You are on page 1of 9

<ANATOMI SISTEM

PENCERNAAN>

16 Desember 2009
dr. Dirwan Suryo Soularto

Sebelumnya, aq minta maaf lagi y, coz!. Lagi2 aq kbagian ngedit kul yg slidenya pake B.inggris. Jadinya aq
ngartiinnya pun, dengan bahasa Inggris yg pas2an…. Hehehe,, moga aja materi kuliah yg aq edit ni, bakalan
berguna bwt tmen2 smua. Aminnnnn.,, langsung aja yaaa!!!!! Mariiiiii qtaaaa bellllaaaajjjaaarrr…….

Gaster / ventriculus
Merupakan saluran pencernaan setelah oesophagus berfungsi untuk
mencerna bolus secara mekanik menggunakan gerak peristaltik gaster dan
kimiawi (mengeluarkan enzim pencernaan seperti lipase, peptin, HCl).
Makanan yang telah dicerna berjalan menuju duodenum dinamakan kimus.
Tingkat keenceren kimus tergantung pada jumlah zat yang dimakan, air dan
sekresi lambung. Di dalam lambung memiliki fungsi motorik sebagai tempat
penyimpanan makanan, pencampuran makanan, dan pengosongan kimus di
lambung.

Usus halus (Intstineum Tenue)


• Fungsi : digesti dan absorbsi (terutama di jejenum)
• Duodenum:
– Bentuk U, panjang ± 24cm
– Retroperitoneal
– Papilla duodeni major  muara ductus choledochus dan ductus
pancreaticus

Blok 3 (Kedokteran Dasar 1) ][ Minggu ke 4- [1]


Selesai ][ Editor : Fatin
<ANATOMI SISTEM
PENCERNAAN>
• Jejenum dan Ileum
– mukosa : terdapat lipatan yang disebut villi berfungsi untuk
memperluas permukaan
– 6-7m, batas tidak tegas  2/5 proximal jejenum, 3/5 distal ileum
– Jejenum: kosong, dinding tebal, lebih vasculer, sebagian besar di
r. umbilicalis
– Ileum : dinding lebih tipis, vascularisasi sedikit, r.
hypogastrica – pelvis
• Vascularisasi:
– A. mesenterica superior
– V. porta

Didalam usus halus terjadi pencernaan mekanik dengan gerak


peristaltik dinding usus serta perncernaan dengan mengeluarkan
enzim dari pankreas dan hepar. Di usus halus juga terjadi absorbs
nutrisi dan zat-zat yang berguna untuk tubuh. Sebagai nutrisi yang
diserap disalurkan ke hati untuk diolah.

Usus besar (Intestinum Carasum )


Berfungsi dalam mengabsorbsi air , mineral dan vitamin & membuang feces.
Panjangnya 1,5 m. memiliki bagian khas yaitu taenia coli, haustrae,
appendices epiploica.
Yang terdiri dari 4 bagian yaitu :
 Caecum merupakan muara ileum (orificium ileocaecalis) dan appendix
vermiformis
 Colon
Terdiri dari 4 bagian yaitu :
• Colon ascendens:
– 12-20cm, valva ileocecalis – flexura coli dextra
– Retroperitoneal
• Colon transversum
– 40-50cm
– Paling besar
– Flexura coli dextra – flexura coli sinistra
– Penggantung: mesocolon transversum

Blok 3 (Kedokteran Dasar 1) ][ Minggu ke 4- [2]


Selesai ][ Editor : Fatin
<ANATOMI SISTEM
PENCERNAAN>
• Colon descendens
– Flexura coli sinistra – apertura pelvis superior
– retroperitoneal
• Colon sigmoideum
– Bentuk S, panjang 15-80cm
– Bentuk dan posisi tergantung pada jumlah isinya, yaitu
feses
– Colon descendens – rectum
– Penggantung: mesocolon sigmoideum

 Rectum dan canalis analis


– Panjang lk 12cm
– Tidak mempunyai penggantung usus (mesenterium)
– Bagian yang melebar: ampulla recti
– Pada rectum terdapat plexus hemorhoidalis. Jika membesar
disebut hemoroid
– Berakhir sebagai anus pada perineum
– m. sphincter ani internus (otot polos), dalam keadaan normal
tertutup
– m. sphincter ani externus (otot lurik), bisa di kendalikan

KELENJAR PENCERNAAN
Hepar
• Regio hypocondriaca dextra dan epigastrium
• Terdiri atas 2 lobus: dexter dan sinister
• Intraperitoneal, kecuali area nuda
• Penggantung hepar:
– Lig. Falciforme hepatis
– Lig. Teres hepatis
– Lig. Triangulare dextrum
– Lig. Triangulare sinistrum
– Lig. Hepatorenale
• Memiliki fungsi sebagai produksi cairan empedu dengan alur sebagai
berikut :
 Ductus hepaticus dexter dan sinister  ductus hepaticus comunis :
1) ductus choledochus  papilla duodeni mayor
2) Vesica velea  ductus cysticus  ductus choledocus  dst

Vesica fellea
• Kantong berbentuk buah peer
• Fungsi: memekatkan empedu
• Daya tampung: 30-60 ml
• Bagian-bagiannya:
– Fundus vesica fellea

Blok 3 (Kedokteran Dasar 1) ][ Minggu ke 4- [3]


Selesai ][ Editor : Fatin
<ANATOMI SISTEM
PENCERNAAN>
– Corpus
– Collum  berlanjut sebagai ductus cysticus
Pankreas
• Memiliki panjang 12-15 cm
• Terletak pada regio epigastrica dan hypocondriaca kiri
• Terdiri atas:
– Glandula eksokrin  c. pancreas  ductus pancreaticus 
duodenum
ductus pancreaticus + ductus choledocus  ampulla
hepatopancreraticus = ampulla Voter  papilla duodeni mayor
– Glandula endokrin  insulin dan glukagon  darah
• Bagian-bagian dari pangkreas :
– Caput (kepala)
– Collum (leher)
– Corpus(badan)
– cauda (ekor)
Struktur Tunica dari GIT:
1. Tunica mukosa
Tunica mukosa membatasi
lumen dari GIT, merupakan
lapisan absorptive dan
secretori. Terdiri dari epitel
columner simplek yang
didukung dengan adanya
lamina propia(jaringan tipis dari
jaringan ikat). Lamina propia
mengandung nodul limpa yang
penting dalam perlindungan melawan penyakit. Lapisan diluar lamina
propia adalah otot polos yang disebut mukosa muskularis, yang
menyediakan gerakan mengaduk secara tidak sadar. Mukosa
muskularis biasanya terdiri atas lapisan sirkular dalam yang tipis dan
lapisan longutudinal luar dari otot polos, yang memisahkan mukosa
dari sub mukosa. Sel goblet yang terspesialisasi di mucosa sepanjang
GIT menghasilkan mucus/ lender.

2. Tunica Submucosa
Terdiri atas jaringan ikat padat dengan
banyak pembuluh darah dan pembuluh
limfe dan suatu plexus saraf submukosa
(yang disebut dengan plexus
Meissener). Lapisan ini juga
mengandung kelenjar dan jaringan
limfoid. Molekul yang terserap yang

Blok 3 (Kedokteran Dasar 1) ][ Minggu ke 4- [4]


Selesai ][ Editor : Fatin
<ANATOMI SISTEM
PENCERNAAN>
melewati sel epithel columnarnya mukosa, masuk ke pembuluh darah atau
ductus limfenya submukosa.

3. Tunica muscularis
Tunica muscularis bertanggung jawab pada kontraksi dan pergerakan
peristaltic yang melewati GIT. Tunica ini mengandung sel sel otot polos
yang tersusun sebagai spiral dan
dibagi dalam 2 lapisan lagi sesuai
arah utama jalannya sel otot. Di
lapisan dalam(dekat lumen) susunan
sel otot umumnya melingkar. Di
lapisan luar, sebagian besar
susunannya memanjang. Kontraksi
dari lapisan ini memindahkan
makanan melewati saluran dan
secara fisik melumatkan dan
mengaduk makanan dengan enzim
pencernaan.
Plexus saraf mienterikus(atau plexus Auerbach terletak di antara dua
lapisan otot, dengan saraf mayor menyuplai GIT. Termasuk neuron dan
ganglia dari kedua simpatik dan parasimpatik divisi dari ANS.

4. Serosa
Serosa melengkapi dinding GIT. Terdiri
dari lapisan epithelium squamous
selapis dan sedikit jaringan ikat. Di
dalam rongga perut, serosa menyatu
dengan mesenterium yang menopang
usus dan menyatu dengan
peritoneum( yaitu membrane serosa
yang melapisi dinding rongga). Akan
tetapi, di tempat terbentuknya
hubungan organ pencernaan dengan
organ atau struktur lain, serosa tersebut
digantikan oleh lapisan adventisia tebal
yang terdiri atas jaringan ikat yang mengandung pembuluh dan saraf
tanpa adanya sel epitel selapis.

PERITONIUM
• Peritoneum parietale  membran serosa yang melapisi permukaan
dalam cavum abdominalis dan cavum pelvis
• Peritoneum viscerale  bag. Peritoneum parietale (yang membalik)
dan menutupi organ dalam cavum abdominale dan cavum pelvis

Blok 3 (Kedokteran Dasar 1) ][ Minggu ke 4- [5]


Selesai ][ Editor : Fatin
<ANATOMI SISTEM
PENCERNAAN>
• Cavum peritoneal: ruangan antara peritoneum parietale dan viscerale
 isi: cairan serosa
– Saccus peritonei mayor
– Saccus peritonei minor (bursa omentalis)
 Dihubungkan dengan oleh foramen epiploicum Winslow

Arteri Systema Digestorius

Blok 3 (Kedokteran Dasar 1) ][ Minggu ke 4- [6]


Selesai ][ Editor : Fatin
<ANATOMI SISTEM
PENCERNAAN>

Blok 3 (Kedokteran Dasar 1) ][ Minggu ke 4- [7]


Selesai ][ Editor : Fatin
<ANATOMI SISTEM
PENCERNAAN>

Vena Systema Digestorius

Inervasi Systema Digestorius

Blok 3 (Kedokteran Dasar 1) ][ Minggu ke 4- [8]


Selesai ][ Editor : Fatin
<ANATOMI SISTEM
PENCERNAAN>
REGIO ABDOMEN

Blok 3 (Kedokteran Dasar 1) ][ Minggu ke 4- [9]


Selesai ][ Editor : Fatin

You might also like