Professional Documents
Culture Documents
3. RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan Utama
Benjolan di lipat paha sebelah kanan.
b. Riwayat penyakit sekarang
Benjolan di lipat paha kanan, dialami penderita sejak kurang lebih 2 tahun sebelum masuk
rumah sakit. Benjolan dirasakan penderita keluar masuk. Benjolan keluar dan membesar bila
penderita mengangkat beban berat atau berjalan jauh dan benjolan akan masuk kembali bila
penderita beristirahat (tiduran). Penderita tidak merasakan nyeri, mual muntah, serta demam.
Frekuensi kencing ± 3 kali sehari, kencing tidak terputus-putus, tidak dirasakan nyeri saat
BAK.
Rectal Toucher : Tonus sfingther ani cekat, ampula kosong, mukosa licin, prostat kesan
normal.
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
Hb : 14,1 gr%
Leukosit : 4800/mm3
Trombosit : 188.000/mm3
Radiologi
EKG : LAHB
B. ANALISA DATA
No Data Etiologi Problem
1. DS : Tindakan Nyeri
- Klien mengatakan lemas
untuk bergerak
- Klien mengatakan nyeri di
bagian bekas operasi
DO :
- Klien tampak lemah
- Terdapat luka insisi
- Terdapat jahitan di perut
Adanya
insisi bedah
Nyeri
Ga
ngguan
nyaman/Nyeri
jam
Perubahan suhu
tubuh
Gangg
uan Berkemih
3. DS : Tingkat Kurang
- Klien / keluarga mengatakan pendidikan pengetahuan
tidak mengetahui komplikasi, rendah
cara perawatan serta tanda dan
gejala dari hernia
DO :
keterbatasan
- Klien dan keluarga tampak
pengatahuan
bingung saat ditanya
komplikasi, cara perawatan
serta tanda dan gejala dan dari
hernia
- Klien dan keluarga tampak
tidak bisa menunjukkan cara Kurang
penanggulangan pasien hernia pengetahuan
mengenai
penyakit hernia
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri (khususnya dengan mengedan) yang berhubungan dengan kondisi hernia atau
intervensi pembedahan.
2. Retensi urine (resiko terhadap hal yang sama) yang berhubungan dengan nyeri, trauma dan
penggunaan anestetik selama pembedahan abdomen.
3. Kurang pengetahuan : potensial komplikasi GI yang berkenaan dengan adanya hernia dan
tindakan yang dapat mencegah kekambuhan mereka.
D. INTERVENSI
NO Dx Keperawatan NOC NIC RASIONAL
1. 1. Nyeri (khususnya Hasil yang a. Kaji dan catat nyeri a.Untuk
dengan mengedan) diperkirakan : b. Beritahu pasien untuk mengetahui
yang berhubungan dalam 1 jam menghindari tingkat nyeri
dengan kondisi intervensi, mengejan, meregang,b. Mengejan ,
hernia atau -persepsi batuk dan batuk dan
intervensi subjektif klien mengangkat benda meregang
pembedahan. tentang yang berat. dapat
ketidaknyamananc. Ajarkan bagaimana memperbesar
menurun seperti bila menggunakan resiko hernia
ditunjukkan skala dekker (bila c. Dekker adalah
nyeri. diprogramkan). terapi yang
- Indikator d. Ajarkan pasien baik untuk
objektif seperti pemasangan hernia
meringis tidak penyokong d. Kompres
ada/menurun. skrotum/kompres es dingin dapat
yang sering mengendalikan
diprogramkan untuk / mengurangi
membatasi edema dan nyeri
mengendalikan nyeri. e. Analgesik
2. e. Berikan analgesik dapat
sesuai program. mengurangi
nyeri
a. Kaji dan catat
distensi suprapubik
atau keluhan pasiena. Untuk
Hasil yang tidak dapat berkemih. mengetahui
diharapkan b.: Pantau haluaran perkembangan
Retensi urine dalam 8-10 jam urine. Catat dan kondisi klien
(resiko terhadap hal pembedahan, laporkan berkemihb. Urine adalah
yang sama) yang pasien berkemih yang sering < 100 ml tolak ukur dari
berhubungan tanpa kesulitan. dalam suatu waktu. fungsi ginjal
dengan nyeri, Haluaran urine c.³ Permudah berkemih
trauma dan 100 ml selama dengan
penggunaan setiap berkemih mengimplementasika c. Merangsang
anestetik selama dan adekuat n : pada posisi normal berkemih
3. pembedahan (kira-kira 1000- untuk berkemih adalah cara
abdomen. 1500 ml) selama rangsang pasien untuk
E. IMPLEMENTASI
Tgl/jam Dx keperawatan Tindakan Paraf
10 2. Nyeri (khususnya dengan a. Mengkaji dan TT
November mengedan) yang mencatat nyeri
2011 berhubungan dengan b. Memberitahu
09.00 kondisi hernia atau pasien untuk
WITA intervensi pembedahan. menghindari
mengejan,
meregang, batuk
dan mengangkat
benda yang berat.
c. Mengajarkan
bagaimana bila
menggunakan
dekker (bila
12 diprogramkan).
November d. Mengajarkan
2011 pasien
09.00 pemasangan
WITA penyokong
skrotum/kompres
es yang sering
diprogramkan
untuk membatasi
edema dan
mengendalikan
nyeri.
13 e. Memberikan
November analgesik sesuai
2011 program.
09.00
WITA Retensi urine (resiko
a. Mengkaji dan
terhadap hal yang sama) mencatat distensi
yang berhubungan dengan suprapubik atau
nyeri, trauma dan keluhan pasien
penggunaan anestetik tidak dapat
selama pembedahan berkemih.
abdomen. b. Memantau
haluaran urine.
Mencatat dan
melaporkan
berkemih yang
sering < 100 ml
dalam suatu
waktu.
c. Mempermudah
berkemih dengan
mengimplementas
14 ikan : pada posisi
November normal untuk
2011 berkemih
rangsang pasien
09.00
dengan
WITA
mendengar air
mengalir/tempatka
n pada baskom
hangat.
c. Menganjurkan
pasien untuk
mengkonsumsi
diit tinggi residu
atau menggunakan
suplement diet
serat untuk
mencegah
konstipasi,
anjurkan masukan
cairan sedikitnya
2-3 l/hari untuk
meningkatkan
konsistensi feses
lunak.
d. Memberitahu
pasien mekanika
tubuh yang tepat
untuk bergerak
dan mengangkat.
F. EVALUASI
Catatan perkembangan
Tanggal /Jam Dx Perkembangan SOAP
Keperawatan
10 November
1. S : Keluar benjolan dilipat paha kanan
2011 O:
09.00 WITA KU : Cukup Kes : Compos mentis
Tensi 120/80 mmhg, Nadi 84 x/menit,
Respirasi 22 x/menit, Suhu 36,4oC
Regio inguinalis dekstra : terdapat
benjolan yang dapat keluar masuk.
A : Hernia inguinalis lateralis dekstra
reponibilis
P : Bed rest
Pro herniotomi dengan pemasangan
mesh
12 November
2011 S : (-)
S : (-)
O : KU : Cukup Kes : Compos mentis
Tensi 120/80 mmhg, Nadi 80 x/menit,
Respirasi 22 x/menit, Suhu 36oC
Regio inguinalis dekstra : terdapat
benjolan yang dapat keluar masuk.
A : Hernia inguinalis lateralis dekstra
reponibilis
P : Dilakukan herniotomi dengan
pemasangan mesh
Laporan operasi.
IVFD RL : D5% = 2 : 2 → 28
gtt/menit
Interome 2 dd 1 gr → i.v
Metronidazole 3 dd 1 → drips
Ranitidin 3 dd 1 amp → i.v
Ketorolac 3% drips dalam D5
100 cc/8 jam
Puasa bila Bu (+) dan
penderita sadar betul boleh
minum sedikit demi sedikit
Interome 2 dd 1 gr → i.v
Metronidazole 3 dd 1 → drips
Ranitidin 3 dd 1 amp → i.v
Ketorolac 3% drips dalam D5 100 cc/8
jam
Diet makanan lunak
Mobilisasi ( miring kanan/kiri )
16 November
2011 S : Nyeri pada luka bekas operasi
mulai berkurang
9.00 WITA
O : KU : Cukup Kes : Compos mentis
Cefixime 2 dd 1 caps
Ultracet 2 dd 1
Kalmex 3 dd 1
Mobilisasi
18 November
2011
P : Cefixime 2 dd 1 caps
19 November Ultracet 2 dd 1
2011 Kalmex 3 dd 1
9.00 WITA Mobilisasi
Mobilisasi
S : (-)
P : Cespam 2 dd 100 mg
Metronidazole 3 dd 500 mg
Intervensi dihentikan
25 November
Kontrol poli jika obat habis
2011
9.00 WITA
S: klien mengatakan sulit BAK
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi, pertahankan
keadaan klien.
A: masalah teratasi
2.
A: masalah teratasi
3.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Hernia adalah penonjolan sebuah organ atau struktur melalui mendeteksi di dinding otot
perut. Hernia umumnya terdiri dari kulit dan subkutan meliputi jaringan, sebuah peritoneal
kantung, dan yang mendasarinya visera, seperti loop usus atau organ-organ internal lainnya.
2. Hernia kongenital disebabkan oleh penutupan struktural cacat atau yang berhubungan dengan
melemahnya otot-otot normal. Hernia diklasifikasikan menurut lokasi di mana mereka
muncul. Sekitar 75% dari hernia terjadi di pangkal paha. Ini juga dikenal sebagai hernia
inguinalis atau femoralis. Sekitar 10% adalah hernia ventral atau insisional dinding abdomen,
3% adalah hernia umbilikalis. Jenis lain dapat mencakup hiatus hernia dan diafragmatik
hernia.
3.2 Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan adalah diharapkan agar pembaca melatih
penguatan otot yang mungkin dapat membantu. Menjaga berat badan normal, sehat secara
fisik, dan menggunakan teknik mengangkat yang tepat dapat mencegah herniasi. Awal
pengakuan dan diagnosis herniasi sangat membantu dalam pencegahan tercekik. Setelah
herniasi terjadi, individu harus mencari perhatian medis dan menghindari mengangkat dan
tegang, yang berkontribusi pada cekikan.
DAFTAR PUSTAKA
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. D
Umur : 59 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : SD
Alamat :Jln.Karang kemiri RT.03 RW.06 Karang lewas bumiayu
Tanggal Masuk kepoli : 07 Desember 2009
Tanggal masuk bangsal: 14 Desemeber 2009
No CM : 093388
B. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign : Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 22 x/menit
Suhu : 36,50C
Status Generalis : Dalam batas normal
Status Lokalis : Regio Scrotalis dekstra
- Inspeksi : Tampak benjolan sebesar telur ayam, tidak berwarna merah, tidak tegang.
- Palpasi : Benjolan terpisah dari testis, nyeri tekan (-), kenyal, test transiluminasi (-).
- Auskultasi : Bising Usus (+) ↓
- Rectal Toucher : Tonus sfingter ani (+), ampula rekti kolaps (-), mukosa licin, pembesaran prostat (-
).
Sarung tangan : Feses (-), darah (-), lendir (-).
V. DIAGNOSA KERJA
Hernia Scrotalis Dekstra Reponible
VIII. TERAPI
Operatif : Hernioraphy elektif
IX. PROGNOSIS
Dubia ad bonam
A. Latar belakang
Kesehatan merupakan bagian penting bagi hidup kita, dimana dengan hidup sehat kita bisa
menjalankan semua aktifitas dengan baik, pada zaman seperti sekarang ini diamana tantangan
hidup semakin besar dan kebutuhan hidup jaga semakin banyak sehingga manusia dituntut
untuk bekerja keras agar kebutuhanya terpenuhi semuanya sampai mengesampingkan
kesehatan, padahal semakin berat pekerjaan semakin banyak penyakakit yang ditimbulkan,
seperti hernia penyakit ini bisa timbul karna pekerjaan yang keras seperti mengangkat benda
– benda berat.
Hernia merupakan penyakit yang sering ditemukan dimasyarakat. Penyakit ini ditandai
dengan adanya penonjolan isi perut melalui bagian dinding perut yang lemah, kelainan ini
terutama ditemukan di daerah lipat paha. Hernia bisa terjadi disemua umur, juga banyak pada
usia produkif, sehingga mempunyai dampak sosial ekonomi yang cukup signifikan, oleh
karena itu penanganan penyakit hernia yang efektif dan efisien sangat diperlukan
Insidens hernia inguinalis pada bayi dan anak antara 1 dan 2 % kemungkinan terjadi hernia
pada sisi kanan 60 % sisi kiri 20 – 25 % dan bilateral 15 % insidens inguinalis pada orang
dewasa kira – kira 2 % umumnya terapi operatif merupakan terapi satu – satunya yang
rasional . usia lanjut tidak merupakan kontra indikasi operasi efektif ( Sjamsuhidayat de jong
1998 )
Di Indonesia pasien hernia sering kali datang dalam keadaan terlambat, karena banyak orang
tidak mengetahui, mungkin juga biayanya mahal. Padahal itu merupakan yang upnormal saja.
Upnormal bukan karena suatu organic disease tetapi suatu kelainan anatomi, bukan organ
yang upnormal, tetapi anatomi ada lobang yang besar, sehingga dia menonjol. Oleh karena
adanya perubahan anatomi ditubuh maka salah satunya jalan harus dilakukan pengobatan
dengan bedah (http://www.idionline.org/artikel).
Data statistik yang di peroleh dari Rumah Sakit 2 tahun dari tahun 2008 – 2009 jumlah
penderita hernia di ruang bedah adalah sebagai berikut ada tahun 2008 dari bulan
Januari sampai desember adalah 211 orang dan pada tahun 2009 dari bulan Januari sampai
bulan mei 109 orang yang menderita hernia, total pnderita hernia diruang bedah Rumah
sakit Adalah 320, dari data terebut dapat di simpulkan tidak ada peningkatan atau penurunan
jumlah penderita hernia pada bulan januari sampai bulan Mei 2008 dan januari sampai Mei
2009 Di Rumah Sakit tahun 2008 dan 2009 karena data yang di peroleh dari data statistik
Rumah Sakkit pada tahun 2009 sampai bulan Mei hampir sama dengan tahun 2009 yaitu 108
dan 109.
Berdasarkan data statistik di atas penulis tertarik untuk melakukan Asuhan keperawatan pada
Tn. XYZ dengan ( HILD ) post operasi hernia inguinalis lateralsi dextra dan penulis mencoba
memaparkan tentang segala permasalahan tentang hernia yang ada. karena penulis merasa
penting untuk memberikan asuhan keperawatan pada pasien hernia secara komperhensif.
Dari hal tersebut,penulis mencoba mengangkat judul Asuhan keperawatan pada Tn. XYZ
dengan hernia inguinalis lateralis dextra ( HILD )post operasi hernioraphy,wial exucise +
siple closure Di Ruang ABCD Rumah Sakit .
B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Penulis dapat menerapkan asuhan keperawatan pada pasien Tn. XYZ dengan ( HILD )post
operasi hernioraphy,wial exucise + siple closure secara comprehensif dan mampu
mendokumentasikanya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan Khuaus dari penulisan kasus ini adalah untuk :
a. Melaksanakan pengkajian pada klien dengan ( HILD ) post operasi hernioraphy, wial
exucise + simple closure.
b. Membuat analisa data dari hasil pengkajian dan menetapkan diagnosa keperawatan
pada pasien ( HILD ) post operasi hernioraphy, wial exucise + simple closure.
c. Menetapkan rencana keperawatan pada pasien dengan ( HILD ) post operasi hernioraphy,
wial exucise + simple closure.
d. Melaksanakan implementasi keperawatan pada pasien ( HILD ) post perasi hernioraphy,
wial exucise + simple closure.
e. Meleksanakan evaluasi implementasi keperawatan yang telah dilakukan pada pasien
dengan ( HILD ) post operasi hernioraphy, wial exucise + simple closure.
f. Melaksanakan dokumentasi terhadap tindakan proses keperawatan pada pasien dengan (
HILD ) post operasi hernioraphy, wial exucise + simple closure.
C. Pengumpulan data
Untuk penyusunan kasus ini bersifat diskriptif dengan memaparkan pelaksanaan asuhan
keperawatan yang di lakukan secara komprehensif terhadap klien pendekatan proses
keperawatan yang terdi atas pengkajian, analisa data, dan diagnosa keperawatan, rencana
tindakan keperawatan , implementasi, evaluasi.
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang di lakukan secara
sistematis untuk menentukan masalah – masalah serta kebutuhan – kebutuhan keperawatan
dan kesehatan klien dalam pengumpulan data untuk penyusunan laporan kasus ini di gunakan
teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut:
1. Obseservasi parsitipatif
Penulis mengamati secara langsung mengenai keadaan fisik dengan respon pasien serta
keluhan yang di alami pasien dengan palapasi, inspeksi auskultasi,dan perkusi.
2. Wawancara
pengumpulan data di lakukan dengan cara melakukan wawancara langsung atau Tanya
jawab tentang hal – hal yang berkaitan dengan masalah yang di hadapi oleh klien .
3. Studi literature
Pengumpulan data di lakukan dengan cara menggali sumber – sumber pengetahuan melalui
buku – buku atau jurnal – jurnal terkini ( dapat di lakukan melalui browsing/telusuri internet)
4. Studi dokumentasi
Pemgumpulan data dilakukan dengan cara menelaah catatan – catatan tentang kasus pasien
yang terdapat pada format – format dokumentasi manapun yang ada pada rekam medik.
E.Sistematika Penulisan.
BAB I: Pendahuluan. Membahas tentang latar belakang masalah, tujuan
penulisan, pengumpulan data, tempat dan waktu serta sistematika penulisan.
BAB II: Tinjauan Pustaka. Membahas tentang hernia inguinalis lateralis dextra. Terdiri dari
pengertian, anatomi, konsep nifas meliputi pengertian, fisiologi, etiologi, patofisiologi,
pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan yang terdiri dari penatalaksanaan umum dan
keperawatan.
BAB III: Tinjauan kasus dan pembahasan. Membahas tentang tinjauan kasus dan
pembahasannya yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi
keperawatan
BAB IV: Penutup. Terdiri dari kesimpulan dan saran.
0
Blogroll
Crystal X
Rumah Minimalis
Info Kesehatan
Natural Crystal X
Tituitbom
Keputihan
Bnalone
Posting Terbaru
Penyebab Keputihan
Keputihan
Praktikum golongan darah
Laju endap darah
Penyakit ultrashort-segment Hirschsprung Bab 1 dan 3
Statistik Pengunjung