You are on page 1of 17

ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN

ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN

Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada
manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dan uretra.
A. Ginjal
 Kedudukan ginjal di belakang dari kavum abdominalis di belakang peritoneum pada
kedua sisi vertebra lumbalis iii melekat langsung pada dinding abdomen.

 Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal
ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas
(superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).

 Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi
rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan
biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.

 Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua
ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang
membantu meredam goncangan.

 Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai
bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah
dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang
mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
LAPISAN GINJAL

 setiap ginjal terbungkus selaput tipis (kapsula renalis) berupa jaringan fibrus berwarna
ungu tua
 lapisan ginjal terbagi atas :

- lapisan luar (yaitu lapisan korteks / substantia kortekalis)


- lapisan dalam (yaitu medulla (substantia medullaris)

B. URETER
Ureter merupakan saluran sepanjang 25-30 cm yang membawa hasil penyaringan ginjal (filtrasi,
reabsorpsi, sekresi) dari pelvis renalis menuju vesica urinaria. Terdapat sepasang ureter yang
terletak retroperitoneal, masing-masing satu untuk setiap ginjal.
C. VESIKA URINARIA

Vesica urinaria, sering juga disebut kandung kemih atau buli-buli, merupakan tempat untuk
menampung urine yang berasal dari ginjal melalui ureter, untuk selanjutnya diteruskan ke uretra
dan lingkungan eksternal tubuh melalui mekanisme relaksasi sphincter. Vesica urinaria terletak
di lantai pelvis (pelvic floor), bersama-sama dengan organ lain seperti rektum, organ reproduksi,
bagian usus halus, serta pembuluh-pembuluh darah, limfatik dan saraf.
D. URETRA

Uretra merupakan saluran yang membawa urine keluar dari vesica urinaria menuju lingkungan
luar. Terdapat beberapa perbedaan uretra pada pria dan wanita. Uretra pada pria memiliki
panjang sekitar 20 cm dan juga berfungsi sebagai organ seksual (berhubungan dengan kelenjar
prostat), sedangkan uretra pada wanita panjangnya sekitar 3.5 cm. selain itu, Pria memiliki dua
otot sphincter yaitu m.sphincter interna (otot polos terusan dari m.detrusor dan bersifat
involunter) dan m.sphincter externa (di uretra pars membranosa, bersifat volunter), sedangkan
pada wanita hanya memiliki m.sphincter externa (distal inferior dari kandung kemih dan bersifat
volunter).

Pada pria, uretra dapat dibagi atas pars pre-prostatika, pars prostatika, pars membranosa dan pars
spongiosa.
• Pars pre-prostatika (1-1.5 cm), merupakan bagian dari collum vesicae dan aspek superior
kelenjar prostat. Pars pre-prostatika dikelilingi otot m. sphincter urethrae internal yang berlanjut
dengan kapsul kelenjar prostat. Bagian ini disuplai oleh persarafan simpatis.
• Pars prostatika (3-4 cm), merupakan bagian yang melewati/menembus kelenjar prostat. Bagian
ini dapat lebih dapat berdilatasi/melebar dibanding bagian lainnya.
• Pars membranosa (12-19 mm), merupakan bagian yang terpendek dan tersempit. Bagian ini
menghubungkan dari prostat menuju bulbus penis melintasi diafragma urogenital. Diliputi otot
polos dan di luarnya oleh m.sphincter urethrae eksternal yang berada di bawah kendali volunter
(somatis).
• Pars spongiosa (15 cm), merupakan bagian uretra paling panjang, membentang dari pars
membranosa sampai orifisium di ujung kelenjar penis. Bagian ini dilapisi oleh korpus
spongiosum di bagian luarnya.

MEKANISME BUANG AIR KECIL


Mekanisme proses Miksi ( Mikturisi ) Miksi ( proses berkemih ) ialah proses di mana kandung
kencing akan mengosongkan dirinya waktu sudah penuh dgn urine. Mikturisi ialah proses
pengeluaran urine sebagai gerak refleks yang dapat dikendalikan (dirangsang/dihambat) oleh
sistim persarafan dimana gerakannya dilakukan oleh kontraksi otot perut yg menambah tekanan
intra abdominalis, dan organ organ lain yang menekan kandung kencing sehigga membantu
mengosongkan urine ( Virgiawan, 2008 ).

Reflex mikturisi adalah reflex medulla spinalis yang bersifat otonom, yg dikendalikan oleh suatu
pusat di otak dan korteks cerebri. Reflex mikturisi merupakan penyebab dasar berkemih, tetapi
biasanya pusat yang lebih tinggi yang akan melakukan kendali akhir untuk proses mikturisi
sebagai berikut :

1. Pusat yang lebih tinggi menjaga agar reflex mikturisi tetap terhambat sebagian, kecuali
bila mikturisi diinginkan
2. Pusat yang lebih tinggi dapat mencegah mikturisi, bahkan jika terjadi reflex mikturisi,
dengan cara sfingter kandung kemih eksterna terus-menerus melakukan kontraksi tonik
hingga saat yang tepat datang dengan sendirinya
3. Jika waktu berkemih tiba, pusat kortikal dapat memfasilitasi pusat mikturisi sacral untuk
membantu memulai reflex mikturisi dan pada saat yang sama menghambat sfingter
eksterna sehingga pengeluaran urin dapat terjadi.

MEKANISME

Pengeluaran urin secara volunteer biasanya dimulai dengan cara berikut : Mula-mula, orang
tersebut secara volunter mengkontraksikan otot perutnya, yang akan meningkatkan tekanan di
dalam kandung kemih dan memunkinkan urin tambahan memasuki leher kandung kemih dan
uretra posterior dalam keadaan di bawah tekanan, sehingga meregangkan dindingnya. Hal ini
memicu reseptor regang, yang mencetuskan reflex mikturisi dan secara bersamaan menghambat
sfingter uretra eksterna. Biasanya, seluruh urin akan dikeluarkan, dan menyisakan tidak lebih
dari 5-10 milimeter urin di dalam kandung kemih.
Atau dapat dijelaskan melalui skema berikut :

Pertambahan vol urine → tek intra vesicalis ↑ → keregangan dinding vesicalis (m.detrusor) →
sinyal-sinyal miksi ke pusat saraf lebih tinggi (pusat kencing) → untuk diteruskan kembali ke
saraf saraf spinal → timbul refleks spinal → melalui n. Pelvicus → timbul perasaan tegang pada
vesica urinaria shg akibatnya menimbulkan permulaan perasaan ingin berkemih ( Virgiawan,
2008 ).

Anatomi Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan yaitu saluran panjang yang merentang dari
mulut sampai anus, dan organ – organ aksesoris seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung
empedu, dan pancreas.

Proses pencernaan melibatkan enzim – enzim sekretorik yang spesifik untuk berbagai makanan
dan bekerja untuk menguraikan karbohidrat menjadi gula sederhana, lemak menjadi asam lemak
bebas dan monogliserida, serta protein menjadi asam amino.

A. FUNGSI SISTEM PENCERNAAN

Fungsi utama system ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari
nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan
kimia, dan meliputi proses – proses berikut :
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.
3. Peristaltik adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan
makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
5. Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke
dalam sirkulasi darah dan limfatik.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat – zat sisa yang tidak tercerna.

2. MEKANISME BUANG AIR BESAR (BAB)

Buang air besar (biasanya disingkat menjadi BAB) atau defekasi adalah suatu tindakan
atau proses makhluk hidup untuk membuang kotoran berupa tinja atau feses melalui
anus yang telah disimpan sementara dalam rectum, baik berbentuk padat atau
setengah-padat yang berasal dari sistem pencernaan mahkluk hidup. Lubang anus
terdiri atas otot sfingter yang berupa otot polos di bagian dalam dan otot lurik
dibagian bawah. Manusia dapat melakukan buang air besar beberapa kali dalam satu
hari atau satu kali dalam beberapa hari. Tetapi bahkan dapat mengalami gangguan
yaitu hingga hanya beberapa kali saja dalam satu minggu atau dapat berkali-kali
dalam satu hari, biasanya gangguan-gangguan tersebut diakibatkan oleh gaya hidup
yang tidak benar dan jika dibiarkan dapat menjadi masalah yang lebih besar.
· MEKANISME BUANG AIR BESAR (DEFEKASI)

Bila pergerakan massa mendorong feses masuk ke dalam rectum, segera timbul
keinginan untuk defekasi, termasuk refleks kontraksi rectum dan relaksasi sfingter
anus.

Pendorongan massa feses yang terus menerus melalui anus dicegah oleh konstriksi
tonik dari (1)sfingter ani internus, penebalan otot sirkular sepanjang beberapa
sentimeter yang terletak tepat di sebelah dalam anus, dan (2) sfingter ani eksternus,
yang terdiri dari otot lurik volunteer yang mengelilingi sfingter internus dan meluas ke
sebelah distal.

Refleks Defekasi

Biasanya, defekasi ditimbulkan oleh refleks defekasi. Satu dari refles-refleks ini
adalah Refleks Intrinsik yang diperantarai oleh sistem saraf enteric setempat di dalam
dinding rectum. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: Bila feses memasuki rectum,
distensi dinding rectum menimbulkan sinyal-sinyal aferen yang menyebar melalui
pleksus mienterikus untuk menimbulkan gelombang peristaltic di dalam kolon
desenden, sigmoid, dan rectum, mendorong feses kea rah anus. Sewaktu gelombang
peristaltic mendekati anus, sfingter ani eksternus juga dalam keadaan sadar, dan
berelaksasi secara volunteer pada waktu yang bersamaan, terjadilah defekasi.
ORGAN REPRODUKSI PRIA DAN WANITA

1. Organ Reproduksi Pria

a. Testis

Merupakan kelenjar reproduksi pria tempat spermatozoa dan hormon pria dibentuk.
Testis ini terletak menggantung pada urat-urat spermatic di dalam skrotum. Sepasang
kelenjar yang masing-masing sebesar telur ayam tersimpan di dalam stratum masing-
masing di tunika albugenia testis. Di belakang testis, selaput ini agar menetes
sehingga membentuk suatu bagian yang disebut mediastinum testis.
Testis merupakan bangunan yang berbentuk oval, berwarna putih, kira-kira
panjangnya 4 cm, lebarnya 2,5 cm dan tebalnya 3 cm. Masing-masing testis beratnya
antara 10 sampai 14 gram. Testis diselubungi oleh kapsul pelindung fibrosa yang
disebut tunia albuhnea, dan ditutup lagi oleh membrane serosa yang disebut tunia
vaginalis yang memungkinkan masing-masing testis dapat bergerak secara bebas di
dalam scrotum.

Fungsi testis terdiri dari : Membentuk gawet-gawet baru yang spermatozoa dilakukan
di tubulus seminiferus. Menghasilkan hormon testoteron, dilakukan oleh sel
interstisial. Untuk memproduksi testoteron yaitu hormon yang mengendalikan sifat-
sifat sekunder kejantanan. Untuk memproduksi spermatozoa

b. Epididimis

Epididimis merupakan pipa halus yang berkelok-kelok masing-masing panjang 6 meter,


yang menghubungkan testis dengan vbas deferens. Tubulus tadi mempunyai epitel
berlilia yang melapisi bagian dalam guna membantuk spermatozoa bergerak menuju
vas deferens. Terdiri dari kepala/kaput yang terletak di atas kutup testis, badan dan
ekor epididimis sebagian ditutupi oleh lapisan visceral, lapisan ini pada mediastinum
menjadi lapisan parietal.

Fungsi dari epididimis adalah : Sebagai saluran penghantar testis, mengatur sperma
sebelum di ejabulasi dan memproduksi semen.

c. Duktus Deferens

Merupakan kelanjutan dari epididimis ke kanalis inguinalis, kemudian duktus ini


berjalan masuk ke dalam rongga perut terus ke kandung kemih di belakang kandung
kemih akhirnya bergantung dengan saluran vesika semiminalis dan selanjutnya
membentuk ejakulatorius dan bermuara di prostate, panjang duktus deferens 5040 cm
berjalan bersama pembuluh pembuluh darah dan saraf dalam funikulus spermatikus
melalui kanalis inguinalis memanjang pada bagian akhir terbentuk kumparan disebut
ampula duktus deferentis, terletak dalam asteum vesika. Seminalis berlanjut sebagai
duktus ejakulatorius yang menembus prostate.

d. Vesikula Seminalis

Vesikula seminalis adalah dua buah kelenjar tubular yang terletak di kanan dan dikiri,
belakang leher kandung kencing (vesika urinaria) yang berbentuk seperti pyramid,
panjang kelenjar ini 5-10 cm merupakan kelenjar sekresi menghasilkan zat mukoid
yang mengandung fruktosa.

Fungsi vesikula seminalis adalah : Menyekresi cairan basa yang mengandung nutrisi
yang membentuk sebagian besar cairan semen. Zat mukoid merupakan sumber energi
spermatozoa.

e. Duktus Ejakulatori

Duktus yang dibentuk oleh gabungan duktus vesikula seminalis dan duktus deferen
duktus ini berawal di dasar prostate dan berakhir di utrikel prostatik di uretra.

f. Penis

Terletak menggantung didepan skortum. Bagian ujung penis disebut gian penis, bagian
tengah korpus penis dan pangkalnya disebut radik penis, gian penis tertutup oleh kulit
korpus penis, kulip penutup ini disebut prepitium. Penis/zakar terdiri atas jaringan
seperti busa dan terletak memanjang, tempat muara uretia dari gian penis adalah
prenulum/katup.

Penis merupakan alat yang mempunyai jaringan urektio yang satu sama lainnya
dilapisi jaringan fibrosaringan. Erektio terdiri dari rongga-rongga seperti rebusa. Penis
merupakan organ tubular yang sangat banyak disuplai oleh vena besar yang dapat diisi
darah yang dapat menyebabkan organ ereksi. Dengan adanya rangsangan seksual,
karet busa ini akan dipenuhi darah sebagai vasopresi. Berdasarkan ini terjadinya
ereksi penis, ereksi penes di pengaruhi oleh otot : Muskulus iskia kavernosus,
muskulus erector penis, otot-otot ini menyebabkan erektil (ketegangan) pada waktu
koitus persetubuhan. Muskulus bulbo kavernosus, untuk mengeluarkan uri penis
mempunyai 3 (tiga) buah korpus kavernosa (alat pengeras zakar).
Bila terangsang, penis membesar, mengeras dan menonjol ke luar tubuh (mungkin
hamper vertikel). Ini disebut ereksi. Pada waktu orgasme, kontraksi berirama dan
mekanisme refleks menyebabkan suatu emisi atau ejakulasi, yaitu keluarnya sperma
yang dibuat oleh testis, bersama dengan carian mani yang dihasilkan oleh kelenjar air
mani dan kelenjar prostate. Campuran sperma dan cairan tadi disebut air mani dan
diejakulasikan melalui vietis. Penis mempunyai fungsi lain selain fungsi seksual dan
reproduksi yaitu untuk pengeluaran urin (air kemih).

g. Prostat

Prostat mengelilingi uretra pria. Ukurannya seperti kostanye chestnut dan berisi
uretra serta brutus ejakulaktorius. Sebagian prostate mengandung kelenjar glandular
dan sebagian lagi otot infolunter dan menghasilkan secret yang disebut semen yang
basa dan mendukung nutrisi sperma. Kelenjar prostate merupakan kelenjar yang
terletak dibawah vesika urenaria, melekat pada dinding bawah pada dinding bawah
vesika urenaria disekitar uretra bagian atas. Kelenjar prostate kira-kira sebesar buah
kenari, letaknya dibawah kandung kemih mengelilingi uretra dan terdiri dari kelenjar
majemuk, saluran-saluran dan otot polos. Kelenjar prostate merupakan suatu kelenjar
yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbaik atas 4 lobus. Lobus posterior, Lobus
lateral, Lobus anterior, Medial.

Fungsi kelenjar prostas : Menambah cairan alkalis pada cairan seminalis, yang berguna
untuk melindungi spermatozoa terhadap tekanan yang terdapat pada uretia dan
vagina.
Prostat dipertahankan posisinya oleh : Ligamen prostatika. Lapisan dalam diafragma
viogenitalis. Muskulus levator ani pais anterior. Muskulus levator prostate

h. Kelenjar Bulbo Uretra

Letaknya dibelakang lateral pais membranes uretia bentuknya bundar, kecil berwarna
kuning dan panjangnya 2,5 cm. Kelenjar bulbo vretialis dibungkus oleh simpai jaringan
ikat tipis yang diluarnya terdapat serat otot rangka. Duktus terbuka menuju bagian
berongga pada uretra dan kelenjar menyekresi suatu substansi yang membentuk
bagian cairan seminalis.

i.Skrotum

Merupakan kantong yang mengandung di dasar pelvis, di mana sepasang testis


tersimpan di depan skrotum terletak penis, dibelakang skrotum terletak anus.
Skrotum (kandung buah pelir). Berupa kantung yang terdiri atas kulit tanpa lemak,
berisi sedikit jaringan otot. Testis (buah pelir) berada di dalamnya, setiap testis
berada dalam pembungkus yang disebut tunika vaginalis, yang dibentuk dari
peritorium.

j. Vas Deferens

Adalah sebuah saluran yang berjalan dari bagian bawah epididimis. Naik kebelakang
testis, masuk ke tali maris (funikulus spermatikus) dan mencapai rongga abdomen
melalui saluran inguinal dan akhirnya berjalan masuk ke dalam pelvis.

2.Organ Reproduksi Wanita

Organ Eksterna

Organ genital eksternal wanita secara keseluruhan disebut vulva.

Organ genital eksterna wanita.

 Mons pubis
 Labia mayora dan labia minora
 Klitoris
 Vestibula Vagina
 Kelenjar vestibular besar

a. Mons pubis Adalah bantalan lemak yang menutupi kulit diatas simfisis pubis
daerah ini akan ditumbuhi rambut setelah pubertas.
b. Labia mayora dan labia minora
 Labia mayora adalah dua lipatan jaringan lemak yang ditutupi kulit yang
membentang dari mons pada setiap sisi vulva dan bermuara ke dalam
peritoneum di bagian belakang. Lipatan ini muncul saat pubertas dan ditutupi
rambut pada permukaan luarnya lebia mayora panjangnya kira-kira 7,5 cm.
 Labia minora adalah dua lipatan kecil di dalam labia mayora. Mereka bertemu
pada struktur seperti topi yang disebut prepusium yang mengelilingi dan
melindungi klitoris. Labia minora bersatu di belakang pada frenulum labia
minora. Lipatan kulit ini sering koyak saat pertama kali melahirkan. Labia
minora ditutupi kulit yang kaya dengan kelenjar keringat dan sebasea untuk
melubrikasi permukaannya.

c. Klitoris

Adalah organ kecil yang sensitive dan mengandung jaringan erektil seperti penis pada
pria. Ia berada di depan vulva, di bawha mons pubis dan dilindungi oleh prepusium.

d. Vestibula Vagina

Adalah celah diantara labia minora. Orifisium vagina dan orifisuem uretra berada di
atas vestibulum.

a) Orifisium vagina, berada diantara labia minora, dibelakang vestibula secara


normal ia membentuk celah dari depan ke belakang, merupakan dinding sisi vagina
yang saling bersentuhan. Orifisium ini, pada seorang perawan, ditutupi oleh hymen.
Orifisium merupakan lipatan ganda membrane mukosa, biasanya berbentuk bulan
sabit dan celah yang ada di bagian depannya mengeluarkan aliran darah menstruasi.
b) Orifisium Uretra, berada di bagian belakang vestibulum, agar menonjol pada
permukaannya. Pada pintu masuknya ada dua kelenjar tubular, yang disebut kelenjar
uretra, yang menyekresi cairan lubrikasi dan menjadi lebih penting karena kelenjar
tubular cenderung menjadi tempat berkubang infeksi pada kasus gonora.

e. Kelenjar Vestibular Besar

Adalah dua kelenjar yang berada di setiap labia mayora pada setiap sisi orifisium
vagina. Duktusnya berada pada lateral hymen. Ia menyereksi cairan lubrikan untuk
melembabkan permukaan vulva, sehingga dapat memfesitlasi hubungan seksual.
Seluruh permukaan vulva di tutupi kulit, seperti epithelium bertingkat ia ditumbuhi
rambut hanya pada bagian permukaan luar, tetapi pada permukaan dalam banyak
kelenjar sebesar dan kelenjar keringat sehingga permukaannya lembab dan tidak
menyebabkan gesekan ketika berjalan.
ORGAN INTERNAL WANITA

1. Vagina

Letak : Vagina merupakan saluran potensial yang terbentang dari vulva ke uterus
vagina berjalan ke atas dan ke belakang sejajar dengan pintu masuk pelvis. Vagina
dikelilingi dan ditopang oleh otot-otot dasar pelvis.

Bentuk : Vagina seperti pipa potensial, dinding-dindingnya secara normal terletak


berdekatan satu sama lain tetapi sangat mudah dipisahkan.

Ukuran : Dinding belakang vagina lebih panjang disbanding dengan dinding depan.
Panjang dinding depan kira-kira 7,5 cm dan panjang dinding belakang kira-kira 11,5
cm.
Fungsi :

 Untuk masuknya spermatozoa


 Untuk keluarnya darah menstruasi dan hasil konsepsi
 Membantu menopang uterus
 Membantu mencegah infeksi

2. Cervix

Letak : Cervix membentuk sepertiga bagian bawah uterus dan merupakan daerah
di bawah istimus yang meliputi ostium internium dan ostium externum.
Bentuk : Canalis cervics berbentuk fasiformis dan cervix secara keseluruhan
cenderung berbentuk (barsel)

Ukuran : Pada kehidupan dewasa panjang cervix 2,5 cm dan membentuk sepertiga
panjang seluruh uterus.

Fungsi :

3. Uterus

Letak : Uterus di dalam pelvis vera. Posisi yang sesungguhnya beraneka ragam
pada posisi tadi tergantung pada seberapa besar peregangan vesika urinaria (uterus
tidak hamil) dan pada kehamilan akan mengami perubahan letak.
Bentuk : Uterus menyerupai buah per inggris. Pada kehamilan uterus berubah
bentuk menjadi membulat (glokuler)

Ukuran : Uterus mempunyai panjang 7,5 cm, lebar 5 cm dan tebal 2,5 cm. Beat
uterus kira-kira 57 gram.
Dinding uterus terdiri dari : Endometrium (epitel, kelenjar, jaringan dan pembuluh
darah). Merupakan lapisan dalam uterus yang mempunyai arti penting dalam siklus
haid. Seorang wanita pada masa reproduksi, pada kehamilan endometrium akan
menebal, pembuluh darah bertambah banyak hal ini diperlukan untuk memberi
makanan pada janin.

Mometrium (lapisan otot polos). Tersusun sedemikian rupa sehingga dapat mendorong
isinya keluar dari waktu persalinan, sesudah plasenta lahir akan mengalami
pengecilan sampai keukuran normal sebelumnya.
Lapisan serosa (perkoneum visceral). Terdiri atas ligamentum yang menguatkan
uterus, yaitu :
a) Ligamentum kardinale kiri dan kanan, mencegah supaya uterus tidak turun
b) Ligamentum sakro uterinum kiri dan kanan, menahan uterus supa tidak banyak
bergerak.
c) Ligamentum rotundum kiri dan kanan, menahan uterus agar tetap dalam keadaan
antifleksi
d) Ligamentum kiri dan kanan, ligamentum yang meliputi tuba
e) Ligamentum infundibula pelukum, ingamen yang menahan tuba falopi.

Fungsi :

 Menyiapkan tempat untuk ovum yang telah mengalami fertilisasi


 Memberi makan ovum yang telah dibuahi selama masa kehamilan
 Untuk mengeluarkan hasil konsepsi setelah cukup umur
 Untuk mengadakan involusi setelah kelahiran bayi

4. Tuba Fallopi (Tuba Uterina)

Letak : Masing-masing berasald ari cornum uteri, berjalan ke dua sisi dinding
pelvis, kemuatan membelok ke bawah dan ke belakang sebelum mencapai dinding
lateral pelvis. Kedua tuba ini terletak di dalam ligamenum latum.

Bentuk : Tuba falopi berbentuk tubulen (seperti tabung)

Ukuran : Panjang masing-masing tuba kira-kira 10 cm


Diameternya vervariasi pada setiap bagian tuba : Pars intersitilialis 1 mm
Istimus 2,5 mm. Ampula dan infundibulium masing-masing 6 mm
Fungsi : Tuba fallopi membentuk satu saluran (canalis) yang dapat dilalui ovum dan
spermatozoon dan bersatu (fertilisasi) dan merupakan tempat ovum yang telah
dibuahi tadi memulai perkembangan awalnya.

5. Ovarium

Letak : Kedua ovarium terletak di dalam cavitas peritonealis pada cekungan kecil
pada dinding posterior ligamentum latum. Kedua ovarlum terletak pada ujung tuba
fallopii yang mengandung pada kira-kira setinggi pintu masuk pelvis.
Bentuk : Ovarium merupakan organ yang kecil berbentuk seperti buah kenari
berwarna putih dan permukaannya bergerigi.

Ukuran : 3 cm x 2 cm x 1 cm, beratnya 5-8 gr.

Fungsi : Untuk memproduksi (menghasilkan) ova untuk fertilisasi, estrogen, dan


progesteron.

You might also like