You are on page 1of 12

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI KELAS XII TENTANG

SEKS BEBAS DI SMA NEGERI 1 SUKANAGARA KABUPATEN CIANJUR

THE KNOWLADGE OF 12th GRADE TEENAGE GIRLS IN SMA 1


SUKANAGARA ABOUT FREE SEX

Utami, Sri.1. Larasanti. L, S, I2


Program Studi D III Kebidanan
Politeknik Kesehatan TNI AU Ciumbuleuit Bandung
e-mail: tamikidiw5@gmail.com
085798522220

ABSTRAK

Berdasarkan data di Indonesia telah terbukti remaja melakukan hubungan seksual


diluar nikah sebanyak 10,3% dari 3,594 remaja di 12 kota besar. Data dari SMA
NEGERI 1 SUKANAGARA KABUPATEN CIANJUR siswi kelas XII. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang seks
bebas. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan populasi 128
orang dan menggunakan teknik total sampling. Instrument penelitian berupa
kuesioner tertutup yang terdiri dari 30 soal. Uji validitas r : ≥0,361. Berdasarkan hasil
pembahasan diketahui bahwa gambaran pengetahuan remaja putri kelas XII tentang
seks bebas yang terbanyak memiliki kategori baik 104 responden (81,3%), serta
pengetahuan tentang pengertian seks bebas adalah baik 66 responden (51,6%),
sedangkan pengetahuan tentang bentuk-bentuk seks bebas adalah baik 113 responden
(88,3%), kemudian tentang pengetahuan faktor yang mempengeruhi seks bebas
adalah baik 78 responden (60,8%), tentang pengetahuan faktor yang mendorong seks
bebas adalah baik 83 responden (64,8%), dan pengetahuan tentang dampak seks
bebas adalah baik 116 (90,6%) serta pengetahuan tentang bahaya seks bebas adalah
baik 87 responden (68,0%). Saran bagi peneliti lain untuk meneliti SMA 1
Sukanagara Kabupaten Cianjur disarankan meneliti gambaran sikap atau hubungan
antara sikap dan pengetahuan.

Kata Kunci : Pengetahuan, seks bebas

1
ABSTRACT

Based on data in Indonesia has been proven teenagers having sexual outside of
marriage as much as 10.3% of 3,594 teenagers in 12 major cities. Data from female
student of the twelve grade at SMA NEGERI 1 SUKANAGARA KABUPATEN
CIANJUR. This study aims to determine the view of teenage girl knowledge about
free sex. This research using descriptive research type with 128 people population
and using total sampling technique. The research instrument is a closed questionnaire
consisting of 30 questions. Validity test r: ≥0,361. Based on the result of the
discussion, it is known that the description of the knowledge of teenage girl about
free sex of the twelve grade that most have good category that is as much as 104
respondents (81.3%). and knowledge about the meaning of free sex is have good
category 66 respondents (51,6%), and knowledge of the forms of free sex is good
respondents 113 (88.3%). Then about the knowledge of factors affecting free sex is
good respondents 78 (60,8%), about the knowledge of factors that encourage free sex
is good respondents 83 (64.8%), and knowledge about the impact of free sex is good
116 (90,6%) and knowledge about danger of free sex is good 87 respondent (68,0%).
Suggestions for other researchers who will examine SMA 1 Sukanagara Kabupaten
Cianjur can examine the attitude or relationship between attitude and knowledge
about free sex.

Key word: knowledge, free sex

2
melakukan senggama. Pengalaman
A. PENDAHULUAN Homosexual adalah pengalaman
Masa remaja merupakan salah intim dengan sesama jenis, petting
satu periode dari perkembangan yaitu bercumbu sampai
manusia. Masa ini merupakan masa menempelkan alat kelamin, yaitu
perubahan atau peralihan dari masa dengan menggesek-gesekan alat
kanak-kanak ke masa dewasa yang kelamin dengan pasangan namun
meliputi perubahan biologik, belum bersenggama, intercourse
perubahan psikologik, dan yaitu mengadakan hubungan
perubahan sosial. Di sebagai besar kelamin atau bersentuhan diluar
masyarakat dan budaya masa remaja nikah.4
pada umumnya dimulai pada usia Seks bebas merupakan perilaku
10-13 tahun dan berakhir pada usia yang didorong oleh hasrat seksual,
18-22 tahun.1 Dalam proses kebutuhan tersebut menjadi lebih
penyesuaian diri menuju bebas jika dibandingkan dengan
kedewasaan, ada 3 tahap system regulasi tradisional dan
perkembangan remaja, masa remaja bertentangan dengan system norma
awal (10-12 tahun), masa remaja yang berlaku dalam masyarakat.4
tengah (13-15 tahun), masa remaja Pengetahun seks bebas untuk
akhir (16-19).2 remaja sangat penting sekali , hal ini
disebabkan untuk menciptakan
generasi mendatang yang lebih baik.
WHO (World Healht Kesadaran akan pentingnya
Organization) menyatakan usia pada pengetahuan tentang seks bebas
remaja terbagi menjadi 2 bagian, dikalangan anak remaja sampai saat
yaitu remaja awal usia 10-14 tahun ini belum sepenuhnya dimengerti.
dan remaja akhir usia 15-20 tahun. Padahal seharusnya pengetahuan
Sedangkan perserikatan Bangsa- tentang seks bebas diperlukan sedini
bangsa menyebut masa remaja awal mungkin.4
untuk usia antara 12-15 tahun dan WHO memperkirakan dari
usia remaja akhir antara 15-20 100% seluruh remaja yang ada di
tahun. Sementara di Indonesia, masa dunia, diperkirakan 47% nya telah
remaja masih merupakan masa terlibat dalam prilaku seks bebas.
belajar di sekolah.3 Selain dari WHO, data remaja
Beberapa bentuk seks bebas Indonesia telah terbukti melakukan
yaitu, kissing, saling bersentuhan hubungan seksual diluar nikah.
antara dua bibir manusia atau Sebanyak 10,3% dari 3,594 remaja
pasangan yang didorong oleh hasrat di 12 kota besar di Indonesia telah
seksual, necking bercumbu tidak melakukan seks bebas, berdasarkan
sampai pada menempelkan alat penelitian berbagai kota besar di
kelamin, biasanya dilakukan dengan Indonesia. Sekitar 20 hingga 30%
berpelukan, memegang payudara, remaja mengaku pernah melakukan
atau melakukan oral-geneti seks seks bebas. Dari Indonesia
adalah aktivitas menikmati organ khususnya di Jawa Barat diwakili
seksual melalui mulut. Sexual Tasikmalaya dan Cirebon hasilnya.
intercourse adalah aktivitas 17% remaja tasik mengaku sudah

3
melakukan seks pra nikah, dan 6,7% dana akan meningkatkan angka
remaja Cirebon mengaku penganut kejadian seks bebas.
seks bebas. Sebelumnya, pada juli Masalah pengetahuan remaja
2012, Annisa Foundation juga tentang seks bebas dampak besar,
pernah melakukan penelitian kepada salah satunya di SMA Negeri 1
412 orang siswa SMP dan SMA di Sukanagara , sekolah ini merupakan
Cianjur, hasilnya lebih dari 42,3% sekolah negeri yang berada di Jln
pelajar perempuan melakukan seks Raya Sukanagara No 1, sukamekar
pra nikah. Di bandung sendriri Kecamatan Sukanagara Kabupaten
teman penelitian BKKBN menyebut Cianjur.
sekitar 21-30% remaja melakukan Berdasarkan studi pendahuluan
seks pra nikah, menyamai DKI yang dilakukan pada tanggal 23
Jakarta dan Jogjakarta, lembaga Febuari 2017. Kepala sekolah SMA
swadaya masyarakat Indonesia Negeri 1 Sukanagara mengatakan
tahun 2012 melakukan polling di hampir setiap tahun ada kejadian
kota Bandung dan hasilnya 44,8% siswi hamil diluar nikah yang
mahasiswi dan remaja kota bandung menyebabkan siswi berhenti
sudah pernah melakukan hubungan sekolah. Pada tahun 2015 terdapat
intim.4 siswi kelas XII yang keluar sekolah
Berdasarkan penjelasan data-data karena seks bebas, pada tahun 2016
diatas untuk mencegah hal-hal yang terdapat siswi kelas XII keluar 4
tidak mengenai seks bebas, orang dan juga penulis melakukan
diharapkan remaja memiliki wawancara kepada 10 orang siswa
pengetahuan mengenai seks bebas, tentang pengetahuan seks bebas,
dimana pengertian seks bebas adalah faktor yang menyebabkan seks
hasil dari penginderaan manusia, bebas dan dampak seks bebas
atau hasil tahu seseorang terhadap terhadap kesehatan reproduksi
objek melalui indera yang remaja. Penulis mendapatkan data
dimilikinya (mata, hidung, telingan terdapat 3 orang siswa mengatakan
dan sebagainya). Dengan sendirinya, belum mengetahui apa itu seks
pada waktu penginderaan sampai bebas, 3 orang siswa mengatakan
menghasilkan pengetahuan tersebut belum mengetahui bentuk-bentuk
sangat dipengaruhi oleh intensitas dari seks bebas, 3 orang siswa
perhatian dan persepsi terhadap mengatakan belum mengetahui
objek. Pengetahuan seseorang faktor yang mendorong seks bebas,
terhadap objek mempunyai dan 1 orang siswa mengatakan
intensitas atau tingkat yang berbeda- belum mengetahui dampak dari seks
beda.5 Sehingga jika remaja sudah bebas.
mengetahui tentang seks bebas maka Berdasarkan uraian diatas
para remaja akan berpresepsi dengan diketahui bahwa pentingnnya
baik sehingga akan meminimaliskan peranan pengetahuan guna
angka kejadian seks bebas, jika menghadapi masalah bahaya seks
pengetahuan kurang terhadap seks bebas pada remaja khususnya anak
bebas, maka persepsi pengetahuan sekolah. Oleh sebab itu penulis
akan seks bebas akan menjadi salah, tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul tentang “Gambaran

4
Pengetahuan Remaja Putri Kelas XII bagi para pembaca khususnya
Tentang Seks Bebas di SMA mahasiswa Politeknik Kesehatan
NEGERI 1 SUKANAGARA” TNI AU Ciumbuleuit dalam
menyelesaikan Tugasnya.
B. TUJUAN PENELITIAN c. Bagi Peneliti Selanjutnya
1. Tujuan Umum Hasil penelitian Gambaran
Untuk menggambarkan pengetahuan ini sudah sangat
tingkat pengetahuan remaja putri baik, jadi diharapkan meneliti
kelas XII tentang seks bebas di tentang Gambaran sikap atau
SMA NEGERI 1 Sukanagara Hubungan antara pengetahuan
2. Tujuan Khusus dan sikap.
a. Untuk mengetahui gambaran d. Bagi Tempat Peneliti
pengetahuan remaja putri Dari hasil penelitian ini
kelas XII tentang pengertian diharapkan dapat menjadi
seks bebas. informasi yang bermanfaat serat
b. Untuk mengetahui gambaran lebih luas pengetahuan tentang
pengetahuan remaja putri seks bebas.
kelas XII tentang bentuk-
bentuk seks bebas. D. KAJIAN LITERATUR
c. Untuk mengetahui gambaran Seks bebas merupakan tingkah
pengetahuan remaja putri laku yang didorong oleh hasrat
kelas XII tentang faktor- seksual yang ditujukan dalam bentuk
faktor yang mempengaruhi tingkah laku. Aktifitas seksual pada
seks bebas. dasarnya adalah bagian dari naluri
d. Untuk mengetahui gambaran yang pemenuhannya sangat
pengetahuan remaja putri dipengaruhi stimulus dari luar tubuh
kelas XII tentang faktor- manusia dan alam berfikirnya.
faktor yang mendorong seks Meminimalkan hal-hal yang
bebas. merangsang, mengekang ledakan
e. Untuk mengetahui gambaran nafsu dan menguasainya. Masa
pengetahuan remaja putri remaja memang sangat
kelas XII tentang dampak memperhatikan masalah seksual.
seks bebas. Banyak remaja yang menyukai
f. Untuk mengetahui gambaran bacaan porno, melihat film-film
pengetahuan remaja putri porno. Semakin bertambah jika
kelas XII tentang bahaya mereka berhadapan dengan
seks bebas. rangsangan seks seperti suara,
pembicaran, tulisan, foto, sentuhan,
C. MANFAAT PENELITIAN dan lainnya. Hal ini akan mendorong
a. Bagi peneliti remaja terjebak dengan kegiatan seks
Penelitian ini sangat berguna yang haram.17
untuk menambah pengetahuan
dan wawasan E. METODE PENELITIAN
b. Bagi Institusi Pendidikan Desain penelitian ini adalah
Hasil penelitian ini dapat deskriptif. Variabel dalam penelitian
dijadikan tambahan informasi ini yaitu Variabel dalam penelitian

5
ini adalah variabel tunggal yaitu massa, social budaya dan ekonomi,
gambaran pengetahuan remaja putri lingkungan dan pengalaman.14
kelas XII tentang seks bebas di SMA
NEGERI 1 Sukanagara Kab Cianjur. 1. Gambaran Pengetahuan remaja putri
kelas XII tentang Seks bebas di SMA
Populasi dalam penelitian ini adalah
Negeri 1 Sukanagara Kabupaten
remaja putri kelas XII Di SMA Cianjur.
NEGERI 1 Sukanagara dengan Persentase
jumlah 128 siswa. Sampel yang Kategori Frekuensi
(%)
digunakan sebanyak 128 orang dan Baik 104 81.3
teknik pengambilan sampel
Cukup 24 18,8
menggunakan total sampling.
Instrumen yang digunakan yaitu Kurang 0 0
kuesioner dengan menggunakan Total 128 100
pilihan berganda. Uji validitas
menggunakan koefisien korelasi 2. Gambaran Pengetahua remaja putri
biseral. Analisa data yang digunakan kelas XII tentang Pengertian Seks Bebas
untuk pernyataan pengetahuan di SMA Negeri 1 Sukanagara
Kabupaten Cianjur.
adalah rumus persentase P= F/N x Persentase
100. Kategori Frekuensi
(%)
Baik 66 51,6
F. PEMBAHASAN
Cukup 43 33,6
Pada analisis univariat peneliti
Kurang 19 14,8
bertujuan untuk menggambarkan
pengetahuan seks bebas. Total 128 100
Pengambilan data dilakukan dengan Berdasarkan Tabel 4.1.2 diperoleh
cara membagikan kuesioner kepada hasil dari 128 responden, terbanyak
semua remaja putri kelas XII di 66 responden (51,6%) dengan
SMA sukanagara. Hasil penelitian ini pengetahuan baik. Kenapa dikatakan
menunjukkan bahwa seluruh remaja baik karena fasilitas internet disana
putri kelas XII mempunyai sudah cukup baik, sumber
pengetahuan yang baik tentang pengetahuan pun sering di dapatkan
pengetahuan seks bebas terbanyak dan penyuluhan pun sering dilakukan
104 responden (81,3%) dengan setiap setahun sekali. Hal tersebut
pengetahuan baik. Hal ini disebabkan sesuai dengan teori bahwa faktor
oleh Terlihat dari pengisisan yang mempengaruhi pengetahuan itu
karateristik responden mereka rata- adalah fasilitas, fasilitas ini
rata mengetahui dari internet, teman digunakan sebagai sumber informasi
dan penyuluhan, kenapa dikatakan untuk menambah pengetahuan,
baik karena fasilitas internet disana seperti : televise, radio, internet, dan
sudah cukup baik, sumber sebagainya.5
pengetahuan pun sering di dapatkan Dalam kuesioner yang di bagikan
dan penyuluhan pun sering dilakukan oleh peneliti terdapat 5 butir soal
setiap setahun sekali. Faktor-faktor tentang pengertian seks bebas, salah
yang mempengaruhi pengetahuan satu pertanyaan yang banyak dijawab
yaitu pendidikan, informasi/media benar oleh responden yaitu bahwa
hubungan sekssual dengan lawan

6
jenis tanpa adanya ikatan pernikahan didorong hasrat seksual adalah
itu adalah seks bebas. Begitupun kissing, responden mengetahui itu
menurut teori pengertian seks bebas jawabannya karena responden sudah
adalah hubungan antara dua orang mengetahui dan memahami apa yang
dengan jenus kelamin yang berbeda di maksud dengan persetubuh, oral
dimana terjadi hubungan seksual seks, dan bersenggama. Begitupun
tanpa adanya ikatan pernikahan, menurut teori kissing itu adalah
bebas dan berganti-ganti pasangan. persentuhan laki-laki dan perempuan
Seks bebas dapat diartikan sebagai disekitar muka.19
pola prilaku seks yang bebas dan
tanpa batasan, baik dalam tingkah 4. Gambaran Pengetahuan remaja putri
kelas XII tentang pengetahua Faktor
laku seks nya, maupun dengan siapa
Yang Mempengaruhi Seks bebas di
hubungan seksual itu dilakukan.12 SMA Negeri 1 Sukanagara Kabupaten
Cianjur.
3. Gambaran Pengetahuan remaja putri
kelas XII tentang pengetahuan Bentuk- Persentase
bentuk Seks Bebas di SMA Negeri 1 Kategori Frekuensi
(%)
Sukanagara Kabupaten Cianjur.
Berdasarkan Tabel 4.1.3 diperoleh Persentase
Kategori Frekuensi
hasil dari 128 responden, terbanyak (%)
113 responden (88,3%) dengan Baik 113 88,3
pengetahuan bai tentang bentuk- Cukup 15 11,7
bentuk seks bebas. Seks bebas itu Kurang 0 0
sendiri adalah Kissing, yaitu Total 128 100
berciuman berupa pertemuan bibir Baik 78 60,9
dengan bibir pada pasanagan lawan Cukup 28 21,9
jenis. Necting yaitu bercumbu tidak Kurang 22 17,2
sampai pada menempelkan alat Total 128 100
kelamin, biasanya dilakukan dengan Berdasarkan Tabel 4.1.4 diperoleh
berpelukan, memegang payudara, hasil dari 128 responden, terbanyak
atau melakukan oral seks pada alat 78 responden (60,9%) dengan
kelamin tetapi belum bersenggama. pengetahuan baik. Di pertanyaan
Petting, yaitu upaya membangkitkan pengetahuan faktor yang
dorongan seksual dengan cara mempengaruhi seks bebas ini
bercumbu sampai menempelkan alat terdapat 5 butir soal dan hampir
kelamin, dan menggesek-gesekan semua responden menjawab benar,
alat kelamin dengan pasangan namun yang pertanyaan tentang faktor
belum bersenggama.. Seksual penyebab yang diketahui sehingga
intercourse, terjadi kontak terjadi seks bebas, mereka
melakukan hubungan kelamin atau mengetahui faktor tetangga, faktor
persetubuhan.12 dari guru, dan faktor dari orangtua
Ada 5 butir soal tentang bentuk- tidak akan menyebabkan seks bebas
bentuk seks bebas, salah satunya terjadi, kecuali faktor pacar.
pertanyaan yang banyak di jawab Sehingga responden menjawab
benar oleh responden bahwa pertanyaan ini dengan benar, selain
pertemuan bibir dengan bibir yang itu responden banyak menjawab di

7
pertanyaan tentang faktor utama Total 128 100
untuk mencegah seks bebas, mereka
menjawab “pergaulan bebas” karena Berdasarkan Tabel 4.1.5 diperoleh
mereka menyadari dan tau apa hasil dari 128 responden, terbanyak
dampak dari pergaualan bebas. 83 responden (64,8%) dengan
Beberapa faktor yang pengetahuan baik. Responden sudah
mempengaruhi seks bebas itu sendiri
adalah Industri pornograf karena Persentase
Kategori Frekuensi
(%)
sangat luasnya peredaran materi Baik 116 90,6
pornografi memberi pengaruh yang Cukup 7 5,5
sangat besar terhadap pembentukan Kurang 5 3,9
pola perilaku seks mahasiswa. Total 128 100
Setelah itu pengetahuan individu
sangat baik pengetahuannya
tentang kesehatan reproduksi.
mengenai faktor pendorong seks
Banyak informasi tentang kesehatan
bebas. Faktor yang mendorong seks
reproduksi yang tidak akurat,
bebas tersebut antara lain adalah
sehingga dapat menimbulkan
tekanan dari pacar, adanya tekanan
dampak pada pola perilaku seks yang
yang datang dari teman pergaulan,
tidak sehat dan membahayakan.
adanya kebutuhan badaniyah, rasa
Kemudian dari pengalaman masa
penasaran dan pelampiasan diri.13
anak‐anak. Dari hasil penelitian Terdapat 4 butir soal yang
menunjukkan bahwa individu yang menyangkut faktor yang mendorong
pada masa anak‐anak mengalami seks bebas, responden menjawab
pengalaman buruk akan muda pertanyaan yang benar tentang motif
terjebak ke dalam aktivitas seks pada siswi remaja melakukan seks bebas,
usia yang amat muda dan memiliki faktor yang mendorong seks bebas,
kencenderungan untuk memiliki dan pertanyaan dimana remaja
pasangan seksual yang mengalami kehamila diluar nikah ,
berganti‐ganti. Sementara dari banyak remaja yang melakukan jalan
pembinaan religius. Mahasiswa yang pintas melalui abortus, 1 pertanyaan
memiliki kehidupan religius yang yang pengetahuan nya kurang dilihat
baik, lebih mampu berkata ‘tidak’ dari persentase paling rendah yaitu
terhadap godaan seks bebas tentang ciri-ciri lingkungan yang
dibandingkan mereka yang tidak berdampak seks bebas yang kurang
memperhatikan kehidupan religius.13 mengetahui tentang ciri-ciri
lingkungan yang berdampak seks
5. Gambaran Pengetahuan remaja putri bebas.
kelas XII tentang pengetahuan Faktor
Yang Mendorong Seks bebas di SMA
6. Gambaran Pengetahuan
Negeri 1 Sukanagara Kabupaten
remaja putri kelas XII tentang
Cianjur.
pengetahuan Dampak Seks bebas di
Persentase
Kategori Frekuensi SMA Negeri 1 Sukanagara Kabupaten
(%)
Cianjur.
Baik 83 64,8
Berdasarkan Tabel 4.1.6 diperoleh
Cukup 34 26,6 hasil dari 128 responden terbanyak
Kurang 11 8,6 116 responden (90,6%) dengan

8
pengetahuan baik. Pertanyaan lagi tekanan dari masyarakat yang
tentang dampak seks bebas ini lebih mencela dan menolak keadaan
banyak yaitu ada 6 butir soal. Di tersebut, dan akan menyebabkan
pertanyaan apa dampak dari seks seseorang tidak lagi berpikir untuk
bebas, apa dampak dari seks bebas membentuk keluarga, mempunyai
bagi orangtua dan penyakit apa yang anak, apalagi memikul sebuah
bisa timbul karena sering melakukan tanggung jawab. Dan ada bahaya
seks bebas, responden banyak perekonomian yaitu sex bebas akan
menjawab soal yang benar dalam melemahkan perekonomian si pelaku
menjawab pertanyaan itu karena karena menurunnya produktivitas si
resonden mengetahui dampak dari pelaku akibat kondisi fisik dan
seks bebas itu sendiri yaitu bahwa mental yang menurun,
dampak dari seks bebas itu sendiri penghamburan harta untuk
adalah terkena penyakit kelamin, memenuhi keinginan sex bebasnya.
akan menanggung aib dan malu Disamping itu sipelaku juga akan
karena kehujatan dari masyarakat. berupaya mendapatkan harta dan
Sama seperti teori beberapa dampak uang dengan menghalalkan segala
seks bebas, yaitu bahaya Fisik, cara termasuk dari jalan yang haram
bahaya fisik yang dapat terjadi dan keji seperti korupsi, menipu,
adalah terkena penyakit kelamin judi, bisnis minuman keras dan
(Penyakit Menular Sexual/ PMS) narkoba dan lain sebagainya.13
dan HIV/AIDS serta bahaya
kehamilan dini yang tak dikehendaki. 7. Gambaran Pengetahuan remaja putri
Setelah itu ada dampak bahaya kelas XII tentang pengetahuan Bahaya
perilaku dan kejiwaan yaitu sex Seks bebas di SMA Negeri 1
bebas akan menyebabkan terjadinya Persentase
Kategori Frekuensi
penyakit kelainan seksual berupa (%)
keinginan untuk selalu melakukan Baik 87 68,0
hubungan sex. Sipenderita sellau Cukup 30 23,4
menyibukkan waktunya dengan
berbagai khayalan-khayalan seksual, Kurang 11 8,6
jima, ciuman, rangkulan, pelukan, Total 128 100
dan bayangan-bayangan bentuk Sukanagara Kabupaten Cianjur.
tubuh wanita luar dan dalam.
Sipenderita menjadi pemalas, sulit Berdasarkan Tabel 4.7 dari 128
berkonsentrasi, sering lupa, bengong, responden, terbanyak 87 responden
ngelamun, badan jadi kurus dan (68,0%) dengan pengetahuan baik.
kejiwaan menjadi tidak stabil. Yang Responden sudah sangat baik
ada dipikirannya hanyalah seks dan pengetahuannya mengenai bahaya
seks serta keinginan untuk seks bebas. Responden mampu
melampiaskan nafsu seksualnya. menjawab pertanyaan di kuesioner.
Kemudian ada bahaya sosial yaitu Ada 5 butir soal yang menyangkut
dampak sosial antar lain dikucilkan, Bahaya seks bebas, pertanyaan yang
putus sekolah pada remaja banyak di jawab yang benar yaitu
perempuan yang hamil, dan pertanyaan bahaya sosial dari seks
perubahan peran menjadi ibu. Belum bebas itu apa, bahaya kejiwaan dari

9
seks bebas, responden menjawab kesehatan. Jakarta : PT. Rineka
benar karena mereka mengetahui cipta
bahaya terjadi seks bebas itu akan
terkena penyakit kelamin, depresi 2. Widyastuti, Yani dkk, 2009.
dan akan melakukan aborsi jika Kesehatan reproduksi.
terjadi kehamilan, karena mereka Yogyakarta : fitramaya
merasa panik, bingung dalam
menghadapi resiko kehamilan dan 3. Naedi (2012). Gambaran tingkat
dan akhirnya mengambil jalan pintas pengetahuan seks bebas. Depok :
dengan cara aborsi, pengalaman FIK UI
seksualitas yang terlalu dini sering
memberi akibat di masa dewasa.13 4. Lestari, Tri (2013). Gambaran
dan responden mengetahui bahwa pengetahuan seks bebas.
kejiwaan akan gila, depresi dan Majalengka : repository.upi.edu
psikologisnya terganggu karena dari
perilaku seks pranikah, pada 5. Notoadmodjo, Soekidjo (2010).
sebagian mahasiswa lain dampaknya Metolodgi penelitian kesehatan.
bisa cukup serius, seperti perasaan Jakarta : PT Rineka cipta
bersalah karena telah melanggar
norma, depresi, marah, ketegangan 6. Prawirohardjo S (2010). Ilmu
mental dan kebingungan untuk kebidanan. Jakarta : yayasan
menghadapi segala kemungkinan bina pustaka.
resiko yang akan terjadi, perasaan
seperti itu akan timbul pada diri 7. Sugiono (2011). Metode
individu jika individu menyesali penelitian pendidikan
perbuatan yang sudah (pendekatan kuantitatif
dilakukannya.13 kualitatif, dan R&D); Alfabeta
Bandung
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian 8. Notoadmodjo S (2012).Jakarta
gambaran pengetahuan remaja putri METODOLOGI PENELITIAN
kelas XII tentang seks bebas di SMA KESEHATAN : rineka cipta
Sukanagara peneliti menarik
kesimpulan bahwa sebagian besar 9. Agus riyanto. 2011. Aplikasi
tingkat pengetahuan remaja putri metodologi penelitian kesehatan.
kelas XII tentang seks bebas di SMA Nuha medika. Yogyakarta
Sukanagara termasuk kedalam
kategori baik Berdasarkan Tabel 4.1 10. Arikunto, Suharsimi. 2010.
diperoleh hasil dari 128 responden, Prosedur penelitian. Jakarta :
terbanyak 104 responden (81,3%) Rineka cipta
dengan pengetahuan baik
11. Nursalam. (2008). Konsep dan
REVERENSI Penerapan Metodologi
1. Notoadmojo, Soekidjo, 2007. Penelitian Ilmu Keperawatan,
Metodologi penelitian Jakarta : Salemba Medika

10
12. Desmita. 2010. Psikologi http://www.google.com/url
Perkembangan. Bandung: PT. Bahaya Seks Bebas Pada
Remaja Rosdakarya Remaja.pdf

13. Soetjiningsih. 2010. Tumbuh 21. Pertiwi, yuhani (2015). Tingkat


Kembang Remaja dan pengetahuan seks pranikah.
Permasalahannya.Jakarta: http://digilib.stikeskusumahusad
Sagung Seto a.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-
yuhanapert-914-1-ktiyuha-2.pdf
14. Sarwono. S.W. 2011. Psikologi
Remaja. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada

15. Hidayat, Alimul. 2007. Metode


Penelitian Kebidanan Dan
Tehnik Analisis Data.
Surabaya: Salemba Medika

16. Mubarak, WI., 2012, Ilmu


Kesehatan Masyarakat Konsep
dan Aplikasi dalam Kebidanan,
Jakarta : Salemba medika

17. Harry (2009). Mekanisme


endorphin dalam tubuh.
Diperoleh 6 mei 2015 dari
http://klikharry.files.wordpres.co
m

18. Prawirohardjo,Sarwono.2011. Il
mu Kebidanan. Jakarta: PT Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo

19. Mutiara, Wanti., Komariah. M


& Karwati. (2014). Gambaran
perilaku seksual dengan
orientasi heteroseksual
mahasiswa kos di Kecamatan
Jatinangor-Sumedang. Artikel
(online).
http://pustaka.unpad.ac.id/.
Diunduh pada 30 Juli 2016.

20. Sugiyanto. (2013). Bahaya Seks


Bebas Pada Remaja. Diambil
tanggal 20 April 2013.

11
12

You might also like