You are on page 1of 2

Bertemu Cadaver

Hari ini,Rabu 4 Oktober 2017,mahasiswa jurusan hiperkes dan keselamatan kerja kelas A
melakukan praktikum anatomi di laboratorium anatomi. Praktikum dilakukan mulai pukul 10.00
WIB. Sebelum praktikum kami dibimbing oleh bu Yunia selaku dosen anatomi. Kami harus
memakai masker dan handscoen. Bagi mahasiswa yang tidak kuat dengan bau formalin
disarankan memakai masker dobel. Jas lab juga harus digunakan,selama pemakaian jas lab
banyak mahasiswa yang merasa takut untuk masuk ke laboratorium anatomi. Mereka takut
bertemu cadaver. Saya awalnya biasa saja dan merasa semua akan baik-baik saja. Tapi ternyata
saya juga ikut takut,seluruh badan saya berkeringat dan pucat. Saya terus meyakinkan diri saya
bahwa semua akan baik-baik saja.

Persiapan sudah selesai,saatnya memasuki laboratorium. Hal pertama yang saya alami
adalah mata panas dan berair karena efek formalin,lalu saya keluar lagi. Setelah beberapa lama
kemudian saya masuk ke lab lagi,lalu menyaksikan apa itu cadaver untuk pertama kalinya.
Perasaan campur aduk muncul,pusing,ingin muntah,kasihan,tidak tega,namun ya sudahlah. Kami
dibagi dalam beberapa kelompok,masing-masing kelompok menghadap pada satu cadaver.
Kelompok saya mendapatkan cadaver yang berjenis kelamin perempuan. Saya tidak berani
menatap bagian wajahnya karena kasihan,dan merasa diawasi,wkwk. Setiap kelompok diberi
tugas untuk mengamati bagian-bagian dari cadaver tersebut,banyak teman-teman yang berani
menyentuh langsung bagian-bagian cadaver yang basah,antara lain mata,hati,paru-paru,dan
organ lain. Sedangkan saya hanya berani menyentuh tulang belikat,itupun tulang buatan,bukan
tulang asli dari cadaver. Namun setelah beberapa lama saya mulai memberanikan diri menyentuh
bagian-bagian dari cadaver,tenyata semua basah,saya kira kering. Saat menyentuhnya ada
perasaan geli-geli.

Setelah itu kami dibimbing oleh Bu Yunia untuk mengenal lebih jauh tentang lab anatomi
dan segala isinya. Beliau menjelaskan bagian-bagian cadaver,dan fungsinya. Penjelasan sangat
nyata karena bagian yang ditunjuk dapat dilihat langsung. Saat Bu Yunia membuka bagian-
bagian cadaver,bau formalin langsung keluar dan membuat mata berair karena tidak kuat. Kami
juga dijelaskan tentang kelahiran dan juga perkembangan janin,dan juga cara untuk menghindari
penyakit-penyakit saat kehamilan sehingga bayi tidak cacat.

Lalu setelah itu kami diperbolehkan untuk berkeliling melihat-lihat isi lab
anatomi.Banyak sekali yang bisa kita lihat,mulai dari fetus dari ukuran kecil sampai besar.
Bahkan ada juga otak,usus besar,usus kecil,paru-paru,tulang belakang,medula spinalis. Ada juga
cadaver yang dikeringkan,jelas bagian-bagian dalamnya,otot dan lainnya juga terlihat. Dan yang
paling saya cari-cari adalah jantung,dalam bahasa latin,jantung berarti cor. Semuanya nyata,dan
saya tidak pernah membayangkan sebelumnya saya bisa melihat cadaver,bertemu,mengamati
dan belajar darinya. Dari semuanya,saya juga diajarkan untuk bersyukur,tentang bagaimana kita
diciptakan,dan segalanya mulai dari otot,organ,tulang,jaringan,dan lainnya adalah dari Allah
SWT.

You might also like