Professional Documents
Culture Documents
KELOMPOK 11 :
Josephine A S 2014310297
2017
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Pada perkembangan perbankan memiliki tanggung jawab sosial atau yang kita
kenal dengan corporate sosial responsibility dalam dunia perbankan masih menjadi
hal yang penting dan sangat familiar sehingga dalam tahun ke tahun memiliki dampak
perubahan sehingga banyak orang membicarakan tentang hal tersebut baik organisasi
perbankan ini menuntut adanya pelaporan dan memiliki suatu proses pelaporan
alam dan lingkungan sekitar baik secara tidak langsung, dan langsung tentu
misalnya PT. Bank Central Asia yang mengadakan program beasiswa kepada para
membacanya. Berdasarkan uraian data diats maka manfaat bagi pihak pihak
1. Bagi Peneliti
disclosure.
2. Bagi Investor
CSR.
BAB I : Pendahuluan
penluisan.
BAB II : Tinjauan Pustaka
Dalam bab ini, diuraikan tentang prosedur atau cara untuk mengetahui
sistematis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini meneliti tentang Peran Pemerintah dalam Promosi Corporate Social
Responsibility (CSR): Kasusnya Sektor Perbankan Bangladesh Tujuan utama penelitian ini
mempengaruhi inisiatif CSR di Indonesia Sektor perbankan Bangladesh Analisis isi kualitatif
telah digunakan untuk menganalisis Bangladesh laporan CSR tahunan bank sentral, bank
umum "laporan tahunan, situs web dan relevan publikasi Data CSR dan informasi dari 48
bank umum, termasuk private, pemerintah dan bank asing dipertimbangkan untuk
menganalisis pengeluaran CSR selama periode tersebut 2007-2010. Beberapa negara barat
memberikan contoh pemerintahan yang bertindak sebagai penggerak CSR untuk memastikan
keberlanjutan perusahaan dan pelaporan sosial perusahaan. Namun, studi tentang peran
pemerintah atau peraturan pihak berwenang dalam promosi CSR sangat terbatas, terutama
aktivitas CSR di sektor perbankan Bangladesh adalah konsisten dengan pengaruh pemerintah
di daerah ini melalui mekanisme regulasi. Pelajaran ini menyajikan model baru dalam
sektor bisnis lainnya juga. Belanja CSR meningkat sepuluh kali lipat dalam empat tahun
Persamaan : persamaan penelitian rahman dengan penelitian saya adalah meneliti kaitannya
peneliti meneliti seluruh perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015, rahman tidak
enterprise theory. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi
atau Content Analysis, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pengungkapan kinerja sosial
bank syariah di Indonesia berdasarkan Syariah Enterprise Theory melalui analisis isi laporan
tahunan Bank Umum Syariah (BUS). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data sekunder, yaitu data Corporate Social Responsibility (CSR) Annual Report Bank Umum
Syariah (BUS) tahun 2013. Dari populasi seluruh Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia,
2. Bank Umum Syariah (BUS) yang telah mempublikasikan laporan tahunan periode 2013 di
Persaman : novarela juga meneliti kitannya dengan perbankan dan CSR dan jenis data yang
metode penelitian yang digunakan novarela adalah analisis isi. Novarela juga tidak meneliti
tentang GCG
perusahaan dan profitabilitas terhadap corporate social responsibility disclosure (studi pada
perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI periode 2012-2015) Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh kepemilikan saham publik, ukuran perusahaan dan profitabilitas
terhadap corporate social responsibility disclosure pada perusahaan perbankan yang terdaftar
laporan. Sumber data diperoleh dari laporan keuangan, laporan tahunan dan laporan
keberlanjutan perusahaan. Teknik analisis data dengan regresi linier berganda. Hasil
proksi ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan corporate social
saham,profitabilits dan CSR. Peneliti juga berfokus pada perusahaan perbankan pada periode
2012-2015
Penelitian ini meneliti tentang dampak profitabilitas,aliran kas bebas dan kesempatan
yang diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Analisis Regresi adalah model analisis yang
digunakan oleh peneliti untuk meneliti beberapa variabel yang mungkin memengaruhi DPR
seperti profitabilitas, arus kas bebas, dan set kesempatan investasi sebagai variabel
independen, serta ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Sampel dalam penelitian ini
adalah 29 bank konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian
pembayaran dividen sedangkan variabel arus kas bebas dan set kesempatan investasi tidak
Persamaan : pradana dan peneliti juga meneliti kaitannya dengan profitabilitas dan sample
Perbedaan : pradana tidak meneliti tentng GCG, CSR, ukuran perusahaan dan pemegang
saham.
5. Pradana (2015)
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh good corporate governance , profitabilitas dan
ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR (studi empiris pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI periode 2013-2015). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif dengan populasi
425 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013-2015.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan sampel
penelitian berjumlah 128 dipilih berdasarkan metode purposive sampling selama 3 periode.
Berdasarkan hasil analisis dapat diambil kesimpulan bahwa dewan komisaris tidak
Responsibility.
a. Kepemilikan saham
atau badan hukum yang secara sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para
pemegang saham adalah pemilik dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar
dalam bursa efek berusaha untuk meningkatkan harga sahamnya. Konsep pemegang
saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung jawab kepada
para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja demi keuntungan
mereka.
Pemegang saham diberikan hak khusus tergantung dari jenis saham, termasuk hak
untuk memberikan suara (biasanya satu suara per saham yang dimiliki) dalam hal seperti
pemilihan dewan direksi, hak untuk pembagian dari pendapatan perusahaan, hak untuk
membeli saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan, dan hak terhadap aset perusahaan
pada saat likuidasi perusahaan. Namun, hak pemegang saham terhadap aset perusahaan
berada di bawah hak kreditor perusahaan. Ini berarti bahwa pemegang saham
(pesaham)biasanya tidak menerima apa pun bila suatu perusahaan yang dilikuidasi setelah
maka perusahaan tersebut tidak akan bangkrut), meskipun sebuah saham dapat memiliki
harga setelah kebangkrutan bila ada kemungkinan bahwa hutang perusahaan akan
direstrukturisasi.
b. Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan secara umum dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar
diartikan sebagai berikut (1) alat-alat untuk mengukur (seperti menjengkal dan
sebagainya), (2) sesuatu yang dipakai untuk menentukan (menilai dan sebagainya), (3)
pendapatan mengukur panjangnya (lebarnya, luasnya, besarnya) sesuatu. Jika pengertian
(organization size) dapat diartikan sebagai suatu perbandingan besar atau kecilnya usaha
dari suatu perusahaan atau organisasi. Dengan demikian ukuran perusahaan merupakan
sesuatu yang dapat mengukur atau menentukan nilai dari besar atau kecilnya perusahaan.
Pandangan lain mengenai ukuran perusahaan (organization size) juga di utarakan oleh
Saffold (1988;132) seperti yang dikutip oleh Rasyid (1992;20) yaitu: The view that the
mempengaruhi kinerja karyawan, dimana kultur perusahaan yang kuat tersebut akan
terbentuk dari berbagai faktor seperti jenis industri, ukuran perusahaan, dan lingkungan
yang mempengaruhi perusahaan itu sendiri. Berarti unsur ukuran perusahaan menjadi
salah satu faktor yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Ukuran perusahaan adalah suatu skala dimana dapat diklasifikasikan besar kecilnya
perusahaan menurut berbagai cara, antara lain: total aktiva, log size nilai pasar saham,
jumlah karyawan, dan lain-lain. Pada dasarnya ukuran perusahaan hanya terbagi dalam
tiga kategori, yaitu perusahaan besar (large firm), perusahaan menengah (medium size),
bahwa ukuran perusahaan merupakan suatu indikator yang dapat menunjukkan suatu
kondisi atau karakteristik suatu organisasi atau perusahaan dimana terdapat beberapa
perusahaan, seperti banyaknya jumlah karyawan yang digunakan dalam perusahaan untuk
yang beredar.
c. Profitabilitas
between revenues and cost generated by using the firms asset- both current and fixed- in
perhatian penting karena untuk dapat melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus
(profit),maka akan sangat sulit bagi peusahaan untuk menarik modal dari luar. Para
kreditur, pemilik perusahaan, dan terutama sekali dari pihak manajemen perusahaan akan
berusaha meningkatkan keuntungan karena disadari benar betapa pentingnya arti dari
profit terhadap kelangsungan dan masa depan perusahaan. Van Horne dan Wachowicz
(2005:222) mengemukakan rasio profitabilitas terdiri atas dua jenis, yaitu rasio yang
hubungnya dengan penjualan terdiri atas margin laba kotor (gross profit margin) dan
margin laba bersih (net profit margin). Profitabilitas dalam hubungannya dengan investasi
terdiri atas tingkat pengembalian atas aktiva (return on total assets) dan tingkat
d. GCG
Good corporate governance menjadi sebuah isu yang menarik di era teknologi
seperti saat ini. Hal ini disebabkan adanya tuntutan untuk menjadikan organisasi lebih
efisien dan lebih efektif dalam menjalankan fungsinya. Apa sebenarnya pengertian
Good Corporate Governance? Apa manfaat penerapannya pada organisasi atau
pemerintah? Mari kita simak materi berikut untuk mendapatkan pemahaman lebih
mendalam.
pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee tahun 1992 dalam laporannya
yang dikenal sebagai Cadbury Report. Ada banyak pengertian tentang CG seperti di
bawah ini:
antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para
dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan
2. Corporate Governance adalah suatu proses dan struktur yang digunakan oleh suatu
guna mewujudkan nilai Pemegang Saham dalam jangka panjang dengan tetap
MBU/2002).
Berdasarkan pengertian di atas maka bisa dipahami tujuan yang hendak dicapai
keberhasilan usaha dan akuntabilitas perusahaan. Dalam jangka panjang hal ini akan
2. Mendapatkan cost of capital yang lebih murah dengan penerapan Good Corporate
Governance.
ekonomi perusahaan.
terhadap perusahaan.
mekanisme korporasi.
1.Transparansi
keterbukaan menjadi hal yang wajib untuk diterapkan. Mulai dari keterbukaan akan
rahasi organisasi.
2.Akuntabilitas
unit yang ada di organisasi. Akuntabilitas dilakukan oleh dewan komisaris dan
direksi, dan komite audit. Prinsip ini diharapkan dapat memberikan jaminan
jajaran direksi.
3. Pertanggung jawaban
Prinsip ini diartikan sebagai tanggung jawab perusahaan sebagai anggota masyarakat
untuk mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku serta kewajiban-kewajiban sosial
di tengah masyarakat.
4. Kewajaran (fairness)
Prinsip kewajaran menekankan pada adanya perlakuan dan jaminan hak-hak yang
pemegang saham asing serta investor lainnya. Prinsip kewajaran ini bertujuan untuk
mengatasi masalah yang timbul dari adanya hubungan kontrak antara pemilik dan
manajer karena diantara kedua pihak tersebut memiliki kepentingan yang berbeda
hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang
dengan membuat aturan yang mengatur tentang mekanisme bagi hasil, baik yang
berupa keuntungan, return maupun risikorisiko yang disetujui oleh prinsipal dan agen.
dilakukan oleh pasar. Menurut teori pasar jika manajemen berperilaku hanya
menguntungkan diri sendiri, maka kinerja perusahaan akan menurun dalam bentuk
e. CSR
CSR adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan
sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadap sosial atau lingkungan sekitar
dimana perusahaan itu berada. Sedangkan definisi CSR menurut World Business
Perusahaan (Corporate Social Responsibility) yang kini menjadi isu sentral yang
semakin populer dan bahkan ditempatkan pada posisi yang penting, karena itu kian
banyak pula kalangan dunia usaha dan pihak-pihak terkait mulai merespon wacana
ini, tidak sekedar mengikuti tren tanpa memahami esensi dan manfaatnya.
biaya (cost centre) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre).
masyarakat tak sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa
konsep tata kelola perusahaan yang baik (Good Coporate Governance). Diperlukan
tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) agar perilaku pelaku
bisnis mempunyai arahan yang bisa dirujuk dengan mengatur hubungan seluruh
Dengan pemahaman tersebut, maka pada dasarnya CSR memiliki fungsi atau
peran strategis bagi perusahaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen risiko
khususnya dalam membentuk katup pengaman sosial (social security). Selain itu
Dalam hal ini perlu ditegaskan bahwa CSR berbeda dengan charity atau
sumbangan sosial. CSR harus dijalankan di atas suatu program dengan memerhatikan
sosial lebih bersifat sesaat dan berdampak sementara. Semangat CSR diharapkan
dan lingkungan. Pada dasarnya tanggung jawab sosial perusahaan ini diharapkan
dapat kembali menjadi budaya bagi bangsa Indonesia khususnya, dan masyarakat
CSR secara berkelanjutan, pada dasarnya merupakan keputusan yang rasional. Sebab
luas akan lebih terjamin. Kondisi ini pada gilirannya akan menjamin kelancaran
seluruh proses atau aktivitas produksi perusahaan serta pemasaran hasil-hasil produksi
kelancaran proses produksi juga menjamin ketersediaan pasokan bahan baku produksi
Bila CSR benar-benar dijalankan secara efektif maka dapat memperkuat atau
penguatan modal sosial secara keseluruhan. Berbeda halnya dengan modal finansial
yang dapat dihitung nilainya kuantitatif, maka modal sosial tidak dapat dihitung
nilainya secara pasti. Namun demikian, dapat ditegaskan bahwa pengeluaran biaya
sosial.
Program CSR sudah mulai bermunculan di Indonesia seiring telah
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan.
dan kewajaran.
pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
CSR akan lebih berdampak positif bagi masyarakat, ini akan sangat tergantung dari
orientasi dan kapasitas lembaga dan organisasi lain, terutama pemerintah. Studi Bank Dunia
(Howard Fox, 2002) menunjukkan, peran pemerintah yang terkait dengan CSR meliputi
politik bagi pelaku CSR, menciptakan insentif dan peningkatan kemampuan organisasi.
Untuk Indonesia, bisa dibayangkan, pelaksanaan CSR membutuhkan dukungan pemerintah
daerah, kepastian hukum, dan jaminan ketertiban sosial. Pemerintah dapat mengambil peran
penting tanpa harus melakukan regulasi di tengah situasi hukum dan politik saat ini. Di
tengah persoalan kemiskinan dan keterbelakangan yang dialami Indonesia, pemerintah harus
Responsibilty).
masukan pihak yang kompeten. Setelah itu, pemerintah memfasilitasi, mendukung, dan
memberi penghargaan pada kalangan bisnis yang mau terlibat dalam upaya besar ini.
Pemerintah juga dapat mengawasi proses interaksi antara pelaku bisnis dan kelompok-
kelompok lain agar terjadi proses interaksi yang lebih adil dan menghindarkan proses
manipulasi atau pengancaman satu pihak terhadap yang lain. Intinya manfaat CSR bagi
masyarakat yaitu dapat mengembangkan diri dan usahanya sehingga sasaran untuk mencapai
kesejahteraan tercapai.
Dengan melakukan kegiatan CSR, konsumen dapat lebih mengenal perusahaan sebagai
membagikan produk secara gratis, dapat menimbulkan kesadaran konsumen akan keberadaan
Dalam melaksanakan kegiatan CSR, perusahaan tentunya tidak mampu mengerjakan sendiri,
jadi harus dibantu dengan para pemangku kepentingan, seperti pemerintah daerah,
masyarakat, dan universitas lokal. Maka perusahaan dapat membuka relasi yang baik dengan
Perusahaan
Memilih kegiatan CSR yang sesuai dengan kegiatan utama perusahaan memerlukan
kreativitas. Merencanakan CSR secara konsisten dan berkala dapat memicu inovasi dalam
perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan peran dan posisi perusahaan dalam
bisnis global.
Contoh Perusahaan
perlu pula menyentuh pengembangan teknologi. Hal ini diharapkan mampu mendorong kerja
sama yang lebih intensif lagi antara peneliti, swasta dan akhirnya menciptakan produk-
memang tidak mudah. Muncul beragam wacana untuk mendongkraknya. Selain wacana
pemberian insentif bagi perusahaan yang melakukan riset dan pengembangan, juga muncul
Kepala Pusat Inovasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Subiyanto
mengatakan jika selama ini CSR lebih banyak untuk kegiatan sosial, CSR BUMN atau
perusahaan swasta juga bisa ditujukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
CSR tersebut tentunya untuk kepentingan mereka sendiri. CSR ini akan menumbuhkan
Bambang berharap partisipasi pihak swasta untuk membiayai pengembangan teknologi yang
dihasilkan oleh anak-anak bangsa. Sebab menurutnya, banyak hasil penelitian yang tidur atau
tidak dikembangkan lebih lanjut. Diakuinya, untuk menjadikan sebuah hasil penelitian
pengembangannya membutuhkan dana yang besar. Ia melanjutkan, LIPI pada 2014 akan
terus meningkatkan inovasi baru dan melanjutkan inovasi 2013 lalu. Tahun 2014 LIPI
Seperti diberitakan sebelumnya, Bambang menyatakan saat ini LIPI sudah punya 10 paten
nanoteknologi sudah ada 25 jenis. Pengembangan nanoteknologi tetap konsisten, LIPI terus
mendanainya setiap tahun. Dari semua ilmu pengetahuan LIPI mulai dari fisika, kimia, studi
material, dan metatronika, semua akan kita gabung untuk tetap memiliki program yang
pengembangan nanoteknologi. Dana itu memang sangat kecil, tapi akan tetap berusaha
Saat ini nanoteknologi banyak digunakan pada produk herbal dan pabrik cat. LIPI pun
bekerja sama dengan PT Sigma mengembangkan dan menciptakan cat yang anti karat dari
Kepemilikan saham
Ukuran perusahaan
CSR
profitabilitas
GCG
METODE PENELITIAN
penelitian dengan melakukan analisis data dengan prosedur statistik yang bertujuan
untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan fenomena yang terjadi dengan
menggunakan data yang bersifat objektif (Indriantoro dan Supomo, 1999 : 12).
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data sekunder. Teknik analisis
Indonesia (BEI).
3. Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini sudah sesuai dengan kriteria yang
dinginkan oleh penelitian seperti data laporan keuangan yang berkaitan dengan
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu
dalam penelitian ini (X4) yaitu kepemilikan saham publik, ukuran perusahan,
(CSR).
masyarakat publik. Semakin besar saham yang dimiliki oleh publik berartisemakin
baik citra perusahaan dimata publik dalam melaporkan dan mengungkapkan seluruh
informasi termasuk kegiatan CSR perusahaan. Hal ini berkaitan dengan penilaian
informasinya secara sukarela dan lengkap ke muka publik. Semakin besar ukuran
besar pada jumlah laba yang akan diperoleh perusahaan. Melalui laba yang tinggi,
mengelompokkan informasi yang ada agar lebih bermanfaat dan mampu menyajikan
terjadi di perusahaan. Ukuran perusahaan berkaitan dengan seluruh aktivitas yang ada
dan semakin tinggi tingkat penjualan yang berdampak pada peningkatan kekayaan
bersih di perusahaan. Semakin besar perusahaan maka akan semakin tinggi tingkat
dimana semakin besar perusahaan maka akan membutuhkan biaya agensi yang lebih
besar pula dalam proses pengungkapan informasiya. Hal tersebut serupa dengan
penelitian dari Indraswari dan Astika (2014) yang menunjukkan bahwa ukuran
responsibility.
3.4.3 Profitabilitas
menilaitujuan dan target yang dimiliki perusahaan. Profitabilitas diukur melalui ROA
dengan membandingkan laba bersih dan total asset. Semakin tinggi laba bersih dan
asset yang ada di perusahaan, maka akan semakin lengkap penyajian, pelaporan dan
menunjukkan bahwa kinerja perusahaan baik dan target yang dicapai telah berhasil.
Perusahaan yang memiliki laba yang tinggi maka memiliki dana yang tinggi pula
sehingga akan berpengaruh pada biaya pengelolaan dan pelaporan informasi secara
menyeluruh dan terbuka termasuk informasi CSR. Hal tersebut sejalan dengan
Dewan Komisaris yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh
anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan. Ukuran Dewan Komisaris dihitung
dengan menghitung jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu perusahaan yang
berikut:
dewan komisaris baik yang berasal dari pihak internal maupun eksternal suatu
Komite Audit dalam laporan tahunan perusahaan yang tercantum pada laporan
bisnis, yaitu para pekerja, komunitas lokal, pemerintah, lembaga swadaya masyarakat
(LSM), konsumen, dan lingkungan. Hal ini telah diatur dalam Undang-Undang
Nomor 40 Pasal 74 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disingkat
kegiatan usaha di bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. CSR menurut Sholihah dan
berdasar aspek yang ditentukan. Praktek pelaporan CSR mengacu pada pelaporan tiga
segmen bidang usaha yaitu bidang sosial, bidang ekonomi dan bidang lingkungan.
Hal tersebut juga tertuang pada laporan GRI (Global Reporting Initiative) yang
seluruh dunia.
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2012 - 2015. Sampel
yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang laporan
keuangannya sudah diaudit. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu
sampel yang didasarkan pada kriteria yang sudah sesuai dengan kriteria peneliti. Ada
beberapa kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti, yaitu sebagai berikut :
2012,2013,2014,dan 2015.
2. Perusahaan perbankan telah menerbitkan laporan keuangan yang sudah diaudit dan
laporan keuangan yang berkaitan dengan variabel variabel yang digunakan pada
penelitian ini.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang
dokumentasi.
mencatat data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah mengumpulkan data yang
(lebih dari satu) terhadap variabel dependen. Berdasarkan persamaan regresi dapat
dijelaskan sebagai berikut: Konstanta sebesar 0,206 dengan nilai positif. Hal ini
Koefisien regresi X1(1) sebesar 0,002 dengan nilai positif. Hal ini
menunjukkan bahwa, bila dewan komisaris bertambah sebanyak 1 orang maka akan
0,2%.
Koefisien regresi X2(2) sebesar 0,001 dengan nilai positif. Hal ini
menunjukkan bahwa, bila komite audit bertambah sebanyak 1 orang maka akan
0,1%.
Koefisien regresi X3(3) sebesar 0,027 dengan nilai positif. Hal ini
2,7%.
Koefisien regresi X4(4) sebesar 0,001 dengan nilai positif. Hal ini
Koefisien regresi X5(5) sebesar 0,025 dengan nilai positif. Hal ini
corporate social responsibility. Dengan kata lain bila ukuran perusahaan naik sebesar
Keterangan:
Y = Variabel Dependen
bo= Konstanta
b1 = Koefisien Regresi
X1 = Variabel Independen