kita lainnya. Sel-sel lain
tubuh kita terus-menerus diperbaharui, namun neuron tak berubah. Dengan
bertambahnya usia, jumlahnya menurun, namun sel-sel syaraf yang ada pada masa
tua seseorang sama dengan yang dimilikinya di masa muda. Apa yang telah
digambarkan sejauh ini adalah cerita yang amat disederhanakan dari sistem
komunikasi di dalam neuron yang berfungsi sepanjang hidup manusia. Bahkan
orang cerdas dan berilmu akan sulit memahami hal ini; sel dan hormon telah
sangat berhasil menjalani fungsi-fungsi ini tanpa kesalahan pada jutaan manusia
yang hidup di dunia sejak awal zaman.
Neuron-neuron Bagaimanakah sistem yang sangat rumit dalam setiap sel syaraf kita ini terbentuk?
membentuk ribuan Bagaimanakah keselarasan mengagumkan pada ratusan juta sel di dalam tubuh kita
hubungan satu terjadi? Bagaimanakah sistem komunikasi yang sangat hebat ini terjamin tanpa
sama lain. timbul kebingungan? Bagaimanakah sistem yang bergantung pada keseimbangan
dan penjadwalan yang teliti ini bekerja tanpa membuat kesalahan?
Sangat wajar jika ratusan pertanyaan tentang mengapa memenuhi benak manusia. Meskipun ada
kenyataan-kenyataan ini, sejumlah ilmuwan mencoba mati-matian membela pernyataan evolusionis
bahwa sistem tanpa cela ini sepenuhnya terbentuk karena murni kebetulan. Tak mungkin bukanlah
ungkapan yang cukup kuat untuk menggambarkan upaya-upaya para evolusionis yang mencoba
menghubungkan asal-usul kehidupan dengan sebuah sel purba khayali yang muncul secara tak
sengaja; mereka tak memiliki jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas.
Satu hal di dalam artikel-artikel yang ditulis oleh para evolusionis menarik minat kita; tiada penjelasan
ilmiah tentang cara evolusi terjadi. Malah, mereka mengatakan bahwa molekul dan protein yang
berfungsi di dalam komunikasi muncul pada suatu tahap dalam apa yang karenanya disebut evolusi,
dan tak berubah susunannya hingga zaman kita. Tentunya, pernyataan seperti ini, yang bahkan tak
sedikit pun memiliki bukti, adalah dusta besar. Berkedok ilmu pengetahuan, mereka bermain kata-kata
yang ditujukan untuk menolak penciptaan.
Tiada keraguan bahwa hanya ada satu penjelasan mengapa mekanisme yang begitu memukau ini
terjadi: Allah, Tuhan semesta alam, menciptakan sel dari ketiadaan. Dialah Tuhan kita, Pencipta kita
semua, Yang merancang sistem komunikasi yang sangat rumit dan saling terkait di dalam sel dengan
sangat rinci. Dialah Allah, Yang membuat atom, molekul, dan protein yang tak pernah beristirahat,
demi melayani kita; dan hanya Dia Yang berhak disembah dan dipuja.
Entah menghitung menit, bulan, atau tahun, jam biologis membantu menjaga otak dan tubuh kita
berjalan sesuai jadwal.
Biopsikolog John Gibbon menyebut waktu sebagai konteks primordial: fakta kehidupan yang telah
dirasakan oleh semua organisme di setiap era. Bagi semarak pagi yang menebarkan dedaunannya di
saat fajar, bagi angsa-angsa yang terbang ke selatan di musim gugur, bagi uir-uir yang berkerumun
setiap 17 tahun, dan bahkan bagi jamur kotor menjijikkan yang berspora dalam siklus harian, waktu
adalah segalanya. Dalam tubuh manusia, jam biologis mengawasi detik, menit, hari, bulan, dan tahun.
Mereka mengatur gerakan sekejap serve tenis serta bertanggung jawab atas trauma jet lag (kelelahan
yang dirasakan setelah penerbangan panjang melintasi zona waktupenj), sentakan hormon
menstruasi bulanan, dan perasaan depresi di musim dingin. Kronometer sel mungkin bahkan
memutuskan kapan waktu Anda habis. Waktu berdetak, kemudian Anda mati.
Penstimulasi otot jantung sangat berbeda bagai stopwatch dan jam matahari. Yang satunya [jam
matahari] akurat dan tidak bengkok, sementara yang lainnya [stopwatch] handal tapi tunduk pada
kontrol disengaja. Yang satunya [jam matahari] disetel oleh siklus planet, yang lainnya [penstimulasi
otot jantung] oleh siklus molekul. Mereka sangat esensial untuk tugas rumit yang dikerjakan oleh otak
dan tubuh. Dan mekanisme pewaktuan menyodorkan pemahaman mengenai penuaan dan penyakit.
Kanker, penyakit Parkinson, depresi akibat musim, dan attention-deficit disorder (penyakit kurang
fokus) semuanya bertalian dengan cacat pada jam biologis.
Fisiologi jam-jam ini tidak dipahami sama sekali. Tapi neurolog dan periset jam lainnya telah mulai
menjawab beberapa pertanyaan paling mendesak yang diangkat oleh pengalaman manusia di dimensi
keempat tersebut. Mengapa, misalnya, panci yang diawasi tak pernah mendidih. Mengapa waktu cepat
berlalu saat Anda sedang bersenang-senang. Mengapa begadang bisa membuat Anda mengalami
gangguan pencernaan, dan mengapa manusia hidup lebih lama daripada hamster. Hanya soal waktu
sebelum studi-studi jam memecahkan kebingungan yang lebih dalam lagi mengenai eksistensi waktu.
Overview
Jam lainnya di otak, lebih sebagai jam daripada stopwatch, mensinkronisasikan banyak fungsi tubuh
dengan siang dan malam. Jam ini juga mungkin bertanggung jawab atas seasonal affective disorder.
Jam pasir molekuler yang mengatur jumlah pembelahan sel mungkin menempatkan batas pada umur
panjang.
Stopwatch Psikoaktif
Jika artikel ini membangkitkan rasa ingin tahu Anda, waktu yang Anda habiskan untuk membacanya
akan cepat berlalu. [Waktu] akan berjalan lambat jika Anda bosan. Kebiasaan khusus stopwatch
dalam otaklahdisebut interval timer (pewaktu interval)yang menandai jangka waktu detik hingga
jam. Pewaktu interval membantu Anda memperhitungkan seberapa cepat Anda harus berlari untuk
menangkap bola baseball. Ia memberitahu Anda kapan untuk bertepuk tangan pada lagu favorit Anda.
Ia mengizinkan Anda mengindera seberapa lama Anda boleh bermalas-malasan di ranjang setelah
alarm berbunyi.
Pewaktuan interval memperoleh kemampuan kognitif tinggi dari korteks otak besar, pusat otak yang
mengatur daya tanggap, ingatan, dan pikiran sadar. Saat Anda berkendara mendekati lampu kuning lalu
lintas, contohnya, Anda mengukur sudah berapa lama lampu kuning menyala dan membandingkan itu
dengan ingatan mengenai seberapa lama lampu kuning biasanya berlangsung. Kemudian Anda harus
membuat pertimbangan apakah akan menginjak rem atau terus mengemudi, kata Stephen M. Rao dari
Medical College of Wisconsin.
Studi Rao mengenai functional magnetic resonance imaging (fMRI) telah menunjukkan bagian-bagian
otak yang terlibat dalam setiap tahap tersebut. Dalam mesin fMRI, subjek mendengarkan dua pasang
nada dan memutuskan apakah interval di antara pasangan kedua lebih pendek atau lebih panjang
daripada interval di antara pasangan pertama. Bangunan-bangunan otak yang terlibat dalam tugas
tersebut mengkonsumsi lebih banyak oksigen daripada bangunan yang tak terlibat, dan rekaman pindai
fMRI aliran darah dan oksigenasi berubah setiap 250 milidetik. Saat kita melakukan ini, bangunan
paling pertama yang diaktifkan adalah ganglia dasar, kata Rao.
Lama diasosiasikan dengan pergerakan, kumpulan kawasan otak ini juga telah menjadi tersangka
utama dalam penyelidikan mekanisme pewaktuan interval. Satu area ganglia dasar, striatum, mewadahi
sepopulasi sel-sel syaraf yang terhubung dengan baik yang menerima sinyal dari bagian lain otak.
Lengan panjang sel-sel striatum ini dilapisi dengan 10.000 sampai 30.000 duri, yang masing-
masingnya mengumpulkan informasi dari syaraf berbeda di lokal lain. Jika otak bertindak seperti
jaringan, maka syaraf striatum berduri adalah node krusial. Ini merupakan salah satu dari sedikit
tempat di otak di mana Anda bisa melihat ribuan syaraf bertemu di satu syaraf, kata Warren H. Meck
dari Universitas Duke.
Syaraf striatum berduri adalah sentral teori pewaktuan interval yang dikembangkan oleh Meck lebih
dari satu dekade silam bersama Gibbon, yang bekerja di Universitas Columbia sampai hari
kematiannya di tahun 2001. Teori tersebut mempostulatkan sekumpulan osilator syaraf di korteks otak
besar: sel-sel syaraf meletus dengan laju berlainan, tanpa menghiraukan tempo tetangganya. Faktanya,
banyak sel korteks diketahui meletus dengan laju antara 10 sampai 40 putaran per detik tanpa
rangsangan eksternal. Semua syaraf ini berosilasi sesuai jadwal mereka masing-masing, kata Meck,
seperti orang yang berbicara di kerumunan. Tak ada yang sinkron.
Osilator korteks terhubung dengan striatum lewat jutaan lengan pengangkut sinyal, sehingga syaraf
striatum berduri dapat menguping semua percakapan secara acak. Kemudian sesuatumisalnya
lampu kuning lalu lintasmendapat perhatian dari sel-sel korteks itu. Stimulasi mendorong semua
syaraf di korteks untuk meletus secara serempak, menimbulkan output listrik berupa paku khas sekitar
300 militedik kemudian. Paku yang menarik perhatian ini bertindak seperti tembakan permulaan, yang
sesudahnya sel-sel korteks melanjutkan kembali osilasi kacau mereka.
Tapi karena mereka memulai secara serempak, putarannya kini menghasilkan pola aktivasi syaraf yang
berulang dan berbeda dari waktu ke waktu. Syaraf-syaraf berduri memonitor pola-pola itu, yang
membantu mereka menghitung waktu yang telah lewat. Di akhir interval tertentuketika, misalnya,
lampu lalu lintas berubah merahbagian dari ganglia dasar yang disebut substantia nigra mengirim
ledakan neurotransmitter dopamine ke striatum. Pada saat itu juga ledakan dopamine tersebut
merangsang syaraf-syaraf berduri merekam pola osilasi korteks yang mereka terima, seperti bola lampu
potret (flashbulb) yang memapar tanda tangan korteks interval pada film syaraf berduri. Terdapat
stempel waktu unik untuk setiap interval yang bisa Anda bayangkan, kata Meck.
Sekali sebuah syaraf berduri mengetahui stempel waktu interval untuk peristiwa tertentu, kejadian
peristiwa yang berikutnya mendorong peletusan tembakan permulaan korteks dan ledakan dopamine
di awal interval [lihat ilustrasi di bawah]. Ledakan dopamine kemudian memberitahu syaraf berduri
untuk mulai melacak pola impuls korteks yang menyusul sesudahnya. Saat syaraf berduri mengenali
stempel waktu yang menandai akhir interval, mereka mengirim denyut/sinyal listrik dari striatum ke
pusat otak lainnya yang disebut thalamus. Thalamus, pada gilirannya, berkomunikasi dengan korteks,
lalu fungsi-fungsi kognitif lebih tinggiseperti ingatan dan pengambilan keputusanmengambil alih.
Oleh sebab itu, mekanisme pewaktuan melingkar dari korteks ke striatum ke thalamus dan kembali ke
korteks lagi.
MEKANISME
Jam di Otak
Para ilmuwan mengungkap cara kerja dua jam syaraf: pewaktu interval [atas], yang mengukur interval
yang berlangung hingga berjam-jam, dan jam circadian [bawah], yang menyebabkan proses-proses
tubuh tertentu memuncak dan menyurut dengan siklus 24 jam.
Menurut satu model, dimulainya sebuah peristiwa yang berlangsung dalam durasi familiar (seperti
menyalanya lampu kuning lalu lintas selama empat detik) mengaktifkan tombol start pewaktu
interval dengan membangkitkan dua respon otak. Itu merangsang subset tertentu sel syaraf korteks
yang meletus dengan laju berlainan (a) bertindak secara bersama-sama untuk sesaat (b dan panah hijau
pada otak), dan itu mendorong syaraf-syaraf substantia nigra melepaskan ledakan sinyal dopamine
(panah ungu). Kedua sinyal menimpa sel berduri striatum (c), yang kemudian memonitor pola
keseluruhan impuls yang datang dari sel korteks setelah syaraf-syaraf itu kembali ke laju letusan
mereka yang beragam. Karena sel-sel korteks beraksi secara sinkron di awal interval, pola berikutnya
terjadi dalam sekuens yang sama setiap waktu dan mengambil bentuk unik saat akhir interval familiar
tercapai (d). Pada poin tersebut, striatum mengirim sinyal waktu habis (panah merah) melewati
bagian lain otak menuju korteks pembuat keputusan.
Siklus terang dan gelap harian memerintah ketika banyak proses fisiologis yang beroperasi dalam
siklus 24 jam mencapai aktif tertinggi dan terendah. Otak mengawasi fluktuasi cahaya dengan bantuan
sel-sel ganglion di retina mata. Pigmen di beberapa selmelanopsinbarangkali mendeteksi cahaya,
menyebabkan sel ganglion retina mengirim informasi mengenai kecerlangan dan durasinya ke nukleus
suprachiasmatic (SCN) otak. Lalu SCN mengirim informasi tersebut ke bagian-bagian otak dan tubuh
yang mengendalikan proses circadian. Para periset memahami dengan baik peristiwa yang
menyebabkan kelenjar kerucut mensekresikan melatonin, kadang disebut hormon tidur (diagram).
Sebagai respon terhadap cahaya siang, SCN memancarkan sinyal (panah merah) yang menghentikan
kawasan lain otaknukleus paraventriculardari memproduksi pesan yang akan mengakibatkan
pelepasan melatonin. Namun, setelah gelap, SCN melepas rem tersebut, mengizinkan nukleus
paraventricular me-relay sinyal sekret melatonin (panah hijau) melewati syaraf-syaraf di duri atas
dan leher menuju kelenjar kerucut.
Jika Meck benar dan ledakan dopamine memainkan peranan penting dalam penyusunan interval waktu,
maka penyakit dan obat yang mempengaruhi level dopamine pasti mengganggu lingkaran tersebut
pula. Sejauh ini itulah yang ditemukan oleh Meck dan yang lainnya. Pasien berpenyakit Parkinson yang
tak diobati, contohnya, lebih sedikit melepaskan dopamine ke striatum, dan jam mereka berjalan pelan.
Dalam percobaan, pasien-pasien ini terus-menerus menaksir durasi interval waktu terlalu rendah.
Mariyuana juga memperendah ketersediaan dopamine dan memperlambat waktu. Stimulan
Perpustakaan Adam Maulana Surakarta, 19 Maret 2011
39
Jam interval bisa juga dilatih hingga presisi lebih tinggi. Musisi dan atlet tahu bahwa latihan dapat
meningkatkan pewaktuan mereka; orang biasa bisa mengandalkan trik-trik seperti penghitungan
kronometrik (satu seribu) untuk menutupi defisit mekanisme. Rao melarang subjeknya berhitung saat
eksperimen sebab dapat mengaktifkan pusat otak yang terkait dengan bahasa dan juga pewaktuan. Tapi
menghitung bekerja, kata Rao, cukup baik untuk menyingkap para penipu. Efeknya begitu dramatis
sehingga kita bisa mengatakan apakah mereka sedang mengukur waktu atau menghitung cukup
berdasarkan akurasi respon mereka saja.
Untungnya, sebuah jam yang lebih akurat berpadu pada interval 24 jam. Jam circadiandari bahasa
Latin, circa (sekitar) dan diem (sehari)menyesuaikan tubuh kita dengan siklus siang dan malam
yang disebabkan oleh rotasi bumi. Ia membantu memprogram kebiasaan harian tidur di malam hari dan
bangun di pagi hari. Tapi pengaruhnya meluas lebih jauh. Suhu tubuh secara teratur memuncak di akhir
sore atau awal malam dan mencapai titik terendah beberapa jam sebelum kita bangun di pagi hari.
Tekanan darah tipikalnya mulai menghentak antara pukul 6.00 sampai 7.00 pagi. Sekresi hormon stres
cortisol adalah 10 sampai 20 kali lebih tinggi pada pagi hari dibanding malam hari. Buang air kecil dan
air besar umumnya tertekan di malam hari dan meningkat lagi di pagi hari.
Jam circadian lebih mirip jam daripada stopwatch karena ia berjalan tanpa membutuhkan stimulus dari
lingkungan eksternal. Studi terhadap relawan penghuni gua dan manusia percobaan lainnya telah
mendemonstrasikan bahwa pola-pola circadian tetap bertahan sekalipun tanpa ada cahaya siang,
tuntutan pekerjaan, dan kafein. Dan pola tersebut diekspresikan di setiap sel tubuh. Dibatasi pada petri
dish di bawah pencahayaan konstan, sel manusia masih mengikuti siklus 24 jam aktivitas gen, sekresi
hormon, dan produksi energi. Siklus-siklus tersebut terhubung erat, dan berubah-ubah sekecil 1 persen:
beberapa menit saja sehari.
Tapi meskipun tidak diperlukan untuk membentuk jam circadian, cahaya diperlukan untuk
mensinkronisasikan fase jam yang terhubung erat tersebut dengan siklus siang dan malam alam. Seperti
jam biasa yang berjalan beberapa menit lebih lambat atau lebih cepat setiap hari, jam circadian perlu
terus-menerus disetel ulang untuk tetap akurat. Neurolog telah membuat kemajuan besar dalam
memahami bagaimana cahaya siang menyetel jam tersebut. Dua kluster 10.000 sel syaraf di
hipothalamus otak sudah lama dianggap sebagai lokus jam. Studi binatang selama berdekade-dekade
telah mendemonstrasikan bahwa pusat-pusat ini, masing-masing disebut suprachiasmatic nucleus
(SCN), mengendalikan fluktuasi harian tekanan darah, suhu tubuh, tingkat aktivitas, dan kesiagaan.
SCN juga memberitahu kelenjar kerucut otak kapan harus melepas melatonin, yang mendorong tidur
pada manusia dan hanya disekresikan di malam hari.
Pada 2002, tim-tim riset terpisah membuktikan bahwa sel-sel khusus (dedicated cell) di retina mata
mentransmisikan informasi mengenai level cahaya ke SCN. Sel-sel inisubset dari sel ganglion
beroperasi secara independen sama sekali dari tangkai dan kerucut yang memediasi penglihatan, dan
mereka jauh kurang responsif terhadap perubahan mendadak cahaya. Kelambanan tersebut cocok
dengan sistem circadian. Tidak bagus jika menyaksikan kembang api atau menonton pertunjukan film
menjegal mekanisme tersebut.
Tapi peran SCN dalam ritme circadian sedang dievaluasi ulang mengingat adanya temuan-temuan lain.
Para ilmuwan berasumsi bahwa SCN mengkoordinasi semua masing-masing jam sel dalam organ dan
jaringan tubuh. Waktu itu, pertengahan 1990-an, periset menemukan empat gen krusial yang mengatur
siklus circadian pada lalat, tikus, dan manusia. Gen-gen ini tak hanya hadir di SCN tapi juga di mana-
mana. Gen-gen jam ini terekspresi di seluruh tubuh, di setiap jaringan, kata Joseph Takahashi dari
Universitas Northwestern. Kita tidak menduganya.
Dan pada 2002 periset di Universitas Harvard melaporkan bahwa ekspresi lebih dari 1.000 gen di
jaringan jantung dan jaringan liver tikus berubah-ubah rutin dalam periode 24 jam. Tapi gen itu
menunjukkan siklus circadian ini berbeda di kedua jaringan, dan ekspresi mereka memuncak di
jantung pada jam-jam berlainan dibanding di liver. Mereka semuanya ada di atas peta, kata Michael
Menaker dari Universitas Virginia. Beberapa memuncak di malam hari, beberapa di pagi hari, dan
beberapa di waktu siang.
Menaker telah menunjukkan bahwa jadwal pemberian makan tertentu bisa menggeser fase jam
circadian liver, menginterupsi ritme terang-gelap yang diikuti oleh SCN. Ketika tikus lab yang
biasanya makan semaunya diberi makan sekali saja dalam sehari, misalnya, ekspresi puncak gen jam di
lever bergeser sebanyak 12 jam, sedangkan gen jam yang sama di SCN tetap sinkron dengan jadwal
cahaya. Adalah masuk akal bahwa ritme harian pemberian makan akan mempengaruhi liver, mengingat
peranannya dalam pencernaan. Para periset berpikir jam-jam circadian di organ dan jaringan lain
mungkin merespon isyarat eksternal lainmeliputi stres, aktivitas fisik, dan perubahan suhuyang
terjadi secara rutin setiap 24 jam. Belum ada yang siap menurunkan tahta SCN: otoritasnya atas suhu
tubuh, tekanan darah, dan ritme inti lainnya masih aman. Tapi pusat otak ini tak lagi dianggap
mengatur jam periferal (jam sekeliling) dengan tangan besi. Kita mempunyai osilator di organ kita
yang bisa berfungsi secara independen dari osilator di otak kita, kata Takahashi.
Otonomi jam periferal membuat fenomena seperti jet lag jauh lebih dapat dimengerti. Sementara
pewaktu interval, seperti stopwatch, dapat disetel ulang secara seketika, ritme circadian membutuhkan
berhari-hari dan terkadang berminggu-minggu untuk menyesuaikan diri dengan pergeseran mendadak
durasi siang atau zona waktu. Jadwal baru cahaya akan secara perlahan menyetel ulang jam SCN. Tapi
jam lain mungkin tidak mengikutinya. Tubuh tak hanya mengalami lag; ia mengalami lag pada selusin
kecepatan berlainan.
Jet lag tidak terjadi, kemungkinan karena semua penabuh berlainan itu akhirnya sanggup bersinkron
lagi. Tapi pekerja shift, binatang pesta, mahasiswa, dan burung malam lainnya menghadapi
kronodilema (dilema kronologipenj) yang lebih buruk. Mereka bisa menjalani semacam kehidupan
fisiologis ganda. Sekalipun mereka tidur sepanjang siang, ritme inti mereka tetap diatur oleh SCN
karenanya, fungsi-fungsi inti terus tidur di malam hari. Anda boleh menghendaki tidur lebih awal
atau lebih larut, kata Alfred J. Lewy dari Oregon Health & Science University. Tapi Anda tidak
dapat menghendaki level melatonin Anda lebih awal atau lebih larut, atau level cortisol Anda, atau
suhu tubuh Anda.
Selain itu, jadwal mereka untuk makan dan aktivitas fisik bisa menyetel jam periferal mereka dengan
fase yang sama sekali berbeda dari siklus tidur-bangun atau siklus terang-gelap. Dengan tubuh hidup
dalam begitu banyak zona waktu sekaligus, tak heran para pekerja shift mengalami peningkatan insiden
penyakit jantung, keluhan usus perut (gastrointestinal), dan tentu saja penyakit tidur.
SIKLUS PERISTIWA
Ketidakselarasan antara durasi siang dan kehidupan harian bisa menjelaskan sindrom yang dikenal
sebagai seasonal affective disorder, atau SAD. Di AS, SAD menimpa sebanyak satu dari sepuluh orang
dewasa dengan gejala-gejala depresi seperti kenaikan berat badan, lesu, dan lelah antara bulan Oktober
sampai Maret. Kondisi ini sepuluh kali lebih umum di utara daripada di selatan. Walaupun SAD terjadi
secara musiman, beberapa pakar menduga itu sebetulnya merupakan persoalan circadian. Penelitian
Lewy mengindikasikan bahwa pasien SAD akan keluar dari depresinya jika dapat bangun pada waktu
fajar ketika musim dingin. Dalam pandangannya, SAD bukanlah bukti ritme adaptif musiman dalam
siklus tidur-bangun. Jika kita menyesuaikan jadwal harian kita menurut musim, kita tidak akan
mengalami depresi musiman, kata Lewy. Kita mendapat masalah ketika kita tidak pergi tidur di
waktu petang dan bangun di waktu fajar.
Bila peradaban modern tidak menghormati ritme musiman, itu sebagian karena manusia merupakan
salah satu makhluk yang paling kurang sensitif terhadap musim. SAD tidak ada apa-apanya
dibandingkan dengan siklus tahunan yang dijalani oleh binatang: hibernasi, migrasi, berganti bulu/kulit,
dan terutama kawin, pengukur utama yang dengannya semua siklus musiman mengikuti irama.
Mungkin saja siklus musiman ini juga diatur oleh jam circadian, yang diperlengkapi untuk mengawasi
durasi siang dan malam. Kegelapan, saat dideteksi oleh SCN dan kelenjar kerucut, memperpanjang
sinyal melatonin di malam panjang musim dingin dan menguranginya di musim panas. Hamster dapat
memberitahu perbedaan antara siang [berdurasi] 12 jam, ketika testis mereka tidak tumbuh, dan siang
[berdurasi] 12 jam 15 menit, kata Menaker [lihat boks di bawah].
Jika ritme musiman begitu kuat pada binatang lain, dan jika manusia mempunyai peralatan untuk
mengekspresikannya, maka bagaimana kita merasa kehilangannya? Apa yang membuat Anda berpikir
pernah mengalaminya? kata Menaker. Kita berkembang di daerah tropis. Maksud Menaker adalah
bahwa banyak binatang tropis tidak memperagakan pola perilaku tahunan yang dramatis. Mereka tidak
membutuhkannya, sebab musim sendiri berubah-ubah begitu sedikit. Kebanyakan binatang tropis
berkawin tanpa menghiraukan musim karena tidak ada waktu terbaik untuk melahirkan. Nafsu seks
manusia, juga, senantiasa meluap-luap. Saat leluhur kita memperoleh kendali yang semakin besar atas
lingkungan mereka setelah bermilenium-milenium, musim mungkin menjadi kekuatan evolusi yang
kurang signifikan.
Tapi aspek kesuburan manusia bersifat siklus: wanita dan primata betina lainnya memproduksi sel telur
sekali saja dalam sebulan. Jam yang mengatur ovulasi dan menstruasi merupakan lingkaran umpan-
balik kimiawi yang terbukti dapat dimanipulasi oleh pengobatan hormon, aktivitas fisik, dan bahkan
kehadiran wanita bermenstruasi lainnya. Tapi penyebab atas durasi tertentu siklus menstruasi belum
diketahui. Fakta bahwa durasinya sama dengan siklus bulan merupakan kebetulan yang telah dengan
susah payah diselidiki oleh segelintir ilmuwan, apalagi dijelaskan. Belum ditemukan pertalian
meyakinkan antara cahaya bulan atau energi gravitasi dengan hormon reproduksi wanita. Dalam hal
itu, jam menstruasi bulanan tetap merupakan misteribarangkali hanya terkalahkan oleh teka-teki
tertinggi, kematian.
Berputar, Berputar. Sebagian besar binatang mengalami siklus musiman yang dramatis: mereka
bermigrasi, berhibernasi, kawin, dan berganti bulu/kulit pada waktu-waktu tertentu setiap tahun (empat
foto atas). Testis hamster, misalnya, membesar empat kali lipat saat musim kawin mendekat. Siklus ini
terhubung erat: tupai tanah yang ditawan terus berhibernasi secara musiman meski ditaruh dalam suhu
konstan dengan periode terang dan gelap yang tidak berubah. Demikian pula, burung dalam kondisi
laboratorium stabil mengalami kegelisahan pada saat migrasi dan terus berganti bulu dan menggemuk
dalam siklus tahunan. Satu-satunya tanda kemusiman pada manusia mungkin adalah seasonal affective
disorder, umum disebut sebagai SAD, perasaan depresi tahunan yang menimpa beberapa individu di
musim dingin dan dapat disembuhkan dengan terapi cahaya (foto paling bawah)atau cukup dengan
tidur sampai matahari muncul.
Manusia modern di negara-negara maju mempunyai angka harapan hidup lebih dari 70 tahun. Angka
harapan hidup rata-rata mayfly (sejenis serangga yang hidup singkat di musim semipenj), kontrasnya,
adalah sehari. Para biolog baru mulai menggali mengapa spesies berbeda mempunyai harapan hidup
berbeda. Jika hidup Anda sudah tak lama lagi, apa gunanya menghitung?
Dalam pertemuan tahun 2002 yang diselenggarakan oleh National Institue on Aging, para peserta
menentang banyak asumsi lumrah mengenai faktor yang menentukan rentang hidup alami. Jawabannya
bukan terletak pada genetik spesies semata: lebah madu pekerja, misalnya, berlangsung hidup selama
beberapa bulan, sedangkan lebah ratu hidup bertahun-tahun. Tapi genetik penting: mutasi satu gen saja
pada tikus dapat menghasilkan strain yang hidup sampai 50 persen lebih lama daripada biasanya. Laju
metabolisme tinggi dapat memperpendek rentang hidup, tapi banyak spesies burung, yang mempunyai
metabolisme cepat, hidup lebih lama daripada mamalia berukuran tubuh sebanding. Dan binatang besar
bermetabolisme lambat tidak pasti hidup lebih lama daripada binatang kecil [bermetabolisme lambat].
Harapan hidup burung kakak tua hampir sama dengan manusia. Di antara spesies anjing, [anjing]
keturunan kecil tipikalnya hidup lebih lama daripada keturunan besar.
Para ilmuwan yang menyelidiki batas rentang hidup manusia biasanya mempelajari subjek tersebut dari
level sel ketimbang memikirkan organisme secara keseluruhan. Sejauh ini hal paling seksama yang
mereka miliki berkenaan dengan jam penghabisan adalah mitotic clock (jam mitosis). Jam tersebut
mengawasi pembelahan sel, atau mitosis, yaitu proses pembelahan satu sel menjadi dua. Jam mitosis
adalah seperti jam pasir di mana tiap-tiap butiran pasir melambangkan satu episode pembelahan sel.
Sebagaimana terdapat butiran terbatas dalam jam pasir, kelihatannya terdapat batas tertinggi pada
seberapa kali lipat sel normal tubuh manusia bisa membelah. Dalam pembiakan, mereka akan
mengalami 60 sampai 100 pembelahan mitosis, kemudian berhenti. Tahu-tahu mereka berhenti
tumbuh begitu saja, kata John Sedivy dari Universitas Brown. Mereka berespirasi, mereka
bermetabolisme, mereka bergerak, tapi mereka takkan pernah lagi membelah.
Sel-sel biakan biasanya mencapai kondisi lanjut usia ini dalam beberapa bulan. Untungnya, sebagian
besar sel di tubuh membelah jauh lebih lambat daripada sel biakan. Tapi pada akhirnyabarangkali
setelah 70 tahun atau lebihmereka juga bisa menua dan mati. Yang dihitung oleh sel bukanlah
waktu kronologis, kata Sedivy. Melainkan jumlah pembelahan sel.
Di akhir 1990-an, Sedivy melaporkan bahwa dirinya dapat memeras 20 sampai 30 siklus lagi dari
fibroblast manusia dengan memutasi satu gen. Gen ini meng-encode protein bernama p21, yang
merespon perubahan pada bangunan bernama telomere yang menutupi ujung kromosom. Telomere
terbuat dari bahan yang sama dengan penyusun gen: DNA. Mereka terdiri dari ribuan repetisi sekuens
DNA 6-basis yang tidak menyandi untuk protein dikenal manapun. Setiap kali sebuah sel membelah,
gumpalan telomere menghilang. Embrio muda manusia mempunyai telomere sepanjang antara 18.000
sampai 20.000 basis. Pada waktu lanjut-usia, telomere hanya berpanjang 6.000 sampai 8.000 basis.
Biolog menduga bahwa sel-sel menjadi lanjut usia ketika telomere menyusut melebihi suatu panjang
spesifik. Titia de Lange dari Universitas Rockefeller telah mengajukan penjelasan baru atas pertalian
ini. Di sel sehat, dia menunjukkan, ujung-ujung kromosom melingkar sendiri seperti tangan yang
terselip dalam saku. Tangan tersebut adalah 100 sampai 200 basis terakhir telomere, yang berhelai
tunggal, bukan berpasangan seperti yang lainnya. Dengan bantuan lebih dari selusin protein khusus,
ujung berhelai tunggal tersisipkan ke dalam helai ganda sampai ke hulu untuk perlindungan.
Jika telomere dibolehkan menyusut cukup banyak, mereka tak lagi bisa melakukan trik pelingkaran
ini, kata de Lange. Ujung telomere berhelai tunggal yang tak terselip bersifat rentan terhadap
penggabungan dengan ujung berhelai tunggal lainnya. Penggabungan tersebut mendatangkan
malapetaka pada sebuah sel dengan menguntai semua kromosom. Itu boleh jadi merupakan alasan
mengapa sel p21 Sedivy yang bermutasi mati setelah sampai di putaran mitosis tambahan. Sel lain yang
dibiakkan untuk mengabaikan telomere singkat berubah menjadi bersifat kanker. Tugas p21 normal
dan telomere sendiri mungkin adalah menghentikan sel agar tidak membelah terlalu banyak hingga
mati atau membahayakan. Kelanjut-usiaan sel boleh jadi sebetulnya memperpanjang hidup manusia
ketimbang mendatangkan ajal. Itu mungkin merupakan pertahanan tak sempurna milik sel terhadap
pertumbuhan membahayakan dan kematian tertentu.
Harapan kita adalah memperoleh cukup informasi dari pendekatan reduksionis ini untuk membantu
kita memahami apa yang berlangsung pada seseorang secara keseluruhan, komentar de Lange.
Untuk saat ini, pertalian antara telomere singkat dan penuaan adalah lemah. Sebagian besar sel tidak
harus terus membelah untuk melakukan tugas merekasel darah putih yang memerangi infeksi dan
prekursor sperma adalah pengecualian nyata. Tapi banyak orang lanjut usia memang meninggal akibat
infeksi sederhana yang bisa dilawan oleh tubuh muda. Kelanjut-usiaan barangkali tak ada kaitannya
dengan sistem syaraf, kata Sedivy, karena sebagian besar sel syaraf tidak membelah. Di sisi lain, itu
mungkin sangat erat kaitannya dengan penuaan sistem imun.
Dalam kasus manapun, kehilangan telomere merupakan salah satu saja dari banyak kerugian yang
diderita oleh sel ketika membelah, kata Judith Campisi dari Lawrence Berkeley National Laboratory.
DNA sering rusak ketika bereplikasi selama pembelahan sel, sehingga sel-sel yang telah membelah
berkali-kali lebih mungkin untuk mengandung error genetik ketimbang sel muda. Gen yang terkait
dengan penuaan pada binatang dan manusia menyandi untuk protein yang mencegah atau memperbaiki
kesalahan tersebut. Dan dengan tiap-tiap episode mitosis, produk tambahan penyalinan DNA terbangun
di nukleus sel, merumitkan replikasi berikutnya.
Pembelahan sel merupakan urusan yang amat beresiko, tinjau Campisi. Jadi barangkali tidaklah
mengherankan jika tubuh menaruh tutup pada mitosis. Dan penjiplakan sel lanjut usia mungkin tidak
akan menjamin kehidupan abadi. Sekali butiran pasir jatuh melewati jam pasir mitosis, tak ada gunanya
membalikkannya lagi.
Penulis
Karen Wright adalah penulis sains yang berbasis di New Hampshire. Karyanya disertakan dalam The
Best American Science and Nature Writing 2002 (Mariner Books).
The Body Clock Guide to Better Health. Michael Smolensky dan Lynne Lamberg. Henry Holt and
Company, 2000.
Neuropsychological Mechanisms of Interval Timing Behavior. Matthew S. Matell dan Warren H. Meck
dalam BioEssays, Vol. 22, No. 1, hal. 94103; Januari 2000.
The Evolution of Brain Activation during Temporal Processing. Stephen M. Rao, Andrew R. Mayer, dan
Deborah L. Harrington dalam Nature Neuroscience, Vol. 4, No. 3, hal. 317323; Maret 2001.
The Living Clock. John D. Palmer. Oxford University Press, 2002.
ANATOMI ARTERI
ATHEROSKLEROSIS