You are on page 1of 14

Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada

Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN


MENGENAI HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DENGAN PERILAKU
MENCEGAH KOMPLIKASI HIPERTENSI

Etty Komariah Sambas

ABSTRACT

Maternal mortality rate is still high in Indonesia about 359 per 100.000 live births. One of the main
causes is hypertension/eclampsia due to complications affected. The purpose of the study was to
identify correlation between characteristics and knowledge about hypertension in pregnancy with
prevention behaviour of hypertension complication. The study was conducted at RSU Dr. Soekardjo
Tasikmalaya in November-Desember 2014. The research method was analitycal descriptive with cross
sectional approach. Sampling method was total sampling with 52 respondents. Data collection
instrument was questionnaire. Data analysis were univariate, bivariate ( independent t test, Pearson
analysis correlation test, Anova one way ) and multivariate multiple regression test. The study
showed that respondent’s characteristics that had no relation with prevention behavior of pregnancy
complications were mother’s age (p= 0,831), salary (p= 0,069), employment (p= 0,225), parities (p=
0,426), bodyweight increament (p= 0,469), type of pregnancy (p= 0,928) and gestational age (p=
0,310). Variables that had correlation were educational level (p= 0,031) and knowledge (p= 0,032).
The most dominant factor in preventing behavior of pregnancy hypertension is educational level
(Beta= 0,278).

Key words: characteristics, hypertension in pregnancy, knowledge,

PENDAHULUAN Untuk menurunkan angka kematian


Masalah kesehatan utama yang ibu akibat komplikasi hipertensi dalam
sedang dihadapi bangsa Indonesia adalah kehamilan, diperlukan pelayanan
angka kematian ibu yang masih tinggi, kesehatan yang berkaitan dengan upaya
yaitu 359 per 100.000 kelahiran hidup dan peningkatan kesehatan ibu dimana salah
angka kematian bayi sebesar 34 per satu cara untuk menurunkan angka
seribu kelahiran hidup. Data ini kematian ibu (AKI) dan angka kematian
menunjukkan bahwa kesehatan ibu dan bayi (AKB) melalui pengawasan selama
bayi di Indonesia masih sangat buruk, antenatal care. Ibu hamil akan mendapat
bahkan jauh lebih buruk dari negara- pelayanan diantaranya pemantauan
negara paling miskin di Asia, seperti tekanan darah, pemeriksaan laboratorium
Timor Leste, Myanmar, Bangladesh dan guna penemuan dini komplikasi hipertensi
Kamboja (Prakarsa, 2013). WHO (2012) dalam kehamilan, pengobatan dan
menyatakan angka kematian ibu di pendidikan kesehatan. Tujuan dari
Kamboja sudah mencapai 208 per 100.000 antenatal care adalah meminimalkan
kelahiran hidup, Myanmar sebesar 130 per resiko kesakitan dan kematian, baik untuk
100.000 kelahiran hidup. ibu maupun janin dalam kandungan,
Merujuk data profil kesehatan di karena perawatan ibu hamil tidak saja
Indonesia tahun 2012, kematian ibu hamil bertujuan merawat ibu tetapi juga janin
disebabkan oleh perdarahan (28%), dalam kandungan sesuai dengan konsep
hipertensi/eklampsia (24%), infeksi fetus as a patient, sehingga perawatan
(11%), partus lama (16 %) dan abortus kehamilan hendaknya sudah dimulai
terkomplikasi (10%). Dari 24 % ibu ketika sesaat setelah konsepsi sampai
menderita yang mengalami persalinan (Reeder, 2008)
preeklamsia/eklamsia, 30 % meninggal Pelayanan antenatal care merupakan
di rumah sakit (Kemenkes, 2012). Hal ini salah satu pelayanan professional harus
terjadi karena adanya komplikasi berorientasi pada kebutuhan konsumen
perubahan anatomik dan fisiologik pada yaitu pasien (consumer/patient oriented ).
berbagai alat tubuh seperti pada ginjal, Banyak pendekatan dalam asuhan
juga sistem hemodinamik. keperawatan dilakukan perawat untuk
memberikan pelayanan keperawatan yang

34
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

bermutu, berbagai ilmu dan teori meninggal dunia, 52 orang bayi lahir
keperawatan digunakan sebagai dengan berat badan rendah, sehingga
pendekatan dalam asuhan keperawatan keluarga harus menyediakan dana yang
dengan tujuan untuk memberikan tidak sedikit karena bayi memerlukan
pelayanan keperawatan yang bermutu perawatan yang intensif di ruang
melalui hubungan professional perawat perinatologi untuk jangka waktu yang
klien dalam rangka memenuhi kebutuhan lama.
klien Interaksi antara ibu dengan perawat, Dampak lain yang timbul karena
menimbulkan rasa percaya diri dan rasa pemisahan dalam jangka waktu lama
percaya kepada petugas kesehatan, klien adalah terhambatnya pembentukan air
diharapkan waspada terhadap ancaman susu ibu yang efektif.
kesehatan diri dan janinnya, sehingga
timbul motivasi untuk memeriksakan RUMUSAN MASALAH
kehamilannya, walaupun jadwal Pemanfaatan pelayanan antenatal oleh
pemeriksaan belum tiba saatnya. Keadaan ibu hamil secara dini merupakan tindakan
tersebut menyebabkan ibu hamil dapat yang efektif untuk menurunkan risiko
melewati masa kehamilannya dengan baik komplikasi pada ibu dan bayi selama masa
dan melahirkan bayi yang sehat. kehamilan. Pada kenyataannya kelompok
Tidak semua ibu hamil khususnya ibu wanita hamil yang beresiko seperti ibu
dengan hipertensi dalam kehamilan hamil yang mengalami hipertensi dalam
bersikap kooperatif dengan petugas kehamilan tidak adekuat dan terlambat
kesehatan, ibu dengan hipertensi dalam dalam memanfaatkan pelayananan
kehamilan berdasarkan pengamatan antenatal . Hal tersebut menyebabkan
penulis di poliklinik kebidanan RSUD Dr. masih rendahnya upaya ibu hamil dalam
Soekardjo Tasikmalaya pada bulan pencegahan komplikasi hipertensi dalam
Oktober 2014 senantiasa bersikap bahwa kehamilan sedangkan faktor-faktor yang
komplikasi yang terjadi selama diperkirakan berhubungan dengan
kehamilannya berlangsung merupakan peningkatan upaya pencegahan
kodrat yang harus diterima. Menurut komplikasi hipertensi dalam kehamilan
Mochtar (2006) faktor ketidaktahuan belum dapat dibuktikan.
(ignorance) merupakan salah satu faktor
penyebab masyarakat tidak mampu dan PERTANYAAN PENELITIAN
tidak mau menggunakan fasilitas 1. Bagaimana gambaran karakteristik ibu
kesehatan yang tersedia dengan maksimal. meliputi umur, tingkat pendidikan,
Hal ini dapat dibuktikan dengan sosial ekonomi, pekerjaan, paritas,
datangnya ibu hamil beresiko dalam usia kehamilan, jenis kehamilan dan
keadaan gawat darurat, sehingga sarana peningkatan berat badan ?
dan fasilitas rumah sakit yang lengkap 2. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu
terkadang tidak mampu menyelamatkan dalam upaya pencegahan komplikasi
jiwa ibu dan janin yang dikandung. hipertensi dalam kehamilan ?
Berdasarkan studi pendahuluan di 3. Apakah karakteristik ibu berhubungan
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. dengan upaya pencegahan komplikasi
Soekardjo Tasikmalaya, data empat bulan hipertensi dalam kehamilan ?
terakhir mulai Juni 2014 sampai dengan 4. Apakah pengetahuan menganai
September 2014 tercatat jumlah ibu yang hipertensi dalam kehamilan
melahirkan 1240 orang, dengan angka berhubungan dengan upaya ibu dalam
kejadian preeklamsi/eklamsi sebanyak 200 mencegah komplikasi hipertensi dalam
orang (16%). Dari 200 orang kejadian kehamilan ?
preeklamsi/eklamsi, 109 orang ditolong 5. Apakah faktor yang paling dominan
proses persalinannya melalui tindakan berpengaruh dalam upaya pencegahan
seksio sesaria, 14 orang ditolong dengan komplikasi hipertensi dalam kehamilan
tindakan vakum ekstraksi dan lainnya 77 ?
orang dengan proses persalinan spontan.
Dari data kesehatan bayi yang dilahirkan,
200 bayi yang lahir dari ibu dengan
preeklamsi/eklamsi terdapat 10 orang bayi
35
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

TUJUAN PENELITIAN bayi yang dikandung sebagai penerus


1. Tujuan Umum bangsa.
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara METODE PENELITIAN
karakteristik dan pengetahuan 1. Rancangan Penelitian
mengenai hipertensi dalam kehamilan Penelitian ini menggunakan metode
dengan perilaku mencegah komplikasi deskriptif analitik (korelasional) dengan
hipertensi. pendekatan cross sectional.
2. Tujuan Khusus 2. Lokasi Penelitian
a. Diperoleh informasi mengenai Lokasi penelitian akan dilakukan di
karakteristik ibu meliputi : umur, poliklinik kandungan RSUD Dr.
tingkat pendidikan, pekerjaan, Soekardjo Tasikmalaya.
sosial ekonomi, paritas, usia 3. Waktu Penelitian
kehamilan, jenis kehamilan dan Penelitian secara keseluruhan
peningkatan berat badan. dilaksanakan selama empat bulan yaitu
b. Diperoleh informasi mengenai dari bulan Oktober 2014 sampai dengan
pengetahuan ibu mengenai upaya Januari 2015. Pengambilan data dilakukan
pencegahan komplikasi hipertensi selama 50 hari pada bulan November-
dalam kehamilan. Desember 2014.
c. Diperoleh informasi mengenai 4. Populasi dan Sampel
hubungan antara karakteristik ibu Populasi dan sampel penelitian ini
dengan upaya pencegahan adalah seluruh ibu hamil dengan
komplikasi hipertensi dalam hipertensi dalam kehamilan, atau ibu
kehamilan. hamil dengan gejala preeklampsia seperti
d. Diperoleh informasi mengenai tekanan darah tinggi, edema dan
hubungan antara pengetahuan ibu proteinuria yang mengikuti antenatal care
dengan upaya pencegahan di poliklinik RSUD Dr. Soekardjo
komplikasi hipertensi dalam Tasikmalaya pada bulan November-
kehamilan. Desember 2014 sebanyak 52 orang.
e. Diperoleh informasi mengenai Dengan demikian cara pengambilan
faktor yang paling dominan sampel dilakukan secara total sampling.
berpengaruh dalam upaya 5. Metode Pengumpulan Data
pencegahan komplikasi hipertensi Data yang dikumpulkan adalah data
dalam kehamilan. primer : karakteristik ibu, pengetahuan
ibu, dan upaya ibu dalam mencegah
KEGUNAAN PENELITIAN komplikasi hipertensi dalam kehamilan
1. Manfaat Aplikatif dengan cara menyebarkan kuesioner.
Diketahui hubungan antara 6. Instrumen Penelitian
karakteristik ibu, pengetahuan ibu dan Instrumen penelitian ini adalah dengan
pengobatan dalam upaya pencegahan kuesioner yang terdiri dari dua bagian
komplikasi hipertensi dalam kehamilan yaitu bagian A berisi tentang karakteristik
dapat dimanfaatkan oleh rumah sakit ibu, terdiri dari tujuh pertanyaan yaitu :
untuk dapat mengembangkan program umur, pendidikan, pekerjaan, sosial
pendidikan kesehatan dalam rangka ekonomi, paritas, usia gestasi, jenis
meningkatkan kesejahteraan ibu dan kehamilan dan peningkatan berat badan.
bayi dalam kandungan. Bagian B tentang pengetahuan ibu terdiri
2. Manfaat Keilmuan dari 14 pertanyaan. Pertanyaan mengenai
Penelitian ini diharapkan dapat upaya ibu dalam mencegah komplikasi
membuka wawasan lebih luas tetang hipertensi dalam kehamilan berisi sepuluh
area penelitian keperawatan maternitas pertanyaan.
pada umumnya dan khususnya 7. Etika Penelitian
mengenai faktor-faktor yang Pada penelitian ini peneliti
mempengaruhi kegiatan suatu program menerapkan tiga prinsip etik penelitian
pelayanan keperawatan dalam rangka menurut Polit&Hungler (2000) yaitu : 1)
meningkatkan kesejahteraan ibu dan beneficence (free from harm); 2) right to

36
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

self determination, 3) right to full a. Umur


disclosure : informed consent Gambaran umur responden didapatkan
8. Pengumpulan Data rata-rata umur responden adalah 32,69
Penelitian ini menggunakan data tahun (SD 4,44). Umur termuda adalah
primer yang dikumpulkan dengan 26 tahun dan paling tua berusia 44
menggunakan kuesioner yang disusun tahun.
sesuai dengan tujuan penelitian. Prosedur b. Penghasilan
penelitian yang akan dilakukan adalah Analisis data deskriptif didapatkan
sebagai berikut : penghasilan responden paling sedikit
a. Tahap Persiapan dalam satu bulan adalah Rp 900.000
1) Uji coba instrumen : uji validitas dan paling banyak Rp 5000.000 . Rata-
dan reliabilitas menggunakan rata penghasilan responden adalah
Alpha cronbach menunjukkan Rp2.910.673 (SD Rp902.122,79)
semua item reliable dan valid. c. Tingkat Pendidikan
2) Melatih petugas yang akan Berdasarkan pengelompokkan
membantu pelaksaan pendidikan formal yang telah
pengumpulan data ditamatkan, terlihat bahwa sebagian
b. Tahap Pelaksanaan besar responden berpendidikan
1) informed consent. menengah atas. Sebanyak 76,9%
2) Memberi penjelasan mengenai responden menamatkan pendidikan
pengisian kuesioner oleh peneliti SMA, sedangkan sebagian kecil
atau petugas. menamatkan pendidikan SD saja, yaitu
3) Pengisian kuesioner oleh sebanyak 5,6%.
responden sendiri tanpa ditemani d. Pekerjaan
oleh keluarga dan tidak boleh
dibawa pulang Persentase Responden Berdasarkan
c. Pengolahan data dan Analisis Data Pekerjaan di RSUD Dr. Soekardjo
1) Pengolahan data : a)Editing; Tasikmalaya November-Desember 2014
b) coding; c) Entry data : SPSS
for windows versi 21; d) Cleaning
data .
2) Analisis data : a) Univariat; b)
Bivariat: uji t independen
(independent t test) ,uji Anova one
way, korelasi Pearson dengan α =
0.05; c) Multivariat: uji regresi
linier ganda.

HASIL PENELITIAN
A. Analisis Univariat karakteristik Gambar 1
ibu, pengetahuan ibu dan upaya
pencegahan Hipertensi Dalam Hasil penelitian seperti terlihat pada
Kehamilan (HDK) gambar 1 didapatkan informasi
1. Karakteristik Ibu responden yang tidak bekerja lebih
Tabel 1 banyak dibanding responden yang
Deskripsi Responden Berdasarkan Umur dan bekerja, yaitu sebanyak 61,5%.
Penghasilan
e. Paritas
di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya,
November-Desember 2014
Proporsi ibu yang belum pernah
Min- St Dev melahirkan atau hamil pertama
Variabel Mean sebanyak 5,8 %, dan hamil kedua
Maks (SD)
Umur (thn) 26 – 44 32,69 4,44 sampai dengan hamil kelima sebanyak
Pengha 900.000 – 2.910.673 902.122,7 76,9%, sedangkan responden hamil
silan 5.000.000 9
(Rp) anak keenam dan lebih sebanyak 16,7
%.

37
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

f. Umur Kehamilan b. Penghasilan 0,254 0,069


Berdasarkan hasil penelitian c. Paritas - 0,426
didapatkan data responden dengan d. Kenaikan berat - 0,469
umur kehamilan 0-3 bulan sebanyak badan
13,5%, umur kehamilan 4-6 bulan
sebanyak 36,5 % dan umur kehamilan a. Hubungan antara umur dengan
7-9 bulan sebanyak 50%. upaya pencegahan HDK
g. Jenis Kehamilan Hasil penelitian didapatkan nilai r = -
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 0,030 dengan p-value 0,831. Hubungan
hampir seluruh responden (98,1%) antara umur dengan upaya pencegahan
mengalami kehamilan tunggal, HDK dapat dikatakan sangat lemah
sedangkan yang mengalami kehamilan bahkan mendekati nol yaitu tidak ada
molahidatidosa sebanyak 1,9 %. hubungan. Demikian juga secara statistik
h. Kenaikan Berat Badan dengan menggunakan α 0,05, maka nilai p
Berdasarkan data kenaikan berat badan dari hasil perhitungan lebih besar dari α,
responden menunjukkan kenaikan maka dapat disimpulkan dari data yang
berat badan terbanyak adalah 0,45 ada belum dapat dikatakan ada hubungan
kg/mg yaitu sebanyak 17.3%, secara signifikan antara umur ibu dengan
kemudian 0,9kg/mg yaitu sebanyak upaya pencegahan HDK (Tabel 3).
28,8% dan lebih dari 2,75 kg/mg yaitu
sebanyak 53,8 .% b. Hubungan antara penghasilan
dengan upaya pencegahan HDK
2. Pengetahuan Ibu Berdasar pada tabel 3 dilaporkan bahwa
Tabel 2 terdapat hubungan positif (r =0,254)
Persentase Responden Berdasarkan antara penghasilan keluarga dengan upaya
Pengetahuan di RSUD Dr. Soekardjo pencegahan HDK, tetapi hubungan ini
Tasikmalaya, November-Desember 2014 lemah. Berdasar analisis statistik
Min- St. Dev didapatkan nilai p = 0,069 maka dapat
Variabel Mean
Mak (SD) disimpulkan tidak ada hubungan
Pengetahuan 20-55 42,06 8,055 signifikan antara penghasilan denngan
upaya pencegahan HDK.
3. Upaya Pencegahan Hipertensi
Dalam Kehamilan c. Hubungan antara paritas dengan
Hasil analisis deskriptif didapatkan nilai upaya pencegahan HDK
terendah adalah 20 dan tertinggi adalah Tabel 3 memberi gambaran p-value =
40. Rata-rata upaya pencegahan adalah 0,426. Secara statistik dengan
34,35 (SD 3,384). menggunakan α 0,05, maka nilai p dari
hasil perhitungan lebih besar dari nilai α,
B. Analisis Bivariat Variabel maka dapat disimpulkan ada hubungan
independen dengan Upaya secara signifikan antara umur ibu dengan
Pencegahan Hipertensi dalam upaya pencegahan HDK.
Kehamilan
1. Analisis hubungan antara d. Hubungan antara kenaikan berat
karakteristik ibu dengan upaya badan dengan upaya pencegahan
pencegahan Hipertensi dalam HDK
Kehamilan (HDK) Hasil perhitungan statistik didapatkan nilai
Hubungan antara umur, penghasilan, p = 0,469 Artinya pada α 0,05 nilai p dari
paritas, kenaikan berat badan, dengan hasil perhitungan lebih besar dari α, maka
upaya pencegahan HDK dapat dapat disimpulan tidak ada hubungan
dilihat pada tabel 3. secara signifikan antara kenaikan berat
Tabel 3 badan ibu selama hamil dengan upaya
Hubungan umur, penghasilan, paritas,
pencegahan HDK. (Tabel 3).
kenaikan berat badan dengan upaya
pencegahan HDK di RSUD Dr. Soekardjo
Tasikmalaya, November-Desember 2014 e. Hubungan antara tingkat
Variabel R P-value pendidikan dengan upaya
a. Umur ibu -0,030 0,831 pencegahan HDK

38
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

Tabel 4 Akademi/PT SD 2,381 0,937


Hubungan antara tingkat pendidikan dengan SLTP 2,214 1,000
SLTA 3,039 0,020
upaya pencegahan HDK SLTA SD -0,658 1,000
di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya, SLTP -0,825 1,000
November-Desember 2014 AKADEMI/ -3,039 0,020
p- PT
Pendidikan N Mean SD F SLTP SD 0,167 1,000
value SLTA 0,825 1,000
Akademi/PT 7 37,71 1,799 3,219 0,031 AKADEMI/ 0,167 1,000
SLTA 40 34,68 2,269 PT
SLTP 2 35,50 3,536 SD SLTP -0,167 1,000
SD 3 35,33 4,619 SLTA 0,658 1,000
AKADEMI/ -2,381 0,937
PT
Tabel 4 memberikan gambaran ada 7
responden dengan pendidikan tamat Dari hasil pengujian perbandingan
akademi atau perguruan tinggi 40 berganda didapatkan hasil bahwa
responden berpendidikan SLTA, 2 perbedaan rata-rata upaya pencegahan
responden berpendidikan SLTP, dan 3 HDK responden berpendidikan akademi
responden berpendidikan SD. atau perguruan tinggi dengan tamat SLTA
Berdasarkan tingkat pendidikan tersebut sebesar 3,039 dengan nilai p sebesar
didapatkan bahwa rata-rata upaya 0,020. Dengan menggunakan α 0,05 maka
pencegahan HDK dengan pendidikan dapat disimpulkan hubungan yang
tamat akademi atau perguruan tinggi signifikan terjadi antara ibu yang
sebesar 37,71, tamat SLTA sebesar 34,68 , menamatkan pendidikan
tamat SLTP sebesar 35,50 dan tamat SD akademi/perguruan tinggi dengan ibu yang
sebesar 35,33. Selain itu didapatkan pula menamatkan pendidikan SLTA dalam
bahwa variasi upaya pencegahan HDK upaya pencegahan HDK.
(standar deviasi) diantara ketiga tingkat
pendidikan tersebut ternyata responden f. Hubungan antara pekerjaan dengan
yang tamat SD lebih bervariasi dalam upaya pencegahan HDK
upaya pencegahan HDK dibandingkan Tabel 6 memberi gambaran jumlah
dengan responden yang tamat responden yang tidak bekerja sebanyak 32
akademi/perguruan tinggi, SLTA atau orang, lebih banyak dari responden yang
SLTP . bekerja, yaitu sebanyak 20 orang. Rata-
Hasil uji statistik didapatkan nilai F rata nilai upaya pencegahan HDK untuk
sebesar 3,219 dengan p-value = 0,031, kelompok responden yang bekerja sebesar
artinya dengan α 0,05 maka kita tidak 35,70 sedangkan rata-rata nilai upaya
dapat menerima pernyataan Ho bahwa pencegahan HDK untuk kelompok
tidak ada hubugan dalam upaya responden yang tidak bekerja sebesar
pencegahan HDK dengan tingkat 34,81
pendidikan responden. Dengan kata lain Hasil uji t-test didapat nilai F = 0,729
ada hubungan dalam upaya pencegahan dan p-value sebesar 0,225. Sehingga
HDK atau minimal ada satu pasang dengan α 0,05 disimpulkan tidak ada
diantara ketiga tingkat pendidikan tersebut hubungan antara pekerjaan dengan
yang mempunyai hubungan bermakna upaya pencegahan HDK.
dalam upaya pencegahan HDK.
Untuk lebih lanjut diantara ketiga Tabel 6
tingkatan pendidikan tersebut kemudian Perbedaan rata-rata upaya pencegahan
dicari mana yang berbeda secara statistik Hipertensi dalam kehamilan berdasarkan
rata-rata upaya pencegahan HDK nya pekerjaan
maka dilakukan pengujian perbandingan di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya
berganda dengan menggunakan metode November-Desember 2014
Variabel N Mean SD F p-value
Bonferroni, seperti di bawah ini : Pekerjaan
 Bekerja 20 34,81 2,681 0,729 0,225
Tabel 5  Tidak 32 35,70 2,273
bekerja
Hasil Analisis Uji Berganda Bonferroni
Tingkat Tingkat Perbedaan p-
Pendidikan Pendidikan rata-rata value
(I) (J) (I-J)

39
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

g. Hubungan antara jenis kehamilan Berdasarkan umur kehamilan tersebut


dengan upaya pencegahan HDK didapatkan rata-rata upaya pencegahan
HDK terbesar adalah pada ibu dengan
Tabel 7 umur kehamilan 4 – 6 bulan, yaitu 35,60
Perbedaan rata-rata upaya pencegahan dengan variasi cukup tinggi yaitu sebesar
Hipertensi Dalam Kehamilan berdasarkan
3,283. Ibu dengan kehamilan 0 – 3 bulan
jenis kehamilan
di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya
memiliki nilai rata-rata dan variasi nilai
November-Desember 2014 upaya pencegahan tidak jauh berbeda
Variabel N Mean SD F p-value ibu dengan umur kehamilan 7 – 9
dengan
Jenis Kehamilan bulan, yaitu masing-mansing 33,43 (SD
 Tunggal 51 35,18 3,872 0,090 0,928
2,225) dan 33,60 (SD 4,397).
 Molahidatidosa 1 34,00 -
Hasil uji statistik didapatkan nilai F
(95% CI : -7,500 – 8,206)
sebesar 1,798 dengan p-value = 0,310,
artinya dengan α 0,05 maka dapat
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata disimpulkan tidak ada hubungan dalam
upaya pencegahan pada responden dengan upaya pencegahan HDK dengan umur
kehamilan tunggal adalah sebesar 35,18 kehamilan ibu.
(SD 3,872), sedangkan responden dengan
kehamilan molahidatidosa hanya
2. Analisis hubungan pengetahuan
berjumlah 1 orang dengan nilai rata-rata
ibu dengan upaya pencegahan
upaya pencegahan yaitu 34,00.
HDK
Hasil perhitungan dengan uji t
Diduga ada hubungan antara
didapatkan nilai p = 0,928. Dengan
pengetahuan ibu dengan upaya
menggunakan α 0,05, maka nilai p dari
pencegahan HDK. Untuk melihat secara
hasil perhitungan lebih besar dari α , maka
visual hubungan kedua variabel tersebut
dapat disimpulkan tidak ada hubungan
maka langkah pertama yang dilakukan
secara signifikan antara ibu yang hamil
adalah menggambarkan pola hubungan
tunggal dan hamil molahidatidosa dengan
kedua variabel tersebut dengan
upaya pencegahan HDK. Dari perhitungan
menggunakan scatter diagram seperti
didapatkan juga bahwa 95 % kita percaya
terlihat pada gambar 2.
bahwa dipopulasi perbedaan rata-rata
upaya pencegahan diantara kedua
Gambaran Hubungan pengetahuan dengan
kelompok responden berkisar antara - upaya pencegahan HDK di RSUD Dr.
7,500 sampai 8,206. Soekardjo Tasikmalaya
November-Desember 2014
h. Hubungan antara umur kehamilan
dengan upaya pencegahan
Hipertensi dalam Kehamilan

Tabel 8
Perbedaan rata-rata upaya pencegahan HDK
berdasarkan umur kehamilan di RSUD Dr.
Soekardjo Tasikmalaya Gambar 2
November-Desember 2014
Umur
p-
Gambar 2 memperlihatkan bahwa
Kehamilan N Mean SD F hubungan antara variabel pengetahuan ibu
value
(bln)
0–3 7 33,43 2,225 1,798 0,310 dengan upaya pencegahan HDK
4–6 20 35,60 3,283 membentuk pola garis lurus. Untuk
7–9 25 33,60 4,397 menggambarkan besar dan arah hubungan
pengetahuan ibu dan upaya pencegahan
Tabel 8 memberikan informasi HDK maka dilakukan statistik teknik
kelompok responden terbanyak adalah Korelasi Pearson.
umur kehamilan 7 – 9 bulan sebanyak 25
orang, responden dengan umur kehamilan Tabel 9
4 – 6 bulan sebanyak 20 orang dan paling Hubungan pengetahuan ibu tentang hipertensi
sedikit dengan umur kehamilan 0 – 3 dalam kehamilan dengan upaya pencegahan
bulan, yaitu sebanyak 7 orang. HDK di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya

40
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

November-Desember 2014
Variabel R p-value Tabel 11
Pengetahuan 0,298 0,032 Model summary antara tingkat pendidikan,
dan pengetahuan ibu dengan upaya
Dari hasil perhitungan seperti pencegahan HDK di RSUD Dr. Soekardjo
terlihat pada tabel 9 didapatkan nilai r = Tasikmalaya
0,298 dengan p-value = 0,032, dapat November-Desember 2014
Std. Error
disimpulkan ada hubungan yang positif R Adjusted
R of the
antara pengetahuan ibu dengan upaya Square R Square
Estimate
pencegahan HDK dan hubungan tersebut 0,584 0,341 0,316 2,125
dapat dikelompokkan ke dalam hubungan
yang lemah. Demikian juga secara statistik
Hasil analisis model summary
dengan menggunakan α 0,05 dapat
pada tabel 11 menunjukkan nilai koefisien
dikatakan hubungan kedua variabel
determinasi (R Square) adalah 0,341
tersebut bermakna.
artinya bahwa model regresi yang
diperoleh dapat menjelaskan 34,1 %
C. Analisis Multivariat variasi variabel dependen upaya
Analisis terakhir adalah analisis pencegahan HDK. Atau dengan kata lain,
regresi linier ganda dengan model estimasi variabel tingkat pendidikan, dan
untuk memperoleh jawaban faktor mana pengetahuan ibu hanya dapat menjelaskan
yang paling berhubungan dengan upaya variasi variabel upaya pencegahan HDK
pencegahan HDK. sebesar 34,1%. Hasil uji F menunjukkan
1. Pemilihan Variabel Kandidat nilai p sebesar 0,0001, berarti pada α 0,05
Multivariat dapat disimpulkan bahwa model regresi
Setelah dilakukan analisis bivariat cocok (fit) dengan data yang ada. Atau
dari sembilan variabel independen dapat disimpulkan variabel tingkat
terhadap variabel dependen (upaya pendidikan, dan pengetahuan ibu secara
pencegahan HDK), ada 4 variabel yang signifikan dapat memprediksi variabel
merupakan kovariat/ independen potensial upaya pencegahan HDK.
untuk menjadi kandidat masuk ke dalam
model multivariate seperti terlihat pada Tabel 12
tabel 10. Hasil akhir analisis multivariate regresi linier
ganda antara tingkat pendidikan dan
Tabel 10 pengetahuan ibu dengan upaya pencegahan
Hasil analisis bivariat variabel kandidat HDK di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya,
Variabel p-value November-Desember 2014
Tingkat pendidikan 0,031 Variabel B Beta
p-
Toleransi
Penghasilan 0,069 value
Tingkat 1,185 0,278 0,0001 0.896
Pekerjaan 0,225
pendidikan
Pengetahuan Ibu 0,032 Pengetahuan ibu 0,142 0,231 0,019
Konstanta 22,191

Tabel 10 menunjukkan nilai p Hasil akhir dari keseluruhan proses


variabel yang masuk kandidat, yaitu analisis dapat dilihat pada tabel 5.12. Dari
tingkat pendidikan, penghasilan, sembilan variabel independen yang diduga
pekerjaan, dan pengetahuan ibu karena berhubungan dengan upaya pencegahan
nilai p < 0,25. HDK, ternyata ada dua variabel yang
secara signifikan berhubungan dengan
2. Pembuatan Model Faktor Penentu upaya pencegahan HDK, yaitu tingkat
Upaya Pencegahan HDK pendidikan dan pengetahuan ibu.
Analisis multivariate bertujuan Penentuan faktor yang paling besar
mendapatkan model yang terbaik dalam pengaruhnya terhadap upaya pencegahan
menentukan determinan upaya HDK dapat dilihat dari hasil Beta.
pencegahan HDK. Metoda yang Semakin besar nilai Beta semakin besar
digunakan dalam pemodelan ini adalah pengaruhnya terhadap variabel
BACKWARD. Didapatkan model akhir dependennya. Berdasar hasil Beta maka
adalah sebagai berikut : variabel yang paling besar pengaruhnya
41
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

terhadap upaya pencegahan HDK adalah dalam kehamilan disebabkan oleh adanya
tingkat pendidikan (Beta = 0,278). kehamilan molahidatidosa. Hasil
Nilai toleransi didapat 0,896, penelitian ini menguatkan konsep yang
artinya antar variabel independen tidak menyatakan bahwa kehamilan tunggal
terjadi hubungan yang kuat, karena pada primigravida didapat kemungkinan
hubungan antar veriabel independen adanya hipertensi dalam kehamilan, juga
dikatakan saling kuat bila nilai Toleransi kehamilan molahidatidosa yang
sekitar 1 (satu). disebabkan bertambah besar dan makin
Dari tabel 12 diperoleh persamaan banyaknya trophoblas yang dapat
garis regresinya, yaitu : mencetuskan kejadian hipertensi dalam
UPAYA PENCEGAHAN HDK = kehamilan (Leifer, 2007).
Hipertensi dalam kehamilan dapat
22,191 + 1,185*pendidikan + 0,142* disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu :
pengetahuan factor genetik, dengan melihat genotip
maternal (Sutherland,2009), terpaparnya
villi korialis pada kehamilan
PEMBAHASAN primigravida, atau pada kehamilan kembar
A. KETERBATASAN PENELITIAN dan mola hidatidosa, mempunyai riwayat
Selama kegiatan penelitian penyakit vaskuler, serta kecenderungan
berlangsung, terdapat beberapa genetik untuk menderita hipertensi
keterbatasan yang dialami peneliti yaitu (Worley, 2010).
pertama menyangkut pengumpulan data Tubuh memiliki respon adaptasi
yang tidak mencukupi kalau hanya secara fisiologis selama kehamilan yang
diambil di poli kandungan dan kebidanan berbeda bagi setiap ibu hamil, karena
saja, oleh karena itu peneliti mengambil tubuh dengan sendirinya akan
data juga di PONEK RSUD Dr. Soekardjo berkompensasi pada setiap tahapan
Tasikmalaya selama waktu yang telah trimester kehamilan (Fraser, 2004).
ditetapkan dengan metoda total sampling. Sehingga kejadian hipertensi dalam
Keterbatasan yang kedua adalah dalam hal kehamilan merupakan kegagalan
penggunaan desain penelitian deskriptif kompensasi tubuh sebagai dampak
analitik dengan pendekatan cross sectional meningkatnya kadar angiotensin
. Desain penelitian ini paling lemah (Wiknjosastro,2006). Resiko hipertensi
kehandalannya dibandingkan dengan dalam kehamilan dapat diperberat dengan
rancangan analitik yang lain, seperti case keadaan dimana antibody penghambat
control atau cohort. Kelemahan desain pada placenta terganggu, hal ini dapat
cross sectional adalah pertama tidak disebabkan karena ibu hamil menderita
adanya sampel kontrol, kedua kurang gizi (William, 2001). Pernyataan
pengambilan data variabel bebas dan ini mendukung hasil penelitian bahwa dari
variabel terikat diambil pada waktu yang 52 responden memiliki rata-rata
bersamaan, sehingga tidak dapat penghasilan setiap bulan sebesar Rp.
menjelaskan hubungan sebab akibat, 2.910.673 (SD Rp 902.122,79).
ketiga tidak dapat mengontrol variabel Penghasilan per bulan yang diterima
confounding karena analisis dikerjakan termasuk untuk membayar sewa rumah,
berdasarkan data ex post facto atau pendidikan anak, makan dan berobat
fenomena/kejadian yang telah ada, tanpa setiap bulannya. Sehingga jika ibu
dapat dikontrol oleh peneliti. sebelum kehamilan atau sampai saat hamil
menderita gizi kurang maka dengan
B. PEMBAHASAN kebutuhan gizi yang kurang akan
1. Hipertensi dalam kehamilan memperberat kerja hati (hepar) untuk
Hasil penelitian di RSUD Dr. metabolisme.
Soekardjo didapatkan responden yang Terpaparnya vili korialis pada
menderita hipertensi dalam kehamilan kehamilan primigravida, mempermudah
sebanyak jumlah sampel yaitu 52 ibu terjadinya hipertensi dalam kehamilan
hamil, dengan kriteria 98,8% ibu hamil (Wiknjosastro, 2006). Konsep ini
dengan kehamilan tunggal mengalami mendukung hasil penelitian bahwa jumlah
HDK, sisanya sebesar 1,2 % hipertensi

42
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

ibu hamil yang menjadi responden b. Penghasilan


sebanyak 5,8 % adalah primigravida. Hasil analisis didapatkan nilai p =
0,069 (p> 0,051), maka dapat disimpulkan
2. Hubungan antara karakteristik ibu tidak ada hubungan secara signifikan
dengan upaya pencegahan antara penghasilan dengan upaya
komplikasi hipertensi dalam pencegahan komplikasi hipertensi dalam
kehamilan (HDK) kehamilan.
Karakteristik ibu di RSUD Dr. Hasil penelitian ini tidak sesuai
Soekardjo Tasikmalaya seperti : umur, dengan hasil penelitian Wiknjosastro
penghasilan, paritas, dan kenaikan berat tahun 1992. Menurut Wiknjosastro,
badan 3 bulan terakhir, tidak memiliki semakin rendah status gizi ibu hamil,
hubungan yang signifikan dengan upaya semakin mudah terjadinya hipertensi
pencegahan hipertensi dalam kehamilan. dalam kehamilan sehingga tidak ada
Berikut ini akan dijelaskan karakteristik upaya pencegahan komplikasi hipertensi
responden dengan upaya pencegahan dalam kehamilan.
hipertensi dalam kehamilan. c. Paritas
a. Umur Hasil uji didapatkan nilai p = 0,426
Hasil perhitungan didapatkan nilai p> (p> 0,005). Kesimpulan dari uji tersebut
0,05 (p = 0,831), maka dapat disimpulkan adalah tidak ada hubungan secara
tidak ada hubungan antara umur signifikan antara jumlah kehamilan
responden dengan upaya pencegahan dengan upaya pencegahan komplikasi
hipertensi dalam kehamilan. hipertensi dalam kehamilan.
Menurut peneliti, tidak Hasil penelitian ini berbeda dengan
berhubungannnya umur dengan upaya penelitian Bambang Gunawan (1989) dan
pencegahan hipertensi dalam kehamilan Wiknjosastro (1992) yang menyatakan ada
dapat disebabkan beberapa hal, yaitu hubungan yang bermakna antara paritas
peran serta keluarga sebagai faktor primigravida dengan multigravida dengan
pendukung akan memberikan yang terbaik kejadian hipertensi dalam kehamilan.
untuk calon anggota keluarga yang baru , Menurut peneliti hal tersebut dapat
sekalipun hadirnya anggota keluarga baru disebabkan karena : Jika diamati hasil
ini diluar rencana. Keluarga senantiasa analisis data, terlihat bahwa paritas
mempersiapkan segala kebutuhan ibu memiliki hubungan positif tetapi sangat
hamil termasuk gizi seimbang, dengan lemah, sehingga tidak tampak
status gizi yang baik maka tubuh memiliki kemaknaannya.
kemampuan untuk adaptasi dengan d. Kenaikan berat badan
menghasilkan zat anti untuk kompensasi Berdasarkan hasil uji statistik dapat
mencegah terjadinya hipertensi dalam disimpulkan tidak ada hubungan yang
kehamilan. signifikan antara kenaikan berat badan ibu
Umur responden yang paling muda hamil dengan (p=0,469) dan upaya
adalah 16 tahun dan yang paling tua mencegah terjadinya komplikasi
adalah 44 tahun. Sesuai pengelompokkan hipertensi dalam kehamilan.
umur, ternyata kelompok resiko tinggi Hasil penelitian ini tidak mendukung
berada pada usia kurang dari 20 tahun. konsep tentang penambahan berat badan
Kehamilan pada usia kurang dari 20 tahun terkait dengan beban kerja ginjal selama
mempunyai resiko kesehatan karena kehamilan. Karena salah satu komplikasi
belum stabilnya fungsi hormonal dan hipertensi dalam kehamilan adalah
kematangan dalam proses adaptasi dengan gangguan fungsi ginjal yang ditandai oleh
hadirnya kehamilan sehingga dapat sindrom HELPP (hemolysis, elevated liver
mengancam keselamatan ibu dan bayi. enzyme, low platelets). Menurut peneliti
Pada fase ini tugas perkembangan yang upaya ibu hamil dalam mencegah
terjadi adalah mencari pasangan dan komplikasi hipetensi dalam kehamilan
membangun bentuk hubungan ke arah tidak dipengaruhi oleh besarnya
yang lebih serius. (Erikson, 1982 dalam peningkatan berat badan ibu hamil. Tetapi
Craven dan Hirnle, 2007). bagaimana ibu hamil berupaya mencegah
komplikasi hipertensi dalam kehamilan.
Ada kemungkinan secara fisiologis
43
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

terbentuknya zat anti dalam placenta tangga jika suami pulang kerja,
sehingga ibu hamil tidak masuk kedalam rumah belum tampak rapi.
komplikasi yang lebih berat seperti 2) Ibu hamil yang bekerja, merasa
preeklampsia berat atau eklampsia. bahwa pemenuhan istirahat tirah
e. Hubungan antara pendidikan baring selama minimal 2 jam di
dengan upaya pencegahan kantor belum mendapat dispensasi
komplikasi hipertensi dalam dari atasan malah akan memperburuk
kehamilan kondite.
Berdasarkan hasil penelitian, h. Hubungan antara jenis kehamilan
didapatkan fakta ada hubungan antara dengan upaya pencegahan
pendidikan responden dengan upaya komplikasi hipertensi dalam
pencegahan komplikasi hipertensi dalam kehamilan
kehamilan di RSUD Dr. Soekarjo Proporsi responden hamil tunggal
Tasikmalaya (P value = 0,031). Dari hasil adalah 51 orang (98,1%) sedangkan ibu
analisis uji berganda Bonferroni dengan hamil dengan molahidatidosa 1 orang (1,9
menggunakan α 0,05 dilaporkan ada %), berdasarkan uji t didapat nilai p =
hubungan yang signifikan antara 0,928. Dengan menggunakan α 0,05 maka
responden berpendidikan akademi atau disimpulkan tidak ada hubungan yang
perguruan tinggi dengan ibu yang signifikan antara ibu hamil tunggal dan
menamatkan pendidikan SLTA dalam ibu hamil molahidatidosa dengan upaya
upaya pencegahan komplikasi hipertensi pencegahan komplikasi hipertensi dalam
dalam kehamilan. kehamilan.
Menurut peneliti hal ini mungkin Menurut peneliti hal tersebut dapat
disebabkan karena ibu hamil dengan difahami karena paparan vilikorialis pada
pendidikan yang baik ditambah akses ibu dan ketidakmampuan ibu beradaptasi
informasi yang baik dan pengalaman atau berkompensasi mencegah bertambah
kehamilan yang lalu, menjadikan ibu buruknya status kesehatan ibu hamil.
hamil mampu menjaga kesehatannya Sehingga untuk mencegah komplikasi
selama kehamilannya berlangsung dan lebih lanjut ibu hamil dilakukan
bekerjasama dalam mencegah komplikasi pemeriksaan laboratorium untuk
hipertensi dalam kehamilan setelah selanjutnya dilakukan kuretage atau
diberikan penjelasan untuk dirinya sendiri. pengeluaran isi kehamilan. Keeratan
f. Hubungan antara pekerjaan hubungan terlihat dari confedency interval
dengan upaya pencegahan (CI) sebesar -7,500 - 8,206 yang
komplikasi hipertensi dalam mengandung arti bahwa 95 % kita percaya
kehamilan bahwa di populasi rata-rata upaya
Berdasarkan hasil perhitungan pencegahan diantara dua kelompok
dengan uji t-tes didapat nilai p = responden berkisar antara – 7,500 sampai
0,225(p>0,05), maka dapat disimpulkan 8,206.
tidak ada hubungan secara signifikan i. Hubungan antara umur kehamilan
antara pekerjaan ibu dengan upaya dengan upaya pencegahan
pencegahan komplikasi hipertensi dalam komplikasi hipertensi dalam
kehamilan. Hasil penelitian ini tidak kehamilan
sesuai dengan konsep William (2001) dan Berdasarkan perhitungan
Adi Wahjuono (1985) bahwa istirahat menggunakan uji Anova diperoleh hasil
tirah baring selama 2 jam di siang hari nilai P sebesar 0,310 (p > 0,05). Dengan
lebih efektif dalam menurunkan tekanan demikian tidak terdapat hubungan yang
darah ibu hipertensi dalam kehamilan. signifikan antara umur kehamilan dengan
Berdasarkan analisis univariat responden upaya pencegahan komplikasi hipertensi
yang tidak bekerja ada 80%, selebihnya 20 dalam kehamilan.
% bekerja, mempersepsikan pemenuhan j. Hubungan antara pengetahuan
kebuthan istirahat untuk tirah baring dengan upaya pencegaham
dengan baik tidak dapat dipenuhi. Hal ini komplikasi hipertensi dalam
disebabkan : kehamilan
1) Ibu hamil yang tidak bekerja, merasa Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak nyaman sebagai ibu rumah responden memiliki pengetahuan (domain:

44
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

tahu, faham, dan akan menerapkan) yang maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
cukup baik dalam meningkatkan derajat berikut :
kesehatan dan kehamilannya. Dengan nilai 1. Dari sembilan variabel independen
p = 0,0032 memberikan gambaran bahwa (delapan variabel karakteristik ibu :
pengetahuan memiliki hubungan yang dan variabel pengetahuan), hanya dua
baik untuk menurunkan komplikasi variabel yaitu tingkat pendidikan dan
hipertensi dalam kehamilan. pengetahuan yang berhubungan secara
Hasil penelitian di atas sesuai dengan signifikan dengan upaya pencegahan
pendapat dari Notoatmodjo (2008) bahwa komplikasi dalam kehamilan.
pengetahuan yang baik dapat 2. Berdasarkan hasil analisis multivariate
mempengaruhi seseorang untuk uji regresi linier ganda dapat
berperilaku sesuai dengan tingkat disimpulkan bahwa dari empat
pengetahuan yang dimilikinya dalam variabel independen yang masuk
jangka waktu yang lama. Artinya bahwa kedalam pemodelan multivariat
jika ibu hamil pendidikan kesehatan yang (pekerjaan, penghasilan,tingkat
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pendidikan dan pengetahuan), ternyata
dirinya, maka ia akan mampu bersikap ada dua variabel yang secara signifikan
positip dan lebih baik dalam mencegah berhubungan dengan upaya
bahaya komplikasi hipertensi dalam pencegahan HDK, yaitu tingkat
kehamilan. pendidikan dan pengetahuan.
Berdasarkan analisis multivariate uji 3. Faktor yang paling besar pengaruhnya
regresi multiple ganda telah dibuktikan terhadap upaya pencegahan HDK
bahwa tingkat pendidikan dan berdasarkan hasil Beta adalah
pengetahuan merupakan faktor penting pendidikan ibu (Beta= 0,278) dengan
dan paling berhubungan dengan upaya nilai toleransi yaitu 0,896 yang artinya
pencegahan komplikasi hipertensi dalam antara variabel independen tidak terjadi
kehamilan. Kesimpulan tersebut didukung hubungan yang saling kuat.
oleh hasil analisis yaitu variabel tingkat
pendidikan dan pengetahuan ibu dapat B. SARAN
menjelaskan variasi variabel upaya 1. Rumah Sakit Umum Dr. Soekardjo
pencegahan komplikasi hipertensi dalam Tasikmalaya.
kehamilan sebesar 34,1 % dengan hasil uji Dalam rangka meningkatkan kualitas
F menunjukkan nilai p sebesar 0,0001 pelayanan keperawatan yang
yang mengandung arti bahwa pada α 0,05 diberikan pada klien dan keluarga
dapat disimpulkan variabel tingkat dengan upaya preventif, promotif dan
pendidikan dan pengetahuan ibu secara kuratif, maka disarankan :
signifikan dapat memprediksi variabel a. Dibuatnya standar/bagan deteksi
upaya pencegahan komplikasi hipertensi terjadinya komplikasi hipertensi
dalam kehamilan. dalam kehamilan pada saat
Dengan demikian, berdasarkan antenatal care.
keseluruhan proses analisis yang telah b. Meningkatkan kemampuan staf
dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari pelaksana keperawatan dalam
sembilan variabel independen yang diduga rangka mendeteksi komplikasi
memiliki hubungan dengan upaya hipertensi dalam kehamilan dan
pencegahan komplikasi hipertensi dalam melakukan asuhan keperawatan
kehamilan ada dua variabel yang secara yang komprehensif dengan
signifikan berhubungan dengan upaya mengikutsertakan keluarga
pencegahan komplikasi hipertensi dalam terutama suami.
kehamilan yaitu : tingkat pendidikan dan c. Meningkatkan promosi dan
pengetahuan ibu. revitalisasi program edukasi bagi
pasangan yang memiliki
KESIMPULAN DAN SARAN predisposisi terjadinya hipertensi
A. KESIMPULAN dalam kehamilan.
Dari hasil penelitian dan d. Memberikan bimbingan dan
pembahasan pada bab-bab sebelumnya, antisipasi pada klien dan
pasangan selama periode
45
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

antenatal care dalam upaya DAFTAR PUSTAKA


pencegahan komplikasi American Psychological Association.
hipertensi dalam kehamilan. (2001). Publication manual of
e. Bagi perawat pelaksana American Psychological
hendaknya melakukan asuhan Association . (5th ed). Washington,
keperawatan komprehensif D.C: Author
meliputi aspek bio-psiko-sosio- Arikunto. S. (2006). Prosedur penelitian
spiritual yang diawali dengan :suatu pendekatan praktik. (edisi
pengkajian mendalam terutama revisi). Jakarta: rineka Cipta
aspek adaptasi fisiologi dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana
kemampuan kompensasi tubuh Nasional. (2013). Survey
terhadap perubahan fisiologis Demografi dan Kesehatan Indonesia
selama kehamilan yang dapat (SDKI) 2012. Jakarta: BKKBN.
mencetuskan timbulnya Brown. (2008). Acute Hypertention in
hipertensi dalam kehamilan. pregnancy, Journal Obstetry and
2. Institusi Pendidikan Gynecology, 7: 12-34.
a. memberikan informasi pada Fraser, D.M & Cooper, M.A. (2004).
mahasiswa mengenai hasil-hasil Myles Textbook for midwives. (14th
penelitian, khususnya yang ed). Missouri: Elsevier
berhubungan dengan upaya Gant, N.F., & Worley, R.J. (2005).
pencegahan komplikasi Hypertention in pregnancy:
hipertensi dalam kehamilan. Concepts and Management. New
b. Kajian hipertensi dalam York: Appleton Century Crofts.
kehamilan dan asuhan Gibson, B., Hunter, D., Neame PB.,
keperawatannya dalam buku- Kelton J,G. (2007).
buku teks dirasakan masih Trombocytopenia in
terbatas sehingga harus preeclampsia/eclampsia. Journal
diupayakan membuat makalah, OBGYN 23: 56-78
modul atau buku tentang upaya Hastono, S.P. (2006). Basic data analysis
pencegahan komplikasi for health research. Jakarta : FKM-
hipertensi dalam kehamilan. UI
3. Penelitian selanjutnya Ibrahim. (2009). Penatalaksanaan
a. Seyogyanya penelitian hipertensi kini dan yang lalu.
berikutnya mengenai hipertensi Journal Kedokteran .7:33-56
dalam kehamilan dilakukan Kementerian Kesehatan Republik
dengan menggunakan metode Indonesia. (2013). Profil Kesehatan
case-control atau cohort sehingga Indonesia 2012. Jakarta
lebih handal, karena adanya Lemenshow S. Hosmer, D.W, Klar
sampel control dan lebih dapat Jannete, L. Wanga S, (2005). Besar
menjelaskan hubungan sebab Sampel dalam Penelitian
akibat. Kesehatan. Penerjemah Dibyo
b. Variabel karakteristik responden Pramono, Gajah MAda University
dapat dijadikan sebagai variabel Press, Yogyakarta
confounding atau variabel Leifer. G. (2007). Introduction to
pengganggu sehingga dapat maternity & pediatric nursing.
menggunakan uji regresi logistik Missouri: Elsevier
ganda dengan model faktor Mochtar, B (2006). Preeklampsia, suatu
resiko yang bertujuan untuk tinjauan. Journal OBGYN. 11:56-60
mengestimasi secara valid MNH Program Birth Preparedness Matrix
hubungan satu variabel utama (2001). Birth Preparedness and
dengan variabel dependen dengan Complication Readiness Matrix.
mengontrol beberapa variabel Notoatmodjo (2008). Pengantar
confounding . Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku Kesehatan. Yogyakarta:
Andi Offset

46
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada
Volume 13 Nomor 1 Februari 2015

Notoatmodjo,S. (2006). Metodologi Sujana, N. (2008). Keracunan kehamilan


penelitian kesehatan. (Edisi revisi). dan pandangan budaya, seminar
Jakarta: Rineka Cipta MNH
Polit., Beck., & Hungler. (2000). Suparman, (2003). Pengalaman merawat
Essentials of nursing pasien preeklamsia berat. Journal
research:methods, appraisal and ObGyn, 9: 12-17.
utilization. (5th ed). Philadelpia: JB. Sutherland. (2009), Management
Lippincot preeclampsia/eclampsia. Journal of
Prakarsa. (2013). Menurunkan Angka Midwifery. 21: 10-23.
Kematian Ibu dan Anak: WHO. (2000). Making Pregnancy Safer:
Pembelajaran dari Nepal dan Sri A Health Sector Strategy for
Lanka. Prakarsa Research Report. Reducing Maternal and Perinatal
Reeder., Martin., Koniac.,& Griffin. Morbidity and Mortality informal
(2008). Maternity Nursing, Family Publication of WHO.
Newborn and Women’s Health WHO., & Kemenkes, (1999). Modul Safe
Care. (8th). Philadelpia: Lippincot. Motherhood. Jakarta :FKM-UI
Saifuddin, A.B., Adrianzah, G., Winkjosastro, G.H. (2006). Solusi
Winkjosastro G.H., & Waspodo, D. Penurunan Angka Kematian Ibu.
(2000), Buku Acuan Nasional Seminar Maternal and Neonatal
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Health, Jakarta.
Neonatal. (ed 1) JNPKKR-POGI Worley (2010): Early identification of the
Jakarta: Bina Pustaka pregnant woman at high risk. Journal
Sibai, B.M. (2005). Preeklamsia- ObGyn, 19: 34-54.
Eklamsia, vol 2 Philadelpia : J.B
Lippincot.

47

You might also like