Professional Documents
Culture Documents
DisusunOleh :
KELOMPOK 3
PROGRAM STUDI
BUDIDAYA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
POLITEKNIK KELAPA SAWIT CITRA WIDYA EDUKASI
2012
1. PengertianKorelasiParsial
Korelasiparsialadalahpengukuranhubunganantaraduavariabel,
denganmengontrolataumenyesuaikanefekdarisatuataulebihvariabel lain. Singkatnya
r1234adalahkorelasiantara 1 dan 2, denganmengendalikanvariabel 3 dan 4
denganasumsivariabel 1 dan 2 berhubungan linier terhadapvariabel 3 dan 4.
Korelasiparsialdapatdigunakanpadabanyakkasus,
misalnyaapakahnilaipenjualansuatukomodititerkaitkuatkepadapembelanjaaniklanketikaefe
khargadikendalikan. Jikakorelasiparsialnyanol, makadapatdisimpulkanbahwakorelasi yang
dihitungsebelumnyaadalahsemu.
Disiniakandipelajaribagaimanamengukurkeeratanhubunganantara Y dengan
X2sedangkan X1 dikontrol, ataukorelasiparsial. Pengaruh variable yang dikontrol, disini X1,
dikeluarkan. Yaitu, hitung X2’ = X2 – (b2X1 + a2) dan Y’ = Y – (b1X1 + a1), tetapiharga-
harga a dan b disinidicarimelaluiregresi linear. Setelahhasilnyadiperolehdiperlukanregresi
X2’ denganY’ :
Y’ = b3X2’ + a3
1.1 MenghitungLangsungKorelasiParsial
Mengontrolsuatu variable
sangatbergunakarenaitusebaiknyakitadapatmengerjakannyadengancepat. Rumus
sederhana untuk menghitung korelasi parsial :
rX Y rX X )(rYX )
2 ( 2 1 1
Korelasi parsial = rX2Y.X1 = 2 2
1 r X 2X1 1 r YX 1
2. Fungsi
Korelasiparsialdigunakanuntukmencariarahdankuatlemahnyahubunganantara 2
ataulebih variable independen (X1,X2...Xn) terhadap variable dependen (Y)
secarabersamaan , denganmengendalikansalahsatuvariabelindependenya.
3. KoefisienDeterminasi
Koefisienkorelasi, r, hanyamenyediakanukurankekuatandanarahhubungan linier
antaraduavariabel. Akan
tetapitidakmemberikaninformasimengenaiberapaproporsikeragaman (variasi)
Hepotesa :
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara X2 dan Y jika X1 tetap.
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara X2 dan Y jika X1 tetap.
Hepotesa :
Keterangan:
thitung = nilai yang akan dibandingkan dengan ttabel
rpar = nilai koefisien parsial
n = jumlah sample
Kriteria pengujian :
thitung ≥ ttabel ; maka tolak H0 (signifikan)
thitung < ttabel ; maka terima H0 (tidak signifikan)
db ttabel = n-1
20 88 1,57
20 75 1,61
20 20 1,74
40 88 1,81
40 53 1,89
X1 X2 Y
5 26 1,20
Keterangan :
5 97 1,24
X1 = Dosis Pupuk (gr)
5 47 1,30
X2 = Curah Hujan (mm)
10 88 1,33
Y = Pertumbuhan (m)
10 97 1,42
Apakah terdapatpengaruh
10 75 1,50 yang
signifikanantaraantaradosispemupukan (X1) dengancurahhujan (X2)
terhadappertumbuhanbibitkelapasawit (Y).?
Jawab :
a. Hipotesa :
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara curah hujan (X2) dan pertumbuhan
bibit kelapa sawit (Y) jika dosis pemupukan (X1) tetap.
H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara curah hujan (X2) dan
pertumbuhan bibit kelapa sawit (Y) jika dosis pemupukan (X1) tetap.
2
12.386 ( 225).(18,57)
=
( (1
12.6375 225) 2 . 12.29,48 8,57) 2
= 0,94
n. x2 y ( x 2 )( y)
d. rx2 y =
2 2
n. x2 ( x 2 ) 2 . n. y2 ( y)
12.1280,02 (829).(18,57)
=
( (1
12.65019 829) 2 . 12.29,48 8,57) 2
= -0,03
2
( 1 )
n. x x2 x ( x )
e. rx1x2 = 1 2
2 2
n. x1 ( x1 ) . n. x 22 ( x2 )
12.15750 (225).(829)
=
Analisa korelasi parsial ( (8 Page 6
12.6375 225) 2 . 12.65019 29) 2
= 0,05
g. KP = r2 . 100%
= (-0,082)2 . 100% = 0,67 %
h.
i. Carinilaittabelmenggunakantabelt :
Tarafsignifikansinya 0,05 , db=n – 1<=>12 – 1 = 11
Nilai ttabel dengan signifikansi 5 % untuk uji 2 pihak nilainya adalah 1,796.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan:
Karena ttabel lebih besar dari padathitung(1,796>-0,25), maka Ha diterima (signifikan),
dengan nilai koefisien determinannya sebesar 0,67 %.
Saran:
Dari hasil riset yang telah dilakukan maka kami menyarankan agar tidak dilakukan
pemupukan dengan dosis yang tinggi pada saat curah hujan yang tinggi walaupun
pengaruh yamg telah diketahui hanya sedikit 0,67 % terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit
di Main Nursery. Menurut pendapat kelompok kami, pengaruh yang didapat sedikit ini
dikarenakan data curah hujan yang terakumulasi antara curah hujan yang tinggi dengan yang
rendah, selain itu curah hujan yang tinggi dapat menggakibatkan pencucian unsur hara
(leaching).