Professional Documents
Culture Documents
2 Agustus 2014
ABSTRAK
Pendahuluan;
Tujuan;
Metode;
Hasil;
Kesimpulan;
sebanyak 811 pasien (data sekunder dari rekam ke 2-5 setelah ibu melahirkan. (Proverawati
medis RSUD Karanganyar). Hasil wawancara dan Eni, 2010). Memerah ASI dengan teknik
marmet awalnya diciptakan oleh seorang ibu melahirkan, tetapi juga dilakukan pada saat
yang harus mengeluarkan ASI nya karena hamil (Astutik, 2014). Berdasarkan hasil
medis. Teknik memerah ASI dengan tangan penelitian Sholichah (2011), bahwa ibu post
tersebut yaitu teknik marmet. Teknik tersebut partum yang dilakukan perawatan payudara
lebih nyaman, aman, praktis dan mudah sebanyak 80,0 % pengeluaran ASI-nya lancar,
dilakukan. Terknik marmet dilakukan karena sedangkan pada kelompok kontrol yang tidak
kesulitan dalam mengeluarkan ASI nya saat dilakukan perawatan payudara hanya 20,0 %
bayi menyusu. Kemudian ia menemukan suatu yang kelancaran pengeluaran ASI-nya tidak
metode memijat dan menstimulasi agar refleks lancar.
keluarnya ASI lebih optimal (Suryoprajogo,
Jenis penelitian ini
2009). Hasil penelitian Marlina,at al (2013),
menunjukkan bahwa ibu post
Pengambilan sampel menggunakan tehnik
yang dilakukan teknik marmet 70% produksi
jumlah sampel 16 pada
ASI-nya baik, sedangkan pada kelompok
kelompok teknik marmet 16 pada kelompok
kontrol yang tidak diberikan teknik marmet
. Penelitian ini dilakukan di RSUD
hanya 30% yang produksi ASI-nya baik.
Karanganyar. Populasi dalam penelitian ini
Teknik lain yang dapat mempengaruhi adalah seluruh ibu post di
produksi ASI perawatan payudara atau RSUD Karanganyar. Analisa bivariat dalam
disebut juga adalah suatu tindakan penelitian ini menggunakan
perawatan yang dilaksanakan, baik oleh ibu
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
post partum maupun dibantu oleh petugas
1. Analisis Univariat
kesehatan atau orang lain yang dilaksanakan
mulai hari pertama atau kedua setelah a. Umur
pada kelompok
intervensi paling banyak bekerja Berdasarkan hasil penelitian pada
sebagai swasta yaitu sebanyak 7 ibu tabel 5 di atas dapat disimpulkan
, sedangkan pada bahwa dari 16 ibu
kelompok kontrol dapat diketahui yang diberikan intervensi teknik
paling banyak bekerja sebagai ibu marmet paling banyak berpendidikan
rumah tangga yaitu sebanyak 7 ibu SMA sejumlah 7 ibu (43,8 %).
. Hasil ini sesuai
Tabel 6 Karakteristik Responden
dengan penelitian Kumboyono, Menurut Tingkat Pendidikan
g. Produksi ASI Pada Ibu Post Sectio Dalam penelitian ini untuk
Caesarea Sesudah diberikan tehnik mengukur produksi ASI dengan
marmet dan sesudah breast care melihat urin bayi baru lahir. Volume
diberikan teknik marmet sebesar 74,81 teknik marmet dengan mengukur urin
mg dan distribusi rata-rata produksi normal per 24 jam yaitu 30-50 mg.
Pada eksperimen ini teknik marmet
ASI pada kelompok kontrol sesudah
dilakukan 2 kali sehari pagi dan sore
diberikan sebesar 70,94
hari, dilakukan selama 2 hari.
mg.
Hasil penelitian didapatkan
Hasil penelitian didapatkan
bahwa rata-rata produksi ASI sesudah
bahwa rata-rata produksi ASI sesudah
diberikan sebesar 70,94
diberikan teknik marmet sebesar 74,81
mg. Hal ini sesuai dengan penelitian
mg, hal ini termasuk lebih dari normal
yang dilakukan Sholichah (2011),
sehingga dapat diketahui bahwa
yang menyatakan bahwa ibu post
sebagian besar ibu
partum yang melakukan perawatan
mengalami produksi ASInya lancar.
payudara baik pengeluaran ASI nya
Menurut Astutik (2014), menjelaskan lancar dibandingkan ibu yang tidak
bahwa teknik memerah dengan cara melakukan perawatan payudara
manual yang bisa diterapkan yaitu dengan baik. Hal ini sesuai dengan
teknik marmet. Teknik marmet yaitu pengamatan peneliti bahwa responden
memeras ASI dengan cara manual dan yang melakukan dengan
mengutamakan (LDR). baik dan didukung dengan kondisi ibu
Hal ini sesuai dengan penelitian yang yang terlihat nyaman akan memberikan
dilakukan Marlina (2013), yang efek peningkatan produksi ASI secara
menyatakan bahwa ibu nyata.
yang dilakukan teknik
Penilaian produksi ASI bisa
marmet produksi ASInya baik.
dengan banyak cara, salah satunya
mengukur volume urin bayi selama 24 diberikan teknik marmet yaitu sebesar
jam dengan normal urin 30-50 mg atau 28,75 mg meningkat menjadi 74,81
bayi BAK sejumlah 6-8 kali dalam mg. Hal ini dapat diketahui dari uji
Kedua teknik tersebut sama- pertama . Produksi ASI Pada Ibu Post
ASI. Hasil penelitian ini sesuai diberikan intervensi teknik marmet didapatkan
dengan teori Widuri (2013), bahwa hasil rata-rata sebesar 28,75 mg. Produksi
dari segi lingkungan, praktis dan didapatkan hasil rata-rata sebesar 27,75 mg.
faktor yang dapat mempengaruhi rata-rata sebesar 74,81 mg. Produksi ASI Pada
DAFTAR PUSTAKA
Kumboyono. Laily & Nurul, F. 2013. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kemandirian
Dalam Merawat Diri pada Ibu Post Partum dengan Persalinan Sectio Caesarea di Rumah
Sakit Tentara dr. Soepraoen Malang.
Mardiyaningsih, E Setyowati & Sabri, L., 2011. “Efektifitas Kombinasi Teknik Marmet dan Pijat
Oksitosin Terhadap Produksi ASI Ibu Post Sectio”,
. Vol.6. No.1.
Marlina, W. Novitasari, D, dan Anggun, T. 2013. “Pengaruh Teknik Marmet Terhadap Produksi
Air Susu Ibu (ASI) Pada Ibu di RSUD Ambarawa”. Artikel Stikes
Ngudi Waluyo Ungaran.
Novianti, R. 2009.
Cerdas. Octopus. Yogyakarta.
Rahayu, RY., dan Sari, S. 2012. “Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Produksi ASI”. . Vol.1 No.1 Tahun 2012 Halaman
108-115.
Rinintya, LN. 2013. Efektifitas Pijat Oksitosin dan Breast Care Terhadap Produksi ASI Pada
Ibu Post Partum Dengan di RSUD Banyumas. Skripsi. Purwokerto:
Universitas Jenderal Soedirman.
Sholichah, N. 2011. Hubungan Perawatan Payudara Pada Ibu Post Partum Dengan Kelancaran
Pengeluaran ASI Di Desa Tengaran Kabupaten Semarang. .
Vol. 2: 9-16.
Ulfah, R. 2013. Efektivitas Pemberian Teknik Marmet Terhadap Pengeluaran ASI Pada Ibu
Menyusui 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten Jember. Skripsi.
Universitas Jember