You are on page 1of 16

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Hasil
1. Gambaran Umum Lokasi Penenlitian
a. Letak Geografis
Secara geografis Desa Tirawuta merupakan salah satu Desa dari dua belas
(12) desa yang berada di Kecamatan Tirawuta, kabupaten Kolaka Timur Provinsi
Sulawesi Tenggara. Desa Tirawuta terdiri dari 3 dusun yaitu Dusun 1, Dusun 2, dan
Dusun 3. Berikut batas wilayah Desa Tirawuta :
Sebelah Utara : loka (Desa)
Sebelah Selatan : Tasahea (Desa)
Sebelah Barat : Poni-poniki (Desa)
Sebelah Timur : Tababu (kelurahan)

b. Kependudukan
Desa Tirawuta di pimpin oleh seorang kepala Desa Tirawuta dan dibantu oleh
Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta setiap Dusun di pimpin oleh kepala dusun.
Dalam keorganisasian desa Tirawuta terdapat sekretaris desa, kaur tata usaha dan
umum, kaur perencanaan, kaur keuangan, kasi pemerintahan, dan kasi pelayanan
lembaga ketahanan masyarakat (LKM).

Tabel 2
Jumlah penduduk desa Tirawuta
kependudukan Jiwa
Jumlah jiwa 897
Jumlah kk 247
Jumlah laki-laki 267
Jumlah perempuan 430

Penyebaran agama penduduk Desa Tirawuta terdiri atas beberapa agama,


berikut distribusi penyebaran agama di desa Tirauwta:
Tabel 3
Penyebaran Agama Desa Tirawuta
agama n %
islam
hindu
kristen
Total 100
Sumber : Data sekunder Desa Tirawuta tahun 2017

c. Mata Pencaharian
Mata pencaharian pokok penduduk Desa Tirawuta pada umumnya sebagai
petani, mata pencaharian lainnya yaitu sebagai pegawai negeri sipil (PNS), polisi,
honorer, jasa pengobatan alternatif, dukun kampung terlatih, wiraswasta, pengusaha
kecil dan menengah, peternak dan tukan ojek.

d. Sarana dan prasarana Desa Tirawuta


Sarana dan prasarana yang tersedia/terdapat di Desa Tirawuta memiliki
sejumlah bangunan. Bangunan tersebut tersebar di dalam wilayah desa Tirawuta.
Berikut bangunan yang terdapat di Desa Tirawuta.
Tabel 4
Prasarana Desa Tirawuta
prasarana Jumlah
Kantor desa Tirawuta 1 unit
Pustu/puskesdas 1 unit
Gedung TK 1 unit
Gedung SD 1 unit
Masjid 1 unit
2. Gambaran Umum Sampel
a. Pendidikan
Tebel 5
Pendidikan Kader
Pendidikan Kader
Kategori N %
Sekolah dasar (lulus) 1 20
SMP (lulus) 2 40
SMA (lulus) 1 20
Sarjana (lulus) 1 20
Total 5 100%

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa 1 orang kader berpendidikan Sarjana,


1 orang berpendidikan SMA, 2 orang berpendidikan SMP dan 1 orang berpendidikan SD
b. Pekerjaan
Tebel 6
Pekerjaan Kader
Pekerjaan Kader
Kategori N %
Pegawai Swasta 3 60
Ibu Rumah Tangga 2 40
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa 3 dari 5 kader mempunyai pekerjaan


sebagai ibu rumah tangga sisanya bekerja sebagai pegawai swasta.
c. Keaktifan
Tabel 7
Keaktifan Kader
Keaktifan Kader
Kategori n %
Tidak Aktif 1 20
Aktif 4 80
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa dari 5 kader yang ada di desa Tirawuta
hanya 1 kaader yang tidak aktif sisanya kader aktif dalam kegiatan posyandu.

d. Motivasi
Tabel 8
Motivasi Kader
Motivasi Kader
Kategori N %
Dukungan moril 3 60
Penghargaan 1 20
Dukungan pihak luar 1 20
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa alasan kader menjadi kader dengan
dukungan moril ada 3 kader dengan alasan membantu masyarakat. 1 kader dengan alasan
penghargaan, dan 1 kader dengan alasan dukungan pihak luar.
Lama Menjadi Kader
Tabel 9
Lama Menjadi Kader
Lama Menjadi Kader
n %
20 (tahun) 1 20
13 (tahun) 1 20
9 (tahun) 1 20
11 (bulan) 1 20
7( Bulan) 1 20
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa dari 5 kader, 1 orang memiliki masa kerja
paling lama yaituselama 20 tahun, dan 2 kader memiliki masa kerja yang kurang dari 1
tahun

e. Fasilitas
Tabel 10
Fasilitas Kader

Fasilitas Kader
n %
Tempat posyandu
Ya
5 100
Jumlah tempat
posyandu
1 5 100
Alat penimbangan
dacin
Ya 5 100
Jumlah alat
penimbangan dacin
1 5 100
Tali (pelengkap dacin)
Ya 5 100
Jumlah tali dacin
1 5 100
Sarung timbangan
Ya 5 100
Jumlah sarung
timbangan 5 100
1
Buku KMS
Ya 5 100
Jumlah Buku KMS
Tidak tahu 5 100
Meja posyandu
Ya 5 100
Jumlah meja posyandu
5 5 100
Kursi posyandu
Ya 5 100
Jumlah Kursi
posyandu 5 100
15
Ruangan khusus
pemeriksaan bumil
Ya 5 100
Jumlah Ruangan
khusus pemeriksaan
bumil 5 100
1

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa fasilitas yang ada di posyandu Desa Tirawuta
lengkap karena alat dan jumlahnya memadai.
f. Keterampilan
Tabel 11
Keterampilan Kader
Keterampilan Kader
n %
Terampil 1 20
Tidak terampil 4 80
Total 5 100

Dari tabel diatas menunjukan menunjukan bahwa 1 dari 5 kader terampil dalam
melakukan 9 langkah penimbangan dan mengisi KMS 4 laiinya tidak terampil .

g. Pelatihan
Tabel 12
Pelatihan Kader
Pelatihan Kader
n %
Ikut pelatihan 1 20
Tidak ikut pelatihan 4 80
Total 5 100

Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa 1 dari 5 kader pernah mendapatkan


pelatihan secara khusus sisanya tidak pernah mendapatkan pelatihan secara khusus.

h. Pengetahuan
Tabel 13
Pengetahuan Kader

Pengetahuan kader
n %
Cukup 2 40
Kurang 3 60
Total 5 100

Berdarkan tabel diatas menunjukan bahwa 2 dari 5 kader, mempunyai


pengetahuan cukup sedangkan sisanya mempunyai pengetahuan kurang.

i. Akses jarak dan transportasi


Tabel 14
Akses jarak dan Tranportasi
Akses jarak dan transportasi
n %
Dekat 4 80
Jauh 1 20
Total 5 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa 4 dari 5 kader posyandu jarak rumah kader
dari posyandu dekat sedangkan sisanya jauh dengan jarak sejauh 2 KM.
j. Manajemen dan organisasi
Tabel 15
Manajeman dan Organisasi

MANAJEMEN DAN ORGANISASI


n %
jadwal kegiatan posyandu
(dokumen tentang jadwal
penanggung jadwal
sistem lima meja)
Ya 5 100

struktur organisasi
posyandu 5 100
Ya
supervisi (lihat buka
tamuy/dokumen lain
Ya 5 100
standar/jadwal /cara
kalibrasi alat(dacin)
Tidak 5 100

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa manajemen dan organisasi di posyandu Desa
Tirawuta yaitu jadwal kegiatan posyandu ada dengan keterangan di tempel, begitupun
dengan struktur organisasi posyandu ada dengan keterangan di tempel, kemuadian untuk
supervisi 5 kader menjawab ya. Sedangkan untuk standar atau jadwal kalibrasi alat (dacin)
tidak pernah dilaksanakan.
B. PEMBAHASAN

1. Keaktifan Kader
Keaktifan kader adalah kegiatan atau kesibukan seseorang. Tingakt keaktifan yang
dimaksud adalah tingkat kegiatan kader atau kesibukan (Kamus Umum Bahasa
Indonesia,1996) dengan demikian kader posyandu yang aktif adalahkader yang giat, rajin
dalam berusaha atau bekerja. Adapun keaktifan kader posyandu merupakan kegiatan atau
kesibukan di kelompok posyandu (Depkes RI, 2002)
Keaktifan kader dalam pelayanan posyandu yang terpenting adalah hubungannya
dengan tugas pokok yang dilakukan oleh kader yaitu pencatatan, penimbangan, pengisian
KMS, penyuluahan dan pelayanan kesehatan. Semakin aktif kader hadir diposyandu dan
melaksanakan secara terus menerus kelima tugas pokok tersebut maka semakin terampil
dalam melaksanakannya.
Bersarkan hasil penelitian pada tabel dapat dilihat bahwa sebagian besar kader di
desa tirawuta 80% (n=5) aktif. Hal ini didasarkan pada frekuensi kehadiran kader dalam
kegiatan posyandu selama kirin waktu 1 tahun terakhir. Meskipun keaktifan kader tidak
saja dinyatakan dengan frekuensi kader secara rutin hadir posyandu, namun yang
terpenting apakah kader dapat melaksanakan kegiatan pokok dalam pelayanan gizi
posyandu secara lengkap dan komprehensif.

2. Motivasi (Dukungan Moril)


Motivasi adalah dorongan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi tidak dapat
diamati, tetatpi yang diamati adalah kegiatan (Notoaadmojo,2003)

3. Pelatihan kader
Menurut Gomes (1997) dalam Widiastuti (2006) pelatihan adalah setiap usaha untuk
memperbaiki prestasi kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjaditanggung
jawabnya. Idealnya, pelatihan harus dirancang untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi,
yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan-tujuan para pekerja secara
perorangan.
Berdasarkan hasil penelitian di desa Tirawuta yang telah dilakukan menunjukkan
dari lima responden kader hanya satu orang kader yang mendapatkan pelatihan dan 4
orang kader yang belum mendapatkan pelatihan kader.
Dari hasil penelitian maka penulis berasumsi bahwa seorang kader yang telah
mengikuti pelatihan maka akan lebih aktif dalam melayani posyandu dari pada kader yang
belum dilatih, dengan telah mengikuti pelatihan maka seorang kader akan merasa
memiliki tanggung jawab yang lebih baik dari pada kader yang belum dilatih.

4. Keterampilan kader
Menurut Sarwono (2007), pelatihan keterampilan merupakan aktivitas utama selama
fase implementasi suatu program kesehatan. Selama omplementasi pelatihan bertujuan
untuk membangun dan memelihara perilaku-perilaku yang sangat penting dalam
kelangsungan program, maka pelatihan tersebut akan mengarah kepada perolehan
keterampilan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Tirawuta menunjukkan dari
lima kader hanya 1 kader yang terampil, menyelesaikan 9 langkah penimbangan dengar
benar dan mengisi KMS dengan benar. Kemudian 4 kader laiinya dikatakan kurang terampil
karena kurang baik dalam menyebutkan 9 langkah penimbangan dan kurang baik mengisi
KMS atau tidak dapat menyelesaikan studi kasus pengisian KMS (ploting).

5. Pengetahuan Kader
Menurut Depkes RI (2000) pengetahuan atau kognitif merupakan hasil dari ranah
tahu setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu melalui
pengluhatan, pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan. Pengetahuan merupakan
faktor yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku atau tindakan. Berawal dari
pengetahuan, akan muncul respons dalam bentuk sikap terhadap obyek yang telah di
ketahui dan disadari sepenuhnya, kemudian dari respon sikap ini akan terbentuk perilaku.
Proses perilaku baru dalam diri seseorang meliputi kesadaran dimana orang tersebut
menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek), interest
(merasa tertarik), evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya, trial (mencoba) melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
dikehendaki oleh stimulus dan adoption (subyek berperilaku baru sesuai dengan dengan
pengetahuan, kesadran dan sikap terhadap stimulus). Berdasarkan pengalaman dan peneliti
ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku
yang tidak didasari oleh pengetahuan.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di Desa Tirawuta menunjukkan
dari responden pengetahuan kader rata-rata masih kurang, karena di pengaruhi oleh
pendidikan kader yang hanya berpendidikan SD sebanyak 1 orang, SMP sebanyak 2 orang,
SMA sebanyak 1 orang dan Sarjana sebanyak 1 orang.
Menurut asumsi peneliti bahwa tingkat pengetahuan sangat berperan dalam
tingkat keaktifan kader posyandu, pengetahuan yang tinggi akan meningkatkan kinerja
yang baik dan loyalitas terhadap pekerjaan, namun berbanding terbalik dengan hasil
penelitan menunjukkan tingkat pengetahuan yang kurang tetapi kader aktif datang di
posyandu.

BAB V
ANALISIS MASALAH

A. Identifikasi Masalah
NO Sasaran Pencapaian saat ini
1 Keaktifan Kader 4 (aktif) 1 (tidak aktif)
2 Pengetahuan Kader 2 (cukup) 3 (kurang)
3 Pelatihan Kader 1 (Pelatihan) 4 (tidak pelatihan
4. Keterampilan Kader 1 (terampil) 4 (tidak terampil)

B. Prioritas Masalah
NO Masalah Klasifikasi Masalah Faktor Ressiko
1 Performa Kerja Kader Sangat Tinggi a. Keterampilan
b. Pengetahuan
c. Pelatihan
d. Keaktifan kader

Masalah kererampilan kader merupakan masalah priotas diikuti dengan masalah


pengetahuan , pelatihan , keaktifan kader, dan motivasi.

C. Rumusan Masalah
Tingginya angka keaktifan kader di posyandu Tirawuta akan tetapi tidak diimbangi dengan
pengetahuan dan keterampilan yang baik.
D. Penyebab Masalah
Diagram Tulang Ikan

Pelatihan

Pengetahuan Keterampilan

Keaktifan

Motivasi
BAB VI

RENCANA PROGRAM INTERVENSI GIZI

A. Jenis Program Intervensi Gizi


Masalah yang telah diidentifikasi diberi intervensi. Intervensi tersebut dilakukan
unutuk menyelesaikan penyebab dari msalah utama. Berikut uraian alternatif intervensi
yang direncanakan:

No. Proritas Masalah Penyebab Masalah Alternatif Jenis Intervensi

Kurangnya pelatihan
1 Keterampilan kader Pelatihan
Kurangnya
pengetahuan

B. Seleksi Program Intervensi Gizi


Masalah yang telah diidentifikasi diberi intervensi. Setelah diitervensi akan
diseleksi untuk pemberian intervensi yang dilakukan dalam menyelesaikan penyebab
dari masalah utama. Berikut uraian seleksi intervensi yang direncanakan:
No. Performa Kerja Kader Penyebab Masalah Alternatif Jenis Intervensi

1. Penyegarankaderbaru
Keterampilan kader 2. Penyuluhan
1. Pengetahuan
a. Cara menimbang
b. Cara mengisi KMS
c. Media poster
BAB VIII

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Hasil pada penelitian kami menunjukan bahwa kader yang akfif adalah 4 orang
dari 5 kader didesa Tirawuta
2. Hasil pada penelitian kami menunjukan bahwa Motivasi kader posyandu rata-
rata kader memiliki alasan dukungan moril 1 kader penghargaan, dan 1 kader
dengan alasan dukungan pihak luar.
3. Hasil pada penelitian kami menunjukan bahwa 4 dari 5 kader mempunyai Akses
dan jarak transportasi dekat.
4. Kader didesa Tirawuta yang pernah mengikuti pelatihan hanya 1 dari 5 kader. Hal
ini menunjukan bahwa masih kurangnya pelatihan kader di Desa Tirawuta.
5. Dari 5 orang Kader di Desa Tirawuta hanya 1 kader yang mempunyai
keterampilan dalam menimbang dan mengisi KMS dan 4 kader laiinya tidak
memiliki keterampilan dalam menimbang dan mengisi KMS. Hal ini menunjukan
bahwa diantara 5 kader hanya 1 kader yang bisa menjalankan tugas pokok
berupa penimbangan dan pengisian KMS dalam kegiatan Posyandu di Desa
Tirawuta
6. Sebagian besar di Desa Tirawuta memiliki pengetahuan dengan kategori kurang
sebanyak 3 orang
B. Saran
Adapun saran kami agar dilakukan pelatihan sehingga kader dapat terampil dan
berpengetahuan baik dalam melaksanakan tugasnya.

You might also like