You are on page 1of 19

Beberapa Penyakit Pada Sistem Reproduksi Manusia

Sistem reproduksi pada manusia rentan mengalami penyakit, kelainan juga


gangguan. Gejala tersebut bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa saja
karena tumor, virus, bakteri atau memang disfungsiorgan reproduksi yang
disebbakan oleh hal-hal yang tak terduga misalnya makanan atau zat-zat
kimia yang masuk ke dalam tubuh manusia. Pada artikel ini akan dibahas
penyakit pada sistem reproduksimanusia dan dibagi ke dalam dua kelompok
yakni penyakit dan gangguan pada reproduksi wanita danpenyakit dan
gangguan pada organ reproduksi pria.
Gangguan Organ Reproduksi Wanita
Penyakit yang bisa menyerang sistem reproduksi wanita bisa berupa gangguan
menstruasi, kanker di wilayah genital, infeksi pada vagina dan juga
endometriosis.
Gangguan Menstruasi
Gangguan atau penyakit ini bisa berupa amenore primer dan juga amenore
sekunder. menore primermerupakan gejala dimana menstruasi tidak
terjadi hingga usia !" tahun dan diikuti dengan tidak berkembangnya
unsur seksual sekunder. Sementara itu, amenore sekunder adalah tidak
terjadinyaproses menstruasi selama # hingga $ bulan pada wanita yang
telah mengalami suklus menstruasisebelumnya.
Kanker Pada Wilayah Genital
Penyakit pada sistem reproduksi manusia
ini banyak dijumpai biasanya pada wilayah ovarium, serviksdan juga vagina.
%anker vagina ini belum diketahui apa penyebab pastinya. &amun, para ahli
mendugahal tersebut disebabkan oleh infeksi virus. Pengobatan kanker pada
vagina ini bisa dengan kemoterapiataupun bedah menggunakan laser.
Sementara itu, kanker pada mulut rahim atau serviks terjadi jikaada sel yang
tumbuh se'ara abnormal di wilayah lapisan epiter mulut rahim. (an kanker pada
ovariumsendiri tidak menujukan tanda-tanda yang jelas namun biasanya disertai
berbagai keluhan seperti rasapegal luar biasa pada panggul, terdapat perubahan
saluran pen'ernaan dan mun'ul pendarahan yangabnormal pada vagina.
Endometriosis
)erupakan gejala dimana jaringan endometrium wanita berada di luar wilayah
rahim yakni di ovarium,oviduk, ataupun di jalur luar rahim wanita.
Gejala yang paling lazim mun'ul antara lain nyeri pada bagian perut,
wilayah pinggang yang sakit, serta rasa tak nyaman yang berlebihan saat
menstruasi.
Infeksi vagina
Penyakit ini menampakkan gejala antara lain keputihan berlebih dengan bau
yang sangat menyengatd a n d i s e r t a i d e n g a n r a s a g a t a l . * n f e k s i i n i
b i a s a n ya me n ye r a n g w a n i t a p a d a u s i a ya n g p r o d u k t i f khususnya
bagi mereka yang telah memiliki pasangan dan aktif melakukan kegiatan
seksual. Penyebabutamanya adalah hubungan seksual.
Penyempitan Pada Oviduk
+viduk atau saluran telur bisa mengalami penyakit dimana ia akan menyempit.
Penyebabnya disinyalirgenetis namun ada juga yang disebabkan oleh
kuman jenis tertentu. Saluran telur yang sempit akan membuat wanita
sulit mendapatkan anak sebab jalan sperma terhalangi.
Mandul/Infertilitas
al ini bisa disebabkan oleh penyakit maupun gangguan. Pada kondisi umum,
wanita akan mengalamimasa subur sekali dalam sebulan. Bagi wanita yang
kurang subur biasanya tidak terdapat masa suburdalam jangka waktu tertentu.
(an hal ini menandakan gejala infertilitas. al ini biasa diatasi dengan berbagai
metode salah satunya adalah terapi makanan dan lain-lain.
Kanker Payudara
Penyakit pada sistem reproduksi manusia tepatnya pada wanita adala h
kanker payudara. )eski pria juga memiliki payudara namun penyakit yang
satu ini lebih rentan menyerang wanita sebab jaringanlemak pada
payudaranya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan pria. %anker
payudara ini bisamenyerang wanita yang sudah menikah maupun belum.
Mola Hidalidosa
tau yang lebih populer dikenal dengan nama hamil anggur merupakan kondisi
dimana wanitamengalami kehamilan namun tak ada janin yang tumbuh di
dalam rahim melainkan hanya gelembung bernama mola juga darah yang
membeku. amil anggur ini bisa mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa dan
bahkan berbuntut pada kematian yang disebabkan pendarahan.
ondiloma !""uminata
) e r u p a k a n p e n ya k i t ya n g d i s e b a b k a n o l e h v i r u s b e r n a ma u ma n
P a p i l o ma . * a d i t a n d a i d e n g a n mun'ulnya kutil yang terus membesar
dan akhirnya menjadi 'ikal kanker pada mulut rahim wanita.

Gangguan Organ Reproduksi Pria


dapun gangguan dan penyakit reproduksi yang bisa menyerang pria antara
lain kriptorkidisme,prostatitis, hipogonadisme, epididimitis, dan juga orkitis.
Hipogonadisme
)erupakan gejala dimana terdapat penurunan fungsi testis pada pria dan
disebabkan oleh adanyag a n g g u a n i n te r a k s i h o r mo n ya k n i
a n d r o g e n d a n ju g a e s t r o g e n . P e n ya k i t i n i b i s a b e r u j u n g
p a d a kemandulan dan juga berkurangnya karakter maskulin pada pria.
Kriptorkidisme
dalah suatu kegagalan satu atapun dua testis untuk turun dari abodemen
menuju s'rotum saat priamasih bayi. al ini membuat hormon testoteronnya
tidak berkembang dengan baik.
#retritis
dalah peradangan pada bagian uretra dengan disertai dengan gejala rasa gatal
yang berlebih terutamapada bagian penis. Pria yang terkena penyakit ini akan
sering buang air ke'il. Penyebabnya adalah virusherpes.
Prostatitis
dalah gejala dimana prostat meradang. Penyebabnya adalah bakteri bernama
s'heri'hia 'olia.
Epididimitis
dalah infeksi yang biasanya terjadi pada sistem reproduksi pria. Penyakit
yang satu ini biaanyadisebabkan oleh bakteri . oli dan juga hlamydia.
$ifilis
Penyakit ini disebabkan bakteri bernama /reponema Pallium yang
didapatkan seseorang melaluihubungan seksual, luka mikroskopis dan juga
trasfusi darah.
Gonorhea
Penyakit ini lazim disebut dengan ken'ing nanah. Penyebabnya adalah bakteri
&eisseria Gonorrheae. *aditularkan melalui prilaku seks yang bebas dan
menyimpang. Gejalanya adalah keluarnya 'airan berwarna putih yang
disertai dengan rasa yang nyeri pada saat buang air ke'il.

)asih ada banyak


penyakit pada sistem reproduksi manusia
lainnya. Penyakit ini bisa dihindaridengan berprilaku seks yang baik dan rutin
memeriksakan diri. supan makanan yang baik juga akanmembuat sistem
reproduksi nda sehat .
ALAT REPRODUKSI WANITA

Terdiri dari alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul.
Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi
Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus,
kelahiran.

Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin /


steroid dari poros hormonal thalamus – hipothalamus – hipofisis – adrenal – ovarium.
Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus
reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.

GENITALIA EKSTERNAL

Vulva
Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia
mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar
pada dinding vagina.

Mons pubis / mons veneris


Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi
rambut pubis.

Labia mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus
vena.Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.Ligamentum rotundum uteri berakhir pada
batas atas labia mayora.Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura
posterior).
Labia minora
Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat
pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

Clitoris
Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang
tertanam di dalam dinding anterior vagina.Homolog embriologik dengan penis pada pria.Terdapat
juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat
sensitif.

Vestibulum
Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari
sinus urogenital.Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae,
ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina
terdapat fossa navicularis.

Introitus / orificium vagina


Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu
selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah
menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat
coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan
robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.Corrunculae
myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan /
para.Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total
lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.

Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal
sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4
kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding
ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus
haid.

Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi
(persetubuhan).

Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara
klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri.
Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina,
sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.

Perineum
Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator
ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor
urethra).Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.Perineum
meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan
mencegah ruptur.

GENITALIA INTERNAL
Uterus
Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi
konsepsi dikeluarkan.Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.

Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina)
dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen
dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding)
dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa
serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan
(nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan
(primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior,
setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang
mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air.
Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.

Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di
intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam
arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang
melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-
hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri
berada di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi
selama pertumbuhan dan perkembangan wanita.

Ligamenta penyangga uterus


Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii,
ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina,
ligamentum rectouterina.

Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang
aorta abdominalis.

Salping / Tuba Falopii


Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm,
berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan
epitel bersilia. Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum
dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap
bagiannya (gambar).

Pars isthmica (proksimal/isthmus)


Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer gamet.

Pars ampularis (medial/ampula)


Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik
(patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.

Pars infundibulum (distal)


Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan
permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yang keluar saat ovulasi dari
permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.

Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).

Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi
mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan
medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel
epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum),
sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh
korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui
perlekatan fimbriae. Fimbriae “menangkap” ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium
terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat
mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.
Gangguan Pada Sistem Reproduksi Pria

 Hipogonadisme

Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan


interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini
menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan.
Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.

 Kriptorkidisme

Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari
rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani
dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang
terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.

 Uretritis

Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan
sering buang air kecil. Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah
Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.

 Prostatitis

Prostatitis adalah peradangan prostat yang sering disertai dengan peradangan


pada uretra. Gejalanya berupa pembengkakan yang dapat menghambat uretra
sehingga timbul rasa nyeri bila buang air kecil. Penyebabnya dapat berupa bakteri,
seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.

 Epididimitis

Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria.
Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.

 Orkitis

Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. Jika
terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.

 Anorkidisme

Anorkidisme adalah penyakit dimana testis hanya bejumlah satu atau tidak ada
sama sekali.
 Hyperthropic prostat

Hyperthropic prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang biasanya terjadi


pada usia-usia lebih dari 50 tahun. Penyebabnya belum jelas diketahui.

Bengkak Prostat

Gambar 1. Hyperthropic prostat

 Hernia inguinalis

Hernia merupakan protusi/penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga yang bersangkutan.
ANIMASI
Hernia Inguinalis

 Kanker prostat

Gejala kanker prostat mirip dengan hyperthropic prostat. Menimbulkan banyak


kematian pada pria usia lanjut.

 Kanker testis

Kanker testis adalah pertumbuhan sel-sel ganas di dalam testis (buah zakar),
yang bisa menyebabkan testis membesar atau menyebabkan adanya benjolan di
dalam skrotum (kantung zakar).
Gambar 2. Kanker testis

 Impotensi

Impotensi yaitu ketidakmampuan ereksi ataupun mempertahankan ereksi penis


pada pada hubungan kelamin yang normal.

 Infertilitas (kemandulan)

Yaitu ketidakmampuan menghasilkan ketururan. Infertilitas dapat disebabkan faktor


di pihak pria maupun pihak wanita. Pada pria infertilitas didefinisikan sebagai
ketidakmampuan mengfertilisasi ovum. Hal ini dapat disebabkan oleh:

– Gangguan spermatogenesis, misalnya karena testis terkena sinar radio aktif,


terkena racun, infeksi, atau gangguan hormon

– Tersumbatnya saluran sperma

– Jumlah sperma yang disalurkan terlalu sedikit

Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

 Gangguan menstruasi

Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore
primer dan amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi
sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder
adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang
tengah mengalami siklus menstruasi.

 Kanker vagina

Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena


iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan
kemoterapi dan bedah laser.

 Kanker serviks

Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh


lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk,
ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.

 Kanker ovarium

Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada
panggul, perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina
abnormal. Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.

 Kanker rahim

Kanker rahim (uterus) atau yang sebenarnya adalah kanker jaringan


endometrium adalah kanker yang sering terjadi di endometrium, tempat dimana
janin tumbuh, sering terjadi pada wanita usia 60-70 tahun.

 Kanker payudara

Yaitu tumor yang bersifat ganas. Kanker payudara banyak terdapat pada wanita
yang telah menopause. Pengobatannya dengan operasi, sinar radio aktif, dan obat-
obatan.
Gambar 3. Kanker payudara

 Fibroadenoma

Yaitu tumor yang bersifat jinak. Gejalanya berupa benjolan kenyal pada
payudara. Pengobatannya dengan operasi.

 Endometriosis

Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar


uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus,
misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa
sakit dan nyeri pada masa menstruasi. Jika tidak ditangani, endometriosis dapat
menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya dapat dilakukan dengan
pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.

 Infeksi vagina

Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi
vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan
kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.

 Condyloma
Yaitu tumbuhnya bejolan keras berbungkul seperti bunga kol atau jengger ayam
atau dikenal sebagai kutil kelamin. Kutil kelamin atau condyloma merupakan
penyakit menular seksual yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV), atau
virus yang menyebabkan keganasan pada jaringan. Penyakit ini ditularkan melalui
kontak langsung secara seksual dengan penderita HPV lainnya. Penyakit ini
ditemukan di seputar alat kelamin bagian luar, di dalam liang vagina, di sekitar anus,
hingga mulut rahim. Jika sampai menginfeksi leher rahim, dapat menyebabkan
kanker mulut rahim atau kanker serviks. Kutil kelamin dapat diobati dengan obat
oles, suntik, maupun tindakan operasi. Untuk tindakan operatif dapat dilakukan
dengan menggunakan alat kotter (pemotong) oleh tenaga medis. Pengobatan bisa
dilakukan dengan obat topikal (oles).

 Bartolinitis

Yaitu infeksi pada kelenjar bartolin. Bartolinitis dapat menimbulkan


pembengkakan pada alat kelamin luar wanita. Biasanya, pembengkakan disertai
dengan rasa nyeri hebat bahkan sampai tak bisa berjalan. Juga dapat disertai
demam, seiring pembengkakan pada kelamin yang memerah. Bartolinitis disebabkan
oleh infeksi kuman pada kelenjar bartolin yang terletak di bagian dalam vagina agak
keluar. Penyakit ini disebabkan oleh Chlamydia, Gonorrhea, dsb. Bartolinitis dapat
menyumbat mulut kelenjar tempat diproduksinya cairan pelumas vagina. Akibat
penyumbatan ini, lama kelamaan cairan memenuhi kantong kelenjar sehingga
disebut sebagai kista (kantong berisi cairan). Untuk mengatasinya, pemberian
antibiotik untuk mengurangi radang dan pembengkakan. Jika terus berlanjut, dokter
akan melakukan tindakan operatif untuk mengangkat kelenjar yang membengkak.

 Vulvovaginatis

Merupakan suatu peradangan pada vulva dan vagina yang sering menimbulkan
gejala keputihan (flour albus) yaitu keluarnya cairan putih/putih kehijauan dari
vagina. Penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme misalnya
Gardnerella vagimalis, Trichomonas vaginalis, Candida albicans, virus herpes,
Candyloma accuminata, dll.

 Candidiasis / keputihan

Yaitu munculnya gumpalan seperti endapan susu berwarna putih. Disebabkan


karena infeksi jamur Candida albicans. Keputihan ini dapat muncul akibat
ketidakseimbangan hormonal yang disebabkan oleh kegemukan, pasca menstruasi,
kehamilan, pemakaian alat kontrasepsi hormonal, pengunaan obat-obatan steroid,
kondisi organ intim yang terlalu lembap, dan lainnya. Juga bisa merupakan akibat
dari gula darah yang tidak terkontrol. Penanganan untuk candidiasis cukup dengan
menjaga kebersihan dan kelembapan organ intim wanita. Peggunaan sabun khusus
pembersih vagina dan menjaga agar di bagian intim tak terlalu lembap bisa
dilakukan. Namun, jika memang tak tertahankan dan menimbulkan gatal yang amat
sangat, dapat diberikan obat antijamur misalnya triazol atau imidazol.

 Kista ovarium

Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada indung
telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul ini dibungkus oleh semacam selaput yang
terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium.

Gambar 4. Kista ovarium

 Infertilitas (kemandulan)

Pada wanita infertilitas disebabkan oleh:

– Kerusakan pada ovarium karena infeksi, racun, atau sinar radio aktif sehingga
pembentukan ovum terganggu

– Penyumbatan pada tuba fallopi

– Gangguan sistemik, misalnya gangguan hormon, diabetes mellitus, dsb

Sexually Transmitted Disease

Selain kelainan-kelainan di atas, ada juga beberapa penyakit yang ditularkan


melalui hubungan kelamin (Sexually Transmitted Disease), yaitu:

 Syphilis

Syphilis ialah penyakit menular yang disebabkan oleh suatu bakteri berbentuk spiral
yaitu Treponema pallidum. Penyakit ini dapat menyerang berbagai organ dalam
tubuh, dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau badaniah yang intim
(misalnya ciuman), melalui transfusi darah, serta melalui plasenta dari ibu ke
bayinya.

 Gonorrhoea

Gonorrhoea ialah suatu penyakit akut yang menyerang selaput lendir dari uretra,
serviks, rectum, kadang-kadang mata. Penyakit ini disebabkan oleh Neisseria
gonorrhoeae.

 Herpes Simplex Genitalis

Merupakan gangguan pada bagian luar kelamin berupa gelembung-gelembung berisi


cairan. Gelembung air diakibatkan karena infeksi virus Herpes (HSV2). Gejalanya
dapat berupa demam dan menimbulkan sensasi perih bila tersentuh. Bila
menginfeksi sampai bagian dalam organ intim wanita, virus ini bisa menyebabkan
nyeri sendi hingga rasa pegal di area pinggang. Pengobatan penyakit ini dengan obat
antivirus. Pencegahannya dilakukan dengan menjaga daerah organ intim agar tidak
terlalu lembap dan tetap bersih.
A. Anatomi Sistem Reproduksi Pria
1. Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari : penis, skrotum (kantung zakar) dan testis
(buah zakar).
1) Penis
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada didnding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis. Dasar
glans penis disebut korona. Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium)
membentang mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan.
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi
darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
2) Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk
secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu
tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis
menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh
(dan suhunya menjadi lebih hangat).

3) Testis
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.
Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis menghasilkan Follicle Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH) juga hormon
testosterone.
Fungsi testis, terdiri dari :
a) Membentuk gamet-gamet baru yaitu spermatozoa, dilakukan di Tubulus seminiferus.
b) Menghasilkan hormon testosteron, dilakukan oleh sel interstial.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu:
 Pembentukan sperma oleh tubulus seminiferus.
 Pembentukan hormone testoteron oleh sel leydig
2. Struktur dalamnya terdiri dari : vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.Alat
kelamin laki-laki terbagi atas 3 bagian :
1) Vas deferens
Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis. Saluran ini berjalan ke
bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur
lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk
korda spermatika.
2) Uretra
Uretra berfungsi 2 fungsi:
- Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
- Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
3) Kelenjar Prostat
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah
dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan
usia.
Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan
membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar
yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu:
 Lobus posterior
 Lobus lateral
 Lobus anterior
 Lobus medial
Fungsi Prostat:
Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis yang berguna untuk menlindungi spermatozoa
terhadap sifat asam yang terapat pada uretra dan vagina.
Di bawah kelenjar ini terdapat Kelenjar Bulbo Uretralis yang memilki panjang 2-5 cm. fungsi hampir
sama dengan kelenjar prostat.
4) Vesikula seminalis.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal
dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.
Fungsi Vesika seminalis :
Mensekresi cairan basa yang mengandung nutrisi yang membentuk sebagian besar cairan semen

3. Duktus Duktuli
1) Epididimis
Merupakan saluran halus yang panjangnya ± 6 cm terletak sepanjang atas tepi dan belakang dari
testis. Epididimis terdiri dari kepala yang terletak di atas katup kutup testis, badan dan ekor
epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum menjadi lapisan
parietal.
Saluran epididimis dikelilingi oleh jaringan ikat, spermatozoa melalui duktuli eferentis merupakan
bagian dari kaput (kepala) epididimis. Duktus eferentis panjangnya ± 20 cm, berbelok-belok dan
membentuk kerucut kecil dan bermuara di duktus epididimis tempat spermatozoa disimpan, masuk
ke dalam vas deferens
Fungsi dari epididimis yaitu sebagai saluran penhantar testis, mengatur sperma sebelum di ejakulasi,
dan memproduksi semen.

2) Duktus Deferens
Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini berjalan masuk ke
dalam rongga perut terus ke kandung kemih, di belakang kandung kemih akhirnya bergabung
dengan saluran vesika seminalis dan selanjtnya membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate.
Panjang duktus deferens 50-60 cm.
3) Uretra.
4. Bangunan Penyokong atau Penyambung
1). Funikulus Spermatikus
Bagian penyambung yang berisi duktus seminalis, pembuluh limfe, dan serabut-serabut saraf.

You might also like