Professional Documents
Culture Documents
Tuan Z 50 th masuk IGD RS dibawa oleh keluarganya dengan keluhan lemah yang
dirasakan ± dua minggu terakhir disertai panas dan diare yang dialami ± 1 bulan, disertai luka
pada mulut yang tidak sembuh-sembuh. Nafsu makan berkurang disertai penurunan berat
badan dalam waktu 1 bulan terakhir.. Tn Z ini merupakan seorang sopir truk yang sering
pergi keluar kota karena tuntutan kerjaan bahkan jarang pulang, kadang-kadang 2 minggu
sekali bahkan sebulan sekali, sudah menikah.
Setelah diperiksa dokter memberikan advise untuk dilakukan pemeriksaan
laboratorium termasuk didalamnya pemeriksaan HIV. Dari hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan bahwa TN Z positif terjangkit penyakit HIV/AIDS.
Dokter kemudian memanggil keluarga dekat (istrinya) untuk menjelaskan tentang kondisi
pasien dan penyakitnya. Keluarga terlihat kaget dan bingung, keluarga meminta kepada
dokter untuk tidak memberitahukan penyakitnya ini kepada Tn. Z, karena keluarga takut
Tn.Z akan frustasi dan tidak mau menerima kondisinya serta dikucilkan dari masyarakat.
Dokter tersebut mengalami dilema etik apakah harus memenuhi permintaan keluarga
atau memberitahukan kondisi yang dialami kepada Tn. A karena itu merupakan hak pasien
untuk mendapatkan informasi.
Autonomy
Justice
Pada kasus ini, dokter W telah menjalankan prinsip Justice karena telah
menerima pasien beserta keluarganya yang datang untuk berobat,
memeriksa dan melakukan tidakan medis.
Beneficence
Mengutamakan Alturisme
Non-malficence
Hipokalemia adalah keadaan kadar kalium plasma kurang dari 3,5 mEq/l.
Biasanya gejala akan muncul sesuai dengan berat ringannya kekurangan.
Penyebab hipokalemia adalah pemasukan yang kurang, masuknya kalium
ke dalam sel pada keadaan alkalosis dan hipersekresi insulin, peningkatan
pengeluaran kalium dari urin seperti pada hiperaldosteronisme, renal
tubular asidosis dan akibat pemberian diuretik, pengeluaran dari saluran
pencernaan misalnya diare, muntah – muntah dan pengisapan cairan
lambung. Gejala yang muncul antara lain kelemahan umum, meteorismus,
peristaltik usus yang menurun, gangguan irama dan melemahnya bunyi
jantung.Pada pemeriksaan EKG terdapat kelaian gelombang yang merendah
dan melebar, depresi segmen ST, munculnya gelombang U dan interval PR
yang memanjang.Koreksi hipokalemia dilakukan berdasarkan berat
ringannya kekurangan dan gejala.Koreksi dapat diberikan peroral ataupun
intravena.Pemberian kalium secara intravena yang terlalu cepat dapat
mengakibatkan disritmia yang fatal yang dapat megancam jiwa anak
segera.7, 8, http://dokterindonesiaonline.wordpress.com
Hiperkalemia
Dalam hal tersebut memang kesalahan paling fatal adalah pemberian KCl
secara bolus (langsung tanpa diencerkan). Hal tersebut memang harus
dipilah-pilah bila dokter telah menulis lengkap dalam advisnya bahwa
harus diencerkan maka yang harus diperiksa atau yang dituntut adalah
perawatnya. Karena dokter tidak harus selalu menunggu setiap pemberian
obat.Dalam perawatan pasien perawat memberi obat lebih dari 3 kali
perhari dan setiap dalam pemberian tersebut dokter selalu tidak harus
mendampingi perawat.Kesalahan advis pemberian obat yang dilakukan dan
beresiko terjadi kesalahan medis adalah pemberiamn injeksi KCl dan
pemberian Natrium Bicarbonas bila tidak diencerkan menimbulkan efek
samping yang berbahaya.http://dokterindonesiaonline.wordpress.com
Honesty
Pada contoh kasus ini, tidak ditemukan adanya masalah dalam prinsip
honesty dari dokter.