You are on page 1of 4

Anastesi dan sedasi

dr. Syaiful Fatah, Sp.An

Konsep anastesi
 Ada namanya trias anastesi
1. Analgesik = tanpa nyeri
2. Relaksasi = tenang, nyaman
3. Sedasi = bagian dari anastesi yaitu efek ngantuk
4. Add, Disfungsi otonom
Definisi anastesi
Adalah prosedur atau tindakan pemberian obat-obatan untuk mencapai
trias anastesi,
Terbagi menjadi dua, yaitu anastesi general, lokal, dan regional.
 Anastesi general adalah hilangnya rasa sakit, hilangnya rasa nyeri terjadi
pada seluruh tubuh disertai hilagnnya kesadaran yang bersifat reversibel.
Dapat diberikan secara :
- Inhalasi
- Intravena
- Intramuskular
- Subkutan
- Per oral
- Per rektal
 Anastesi lokal adalah nyeri hilang tetapi pada suatu jarigan tertentu
Diberikan secara :
- Topikal
- Infiltrasi
 Anastesi regional adalah
Recall, thorakal ada 12 yang mepersarafi paru-paru dan lambung, lumbal 6
mempersarafi ginjal, dan saklal 4 mempersarafi bagian ekstremitar bawah
(kaki, selangkangan). Anastesi ini hanya bekerja pada daerah tertentu saja,
yang lain nya akan terblok.
Dapat diberikan secara :
- Field block
- Blok saraf tepi
- Intravena (Bier’s technique) = disuntukan di vena dengan tekanan tertentu
- Caudal
- Epidural dan spinal analgesia
Isobarik = viskositas sama dengan LCS (loquid chord spinal)

Sedasi
Adalah rasa ngantuk efek dari obat-obatan atau prosedur oemeberian obat-
obatan untuk mencapai tingat kesadaran tertentu yang terukur.
Level sedasi :
 Sedasi minimal (anxiolyisis) atau Light sedation
Pasien dalam kondisi tidur namun bisa dibangunkan. Tubuh dalam kondisi
antara sadar dan tidak sadar dan tergantung dosis obat. Yang terganggu
hanya pada kognitif, jadi seorang tidak dapat mengendalikan tubuh untuk
harus tersadar terus jika tanpa rangsagan.

 Sedasi moderet atau consious sedation


Seorang akan berespon apabila dilakukan rangsangan seperti cubitan kecil
lalu seseorang akan merespon. Pada kondisi ini seorang masih bernapas
spontan karena pasien masih mampu mempertahankan jalan napas secara
independen.
Nomalnya, seseorang dapat menahan napas hanya 2 menit saja, jika lebih
dari itu maka akan terjadi hipoksia, lalu akan menjalar keseluruh tubuh
(sistemik)

Oksigenasi : masuknya oksigen ke dalam saluran napas, mulai dari hidung


ke paru-paru
Ventilasi : penukaran O2
Kenapa terjadi oksigenasi dan tidak terjadi ventilasi, karena tidak terjadi
pertukaran atau difusi antara O2 dan CO2.

Maka sedasi haru diperhatikan, agar pasien bernafas, dan monitor agar
paru-paru mengembang, sehingga tekanan tinggi dan terjadi pertukaran O2
lalu masuk ke vena dan arteri pulmonalis.

 Sedasi dalam, atau Deep sedation. Disinilah terdapat level analgesia (tidak
nyeri)
Pasien tidak mudah dibangunkan, baik dengan rangsangan suara atau pun
taktil (cubitan). Pasien mungkin memerlukan bantuan untuk menjaga jalan
napas dan ventilasi yang cukup.

Indikasi sedasi
1. Cemas
2. Tidak kooperatif
3. Nyeri
4. Tindakan pembedahan ringan
- Cabut gigi
- Reposisi dislokasi
5. Depresi, sampai ke level trauma
6. Gangguan sistem saraf pusat
- Kejang (seizure)  epilepsi
- Kelumpuhan
Indikasi Anastesi
1. Pembedahan besar (operasi besar)
2. Gagal napas  gagal jantung
3. Atas permintaan pasien
Monitoring pasien anastesi
Perioperatif in anastesi
1. Pre operatif
2. Intra operatif
3. Post operatif
Ketiga itu adalah tanggung jawab anastesi.
Pra Intra Post
- TTV - monitoring - Pain management
- Riwayat penyakit hemodinamik - Motorik dan
- Radiologi, dilihat - monitring kesadaran sensorik assessment
status paru, jatung (consiousness) (dilihat pasien
dll ngigau atau tidak)
- Laboratori, dilihat - Rencana lanjutan
apakah pasien (Px laboratorium
anemia atau tidak pasca operasi, USG)
- Assessment
(pengakajian yang
mendalam) misal
ada riwayat diabetes,
asma, terdapat nyeri
ringan, keterbatasan
aktivitas, didukung
dengan riwayat
medis, dll
- Informed consent
- Rencana tindakan
- Persiapan, meliputi
persiapan pasien,
obat, dan alat
(puasa, penjelasan
agar siap secara
mental,

Golongan obat-obatan sedasi


1. Benzodiazepin
- diazepam (sedatif*, hipnosis)  0,5 mg/KgBB – 1,5 mg/KgBB
- midazolam (sedatif, amnesia*) 0,05 mg/KgBB sd
*Bold : lebih dominan

2. Barbiturat
- phenobarbital (sedatif, analegtik) waktu parauh lebih cepat
- tiopental (sedatif, analgetik)
Yang beda hanya waktu paruh

3. Opioid
- fentanyl (umum, sedatif, analgesia)  IV
- sufentanyl (umum, sedatif, analgesia)  per oral dan IV
- morfin (sedatif, analgesia)
4. Others
- ketamin (analgetik, sedasi euforia)
- cloral hydorat (ada propofol dan etomidate, kedua ini untuk analgesi)

*biasanya kombinasi fentanyl dan midazolam

Diskusi :
1. Kalo Cuma sedasi belum tentu ada analgesianya atau tidak ada pereda
nyeri. Dia gak sadar tapi ga bisa memberontak. Contoh obat inhalasi yang
sifatnya gas)
2. Ether (ada yang gas dan cair), biasanya dipakai untuk bius oleh penculik
hehe. Efeknya bereaksi <1 menit

You might also like