Professional Documents
Culture Documents
1
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
2
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
3
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
di setiap bagian tubuh dan memicu aktivasi promotor dan repressor folikel pada
epitelium yang kemudian bersaing satu sama lain, dan membentuk susunan
folikel. Perbedaan pada level aktivasi promoter dan repressor dapat menunjukkan
ukuran dan jarak folikel pada bagian yang berbeda. Serupa dengan jenis
sebelumnya, beberapa regulasi positif dan negatif pada folikel rambut awalnya
terlihat di epidermis dan kemudian terlokalisasi menjadi sel placode.
Salah satu jalur molekuler paling awal yang positif mengatur kemunculan
folikel rambut adalah jalur NTB/ β-catenin. β-catenin merupakan ujung mediator
dari sinyal WNT. Protein NTB terikat pada reseptor membran sel dan melalui
serangkaian sinyal, menghambat degradasi sitoplasma β-catenin. β-catenin
kemudian bertanslokasi dengan nukleus, membentuk kompleks dengan faktor
transkripsi LEF / TFC dan membentuk ekspresi gen bagian ujung. Aktivasi jalur
β-catenin dibutuhkan untuk mengaktifkan kemampuan epitel dalam membentuk
folikel rambut. Secara normal, jalur β-catenin tidak aktif pada epidermis dewasa,
namun dengan mengaktifkan β-catenin pada epidermis sel basal dari tikus
transgenik dewasa, folikel rambut ternyata bisa berkembang secara de novo.
Penemuan luar biasa ini akhirnya bisa memberikan implikasi terapeutik, namun
aktivasi jalur ini secara terus menerus pada folikel rambut juga dapat
menyebabkan terjadinya pilomatrikomas dan trikofolikulomas, yaitu dua jenis
tumor kulit yang relatif jarang terjadi.
Ectodysplasin (EDA) merupakan sebuah molekul yang berhubungan dengan
faktor nekrosis tumor, dan reseptor molekul ini (EDAR) juga merupakan bagian
dari jalur besar lainnya yangmenstimulasi perkembangan awal folikel rambut pada
tikus dan manusia. Mutasi pada gen EDA dapat menyebabkan terjadinya X-linked
anhidrotic ectodermal dysplasia yaitu suatu sindrom yang berhubungan dengan
penurunan sejumlah folikel rambut, dan memberikan defek pada gigi dan glandula
sudorifera (kelenjar keringat). Pada displasia ektodermal hipohidrotik dominan
dan resesif, gen EDAR mengalami mutasi dan mutasi gen ini menyebabkan
4
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
terbentuknya fenotipe identik. Gen EDAR tikus tersebar merata di epitel sebelum
pembentukan placode, ketika berada di placode gen ini menjadi terbatas,
sedangkan gen EDA tetap tersebar merata setelah pembentukan placode. Tikus
yang mengalami mutasi pada gen ini memiliki fenotif yang sama dengan manusia
yang juga mengalami mutasi gen ini, dan tikus yang mengekspresikan EDA di
epidermis menunjukkan pembentukan folikel yang menyatu karena hilangnya
jarak antara placode rambut yang satu dengan yang lainnya.
Berbeda dengan EDA dan EDAR, yang menyebabkan perkembangan folikel
rambut, BMP justru berfungsi menghambat pembentukan folikel rambut. BMP2
terlihat secara difus di ektoderm, namun kemudian melokalisasi ke placode awal
dan mesenkim yang mendasarinya, sementara itu BM4 terlihat di awal kondensat
dermis. Sinyal BMP menghambat pembentukan placode, sedangkan netralisasi
aktivitas BMP oleh antagonisnya yaitu Noggin justru mencetuskan pembentukan
placode, setidaknya sebagian melalui regulasi positif faktor 1 (Lef-1) limfoid.
Tikus yang kekurangan Noggin memiliki rambut yang lebih sedikit daripada
keadaan normal dan mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan rambut. Selain
itu, Jalur Notch juga memegang peranan dalam dalam menentukan bentuk folikel.
Notch ligand ∆ 1 normalnya diekspresikan pada mesenkim dibawah placode.
Ketika terjadi kesalahan pengekspresian gen pada sebagian kecil epitel, hal ini
akan mempercepat proses pembentukan placode, sementara menekan
pembentukan placode pada sel lain disekitar sel yang mengalami kesalahan
pengekspresian sel tersebut.
Protein lain di dalam placode folikel yang memegang peran utama dalam
mengatur sinyal epitel-mesenchymal disebut sonic hedgehod (Shh). Kulit tikus
yang kekurangan Shh akan memiliki folikel rambut yang tidak berguna dengan
perkembangan papilla dermis yang lambat. Patched1 (Ptc1), yang merupakan
reseptor Shh, terlihat pada sel germinativum dan terletak di bawah papilla dermis.
Shh memiliki kelenjar autokrin dan parakrin yang berfungsi dalam pembentukan
5
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
papilla dermis dan hair germ. Patched merupakan kekurangan gen pada sindrom
nevus sel basal.
6
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
7
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
8
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
rambut timbul berdasarkan kelengkungan folikel rambut. Selain itu, bentuk dari
selubung dalam akar rambut juga menentukan bentuk rambut. Penampang rambut
keriting lebih elips atau datar bila dibandingkan dengan penampang rambut lurus
yang lebih bulat. Beberapa gen yang mempengaruhi bentuk rambut sudah
dijelaskan sebelumnya. Mutasi pada jalur epidermal growth factor receptor
(EFGR) dan faktor pertumbuhan yang serupa dengan insulin yang mengikat
protein 5 menyebabkan rambut keriting pada tikus.
Folikel bagian atas bersifat permanen, namun folikel bagian bawah selalu
bergenerasi mengikuti siklus pertumbuhan folikel rambut. Bagian-bagian rambut
dari paling luar hingga paling dalam adalah selubung jaringan ikat, selubung luar
akar rambut, selubung dalam akar rambut, kutikula, korteks batang rambut, dan
9
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
10
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
11
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
12
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
13
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
14
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
15
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
Oleh karena itu, mekanisme gerakan sel stem selama siklus folikel ini menjadi
pertanyaan. Hal ini menunjukkan bahwa secondary germ merupakan struktur
sementara yang membentuk akhir katagen dari sel-sel di bawah tonjolan.Konsep
yang menyatakan bahwa sel stem folikel rambut berlokasi di penonjolan telah
dibuktikan dengan analisis garis keturunan, yang menunjukkan bahwa sel bulge
meningkatkan semua lapisan epitel folikel rambut. Sesuai dengan konsep ini, jika
terjadi ablasi pada sel bulge bisa menyebabkan destruksi pada folikel rambut.
Penemuan ini mendukung pendapat yang mengatakan bahwa kehilangan sel stem
folikel rambut di bulgedapat menyebabkan alopesia permanen atau tipe sikatrik.
2.4.2 Anagen
Pembentukan folikel rambut yang baru pada masa anagen merekapitulasi
folikulogenesis pada fetus. Masa anagen dibagi menjadi tujuh tahapan yaitu :
Tahap I. Pertumbuhan papil dermis dan onset aktivitas mitotik pada germ seperti
epitelium yang berada diatasnya.
Tahap 2. Sel matriksbulb menyelimuti papil dermis dan mulai berdiferensiasi, lalu
perkembangan bulb bersamaan dengan serat fibrosa.
Tahap 3. Sel matriks berdiferensiasi menjadi semua komponen folikel.
Tahap 4. Reaktivasi melanosit matriks.
Tahap 5. Batang rambut mulai muncul, namun terhalang telogen rambut.
Tahap 6. Batang rambut mulai muncul dipermukaan kulit.
Tahap 7. Pertumbuhan sudah stabil.
Selama proliferasi dan migrasi keratinosit ke dalam dermis untuk
membentuk folikel baru, enzim (seperti protease dan kolagen) muncul. Faktor
pertumbuhan dan reseptornya diregulasi, yang mana cara regulasinya mirip
dengan regulasi luka pada epitel. Jalur diferensiasi keratinosit terlihat di epidermis
selama proses penyembuhan luka, seperti aktivasi ekspresi keratin 6. Pada Tikus
yang kekurangan Stat3 yaitu sebuah regulator migrasi sel di epitel kulit,
16
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
menunjukkan defek pada penyembuhan luka dan kegagalan folikel rambut untuk
masuk ke masa anagen. Hal ini lebih menggambarkan kesamaan antara
penyembuhan luka dan peristiwa awal anagen. Papil dermis di tengah lingkungan
degredatif ini terus bertahan dan bergerak ke bawah. Selain itu, jaringan
neurokutaneus dan pembuluh darah juga diregulasi. Proliferasi melanosit dan bulb
rambut baru terbentuk kembali. Akhirnya, proliferasi endotel dan angiogenesis
pada papil dermis menjadi tanda ketika folikel benar-benar dipulihkan dan secara
aktif memproduksi batang rambut baru.
2.4.3 Katagen
Timbulnya katagen ditandai dengan berhentinya aktivitas mitosis dari sel-sel
matriks dan dengan adanya apoptosis yang terkoordinasi dengan baik pada siklus
folikel rambut. Produksi pigmen oleh melanosit berhenti sebelum proliferasi sel
matriks berhenti. Melanin sering ditemukan di sekeliling dermis dan papil dermis,
selanjutnya, akan dimusnahkan oleh makrofag. Selubung perifolikular kolaps, dan
membran hialin menebal. Folikel bagian bawah mengarah ke atas dengan papil
dermis. Selubung perifolikular membentuk serat fibrosa yang terdiri atas
fibroblas, pembuluh darah kecil, dan kolagen.
Selama masa katagen, folikel terbesar, contohnya pada kulit kepala, struktur
panjang folikel bagian terdalam memperpendek 2-5 mm dari panjangnya. Bulb
meluas ke dalam lemak subkutaneus, lalu folikel dipotong sekitar 0,25 - 0,5 mm
pada masa telogen. Membran basalis mengelilingi folikel bagian bawah yang
menebal, disebut papil dermis, yangmana papil dermis ini dilindungi dari
apoptosis dan kehancuran di sekitarnya (mungkin karena papil dermis ini
mengekspresikan Bcl-2 yang merupakan faktor anti-apoptosis). Lalu, papil dermis
ini mengembun dan mulai bergerak ke atas untuk beristirahat di bawah tonjolan
selama masa telogen. Proses migrasi papil dermis dari lemak subkutaneus ke
17
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
dermis selama masa katagen ini diperlukan selama siklus folikel. Hal ini terlihat
pada sindrom atrisia dengan papul. Pada pasien ini terjadi mutasi gen rambutnya
atau pada reseptor gen vitamin D nya, yang mana ia juga memiliki penyakit rikets.
Tikus yang mengalami mutasi gen yang sama seperti ini menjadi memiliki fenotip
rambut berbulu. Kita bisa mengetahui dari tikus ini bahwa folikulogenesis
merupakan proses yang normal; namun ketika folikel masuk masa katagen untuk
pertama kalinya, bagian bawah folikel tidak membentuk spiral dan tidak
mengadakan hubungan dengan papilla dermis dan papil dermis tetap terletak di
lemak subkutan. Walaupun, tonjolan sel tetap ada, tidak ada folikel masa anagen
yang terbentuk, hal ini dikarenakan sel stem tidak bisa berinteraksi dengan papil
dermis.
18
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
19
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
20
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
Blokade farmakologi pada c-kit selama embriogenesis, serta ablasi genetik pada
SCF atau c-kit pada tikus menghasilkan rambut yang tidak berpigmen.
2.7 Sel Stem Melanosit Folikel Rambut dan Pigmen yang Memproduksi
Melanosit
MSCs terletak pada tonjolan folikel rambut yang menghasilkan keturunan
untuk mengisi melanosit di bulb rambut baru, terbentuk pada awal masa anagen.
MSCs mengekspresikan Trp2, Bcl-2, Pax3, dan enzim melagonik lainnya
(tirosinase, Trp1) dan sinyal molekul (c-kit, reseptor endotelin tipe B, SOX 10,
Mitf dan Let-1), dalam jumlah rendah. MSCs pertama kali dapat terdeteksi di
daerah tonjolan pada tahap akhir dari morfogenesis folikel rambut dan untuk
ephitelial sel stem, MSCs menunjukkan kapasitas penahan bromodeoxyuridine.
Bcl-2 memegang peranan dalam mempertahankan MSCs, Bcl-2 pada tikus
menunjukkan rambut beruban yang progresif karena deplesi MSCs. Namun,
defisiensi Bcl-2 dapat dikompensasi oleh ekspresi SCF yang berlebih, karena SCF
ini dapat menyelamatkan kehilangan MSCs di tonjolan folikel rambut pada Bcl-2
tikus.
Melanosit Melanogenically yang aktif terletak di bulb rambut di atas papilla
dermis. Sel-sel ini mensintesis dan mengangkut melanin ke keratinosit batang
rambut dan mengekspresikan enzim dan protein lain yang terlibat dalam
biosintesis melanin termasuk tyrosinase, Trp1, Trp2 (pada tikus), dan pMel17
(pada manusia).
21
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
22
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
23
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
Bagian kuku terdiri atas lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal,
badan kuku (nail plate), dan empat epitel khusus yaitu lipatan kuku proksimal
(proximal nail fold), matriks kuku, dasar kuku (nail bed), dan hiponikium (gambar
87-1A). Bagian-bagian kuku ini berkembang pada minggu ke sembilan masa
embrio. Perkembangannya dimulai dari bagian epidermis ujung dorsal jari tangan
yang disebut sebagai area rektangular, lipatan kuku (nail fold), yang berbentuk
seperti alur yang tak putus. Selanjutnya, perbatasan proksimal lipatan kuku
(proximal nail fold) memanjang ke bawah dan proksimal ke dalam dermis untuk
membentuk matriks kukuprimordial.Sekitar minggu ke 15 masa embrio, matriks
kuku sudah tumbuh secara lengkap dan mulai menghasilkan badan kuku (nail
plate) yang akan terus tumbuh sampai manusia meninggal. Semua bagian-bagian
kuku tersebut terletak di atas periosteum falang distal.Adanya hubungan secara
anatomiantara tulang dan kuku ini bertanggungjawab terhadap perubahan yang
terjadi pada tulang yang disebabkan oleh kelainan pada kuku atau sebaliknya.
Selain itu, bentuk tulang falang distal juga menentukan bentuk dan kurvatura
(kelengkungan) kuku.
Sumbu utama pada kuku jari tangan biasanya berupa sumbu longitudinal
dansumbu utama pada kuku kaki berupa sumbu utama transversal. Rasio antara
panjang dan lebar kuku penting untuk penampilan estetika dari kuku tersebut.
Selain itu, ukuran kuku bervariasi pada setiap jari yang berbeda. Ukuran kuku
terbesar terdapat pada ibu jari kaki, yang menutupi hampir 50% dari bagian
dorsum jari tersebut.
Kuku memiliki beberapa fungsi. Kuku jari tangan tidak hanya berfungsi
sebagai pelengkap penampilan tangan, tapi juga berfungsi untuk melindungi
falang distal, meningkatkan rangsang taktil (daya sentuh), dan mengeluarkan
kotoran kecil. Selain itu, kuku jari tangan juga banyak digunakan untuk
menggaruk, berdandan, dan merupakan senjata alami yang efisien. Kuku jari kaki
24
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
berfungsi untuk melindungi bagian distal kaki dan berkontribusi sebagai pedal
biomekanik.
25
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
26
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
yang tipis biasanya merupakan tanda adanya gangguan dari matriks kuku,
sedangkan kuku yang tebal paling sering disebabkan oleh gangguan pada dasar
kuku.
27
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
seperti bulan sabit yang cembung dengan tanduk lateral yang memanjang ke
proksimal dan lateral.
Pada bagian longitudinalnya, matriks memiliki bentuk seperti baji dan
terdiri atas bagian proksimal (dorsal) dan distal (ventral). Keratinosit matriks kuku
terletak pada lapisan sel basal dan keratinosit ini tidak ada pada zona granular.
Tempat terjadinya keratinisasi (zona keratinisasi) pada matriks kuku
onychocytesdapat dibedakan secara jelas dengan pemeriksaan histologi. Pada
pemeriksaan ini akan terlihat area eosinofilik dengan sel yang mengalami
fragmentasi pada nukleusnya dan kondensasi pada sitoplasmanya. Pada area ini,
fragmen nukleus dirusak oleh enzim deoxyribonuklease dan ribonuklease. Pada
beberapa kondisi, fragmen nukleus dapat bertahan dalam lempeng kuku bagian
tengah, dan memproduksi bintik leukonikia. Namun, kondisi ini dapat menghilang
sebelum mencapai bagian tepi bebas kuku, karena adanya kekuatan enzim litik
DNA dan RNA yang aktif di dalam lapisan tanduk lempeng kuku.
Maturasi dan diferensiasi keratinosit matriks kuku tidak mengikuti sumbu
vertikal seperti pada epidermis, namun terjadi di sepanjang sumbu diagonal
bagian distal. Oleh karena itu, keratinisasi pada sel matriks kuku proksimal
menghasilkan lempeng kuku distal dan keratinisasi sel matriks kuku distal
menghasilkan lempeng kuku intermediet. Pada beberapa jari, matriks distal tidak
ditutupi lipatan kuku proksimal secara sempurna, namun terbentuk area seperti
bulan sabit pada lempeng kuku yang dikenal sebagi lunula. Warna putih pada
lunula dihasilkan dari dua faktor anatomi yaitu :
1. Zona keratogen pada matriks distal mengandung fragmen nukleus yang
menyebabkan terjadinya difraksi cahaya.
2. Pembuluh darah kapiler matriks kuku lebih kurang terlihat dibandingkan
pembuluh darah kapiler dasar kuku karena penebalan yang tidak merata
pada epitel matriks kuku.
28
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
2.10.3.2 Melanosit
Melanosit matriks kuku biasanya tidak bergerak sehingga tidak terdeteksi di
bagian patologi. Melanosit ini memiliki enzim kunci yang diperlukan untuk
memproduksi melanin. Produksi melanin ini dapat diaktifkan oleh sejumlah besar
kondisi fisiologis dan patologis. Aktivasi melanosit matriks kuku menghasilkan
pigmentasi (pewarnaan pigmen) kuku secara difusse atau banded yang lebih
sering pada Ras kulit hitam dan Jepang daripada Kaukasia. DOPA-negatif (tidak
aktif) melanosit jarang ada di dalam matriks kuku dan dasar kuku. Melanosit
DOPA-positif mengaktifkan melanosit dan terlihat secara khusus pada matriks
kuku distal. Aktivitas DOPA-postif melanosit ini diatur dalam kelompok kecil di
antara lapisan suprabasal dari epitel matriks kuku.
29
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
2.10.5 Hiponikium
Hiponikium secara anatomi terletak di antara dasar kuku dan lekukan distal
kuku, dimana pada area ini lempeng kuku terlepas dari bagian dorsal jari (lihat
gambar 87-1A). Struktur anatomi hiponikium ini mirip dengan struktur bagian
30
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
plantar dan volar kulit, dan keratinisasi terjadi membentuk lapisan granular.
Lapisan tanduk (stratum korneum) dari hiponikium sebagian terakumulasi di
bawah daerah tepi bebas lempeng kuku. Secara normal, hiponikium ditutupi oleh
lempeng kuku bagian distal sehingga tidak terlihat, namun hiponikum bisa terlihat
pada orang yang suka menggigit kukunya.
2.10.7 Dermis
Bagian kuku tidak memiliki jaringan subkutan, dan bagian dermisnya tidak
mengandung unit pilosebaceous. Susunan kerutannya (rete ridges) bervariasi
disetiap bagian kuku. Bagian bawah dermis dari matriks kuku proksimal terdiri
atas jaringan ikat yang membentuk struktur seperti struktur tendon yang
menghubungkan matriks dengan periosteum tulang falang proksimal (ligamen
posterior). Sejumlah kecil jaringan lemak subdermal terletak di dekat periosteum
basis falang. Hubungan erat antara lapisan tanduk lateral dan periosteum
memegang peranan penting dalam mempertahankan kecembungan lempeng
kuku.Dermis bawah matriks distal terdiri atas jaringan ikat longgar yang
mengandung banyak pembuluh darah dan sedikit badan glomus (kumpulan darah
yang membentuk anyaman di dalam kulit).
Dermis dasar kuku memiliki susunan yang unik dengan alur longitudinal
dan kerutan (ridge) yang berjalan dari lunula sampai hiponikium. Orientasi
longitudinal pembuluh darah kapiler di dalam alur dasar kuku menjelaskan pola
31
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
linier dari perdarahan dasar kuku (perdarahan splinter). Dasar kuku mengandung
banyak jaringan ikat yang menjalar ke bagian periosteum falang. Dasar kuku
mengandung banyak badan glomus.
32
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
33
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
34
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
kuku baru dari lipatan kuku proksimal. Setelah 120 hari, pertumbuhan kuku akan
sampai pada puncak jari. Total waktu untuk regenerasi kuku jari kaki adalah 12
sampai 18 bulan. Konsekuensi dari tingkat pertumbuhan kuku yang lambat yaitu
penyakit matriks kuku baru terlihat jelas dalam waktu yang lama setelah onset
kejadian dan waktu kesembuhan setelah berobat pun lama.
Kecepatan pertumbuhan kuku bervariasi pada setiap orang dan antara jari
yang satu dengan jari yang lainnya pada orang yang sama juga berbeda. Hal ini
tergantung pada tingkat turnover sel matriks kuku dan dipengaruhi oleh beberapa
kondisi fisiologis dan patologis. Kecepatan pertumbuhan kuku lambat pada saat
lahir, lalu meningkat perlahan selama masa kanak-kanak, dan biasanya mencapai
kecepatan maksimum pada usia 20 – 30 an tahun. Kecepatan ini menurun drastis
pada usia 50 tahun.
Kondisi yang berhubungan dengan pertumbuhan kuku yang lambat adalah
penyakit sistemik, malnutrisi, penyakit pembuluh darah perifer dan gangguan
neurologi, serta penggunaan obat antimitotik. Kuku yang terkena onikomikosis
sering menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lambat. Pertumbuhan kuku yang
lambat merupakan ciri khas dari sindrom yellow nail. Beberapa kondisi yang
berhubungan dengan peningkatan kecepatan pertumbuhan kuku adalah kehamilan,
trauma jari, psoriasis, dan pengobatan dengan retinoid oral atau itrakonazol.
pertumbuhan kuku yang dipercepat dapat menyebabkan kerutan longitudinal pada
lempeng kuku (nail beading).
Karena adanya laju pertumbuhan yang lambat, hal ini dapat memberikan
informasi mengenai kondisi patologis yang terjadi beberapa bulan sebelum waktu
pemeriksaan. Obat, bahan kimia, dan bahan biologi yang menumpuk di kuku
dapat dideteksi dan diukur. Keuntungan dari menganalisis sampel kuku adalah
mudah dan non invasif, ukuran sampel yang kecil dibutuhkan untuk analisis, dan
kemudahan penyimpanan pada suhu kamar. Kuku ibu jari merupakan bagian
35
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
a.Organ eksterna
-Penis
-Scrotum
b.Organ interna
-Testis
-Epididimis
-Vas deferens
-Vesikula seminalis
-Kelenjar prostat
-Uretra/saluran kencing.
A.ORGAN EKSTERNA
1)Penis
§Terdiri dari 3 tabung jaringan erektil,yaitu :
-Satu pasang korpus kavernosa.
-Satu korpus spongiosa.
§Korpus spongiosum membungkus uretra pars kavernosa dan berakhir
pada gland penis.
36
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
2)Skrotum
§Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang berisi testis.
§Berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan kiri.
§Dinding skrotum tidak mengandung lemak subkutan dan rambut tetapi
mengandung sedikit otot.
§Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya
stabil.
37
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI
4)Vesikula seminalis
§Vesikula seminalis merupakan kantong-kantong kecil yang berbentuk tidak
teratur
§Panjangnya 5 – 10 cm
§Saluran dari vesikula seminalis bergabung dengan vas deferens membentuk
ductus ejaculatorius
5)Saluran ejakulasi
§Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung
semen dengan uretra
§Panjangnya kira-kira 2,5 cm.
6)Kelenjar prostat
§Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian
bawah kantung kemih
7)Uretra
§Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis.
38