Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2005 menyebutkan
hampir 600.000 ibu hamil dan bersalin meninggal dunia akibat masalah
persalinan dan 95% terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia
(Manuaba, 2005).
Di negara-negara maju Angka Kematian Ibu (AKI) pertahun hanya 27
per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan di negara berkembang AKI rata-rata
mencapai 18 kali lebih tinggi yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup
(Manuaba, 2005).
Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Indonesia adalah yang
tertinggi di Asia Tenggara. Tahun 2002 kematian ibu melahirkan mencapai
307 per 100.000 kelahiran. Angka ini 65 kali kematian ibu di Singapura, 9,5
kali dari Malaysia. Bahkan 2,5 kali lipat dari Indeks Philipina (Anwar, 2009).
AKI menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 2007)
mutakhir masih cukup tinggi, yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup.
Penyebab kematian ibu terbesar (58,1%) adalah pendarahan dan eklampsia.
Kedua penyebab itu dapat dicegah dengan pemeriksaan kehamilan atau
antenatal care yang memadai. Walupun proporsi perempuan usia 15-45 tahun
yang melakukan minimal 1 kali telah mencapai lebih dari 80%, tetapi menurut
survey hanya 43,2% yang persalinannya ditolong oleh tenaga kesehatan.
Persalinan oleh tenaga kesehatan masih sangat rendah, dimana sebesar 54%
persalinan masih ditolong oleh dukun bayi (HIMAPID, 2009).
Berdasarkan data dari Dinas provinsi NTB pada tahun 2013, angka
kematian ibu masih cukup tinggi yaitu 424 / 100.000 KH, sedangkan angka
kematian bayi telah menurun yaitu 30 / 100.000 KH (Pro Dinkes NTB 2013 ).
Angka kematian ibu di NTB masih tinggi yaitu 330 per 100.000
kelahiran hidup. Pada tahun 2007 AKI di NTB tercatat sebanyak 242 per
100.000 kelahiran hidup. Menurut Data Dinas Kesehatan Kota Tahun 2006
terdapat 15 kamatian ibu yang disebabkan oleh: eklampsia 2 orang (13,3%),
1
2
C. Manfaat
1. Bagi Ny. “M“
Klien dapat berhubungan langsung dengan tenaga kesehatan sehingga
dengan paparan tersebut klien dapat merubah perilakunya untuk
memanfaatkan sarana kesehatan ataupun tenaga kesehatan dengan
kesadarannya sendiri.
2. Bagi RSUD Kota Mataram
Dapat mengevaluasi mutu pelayanan asuhan kebidanan yang diterapkan
sehingga tetap tercermin citra kerja bidan yang profesional.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat mengevaluasi sejauh mana mahasiswa mampu memahami dan
menerapkan teori yang telah diberikan dari institusi.
4. Bagi Mahasiswa
Mampu menerapkan asuhan kebidanan sesuai teori yang telah didapatkan
khususnya asuhan pada pasien dengan persalinan normal.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Persalinan
1. Definisi Persalinan
a. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri)
yang telah cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan
lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan
(kekuatan sendiri) (Kuswanti, 2012).
b. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal.
Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan
keluarga menantikannya selama sembilan bulan. Ketika persalinan
dimulai, peranan ibu adalah untuk melahirkan bayinya. Peran petugas
kesehatan adalah memantau persalinan untuk mendeteksi dini adanya
komplikasi, disamping itu bersama keluarga memberikan bantuan dan
dukungan pada ibu bersalin. Persalinan adalah proses membuka dan
menipisnya servik dan janin turun kedalam jalan lahir. Kelahiran
adalah proses dimana janin dan ketuban didorong keluar melalui jalan
lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 Minggu), lahir
spontan dengan persentasi belakang kepala yang cukup berlangsung
dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janinnya
(Prawirohardjo, 2006).
c. Partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat
hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar
(Winkjosastro,2006).
d. Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran
hasil konsepsi oleh ibu.proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan
sejati yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks dan diakhiri
dengan kelahiran plasenta ( Varney, 2008 ).
e. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin
turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran normal adalah
4
5
arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas
panggul.dapat juga terjadi keadaan :
1) Asinklitismus anterior adalah arah sumbu kepala membuat sudut
lancip kepan dengan pintu atas panggul.
2) Asinklitismus posterior adalah arah sumbu kepala membuat studut
lancip kebelakang dengan pintu atas panggul
b. Fleksi
Fleksi yaitu posisi dagu bayio menempel dada dan ubun-ubun
kecil rendah dari ubun-ubun besar.kepala memasuki ruang panggul
dengan ukuran paling kecil (diameter suboksipitobregmatika = 9,5 )
dan di dasar panggul kepala berada dalam fleksi maksimal.
c. Putar paksi dalam
Kepala yang turun menemui diapragma pelvis yang berjalan dari
belakang atas ke bawah depan.kombinasi elastisitas dipragma pelvis
dan tekanan intrauterin oleh his yang berulang-ulang mengadakan
rotasi ubun-ubun kecil berputar kearah depan di bawah simpisis.
d. Defleksi
Setelah kepala berada di dasar panggul dengan ubun-ubun kecil
di bawah simpisis (sebagai hipomoklion), kepala mengadakan defleksi
berturut-turut lahir bregma, dahi, muka dan akhirnya dagu.
e. Putar paksi luar
Gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi, untuk
menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak.
f. Ekspulsi
Putaran paksi luar bahu melintasi pintu atas panggul dalam
keadaan miring dan menyesuikan dengan bentuk panggul, sehingga di
dasar panggul, apabila kepala telah lahir bahu berada dalam posisi
depan belakang dan bahu depan lahir dahulu, baru kemudian bahu
belakang. mekanisme persalinan fisiologis penting di pahami, bila ada
penyimpangan koreksi manual dapat di lakukan sehingga tindakan
operatif tidak dapat dilakukan (Rustam Mochtar,2002).
11
8. Tanda-Tanda Persalinan
Gejala inpartu menurut (Mochtar, 2000), yaitu:
a. Kekuatan his semakin sering terjaidi dan teratur dengan jarak kontraksi
yang semakin pendek.
b. Dapat terjadi pengeluaran pembawa tanda, yaitu pengeluaran lendir
bercampur darah.
c. Dapat disertai pecah ketuban
d. Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan serviks yaitu: perlunakan
serviks, pendataran serviks, dan terjadi pembukaan serviks.
9. Faktor-Faktor Yang Berperan Dalam Persalinan
a. Power ( Kekuatan )
1) Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri
dari his atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu.
2) Power merupakan tenaga primer atau kekuatan utama yang
dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot rahim.
12
2. Persalinan kala II
Kala pengeluaran karena berkat kekuatan his dan kekuatan
mengedan janin didorong keluar sampai lahir. Kala ini berlangsung 1,5
jam pada primigravida dan 0,5 jam pada multipara.
a. Tanda dan Gejala Kala II Persalinan
1) Ibu ingin meneran bersamaan dengan kontraksi
2) Ibu merasakan peningkatan tekanan pada rektrum/vaginal
3) Perineum terlihat menonjol
4) Vulva vagina dan sfinger membuka
5) Peningkatan pengeluaran lendir & darah
3. Persalinan kala III
Kala uri/plasenta terlepas dari dinding uterus dan dilahirkan. Prosesnya
6-15 menit setelah bayi lahir.
a. Manajemen aktif kala tiga menghasilkan kontraksi uterus yang
lebih efektif
b. Keuntungan manajemen aktif kala tiga:
1) Kala tiga persalinan yang lebih singkat.
2) Mengurangi jumlah kehilangan darah.
3) Mengurangi kejadian retensio plasenta.
c. Manajemen aktif kala tiga terdiri dari tiga langkah utama
1) Pemberian suntikan oksitosin.
2) Melakukan penegangan tali pusat terkendali.
3) Rangsangan taktil (pemijatan) fundus uteri (masase).
4. Persalinan kala IV
Observasi dilakukan mulai lahirnya plasenta selama 1 jam, hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya perdarahan postpartum.
Observasi yang dilakukan melihat tingkat kesadaran penderita,
pemeriksaan tanda-tanda vital (tekanan darah, nadi dan pernapasan),
kontraksi uterus dan terjadinya pendarahan.
20
Pemantauan Kala IV
Saat yang paling kritis pada ibu pasca melahirkan adalah pada
masa post partum. Pemantauan ini dilakukan untuk mencegah adanya
kematian ibu akibat perdarahan. Kematian ibu pasca persalinan
biasanya tejadi dalam 6 jam post partum. Hal ini disebabkan oleh
infeksi, perdarahan dan eklampsia post partum. Selama kala IV,
pemantauan dilakukan 15 menit pertama setelah plasenta lahir dan 30
menit kedua setelah persalinan.
Setelah plasenta lahir, berikan asuhan yang berupa :
a. Rangsangan taktil (massase) uterus untuk merangsang kontraksi
uterus.
b. Evaluasi tinggi fundus uteri – Caranya : letakkan jari tangan Anda
secara melintang antara pusat dan fundus uteri. Fundus uteri harus
sejajar dengan pusat atau dibawah pusat.
c. Perkirakan darah yang hilang secara keseluruhan.
d. Pemeriksaan perineum dari perdarahan aktif (apakah dari laserasi
atau luka episiotomi).
e. Evaluasi kondisi umum ibu dan bayi.
f. Pendokumentasian.
Penilain klinik kala IV
No Penilaian Keterangan
1. Fundus dan Rangsangan tektil uterus dilakukan untuk
kontraksin merangsang terjadinya kontraksi uterus yang
uterus baik.dalam hal ini sangat penting diperhatikan
tingginya fundus uteri dan kontraksi uterus.
2. Pengeluaran Perdarahan : untuk mengetahui apakah jumlah
pervaginam perdarahan yang terjadi normal atau tidak.batas
normal perdarahan adalah 100-300 ml.
Lokhea : jika kontraksi uterus kuat,maka lokea
tidak lebih dari saat haid.
3. Plasenta dan Periksa kelengkapannya untuk memastikan ada
selaput ketuban tidaknya bagian yang tersisa dalam uterus.
Diagnosis
Kategori Keterangan
No
1 Involusi normal Tonus-uterus tetap borkontraksi
Posisi-TFU sejajar atau dibawah pusat
Perdarahan-dalam batas normal (100-300)
Cairan-tidak berbau.
1. Kala I
a. Memberikan dorongan emosional
Anjurkan suami dan anggota keluarga yang lain untuk
mendampingi ibu selama proses persalinan
b. Membantu pengaturan posisi
Anjurkan suami dan pendamping lainnya untuk membantu ibu
berganti posisi. Ibu boleh berdiri, berjalan-jalan, duduk, jongkok,
berbaring miring, merangkak dapat membantu turunnya kepala bayi
dan sering juga mempersingkat waktu persalinan
c. Memberikan cairan / nutrisi
Makanan ringan dan cairan yang cukup selama persalinan
memberikan lebih banyak energi dan mencegah dehidrasi. Apabila
dehidrasi terjadi dapat memperlambat atau membuat kontraksi
menjadi tidak teratur dan kurang efektif.
d. Keleluasaan ke kamar mandi secara teratur
Ibu harus berkemih paling sedikit setiap 2 jam atau lebih sering jika
ibu ingin berkemih. Jika kandung kemih penuh dapat
mengakibatkan :
1) Memperlambat penurunan bagian terendah janin dan mungkin
menyebabkan partus macet
2) Menyebabkan ibu merasa tidak nyaman
3) Meningkatkan resiko perdarahan pasca persalinan yang
disebabkan oleh atonia uteri
4) Mengganggu penatalaksanaan distosia bahu
23
2. Kala II
Berikut ini adalah alur untuk penatalaksanaan kala dua persalinan :
1) Mulai Mengejan
Jika sudah didapatkan tanda pasti kala dua tunggu ibu sampai
merasakan adanya dorongan spontan untuk meneran. Meneruskan
pemantauan ibu dan bayi.
2) Memantau selama penataksanaan kala dua persalinan
Melanjutkan penilaian kondisi ibu dan janin serta kemajuan
persalinan selama kala dua persalinan secara berkala. Memeriksa
dan mencatat nadi ibu setiap 30 menit, frekuensi dan lama
kontraksi selama 30 menit, denyut jantung janin setiap selesai
meneran, penurunan kepala bayi melalui pemeriksaan abdomen,
warna cairan ketuban, apakah ada presentasi majemuk, putaran
paksi luar, adanya kehamilan kembar dan semua pemeriksaan dan
intervensi yang dilakukan pada catatan persalinan.
3) Posisi Ibu saat Meneran
Membantu ibu untuk memperoleh posisi yang paling nyaman
baginya. Ibu dapat berganti posisi secara teratur selama kala dua
persalinan karena hal ini sering kali mempercepat kemajuan
24
persalinan.
4) Melahirkan kepala
Bimbing ibu u/ meneran. Saat kepala janin terlihat pada vulva
dengan diameter 5 – 6 cm, memasang handuk bersih untuk
mengeringkan janin pada perut ibu. Saat sub occiput tampak
dibawah simfisis, tangan kanan melindungi perineum dengan dialas
lipatan kain dibawah bokong ibu, sementara tangan kiri menahan
puncat kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat
kepala lahir, Mengusapkan kasa/kain bersih untuk membersihkan
muka janin dari lendir dan darah.
6) Melahirkan Bahu
Setelah menyeka mulut dan hidung bayi hingga bersih dan
memeriksa tali pusat, tunggu hingga terjadi kontraksi berikutnya
dan awasi rotasi spontan kepala bayi. Setelah rotasi eksternal,
letakan satu tangan pada setiap sisi kepala bayi dan beritahukan
pada ibu untuk meneran pada kontraksi berikutnya. Lakukan
tarikan perlahan kearah bawah dan luar secara lembut (Kearah
tulang punggung ibu hingga bahu bawah tampak dibawah arkus
pubis. Angkat kepala bayi kearah atas dan luar (mengarah ke
langit-langit) untuk melahirkan bahu posterior bayi.
dengan posisi kepala lebih rendah dari badan (bila tali pusat
terlalu pendek, letakan bayi di tempat yang memungkinkan.
3. Kala III
a. Pemberian Suntikan Oksitosin
1) Segera berikan bayi yg telah terbungkus kain kepada ibu untuk
diberi ASI.
2) Letakkan kain bersih diatas perut ibu.
3) Periksa uterus utk memastikan tidak ada bayi yg lain.
4) Memberitahukan pada ibu ia akan disuntik.
5) Selambat-lambatnya dalam waktu dua menit setelah bayi lahir,
segera suntikan oksitosin 10 unit IM pd 1/3 bawah paha kanan
bagian luar
b. Penegangan Tali Pusat Terkendali
1) Berdiri disamping ibu.
2) Pindahkan klem kedua yang telah dijepit sewaktu kala dua
persalinan pada tali pusat sekitar 5-10 cm dari vulva.
3) Letakkan tangan yang lain pada abdomen ibu (alas dengan kain)
tepat dibawah tulang pubis, gunakan tangan lain untuk meraba
kontraksi uterus dan menahan uterus pada saat melakukan
peregangan pada tali pusat, tangan pada dinding abdomen menekan
korpus uteri ke bawah dan atas (dorso-kranial) korpus.
4) Tegangkan kembali tali pusat ke arah bawah bersamaan dengan itu,
lakukan penekanan korpus uteri ke arah bawah dan kranial hingga
plasenta terlepas dari tempat implantasinya.
5) Jika plasenta tdk turun setelah 30-40 detik dimulainya peregangan
tali pusat dan tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan lepasnya
plasenta, jangan teruskan penegangan tali pusat
6) Setelah plasenta terlepas, anjurkan ibu utk plasenta akan terdorong
ke introitus vagina. Tetap tegang kearahmeneran bawah
mengikuti arah jalan lahir
7) Pada saat plasenta terlihat pada introitus vagina, teruskan kelahiran
plasenta dgn menggunakan kedua tangan. Selaput ketuban mudah
robek: pegang plasenta dengan kedua tangan rata dengan lembut
putar plasenta hingga selaput terpilin
29
4. Kala IV
Tindakan Baik:
a. Mengikat tali pusat
b. Memeriksa tinggi fundus uteri
c. Menganjurkan ibu untuk cukup nutrisi dan hidrasi
d. Membersihkan ibu dari kotoran
e. Memberikan cukup istirahat
f. Menyusui segera
g. Membantu ibu ke kamar mandi
h. Mengajari ibu dan keluarga tentang pemeriksaan fundus dan tanda
bahaya baik bagi ibu maupun bayi.
KALA 1
45
46
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Emosi : Stabil
d. TB : 155 cm
e. BB sekarang : 75 kg
f. Lila : 29 cm
g. Tanda-tanda Vital :
1) Tekanan darah : 120/70 mmHg
2) Nadi : 88x/menit
3) Suhu : 36,5°C
4) Respirasi : 22x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
1) Inspeksi
Rambut tumbuh merata tidak rontok,tidak berketombe,warna hitam.
2) Palpasi
Tidak ada benjolan atau oedema, tidak ada nyeri tekan,tumor,lesi
dan bekas luka jahitan.
b) Wajah
1) Inspeksi
Bentuk simetris,tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum
2) Palpasi
Tidak ada oedema pada bagian frontalis, zigomatikum, maxilaris
dan mandibularis.
c) Mata
1) Inspeksi
Konjungtiva tidak pucat,sklera tidak ikterus.
d) Hidung
1) Inspeksi
Bentuk simetris,hidung bersih,tidak ada sekret
49
2) Palpasi
Tidak ada polip
e) Mulut dan gigi
1) Inspeksi
Bibir tidak pucat, bibir tidak pecah- pecah, gusi tidak berdarah, dan
gigi tidak berlubang dan tidak ada karies.
f) Telinga
1) Inspeksi
Bentuk simetris antara kiri dan kanan, lubang telinga bersih tidak
ada kotoran/serumen, dan tidak mengeluarkan cairan.
g) Leher
1) Palpasi
Tidak adanya pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran
kelenjar limfe dan tidak ada bendungan vena jugularis.
h) Payudara
1) Inspeksi
Bentuk simetris, Puting susu menonjol, tidak ada retraksi dimpling,
adanya hiperpigmentasi ariola.
2) Palpasi
tidak ada pembesaran kelenjar limfe pada ketiak,sudah ada cairan
colostrum, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
i) Abdomen
1) Inspeksi
Tidak ada luka bekas operasi, ada striae lipid, ada linea alba,
pembesaran abdomen sesuai usia kehamilan.
2) Palpasi :
Leopold I : TFU 31 cm di fundus teraba lunak, tidak melenting
(bokong)
Leopold II : Teraba keras, panjang mendatar seperti papan
disebelah kanan perut ibu(punggung), di bagian
kiri perut ibu teraba bagian-bagian kecil janin
(ekstremitas).
50
7. Siapkan partus set heating set dan resusitasi set.lingkungan dan tempat
untuk persiapan dan pertolongan persalinan
VI. Pelaksanaan Asuhan Menyeluruh
Hari / tanggal : Jumat, 25 Desember 2015
Jam : 08.23 Wita
1. Menjelaskan pada ibu tindakan yang akan dilakukan yaitu pemeriksaan
tanda-tanda vital dan ibu setuju dilakukan pemeriksaan. pemeriksaan
bahwa usia kehamilan ibu sudah 28 minggu Tekanan darah: 110/70
mmHg, Nadi: 88x/menit, Suhu: 36,7°C, Respirasi : 22x/menit
2. Menganurkan ibu melakukan perubahan posisi sesuai dengan keinginan
ibu dan melakukan aktivitas sesuai dengan kesanggupannya.ibu dapat
duduk, juga dapat berjalan jika memiliki tenaga yang cukup agar kepala
cepat turun, jika ibu ingin tetap ditempat tidur sebaiknya ibu miring kiri
agar bayi yang dikandungnya memperoleh udara yang cukup
3. Memberikan dukungan moril pada ibu dengan meyakinkan ibu,
menjelaskan ibu mengenai proses dan kemajuan persalinan dan
mendengarkan keluhan ibu, menghadirkan orang terdekat bagi ibu seperti
suami dan kerabat lainnya,menganjurkan orang yang menemaninya untuk
memijat atau menggosok pinggangnya untuk mengurangi rasa sakit/nyeri.
4. Menganjurkan dan memberikan ibu makan dan minum agar memiliki
tenaga yang cukup,anjurkan keluarga untuk mendukung/memotivasi dan
membantu ibu untuk makan dan minum.
5. Mengajarkan pada ibu teknik relaksasi jika ada his dengan menarik napas
panjang lewat hidung kemudian melepaskan perlahan-lahan melalui
mulut.
6. Menyiapakan alat partus: klem ½ kocher, 1 gunting episiotomy, 2 klem
kelly, 1 nelaton kateter, 1 guntingtali pusat, kassa, benang tali pusat,
utertonika oxytosin 10 IU. Persiapan heacting: Nalpuder, pincet anatomis,
dan chirugis, jarum jahit, benang catgut, betadine, bengkok dan lidocaine.
Resusitasi set: meja resusitasi yang bersih, keras dan datar, lampu sorot
60 watt, penghisap lendir (Suction, balon karet, de lee), amboe bag dan
sungkupnya, oksigen dan selang oksigen.
53
VII.Evaluasi
Hari / tanggal : Jumat, 25 Desember 2015
Jam : 08.45 wita
1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan bahwa keadaannya baik dan
pembukaannya sudah lengkap (10 cm)
2. Ibu sudah mengerti tentang semua yang di sarankan dan bersedia
melakukannya
3. Ibu merasakan adanya dorongan untuk mengedan dan ibu ingin BAB
(doran,teknus,perjol,vulka)
4. His terakhir dengan peningkatan frekuensi dan durasi ,yaitu 5x dalam 10
menit selama 45 detik
5. VT 10 cm ,eff 100 %,ketubab (-),UUK didepan, penurunan kepala↓ H
III,tidak teraba bagian kecil janin/tali pusat.
6. Ibu sudah melakukan teknik relaksasi dengan benar.
7. Keluarga mau mendukung
55
KALA II
I. Pengumpulan Data
Hari/tanggal : Jumat,25 Desember 2015
Waktu : 9.00 wita
A. Data subyektif
1. Ibu mengatakan sakit pinggang sampai ke perut bagian bawah
2. Ibu mengatakan ingin BAB dan mengedan
B. Data Obyektif
1. K/U ibu baik,kesadaran composmentis
2. Tanda vital, TD;110/70 mmHg,N: 88x/menit,S:36,7 C
3. Ada dorongan untuk mengedan, tekanan anus (+), perineu menonjol,
vulva membuka.
4. Djj (+), frekuensi 140xmenit irama teratur (12-12-11)
5. VT 10 cm, eff 100%, ketuban (-) warna jernih, presentasi kepala,
UUK di depan, kepala↓H III, tidak teraba bagian kecil janin/tali pusat
VII. Evaluasi
Hari/tanggal : Jumat,25 Desember 2015
Waktu : Pukul 00.05 wita
1. Bayi lahir spontan, langsung menangis, letak belakang kepala jk :♂ pada
tanggal 25 Desember 2015 pukul 12.20 wita. A-B: 7 sudah dilakukan
IMD
2. TFU: 2 jari bawah pusat, plasenta belum lahir
59
KALA III
I. Pengumpulan Data
Hari/tanggal : Jumat, 25 Desember 2015
Pukul : 12.20 wita
1. DataSubyektif
a. Ibu mengaatakan perutnya terasa mules
b. Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya
2. Data Obyektif
a. Kontraksi uterus baik
b. TFU 2 jari↓ pusat
c. Plasenta belum lahir
d. Tali pusat tampak menjulur kedepan vulva
II. Interpretasi Data Dasar
Diagnosa : Kala III
Dasar
a. Bayi sudah lahir
b. Plasenta belum lahir
c. Tali pusat tampak memanjang
Masalah
Ibu mengatakan perutnya mules sejak bayinya lahir
Kebutuhan
Penjelasan mengenai ketidaknyamanan
III. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Tidak ada
IV. Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera
Mandiri : Lakukan menejmen aktif kala III
Kolaborasi : Tidak ada
Rujukan : Tidak ada
V. Rencana Asuhan Yang Menyeluruh
1. Jelaskan pada ibu proses kelahiran plasenta dan menganjurkan intuk
menyusui bayinya
2. Berikan dukungan pada ibu dan anjurkan keluarga tetap menemani ibu
3. Periksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tungal
60
4. Beritahu ibu bahwa ia akan disuntik, lalu suntikkan oksitosin 10 iu pada 1/3
paha bagian luar sebelum 2 menit kelahiran plasenta
5. Jepit-jepit, potong, IMD, APGAR score 2
6. Lakukan peregangan tali pusat
7. Lahirkan plasenta secara hati-hati
8. Melakukan massase fundus secara sikuler selama 15 detik per 15 kali
9. Kelahiran plasenta dan memutar plasenta searah jarum jam untuk
mencegah bagian-bagian plasenta yang lepas
10. Periksa plasenta
11. Periksa robekan jalan lahir
12. Observasi keadaann umum baik
VI. Pelaksanaan Asuhan
Hari/tanggal : Jumat,25 Desember 2015
Pukul : 12.25 wita
1. Proses persalinan ibu berjalan dengan baik dan sedang menunggu kelahiran
plasenta
2. Memberikan dukungan moril pada ibu dan keluarga tetap menemani
3. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan kehamilan tunggal,dengan cara
mengukur tinggi fundus uteri tidak lebih dari sepusat
4. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik,lalu menyuntikkan oksitosin 10
IU IM pada 1/3 paha bagian luar
5. Menjepit, memotong dan mengikat tali pusat bayi. Meletakan bayi
tengkurap di dada ibu untuk IMD, kemudian menilaian APGAR 5 menit
kedua
6. Melakukan PTT dengan cara melahirkan tali pusat dengan hati-hati sambil
mendorong fundus uteri kearah dorsokranial saat ada his
7. Melahirkan plasenta secara hati-hati,saat plasenta tampak di introitus
vagina,ibu diminta sedikit mengedan untuk melahirkan plasenta,tangan
kanan penolong penerima plasenta kemudian memutar kearah jarum jam
untuk mengeluarkan sisanya
8. Melakukan masase fundus uteridengan arah memutar selama 15 detik atau
15 kali
61
KALA IV
I. Pengumpulan Data Dasar
Hari/tanggal : Jumat, 25 Desember 2015
Waktu : 12.30. wita
A. Data Subyektif
Ibu mengatakan sangat lelah dan perutnya masih mules
B. Data Obyektif
1. TFU 2 jari↓pusat
2. Kontraksi uterus baik
3. Tidak terdapat robeken perineum
4. Perdarahan ±50 cc
5. Keadaan umum ibu baik,TD 110/70 mmHg
V. Rencana Tindakan
1. Beritahu ibu kedaanyya
2. Observasi tanda-tanda vital,tinggi fundus uteri,kontraksi uterus,kandung
kemih, perdarahan (Pemantauan kala IV)
3. Lakukan vulva hygiene dan mengganti pembalut yang baru
4. Beri penyuluhan tentang personal hygine
5. Dorong keluarga untuk memberi makan dan minum pada ibu,anjurkan
istirahat
6. Menginformasi kepada ibu tentang pentingnya kunjungan ulang nifas,yaitu
ibu harus datang untuk kunjungan 6 hari lagi kebidan atau tenaga
kesehatan terdekata
VI. Pelaksanaan asuhan
Hari/tanggal : Rabu,25 Desember 2015
Waktu : 00.20 Wita
1. Memberitahu ibu bahwa keadaannya baik
2. Melakukan pemantauan kala IV
KALA IV
I. Pengumpulan Data Dasar
Hari/tanggal : Jumat, 25 Desember 2015
Waktu : 12.45 wita
A. Data Subyektif
Ibu mengatakan sangat lelah dan perutnya masih mules
B. Data Obyektif
1. TFU 2 jari↓pusat
2. Kontraksi uterus baik
3. Tidak terdapat robeken perineum
4. Perdarahan ±5 cc
5. Keadaan umum ibu baik,TD 120/80 mmHg
II. Interpretasi Data Dasar
Diagnosa : Kala IV
Dasar
1. Ibu melahirkan tanggal 25 Desember 2015,pukul 12.20 wita
2. Plasenta lahir lengkap
3. TFU 2 jari↓pusat
4. Terdapat robekan di perineum
5. Keadaan umum ibu baik
Masalah
Dasar
Ibu mengatakan perutnya mules setelah melahirkan
Kebutuhan : Menjelaskan ketidaknyamanan yang dirasakan ibu
III. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial
Tidak ada
IV. Kebutuhan Terhadap Tindakan Segera
1. Mandiri : Tidak ada
2. Kolaborasi : Tidak ada
3. Rujukan : Tidak ada
66
V. Rencana Tindakan
1. Beritahu ibu kedaanyya
2. Observasi tanda-tanda vital,tinggi fundus uteri,kontraksi uterus,kandung
kemih,perdarahan (pemantauan kala IV)
3. Lakukan vulva hygiene dan mengganti pembalut yang baru
4. Beri penyuluhan tentang personal hygine
5. Dorong keluarga untuk memberi makan dan minum pada ibu,anjurkan
istirahat
6. Menginformasi kepada ibu tentang pentingnya kunjungan ulang nifas,yaitu
ibu harus datang untuk kunjungan 6 hari lagi kebidan atau tenaga
kesehatan terdekata.
VI. Pelaksanaan Asuhan
Hari/tanggal : Jumat, 25 Desember 2015
Waktu : 12.25Wita
1. Memberitahu ibu bahwa keadaannya baik
2. Melakukan pemantauan kala IV
3. Melakukan vulva hygiene dan mengganti pembalut
4. Memberikan penyuluhan tentang personal hygiene yaitu cara cebok yang
baikdari depan ke belakang dan mencuci tangan setiap selesai bab dan bak
,serta menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, dan makan minum
5. Mendorong keluarga umtuk memberi makan dan minum pada ibu serta
menganjurka istirahat agar tenaganya pulih
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan mobilisasi dini seperti miring
kiri,kanan,duduk di tempat tidur setelah 2 jam post partum,kemudian
ibubisa berjalan jika ibu tidak pusing.
7. Pemberian obat
VII. Evaluasi
Hari/Tanggal : Jumat,25 Desember 2015
Waktu : 14.45 Wita
1. Keadaan umum ibu baik TD 110/80 mmHg, N: 80x/menit, RR:20 x/menit,
S: 36,9 ◦c, TFU 2 jari↓ pusat,kandung kemih kosong, perdarahan ±50
2. Ibu sudah memberikan ASI pada bayinya
3. Ibu sudah makan dan minum obat yang diberikan oleh bidan yaitu
67
70
71
A. Kesimpulan
1. Penulis telah melakukan pengkajian subyektif pada Ny. ”M” dengan
persalinan normal
2. Penulis telah melakukan pengkajian obyektif pada Ny. ”M” dengan
persalinan normal
3. Penulis telah menentukan analisa pada Ny. ”M” dengan persalinan normal
4. Penulis telah melakukan penatalaksanaan pada Ny. ”M” dengan persalinan
normal
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan dengan persalinan
normal dengan pendokumentasian menggunakan Varney, yaitu
pengumpulan data dasar, intrepretasi data dasar, diagnosa potensial dan
antisipasi, tindakan segera,rencana asuhan,penatalaksanaan,evaluasi. Serta
dapat menerapkan teori yang telah didapatkan di kampus dengn sebaik-
baiknya, dan mengikuti peraturan yang ada di tempat praktek, sehingga
apa yang dikerjakan dapat bermanfaat serta mahasiswa diharapkan untuk
lebih aktif lagi.
2. Bagi Lahan Praktek
Kepada RSUD Kota Mataram untuk terus meningkatkan mutu
pelayanan, khususnya pelayanan kebidanan sehingga angka morbiditas
dan mortalitas maternal dan neonatal dapat diturunkan. Selain itu, kami
juga berharap kepada pembimbing untuk terus mempertahankan dan
meningkatkan bimbingan kepada para mahasiswa yang melaksanakan
praktek untuk dapat menerapkan teori yang telah diperoleh dari institusi
masing-masing dalam memberikan asuhan kebidanan.
3. Bagi Pendidikan
Pendidikan tetap meningkatkan mutu pembelajaran sehingga
menghasilkan mahasiswa yang kompeten.
72
73
DAFTAR PUSTAKA