You are on page 1of 9

NAMA : ZAKIA AMNI

KELAS : III A

NIM : 160109006

MATA PELAJARAN : PROFESI KEGURUAN

SOAL :

1. Bagaimana esensi peningkatan kompetensi guru saat ini, tuliskan argumentasi


saudara.
2. Uraikan pandangan saudara terhadap problematika pendidikan di Indonesia
saat ini, dan kemukakan solusi atas problematika tersebut (uraikan satu
contoh saja).
3. Perhatikan tabel data guru tidak layak mengajar dibawah ini.

TINGKAT JUMLAH %

SD (N&S) 609,217 49,3

SMP 167,643 36

SMA 75,684 33

SMK 63,961 43
Berdasarkan data tersebut, uraikan pandangan saudara dan kemukakan
solusinya.
4. Mata pelajaran imia seringkali dianggap sulit oleh siswa, karena alasan-alasan
tertentu seperti, sulitya mengingat dan memahami rumus, istilah, analisis
matematis, dll. Jika anda telah menjadi guru mendapati kondisi tesebut, apa
yang akan anda lakukan pada saat mengajar sehingga siswa anda senang dan
menyenangkan dalam belajar kimia.
5. Sebagai mahasiswa UIN Mataram Prodi Pendidikan Kimia, saudara memiliki
tuntutan untuk mengajarkan ilmu kimia ke siswa dengan menginternalisasika-
n nilai-nilai agama, sebagai bentuk penguatan terhadap pencipta (Allah SWT)
dan penguatan karakter.
a. Bagaimana pandangan anda.
b. Buatlah salah satu contoh materi yang dapat di integrasikan dengan nilai
agama.

JAWABAN :

1. Esensi peningkatan guru yaitu seorang guru harus lebih mengetahui tentang
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), baik sebagai substansi materi ajar
maupun pembelajaran dimana seorang guru dituntut meningkatkan dan
menyesuaikan kompetensinya agar mampu mengembangkan dan menyajikan
materi pelajaran yang aktual dengan menggunakan berbagai pendekatan,
metoda, dan teknologi pembelajaran terkini. Hanya dengan cara itu guru
mampu menyelenggarakan pembelajaran yang berhasil mengantarkan peserta
didik memasuki dunia kehidupan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan
pada zamannya. Untuk lebih memantapkan esensi kompetensi guru saat ini,
guru harus mempunyai atau memenuhi prinsip-prinsip peningkatan
kompetensi sebagi berikut:
a. Ilmiah, keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam
kompetensi dan indikator harus benar dan dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
b. Relevan, rumusannya berorientasi pada tugas dan fungsi guru sebagai
tenaga pendidik profesional yakni memiliki kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional.
c. Sistematis, setiap komponen dalam kompetensi jabatan guru
berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi.
d. Konsisten, adanya hubungan yang ajeg dan taat asas antara kompetensi
dan indikator.
e. Aktual dan kontekstual, yakni rumusan kompetensi dan indikator dapat
mengikuti perkembangan Ipteks.
f. Fleksibel, rumusan kompetensi dan indikator dapat berubah sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan jaman.
g. Demokratis, setiap guru memiliki hak dan peluang yang sama untuk
diberdayakan melalui proses pembinaan dan pengembangan
profesionalitasnya, baik secara individual maupun institusional.
h. Obyektif, setiap guru dibina dan dikembangkan profesi dan karirnya
dengan mengacu kepada hasil penilaian yang dilaksanakan berdasarkan
indikator-indikator terukur dari kompetensi profesinya.
i. Komprehensif, setiap guru dibina dan dikembangkan profesi dan
karirnya untuk mencapai kompetensi profesi dan kinerja yang bermutu
dalam memberikan layanan pendidikan dalam rangka membangun
generasi yang memiliki pengetahuan, kemampuan atau kompetensi,
mampu menjadi dirinya sendiri, dan bisa menjalani hidup bersama
orang lain.
j. Memandirikan, setiap guru secara terus menerus diberdayakan untuk
mampu meningkatkan kompetensinya secara berkesinambungan,
sehingga memiliki kemandirian profesional dalam melaksanakan tugas
dan fungsi profesinya.
k. Profesional, pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru
dilaksanakan dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalitas.
l. Bertahap, dimana pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru
dilaksanakan berdasarkan tahapan waktu atau tahapan kualitas
kompetensi yang dimiliki oleh guru.
m. Berjenjang, pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru
dilaksanakan secara berdasarkan jenjang kompetensi atau tingkat
kesulitan kompetensi yang ada pada standar kompetensi.
n. Berkelanjutan, pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru
dilaksanakan sejalan dengan perkembangan ilmu pentetahuan,
teknologi dan seni,serta adanya kebutuhan penyegaran kompetensi
guru;Akuntabel,pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru
dapat dipertanggungjawabkan secara transparan kepada publik;
o. Efektif, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir
guru harus mampu memberikan informasi yang bisa digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan yang tepat oleh pihak-pihak yang terkait
dengan profesi dan karir lebih lanjut dalam upaya peningkatan
kompetensi dan kinerja guru.
p. Efisien, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir
guru harus didasari atas pertimbangan penggunaan sumberdaya
seminimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Jadi, dalam esensi peningkatan guru harus lebih ditingkatkan lagi, karena
esensi peningkatan guru dapat menentukan kemunculan siswa-siswi yang
berprestasi, kreatif, inovati, dan religius. Semakin banyak guru yang
berkualitas semakin banyak pula memunculkan siswa-sisiwi yang
berkulaitas dan hal ini dapat membuat negara Indonesia ini semakin maju.

2. Problematika pendidikan di Indonesia saat ini, sangatlah memperhatinkan.


Hal ini disebabkan karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak.
Para pendidik sering kali memaksakan kehendaknya tanpa kebutuhan, minat
dan bakat yang dimiliki siswanya. Kelemahan para pendidik kita, mereka
tidak pernah menggali masalah dan potensi para siswa. Pendidikan
seharusnya juga memperhatikan kebutuhan siswa bukan malah memaksakan
sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses
pendidik yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk
kreatif dan inovatif. itu harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berpikir
anak tidak bisa diarahkan.
Dunia pendidikaindonesia tidak terlepas dari berbagai masalahyang ada,
masalah-masalah itu antara lain.
a. Kualitas guru
Secara umum kuaitas guru dan kompetensi guru di Indonesia masih
belum sesuai dengan apa yang diharapkan. Seprti di daerah-daerah
pelosok sangat sekali membutuhkan guru yang berkualitas.
b. Kurikulum
Melihat latar sejarah pendidikan di Indonesia, ternyata negara ini telah
mengalami beberapa kali perubahan kurikulum. Kurikulum adalah
rencana pelajaran dalam pelajaran terurai. Kurikulum yang tidak sesuai
dengan masing-masing sekolah karena dilihat dari keterbatasan guru.
c. Kualitas infrastruktur
Dari dulu hingga sekarang masalah infrastruktur pendidikan nasih
menjadi masalah bagi pendidikan di Indonesia. Hal ini dikarenakan
masih banyaknya sekolah-sekolah yang belum menerima bantuan untuk
perbaikan.
d. Kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada sekolah dasar.
Sementara itu layanan pendidikan usia dini masih sangat terbatas.
Kegagalan pembinaandalam usia dini nantinya tentu akan menghambat
pengembangan sumber daya manusia secara keseluruhan.
e. Mahalnya biaya pendidikan
Masalah ini terus-menerus terjadi, dilihat dari masyarakat Indonesia yang
kekurangan dalam faktor ekonomi. Mengakibatkan seseorang tidak
sekolah kerena tidak ada yang digunakan untuk membiayai anaknya.

Solusinya :

a. Membiayai guru untuk melanjutkan kejenjang pendidikan yang lebih


tinggi.
b. Pemerintah lebih giat lagi dalam melakukan sosialisasi mengenai
kurikulum 2013.
c. Pemerintah menyediakan dana bagi perbaikan infrastruktur yang kurang.
Contoh :

Pada sekolah pelosok, yang masalahnya yaitu kurangnya kualitas


guru. Hal ini Tentunya tidak mendukung dalam mengembangkan potensi
siswa-siswi karena kualitas guru yang tidak memadai. Seharusnya,
pemerintah mengirim guru-guru yag berkualitas ke sekolah-sekolah
pelosok agar siswa-siswi tersebut dapat mengembangkan potensinya.

3. Dilihat dari guru yang tidak layak dalam mengajar, tentunya ini sangatlah
memperhatinkan. Di Indonesia ini, mutu guru semakin sedikit kerna
disebabkan oleh kurangnya potensi guru dalam mengajar, kurangnya
pengetahuan yang diketahui, kurang profesional, jenjang pendidikan hanya
sebatas S1 atau SMA. Masalah-masalah seperti ini harus ditindak lanjuti oleh
pemerintah, karena guru adalah penentu sukses atau tidaknya negara ini. Jika
siswa-siswi di Indonesia ini berkualitas, kreatif, dan inovatif. Tentunya ini
adalah usaha dalam mengembangkan potensi negara ini, dan
memperkenalkan kepada semua orang dunia bahwa indonesia juga mampu
bertanding dengan negara-negara maju.
4. Mata pelajaran kimia, seringkali dianggap sulit oleh sebagian besar siswa.
Seperti, kesulitan dalam mengingat dan memahami rumus, istilah, analisis
matematis. Sebagian besar siswa juga menganggap jurusan kimia itu hanya
mempelajari cara membuat bom, semua pelajarannya serem-serem, dan tidak
ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Jika saya menjadi guru
mendapati kondisi seperti ini. Saya akan menggunakan 3 cara agar siswa-
siswi saya senang dengan pelajaran kimia dan menyenangkan pelajaran
kimia. Berikut 3 cara tersebut, sebagai berikut ini :
1) Pada saat mengajar materi pelajaran kimia saya akan mengajari siswa-
siswi saya dengan mengkaitkan pelajaran kimia dengan kehidupan sehari-
hari
2) Setiap hal-hal yang sulit dipahami akan saya memberikan gambar sesuai
dengan materi kimia yang dipelajari.
3) Pada saat proses belajar mengajar berlangsung, apabila materi pelajaran
kimia tersebut sangat sulit dipahami saya akan mengajar siswa-siswi saya
dengan mengadakan eksperimen. Dengan begitu, siswa-siswi saya dengan
sendirinya mengerti materi pelajaran tersebut, tanpa saya menjelaskan.
karena siswa-siswi tersebut sudah melihat secara langsung dan mengikuti
proses praktikum atau eksperimen dengan baik. Pada dasarnya jika materi
pelajaran hanya dijelaskan oleh guru, sebagian besar siswa-siswi sulit
mengerti atau memahami pelajaran tersebut. Tetapi, dengan menunjukan
atau memperlihatkan siswa-siswi dengan hal-hal yang tidak pernah
didengar atau materi sulit yang dipahami, siswa-siswi akan lebih mudah
mengerti dan mengingat benda-benda atau bahan-bahan yang
berhubungan dengan materi pelajaran kimia tersebut.
Misalnya, materi pelajaran kimia tentang Campuran. Campuran adalah zat
yang terdiri dari dua atau lebih unsur atau senyawa yang bercampur secara
sisik tetapi tidak bereaksi secara kimia membentuk zat baru. Suatu campuran
terdiri dari dua atau lebih zat dari fase yang sama atau fase yang berbeda.
Ketika zat yang bercampur memiliki komposisi yang sama diseluruh bagian,
maka disebut campuran homogen, begitu juga sebaliknya jika komposisi di
seluruh bagiannya tidak sama, maka campuran tersebut merupakan
campuran heterogen. Campuran homogen contohnya melarutkan gula
dengan air, sedangkan campuran heterogen contohnya mencampurkan pasir
dengan air.
Dalam materi ini, sebagian besar siswa-siswi tersebut tidak mengerti dengan
campuran homogen dan campuran heterogen tanpa melihat secara langsung
proses tersebut. Untuk lebih memahami siswa-siswa tentang materi ini saya
mengajak siswa-siswi untuk melakukan eksperimen tentang campuran
homogen dan campuran heterogen. Bahwa jika air dicampurkan denga gula
maka gula larut pada air tersebut, artinya gula dengan air tercampur sempurna
maka ini dinamakan campuran homogen. Berbeda dengan mencampurkan
pasir dengan air, maka yang terjadi pasir tersebut tidak larut dengan air secara
sempurna, jika didiamkan beberapa terjadi tampak sebagian yang satu lebih
banyak pasir daripada air dan dibagian yang lebih banyak air daripada pasir,
campuran seperti ini disebut campuran heterogen.
Dengan melakukan eksperimen ini siswa-siswi akan lebih mudah dalam
memahami materi pelajaran kimia tentang campuran tersebut.
5. Sebagai mahasiswa UIN Mataram Prodi Pendidikan Kimia, saya memiliki
tuntutan untuk mengajarkan ilmu kimia ke siswa dengan menginternalisasika-
n nilai-nilai agama, sebagai bentuk penguatan terhadap pencipta (Allah SWT)
dan penguatan karakter. Selain saya mengajarkan materi pelajaran kimia,
tidak lupa juga saya mengajarkan kaidah-kaidah agama karena saya sebagai
mahasiswa UIN Mataram mempunyai tuntutan untuk hal tersebut. Disela-sela
saya mengajar materi pelajaran kimia, saya akan mengkaitkan materi tersebut
dengan nilai-nilai agama agar siswa-siswi yang saya ajarkan, lebih
memahami bahwa nilai-nilai agama tidak terlepas dengan kehidupan didunia
ini. Terutama mengajarkan mereka bahwa sang pencipta (Allah SWT) yang
Maha Kuasa, setiap yang kita kerjakan tidak lupa untuk selalu mengingat
Allah dan Rasul-Nya. Dengan begitu segala yang kita kerjakan akan lebih
ringan dan mudah. Dan juga mengajarkan kepada siswa-siswi tentang akhla-
akhlak terpuji seperti, sabar, ikhlas, zuhud, adil, jujur, bersyukur, menghargai
teman, , menghargai dan menghormati guru, tidak boleh melawan guru, dan
segal hal-hal yang bernilai positif tentang segala hal. Sehingga, pada siswa
tersebut mempunyai karakter yang kuat agar tidak mudah dibohongi, dapat
memilih mana yang baik dan buruk, dan tidak mudah percaya dengan hal-hal
yang kurang jelas maksudnya.
Misalnya, pada materi pelajaran kimia tentang Titrasi.
Titrasi adalah cara untuk mengetahui suatu konsentrasi. Untuk mendapatkan
suatu konsentrasi maka diperlukan kesabaran dan usaha yang tinggi dengan
cara terus-menerus mengocok larutan tersebut sampai berubah warna sesuai
dengan warna yang sudah ditentukan. Dengan materi pelajaran kimia pada
Titrasi ini, saya dapat mengkaitkan nilai-nilai agama. Seperti mengajarkan
kepada siswa-siswi saya tentang nilai kesabaran dan usaha, bahwa untuk
mendapatkan sesuatu yang kita inginkan diperlukan kesabaran dan usaha
yang tinggi agar kita mendapatkan sesuatu itu dengan sempurna tanpa
terlewat sedikitpun dari apa yang telah kita inginkan.

You might also like