You are on page 1of 38

TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN

FKIK UNIVERSITAS JAMBI


RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA

2.1 Embriologi Rambut


Secara morfologi, perkembangan folikel rambut telah dibagi menjadi
delapan tahap berturut-turut, beberapa di antaranya terlihat pada gambar 84-1.
Setiap tahap memiliki pola ekspresi khusus untuk faktor pertumbuhan dan
reseptornya, faktor pertumbuhan antagonis, molekul adhesi, dan komponen
transduksi sinyal intraseluler. Pengetahuan terbaru dalam memahami mekanisme
molekuler perkembangan folikel rambut diketahui melalui penelitian pada gen
yang homolog dengan mamalia yaitu perkembangan gen normal pada Drosophila
(lalat buah) juga mempengaruhi perkembangan folikel rambut. Gen
Decapentaplegic {DPP/bone morphogenetic protein (BMP)}, Engrailed (en),
Homebox (hox), hedgehog/patched (hh/ptc), notch, wingless/armadillo
(wg/wnt/catenin) merupakan gen yang penting untuk pertumbuhan folikel rambut
dan pertumbuhan vertebrata secara umum. Semua gen ini pertama kali ditemukan
pada Drosophila. Oleh karena itu, sebagian besar nama-nama gen tersebut berasal
dari fenotipe lalat yang membawa mutasi pada gen ini.
Pembentukan folikel di dalam rahim dimulai dari kepala kemudian bergerak
ke bawah ke bagian tubuh. Rambut pertama yang terbentuk disebut sebagai
rambut lanugo yaitu rambut halus, lembut dan tidak berpigmen. Rambut lanugo
biasanya hilang pada usia 30-36 minggu masa kehamilan, namun sekitar 1/3 bayi
baru lahir tetap memiliki rambut lanugonya sampai beberapa minggu setelah lahir.
Pembentuk pola gen, disebut gen homeobox, gen ini tepatnya diatur dalam
genom sehingga gen ini diekspresikan dalam urutan temporal yang ketat dan pola
spasial selama pertumbuhan. Hal ini memegang peranan dalam distribusi acak dan
simetris folikel rambut tubuh. Pada tikus dewasa, ekspresi gen homeobox juga
muncul dalam folikel rambut dan berfungsi untuk mempertahankan produksi
batang rambut yang normal. Engrailed, sebuah tipe gen homeobox, memegang

1
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

peranan dalam pola ventral-dorsal, dan Tikus yang kekurangan engrailed


mengembangkan folikel rambut di dasar kaki mereka.
Folikel rambut dan rambut tersebar dengan anatomi dasar yang sama,
namun pertumbuhan, ukuran, bentuk, pigmentasi dan karakteristik lainnya
berbeda. Hal ini tergantung pada lokasinya di tubuh dan variasi antar individu
yang berbeda. Banyak dari karakter ini yang terbentuk selama pertumbuhan,
namun dikemudian hari akan berubah karena adanya pengaruh hormonal. Sedikit
yang diketahui tentang gen yang berperan dalam keikalan rambut, panjang,
volume, dan penampilan atau gen yang berperan dalam konversi satu ukuran
folikel dengan folikel lainnya. Perubahan fenotipik ukuran pada folikel yang sama
dapat terjadi beberapa kali sepanjang hidup. Contohnya, rambut lanugo, yang
memiliki panjang beberapa sentimeter, lalu berubah menjadi folikel velus berupa
rambut halus yang menonjol hanya sedikit dari permukaan kulit. Di kemudian
hari, folikel velus pada jenggot pria berubah menjadi folikel terminal yaitu rambut
yang panjang dan kasar. Pada kulit kepala, folikel terminal berupa rambut
mikroskopis, hanya sebagai miniatur dan tidak berguna.

2
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

2.1.1 Epitel Placode atau Primary Hair Germ


Pada fetus, folikel rambut berkembang dari sel yang kecil, yang disebut
epitel placode, yang sesuai dengan tahap 1 perkembangan folikel rambut dan
pertama kali muncul sekitar minggu 10 kehamilan (lihat gambar 84-1). Epitel
placode kemudian meluas membentuk “primary hair germ”yang akhirnya nanti
membentuk seluruh bagian folikel rambut.
Sel-sel placode dan germ mengekspresikan cadherin plasenta sehingga
susunannya menjadi tegak lurus. Lalu sel placode kehilangan desmosom,
hemidesmosom dan epitel cadherin, sehingga menurunkan perlengketan dengan
sel disebelahnya. Kemudian, sel dermis di bawah placode membentuk suatu
gerombolan atau kondensat, yang kemudian hari akan berkembang menjadi
papilla dermis.
Pembentukan folikel rambut bergantung pada lapisan mesenkim. Sinyal
pembentukan ini awalnya muncul di mesenkim (dermis primitif) dan
mengintruksikan epitel diatasnya untuk membentuk tambahan sehingga
menimbulkan jarak yang teratur pada placode (lihat gambar 84-1). Sinyal kedua
muncul dari epitel placode dan menyebabkan sel di bawah mesenkim beragregasi
sehingga membentuk papilla dermis. Akhirnya, sinyal dari papilla dermis primitif
ini memicu proliferasi dan diferensiasi sel placode, sehingga terbentuklah folikel
yang matur. Sinyal-sinyal ini akan melewati membran basalis, yang mengalami
perubahan morfologi dan komposisi kimianya sehingga mampu untuk menyerap
faktor pertumbuhan dan protein, kemudian memodulasi interaksi epitel mesenkim.
Banyak molekul regulator penting untuk pembentukan folikel rambut yang
telah ditemukan, namun bagaimana cara molekul-molekul ini berinteraksi untuk
membentuk folikel rambut masih belum diketahui. Pada satu contoh, jarak dan
ukuran sel placode diregulasi oleh sinyal dermis, yang mana sinyal ini memiliki
karakter bervariasi pada bagian tubuh yang berbeda. Sinyal dermal terjadi merata

3
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

di setiap bagian tubuh dan memicu aktivasi promotor dan repressor folikel pada
epitelium yang kemudian bersaing satu sama lain, dan membentuk susunan
folikel. Perbedaan pada level aktivasi promoter dan repressor dapat menunjukkan
ukuran dan jarak folikel pada bagian yang berbeda. Serupa dengan jenis
sebelumnya, beberapa regulasi positif dan negatif pada folikel rambut awalnya
terlihat di epidermis dan kemudian terlokalisasi menjadi sel placode.
Salah satu jalur molekuler paling awal yang positif mengatur kemunculan
folikel rambut adalah jalur NTB/ β-catenin. β-catenin merupakan ujung mediator
dari sinyal WNT. Protein NTB terikat pada reseptor membran sel dan melalui
serangkaian sinyal, menghambat degradasi sitoplasma β-catenin. β-catenin
kemudian bertanslokasi dengan nukleus, membentuk kompleks dengan faktor
transkripsi LEF / TFC dan membentuk ekspresi gen bagian ujung. Aktivasi jalur
β-catenin dibutuhkan untuk mengaktifkan kemampuan epitel dalam membentuk
folikel rambut. Secara normal, jalur β-catenin tidak aktif pada epidermis dewasa,
namun dengan mengaktifkan β-catenin pada epidermis sel basal dari tikus
transgenik dewasa, folikel rambut ternyata bisa berkembang secara de novo.
Penemuan luar biasa ini akhirnya bisa memberikan implikasi terapeutik, namun
aktivasi jalur ini secara terus menerus pada folikel rambut juga dapat
menyebabkan terjadinya pilomatrikomas dan trikofolikulomas, yaitu dua jenis
tumor kulit yang relatif jarang terjadi.
Ectodysplasin (EDA) merupakan sebuah molekul yang berhubungan dengan
faktor nekrosis tumor, dan reseptor molekul ini (EDAR) juga merupakan bagian
dari jalur besar lainnya yangmenstimulasi perkembangan awal folikel rambut pada
tikus dan manusia. Mutasi pada gen EDA dapat menyebabkan terjadinya X-linked
anhidrotic ectodermal dysplasia yaitu suatu sindrom yang berhubungan dengan
penurunan sejumlah folikel rambut, dan memberikan defek pada gigi dan glandula
sudorifera (kelenjar keringat). Pada displasia ektodermal hipohidrotik dominan
dan resesif, gen EDAR mengalami mutasi dan mutasi gen ini menyebabkan

4
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

terbentuknya fenotipe identik. Gen EDAR tikus tersebar merata di epitel sebelum
pembentukan placode, ketika berada di placode gen ini menjadi terbatas,
sedangkan gen EDA tetap tersebar merata setelah pembentukan placode. Tikus
yang mengalami mutasi pada gen ini memiliki fenotif yang sama dengan manusia
yang juga mengalami mutasi gen ini, dan tikus yang mengekspresikan EDA di
epidermis menunjukkan pembentukan folikel yang menyatu karena hilangnya
jarak antara placode rambut yang satu dengan yang lainnya.
Berbeda dengan EDA dan EDAR, yang menyebabkan perkembangan folikel
rambut, BMP justru berfungsi menghambat pembentukan folikel rambut. BMP2
terlihat secara difus di ektoderm, namun kemudian melokalisasi ke placode awal
dan mesenkim yang mendasarinya, sementara itu BM4 terlihat di awal kondensat
dermis. Sinyal BMP menghambat pembentukan placode, sedangkan netralisasi
aktivitas BMP oleh antagonisnya yaitu Noggin justru mencetuskan pembentukan
placode, setidaknya sebagian melalui regulasi positif faktor 1 (Lef-1) limfoid.
Tikus yang kekurangan Noggin memiliki rambut yang lebih sedikit daripada
keadaan normal dan mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan rambut. Selain
itu, Jalur Notch juga memegang peranan dalam dalam menentukan bentuk folikel.
Notch ligand ∆ 1 normalnya diekspresikan pada mesenkim dibawah placode.
Ketika terjadi kesalahan pengekspresian gen pada sebagian kecil epitel, hal ini
akan mempercepat proses pembentukan placode, sementara menekan
pembentukan placode pada sel lain disekitar sel yang mengalami kesalahan
pengekspresian sel tersebut.
Protein lain di dalam placode folikel yang memegang peran utama dalam
mengatur sinyal epitel-mesenchymal disebut sonic hedgehod (Shh). Kulit tikus
yang kekurangan Shh akan memiliki folikel rambut yang tidak berguna dengan
perkembangan papilla dermis yang lambat. Patched1 (Ptc1), yang merupakan
reseptor Shh, terlihat pada sel germinativum dan terletak di bawah papilla dermis.
Shh memiliki kelenjar autokrin dan parakrin yang berfungsi dalam pembentukan

5
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

papilla dermis dan hair germ. Patched merupakan kekurangan gen pada sindrom
nevus sel basal.

2.1.2 Bulbous Peg atau Hair Bud


Perkembangan folikel rambut selanjutnya adalah tahap bulbous peg atau
hair bud (lihat gambar 84-1), tahap ini dibentuk oleh elongasi hair germ ke dalam
cabang sel epitel. Sel mesenkim disamping peg akan berkembang ke dalam serat
fibrosa folikel rambut, dan puncak dari peg akan berkembang ke dalam papilla
dermis. Bagian terdalam dari pasak folikel (follicle peg) membentuk struktur bulat
yang mengelilingi sel-sel mesenchymal kemudian membentuk papilla dermis. Sel
epitel ini, akan menjadi matriks folikel rambut, yang membentuk batang dan
selubung dalam akar rambut. Selubung luar akar rambut membentuk dua tonjolan
di sisi folikel rambut yang membentuk sudut tumpul dengan permukaan kulit.
Tonjolan yang superfisial akan berkembang menjadi glandula sebasea. Tonjolan
ini lebih berfungsi sebagai sel induk epitel yang akan menghasilkan folikel baru
dalam siklus pertumbuhan folikel rambut. muskulus arektor pili biasanya
menempel di daerah tonjolan (bulge), dan kontraksi otot ini menyebabkan batang
rambut berorientasi vertikal yang sering kita kenal dengan “merinding”. Di daerah
aksila, anogenital, areola, periumbilicus, kelopak mata (khususnya glandula
Moll), dan telinga luar, tonjolan ketiga berkembang ke arah tunas glandula
sebasea dan membentuk glandula apokrin. Follicle bulb muncul selama tahap
bulbous peg, setidaknya delapan lapisan sel berbeda yang merupakan semua
komponen dari folikel rambut dewasa terbentuk. Pengetahuan tentang gen yang
menentukan garis keturunan sel tertentu dalam folikel rambut masih menjadi
pertanyaan yang penting. GATA-3 penting untuk diferensiasi selubung dalam akar
rambut. Notch1

6
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

Notch1, protein membran yang terlibat dalam menentukan kelangsungan


hidup sel melalui interaksi sel-sel dan transduksi sinyal intraseluler. Ligan
Serrate1 dan Serrate2 nya terletak di sel matriks yang berfungsi untuk membentuk
selubung dalam akar rambut dan batang rambut. Notch1 berfungsi untuk
mengontrol sifat fenotif dari keratinosit karena akan meninggalkan matriks bola
dan berdiferensiasi menjadi tipe sel tertentu.

2.1.3 Folikel Rambut Matur


Lumen tempat batang rambut muncul dibentuk oleh sel-sel di infundibulum
yang mengalami nekrosis dan kornifikasi. Pada saat batang rambut ini diproduksi,
beberapa jalur sinyal terlibat dalam pengendalian diferensiasinya. Sinyal jalur
Wnt/β-catenin/Lef-1 memegang peranan penting dalam pembentukan batang
rambut, dan ekspresi dari Wnt3 pada selubung luar akar rambut menyebabkan
kerapuhan pada batang rambut. Gen pada keratin batang rambut terikat pada Lef-
1, yang menyebabkan gen ini bertranslokasi ke nukleus setelah aktivasi jalur
WNT/β-catenin. Sinyal WNT meregulasi ekspresi gen keratin batang rambut,
karena hampir semua gen ini berisi mengandung Let-1 mengikat daerah
promotornya.
Sinyal BMP juga berguna utnuk diferensiasi selubung dalam akar rambut
dan batang rambut, karena delesi dari reseptor BMP tipe 1A pada keratin
menyebabkan perubahan yang mendalam dari selubung dalam akar rambut dan
pembentukan batang rambut. Beberapa faktor transkripsi lain yang diduga
mengontrol diferensiasi folikel rambut adalah HOXC13, protein homeobox, dan
gen WHN, yang bermutasi pada tikus dan jarang terjadi pada manusia dengan
defek pada rambut, kuku, dan imunitas tubuh.
Proses pembentukan folikel rambut diulang dalam beberapa siklus, dengan
pembentukan folikel rambut yang sekunder sepanjang sisi folikel awal. Proses

7
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

pembentukan folikel ini dikelompokkan menjadi tiga kelompok dan memiliki


orientasi oblik dengan sudut yang sama dengan folikel rambut yang disebelahnya.

2.2 Anatomi Rambut


2.2.1 Tipe Rambut
Setelah pembentukan rambut lanugo yang merupakan karakteristik pada
periode prenatal, ada dua tipe klasifikasi rambut berdasarkan ukurannya (tabel 84-
1). Karakterisitik dari rambut terminal adalah diameternya > 60 µm, memiliki
sebuah medula sentral, dan bisa tumbuh sampai panjangnya > 100 cm. Masa
pertumbuhan (anagen) menentukan panjang rambut. Hair bulb dari rambut
terminal pada masa anagen terletak di lemak subkutaneus. Sebaliknya,
karakteristik dari rambut velus adalah diameternya < 30 µm, tidak memiliki
medula, dan panjangnya < 2 cm. Hair bulb dari rambut velus pada masa anagen
terletak di retikular dermis. Rambut terminal ditemukan pada kulit kepala, alis,
dan bulu mata pada saat lahir. Sedangkan rambut velus bisa ditemukan dimana
saja. Pada masa pubertas, rambut velus di genitalia, aksila, ekstremitas, dan area
jenggot pada laki-laki berubah menjadi rambut terminal akibat pengaruh hormon
seksual. Rambut terminal pada kulit kepala berubah menjadi seperti rambut velus
atau hanya seperti miniatur rambut pada orang dengan alopecia androgenika.

Kelengkungan rambut sangat bervariasi antara individu dan ras yang


berbeda, jenisnya berkisar antara lurus sampai keriting. Kelengkungan batang

8
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

rambut timbul berdasarkan kelengkungan folikel rambut. Selain itu, bentuk dari
selubung dalam akar rambut juga menentukan bentuk rambut. Penampang rambut
keriting lebih elips atau datar bila dibandingkan dengan penampang rambut lurus
yang lebih bulat. Beberapa gen yang mempengaruhi bentuk rambut sudah
dijelaskan sebelumnya. Mutasi pada jalur epidermal growth factor receptor
(EFGR) dan faktor pertumbuhan yang serupa dengan insulin yang mengikat
protein 5 menyebabkan rambut keriting pada tikus.

2.3 Histologi Rambut


Folikel bagian atas terdiri dari infundibulum dan istmus, sedangkan folikel
bagian bawah terdiri dari area suprabulbar dan bulbar (gambar 84-2).

Folikel bagian atas bersifat permanen, namun folikel bagian bawah selalu
bergenerasi mengikuti siklus pertumbuhan folikel rambut. Bagian-bagian rambut
dari paling luar hingga paling dalam adalah selubung jaringan ikat, selubung luar
akar rambut, selubung dalam akar rambut, kutikula, korteks batang rambut, dan

9
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

medulla batang rambut. Masing-masing bagian tersebut memiliki keratin folikel


rambut tertentu (Tabel 84-2).

2.3.1 Selubung Luar Akar Rambut


Selubung luar akar rambut diteruskan ke epidermis di infundibulum dan
terus turun ke bawah ke bulb. Sel selubung luar akar rambut berubah menjadi
folikel. Selubung luar akar rambut di infundibulum menyerupai epidermis dan
membentuk lapisan granular selama proses keratinisasinya.Di istmus, sel selubung
luar akar rambut mengalami keratinisasi di trichilemmal yang kurang
mengandung lapisan granular. Keratinisasi trichilemmal terjadi ketika selubung
dalam akar rambut berkurang. Dikeluarkannya Desmoglein merupakan suatu
tanda untuk mempertahankan perubahan yang terjadi pada trichilemmal atau
terjadi kista pilar.
Keratinosit pada selubung luar akar rambut membentuk tonjolan di dasar
ismus. Sel ini memiliki rasio nukleus dan sitoplasma yang tertinggi dibandingkan
dengan bagian folikel rambut lainnya. Semakin bergerak ke bawah, ukuran
selubung luar akar rambut semakin besar dan mengandung glikogen yang banyak
di folikel suprabulbar. Di bulb, selubung luar akar rambut hanya terdiri atas
selapis sel datar yang ada sampai ke dasar folikel.

10
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

2.3.2 Selubung Dalam Akar Rambut


Selubung dalam akar rambut meluas dari dasar bulbs sampai ke istmus dan
mengandung empat bagian dari paling luar ke dalam yaitu : Lapisan pendamping
(compinion layer), lapisan Henle’s, Lapisan Huxley’s dan kutikula selubung
dalam akar rambut.Compinion layer (lihat gambar 84-2) disebut sebagai lapisan
palingan dalam dari selubung luar akar rambut, namun penelitian terbaru
mengatakan bahwa lapisan ini lebih mirip dengan lapisan pada selubung dalam
akar rambut daripada selubung luar akar rambut. Compinion layer menempel pada
lapisan Henle dan bergerak ke atas bersama dengan sisa dari selubung dalam akar
rambut. Hal ini memberikan celah anatara selubung luar dan dalam akar rambut.
Companion layer lebih menonjol pada beberapa folikel (misalnya pada jenggot)
dibandingkan dengan folikel lainnya. Sel companion layer lebih datar jika
dibandingkan dengan sel kuboid dari selubung luar akar rambut dan
mengekspresikan sitokeratin tiper II, K6hf.
Lapisan Henle adalah salah satu lapisan dengan sel yang tebal dan
merupakan lapisan pertama tempat berkembangnya granul keratohialin dan
terjadinya keratinisasi. Lapisan Huxley merupakan dua dari empat lapisan yang
memiliki lapisan sel tebal dan mengalami keratinisasi di atas lapisan Henle,
daerah ini disebut denganAdamson’s fringe. Adabeberapa sel dalam lapisan
Huxley yang menonjol ke lapisan Henle dan menempel secara langsung dengan
companion layer. Lapisan ini disebut Fluegelzellen atau wing cell.
Kutikulaselubung dalam akar rambut tersusun saling tumpang tindih sehingga
bentuknya seperti susunan atap rumah dan kutikula ini membentuk ikatan
berbentuk jalinan dengan kutikula batang rambut. Hubungan antara kedua
kutikula ini membuat hubungan yang erat antara batang dan folikel rambut.
Selubung dalam akar rambut terdiri atas keratin keras dan berhubungan dengan
protein yang diduga memberi bentuk rambut.

11
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

2.3.3 Batang Rambut


Batang rambut dan selubung dalam akar rambut dihasilkan dari proliferasi
matriks keratinosit di bulb, yang merupakan salah satu dari tingkat proliferasi
tertinggi yang terjadi di tubuh. Sel batang rambut selanjutnya terletak di puncak
papilla dermis dan akan membentuk medulla, korteks, dan kutikula batang rambut
(lihat halaman 84-2). Tepat diatas sel-sel matriks, sel batang rambut mulai
mengekspresikan keratin batang rambut khusus di zona prekeratogen. Diferensiasi
sel batang rambut pada zona ini bergantung pada faktor transkripsi Lef-1. Lef-1
ini terdapat pada sebagian besar keratin rambut. Reseptor BMP tipe 1a juga
berperan dalam diferensiasi matriks sel menjadi batang rambut, karena hilangnya
reseptor ini dapat mencegah terjadinya diferensiasi batang rambut.
Kutikula batang rambut berfungsi menutupi rambut. Integritas dan sifat
kutikula ini sangat mempengaruhi penampilan rambut. Setelah rambut keluar dari
kulit kepala, kutikula bertahan dari proses pelapukan, dan benar-benar menghilang
di ujung distal dari rambut panjang. Di dalam kutikula, sebagian besar terdiri atas
korteks dan mengandung melanin. Korteks diatur dalam struktur besar seperti
kabel yang disebut macrofibril. Mikrofibril ini terdiri atas filamen – filamen
intermediate. Medula terletak pada bagian tengah rambut yang besar, dan keratin
khususyang dikeluarkan dari sel lapisan ini dikontrol oleh androgen (lihat tabel
84-2).

2.3.4 Papila Dermis


Papila dermis merupakan inti dari jaringan mesenkim yang diselimuti oleh
matriks epitel (lihat gambar 84-1). Papil dermis ini terdiri atas fibroblas, serabut
kolagen, stroma mukopolisakarida, serabut saraf, dan sebuah lingkaran kapiler.
Papil dermis ini diteruskan dengan selubung perifolikular (selubung kulit) dari
jaringan ikat yang menyelubungi folikel dibawahnya.

12
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

Penelitian rekombinan jaringan menunjukkan bahwa papil dermis memiliki


sifat menginduksi yang kuat, termasuk kemampuan untuk menginduksi
pembentukan folikel rambut ketika ditransplantasikan pada bantalan epidermis
kaki yang tidak berambut. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk jaringan selama
kehamilan dapat diubah sesuai kondisi. Pada folikel manusia, volume papil dermis
berhubungan dengan jumlah matriks sel dan menghasilkan ukuran dari batang
rambut. Pada tikus, ukuran dari hair bulb dan diameter rambutnya bergantung
pada aktivitas proliferasi dari matriks keratinositnya.
Banyak faktor pertumbuhan yang berasal dari papil dermis. Faktor
pertumbuhan ini muncul untuk mengaktifkan kerja parakrin pada matriks sel-sel
epitel di atasnya. Khususnya, keratinocyte growth factor (KGF)/ faktor
pertumbuhan keratinosit yang dihasilkan oleh papil dermis anagen dan
reseptornya, serta fibroblast growth factor receptor 2 (FGFR2) yang paling
banyak ditemukan di matriks keratinosit. Injeksi KGF pada tikus menyebabkan
pertumbuhan rambut yang mencolok pada tempat injeksi. Tikus yang diberikan
KGF menghasilkan rambut yang kasar dan berminyak, kemudian efek KGF pada
morfogenesis dan siklus folikel rambut diganti dengan faktor pertumbuhan lain.

2.3.5 Persarafan Folikel Rambut


Serabut saraf sensorik bermielin berjalan sejajar dengan folikel rambut,
mengelilingi folikel rambut dan mempersarafinya (reviewed in ref 81). Serabut
saraf yang kecil membentuk lapisan sirkular bagian luar, yang mempersarafi
tonjolan (bulge) folikel terminal dan folikel velus. Ada beberapa tipe saraf yang
berbeda yang mengelilingi folikel rambut yaitu akhir saraf bebas (free nerve
ending), akhir nervus lanceolate, Sel Merkel, dan korpuskulum pilo-Ruffini.
Setiap akhir nervus ini mendeteksi kekuatan dan rangsangan yang berbeda. Akhir
saraf bebas mentransmisikan sinyal nyeri, akhir nervus lanceolate mendeteksi
gaya akselerasi (percepatan), sel Merkel merasakan tekanan, dan struktur pilo-

13
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

Ruffini mendeteksi tekanan. Nervus perifolikular mengandung neuromediator dan


neuropeptida, seperti substansi P atau gen kalsitonin yang berhubungan dengan
peptida, yang mempengaruhi keratinosit folikular dan mengubah siklus folikel
rambut. Sebaliknya, keratinosit folikel rambut menghasilkan faktor neurotrofik
yang mempengaruhi nervus perfolikular dan menstimulasi remodeling siklus
rambut. Sel merkel yang dianggap sel neuroendokrin juga menhasilkan faktor
neurotropik, sitokin, dan molekul regulator lainnya. Karena Sel Merkel
terkonsentari di daerah tonjolan (bulge) folikel rambut, sehingga faktor-faktor
yang disekresikan dapat mempengaruhi siklus folikel rambut.

2.3.6 Selubung Perifolikular


Selubung perifolikular menyelubungi komponen epitel folikel rambut dan
terdiri atas membran basal dalam yang disebut membran hialin atau viterous
(kaca) dan selubung jaringan ikat luar. Membran basalis folikel diteruskan dengan
membran basalis interfolikular. Membran ini merupakan membran yang paling
menonjol dalam mengelilingi selubung akar luar di bulb pada masa anagen
rambut. Selama masa katagen, membran basalis menebal dan kemudian memecah.
Membran basalis dikelilingi oleh selubung jaringan ikat yang terdiri atas
kolagen tipe III. Di sekitar folikel bagian atas, terdapat jaringan ikat yang tipis
yang diteruskan mengelilingi papil dermis dan tersusun secara longitudinal. Di
sekitar folikel bawah, jaringan ikat lebih menonjol, dengan serabut kolagen yang
mengelilingi folikel yang dikelilingi oleh lapisan serat kolagen longitudinal.
Ketika ditransplantasikan di bawah kulit, jaringan ikat perifolikular
memiliki kemampuan luar biasa untuk membentuk papila dermis baru dan
menginduksi pembentukan folikel rambut baru.Bahkan ketika selubung jaringan
ikat iniditransplantasikan ke individu lain, jaringan ikat ini bertahan tanpa adanya
penolakan imunologi.

14
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

2.4 Siklus Folikel Rambut


Siklus pertumbuhan folikel rambut setiap individu memiliki tiga tahapan
yaitu pertumbuhan (anagen), involusi (katagen), dan istirahat (telogen). Lamanya
masa anagen menentukan panjang rambut, dan hal ini bervariasi pada setiap
bagian tubuh. Lamanya masa katagen dan telogen juga bervariasi tergantung pada
bagian tubuh. Kulit kepala memiliki masa anagen yang paling lama yaitu 2-8
tahun. Durasi masa anagen pada laki-laki muda pada bagian tubuh lainnya lebih
cepat dibandingkan dengan kulit kepala. Contohnya, di kaki 5 – 7 bulan, lengan
1,5 – 3 bulan, bulu mata 1 – 6 bulan, dan jari 1-3 bulan. Berbeda dengan
kebanyakan mamalia (seperti tikus dan bayi baru lahir), pada manusia dewasa
rambut di kulit kepala tumbuh secara tidak teratur. Sekitar 90-93% pertumbuhan
folikel kulit kepala berada pada masa anagen dan sisanya berada pada masa
telogen. Dengan menerapkan angka ini, dari 100.000 sampai 150.000 rambut pada
kulit kepala menunjukkan bahwa sekitar 10.000 rambut kulit kepala tersebut
berada pada masa telogen. Namun, karena kita hanya kehilangan 50-100 rambut
per hari, hal ini menunjukkan bahwa telogen merupakan keadaan yang heterogen.

2.4.1 Sel Stem Folikel Rambut


Karena bagian bawah folikel mengalami siklus regenerasi, sel stem (sel
induk) folikel rambut akan mengatur pertumbuhan ini. Sel stem folikel rambut
diasumsikan berada ekslusif di “secondary germ” (lihat gambar 84-2), yang
berlokasi di dasar telogen folikel rambut. Hal ini menunjukkan bahwa secondary
germ pindah ke bawah sampai ke bulb rambut selama masa anagen dan
memberikan sel-sel baru untuk produksi rambut. Di akhir masa anagen,
secondary germ akan berpindah ke atas dengan papil dermis selama masa
katagen, lalu beristirahat pada dasar folikel telogen. Ketika ada populasi yang
diduga memiliki sel stem yang berumur panjang, ternyata setelah diidentifikasi sel
stem nya berada di daerah folikel yang mengelilingi rambut club (gada) telogen.

15
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

Oleh karena itu, mekanisme gerakan sel stem selama siklus folikel ini menjadi
pertanyaan. Hal ini menunjukkan bahwa secondary germ merupakan struktur
sementara yang membentuk akhir katagen dari sel-sel di bawah tonjolan.Konsep
yang menyatakan bahwa sel stem folikel rambut berlokasi di penonjolan telah
dibuktikan dengan analisis garis keturunan, yang menunjukkan bahwa sel bulge
meningkatkan semua lapisan epitel folikel rambut. Sesuai dengan konsep ini, jika
terjadi ablasi pada sel bulge bisa menyebabkan destruksi pada folikel rambut.
Penemuan ini mendukung pendapat yang mengatakan bahwa kehilangan sel stem
folikel rambut di bulgedapat menyebabkan alopesia permanen atau tipe sikatrik.

2.4.2 Anagen
Pembentukan folikel rambut yang baru pada masa anagen merekapitulasi
folikulogenesis pada fetus. Masa anagen dibagi menjadi tujuh tahapan yaitu :
Tahap I. Pertumbuhan papil dermis dan onset aktivitas mitotik pada germ seperti
epitelium yang berada diatasnya.
Tahap 2. Sel matriksbulb menyelimuti papil dermis dan mulai berdiferensiasi, lalu
perkembangan bulb bersamaan dengan serat fibrosa.
Tahap 3. Sel matriks berdiferensiasi menjadi semua komponen folikel.
Tahap 4. Reaktivasi melanosit matriks.
Tahap 5. Batang rambut mulai muncul, namun terhalang telogen rambut.
Tahap 6. Batang rambut mulai muncul dipermukaan kulit.
Tahap 7. Pertumbuhan sudah stabil.
Selama proliferasi dan migrasi keratinosit ke dalam dermis untuk
membentuk folikel baru, enzim (seperti protease dan kolagen) muncul. Faktor
pertumbuhan dan reseptornya diregulasi, yang mana cara regulasinya mirip
dengan regulasi luka pada epitel. Jalur diferensiasi keratinosit terlihat di epidermis
selama proses penyembuhan luka, seperti aktivasi ekspresi keratin 6. Pada Tikus
yang kekurangan Stat3 yaitu sebuah regulator migrasi sel di epitel kulit,

16
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

menunjukkan defek pada penyembuhan luka dan kegagalan folikel rambut untuk
masuk ke masa anagen. Hal ini lebih menggambarkan kesamaan antara
penyembuhan luka dan peristiwa awal anagen. Papil dermis di tengah lingkungan
degredatif ini terus bertahan dan bergerak ke bawah. Selain itu, jaringan
neurokutaneus dan pembuluh darah juga diregulasi. Proliferasi melanosit dan bulb
rambut baru terbentuk kembali. Akhirnya, proliferasi endotel dan angiogenesis
pada papil dermis menjadi tanda ketika folikel benar-benar dipulihkan dan secara
aktif memproduksi batang rambut baru.

2.4.3 Katagen
Timbulnya katagen ditandai dengan berhentinya aktivitas mitosis dari sel-sel
matriks dan dengan adanya apoptosis yang terkoordinasi dengan baik pada siklus
folikel rambut. Produksi pigmen oleh melanosit berhenti sebelum proliferasi sel
matriks berhenti. Melanin sering ditemukan di sekeliling dermis dan papil dermis,
selanjutnya, akan dimusnahkan oleh makrofag. Selubung perifolikular kolaps, dan
membran hialin menebal. Folikel bagian bawah mengarah ke atas dengan papil
dermis. Selubung perifolikular membentuk serat fibrosa yang terdiri atas
fibroblas, pembuluh darah kecil, dan kolagen.
Selama masa katagen, folikel terbesar, contohnya pada kulit kepala, struktur
panjang folikel bagian terdalam memperpendek 2-5 mm dari panjangnya. Bulb
meluas ke dalam lemak subkutaneus, lalu folikel dipotong sekitar 0,25 - 0,5 mm
pada masa telogen. Membran basalis mengelilingi folikel bagian bawah yang
menebal, disebut papil dermis, yangmana papil dermis ini dilindungi dari
apoptosis dan kehancuran di sekitarnya (mungkin karena papil dermis ini
mengekspresikan Bcl-2 yang merupakan faktor anti-apoptosis). Lalu, papil dermis
ini mengembun dan mulai bergerak ke atas untuk beristirahat di bawah tonjolan
selama masa telogen. Proses migrasi papil dermis dari lemak subkutaneus ke

17
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

dermis selama masa katagen ini diperlukan selama siklus folikel. Hal ini terlihat
pada sindrom atrisia dengan papul. Pada pasien ini terjadi mutasi gen rambutnya
atau pada reseptor gen vitamin D nya, yang mana ia juga memiliki penyakit rikets.
Tikus yang mengalami mutasi gen yang sama seperti ini menjadi memiliki fenotip
rambut berbulu. Kita bisa mengetahui dari tikus ini bahwa folikulogenesis
merupakan proses yang normal; namun ketika folikel masuk masa katagen untuk
pertama kalinya, bagian bawah folikel tidak membentuk spiral dan tidak
mengadakan hubungan dengan papilla dermis dan papil dermis tetap terletak di
lemak subkutan. Walaupun, tonjolan sel tetap ada, tidak ada folikel masa anagen
yang terbentuk, hal ini dikarenakan sel stem tidak bisa berinteraksi dengan papil
dermis.

2.4.4 Telogen dan Eksogen


Setelah involusi masa katagen selesai dan rambut club (gada) terbentuk,
folikel rambut mempersiapkan rambut untuk dikeluarkan dari kulit kepala. Sekitar
1% folikel pada masa telogen dilepaskan setiap hari. Milner dkk mengatakan
bahwa rambut dikeluarkan melalui fase yang terpisah yang disebut fase eksogen.
Eksogen terjadi dengan terkontrol dan pada mamalia terjadi secara musiman.
Kerja eksogen pada stadium aktif didukung oleh deskripsi Headington’s,
Headington’s ini merupakan salah satu dari telogen effluvium (kerontokan
rambut), yang akan segera merangsang pelepasan rambut pada masa telogen. Jenis
rambut rontok dapat terjadi setelah pengobatan seperti minoxidil atau pada orang
yang memiliki fluktuasi yang cepat pada siklus terang dan gelap. Hal ini terdiri
atas peningkatan club hair dalam beberapa minggu dari peristiwa yang menjadi
pencetus (proses yang terlalu cepat disebabkan oleh adanya folikel prematur yang
memasuki telogen dari anagen), diketahui bahwa club hair biasanya disimpan
dalam folikel dan dapat diaktifkan. Adanya heterogenitas telogen telah dibuktikan
oleh penelitian Guarrera dan Rebora, penelitian ini mengamati rambut individu

18
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

secara in situ menggunakan macrophotographs selama lebih dari 2 tahun. Hasil


dari penelitian ini menunjukkan bahwa rambut dapat gugur dan tumbuh dalam
beberapa bulan. Periode seperti ini disebut “lag period”, dalam keadaan normal
periode seperti ini tidak terjadi. Namun, periode ini sering terjadi selama beberapa
bulan pada pasien alopesia androgenika.

2.5 Pigmentasi Rambut


Rambut menjadi berpigmen karena hasil dari sintesis melanin dan
transportasi melanosit bulb rambut ke keratinosit batang rambut yang berbeda.
Proses ini terjadi pada masa anagen dan berhenti selama masa katagen dan
telogen. Banyak molekul, struktur protein, enzim, co-faktor, dan regulator
transkripsi yang berperan dalam proses pengontrolan pigmentasi rambut (gambar
84-4 dan 84-5).

19
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

2.6 Perkembangan Melanosit Rambut


Melanoblas dapat ditemukan di epidermis embrio manusia pada usia 50 hari
masa gestasional sebelum morfogenesis folikel rambut terjadi. Melanosit folikel
ini berasal dari neural crest dan bermigrasi ke dermis, lalu ke epidermis.
Hubungan neural crest dengan garis keturunan melanosit diatur oleh Pax3
dan faktor transkripsi microphthalmia (Mift), yang menstimulasi pengeluaran
dopachrome tautomerase [atau-tirosinase terkait potein 2 (Trp2)], yaitu enzim
yang terlibat dalam biosintesis melanin dan juga terlibat pada awal perkembangan
melanoblast. Perkembangan melanoblas selanjutnya yaitu migrasi ke dalam
dermis dan epidermis. Perkembangan ini diatur oleh sinyal aktivasi melalui
reseptor endotelin tipe B dan c-kit onkogen (c-kit), yang bermutasi pada manusia
dengan penyakit Hirschsprung dan piebaldism, sehingga menyebabkan rambut
tidak berpigmen.
Setelah memasuki placode dari folikel yang sedang berkembang,
melanoblasts berkembang dan menjadi melanogenically yang aktif serentak
dengan pembentukan serat rambut. Eksperimental dan data genetik menunjukkan
bahwa migrasi melanoblasts ke folikel rambut dan perkembangannya terhadap
bentuk melanogenically yang aktif tergantung pada faktor sel induk (SCF) / sinyal
c-kit. SCF adalah ligan yang berikatan dengan reseptor melanoblas, yaitu c-kit.

20
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

Blokade farmakologi pada c-kit selama embriogenesis, serta ablasi genetik pada
SCF atau c-kit pada tikus menghasilkan rambut yang tidak berpigmen.

2.7 Sel Stem Melanosit Folikel Rambut dan Pigmen yang Memproduksi
Melanosit
MSCs terletak pada tonjolan folikel rambut yang menghasilkan keturunan
untuk mengisi melanosit di bulb rambut baru, terbentuk pada awal masa anagen.
MSCs mengekspresikan Trp2, Bcl-2, Pax3, dan enzim melagonik lainnya
(tirosinase, Trp1) dan sinyal molekul (c-kit, reseptor endotelin tipe B, SOX 10,
Mitf dan Let-1), dalam jumlah rendah. MSCs pertama kali dapat terdeteksi di
daerah tonjolan pada tahap akhir dari morfogenesis folikel rambut dan untuk
ephitelial sel stem, MSCs menunjukkan kapasitas penahan bromodeoxyuridine.
Bcl-2 memegang peranan dalam mempertahankan MSCs, Bcl-2 pada tikus
menunjukkan rambut beruban yang progresif karena deplesi MSCs. Namun,
defisiensi Bcl-2 dapat dikompensasi oleh ekspresi SCF yang berlebih, karena SCF
ini dapat menyelamatkan kehilangan MSCs di tonjolan folikel rambut pada Bcl-2
tikus.
Melanosit Melanogenically yang aktif terletak di bulb rambut di atas papilla
dermis. Sel-sel ini mensintesis dan mengangkut melanin ke keratinosit batang
rambut dan mengekspresikan enzim dan protein lain yang terlibat dalam
biosintesis melanin termasuk tyrosinase, Trp1, Trp2 (pada tikus), dan pMel17
(pada manusia).

2.8 Siklus Rambut – Bergantung pada Perubahan Melanosit


Melanosit folikel rambut mengalami perubahan secara substansial selama
siklus folikel rambut. Dalam masa telogen, melanosit folikel rambut ditemukan di
bulge (tonjolan), secondary hair germ, dan jaringan ikat. Pada manusia, melanosit
pada telogen folikel rambut tidak mengekspresikan Trp1 atau tirosinase dan tidak

21
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

berproliferasi. Melanosit dapat terlihat oleh ekspresi pMel17. Beberapa bagian


dari sel-sel ini juga mengekspresikan reseptor c-kit, sedangkan yang lain tetap
menghasilkan MSCs dan tidak memiliki c-kit.
Pada awal masa anagen, melanosit yang beristirahat berproliferasi,
berdiferensiasi, dan bermigrasi dalam folikel rambut serentak dengan regenerasi
bulb folikel rambut. Melanosit folikel rambut berproliferasi maksimal selama
masa awal dan pertengahan anagen, dan transisi pada proses melanogenetik
disertai dengan munculnya Trp1 dan protein tirosinase.
Mirip dengan perkembangan embrio dan awal kehidupan postnatal, sinyal
SFC /c-kit memegang peran penting dalam pembentukan kembali bulb dan
pigmen penghasil melanosit. C-kit diekspresikan pada saat proliferasi,
diferensiasi, dan melanosit melanogenically secara aktif, sedangkan SCF yang
berlebih dalam epidermis tikus transgenik secara signifikan meningkatkan jumlah
melanosit folikel rambut dan aktivitas proliferasinya. Demikian pula, tersebarnya
antibodi ACK45 memblokir sinyal c-kit secara dramatis sehingga mengurangi
jumlah melanosit pada folikel rambut, hal ini menyebabkan depigmentasi rambut.
Namun, pada siklus rambut selanjutnya, hewan yang telah diobati sebelumnya,
rambutnya tetap tumbuh dengan pigmen dengan jumlah dan distribusi melanosit
yang normal, hal ini menunjukkan bahwa MSC tidak bergantung dengan SCF / c-
kit.
Selama masa katagen, aktivitas pada melanosit folikel tiba-tiba berhenti.
Data mikroskopis Immunohistochemical dan mikroskop elektron menunjukkan
bahwa beberapa pigmen penghasil melanosit yang terletak di atas papila folikel
mengalami apoptosis, sedangkan pigmen lainnya jatuh ke papil dermis folikel.

2.9 Molekul Pengontrol Warna Rambut


Melanosit folikel mensintesis pigmen melalui kaskade konversi enzim
fenilalanin atau tirosin menjadi coklat-hitam eumelanin atau pheomelanin kuning

22
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

yang membutuhkan enzim melanogenik (tirosinase, Trp 1/2, y-glutamil


transpeptidase, peroksidase) dan esential co-faktor, seperti 6-tetrahydrobiopterin.
Keseimbangan antara sintesis pigmen hitam dan kuning (eumelanin dan
phomelanin) diatur oleh reseptor sinyal melanocortin tipe 1 (MC-1R) yang telah
lama terlibat dalam kontrol warna rambut.
Setelah mengikat MC-1R, α melanosit stimulating hormon (α-MSH)
merangsang adenilat siklase, yang mengakibatkan peningkatan tingkat adenosin
monofosfat siklik intraseluler. Hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas
transkripsi dari Mitf yang merangsang sintesis enzim melanogenik (tirosinase, Trp
½), yang mana enzim ini terlibat dalam pembentukan eumelanin. Sintesis
pheomelanin pada melanosit folikel rambut tikus terjadi ketika sinyal MC-R1
dihambat oleh Protein Sinyal Agouti (ASP) yang bersaing dengan α-MSH untuk
mengikat MC-1R. Pada tikus, ekspresi ASP diatur secara positif oleh sinyal BMP,
dan tikus percobaan yang mengekspresikan BMP secara berlebihan sehingga
bersifat antagonis terhadap Noggin menyebabkan tebentuknya rambut yang gelap.
Walaupun ASP terdapat dalam kulit manusia, perannya dalam pigmentasi manusia
masih belum jelas.
Data terbaru menunjukkan peran dari proopiomelanocortin / sistem MC-1R
pada folikel rambut manusia. MC-1R diekspresikan oleh melanosit folikel rambut,
sedangkan ligannya yaitu α-MSH dan hormon adrenokorticotropik mampu
menstimulasi terjadinya proliferasi dan melanogenesis. Efek yang sama terlihat
pada proopimelanocortin-derived peptide, β-endorphin yang berinteraksi dengan
reseptor μ-opiat dihasilkan oleh melanosit folikel rambut. Namun, sinyal reseptor
μ-opiat dapat mengatur pigmentasi rambut melalui modulasi aktivitas protein
kinase C-β, yang diketahui sebagai regulator positif melanogenesis.

2.10 Anatomi Kuku

23
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

Bagian kuku terdiri atas lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal,
badan kuku (nail plate), dan empat epitel khusus yaitu lipatan kuku proksimal
(proximal nail fold), matriks kuku, dasar kuku (nail bed), dan hiponikium (gambar
87-1A). Bagian-bagian kuku ini berkembang pada minggu ke sembilan masa
embrio. Perkembangannya dimulai dari bagian epidermis ujung dorsal jari tangan
yang disebut sebagai area rektangular, lipatan kuku (nail fold), yang berbentuk
seperti alur yang tak putus. Selanjutnya, perbatasan proksimal lipatan kuku
(proximal nail fold) memanjang ke bawah dan proksimal ke dalam dermis untuk
membentuk matriks kukuprimordial.Sekitar minggu ke 15 masa embrio, matriks
kuku sudah tumbuh secara lengkap dan mulai menghasilkan badan kuku (nail
plate) yang akan terus tumbuh sampai manusia meninggal. Semua bagian-bagian
kuku tersebut terletak di atas periosteum falang distal.Adanya hubungan secara
anatomiantara tulang dan kuku ini bertanggungjawab terhadap perubahan yang
terjadi pada tulang yang disebabkan oleh kelainan pada kuku atau sebaliknya.
Selain itu, bentuk tulang falang distal juga menentukan bentuk dan kurvatura
(kelengkungan) kuku.
Sumbu utama pada kuku jari tangan biasanya berupa sumbu longitudinal
dansumbu utama pada kuku kaki berupa sumbu utama transversal. Rasio antara
panjang dan lebar kuku penting untuk penampilan estetika dari kuku tersebut.
Selain itu, ukuran kuku bervariasi pada setiap jari yang berbeda. Ukuran kuku
terbesar terdapat pada ibu jari kaki, yang menutupi hampir 50% dari bagian
dorsum jari tersebut.
Kuku memiliki beberapa fungsi. Kuku jari tangan tidak hanya berfungsi
sebagai pelengkap penampilan tangan, tapi juga berfungsi untuk melindungi
falang distal, meningkatkan rangsang taktil (daya sentuh), dan mengeluarkan
kotoran kecil. Selain itu, kuku jari tangan juga banyak digunakan untuk
menggaruk, berdandan, dan merupakan senjata alami yang efisien. Kuku jari kaki

24
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

berfungsi untuk melindungi bagian distal kaki dan berkontribusi sebagai pedal
biomekanik.

2.10.1 Badan / Lempeng Kuku (nail plate) (Lihat Gambar 87-1A)


Lempeng kuku (nail plate) merupakan struktur yang sepenuhnya tersusun
dari keratin yang terus menerus diproduksi seumur hidup (
Gambar 87-1B).Lempeng kuku ini dihasilkan dari maturasi dan keratinisasi epitel
matriks kuku dan melekat erat pada dasar kuku yangberkontribusi sebagian dalam
pembentukannya. Lempeng kuku bagian proksimal dan lateral dikeliling oleh
lipatan kuku (nail fold). Lipatan kuku ini menutupi ketiga bagian proksimal dan
batas lateral lempeng kuku. Pada puncak jari, lempeng kuku menyebar dari
jaringan dibawah hiponikium. Lempeng kuku merupakan bagian seperti empat
persegi panjang (rectaangular), translusen, dan transparan. Lempeng kuku ini
membentuk cekungan pada kedua sumbu longitudinal dan transversalnya,
khususnya pada kuku jari kaki. Permukaan lempeng kuku biasanya lembut,
namun terkadang sedikit berkerut yang disebabkan karena bertambahnya usia.
Pola dari kerutan ini dapat digunakan untuk identifikasi forensik. Bagian bawah

25
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

lempeng kuku menunjukkan kerutan longitudinal yang sesuai dengan kerutan


dasar kuku (nail bed). Warna lempeng kuku adalah pink yang homogen, kecuali
bagian tepi bebasnya yaitu berwarna putih. Warna pink pada lempeng kuku ini
dikarenakan adanya pembuluh darah pada dasar kuku (nail bed).
Pada bagian proksimal kuku jari tangan, khususnya kuku ibu jari, terdapat
area berwarna putih, buram, dan berbentuk bulan sabit yang disebut lunula.
Lunula ini merupakan bagian matriks kuku yang dapat dilihat. Pada area ini
lempeng kuku masuk ke bawah epitelium. Lebih dari 90% kuku jari tangan
menunjukkan adanya sebuah pita putih tipis yang melintang pada bagian distal
yang disebut sebagai onychocorneal band. Onychocorneal band ini yangmenandai
bagian paling distal dari keterikatanlempeng kuku dengan dasar kuku.
Onychocorneal band ini merupakan penghalang anatomi terpenting terhadap
bahaya dari lingkungan. Gangguan pada area ini akan menghasilkan kerusakan
pada lempeng kuku dan dapat menyebabkan terjadinya onikolisis. Onychocorneal
banddipisahkan dari bagian tepi bebas berwarna putih lempeng kuku oleh pita
pink berukuran 1- 1,5 mm yang disebut onychodermal band.
Pada bagian melintang, lempeng kuku terdiri atas tiga bagian yaitu lempeng
kuku dorsal, lempeng kuku intermediate, dan lempeng kuku ventral. Bagian
lempeng kuku dorsal dan intermediate dibentuk oleh matriks kuku, sedangkan
bagian lempeng kuku ventral dibentuk oleh dasar kuku (nail bed). Bagian di atas
lunula lempeng kuku lebih tipis dan hanya terdiri atas bagian dorsal dan
intermediate.
Lempeng kuku menebal secara progresif mulai dari pangkalnya sampai
bagian tepi distal. Ketebalan kuku jari kaki pada tepi distalnya adalah 1,65 ± 0,43
mm pada laki-laki dan 1,38 ± 0,20 mm pada wanita. Ketebalan kuku jari tangan
lebih tipis yaitu 0,6 mm pada laki-laki dan 0,5 mm pada wanita. Ada peningkatan
ketebalan kuku berhubungan dengan usia, khususnya pada usia awal 20 tahunan.
Ketebalan kuku bergantung pada panjang matriks kuku dan dasar kuku. Kuku

26
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

yang tipis biasanya merupakan tanda adanya gangguan dari matriks kuku,
sedangkan kuku yang tebal paling sering disebabkan oleh gangguan pada dasar
kuku.

2.10.2 Lipatan Kuku Proksimal (Proximal Nail Fold)(Gambar 81-1A)


Lipatan proksimal kuku adalah lipatan kulit yang terdiri atas bagian dorsal
dan ventral. Bagian dorsal lipatan kuku proksimal secara anatomi sama dengan
kulit pada bagian dorsal jari, tapi lebih tipis dan tidak memiliki kelenjar
pilosebasea. Bagian ventral yang tidak bisa dilihat dari eksterior dan bagian
proksimal berlanjut menjadi matriks germinativum, menutupi hampir ¼ lempeng
kuku. Bagian ini melekat erat dengan permukaan lempeng kuku dan mengalami
keratinisasi lapisan granular. Batas antara lipatan kuku proksimal dan matriks
kuku secara histologis terletak pada lokasi hilangnya lapisan granular. Stratum
korneum dari lipatan kuku proksimal membentuk kutikula, yang melekat erat
pada permukaan lempeng kuku dan mencegah pemisahan antara lempeng dan
dasar kuku. Integritas kutikula penting untuk mempertahankan homeostasis regio
ini.
Bagian dermis dari lipatan kuku proksimal mengandung sejumlah pembuluh
darah kapiler yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit dan dapat dengan
mudah diamati secara in vivo dengan mikroskop kapiler. Alat ini memungkinkan
untuk mengamati kedua pembuluh darah kapiler arteri dan vena tungkai, yang
diatur secara paralel dan tampak dari loop biasa dengan jarak yang sedikit antara
tungkai aferen dan eferen. Morfologi kapiler lipatan kuku proksimal berubah pada
penyakit jaringan ikat.

2.10.3 Matriks Kuku (Gambar 87-1A)


Matriks kuku adalah struktur epitel khusus yang terletak di atas pertengahan
bagian dari falang distal. Setelah elevasi lipatan kuku proksimal, matriks muncul

27
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

seperti bulan sabit yang cembung dengan tanduk lateral yang memanjang ke
proksimal dan lateral.
Pada bagian longitudinalnya, matriks memiliki bentuk seperti baji dan
terdiri atas bagian proksimal (dorsal) dan distal (ventral). Keratinosit matriks kuku
terletak pada lapisan sel basal dan keratinosit ini tidak ada pada zona granular.
Tempat terjadinya keratinisasi (zona keratinisasi) pada matriks kuku
onychocytesdapat dibedakan secara jelas dengan pemeriksaan histologi. Pada
pemeriksaan ini akan terlihat area eosinofilik dengan sel yang mengalami
fragmentasi pada nukleusnya dan kondensasi pada sitoplasmanya. Pada area ini,
fragmen nukleus dirusak oleh enzim deoxyribonuklease dan ribonuklease. Pada
beberapa kondisi, fragmen nukleus dapat bertahan dalam lempeng kuku bagian
tengah, dan memproduksi bintik leukonikia. Namun, kondisi ini dapat menghilang
sebelum mencapai bagian tepi bebas kuku, karena adanya kekuatan enzim litik
DNA dan RNA yang aktif di dalam lapisan tanduk lempeng kuku.
Maturasi dan diferensiasi keratinosit matriks kuku tidak mengikuti sumbu
vertikal seperti pada epidermis, namun terjadi di sepanjang sumbu diagonal
bagian distal. Oleh karena itu, keratinisasi pada sel matriks kuku proksimal
menghasilkan lempeng kuku distal dan keratinisasi sel matriks kuku distal
menghasilkan lempeng kuku intermediet. Pada beberapa jari, matriks distal tidak
ditutupi lipatan kuku proksimal secara sempurna, namun terbentuk area seperti
bulan sabit pada lempeng kuku yang dikenal sebagi lunula. Warna putih pada
lunula dihasilkan dari dua faktor anatomi yaitu :
1. Zona keratogen pada matriks distal mengandung fragmen nukleus yang
menyebabkan terjadinya difraksi cahaya.
2. Pembuluh darah kapiler matriks kuku lebih kurang terlihat dibandingkan
pembuluh darah kapiler dasar kuku karena penebalan yang tidak merata
pada epitel matriks kuku.

28
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

2.10.3.1 Keratinosit Matriks Kuku(Gambar 87-1B)


Sel matriks kuku dapat mensitesis kedua jenis keratin yaitu keratin yang
“lunak” seperti tipe keratin pada kulit dan jenis keratin yang “keras” seperti pada
tipe keratin rambut. Evaluasi bentuk keratin pada konstituen yang berbeda pada
bagian kuku menunjukkan bahwa matriks kuku adalah satu-satunya tempat
protein keratin yang keras, khususnya keratin Ha1.
Data menunjukkan bahwa fibroblas yang berasal dari matriks kuku dapat
membentuk keratin keras pada keratinosit matriksnon-kuku.

2.10.3.2 Melanosit
Melanosit matriks kuku biasanya tidak bergerak sehingga tidak terdeteksi di
bagian patologi. Melanosit ini memiliki enzim kunci yang diperlukan untuk
memproduksi melanin. Produksi melanin ini dapat diaktifkan oleh sejumlah besar
kondisi fisiologis dan patologis. Aktivasi melanosit matriks kuku menghasilkan
pigmentasi (pewarnaan pigmen) kuku secara difusse atau banded yang lebih
sering pada Ras kulit hitam dan Jepang daripada Kaukasia. DOPA-negatif (tidak
aktif) melanosit jarang ada di dalam matriks kuku dan dasar kuku. Melanosit
DOPA-positif mengaktifkan melanosit dan terlihat secara khusus pada matriks
kuku distal. Aktivitas DOPA-postif melanosit ini diatur dalam kelompok kecil di
antara lapisan suprabasal dari epitel matriks kuku.

2.10.3.3 Sel Langerhans


Sel langerhans lebih banyak terdapat di matriks kuku proksimal daripada
matriks kuku distal. Pada epidermis normal, Sel Langerhan banyak ditemukan di
lapisan suprabasal. Namun, Sel Langerhans ini kadang-kadang dapat dilihat dalam
lapisan basal epitel matriks kuku.

29
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

2.10.3.4 Sel Merkel


Adanya Sel Merkel dalam matriks kuku telah dibuktikan. Kepadatan Sel
Merkel ini dipengaruhi oleh usia, sehingga sel ini menjadi lebih banyak pada janin
daripada di kuku orang dewasa.

2.10.4 Dasar Kuku (Nail Bed)


Dasar kuku terletak memanjang dari tepi distal Lunula sampai ke
Onychodermal band. Dasar kukubenar-benar terlihat melalui lempeng kuku.
Epitel dasar kuku melekat pada lempeng kuku yang menyebabkandasar kuku tetap
melekat di bawah lempeng kuku ketika terjadi suatu avulsi.
Epitel dasar kuku tipis dan terdiri atas dua sampai lima lapisan sel. Kerutan
epitel dasar kuku ini mengikuti sumbu longitudinal, seperti kerutan pada dermis di
antara kedua jari, kerutan ini disebut sebagai alur kuku. Keratinisasi dasar kuku
membentuk lapisan tanduk yang tipis sehingga membentuk lempeng kuku bagian
ventral. Kontribusi dasar kuku dalam pembentukan lempeng kuku sekitar
seperlima dari masa dan ketebalan kuku bagian terminal. Pada bagian patologi,
lempeng kuku ventral mudah dibedakan karena penampilan cahaya eosinofilik
nya. Keratinisasi dasar kuku tidak berhubungan dengan pembentukan lapisan
granular. Namun, hal ini mungkin munculsetelah dasar kuku mengalami avulsi
kuku.

2.10.5 Hiponikium
Hiponikium secara anatomi terletak di antara dasar kuku dan lekukan distal
kuku, dimana pada area ini lempeng kuku terlepas dari bagian dorsal jari (lihat
gambar 87-1A). Struktur anatomi hiponikium ini mirip dengan struktur bagian

30
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

plantar dan volar kulit, dan keratinisasi terjadi membentuk lapisan granular.
Lapisan tanduk (stratum korneum) dari hiponikium sebagian terakumulasi di
bawah daerah tepi bebas lempeng kuku. Secara normal, hiponikium ditutupi oleh
lempeng kuku bagian distal sehingga tidak terlihat, namun hiponikum bisa terlihat
pada orang yang suka menggigit kukunya.

2.10.6 Zona Membran Basalis


Struktur antigen membran basalis kuku serupa dengan epidermis, dan tidak
ada perbedaan dalam komposisi antigen membran basalis pada bagian kuku
lainnya. Hal ini dapat menjelaskan tentang keterlibatan kuku dalam kondisi mutasi
gen membran basalis serta risiko terjadinya penyakit kulit autoimun yang
melibatkan antigen zona membran basalis.

2.10.7 Dermis
Bagian kuku tidak memiliki jaringan subkutan, dan bagian dermisnya tidak
mengandung unit pilosebaceous. Susunan kerutannya (rete ridges) bervariasi
disetiap bagian kuku. Bagian bawah dermis dari matriks kuku proksimal terdiri
atas jaringan ikat yang membentuk struktur seperti struktur tendon yang
menghubungkan matriks dengan periosteum tulang falang proksimal (ligamen
posterior). Sejumlah kecil jaringan lemak subdermal terletak di dekat periosteum
basis falang. Hubungan erat antara lapisan tanduk lateral dan periosteum
memegang peranan penting dalam mempertahankan kecembungan lempeng
kuku.Dermis bawah matriks distal terdiri atas jaringan ikat longgar yang
mengandung banyak pembuluh darah dan sedikit badan glomus (kumpulan darah
yang membentuk anyaman di dalam kulit).
Dermis dasar kuku memiliki susunan yang unik dengan alur longitudinal
dan kerutan (ridge) yang berjalan dari lunula sampai hiponikium. Orientasi
longitudinal pembuluh darah kapiler di dalam alur dasar kuku menjelaskan pola

31
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

linier dari perdarahan dasar kuku (perdarahan splinter). Dasar kuku mengandung
banyak jaringan ikat yang menjalar ke bagian periosteum falang. Dasar kuku
mengandung banyak badan glomus.

2.11 Suplai Saraf Dan Pembuluh Darah


Bagian kuku memiliki banyak suplai pembuluh darah yang disediakan oleh
arteri digital lateral (gambar 87-2). Arteri ini berjalan disamping jari dan
membentuk dua cabang yang mensuplai matriks kuku dan lipatan kuku proksimal.
Selain itu, juga membentuk arkus yang mensuplai matriks kuku dan dasar kuku.
Oleh karena itu, Matriks kuku mendapatkan suplai darah dari dua sumber yang
berbeda. Dasar kuku disuplai sebanyak 10 – 20 Cm 2 oleh struktur neovaskular
yang tidak berkapsul yang terdiri atas ¼ anastomosis arteriovenosus dan akhir dari
nervus. Badan glomus dapat terlibat dalam regulasi suplai darah ke jari pada saat
cuaca dingin. Nervus sensorik kutaneus yang berasal dari cabang – cabang dorsal
saraf digital berjalan sejajar dengan pembuluh darah jari.

2.12 Sifat Kimia Kuku (Lihat GAMBAR 87-1B)

32
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

Lempeng kuku sama seperti rambut mengandung protein berserabut yang


rendah sulfur (keratin) tertanam dalam matriks amorf, yang mengandung protein
tinggi sulfur disebut sistein. Unsur kuku lainnya adalah air, lemak, dan mineral.
Keratin kuku terdiri atas 80-90 % keratin keras seperti tipe keratin pada rambut
dan 10-20% keratin lunak seperti tipe pada kulit. Keratin keras telah diidentifikasi
sebagai asam 44K/ 46K dan keratin dasar 56K/ 60K. Keratin lunak telah
diidentifikasi sebagai 50K / 58K dan keratin 48K / 56K. Filamen keratin memiliki
orientasi transversal yang sejajar dengan permukaan kuku. Hal ini menjadi alasan
mengapa lempeng kuku lebih rentan mengalami fraktur transversal daripada
fraktur longitudinal. Beberapa keratin spesifik hanya terdapat dalam beberapa
kompartemen unit kuku; misalnya, K6a dan K6b, K16 dan K17 tidak terdapat
dalam matriks kuku. Mutasi gen yang mengkode keratin berhubungan dengan
penebalan kuku karena hiperproliferasi dasar kuku, seperti pada pakionikia
kongenita (PC).
Dalam keadaan normal, kadar air lempeng kuku adalah 18% dan sebagian
besar air terletak pada bagian tengah lempeng kuku. Hal ini dapat bervariasi
secara signifikan, karena adanya porositas yang tinggi dari lempeng kuku,
memungkinkan untuk terjadi hidrasi dan dehidrasi secara cepat. Dehidrasi lebih
cepat terjadi ketika kuku dibiarkan dalam keadaan panjang. Ketika konten air
berkurang dibawah 18%, kuku akan menjadi rapuh; ketika air meningkat diatas
30%, kuku akan menjadi opaq dan lunak.
Kuku mengandung lemak kurang dari 5%, terutama kolesterol; kadar lemak
lempeng kuku berhubungan dengan kontrol hormonal dan menurun setelah
menopause. Lempeng kuku juga mengandung mineral seperti besi, zink, dan
kalsium. Namun, mineral tersebut tidak mempengaruhi kekerasan kuku.

33
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

2.13 Sifat Fisika Kuku


Lempeng kuku bersifat keras, kuat, dan fleksibel. Kekerasan dan kekuatan
lempeng kuku disebabkan karena mengandung keratin keras dalam jumlah tinggi
dan kaya akan sistein yang mengandung protein dengan sulfur yang tinggi,
sedangkan fleksibilitas lempeng kuku bergantung pada kadar air dan peningkatan
hidrasinya. Kelengkungan kedua sisi lempeng kuku sepanjang sumbu longitudinal
dan transversalnya berfungsi untuk meningkatkan tahanan lempeng kuku terhadap
stres mekanik.
Sifat fisik dari kuku juga bergantung pada susunan dan adhesi onychocytes
di bagian yang berbeda pada lempeng kuku, serta orientasi filamen keratin dalam
onychocytes dalam lempeng kuku. Pada level ultra struktural, corneocytes dari
lempeng dorsal kuku akan terlihat datar, dengan diameter terpendeknya tegak
lurus terhadap permukaan lempeng kuku. Ukuran rata-rata sel ini adalah panjang
34 µm, lebar 64 µm, dan tinggi 2,2 µm. Adhesi pada sel ini kuat. Bagian ini pada
kuku memegang peranan untuk membentuk kekerasan dan ketajaman lempeng
kuku. Onychocytes pada lempeng kuku bagian tengah menunjukkan membran
selnya. Ukuran sel nya ini adalah panjang 40 µm, lebar 53 µm, dan tinggi 5,5 µm.
Perlengketan pada sel ini disediakan oleh desmosom. Bagian ini pada lempeng
kuku memegang peranan untuk membentuk kelembutan dan elastisitas kuku.
Lempeng kuku bagian ventral tipis dan terdiri atas keratin lunak sehingga dapat
menyebabkan perlengketan dengan dasar kuku yang berada dibawahnya.

2.14 Pertumbuhan Kuku


Lempeng kuku tumbuh terus menerus seumur hidup. Kuku jari tangan
tumbuh lebih cepat daripada kuku jari kaki, yaitu 3 mm/bulan untuk kuku jari
tangan dan 1 mm/bulan untuk jari kaki. Pertumbuhan kuku jari tangan untuk
menjadi lengkap membutuhkan waktu 100- 180 hari (6 bulan). Ketika dilakukan
ekstraksi kuku, dibutuhkan waktu sekitar 40 hari untuk menunggu kemunculan

34
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

kuku baru dari lipatan kuku proksimal. Setelah 120 hari, pertumbuhan kuku akan
sampai pada puncak jari. Total waktu untuk regenerasi kuku jari kaki adalah 12
sampai 18 bulan. Konsekuensi dari tingkat pertumbuhan kuku yang lambat yaitu
penyakit matriks kuku baru terlihat jelas dalam waktu yang lama setelah onset
kejadian dan waktu kesembuhan setelah berobat pun lama.
Kecepatan pertumbuhan kuku bervariasi pada setiap orang dan antara jari
yang satu dengan jari yang lainnya pada orang yang sama juga berbeda. Hal ini
tergantung pada tingkat turnover sel matriks kuku dan dipengaruhi oleh beberapa
kondisi fisiologis dan patologis. Kecepatan pertumbuhan kuku lambat pada saat
lahir, lalu meningkat perlahan selama masa kanak-kanak, dan biasanya mencapai
kecepatan maksimum pada usia 20 – 30 an tahun. Kecepatan ini menurun drastis
pada usia 50 tahun.
Kondisi yang berhubungan dengan pertumbuhan kuku yang lambat adalah
penyakit sistemik, malnutrisi, penyakit pembuluh darah perifer dan gangguan
neurologi, serta penggunaan obat antimitotik. Kuku yang terkena onikomikosis
sering menunjukkan tingkat pertumbuhan yang lambat. Pertumbuhan kuku yang
lambat merupakan ciri khas dari sindrom yellow nail. Beberapa kondisi yang
berhubungan dengan peningkatan kecepatan pertumbuhan kuku adalah kehamilan,
trauma jari, psoriasis, dan pengobatan dengan retinoid oral atau itrakonazol.
pertumbuhan kuku yang dipercepat dapat menyebabkan kerutan longitudinal pada
lempeng kuku (nail beading).
Karena adanya laju pertumbuhan yang lambat, hal ini dapat memberikan
informasi mengenai kondisi patologis yang terjadi beberapa bulan sebelum waktu
pemeriksaan. Obat, bahan kimia, dan bahan biologi yang menumpuk di kuku
dapat dideteksi dan diukur. Keuntungan dari menganalisis sampel kuku adalah
mudah dan non invasif, ukuran sampel yang kecil dibutuhkan untuk analisis, dan
kemudahan penyimpanan pada suhu kamar. Kuku ibu jari merupakan bagian

35
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

terbaik untuk dilakukan pemeriksaan, karena ukuran dan kecepatan


pertumbuhannya yang lambat.

SISTEM REPRODUKSI PRIA

a.Organ eksterna
-Penis
-Scrotum
b.Organ interna
-Testis
-Epididimis
-Vas deferens
-Vesikula seminalis
-Kelenjar prostat
-Uretra/saluran kencing.

ANATOMI ORGAN REPRODUKSI PRIA

A.ORGAN EKSTERNA
1)Penis
§Terdiri dari 3 tabung jaringan erektil,yaitu :
-Satu pasang korpus kavernosa.
-Satu korpus spongiosa.
§Korpus spongiosum membungkus uretra pars kavernosa dan berakhir
pada gland penis.

36
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

2)Skrotum
§Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang berisi testis.
§Berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan kiri.
§Dinding skrotum tidak mengandung lemak subkutan dan rambut tetapi
mengandung sedikit otot.
§Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya
stabil.

B.ORGAN REPRODUKSI INTERNA


1)Testis
§Jumlah : 2 (kanan dan kiri)
§Letak : di dalam kantong skrotum
§Bentuk : seperti telur
§Testis terdiri dari belahan-belahan yang bernama lobulus testis
§Di testis, terdiri dari 200-300 lobulus dan setiap lobulus terdiri dari 3 tubulus
seminiferus
§Testis dibungkus oleh tunika albuginea dan tunika vaginalis, yang
memungkinkan masing-masing testis dapat bergerak bebas di dalam
skrotum
§Di dalam tubulus terdapat sel spermatogenik dan sel penunjang yaitu sel
sertoli
§Diantara tubulus terdapat sel interstisial leydig.
2)Epididimis
§Epididimis merupakan saluran panjang berkelok-kelok yang menempel di
belakang testis
§Panjangnya ± 7 - 10 m
3)Vas deferens
§Vas deferens merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan
merupakan lanjutan dari epididimis
§Merupakan saluran yang dapat diikat dan dipotong pada saat vasektomi.

37
TUGAS ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FKIK UNIVERSITAS JAMBI
RS H. ABDUL MANAP KOTA JAMBI

Nama : Andi Pratama HS , S.Ked


NIM : G1A214053
Judul : ANATOMI RAMBUT, KUKU DAN ALAT GENITALIA PRIA
Tanggal : 9 Februari 2016
Operator: dr. Subagio, Sp.KK

4)Vesikula seminalis
§Vesikula seminalis merupakan kantong-kantong kecil yang berbentuk tidak
teratur
§Panjangnya 5 – 10 cm
§Saluran dari vesikula seminalis bergabung dengan vas deferens membentuk
ductus ejaculatorius
5)Saluran ejakulasi
§Saluran ejakulasi merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung
semen dengan uretra
§Panjangnya kira-kira 2,5 cm.
6)Kelenjar prostat
§Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian
bawah kantung kemih
7)Uretra
§Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis.

38

You might also like