You are on page 1of 15

TUGAS KELOMPOK K3

EFEKTIFITAS KOMPRES CUKA, AIR, AIR DENGAN CUKA


PADA PENATALAKSANAAN DEMAM DI RUMAH SAKIT
TROPICAL

Oleh :

1. SITI JA’RAH
2. SITI LUTFIANA S
3. SITI RAKMAH
4. SUKMA ASTUTI
5. SULISTIYANINGSIH

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM S1 KEPERAWATAN TRANSFER
MATARAM
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah dengan judul “ efektifitas kompres cuka, air, air dengan cuka pada
penatalaksanaan demam di rumah sakit tropical” ini sebagai tugas mata kuliah K3

Kami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal


mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.
Tak lupa ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen K3,atas
dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada kami. Sehingga kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insyaAllah
sesuai yang kami harapkan. Dan kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-
rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini.

Mataram, Desember 2017

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi ................................................................................................. 3
1. Cuka ............................................................................................... 3
2. Demam ........................................................................................... 5
B. Metode.................................................................................................. 6
C. Aplikasi Di Rumah Sakit ..................................................................... 6
D. Intervensi ............................................................................................. 7
E. Desain Administrasi ............................................................................ 7
BAB III HASIL PENELITIAN
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 11
B. Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demam atau panas merupakan penyakit umum yang hampir semua orang
pernah mengalamainya. Beberapa jenis demam tidak menimbulkan masalah
bagi kesehatan dan merupakan hal yang wajar sebagai proses tubuh melawan
infeksi. Akan tetapi walaupun demikian kebanyakan orang akan langsung
mencari cara untuk menurunkan demam karena rasa tidak nyaman yang akan
dialami saat demam. Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang
digunakan untuk menilai kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh
menghasilkan panas secara kimiawi melalui metabolisme darah.
Kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh dengan menggunakan
cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada bagian tubuh
yang memerlukan. Saat ini telah berkembang penggunaan kompres dengan air
hangat. Pemberian kompres hangat dan kompres air biasa pada daerah axilaris
lebih efektif karena pada daerah axilaris banyak terdapat pembuluh darah besar
dan banyak terdapat kelenjar keringat apokrin. Sesuai dengan teori radiasi,
vasodilatasi perifer juga meningkatkan aliran darah ke kulit untuk memperluas
penyebaran suhu tubuh yang meningkat keluar. Dengan kompres hangat
dan kompres air biasa pada daerah yang mempunyai vascular yang banyak,
maka akan memperluas daerah yang mengalami vasodilatasi. Vasodilatasi yang
kuat pada kulit, akan memungkinkan percepatan perpindahan panas dari tubuh
ke kulit, hingga delapan kali lipat lebih banyak.
Teknik dan cara perawatan tersebut sesuai dengan lahan praktik di Rumah
sakit tropical, dimana kompres dilakukan dengan air biasa atau air hangat.
Maka dari itu kami tertarik untuk mengaplikasikan jurnal terbaru yang kami
temukan tersebut dengan hasil yang jauh lebih efektif daripada metode
kompres sebelumnya di Rumah sakit tropical dengan menggunakan kompres
cuka.

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan metode perawatan demam yang terbaru dan
membandingkan efektifitas penggunaan kompres dengan cuka, air,atau air
dengan cuka.
2. Tujuan Khusus
Membandingkan efek dari aplikasi penggunaan kompres dengan
cuka, air, atau air dengan cuka sebagai kompres hipothermik / agen.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
1. Cuka
Cuka adalah zat cair yang terdiri dari asam asetat dan air, asam asetat yang
diproduksi melalui fermentasi etanol oleh bakteri asam asetat. Cuka, dari cuka
Prancis, yang berarti "anggur asam", dapat dibuat dari hampir semua sumber
karbohidrat yang dapat difermentasi, termasuk anggur, tetes tebu, kurma,
sorgum, apel, pir, anggur, buah beri, melon, kelapa, madu, bir, sirup maple ,
kentang, bit, malt, biji-bijian. Awalnya, ragi menfermentasi gula makanan
alami jadi alkohol. Selanjutnya, bakteri asam asetat (Acetobacter)
mengkonversi alkohol menjadi asam asetat. Cuka putih adalah hasil proses
oksidasi alkohol. Ada beberapa jenis cuka yang ditemukan seperti cuka sari
apel atau cuka balsamic dan masing-masing memberikan beberapa manfaat
kesehatan. Hal ini telah diketahui meningkat sehingga mengarah ke sistem
kekebalan tubuh yang lebih kuat. Seperti yang digunakan sebagai kompres
bukan untuk konsumsi.
Dalam Islam Nabi Muhammad telah mengatakan, "Yang terbaik dari
bumbu atau bumbu adalah cuka. " Ibnu Sina, dalam bukunya yang terkenal
"The Canon of Medicine" disebutkan beberapa obat yang bermanfaat
menggunakan cuka itu adalah agen pembekuan kuat, menyembuhkan luka
bakar dan radang kulit, dan mengurangi sakit kepala yang disebabkan oleh
panas. Dia juga menganggap cuka suplemen pencernaan yang baik. BIN
Qayyim Al-Jawziyyah juga menyebutkan manfaat cuka dalam bukunya, Al
Tabb al Nabawi (Nubuat Medicine). Dalam buku ini, ia menyebutkan bahwa
cuka anggur membantu melawan peradangan lambung dan empedu, mencegah
efek dari obat beracun dan jamur beracun. Ia juga mencatat bahwa cuka
memuaskan kehausan, bertindak sebagai perangsang nafsu makan, dan
mencegah terjadi tumor serta membantu dalam proses pencernaan.
Salah satu manfaat kesehatan cuka putih utama adalah membantu dalam
penyerapan kalsium dan mineral penting lainnya dari variasi makanan yang

3
dimakan. Hal ini karena cuka mengandung asam asetat yang memiliki
kemampuan membantu tubuh menyerap mineral yang diperlukan dan kalsium.
Oleh karena itu tidak hanya membantu dalam pencernaan, tetapi juga dalam
membuat tulang kuat dan mencegah osteoporosis. Perlu diingat karena
kandungan asam, cuka harus selalu diencerkan sebelum dikonsumsi atau bisa
menyebabkan luka bakar jantung.
Beberapa kegunaan obat dengan menggunakan cuka putih di anataranya:
a. Ini bisa digunakan sebagai bentuk pengobatan untuk infeksi ringan dan
luka bakar kulit. Aduk kain dengan cuka putih dan tutupi di atas area yang
terinfeksi untuk efek pendinginan dan menenangkan kulit yang terbakar
matahari dan karena itu membantu dalam memberikan perawatan kulit
yang efektif.
b. Untuk infeksi, ruam, gigitan serangga, oleskan cuka putih dengan bantuan
kapas bisa membantu membersihkan daerah dan mencegah infeksi lebih
lanjut pada kulit.
c. Ini digunakan sebagai obat yang efektif untuk sakit tenggorokan.
Menambahkan secangkir cuka putih ke 8 ons air dan kemudian berkumur
dengan itu diikuti dengan menelan campuran tersebut akan membantu
menyingkirkan masalah tenggorokan seseorang.
d. Menggunakan cuka putih dalam inhaler dan mengukus sama bisa
digunakan sebagai dekongestan untuk dada yang tersumbat.
e. Salah satu manfaat kulit cuka putih utama adalah membantu mengurangi
kulit sangat kering. Menggunakan 2 tab cuka dalam air mandi akan
membantu melembabkan kulit secara alami dan membantu menyembuhkan
kulit gatal juga.
f. Cuka putih juga bisa menyembuhkan ketombe. Setelah mandi secara
teratur, cukup tuangkan campuran setengah gelas cuka yang diencerkan
dalam 2 gelas air.
g. Cuka putih juga membantu dalam menyembuhkan jamur kuku. Gosokkan
kapas yang dicelupkan ke dalam cuka putih selama infeksi berulang kali
dalam sehari.

4
2. Demam
Demam merupakan temuan umum pada pasien rawat inap dan dapat
menyebabkan morbiditas dan mortalitas pada pasien sakit. Demam dikenal
sebagai tanda medis umum dengan peningkatan suhu di atas kisaran normal
36,5-37,5 ° C (98-100 ° F) karena peningkatan suhu badan regulasi set-point.
Peningkatan set-point memicu otot meningkat dan menggigil. Dikatakan
demam jika suhu rektum berada pada atau di atas 37,5-38,3 ° C (99,5-100,9 °
F). Suhu diukur melalui mulut adalah pada atau di atas 37,7 ° C (99,9 ° F) Suhu
diukur di bawah axillaries pada atau lebih 37,2 ° C (99,0 ° F).
Beberapa literature sebelumnya menyatakan cara yang efektif manajemen
demam adalah tepid sponging atau memandikan anak demam dengan air
hangat. Jika suhu mencapai tingkat yang sangat tinggi hiperpireksia,
pendinginan agresif diperlukan. Secara umum, orang disarankan untuk
menjaga cukup terhidrasi. Apakah asupan cairan meningkatkan gejala atau
lebih pendek, penyakit pernapasan seperti flu biasa tidak dikenal Dingin
menyebabkan vasokonstriksi (penyusutan pembuluh darah), mengurangi aliran
darah ke suatu daerah, dan memperlambat metabolisme tubuh dan permintaan
untuk oksigen A spons mandi hangat adalah mandi dengan air di bawah suhu
tubuh, antara 80_F dan 95_F ( 26.6_C ke 35_C). Tepid sponging mungkin
diperintahkan untuk mengurangi suhu tinggi klien. Efek pertama air ini pada
kulit adalah penyempitan pembuluh darah. Sumber dingin meliputi kemasan
es, es tas, kerah dingin, atau kemasan dingin komersial. Jika suhu sistemik
klien yang ditinggikan, pendinginan selimut atau pendinginan spons mandi
hangat dapat digunakan. Para peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian
dengan tujuan mengkaji dan membandingkan kompres cuka, air + cuka, air
sebagai kompres hipotermik/agen di rumah sakit tropikal hehia city, Sharqia
Governorate.

5
B. Metode
1. Desain Penelitian
Jenis penelitian quasi – experimental study.
2. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Tropis di Zagazig & Hehia kota,
Sharqia Governorat, rumah sakit tersebut disebutkan berada di bawah
pengawasan Departemen Kesehatan di Mesir.
3. Sampel
Penelitian ini melibatkan 45 pasien di rumah sakit tropikal di Hehia city,
Sharqia Governorate. Kemudian dibagi dalam 3 kelompok yaitu kelompok
dengan kompres cuka, air, air dan cuka.
4. Kriteria Sampel
Kriteria inklusi:
a. Demam tinggi > 37,5oC
b. Pada penderita demam thyphoid
c. Tidak memiliki penyakit kronis
d. Dilakukan pada semua umur dan bervariasi
e. Dilakukan pada semua jenis kelamin baik laki – laki maupun
perempuan
f. Pasien yang demam pada hari pertama yang belum mengkonsumsi obat
Kriteria eksklusi : Tidak dilakukan pada bagian luka terbuka
5. Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: menggunakan
termometer, waslap / kain kompres, baskom, cuka, dan air.
C. Aplikasi Di Rumah Sakit
Cara mengaplikasikan di rumah sakit
Aplikasi kompres cuka, cuka + air, air :
1. Masukkan waslap atau handuk kecil ke baskom yang telah terisi air, cuka,
air + cuka.
2. peras hingga lembab
3. kompreskan pada bagian bawah ketiak, atas lengan bawah dan bawah lutut
4. tunggu 30 – 60 menit dan ganti setiap 15 – 20 menit

6
D. Intervensi
Penelitian ini menggunakan sample 45 pasien dibagi menjadi 3
kelompok, masing-masing kelompok termasuk 15 pasien. Kelompok pertama
dikompres dengan Cuka putih, kelompok kedua dengan mengunakan
kompres air dingin & kelompok ketiga dikompres air dingin yang dicampur
dengan cuka setengah. Saat di kompres diikuti dengan mengukur suhu tubuh
dalam pertama dan kedua jam secara lisan dengan menggunakan termometer
raksa dan didokumentasikan dalam lembar aliran untuk setiap pasien. Semua
kompres diterapkan untuk pasien di bawah axillaries, di atas lengan bawah &
di bawah lutut itu.
E. Desain Administrasi
Izin tertulis diperoleh sebelum melakukan studi dari direktur rumah
sakit. Tujuan penelitian digambarkan baik untuk pasien atau keluarga dan
memperoleh persetujuan dari klien.

7
BAB III
HASIL PENELITIAN

A. Hasil
Subyek karakteristik yang ditunjukkan dalam tabel (1) menunjukkan
kepada mayoritas usia subjek adalah baik di bawah dari 20 atau 40 tahun,
hampir dua pertiga adalah laki-laki, lebih sepertiga yang berpendidikan
sementara hampir separuh mahasiswa dan hampir belakangnya ketiga yang
tinggal di pedesaan luas area.
Table (1). Demographic characteristics of studied subject

Distribusi Persentase suhu tubuh sebelum dan sesudah kompres dalam


tiga metode yang digambarkan dalam tabel (2) menunjukkan bahwa lebih dari
setengah memiliki suhu tubuh lebih dari 39 0C, hampir setengah memiliki suhu
tubuh di antara 38.1- 39.1 & 60% memiliki suhu tubuh di antara 38.1- 39.1
sebelum cuka, cuka dengan air & air kompres aplikasi masing-masing.

8
Table 3. Comparison of mean value of three compresses methods

Figure (1). Represent the Mean Temp after Application of Compresses by Hour

9
Figure (2). Represent the Mean Temp after Application of Compresses by 2
Hours
Ada perbedaan dalam pengurangan suhu tertinggi antara tiga metode. Untuk
mengilustrasikan perbedaan yang signifikan adalah mengenai metode mana, kami
menggunakan perbandingan tiga alat dengan menggunakan uji perbedaan yang
kurang signifikan (uji LSD) (tabel 3) yang menunjukkan bahwa kompresi cuka
cepat efektif dalam reduksi demam diikuti dengan cuka dengan air daripada hanya
kompres air. baik setelah satu & derek jam pada perbedaan berarti kurang dari
0,05 sementara tidak ada perbedaan pada 0,01 Gambar (1, 2 & 3) menunjukkan
perbedaan 'antara sarana tiga metode kompres, Hasil :
a. Kompres menggunakan cuka lebih cepat menurunkan suhu panas dari pada
dengan menggunakan cuka + air dan air saja.

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemberian kompres cuka lebih efektif dalam penurunan suhu tubuh pasien
yang menderita demam, menggunakan kompres cuka mengakibatkan cepat
penurunan suhu di awal 30-60 menit, pada akhir 2 jam kedua kelompok telah
mengurangi derajat suhu dalam kisaran yang berbeda. Klien dengan cuka
kompres kelompok yamg memiliki pengurangan suhu tubuh yang lebih tinggi
dibandingkan dengan metode yang lain, karena cuka merupakan antibakteria
yang dapat mengurangi gejala atau peningkatan keparahan demam serta
mengandung asam asetat yang memiliki kemampuan membantu tubuh untuk
mudah menyerap mineral yang diperlukan.
B. Saran
Dalam penyusunan makalah ini tidaklah sempurna dan mempunyai banyak
kekurangan. Maka dari itu untuk mendapatkan hasil maksimal diperlukan
lebih banyak refesensi dan pemahaman yang baik

11
DAFTAR PUSTAKA

Porat, Reuven & Dinarello, Charles A. 2004. Aplikasi-Jurnal-kompres


https://www.scribd.com/doc/274282271. Diakses tanggal 17 Desember
2017.
Fathia Attia Mohammed (2012 ), International Journal of Nursing Science,
Vol.2(4) Hal : 38-46

12

You might also like