Professional Documents
Culture Documents
Minggu III
No Tujuan Pelaksanaan Penilaian
1 Dapat melakukan Jaga di BP umum dan Mengetahui keterbatasan
tindakan medis kuratif rujukan: obat dan alat kesehatan di
Dapat memberikan Melakukan anamnesis, puskesmas Kedaton
edukasi pasien mengenai pemeriksaan fisik dan Mengetahui bagaimana cara
penyakit dan diagnostik, terapi serta edukasi terhadap sikap dan
penatalaksanaannya edukasi perilaku pasien yang
termasuk pencegahan Melakukan penulisan di berbeda-beda
Menulis rekam medik rekan medik Mengetahui penulisan rekam
Melakukan wound Toilet medik di puskesmas Kedaton
dan wound Hecting
2 Melaksanakan promosi Melakukan penyuluhan Mengetahui bagaimana cara
kesehatan pada dalam gedung memberikan penyuluhan
masyarakat agar pasien mendengarkan
tentang penyuluhan yang
diberikan
3 Melakukan pemantauan Ikut serta dalam kegiatan Mengetahui pemantauan
perkembangan anak dan Posyandu perkembangan anak
pencegahan masalah Mengetahui macam-macam
kesehatan spesifik sediaan imunisasi dasar dan
cara pemberianya
4 Dapat mengetahui sistem Ikut serta dalam kegiatan Mengetahui program-
program yang ada di Lokbul program yang ada di
Puskesmas serta puskesmas Kedaton
kendalanya Mengetahui bagaimana cara
mengatasi masalah yang
menjadi kendala
keberhasilan program
5 Dapat mediskusikan Presentasi Kerangka Mengetahui kekurangan
tentang laporan Acuan Kerja (KAK) laporan managemen
managemen puskesmas managemen Puskesmas puskesmas
dalam kegiatan Lokbul
Minggu IV
No Tujuan Pelaksanaan Penilaian
1 Dapat mengetahui sistem Jaga di PONED: Mengetahui bagaimana sitem
rujukan pasien obstetri Observasi pasien inpartu rujukan di puskesmas
Kedaton
2 Dapat mengetahui deteksi Ikut kegiatan UKS : Mengetahui bagaimana cara
dini kelainan pada anak Melakukan pemeriksaan melakukan deteksi dini
sekolah mata, telinga, mulut, gigi, terhadap anak sekolah
kulit dan kuku
3 merevisi KAK laporan Bimbingan dengan kepala Mengetahui pembuatan KAK
managemen puskesmas Puskesmas Kedaton dan yang benar
dokter pembimbing Mengetahui sistem
Puskesmas pelaksanaan program di
Puskesmas
4 Menganalisis penulisan Jaga di BP umum : Mengetahui keterbatasan
resep obat yang bijak dan Menganalisis penulisan sumber daya dan obat di
rasional (tepat indikasi, resep obat yang bijak puskesmas Kedaton
tepat obat, tepat dosis, dan rasional (tepat Mengetahui mayoritas
tepat frekuensi dan cara indikasi, tepat obat, ekonomi pasien di wilayah
pemberian, serta sesuai tepat dosis, tepat kerja puskesmas Kedaton
kondisi pasien), jelas, frekuensi dan cara Mengetahui pemberian obat
lengkap, dan dapat di pemberian, serta sesuai secara bijak dan rasional
baca kondisi pasien), jelas, yang disesuaikan dengan
lengkap, dan dapat di jurnal
baca
Melakukan presentasi
farmakoterapi dengan
dokter pembimbing
puskesmas Kedaton
1. ANAMNESIS
A. Identitas pasien
Nama : An.M
Umur : 16 tahun
Alamat : Desa Bungko Lor
Pendidikan : SMP
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Hari/tanggal pemeriksaan : jumat, 22 april 2016 jam 10.30 WIB
B. Keluhan Utama
Kesemutan pada tangan dan kaki sebelah kiri
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke puskesmas Kedaton dengan keluhan kesemutan pada tangan
dan kaki sebelah kiri sejak kurang lebih satu tahun yang lalu. Keluhan dirasakan hilang
timbul tidak menentu dan tidak menjalar.
Pasien juga mengeluhkan bercak-bercak putih dan hitam di wajah yang
dirasakan sejak kurang lebih satu tahun yang lalu. Bercak –bercak putih dan hitam tidak
bertambah banyak, awalnya bercak hitam berwarna putih yang makin lama makin
hitam setelah pasien melakukan pengobatan rutin kusta selama 1 tahun. Bercak hitam
dan putih tidak disertai dengan kesemutan, baal, nyeri dan gatal. Keluhan ini juga
disertai dengan demam tidak begitu tinggi hilang timbul tidak dipengaruhi siang dan
malam yang dirasakan sejak kurang lebih satu tahun yang lalu.
Pasien kontrol rutin untuk pengobatan kusta selama 1 tahun dan minum obat
teratur sesuai anjuran dokter. Pasien tidak mengeluhkan batuk, pilek, bentol-bentol,
kemerahan pada kulit, BAK dan BAB tidak ada keluhan.
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Baru pertama kali terkena penyakit kusta
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Anggota keluarga dengan penyakit kusta disangkal
F. Riwayat Lingkungan
Pasien tinggal di Bungko Lor dengan sanitasi lingkungan yang kurang bersih
2. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status generalis
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : CM
Tanda - tanda vital : Tekanan darah : 110/60 mmHg
Nadi : 92 x/menit, regular, isi kuat
Frekuensi Napas : 24 x/menit
Suhu : 36,9 0C
Status antopometri
- BB : 25 kg
- TB : 106 cm
Status gizi :
- BB/U :-
- TB/U :-
- BB/TB :-
- BMI/U : SD 0 (normal)
Kepala : bentuk kepala normocephal, masa (-), edema (-), deformitas (-)
Mata : konjungtiva anemis (+/+), sklera anikterik (-/-), reflek pupil direk
(+/+) isokor
Telinga : simetris
Hidung : simetris
Mulut : bibir sianosis (-)
Leher : pembesaran KGB -, pembesaran kelenjar tiroid –
Thoraks :
- Inspeksi : normotorak, simetris, retraksi -, lesi –
- Palpasi : NT -, ekspansi pernapasan simetris
- Perkusi : sonor di semua lapang paru
- Auskultasi : Cor BJ1 dan BJ2 reguler, M (-), G (-)
Pulmo Vesikular Breath Sound disemua lapang paru, ronkhi
(-/-), whezing (-/-)
Abdomen :
- Inspeksi : supel, lesi –
- Auskultasi : BU normal
- Perkusi : timpani di semua regio
- Palpasi : NT -, pembesaran organ -
Ekstremitas :
- Superior : akral hangat, CRT < 2 detik, Edema (-/-)
- Inferior : akral hangat, CRT < 2 detik, Edema (-/-)
B. Status neurologis
Palpasi saraf tepi
- N. Ulnaris : penebalan/pembesaran +/-, nyeri -/-
- N. Peroneus communis : penebalan/pembesaran -/-, nyeri -/-
- N. Tibialis posterior : penebalan/pembesaran +/-, nyeri -/-
Sensoris
- N. Ulnaris : hipoestesia -/-
- N. Medianus : hipoestesia -/-
- N. Tibialis posterior : hipoestesia -/-
- Sensoris pada kelainan kulit : hipoestesia -/-
Motorik
- N. Facialis : lagopthalmus -/-
- N. Ulnaris : paresis -/-
- N. Medianus : paresis -/-
- N. Radialis : paresis -/-
- N. Peroneus comunis : paresis -/-
C. Status dermatologis
Lokasi : regio facialis, supra orbita, aurikula dekstra dan sinistra\
UKK : makula hipopigmentasi dan hiperpigmentasi
3. RESUME
Pasien laki-laki, usia 16 tahun dengan keluhan parestesia pada ekstremitas
superior dan inferior sinistra kurang lebih sejak satu tahun yang lalu. Keluhan dirasakan
hilang timbul tidak menentu dan tidak menjalar. Keluhan disertai dengan makula
hipopigmentasi dan hiperpigmentasi a/r facialis, tidak progresif. awalnya makula
hiperpigmentasi, berwarna hipopigmentasi yang makin lama makin hitam setelah
pasien melakukan pengobatan rutin MH selama 1 tahun. Bercak hitam dan putih tidak
disertai dengan kesemutan, baal, nyeri dan gatal. Keluhan ini juga disertai dengan febris
tidak begitu tinggi hilang timbul.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan Tekanan darah 110/60 mmHg, Nadi 92
x/menit, regular kuat, Frekuensi Napas 24 x/menit, Suhu 36,9 0C, N. Ulnaris dekstra
teraba menebal, terdapat makula hipopigmentasi dan hiperpigmentasi regio facialis,
supra orbita, aurikula dekstra dan sinistra.
4. DIAGNOSIS BANDING
A. Neuritis MH
B. MH relaps
C. Tinea Versikolor
6. DIAGNOSIS KERJA
Neuritis MH + Tinea Versikolor
7. TERAPI
A. Non medikamentosa
- Jaga higienis kulit
B. Medikamentosa
- Prednison 1x 25 mg P.O setelah makan
- Vit. B com 1x1 tab setelah makan
- PCT 3 x 250 mg jika demam
- Ketokonazol cr 3 x 1 ue
8. PROGNOSIS
- Quo ad vitam : bonam
- Quo ad sanationam : bonam
- Quo ad functionam : bonam
LAPORAN FARMAKOTERAPI I
1. ANAMNESIS
A. Identitas pasien
Nama : Ny. T
Umur : 35 tahun
Alamat : Pegagan Lor
Pendidikan : SMP
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : menikah
Pekerjaan :-
Hari/tanggal pemeriksaan : senin, 25 april 2016 jam 10.00 WIB
B. Keluhan Utama
Nyeri tenggorokan
C. Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri tenggorokan sejak 1 minggu yang lalu dirasakan terus menerus. Awalnya
keluhan ini terasa mengganjal di tenggorokan. Keluhan ini juga disertai dengan nyeri
saat menelan, demam tidak terlalu tinggi, dan batuk berdahak. Tiga hari yang lalu
pasien sudah berobat ke pkm diberi 3 macam obat GG, PCT dan vitamin B comp,
karena tidak membaik pasien berobat lagi
D. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat dengan keluhan yang sama disangkal
E. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat keluarga dengan keluhan yang sama di sangkal
2. PEMERIKSAAN FISIK
A. Status generalis
Keadaan umum : tampak sakit ringan
Kesadaran : CM
Tanda - tanda vital : Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 92 x/menit, regular, isi kuat
Frekuensi Napas : 24 x/menit
Suhu : 37,2 0C
Kepala : bentuk kepala normocephal, masa (-), edema (-), deformitas (-
)
Orbita : konjungtiva anemis (+/+), sklera anikterik (-/-), reflek pupil
direk (+/+) isokor
Aurikula : simetris
Nasal : simetris
Oral : bibir sianosis (-)
NPOP + CO : T2-T2 hiperemis, kripta + tidak melebar, detritus -; OP
hiperemis –
Leher : pembesaran KGB -, pembesaran kelenjar tiroid –
Thoraks :
- Inspeksi : normotorak, simetris, retraksi -, lesi –
- Palpasi : NT -
- Perkusi : sonor di semua lapang paru
- Auskultasi : Cor BJ1 dan BJ2 reguler, M (-), G (-)
Pulmo Vesikular Breath Sound disemua lapang paru, ronkhi
(-/-), whezing (-/-)
Abdomen :
- Inspeksi : supel, lesi –
- Auskultasi : BU normal
- Perkusi : timpani di semua regio
- Palpasi : NT -, pembesaran organ -
Ekstremitas :
- Superior : akral hangat, CRT < 2 detik, Edema (-/-)
- Inferior : akral hangat, CRT < 2 detik, Edema (-/-)
3. RESUME
Pasien wanita usia 35 thn datang dengan keluhan sore throat sejak 1 minggu yang
lalu dirasakan terus menerus. Awalnya keluhan ini terasa mengganjal di tenggorokan.
Keluhan ini juga disertai dengan odinofagia, febris tidak terlalu tinggi, dan cough with
phlegm. Tiga hari yang lalu pasien sudah berobat ke pkm diberi 3 macam obat GG, PCT
dan vitamin B comp, karena tidak membaik pasien berobat lagi.
Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, N 92x/m, RR 24x/m, suhu 37,2
c, NPOP + CO : T2-T2 hiperemis, kripta + tidak melebar, detritus -; OP hiperemis –
4. DIAGNOSIS BANDING
Tonsilitis akut susp. ec bacterial infection
DD : Tonsilitis akut susp. ec viral infection
6. DIAGNOSIS KERJA
Tonsilitis akut susp. ec bacterial infection
7. TERAPI
A. Non medikamentosa
- Kumur air hangat
- Perbanyak asupan cairan
- Hindari makan dan minum yang pedas dan dingin
B. Medikamentosa
- Amoxicilin 3 x 500 mg setelah makan
- PCT 3 x 500 mg PO setelah makan
- Dexametason 3 x 0,5 mg PO setelah makan
- Vit. C 2 x 1 tab setelah makan
8. PROGNOSIS
- Quo ad vitam : bonam
- Quo ad sanationam : bonam
- Quo ad functionam : bonam
ANALISIS FARMAKOTERAPI I
– Tepat indikasi dan obat : pemberian kortikosteroid dapat diberikan pada pasien tonsilitis
untuk mengurangi peradangan (guideline management of sore throat, 2010).
– Tepat dosis, frekuensi dan cara pemberian : pemberian dexametasone sesuai dengan
dosis, frekuensi, dan cara pemberian. Dosis dexametasone dewasa 0,5 – 10 mg/hr di bagi
3-4 dosis setelah makan (dechare.com)
– Sesuai kondisi pasien :
• Dari segi biaya kesehatan sesuai dgn kondisi pasien, karena pasien di klem BPJS
• Dari segi klinis tepat karena pasien mengalami peradangan
3. Amoxicilin 3 x 500 mg setelah makan
– Tepat indikasi dan obat : sebuah penelitian menunjukan tidak ada perbedaan durasi
penyakit pada pasien dengan pamberian antibiotik, pemberian antibiotik di tunda setelah
3 hari penyakit dan tanpa antibiotik (guideline management of sore throat, 2010). Viral
infection bersifat self limiting disease, Sedangkan pasien sudah mengeluhkan
penyakitnya selama 1 minggu dan minum obat tanpa antibitoik akan tetapi keluhan tidak
membaik.
– Tepat dosis, frekuensi dan cara pemberian : pemberian Amoxicilin sesuai dengan dosis,
frekuensi, dan cara pemberian. Dosis Amoxicilin dewasa 3 x 250 – 500 mg/hr sebelum
atau setelah makan (mims, 2013).
– Sesuai kondisi pasien :
• Dari segi biaya kesehatan sesuai dgn kondisi pasien, karena pasien di klem BPJS
• Dari segi klinis tepat karena pasien sudah mengeluhkan penyakitnya selama 1
minggu dan minum obat tanpa antibitoik akan tetapi keluhan tidak membaik.
4. Vit. C 2 x 1 tab setelah makan
– Tepat indikasi dan obat : fungsi vitamin C bagi tubuh banyak salah satunya meningkatkan
sistem kekebalan tubuh (carasehat.net). Dalam guideline management of sore throat
tidak di sebutkan rekomendasi pemberian vitamin C pada kasus tonsilitis.
– Tepat dosis, frekuensi dan cara pemberian : pemberian vit. C sesuai dengan dosis,
frekuensi, dan cara pemberian. Dosis vit. C dewasa 1-2 x 50 – 100 mg/hr sebelum atau
setelah makan (mims, 2013 dan publichealth, 2012).
– Sesuai kondisi pasien :
• Dari segi biaya kesehatan sesuai dgn kondisi pasien, karena pasien di klem BPJS
• Berdasarkan guideline management of sore throat tidak ada rekomendasi pemberian
vit C pada kasus tonsilitis