Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Kelompok 2
1. Nurul Fitri Hapsari (02)
2. Agnes Linda R. D (04)
3. Bagas Surya Atmaja (06)
4. Dhea Berliana Kinasih (08)
5. Dwi Anggoro W. F. A (10)
6. Fadzillah C. B (12)
i
Alhamdulilahirabbilalamin, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah
SWT berkat rahmat dan karunia-Nya, kami Kelompok 2 XI IS 5 SMA N 3 Sragen
dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah PKn yang berjudul “Pebedaan
Hukum Publik Internasional dan Hukum Perdata Internasional”.
Sesuai dengan judul yang telah disebutkan diatas, dalam makalah ini kami
memaparkan mengenai sistem hukum internasional, peradilan internasional,
pengertian hukum internasional, perbedaan hukum publik internasional dan
hukum pedata internasional, serta materi-materi lain yang berkaitan dengan topik
tersebut.
Tujuan dari penyusunan makalah ini, selain untuk memenuhi salah satu
tugas mata pelajaran PKn, juga kami susun sebagai bahan pembelajaran diskusi
kami bersama kelompok lain.
Namun di samping itu, kami menyadari betul bahwa dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan. Dan untuk itu kami mengharapakan kritik dan
saran yang sekiranya membangun dari para pembaca sekalian agar kekurangan
dalam makalah ini dapat diperbaiki dan menjadi lebih sempurna untuk proses
penambahan wawasan kita semua.
Penulis
MOTTO
ii
Setiap pemikiran manusia adalah sebuah perca kain yang
berserakan, dan kita berpeluang menyajikannya menjadi sebuah
permadani yang indah dan menawan.
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua.
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam
mengatasi adanya masalah adalah sesuatu yang utama.
Menunggu kesuksesan adalah tindakan sia-sia yang bodoh.
Kegagalan hanya terjadi apabila kita menyerah.
Kebijakan dan kebajikan adalah perisai terbaik.
Man jadda wajada, man shabara zhafira.
Keyakinan, semangat, dan motivasi adalah langkah awal sebuah
kesuksesan.
DAFTAR ISI
iii
HALAMAN JUDUL...............................................................................
KATA PENGANTAR..............................................................................
MOTTO
DAFTAR ISI...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................
A. Latar Belakang....................................................................
B. Tujuan..................................................................................
C. Manfaat...............................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................
A.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia global dalam masyarakat internasional pada
zaman sekarang sudah banyak yang melintasi batas-batas wilayah teritorial
suatu negara. Dan hal ini sudah tentu memerlukan suatu aturan atau tata tertib
hukum yang jelas dan tegas. Yang bertujuan untuk menciptakan suatu
kerukunan dalam menjalin kerjasama antar negara yang saling
menguntungkan. Dan sumber hukum internasional seperti perjanjian
internasional, kebiasaan internasional, dan sebagainya memilki peran penting
dalam mengatur masalah-masalah bersama yang dihadapi subyek-subyek
hukum internasional.
B. Tujuan Penelitian
Makalah ini kami susun selain untuk memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, juga kami memiliki tujuan agar dapat
membantu menambah referensi mengenai Sistem Internasional dan Peradilan
Internasional.
C. Manfaat Penelitian
Untuk mengetahui apa itu Sistem Internasional dan Peradilan
Internasional.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Negara Ani Yudhoyono, Wapres Boediono, Menko Perekonomian Hatta
Rajasa, Dubes RI untuk AS, Dino Patti Djalal, mantan Menkeu RI yang kini
menjabat Direktur Bank Dunia Sri Mulyani, dan mantan Menpora Andi
Mallarangeng. Guardian melansir, dokumen yang mereka peroleh dari
Snowden menunjukkan materi presentasi DSD dalam format Power Point.
Dalam dokumen itu tertera jenis peralatan komunikasi yang dimiliki oleh para
target DSD, misalnya ponsel Nokia E-90-1 yang digunakan Presiden SBY dan
Ani Yudhoyono, serta BlackBerry Bold 9000 yang dipakai Wakil Presiden
Boediono.
3
1. Van Brakel : hukum nasional yang khusus diperuntukkan bagi perkara-
perkara internasional.
2. Cheshire : dalam bukunya “Private International Law” mengatakan bahwa
cabang dari hukum Inggris yang dikenal sebagai Hukum Perdata
Internasional mulai bekerja apabila badan pengadilan dihadapkan dengan
gugatan hukum yang mempunyai unsur asing (Foreign Element).
3. Sudargo Gautama : keseluruhan peraturan dan kekhususan hukum yang
menunjuk stelsel hukum manakah yang berlaku atau apakah yang
merupakan hukum, jika hubungan-hubungan dan peristiwa antara warga-
warga negara pada suatu waktu tertentu memperlihatkan titik pertalian-
pertalian dengan stelsel-stelsel dengan kaidah-kaidah hukum 2 (dua) atau
lebih negara yang berbeda dalam lingkungan, kuasa tempat, pribadi dan
soal-soal
4. Masmuim adalah keseluruhan ketentuan2 hukum yang menentukan hukum
perdata dari negara mana harus diterapkan suatu perkara yang berakar
didalam lebih dari satu Negara
Dalam Hukum Perdata Internasional Indonesia telah terjadi
pertentangan istilah (Contraditio In Terminis). Maksudnya bahwa adanya kata
“internasional” menunjuk seolah-olah ada hukum perdata yang berlaku di
semua negara padahal hukum perdata tersebut (HPI) berlaku di Indonesia.
Contoh Kasus
Sebuah kontrak jual beli antara PT X di Jakarta dengan PT Y di
Singapura di mana perjanjian di buat di Jakarta.. Namun ketika barang siap
dikirimkan oleh PT X, pihak lain PT Y melakukan penundaan pembayaran. PT
X kemudian mengajukan gugatan wanprestasi dan menuntut ganti rugi melalui
Pengadilan di kota Singapura.
4
C. Perbedaan Hukum Publik Internasional dan Hukum Perdata
Internasional
Perbedaan antara Hukum public Internasional dan Hukum Perdata
Internasional bukanlah ditinjau dari unsur perbedaan subyeknya yang sering
dikaitkan, yaitu subyek HI adalah negara sedangkan subyek HPI adalah
individu. Dalam perkembangannya perbedaan semacam ini tidak dapat
dipertanggungjawabkan sebab antara keduannya dapat memiliki subyek
hukum negara ataupun individu. Oleh karena itu yang paling tepat untuk
membedakannya adalah dengan meninjau urusan yang diatur oleh keduanya,
jika mengatur urusan yang bersifat publik maka disebut sebagai Hukum
Internasional Publik (HI) tetapi jika mengatur urusan yang bersifat perdata
disebut sebagai Hukum Perdata Internasional (HPI).
5
Satuan Polisi Pamong Praja Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor
199 Tahun 1998 Tentang Tunjangan Dosen.
6
adat. Misalnya hukum adat bali, tidak boleh menebang pohon di hutan adat,
maka seluruh warga bali akan mengikuti hukum tersebit, meskipun hukum
tersebut tidak tertulis.
7
sebagai subyek hukum dalam hukum internasional, sungguhpun hanya
mempunyai rakyat dan pemerintahan yang diakui rakyat dan tidak mempunyai
wilayah (wilayahnya masih sedang diperjuang-kan hingga sekarang).47
Dalam kaitannya dengan kedudukan kaum pemberontak sebagai
subyek hukum internasional maka konsepsi negara-negara dunia ketiga diatas
pada hakikatnya merupakan anti-imperialisme dan kolonialisme. Namun
demikian, akan timbul persoalan yang remit setelah penjajahan terhapus di
atas bumi dan semua bangsa telah menjelma menjadi negara-negara yang
merdeka maka konsepsi ini, walaupun bermaksud baik, bisa menimbulkan
pengaruh atau persoalan yang mengganggu stabilitas masyarakat internasional
karena dapat dipakai oleh golongan-golongan kecil di dalam satu negara yang
belum tentu mempunyai alasan-alasan yang sah untuk melakukan gerakan-
gerakan.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, hubungan internasional merupakan aturan-aturan yang telah di
ciptakan bersama negara-negara anggota yang melintasi batas-batas negara.
Peradilan Internasional dilaksanakan oleh Mahkamah Internasional yang
merupakan salah satu organ perlengkapan PBB. Sumber Hukum Internasional
adalah sumber-sumber yang digunakan oleh Mahkamah Internasional dalam
memutuskan masalah-masalah hubungan internasional. Sumber hukum
internasional dibedakan menjadi sumber hukum dalam arti materil dan formal.
Dalam arti materil, adalah sumber hukum internasional yang membahas dasar
berlakunya hukum suatu negara. Sedangkan sumber hukum formal, adalah
sumber dari mana untuk mendapatkan atau menemukan ketentuan-ketentuan
hukum internasional. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem
hukum dan peradilan internasional itu sangat diperlukan oleh suatu negara
untuk tetap mempertahankan eksistensi dan kemakmuran suatu negara.
B. Saran
Seharusnya kita dapat menghargai dan ikut mengerti tentang masalah
sengketa internasional dengan cara memenuhi dan mematuhi kewajiban
perjanjian internasional, serta mau mempelajari lebih dalam lagi mengenai
Sistem Hukum dan Peradilan Internasional.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://maf-tohe.blogspot.com/2013/03/makalah-pkn-sistem-hukum-dan-
peradilan.html
http://voltingnothing.blogspot.com/2013/04/makalah-sistem-hukum-dan-
peradilan.html
http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/08/pengertian-hukum-internasional-
publik.html
http://menujuhukum.blogspot.com/2013/10/hukum-perdata-internasional.html
10