You are on page 1of 28

PROPOSAL

‘’SENTRALISASI OBAT’’

Di Ruang 407 Laboratorium FIK UM Surabaya

TUGAS KELOMPOK

Untuk memenuhi tugas mata Kuliah Manajemen Keperawatan

Di Susun Oleh:

KELOMPOK IV:
NUR ICHSAN
DIKRIE VAJRII VEGANANDA S.
IMROATUL MAFRUHAH
FEARUS IMAMULLAH
SRI WILUDJENG
DEVITA ARIANTI
DIAN RONDI RADIUS E.
IHDA MAULIDA MUHAJJAH
ESTI RAHAYU
BAYU HADI PRAKOSO

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2017
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang.


Tuntutan masyarakat terhadap kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai
suatu fenomena yang harus direspons oleh perawat. Respon yang ada harus brsifat
kondusif dengan belajar banyak langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaan (Nursalam,
2002), salah satunya adalah pengelolahan sentralisasi obat.
Pengecekan terhadap penggunaan dan konsumsi obat, sebagi salah satu peran
perawat perlu dilakukan dalam suatu pola atau alur yang sistematis sehingga resiko
kerugian baik secara material maupun non material dapat di minimalisirkan.
Kegiatan sentralisasi obat meliputi pembuatan strategi persiapan sentralisasi obat,
persiapan sarana yang dibutuhkan dan membuat petunjuk teknis penyelenggaraan
sentralisasi obat serta pendokumentasian hasil pelaksanaan sentralisasi obat. Pengolahan
sentralisasi oba yang optimal merupakan salah satu usaha untuk menngkatkan mutu
pelayanan keperawatan
Manajemen rumah sakit perlu dilengkapi dengan manajemen farmasi yang
sistematis karena obat sebagai salah satu bahan yang dapat menyembuhkan penyakit
tidak dapat diadakan tanpa sistematika perencanaan tertentu. Obat harus ada dalam
persediaan setiap rumah sakit sebagai bahan utama dalam rangka mencapi misi utamanya
sebagai healt provider.

1.2 Tujuan:
1.2.1. Tujuan umum:
Mengaplikasikan peran perawat primer dalam pengolahan sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolahan sentralisasi obat.
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Mengelolah obat pasien: pemberian obat secara tepat dan benar sesui dengan prinsip
6T + 1W dan pendokumentasian sentralisasi obat.
b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perawat primer dan perawat associate
dalam penerapan prinsip 6T + 1W.
c. Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga atas asuha keperawatan yang
diberikan.
d. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat dalam
pengelolahan sentralisasi obat.
e. Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program terapi

1.3 Manfaat:
1.3.1. Manfaat bagi klien:
a. Pasien dan keluarga merasa puas atas pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan.
b. Pasien dan keluarga percaya terhadap penelolahan sentralisasi obat
c. pasien mematuhi terhadap program terapi yang diberikan oleh perawat
d. Tercapainya kepuasan pasien yang optimal terhadap pelayanan keperawatan.

1.3.2. Manfaat bagi perawat:


a. perawat dapat mengelolah obat pasien secara tepat dan benar
b. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan perawat primer dan associet.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan yang benar dan nyaman.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian.

Sentralisasi obat adalah pengelolahan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan
kepada pasien diserahkan pengolaan sepenuhnya oleh perawat. (Nursalam 2007)

2.2 Tujuan .

Tujuan pengelolahan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari
pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi.

2.2.1. Tujuan umum:


Mengaplikasikan peran perawat primer dalam pengolahan sentralisasi obat dan
mendokumentasikan hasil pengelolahan sentralisasi obat.
2.2.2. Tujuan Khusus
a. Mengelolah obat pasien: pemberian obat secara tepat dan benar sesuai dengan
prinsip 6T + 1W dan pendokumentasian sentralisasi obat.
b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman perawat primer dan perawat associate
dalam penerapan prinsip 6T + 1W.
c. Meningkatkan kepuasan pasien dan keluarga atas asuha keperawatan yang
diberikan.
d. Meningkatkan kepercayaan pasien dan keluarga terhadap perawat dalam
pengelolahan sentralisasi obat.
e. Meningkatkan kepatuhan pasien terhadap program terapi
Hal-hal berikut ini adalah beberapa alasan yang paling sering mengapa obat
perlu di sentralisasi:
a. Memberikan bermacam-macam obat untuk satu pasien.
b. Menggunakan obat yang mahal dan bermerek, padahal obat standar yang lebih
murah dengan mutu yang terjamin memiliki efektifitas dan keamanan yang sama.
c. Meresepkan obat sebelum diagnosis pasti dibuat “”hanya untuk mencoba”
d. Menggunakan dosis yang lebih besar dari pada yang diperlukan.
e. Memberikan obat kepada pasien yang tidak mempercayai, dan yang akan
membuang atau lupa untuk diminum.
f. Memesan obat lebih dari pada yang dibutuhkan, sehingga banyak yang tersisa
sesudah batas kadaluarsa.
g. Tidak menyediakan lemari es, sehingga vaksin dan obat menjadi tidak efektif.
h. Meletakan obat di tempat yang lembab, terkena cahaya atau panas.
i. Mengeluarkan obat (dari tempat penyimpanan) terlalu banyak pada suatu waktu
sehingga dipakai berlebih atau dicuri.

2.3 Teknik pengelolaan obat.

Pengeluaran dan pembagian obat sepenuhnya dilakukan oleh perawat:

2.3.1. penanggung jawab pengelolahan obat adalah kepala ruangan yang secara operasional
dapat didelegasikan kepada staf yang di tunjuk.

2.3.2. keluarga wajib mengetahui dan ikut serta penggunaan obat.

2.3.3. penerimaan obat:

a. Obat yang telah diresepkan ditunjukan kepada perawat dan obat yang telah
diambil oleh keluarga diserahkan kepada perawat dengan menerima lembar
terima obat.
b. perawat menuliskan nama pasien, register, jenis obat, jumlah dan sediaan dalam
kartu kontrol, dan diketahui oleh keluarga / pasien dalam buku masuk obat.
Keluarga selanjutnya mendapatkan penjelasan kapan atau bila mana obat itu
akan habis. Serta penjelasan tentang 5T (jenis, dosis, waktu, pasien dan cara
pemberian).
c. pasien / keluarga selanjutnya mendapat salinan obat yang harus diminum beserta
kartu sediaan obat.
d. obat yang telah diserahkan selanjutnya disimpan oleh perawat dalam kotak obat.
2.3.4. pembagian obat:

a. Obat yang telah diterima untuk selanjutnya disalin dalam buku daftar pemberian
obat.
b. Obat yang telah disimpan untuk selanjutnya diberikan oleh perawat dengan
memperhatikan alur yang tertcantum dalam buku daftar pemberian obat: terlebih
dahulu dicocokan dengan terapi yang di instruksi oleh dokter dan kartu obat yang
ada pada pasien.
c. pada saat pemberian obat, perawat menjelaskan macam obat, kegunaan obat,
jumlah obat dan efek samping. Usahakan tempat/ wadah obat kembali ke
perawat setelah obat dikonsumsi. Pantau efek samping pada pasien.
d. sediaan obat yang ada selanjutnya diperiksa setiap pagi oleh kepala ruangan atau
petugas yang di tunjuk dan didokumentasikan dalam buku masuk obat.obat-obat
yang hampir habis akan di informasikan kepada keluarga kemudian diminta
resep kepada dokter pnangung jawab pasien.

2.3.5. Penambahan obat baru:

a. Bilamana terdapat penambahan atau perubahan jenis, dosis atau perubahan alur
pemberian obat, maka informai ini akan dimasukkan dalam buku masuk obat
dan sekaligus dimasukkan perubahan dalam kartu sediaan obat.
b. Pada pemberian obat yang bersifat tidak rutin maka dokumentasi hanya
dilakukan pada buku masukkan obat dan selanjutnya di informasikan kepada
keluarga dengan kartu khusus obat.

2.3.6. Obat khusus:

a. Obat dikategorikan khusus apabila sediaan memiliki harga yang cukup mahal
menggunakan alur pembrian yang cukup sulit, memiliki efek samping yang
cukup besar atau hanya diberikan pada waktu tertentu saja.
b. Pemberian obat khusus dilakukan menggunakan kartu khusus obat,
dilaksanakan oleh perawat primer.
c. Informasi yang diberikan kepada pasien atau keluarga: nama obat, kegunan
obat, waktu pemberian, efek sampig, penanggung jawab pemberian. Usahakan
terdapat saksi dari keluarga sat pemberian obat. (Nursalam, 2007)

2.3.7. Seorang manejer keperawatan kesehatan dapat mendididk staf mengenai obat dengan
cara-cara berikut ini:

a. Membuat catatan mengenai obat-obatan yang sering dipakai, jelaskan penggunaan


dan efek samping, kemudian berikan salinan kepada semua staf;
b. Tuliskan dosis yang tepat obat-obatan yang sering digunakan dan gantungkan di
dinding;
c. Adakan pertemuan staf untuk membahas penyebaba pemborosan obat.
d. Beritahukan kepda semua staf mengenai harga bermacam-macam obat.
e. Aturlah kuliah atau program diskusikan dan bahaslah mengenai satu jenis obat
setiap minggu pada waktu pertemuan staf.
f. Sediakan satu atau lebih eksemplar buku farmakologi sederhana di perpustakaan.
2.4 Alur pelaksanaan sentralisasi obat (Nursalam, 2002)

DOKTER
Kordinasi dengan perawat

PASIEN / KELUARGA

FARMASI / APOTEKER

 Surat persetujuan
PASIEN / KELUARGA sentralisasi obat dari
perawat
 Lembar serah terima
PP/ PERAWAT YANG MENERIMA  Buku serah
terima/masuk obat

PENGATURAN & PENGELOLAAN OLEH PERAWAT

PASIEN / KELUARGA

2.4.1. Menyimpan persediaan obat.

a. Memeriksa ulang atas kebenaran obat dan jenis obat, jumlah obat dan menulis
etiket dan alamat pasien. Penyimpana stok yang teratur dengan baik merupakan
bagian penting dari manajemen obat. Obat yang diterima di catat dalam buku
besar persediaan atau dalam kartu prsediaan.

b. Sistem kartu persediaan.

Sebuah kartu persediaan kadang-kadang di gunakan untuk mengganti buku besar


persediaan. Yang fungsinya sama seperti buku besar persediaan, yaitu neraca
yang di seimbangkan dengan menambahkan barang yang diterima dan
mengurangi dengan jumlah barang yang dikeluarkan.
c. Lemari obat.

Periksa keamanan mekanime kunci dan penerangan lemari obat serta emari
pendingin, periksa persediaan obat, pemisahan antara obat untuk penggun oral
dan obat luar.

Manajemen rumah sakit perlu dilengkapi dengan manajemen farmasi yang


sistematis karena obat sebagai salah satu bahan yang dapat menyembuhkan penyakit
tidak dapat diadakan tanpa sistematika perencanaan tertentu. Obat harus ada dalam
persediaan setiap rumah sakit sebagai bahan utama dalam rangka mencapi misi utamanya
sebagai healt provider. Manajemen farmasi rumah sakit adalah seluruh upaya dan
kegiatan yang dilaksanakan di bidang farmasi sebagai salh satu penunjang untuk
tercapinya tujuan serta sasaran didirikannya suatu rumah sakit. Upaya dan kegiatan ini
meliputi: penetapan standar obt, perencanaan penggandaan obat, penyimpanan,
pendistribusian / saran / informasi tentanmg obat, monitoring efek samping.
Faktor kunci yang perlu diperhatikan dalam pelayanan kepada pasien meliputi
pelayanan yang cepat. Ramah disertai jaminan tersedianya obat dengan kualitas yang
baik. Obat yang baik akan memberi manfaat kepada para pengguna dan juga bermanfaat
dalam pengendalian biaya rumah sakit. Persediaan obat baik dari segi jenis maupun
volemeharus selslu mencukupi kebutuhan tanpa ada efek samping seperti kadaluarsa dan
rusak. Tujuan dari sistem manajemen obat adalah penggunaan obat yang tepat untuk
pasien yang memerlukan pengobatan. Obat-obtan dikeluarkan dari tempat penyimpanan
yang terkunci atau dari lemari penyimpanan, oleh orang yang bertugas menangani
persediaan obat kepada bagian yang menggunakan obat itu. Obat digunakan secara
teratur dan dalam jumah yang diketahui: hal ini memungkinkan pemantauan dan
pengawasan penggunaan obat. Kegiatan yang dilakukan dalam mengawasi pngeluaran
obat akan memungkinkan perawat mengwtahui kapan melakukan pemesanan ulang,
mencocokan pemakaian obat dengan pengobatan dengn pengobatan pasien, segera sadar
akan ketidak cocokan dalam pemberian obat,memeriksa perubahan pemakaian obat.
2.5 Peran perawat dalam sentralisasi obat:

2.5.1. Peran perawat primer (PP) dan perawat associate / pelaksana (PA)

a. Menjelaskan tujuan dilaksanakannya sentralisasi obat.


b. Menjelaskan manfaat dilaksanakannya sentralisasi obat.
c. Memfasilitasi surat persetujuan pengelolaan dan pencatatan obat.
d. Melakukan pencatatan dan kontrol terhadap pemakaian obat selama pasien dirawat.
e. Melakukan tindakan kolaboratif dalam pelaksaan program terapi

2.5.2. Peran perawat primer (PP) dan supervisor.

a. Memberikan perlindungan terhadap pasien tindakan mal praktek.


b. Menilai kepatuhan pasien terhadap program terapi.
c. Memotivasi pasien untuk mematuhi program terapi.

2.6 Pelaksanaan
Kegiatan sentralisasi obat akan dilaksanakan pada minngu pertama dan kedua untuk
uji coba dan aplikasi pada minggu ketiga sampai dengan minggu ke empat selama
mahasiswa praktek di ruang Anggrek. Ruang yang digunakan dalam menelola sentralisasi
obat adalah ruangan anggerek. Metode yang digunakan adalah pendekatan secara langsung
dengan pasien dengan komunikasi terapeutik untuk meyakinkan pasien agar bersedia
mengikuti pengelolaan sentralisasi obat dan menggunkan format pengelolaan sentralisasi
obat.
BAB 3

KEGIATAN

3.1. Pelaksanaan Kegiatan.

Topik : Sentralisasi obat

Hari / Tanggal : Senin / 15 Mei 2017

Waktu : 25 menit

Tempat : Ruang 407 Laboratorium FIK UM Surabaya.

3.2. Pengorganisasian

Dokter : Devita Arianti

Kepala Ruangan : Imroatul Mafruhah

Perawat Primer : Dian Rondi Radius E.

Perawat Associate : Sri Wiludjeng

Farmasi : Dikrie Vajrii Vegananda

Pasien : Ihda Maulida Muhajjah

Keluarga pasien : Nur Ichsan & Esti Rahayu

Narator (Dalang cerita) : Fearus Imamullah

Fasilitator : Bayu Hadi Prakoso


3.3. Metode

3.3.1. Pengawasan nama obat, jumlah, rencana pemakaian, penerimaan dan pemberian obat
sesuai dengan identitas pasien dan dicatat dalam buku serah terima obat.

3.3.2. Pengawasa dan pencatatan nama obat, dosis, frekuensi, jadwal, dan jam pemberian
obat, jenis pemberian obat oral atau injeksi, sesuai dengan identitas pasien pada
format kontrol dan pemakain obat.

3.4. Instrumen.

3.4.1. Informed Consent pengelolaan sentralisasi obat

3.4.2. Format kontrol dan pemakaian obat

3.4.3. Buku sentralisasi obat (buku serah terima obat)

3.4.4. Lemari obat dan kotak sentalisasi obat

3.4.5. Alur SO

3.5. Mekanisme Kegiatan.

WAKTU Kegiatan Tempat Pelaksana


PP menghadap ke Karu untuk menjelaskan Ruang Karu PP & Karu
bahwa akan dilaksanaan SO (Sentralisasi
Obat)
5 menit PP menyiapkan berkas Alur SO yang akan Nurs Stetion PP
dilaksanakan SO hari ini di ruang anggrek
Karu mengecek kelengkapan berkas Alur Nurs Stetion PP & Karu
SO yang sudah diprsiapkan oleh PP
4 menit Karu bersama PP & PA menjelaskan tentang Ruang anggrek Karu,PP & PA
alur SO kepada pasien / keluarga
Pasien / keuarga menandatangani Informed Ruang anggrek Karu, PP, PA,
Consente pada lembar IC tentang Pasien &
persetujuan bahwasanya akan di lakukan SO Keluarga.
pada hari ini.
Setelah diadakan IC tentang SO oleh PP Ruang anggrek- Karu, PP, PA,
dengan pasien/ keluarga, selanjutnya Karu, nurs stetions Pasien &
PP & PA kembali ke tempat (ruangan) Keluarga.
Selanjutnya dokter menuliskan resep obat Ruang Dokter Dokter & PP
5 menit
pasien dan di serahkan kepada PP
PP menyerahkan resep obat yang diberikan Nurs stetions PP,PA &
oleh dokter kepada pasien/ keluarga, dan keluarga.
dibantu oleh PA.
Kluaraga pergi ke Apotik untuk menebus Apotik Keluaraga &
obat yang di resepkan oleh dokter. apoteker
Apoteker menyerahkan obat kepada Apotik Apoteker &
keluarga pasien. keluarga
5 menit
Selanjutnya keluaraga menyerahkan hasil Nurs Stetions Keluarga & PP
tebusan obat kepada PP.
PP mengatur, mengurus, tentang jadwal Nurs Stetions PP & PA
pemberian obat kepada pasien yang di bantu
oleh PA
Selanjutnya PA melaksanakan pemberian Ruang anggrek PA & pasien.
obat kepada pasien sesuai dengan waktu dan
tempat yang telah di atur oleh PP
PA mengakhiri pertemuan dengan pasien Ruang anggrek- PA & pasien
karena pemberian obat sudah dilaksanakan Nurs Stetions
dan di berikan sesuai dengan Advis yang di
5 menit berikan oleh Dokter, selanjutnya PA
kembali ke Nurs Stetion
PA melapor Kepada PP bahwasanya Nurs Stetions PA & PP
pemberian Obat sudah dilaksanakan, dan
selanjutnya PP mendokumentasikan hasil
SO yang telah di laksanakan.
1 menit Kegiatan Sentralisasi Obat sudah terlaksana Nurs Stetions ALL

3.6. Evaluasi.

3.6.1. Struktur (input).

a. Pelaksanaan sentralisasi obat dilaksanakan diruang Anggrek

b. Persiapan dilakukan sebelumnya

c. Perawat yang bertugas

3.6.2. Proses.

a. Pelaksanaan sentralisasi obat dilakukan sesuai dengan ruangan yang telah di tentukan
pada pasien yang telah menyetujui Informed Consent untuk dilakukan sentralisasi obat.

b. Pelaksanaan sentralisasi obat sesuai dengan alur yang telah ditentukan.

3.6.3. Hasil (output)

a. Puas dengan hasil pelaksanaan sentralisasi obat

b. Obat dapat diberikan secara tepat dan benar sesuai dengan 6T + 1W

c. Perawat mudah mengontrol pemberian obat

d. Pendokumentasian pemberian obat dapat dilakukan dengan benar.


BAB 4

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Sentralisasi obat adalah pengelolahan obat dimana seluruh obat yang akan diberikan
kepada pasien diserahkan pengolaan sepenuhnya oleh perawat (Nursalam 2007). Tujuan
pengelolahan obat adalah menggunakan obat secara bijaksana dan menghindari
pemborosan, sehingga kebutuhan asuhan keperawatan pasien dapat terpenuhi.

Kegiatan sentralisasi obat meliputi pembuatan strategi persiapan sentralisasi obat,


persiapan sarana yang dibutuhkan dan membuat petunjuk teknis penyelenggaraan
sentralisasi obat serta pendokumentasian hasil pelaksanaan sentralisasi obat. Pengolahan
sentralisasi oba yang optimal merupakan salah satu usaha untuk menngkatkan mutu
pelayanan keperawatan
Manajemen rumah sakit perlu dilengkapi dengan manajemen farmasi yang sistematis
karena obat sebagai salah satu bahan yang dapat menyembuhkan penyakit tidak dapat
diadakan tanpa sistematika perencanaan tertentu. Obat harus ada dalam persediaan setiap
rumah sakit sebagai bahan utama dalam rangka mencapi misi utamanya sebagai healt
provider.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam., 2011. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam praktek keperwatan


profesional. Edisi ke-3. Selemba medika, jakarta.

S. Surli-yayan bahtiar., 2011. Manajemen Keperawatan dengan pendekatan praktis.


Erlangga Medical Series, jakarta.
SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN SENTRALISASI OBAT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Alamat :

Untuk : ( ) Diri sendiri ( ) Istri ( ) Suami

( ) Anak ( ) Orang tua ( ) Lainnya

Nama pasien :

Umur :

Jenis kelamin :

Alamat :

Ruangan :

No Reg :

Menyatakan (setuju/tdk setuju*) untuk dilakukan sentralisasi obat, setelah mendapatkan


penjelasan tentang sentralisasi obat yaitu pengaturan pemakaian obat yang diatur/ dikoordinir
oleh perawat sesuai ketentuan dosis yang diberikan dokter.

Sentralisasi obat ini dilkukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Pasien/ keluarga mengisi surat persetujuan untuk kerja sama dalam pengelolaan
sentralisasi obat .
2. Setiap ada resep dari dokter diserahkan terlebih dahulu kepada perawat yg bertugas saat
itu.
3. Obat dari apotik diserahkan kepada perawat.
4. Nama obat, dosis, jumlah yang diterima akan dicatat dalam buku serah terima dan di
tanda tangani oleh keluarga/ pasien dan perawat yang menerima.
5. Obat akan disimpan di kantor perawatan.
6. Setiapa hari perawat membagi obat sesuai dosis.
7. Bila pasien pulang dan obat masih ada atau masih belum habis maka sisa obat akan di
berikan kepada pasien/ keluarga.

Dengan demikian menatakan bertanggung jawabatas pertanyaan yang dibuat dan tidak
akan melakukan tuntutan / gugatan dikemudian hari atas tindakan tersebut.

Bangkalan, 31 Desember 2011

Perawat yang menerangkan. Yang menyetujui

(...............................................) (..............................)

Saksi 1: ....................................(.......................)

Saksi 2: ....................................(.......................)
FORMATSERAH TERIMA OBAT

Nama pasien : Ruangan :

Umur : No. Reg :

No Nama Dosis jumlah Ket eranagan TT/ Nama TT/Nama ket


obat (diterima/ yanag terang yang
diserahkan) menyerahkan menerima
FORMAT KONTROL DAN PEMAKAIAN OBAT

No Nama Nama pasien Waktu/ jam Jenis pemberian obat TT


obat No.TT pagi siang malam oral injek topikal pelaksana
1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20
SKENARIO BERMAIN PERAN PELAKSANAA SENTRALISASI OBAT

DI RUANG ANGGREK RS NGUDIA HUSADA MADURA

BANGKALAN

Pengenalan peran:

Narator (Dalang cerita) : Fearus Imamullah

Dokter : Devita Arianti

Kepala Ruangan : Imroatul Mafruhah

Perawat Primer : Dian Rondi Radius E.

Perawat Associate : Sri Wiludjeng

Farmasi : Dikrie Vajrii Vegananda

Pasien : Ihda Maulida Muhajjah

Keluarga pasien : Nur Ichsan & Esti Rahayu

Fasilitator : Bayu Hadi Prakoso

Instrumen yang di butuhkan:

a. Informed Consent pengelolaan sentralisasi obat


b. Format kontrol dan pemakaian obat
c. Buku sentralisasi obat (buku serah terima obat)
d. Lemari obat dan kotak sentalisasi obat
e. Lembar Alur SO
f. Keplek nama pemeran.
g. Tmpat obat
h. Perlengkapa alat-alat ruangan yang mendukung
i. Dll
Adegan I

Di pagi hari yang cerah tepatnya di Ruang 407 Laboratorium FIK UM Surabaya akan
dilakukan pelaksanaan sentralisasi obat kepada pasien yang bernama Nn. Ihda yang akan
dikelola oleh perawat primer yaitu saudari Dian Rondi R. E dan di bantu oleh perawat Associate
Yaitu saudari Sri Wiludjeng. Sebelum dilakukan kegiatan sentralisasi obat PP memberitahukan
dan menjelaskan kepada Karu terlebih dahulu bahwa hari ini akan di adakan sentralisasi obat
terhadap ananda muharrom agustian.

Cuplikan:

PP : Assalamualaikum, selamat pagi pak?

Karu : Waalaikum salam, pagi juga, ada apa Ners?

PP : Sebelumnya saya minta maaf, saya Cuma mau memberitahu kpd bapak bahwasanya
pagi hari ini akan dilakukan sentralisasi obat terhada pasien baru yang bernama
Tn.agustian (sambil membawa rekam medik pasien)

Karu : oy baiklah kalo begitu, tolong di persiapkan segala berkas sentralisasi obat terlebih
dahulu dan sebentar lagi saya akan cek kelengkapannya.

PP : baik pak, segera sya siapkan berkasnya! Ya sudah kalo begitu saya mohon pamit keluar
ya pak?

Karu : oy silahkan,

PP : terima kasih pak. Assalamualaikum.

Karu : Ya sama-sama. Waalaikum salam.

*Setelah PP memberitahu Karu bahwasanya hari ini akan di lakukan sentalisasi obat, PP
langsung keluar dari Ruang karu dan langsung Menuju ke Nurs Stetions dan
mempersiapkan segala berkas untuk sentralisasi obat hari ini dan di bantu oleh PA.

Tiba-tiba karu datang menghampiri PP dan mengecek segala perlengkapan berkas nya.

Karu : bagaimana Ners, apakah berkasnya sudah di persiapkan?


PP : baik, sudah pak. Ini berkasnya Mohon di cek kembali takut ada yang kurang lengkap.

*sambil lalu karu Mengecek kelengkapan dari berkas tersebut. (sebutkan)

Karu : emmmmmmm... bagus. Berkasnya sudah lengkap semua. Baik kita langsung saja ke
pasien untuk menjelaskan ini semua. Biar cepat selesai.

PP : baik pak ,,,, mari pak.!!!!!

Adegan II

*Karu bersama PP dan PA langsung bergegas menuju (Ruang Anggrek) ke kamar pasien
untuk menjelaskan Alur dari kegiatan SO (Sentralisasi Obat) yang akan di laksanakan kepada
pasien / keluarga.

Karu,PP & PA: Assalamualaikum, selamat pagi bapak?

Keluarga : Walaikum salam , pagi juga Bapak Perawat.

PP : Bapak Agus Bagimana Kabar bapak pagi hari ini???

Pasien : Baik Alhamdulillah pak.

PP : Oy baik, sebelumnnya perkenalkan dulu nama saya Perawat Lutfi, dan di


sebelah saya Pa, dia namanAa perawat nurul jannah.

Keluarga : oooooo iy pak.

PP : bapak maksud dan tujuan kami datang kemari yaitu ingin menjelaskan mengenai
kegiatan yang akan kami lakukan terhadap bapak agus yaitu sentralisasi obat (PP
menjelaskan pada pasien/ keluarag ttg Alur SO...............)

Keluarga : Oooooo begitu ya pak ........!

PP : iya bapak,,, gmn bapak sudah mengeti, setuju atau ada yang perlu bapak
tanyakan?
Keluarga : iya pak saya mengerti, jelas dan sy setuju....

PP : Kalo bapak sudah mengert, jelas dan setuju,,,,, selanjutnya bapak di persilahkan
untu menanda tangani surat pernyataan ini.

Keluarga : baik pak , saya akan tanda tangani.

PP : baik pak demikian penjelasan tentang Alur SO,,, dan selanjutnya akan segera
saya kabari bapak.....

Keluarga : iya pak

PP : ya sudah kalo begitu, kami pamit dulu ya pak,,,,,

Keluarga : baik pak,,,,, Terima kasih pak.

PP : iya sama-sama... mari pak Assalamualaikum

Keluarga : Waalaikum salam.

*setalah dilakukan Informed Concent dgn pasien PP & PA langsung menuju ke


Ruang untuk memberikan berkas pasien kpd dokter ... dan dokterpun langsung
menuliskan resep obat pasien dan menyerahkan kepada PP untuk mengelolanya
(sentralisasi obat).

PP : Asskum,,,,,permisi dok.

Dokter : Waalaikum salam.... baik silahkan duduk Ners.

PP : Baik. Ini dok saya mau menyerahkan berkas pasien atas nama bapak agus....
untuk dituliskan resep obat nya,,,,

Dokter : baik ini saya tuliskan resep Obatnya diberikan melalui oral saja
yaitu..................... diberikan 3 x 1 hari. Dan secepatnya obat ini dikelola dengan
baik.

PP : Baik dok,,, akan segera saya lakukan. Terima kasih dok.... mari
Assalamualaikum

Dokter : iyya sama-sama,,,,,, waalaikumsalam.


Adegan III

*setelah PP menghadap Dokter,,, dan dokterpun sudah menyerahkan resep obat


kepada PP ..... selanjutnya PP akan mengelola obat tersebut dan di bantu Oleh
PA......

PP : rul (PA) ini saya sudah dapat resep dari dokter,,,, dan saya minta bantuan sama
kamu untuk mengelolanya dengan baik... ok.

PA : ok dehhhh......

PP : oy saya minta tolong sama kamu,,,, tolong panggilkan keluarga atas nama
Tn.agus,,,, suruh menghadap ke Nurs Stetion secepatnya ok.

PA : baik ,,, akan segera saya laksanakan.

*PA memenggil keluarga dari Pasien untuk menghadap ke Nurs Stetion.

PA : untuk keluaga bapak agus silahkan menghapa ke Nurs Stetion secepatnaya.....

Keluaga : baik bu...

*keluaga pasien menghadap PP di Ruang perawat.

PP : benar ini dengan keluaga dari Tn.agus...

Keluarga : iyya pak.. benar sekali saya keluarga dar Tn.agus.

PP : gini pak ini ada beberapa obat yang harus bapak tebus ke Apotik.... karena
Tn.agus membutuhkan obat ini segera..... dan nanti obatnya kalo sudah bapak
tebus langsung di setorkan kembali ke saya ya pak..... d ruang ini.

Keluarga : baik pak...

PP : bagimana pak,,, apakah bapak sudah jelas,,, atau ada yang mau ditanyakan???
Keluaga : tidak ada pak,,, saya sudah jelas,,,, ya sudah saya tebus obat ini dulu ya
pak........... makasi pak

PP : Oy sama-sama....mari silahkan.....

*keluarga langsung bergesa-gesa menuju apotik untuk menebus obatnaya,,,,,


sesampainya di Apotik.....

Keluaga : permisi pak..

Apoteker : Oy ada apa pak???

Keluaga : gini pak saya mau menebus obat.... atas nama Tn.Agus

Apoteker : oy mana lembar resep nya???

Keluaga : ini pak.....

Apoteker : ya sudah bapak tunggu sebentar ya,,, saya ambil obatnya dulu...

Keluarga : iyya pak silahkan,,,

*beberapa saat kemudian....................

Apoteker : Keluaga Tn.Agus...

Keluarga : baik saya pak...

Apoteker : Ini pak obatnya,,,, dengan biaya sekian.........

Keluarga : ini pak saya bayar,,,, makasi ya pak

Apoteker : iyya pak sama-sama.

*setelah keluarga melakukan penebusan obat ke apotik selanjutnya keluarga


menyerahkan obat tersebut Kepada PP & PA untuk di kelolanya,,,,,
Keluarga : permisi pak.... ini obat atas nama Tn.Agus sudah saya tebus....

PP ; Oy baik,,, trimakasi pak... untuk jadwal pemberianya nanti akan saya atur dulu
ya pak.....

Keluarga : baik pak....

PP : oya pak sebelum bapak meninggalkan ruangan ini terlebih dahulu tolong bapak
tanda pada buku serah terima obat ini,,,, sebagai bukti bahwa bapak telah
menyerahkan obat,,, yang sudah di resepkan oleh dokter.

Keluarga : baik ners (keluarga sambil lalu menandatanganinya)

PP : ya sudah, terimakasih,,,,,, selanjutnya bapak di persilahkan kembali ke tempat


bapk..

Keluarga : maksi pak mari pak.....

PP ; iyya sama-sam .... silahkan...

*selanjutnya PP & PA melakukan pengelolaan obat,,, mengenai jenis, dosis, dan


waktu pemberian obat tersebut...... dan tibalah waktu pemberian obat tersabut.....

PP : rul ,,,, tolong kamu berikan obat ini kapada pasien d ruang Anggrek atas nama
Tn.Agus.... ya,,,

PA : baik lut,,,,

*PA langsung bergegas menuju ke ruang Anggrek dgn Pasien atas nama
Tn.Agus.... dan PA pun langsung memberikannya (obat Oral+ tmpat obt)

(bukti pemberian obat)

PA : permisi ..... apa benar ini dengan pasien atas nama Tn.Agus?

Keluaraga : iyya benar sekali Ners.

PA : Oy pak, sekarang waktunya bapak untuk pemberian obat....( yaitu ibat oral) , oy
sebelumnya apakah bapak sudah makan?

Pasien : oya ner, barusan saya sudah makan.

PA : klo begitu,,,mari silahkan diminim abatnya ya pak.


Pasien : baik Ners

*PA sambil lalu memberikan obat kepada pasien,,,,,,,,, beberapa saat


kemudian.......

PA : oya bagaimana pak obtnya sudah dimunum kan?

Pasien : sudah ners....

PA : selanjutnya klo sudah,,,, Tolong bapak tanda tangan di lembar Pemberian Obat
Untuk Pagi hari ini,,,,

Pasien : baik Ners,,,,,,, (sambil lalu pasien / keluarga menandatangani lembar pemberian
obat)

PA : ya sudah,,,, kirannya pemberian obat untuk saat ini sudah selesai,,,, dan untuk
pemberian selanjutnya... nanti saya /PA yang lain yang akan memberikannya.

Keluarga : oy baik Ners .... terima kasih

PA : sama-sama,,,,, Semoga cepat sembuh.

***Setelah kegiatan Sentralisasi obat terselesaikan semua ,,,,, langsung saja PP


&PA mengakhiri dari kegiatan tersebut... dan kegiatan Sentralisasi Obatpun dapat
terlaksana dengan Lancar.......

***SEKIAN & TERIMAKASIH***

You might also like