Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN TAHUNAN
PENDAHULUAN
04 Visi dan Misi SKK Migas
05 Prinsip Kelembagaan
06 Sambutan Komisi Pengawas SKK Migas
08 Komisi Pengawas SKK Migas
10 Sambutan Kepala SKK Migas
12 Manajemen SKK Migas
16 Struktur Organisasi SKK Migas
17 Kondisi Kegiatan Hulu Migas di Indonesia
20 Ringkasan Eksekutif Laporan Tahun 2016
BAB I
POTRET KINERJA
SKK MIGAS
DAFTAR
24 Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi
26 Sumber Daya dan Cadangan
29 Realisasi Komitmen Kontraktor KKS
ISI
38 Realisasi Investasi Kontraktor KKS
Eksploitasi dan Eksplorasi
40 Kegiatan Produksi/Lifting Minyak dan
Gas Bumi
45 Distribusi Revenue Minyak dan Gas Bumi
46 Efisiensi Pengembalian Biaya Operasi
UTAMA
90 Proyek Jambaran Tiung-Biru
BAB V
PT Pertamina EP Cepu INTERNAL SKK MIGAS
92 Proyek Indonesia Deepwater Development 140 Laporan Hasil Audit BPK RI
Chevron Indonesia Co.
141 Continuous Improvement pada
96 Proyek LNG Abadi Aspek Tata Kelola Organisasi
Inpex Masela Ltd.
147 Sistem Teknologi Informasi
99 Proyek Tanggguh Train-3 dan Komunikasi
BP Berau Ltd.
102 Proyek Jangkrik 163 LAMPIRAN
Eni Muara Bakau
WILAYAH KERJA
108 Proyek Donggi Matindok
PT Pertamina EP
112 Proyek Madura BD dan Proyek MDA-MBH
Husky Cnooc Madura Ltd.
MISI
Melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian Kontrak
Kerja Sama kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi untuk
menjamin efektivitas, efisiensi, dan tetap menjaga kelestarian
lingkungan hidup.
Melakukan sinergi dengan pemangku kepentingan dan
Kontraktor Kontrak Kerja Sama untuk meningkatkan cadangan
dan produksi migas Indonesia.
Meningkatkan budaya kerja yang kondusif melalui sinergi,
koordinasi, serta penerapan sistem manajemen perubahan,
ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Mendukung dan menumbuh kembangkan kemampuan
nasional untuk lebih mampu bersaing di tingkat nasional,
regional, dan internasional.
Meningkatkan pendapatan negara untuk memberikan
kontribusi yang sebesar-besarnya bagi perekonomian nasional
dan mengembangkan serta memperkuat posisi industri hulu
minyak dan gas bumi Indonesia.
P ROFESSIONAL
Berpikir dan bertindak sesuai dengan standar yang berlaku dalam
melaksanakan pekerjaan.
R ESPONSIVE
Memberikan reaksi/respon secara cepat dengan cara
yang tepat dan positif dalam pelaksanaan pekerjaan.
U
NITY IN DIVERSITY
Mampu menerima, mengakui, menghargai, dan mensinergikan
keragaman untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama.
D ECISIVE
Berani mengambil keputusan sesuai dengan kewenangan
berdasarkan pertimbangan rasional dan dengan melihat implikasi/
risiko dari keputusan yang dibuat.
E THICS
Bertindak sesuai dengan norma-norma, peraturan dan/atau etika
bisnis yang berlaku dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi
serta kewenangan jabatan.
N ATION FOCUSED
Memahami dan berupaya memaksimalkan potensi dan
kemampuan nasional dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan tugas sehari-hari.
T RUSTWORTHY
Dapat dipercaya dan diandalkan dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi serta kewenangan jabatan.
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, hasil kinerja industri hulu minyak dan gas bumi sepanjang tahun
2016, menggembirakan. Pencapaian produksi lebih dari yang ditargetkan dan tidak terjadi kecelakaan kerja yang berarti.
Pencapaian kegiatan untuk mendukung kinerja jangka menengah dan panjang, yang tercermin melalui capaian usaha untuk
menekan decline rate dan menambah cadangan, juga melebihi target. Untuk itu saya menyampaikan penghargaan setinggi-
tingginya kepada para pelaku usaha dan seluruh pemangku kepentingan yang terus mendukung kesinambungan berjalannya
industri ini.
Ke depan, saya mengajak semua pelaku usaha hulu minyak dan gas bumi tetap bergandengan tangan untuk lebih
meningkatkan capaian produksi dan efisiensi operasi karena tantangan yang kita hadapi juga semakin besar. Pemerintah
Saya berharap, dengan menjalin sinergi yang lebih erat antar para pemangku kepentingan, diharapkan
industri hulu minyak dan gas bumi dapat mempersembahkan kinerja yang lebih baik lagi bagi bangsa
dan negara.
IGNASIUS JONAN
Ketua Komisi Pengawas SKK Migas
KETUA KOMISI PENGAWAS SKK MIGAS WAKIL KETUA KOMISI PENGAWAS SKK MIGAS
IGNASIUS JONAN dilantik sebagai Menteri Energi dan ARCANDRA TAHAR, PH.D. dilantik menjadi Wakil Menteri
Sumber Daya Mineral ("ESDM") pada 14 Oktober 2016. Energi dan Sumber Daya Mineral pada 14 Oktober 2016.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai Menteri Perhubungan Sebelumnya Arcandra menjabat sebagai Menteri ESDM.
Indonesia sejak 27 Oktober 2014 hingga 27 Juli 2016. Beliau Arcandra menyelesaikan S1 di Teknik Mesin Institut Teknologi
juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Bandung ("ITB") pada tahun 1994, kemudian bekerja di
Indonesia (Persero) tahun 2009 sampai dengan 2014. Andersen Consulting. Selanjutnya Arcandra mengikuti kuliah
S2 dan S3 di Ocean Engineering Texas A&M University,
Ignasius Jonan merupakan alumnus pada program studi Amerika Serikat hingga selesai. Karir Arcandra antara lain
S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR, lulus Technical Advisor Noble Denton, Reserach Specialist Technip
tahun 1986 kemudian melanjutkan ke Fletcher School, Tufts Offshore, Hydrodynamics Lead FloatTec LLC, Principal
University, Amerika Serikat. dan President Asia Pacific AGR Deepwater Development
System, Principal Horton Wison Deepwater dan President
Petroneering. Arcandra Tahar adalah pemilik lima hak paten di
bidang desain offshore.
THOMAS TRIKASIH LEMBONG dilantik sebagai Kepala MARDIASMO dilantik sebagai Wakil Menteri Keuangan
Badan Koordinasi Penanaman Modal pada 27 Juli 2016. sejak tanggal 27 Oktober 2016. Sebelumnya beliau pernah
Beliau sebelumnya menjabat sebagai Menteri Perdagangan menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang
periode Agustus 2015 hingga Juli 2016. Tom Lembong Pengeluaran Negara pada 2004-2006, Direktur Jenderal
memulai karirnya di Morgan Stanley and Company sebagai Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan pada
Sales and Trading Associate pada tahun 1994. Kemudian 2006-2010, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
beliau bekerja di Division Equities Morgan Stanley, Singapura, Pembangunan ("BPKP") pada 2010-2014, dan Ketua
menjabat sebagai Senior Manager di Corporate Finance Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia pada
Department Makindo, dan Investment Banker di Deutsche 2010 sampai dengan sekarang. Pada 1 Desember 2014
Securities Indonesia. Pada tahun 2002 sampai dengan 2005, sampai dengan 6 Februari 2015, beliau dipercaya sebagai
Tom Lembong menjabat sebagai Division Head dan Senior Plt. Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Vice President di Badan Penyehatan Perbankan Nasional.
Ia juga bekerja dengan Principia Management Group, Menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi
dan pernah menjadi Managing Partner dan CEO di Quvat Universitas Gajah Mada ("UGM") pada tahun 1981. Kemudian
Management, sebuah pengelola dana ekuitas swasta yang beliau melanjutkan studi S2 di University of Bridgeport,
didirikan pada tahun 2006. Connecticut, Amerika Serikat dengan gelar Master of
Business Administration pada tahun 1989. Gelar S3 diraihnya
Tom Lembong menerima gelar Bachelor of Arts dari dari School of Public Policy, University of Birmingham, Inggris
Architecture and Urban Design Harvard University di pada tahun 1999.
Cambridge, AS pada tahun 1994. Ia juga terpilih sebagai
Young Global Leader oleh World Economic Forum tahun
2008.
Meskipun dalam situasi yang penuh tantangan para pemangku kepentingan tetap berupaya maksimal sehingga sektor
hulu migas Indonesia tetap survive di tengah-tengah rendahnya harga minyak dunia. Bahkan untuk pertama kalinya sejak
tahun 2008, produksi minyak nasional meningkat (inclined) dari rata-rata 786 ribu barel per hari ("Mbopd") di tahun 2015
menjadi 831 Mbopd di tahun 2016.
Pembahasan work program and budget ("WP&B") 2017 yang diselenggarakan selama dua bulan di
akhir tahun 2016 telah merumuskan kesepakatan antara SKK Migas dengan Kontraktor KKS terhadap
target industri hulu migas. Pemerintah juga telah mencanangkan target indikator utama sektor hulu
migas yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ("APBN") 2017. Tentunya
menjadi harapan kita bersama agar target-target tersebut dapat tercapai.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pemangku kepentingan
dan komponen bangsa. Pencatatan kinerja dalam buku laporan tahunan ini merupakan bentuk
pertanggungjawaban kami terhadap dukungan dan kepercayaan yang diberikan. Dukungan tersebut
tetap kami harapkan agar di tahun-tahun mendatang sektor hulu migas tetap dapat mempersembahkan
kinerja yang baik dalam memberikan nilai tambah sebesar-besarnya bagi bangsa dan negara Indonesia.
DEPUTI PENGENDALIAN
DUKUNGAN BISNIS SKK MIGAS
KEPALA
WAKIL KEPALA
TENAGA AHLI MANAGEMENT
REPRESENTATIVES
SEKRETARIS PENGAWAS
INTERNAL
DEPUTI PENGENDALIAN DEPUTI PENGENDALIAN DEPUTI PENGENDALIAN DEPUTI PENGENDALIAN DEPUTI PENGENDALIAN
PERENCANAAN OPERASI KEUANGAN KOMERSIAL DUKUNGAN BISNIS
Di Indonesia sendiri, selain merupakan sumber pasokan utama kebutuhan energi nasional, hingga saat ini migas masih
merupakan sumber pendapatan utama negara setelah pajak, sehingga ada parameter target sektor hulu migas dalam asumsi
makro APBN. Secara kuantitas (volume), kebutuhan migas pun terus meningkat. Menurut proyeksi Dewan Energi Nasional
(“DEN”), pada tahun 2015, dari total kebutuhan energi primer sebesar 166 juta setara ton minyak (“Mtoe”), 46% dipasok oleh
minyak dan 23% oleh gas. Kebutuhan energi primer nasional pada tahun 2025 diperkirakan sebesar 412 Mtoe, masih akan
dipasok secara dominan oleh migas (25% minyak dan 22% gas).
2025
412 MTOE
KONDISI 30%
SAAT INI 23%
26%
2015
25% Energi Baru dan Terbarukan ("EBT")
166 MTOE
23% Minyak Bumi
46%
Gas Bumi
5% Batubara
Sumber: DEN, 2016
Merupakan persepsi keliru yang mengatakan Indonesia negara kaya migas. Porsi cadangan dan produksi migas nasional
dibandingkan dengan dunia:
• Cadangan terbukti minyak Indonesia yang tinggal 3,6 miliar barel (termasuk kondensat) hanya 0,2% dari total cadangan
minyak dunia sebesar 1.684 miliar barel;
• Cadangan terbukti gas Indonesia sebesar 103 triliun standar kaki kubik ("Tscf") hanya 1,6% dari total cadangan gas dunia
sebesar 6.559 Tscf;
• Produksi minyak Indonesia yang pada tahun 2016 berada di level rata-rata 831 ribu bopd hanya 0,9% total produksi minyak
dunia yang berada di level 91,7 juta bopd. Produksi gas Indonesia yang pada tahun 2016 berada di level rata-rata 8,2 miliar
kaki kubik per hari (“Bscfd”) hanya 2,4% total produksi gas dunia yang berada di level 342,4 Bscfd.
Dengan level produksi migas nasional sekarang, apabila tidak ada tambahan atau temuan cadangan baru, maka minyak
Indonesia akan habis dalam jangka waktu 11 tahun, dan gas akan habis dalam jangka waktu 40 tahun.
Sekitar 90% porsi produksi minyak nasional berasal dari lapangan-lapangan tua (mature) yang sudah depleted, banyak yang
sudah berproduksi sejak dan sebelum tahun 1970-an. Lapangan tua tersebut bahkan ada yang memiliki laju penurunan
produksi sampai 24% setiap tahun. Laju penurunan alami produksi minyak yang secara nasional berada di level 20% per tahun
berhasil di tahan di bawah level 3%. Inipun dengan usaha luar biasa melalui kegiatan pemboran, percepatan penyelesaian
proyek fasilitas produksi di lapangan-lapangan baru, kerja ulang dan perawatan sumur, optimalisasi pemeliharaan fasilitas
produksi, serta aplikasi penerapan teknologi keterolehan minyak/enhanced oil recovery ("EOR"). Pada tahun 2016, untuk
pertama kalinya sejak tahun 2008, terjadi peningkatan produksi (inclined) sebesar 5,7% dibandingkan tahun 2015 terutama
karena Lapangan Banyu Urip yang sudah berproduksi penuh.
Peralatan fasilitas produksi lapangan-lapangan migas sudah banyak yang tua. Sekitar 65% pipa penyalur, 57% anjungan
lepas pantai, 55% tangki dan bejana tekan, 44% peralatan putar, dan 35% turbomachinery berumur lebih tua dari tahun 1980.
Diperlukan biaya operasi yang lebih tinggi untuk mempertahankan kehandalan dan integritas peralatan produksi serta agar
terpenuhinya persyaratan keselamatan, kesehatan kerja, dan lindung lingkungan (“K3LL”). Infrastruktur hilir gas secara nasional
juga belum memadai, sehingga kerap mengakibatkan kelebihan kargo LNG yang harus dijual di pasar spot, bahkan dapat terjadi
penghentian produksi gas untuk menyelamatkan kilang LNG agar tidak terjadi top tank.
Sebagai konsekuensi dari berbagai kondisi yang dikemukakan di atas, tantangan utama yang dihadapi sektor hulu migas
nasional adalah:
• laju penurunan produksi;
• biaya operasi cenderung semakin tinggi;
• reserve replacement ratio (“RRR”) yang lebih kecil dari satu;
• interval waktu yang semakin lama mulai dari temuan sumber daya sampai dengan komersialisasi lapangan.
Strategi untuk meningkatkan produksi dan cadangan ditempuh dengan cara seperti pada diagram di bawah ini:
STRATEGI
Penambahan
produksi jangka
panjang
Penambahan
• Pengeboran pengembangan
produksi jangka
• Workover dan well services
menengah
• Optimasi pemeliharaan fasilitas
produksi
• Percepatan onstream proyek
• Reaktivasi sumur tua
• Eksplorasi masif
• Hidrokarbon
• Percepatan Nonkonvensional
realisasi POD
Penambahan • Penerapan
produksi jangka teknologi EOR
pendek
ENABLER
Governance
Technology
People &
perizinan
Good
Strategi tersebut dapat dicapai apabila regulasi dan perizinan mudah, tingkat keekonomian yang memadai bagi investor,
didukung oleh teknologi dan sumber daya manusia yang kompeten, serta memenuhi kaidah good governance dalam
menjalankan tata kelola dan proses bisnis.
NO SASARAN KINERJA
Rata-rata decline rate produksi minyak bumi nasional <5% -5,8% Tercapai
Pencapaian Reserve Replacement Ratio pada tahun 2016 untuk minyak dan gas 63,68% Tercapai
bumi sebesar 60% (barrel oil equivalent)
c. Realisasi lifting minyak dan gas : 1.970 Mboepd 2.009 Mboepd 102%
a. Laporan Keuangan SKK Migas tahun 2015 mendapat status Tidak Wajar Tidak
(PSAK 09 telah Tercapai
Wajar Tanpa Pengecualian ("WTP") dicabut tahun
1998, dan PSL
sudah sesuai
dengan PSAK 24)
c. Penyajian laporan data produksi dan lifting minyak, kondensat, dan gas bumi 98,5% Tercapai
yang lengkap dan akurat bersumber dari Sistem Operasi Terpadu ("SOT")
22 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 23
A.
WILAYAH KERJA
MINYAK DAN GAS BUMI
Salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan cadangan serta produksi minyak dan gas bumi ("migas") adalah dengan
menambah jumlah wilayah kerja ("WK") baru yang ditandatangani dalam Kontrak Kerja Sama ("KKS"). Namun upaya yang
dilakukan di tahun 2016 belum maksimal dengan hanya ditandatangani 1 KKS WK eksplorasi migas nonkonvensional
("MNK") baru dan 1 alih kelola KKS WK migas konvensional.
350
300
250
200
150
100
50
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
WK Nonkonvensional 7 20 23 42 54 55 55 58 54
WK Eksplorasi Konvensional 59 76 79 80 110 132 141 155 172 179 187 183 170 141
WK Eksploitasi 51 54 57 59 59 64 67 67 73 75 79 80 84 85
Jumlah WK 110 130 136 139 169 203 228 245 287 308 321 318 312 280
Pada tahun 2016, pemerintah telah menyetujui terminasi 34 KKS dan masih terdapat 33 KKS lain yang sedang dalam
proses terminasi, sehingga jumlah total WK pada akhir tahun 2016 sebanyak 280 KKS dengan rincian 85 WK eksploitasi
dan 195 WK eksplorasi, baik konvensional maupun nonkonvensional.
24 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
DISTRIBUSI STATUS WILAYAH KERJA MIGAS
TAHUN 2016
ONSHORE 150 WK 44 WK 6 WK 46 WK 49 WK 3 WK 2 WK
OFFSHORE 95 WK 29 WK - WK - WK 41 WK 25 WK - WK
ONSHORE / 35 WK 12 WK - WK - WK 20 WK 3 WK - WK
OFFSHORE
WK PRODUKSI
71 WK
WK EKSPLOITASI WK EKSPLORASI KONVENSIONAL + MNK
85 WK 195 WK
WK PENGEMBANGAN
14 WK
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 25
B.
SUMBER DAYA DAN
CADANGAN
(RESERVE REPLACEMENT
RATIO)
Penurunan cadangan migas nasional dalam kurun waktu tahun 2006 hingga 2016 merupakan hal natural yang tidak dapat
dihindari. Bersama dengan Kontraktor KKS, SKK Migas berupaya untuk menahan laju penurunan yang terjadi dengan
berbagai program peningkatan aktivitas eksplorasi.
Cadangan migas nasional secara umum tersebar di seluruh nusantara mulai dari pulau Sumatra hingga Papua dengan
kecenderungan besaran cadangan di wilayah barat lebih besar daripada di wilayah timur. Pada status 1 Januari 2016,
cadangan minyak (3P) secara total sebesar 7.251,11 juta standar barel ("MMstb") dan cadangan gas (3P) secara total
mencapai 144 triliun standar kaki kubik ("Tscf").
Selain cadangan, prospek sumber daya migas nasional masih cukup besar. Total recoverable resources minyak nasional
selain cadangan mencapai 3,1 miliar standar barel ("Bstb") sedangkan untuk gas sebesar 48 Tscf, dengan jumlah terbesar
terdapat di wilayah Jawa, Papua, dan Sumatra.
26 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
PETA SUMBER DAYA MIGAS
STATUS 1 JANUARI 2016
1,1
152
1.923
5,3 23,8 2
2,3 11,3
181
0,7
121
101
637
3,2 1
0,3
Dalam upaya meningkatkan status dari resources ke proven resources, perlu pelaksanaan program eksplorasi secara lebih
intensif. Idealnya untuk setiap setara barel migas yang diproduksikan, segera tergantikan oleh satu setara barel migas yang
ditemukan. Laju penemuan cadangan baru terhadap cadangan yang terproduksikan disebut reserve replacement ratio ("RRR").
Berdasarkan 48 usulan plan of development ("POD"), put on production ("POP"), dan/atau plan of further development
("POFD") yang disetujui dan dengan adanya tambahan cadangan lainnya dari Lapangan Banyu Urip-ExxonMobil Cepu Limited
("EMCL") sebesar 49 juta barel minyak ("MMbo"), pencapaian RRR pada tahun 2016 sebesar 64% dengan perincian RRR
minyak sebesar 99% dan gas sebesar 39%.
217%
200%
150%
130%
PERSENTASE RRR
112%
99%
100%
74%
67% 60% 64%
34% 51%
50%
RRR Migas
0% Target RRR
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 27
RRR MINYAK
160%
139%
140%
120%
99%
100%
PERSENTASE RRR
82%
80%
40% 32%
23%
20%
0%
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
RRR Minyak
Target RRR
RRR GAS
350%
310%
300%
250%
PERSENTASE RRR
200%
180%
150%
130% 127%
100% 90%
69% 71%
50% 39%
35%
17%
0%
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
RRR Gas
Target RRR
28 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
C.
REALISASI KOMITMEN
KONTRAKTOR KKS
KOMITMEN EKSPLORASI
MIGAS KONVENSIONAL
Sampai dengan akhir tahun 2016 terdapat 110 WK eksplorasi migas konvensional aktif. Akan tetapi WK yang dapat diukur
untuk pemenuhan komitmen pasti berjumlah 95 WK dengan syarat berumur lebih dari 3 tahun dan tidak sedang dalam
proses terminasi. Dari 95 WK tersebut, 42 WK telah memenuhi seluruh komitmen pasti dan 53 WK belum memenuhi
komitmen pasti.
53 WK 42 WK 15 WK
12 WK EKSPLOITASI
(Belum memenuhi komitmen pasti)
28 WK
35 WK
16% 25 WK 42 WK 16%
23% 24%
Kendala Pemenuhan
Kendala Pemenuhan Komitmen Eksplorasi dari 30 WK
16% 25 WK 17%
Komitmen Pasti 53 WK - 110 WK Eksplorasi Migas -
Desember 2016 Desember 2016
17% 16%
27 WK 27 WK
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 29
Setiap tahunnya, SKK Migas melakukan penilaian terhadap Kontraktor KKS WK eksplorasi yang telah memasuki kontrak
tahun ketiga atau lebih (di luar WK proses terminasi), dengan penilaian yang dilakukan berdasarkan kriteria yang mencakup
penilaian minimum (basic/mandatory) dan penilaian pembuktian eksplorasi (advance).
Berdasarkan hasil penilaian tersebut, SKK Migas telah memberikan penghargaaan tanggal 18 Mei 2016 kepada
Kontraktor KKS yang mengalami perubahan status atau peningkatan kinerja, sebagai berikut:
• 3 WK Kategori Hijau
WK Randugunting-PHE Randugunting, WK Wain-PT Pandawa Prima Lestari, dan WK Batu Gajah-Ranhill Jambi Inc. Pte. Ltd.
• 7 WK Kategori Biru
WK Ujung Kulon-M3nergy Gamma Sdn. Bhd., WK Mahakam Hilir-Cue Kalimantan Pte, Ltd,, WK Kuala Pambuang-
PT. Mentari Pambuang Internasional, WK Bohorok-Bukit Energy Bohorok Pte. Ltd., WK East Sepinggan-Eni East Sepinggan Ltd.,
WK Udan Mas-Krisenergy (Udan Emas) B.V., dan WK Bala-Balakang-Krisenergy (Tanjung Aru) B.V.
30
27
26
25
22
20
20 18 18
17 16
15
12 12
10
5
2 2
0
HITAM MERAH MERAH MUDA BIRU HIJAU EMAS
Keterangan:
hanya melakukan kegiatan studi G&G atau belum sama sekali melaksanakan kegiatan komitmen pasti
telah melaksanakan sebagian kecil komitmen pasti
telah melaksanakan sebagian besar komitmen pasti
memenuhi seluruh komitmen pasti
masuk dalam Kategori Biru dan sudah menemukan cadangan hidrokarbon dengan kategori technical discovery
masuk dalam Kategori Biru dan sudah ada penemuan yang memiliki peluang ekonomis
30 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
Selain kepada Kontraktor KKS eksplorasi, penghargaan juga diberikan terhadap Kontraktor KKS eksploitasi atas pencapaian
kinerja eksplorasi di WK eksploitasi migas konvensional, dengan rincian sebagai berikut:
• Upaya eksplorasi menuju POD-1 (2013-2016) yang cepat dan efektif: WK Lemang-PT Hexindo Gemilang Raya, dan
WK Pandan-PT Tropik Energi Pandan;
• Keberlanjutan eksplorasi secara aktif (2013- 2016) dan minimal sleeping area: WK Madura Offshore-
Santos (Madura Offshore) Pty. Ltd., dan WK Pangkah-Saka Energy (Indonesia-Pangkah) Ltd.
MIGAS NONKONVENSIONAL
Hingga akhir tahun 2016 terdapat 54 WK eksplorasi MNK yang terdiri dari 46 WK Gas Metana Batubara ("GMB") dan
6 WK MNK-Shale Hydrocarbon. Dari 46 WK GMB tersebut, terdapat 2 WK GMB yang sedang dalam proses terminasi,
sehingga WK eksplorasi MNK aktif berjumlah 52 WK.
Berdasarkan 52 WK yang aktif, terdapat 47 WK GMB yang dapat diukur pemenuhan komitmen pastinya karena berumur
lebih dari tiga tahun dan tidak sedang dalam proses terminasi. Status pemenuhan komitmen pasti dari 47 WK GMB tersebut
terdiri atas 8 WK GMB yang telah memenuhi seluruh komitmen pasti dan 39 WK GMB yang belum memenuhi komitmen pasti.
5 83%
39
17%
47 47 8
52 WK
Eksplorasi MNK Aktif
110 85
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 31
SKK Migas juga melakukan penilaian terhadap Kontraktor KKS WK eksplorasi MNK yang telah memasuki kontrak tahun
ketiga dan setelahnya (di luar WK proses terminasi) berdasarkan pencapaian kegiatan komitmen pasti selama tahun 2016,
dengan kategori sebagai berikut:
Kategori Basic pemenuhan terhadap kewajiban komitmen pasti, financial, dan environmental baseline assessment ("EBA"):
Realisasi komitmen Realisasi komitmen Realisasi komitmen Realisasi komitmen pasti Belum ada realisasi Sedang proses
pasti 100% pasti >80% dan telah pasti 50%<x<80% atau hanya 25%<x<50% komitmen pasti telah pengembalian
(dan terdapat melakukan pengeboran baru melaksanakan atau baru melaksanakan memasuki tahun seluruh WK atau
Komitmen Kerja), sumur eksplorasi Studi G&G saja atau studi G&G saja dan telah kontrak ke-3 atau ke-6 Tidak Aktif
telah melakukan (termasuk dewatering) melakukan pengeboran memasuki tahun kontrak
dewatering dan telah memasuki sumur eksplorasi namun ke-3 s.d. ke-6
dan data yang tahun kontrak ke-3 s.d. belum melakukan
diperlukan untuk ke-6 dewatering dan telah
pengembangan memasuki tahun
kontrak ke-3 s.d. ke-6
GMB KUTAI GMB SANGATTA II GMB SANGATTA I GMB MUARA ENIM II GMB MELAK GMB PULANG PISAU
MENDUNG III
GMB OGAN GMB TANJUNG ENIM GMB RENGAT GMB KAPUAS I GMB BARITO TAPIN
KOMERING GMB WEST
GMB BARITO GMB SUBAN II GMB KAPUAS II SANGA SANGA
GMB OGAN
KOMERING II GMB MUARA ENIM I GMB KUTAI BARAT GMB AIR KOMERING
GMB KOTABU GMB MUARA ENIM III GMB KUTAI TIMUR GMB BONTANG
GMB MUARA ENIM GMB KAPUAS III GMB MELAK BENGALON
MENDUNG I
GMB SANGA SANGA GMB BELIDA GMB KUALA KAPUAS I
LEMATANG
GMB TANJUNG II GMB AIR BENAKAT III GMB MURALIM
GMB KUTAI II
GMB SIJUNJUNG GMB BARITO BANJAR I MNK CENTRAL
GMB SUBAN I BANGKANAI
GMB BARITO BANJAR II
GMB TANAH LAUT
GMB BANGKANAI I
GMB BANGKANAI II
GMB BANGKANAI III
GMB BANGKANAI IV
GMB KUALA KAPUAS II
GMB AIR BENAKAT I
GMB AIR BENAKAT II
GMB BELAWA
GMB SEKAYU II
MNK SUMBAGUT
MNK PALMERAH
MNK SELAT PANJANG
MNK SAKAKEMANG
MNK KISARAN
32 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
PENILAIAN KINERJA KOMITMEN EKSPLORASI WK MNK EKSPLORASI
TAHUN 2016
30
25 24
20
20
15
10
10 8 8 8
6 7
6
5 3 3
2
0
HITAM MERAH MERAH MUDA BIRU HIJAU EMAS
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 33
KOMITMEN EKSPLOITASI
Pada tahun 2016, SKK Migas telah mengeluarkan tiga persetujuan POD-1 sebagai berikut:
1. POD-1 Lapangan Badik dan West Badik-WK Nunukan disetujui oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ("ESDM")
melalui surat nomor 2713/12/MEM.M/2016 tanggal 30 Maret 2016;
2. POD-1 Lapangan Kinanti-WK Pasir telah dievaluasi oleh SKK Migas dan telah disampaikan surat rekomendasi
nomor SRT-0985/SKKO0000/2016/S1 tanggal 30 Desember 2016 kepada Menteri ESDM;
3. POD-1(revisi) Tangguh Train 1 dan 2-WK Berau, Wiriagar, dan Muturi telah dievaluasi oleh SKK Migas dan telah
disampaikan surat rekomendasi nomor SRT-0984/SKKO0000/2016/S1 tanggal 30 Desember 2016 kepada
Menteri ESDM.
WK Nunukan-PHE Nunukan adalah satu-satunya WK tahap eksplorasi yang telah memperoleh persetujuan POD-1 oleh
Menteri ESDM. Dengan persetujuan tersebut maka jumlah WK dengan status eksploitasi bertambah menjadi 85 WK.
Hingga Desember 2016, SKK Migas telah memberikan total 48 persetujuan POD kepada Kontraktor KKS yang terdiri dari
1 POD-1, 7 POD, 37 POFD, dan 3 POP. Adapun perkiraan biaya investasi dan operasi yang dikeluarkan oleh Kontraktor KKS,
produksi migas, serta penerimaan negara dari POD-POD tersebut adalah sebagai berikut:
SKK Migas telah menyutujui sebanyak 495 POD/POFD/POP sejak tahun 2003 sampai dengan 2016. Namun dari
495 POD/POFD/POP tersebut terdapat 71 POD/POFD/POP berstatus tidak aktif dikarenakan POD telah selesai (mati
dan tidak ada produksi) sehingga perlu dilakukan revisi, menjadi POD baru, atau dibatalkan karena masalah teknis dan
keekonomian. Total POD/POFD/POP aktif di tahun 2016 adalah sebanyak 424 POD/POFD/POP dengan perkiraan kumulatif
produksi minyak dan gas sebesar 3.113,39 MMbo dan 51.493,04 Bscf.
34 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
DISTRIBUSI JENIS PRODUKSI MIGAS DISTRIBUSI JENIS POD/POFD/POP
POD/POFD/POP 2003-2016 2003-2016
9%
20%
25%
POD-1
Minyak, MMbo POD
Gas, MMboe POFD
POP
33%
38%
75%
60 600
50 500
40 400
30 300
POD
POD
20 200
10, 100
- -
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 35
PROFIL TAMBAHAN PRODUKSI MINYAK BERDASARKAN
PERSETUJUAN POD/POFD/POP 2003-2016
800
700
600
500
MMBO
400
300
200
100
-
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Minyak
20.000
18.000
16.000
14.000
12.000
BSCF
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
-
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Gas
36 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
FASE PEKERJAAN PADA PERSETUJUAN POD/POFD/POP
2003-2016
EKSPLORASI EKSPLOITASI
O
PRE POD
I
FEED
II
EPCI
III
PRODUKSI
Produksi Minyak, bopd
Produksi Gas, MMscfd
Gov. Cash Flow, MMUS$
IV
PSC Cum. Cash Flow, MMUS$
EXECUTION EXECUTION
SCOPE OF WORK (POD) DONE
158 POD 22 POD 63 POD 181 POD
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 37
D.
REALISASI INVESTASI
KONTRAKTOR KKS
EKSPLOITASI DAN
EKSPLORASI
REALISASI INVESTASI KONTRAKTOR KKS EKSPLOITASI
Pada tahun 2016, investasi industri hulu migas mencapai US$11,02 miliar atau sekitar 78% dari target di revisi work program
and budget ("WP&B") tahun 2016, dan mengalami penurunan 25% dibandingkan realisasi tahun 2015, yang utamanya
masih dipengaruhi oleh harga minyak yang berada di bawah US$60/bbl. Nilai investasi tersebut digunakan untuk membiayai
kegiatan eksplorasi sebesar US$0,6 miliar (6%), kegiatan sumur pengembangan sebesar US$1,4 miliar (12%), kegiatan
produksi sebesar US$8,1 miliar (74%), dan kegiatan administrasi sebesar US$0,9 miliar (8%). Dari komposisi tersebut, terlihat
bahwa sebagian besar pengeluaran hulu migas diinvestasikan untuk kegiatan produksi dan pengembangan yang mencapai
sebesar US$9,5 miliar (86%).
25.000
10% 9%
16.541
9% 14.772
21%
15.000 22%
13.986
3%
5%
JUTA US$
21%
20%
22% 11.021
6%
10.000
12%
64%
64% 62%
69%
66%
74%
5.000 Administrasi
Produksi
Pengembangan
7% 6% 6% 6% 8% 8%
- Eksplorasi
2011 2012 2013 2014 2015 2016* Total
*) Data realisasi investasi sementara berdasarkan financial monthly report ("FMR") Desember 2016 per 6 Februari 2017
*) Sumber Data: Laporan Keuangan Gabungan Kontraktor KKS (unaudited)
38 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
Kontinuitas investasi industri hulu migas di WK eksploitasi menjadi prioritas untuk menjaga profil produksi dan portofolio
cadangan migas, serta memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kapasitas nasional di sektor industri pendukung
migas domestik. Oleh karena itu, perlu komitmen seluruh pihak terkait untuk bersama-sama menjaga iklim investasi yang
kondusif.
Sampai dengan akhir tahun 2016, nilai kumulatif investasi kegiatan eksplorasi di WK eksplorasi mencapai US$0,24 milliar,
mengalami penurunan 55% dibandingkan realisasi tahun 2015. Rendahnya realisasi investasi Kontraktor KKS eksplorasi
utamanya masih disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia dan kendala operasional.
Selain itu, prospek cadangan migas di Indonesia saat ini lebih banyak berada di kawasan timur, terutama di laut dalam. Hal
ini menjadi tantangan sebab secara teknis akan lebih sulit ditemukan cadangan migas yang baru serta biaya yang dibutuhkan
tidak sedikit. Oleh karena itu, perlu insentif yang menarik agar investor mau berinvestasi dalam kegiatan eksplorasi, utamanya
di wilayah timur Indonesia dan di area laut dalam. Infrastruktur yang baik juga diperlukan untuk mendukung kelancaran
kegiatan mengingat lokasi eksplorasi berada di daerah terpencil. SKK Migas terus memberikan pemahaman kepada para
stakeholder akan pentingnya kegiatan eksplorasi karena cadangan migas baru tidak bisa ditemukan tanpa eksplorasi.
2.500
2.120
2.000
1.500
1.391
JUTA US$
1.356
Administrasi
89%
1.132 Eksplorasi
1.000
Total
87%
88% *) Data sementara outlook realisasi investasi
89% 526
500 Kontraktor KKS Eksplorasi 2016 per
237 6 Februari 2017
89%
83% *) Sumber Data: Laporan Keuangan
11%
12% 13% 11% 11% 17% Gabungan Kontraktor KKS (unaudited)
-
2011 2012 2013 2014 2015 2016*
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 39
E.
KEGIATAN PRODUKSI DAN
LIFTING MINYAK DAN
GAS BUMI
Produksi migas Indonesia saat ini masih didominasi oleh produksi gas yang semenjak beberapa tahun terakhir berada di atas
produksi minyak nasional. Kondisi tersebut diperkirakan akan terus berlangsung dalam beberapa tahun yang akan datang.
MINYAK
Pada tahun 2016, pencapaian produksi minyak dan kondensat nasional mencapai sebesar 831 ribu barel minyak per hari
("Mbopd") dan mengalami peningkatan 45,3 Mbopd dibandingkan tahun 2015 (785,8 Mbopd). Sedangkan produksi gas
nasional sebesar 7.938 juta kaki kubik per hari ("MMscfd"), mengalami penurunan 140 MMscfd dibandingkan tahun 2015
(8.078 MMscfd). Total produksi minyak, kondensat, dan gas Indonesia tahun 2016 sebesar 2.213 ribu setara barel minyak
per hari ("Mboepd"), mengalami penurunan sebesar 15 Mboepd dari tahun 2015 (2.228 Mboepd).
Realisasi lifting minyak sebesar 829,18 Mbopd atau 99,8% dari total produksi minyak dan kondensat melalui 2.301 pengapalan
dan penyaluran melalui pipa. Sedangkan untuk gas telah disalurkan sebesar 6.606 MMscfd atau 83,5 % dari total produksi gas.
40 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
Penyaluran gas untuk kebutuhan domestik adalah sebesar 2.947 MMscfd sedangkan untuk ekspor sebesar 3.681 MMscfd.
Closing stock pada akhir tahun 2016 sebesar 8,56 juta barel ("MMbbls") atau lebih tinggi sebesar ±729 ribu barel ("Mbbls")
dibandingkan dengan opening stock pada Januari 2016 sebesar 7,83 MMbbls.
Sepanjang tahun 2016, terdapat 708 gangguan terhadap operasi produksi (termasuk faktor konsumen dan eksternal)
yang mengakibatkan kehilangan kesempatan memproduksikan minyak sebesar 7.084 bopd, yang 91% disebabkan oleh
gangguan pada fasilitas produksi atau sebesar 6.448 bopd.
1.400
1.200
1.000
800
MBOEPD
600
400
200
Kontribusi produksi gas nasional saat ini secara rata-rata sebesar 59% terhadap produksi migas nasional. Berdasarkan
perkiraan produksi jangka panjang, kontribusi produksi gas akan terus meningkat mencapai 68% pada tahun 2022 dan
85% pada tahun 2050.
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 41
REALISASI PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI
Hingga 31 Desember 2016, realisasi produksi migas Indonesia mencapai 2,21 juta barel minyak ekuivalen per hari ("MMboepd").
Pencapaian tersebut diperoleh dari produksi minyak dan kondensat rata-rata sebesar 831 Mbopd, sementara produksi gas
sebesar 8,08 MMscfd.
Apabila dalam kurun waktu 2010 sampai dengan 2015 terjadi laju penurunan produksi, maka pada tahun 2016 ini laju
penurunan produksi berbalik menjadi laju kenaikan produksi sebesar 5,8%. Hal ini berkat kontribusi utama EMCL yang
berhasil mengoperasikan dua train pada optimum rate. Selain itu juga ada kontribusi produksi minyak/kondensat dari
onstream tiga lapangan baru yaitu: Lapangan Bangka-Chevron Rapak pada 16 Agustus 2016; Lapangan Akatara-Hexindo
pada 17 November 2016; dan Lapangan Kerendan-Ophir Bangkanai pada 11 Januari 2016.
1.200
2,9%
977 0,4%
1.000 949 945 4,5%
902 4,7%
860 4,1%
824 4,3% 0,4% -5,8% 831
789 786
800
MBOPD
600
400
200
Proyek Proyek
1. Pecahnya 1. Tidak kembalinya Onstream
pipa penyalur 1. Tidak kembalinya Onstream
produksi CPI sebagai 1. EMCL - 2
gas PT. TGI ke produksi CPI sebagai 1. EMCL - CPF
akibat pecahnya pipa Train Full
CPI, BOB dan akibat pecahnya pipa TGI online
TGI (Lap. Duri) 2. Lap. South
SPR tgl 29 Sept (Lap. Duri) 2. Lap. GG -
2. Efek tertundanya Sembakung
2010 2. Tertundanya keputusan PHE ONWJ
keputusan operator - JOB
2. Kodeco operator baru, Kodeco/ 3. Lap. Bukit
baru, Kodeco/PHE Simenggaris
(PHE WMO), PHE WMO Tua - Petronas
WMO. 3. Lap. Kerendan
Tertabraknya 3. Kebakaran FSO Lentera Ketapang
3. Decline yang tinggi - Ophir
platform KE-40 Bangsa di CNOOC 4. Lap.
di Lap. Tunu dan
tgl 12 Agustus 4. Kebocoran Hose dan Pematang Lantih
Peciko - TEPI
2010 SBM di KKKS Star Energy, - MontD'Or Oil
4. Kerusakan pada
Camar, Kangean dan fasilitas produksi
Pertamina EP - TAC PAN
42 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
KINERJA PRODUKSI MINYAK DAN KONDENSAT TAHUN 2016
950.000
23/4/16: 28/4/16: 4/6/16: 27/8/16: 23/10/16: 20&22/11/16: 16/12/2016:
CPI: Power EMCL: total shutdown 2 EMCL: GTG trip TEPI: PPA TEPI: CNOOC: WIDP TEPI: PPA shutdown, CPA ESD-
Outage Train utk Injection TEPI: Bekapai & shutdown Permasalahan Tank Cleaning 0, OWTU Cleaning, dan prod BRC
BP: TAR-7 system Tie-in sisinubi ESD & Pigging HEOR Comp tertahan di Bontang
916,468
900.000
Jan: 819 Feb: 840 Jan: 847 Apr: 821 Mei: 841 Juni: 839 Juli: 831 Agt: 833 Sep: 833 Okt: 834 Nov: 825 Des: 811
MBOPD MBOPD MBOPD MBOPD MBOPD MBOPD MBOPD MBOPD MBOPD MBOPD MBOPD MBOPD
869.169 841.476
833.174 837.073 827.963
850.000
829.306
824.074 811.764
800.000
BOPD
28/8/16:
TEPI: PPA ESD-1
real test
750.000
14/9/16:
TEPI: Prod BRC
tertahan di Bontang
CPI: pigginng
28/12/16:
700.000 27/10/16: 29/11/16: 1/12/16: 10/12/16:
TEPI: Prod
BRC tertahan
TEPI: Prod CNOOC: WIDP CNOOC: TEPI & VICO: di Bontang,
7/1/16: 3/7/16:
BRC tertahan Tank Cleaning WIDP Tank Prod BRC Curtailment
EMCL: CPF EMCL: Power
di Bontang TEPI & VICO: Cleaning tertahan di krn HI PT
shutdown, Outage CPF
CPI: pigging, Prod BRC CPI: Stok Bontang Badak
EOE
650.000 shipping
16/1/16: 24/2/16: 10-11/6/16:
fluktuasi
pemompaan
tertahan di
Bontang
tertahan di
beberapa
CPI:
Permasalahan
CPI: Stok
tertahan untuk
pump off
EMCL: EMCL: Power EMCL: Black Out ke Dumai CPI: area untuk congeal mencegah
2015: berakhirnya failure (GTG B Permasalahan menghindari congeal
1/1/16:
786 MBOPD kontrak EOE dan D mati) congeal congeal
CPI: Power
& EPF
600.000
1 Des 15 1 Jan 16 1 Feb 16 1 Mar 16 1 Apr 16 1 Mei 16 1 Jun 16 1 Jul 16 1 Agt 16 1 Sep 16 1 Okt 16 1 Nov 16 1 Des 16
APBN/APBNP WP&B
Produksi WP&B Revisi
9.500
7/7/16: Copi Grissik; 9/8/16: TEPI: shutdown 23-24/9/16: BP Berau: 28/11/16: 12/12/16:
Prolong Test Dayung; untuk pigging shutdown 2 train krn CPGL & PCJL: Low demand buyer TEPI: PPA partial shutdown
KEI: Low demand buyer power tripped buyer CNOOC: BANA TAR Project
9.000
20/12/16:
15-16/11/16:
TEPI: SPU
TEPI: CPU ESD
shutdown
8.500
7.776
8.000
8.060 8.050 8.009
7.522 7.850
MMSCFD
7.500
7.576
8/5/16: Copi Grissik;
7.119 Suban shutdown; JOBPTJM;
Problem di DSLNG
7.000 6.772
6.882
6.840
6.492 6.470
6.500
6.256
6.000 8/1/16: JOB Tomori: 9/2/16: TEPI: 1/5/16: Copi Grissik; 13/9/16: 21/11/16: 3/12/16:
DSLNG Tripped maintenance Peciko Dayung total shutdown BP Berau: Train-1 trip CPGL: Low JOB PMTS:
demand buyer Maintenance
DSLNG
5.500
2015: 5/1/16: BP Berau: 2/2/16: TEPI: kebocoran 23/4/16: BP TAR-7, 27&28/8/16:
8.078 MMSCFD shutdown Train 2 flange 36" di PPA KEI: comp. shutdown TEPI & Mubadala: PPA shutdown dan pigging
5.000
1 Des 15 1 Jan 16 1 Feb 16 1 Mar 16 1 Apr 16 1 Mei 16 1 Jun 16 1 Jul 16 1 Agt 16 1 Sep 16 1 Okt 16 1 Nov 16 1 Des 16
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 43
REALISASI LIFTING MINYAK DAN PENYALURAN GAS BUMI
Lifting migas adalah produksi minyak dan/atau gas yang telah berhasil dijual/disalurkan. Realisasi rata-rata lifting minyak
periode Januari hingga Desember 2016 sebesar 829,18 Mbopd atau 101,1% dari target APBN-P 2016 sebesar
820 Mbopd. Adapun realisasi penyaluran gas pada periode yang sama sebesar 6.606 MMscfd dari target keseluruhan
APBN-P 2016 sebesar 6.440 MMscfd, ekuivalen 1.150 Mboepd.
2.500
2.135
2.095
2.054 2.071
2.015 2.013 2.023 2.015
2.000
1.962 1.970
1.900
1.856
1.500
MBOEPD
1.000
500
-
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
Minyak 711 772 923 794 824 878 802 857 820 819 833 913
Gas 1.145 1.244 1.211 1.218 1.076 1.217 1.160 1.196 1.203 1.151 1.182 1.158
Total 1.856 2.015 2.135 2.013 1.900 2.095 1.962 2.054 2.023 1.970 2.015 2.071
Rata-Rata 1.970 1.970 1.970 1.970 1.970 1.970 1.970 1.970 1.970 1.970 1.970 1.970
*) Data sementara outlook realisasi lifting minyak dan gas bumi 2016
per 6 Februari 2017 (unaudited)
44 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
F.
DISTRIBUSI REVENUE
MINYAK DAN GAS BUMI
DISTRIBUSI PENERIMAAN SEKTOR HULU MIGAS
111 112
80 120
105 96
80
60
16% 17%
17% 48 40
16%
40
59% 58%
55% -
52% 14%
13%
40%
20 38%
(40)
25% 25% 28% 32% 46% 49%
- (80)
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Cost Recoverable 15,22 15,54 15,92 16,27 13,73 11,99
Total GOI Take 35,92 35,44 31,16 26,60 12,05 9,42
Net Contractor Share 10,16 10,32 9,41 8,26 4,29 3,11
Gross Revenue 61,30 61,30 56,49 51,13 30,07 24,52
Penerimaan negara dari industri hulu migas periode 1 Januari sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai US$9,42 miliar
dengan perincian untuk penerimaan dari minyak sebesar US$5,3 miliar dan dari gas sebesar US$4,1 miliar. Angka tersebut
memenuhi 86% target penerimaan negara yang ditetapkan dalam APBN-P tahun 2016 sebesar US$10,9 miliar. Besaran
penerimaan negara tersebut merupakan 38% dari total revenue yang dihasilkan oleh industri hulu migas. Dibandingkan
dengan tahun 2015, penerimaan negara mengalami penurunan sebesar 21%, namun diikuti juga dengan penurunan
pengembalian biaya operasi (cost recovery) sebesar 13%.
Indonesian Crude Price ("ICP") yang masih relatif cukup rendah, menyebabkan rasio penerimaan negara (Total GOI Take)
terhadap pendapatan kotor (Gross Revenue) berada di kisaran di bawah 50%, sementara rata-rata rasio penerimaan
Kontraktor KKS (Net Contractor Take) terhadap pendapatan kotor (Gross Revenue) sebesar 13%. Hal ini menunjukkan bahwa
pemerintah masih mendapat benefit yang cukup, namun return on investment ("ROI") mitra Kontraktor KKS mengalami
penurunan. Untuk itu, perlu dukungan pemerintah dalam memberikan deregulasi yang lebih sederhana, serta insentif fiskal
secara selektif, untuk menjaga iklim investasi di hulu migas yang kondusif dan tetap menguntungkan.
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 45
G.
EFISIENSI PENGEMBALIAN
BIAYA OPERASI
(COST RECOVERY)
Pengendalian biaya operasi terus dilakukan untuk mencapai tingkat yang paling efektif dan efisien, sehingga memberikan
kontribusi yang optimal pada pencapaian produksi/lifting dan penerimaan negara dari industri hulu migas. Pada tahun 2016,
realisasi investasi yang telah dikeluarkan industri hulu migas sebesar US$11,02 miliar. Sementara itu, untuk biaya operasi
yang dikembalikan kepada Kontraktor KKS (cost recoverable) pada periode yang sama mencapai US$11,99 miliar.
Expenditure yang dianggarkan dan dibelanjakan bertujuan untuk mempertahankan profil produksi migas nasional, sehingga
penggunaannya diprioritaskan untuk mendukung kegiatan produksi, melakukan workover dan well service, serta melakukan
kegiatan pemeliharaan fasilitas produksi. Kegiatan pengeboran pengembangan dan penambahan fasilitas produksi dilakukan
dengan lebih selektif dan efisien, dengan memperhatikan keekonomian proyek, bahkan beberapa kegiatan pengeboran
pengembangan mengalami penundaan ke periode fiskal berikutnya.
Sepanjang tahun 2016 dilakukan berbagai penghematan yang bertujuan untuk mempertahankan keberlangsungan operasi
hulu migas dalam menghadapi tantangan harga minyak dunia yang rendah. Langkah penghematan tersebut antara lain
melalui strategi pengadaan bersama; optimalisasi pemanfaatan aset bersama, yang utamanya diberlakukan terhadap para
Kontraktor KKS yang memiliki wilayah operasi berdekatan; melakukan negosiasi harga dengan penyedia barang/jasa; serta
mengevaluasi kembali proyek-proyek yang keekonomiannya terpengaruh dengan harga minyak.
46 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
PENGHEMATAN PROSES PENGADAAN
Penghematan proses pengadaan baik barang maupun jasa oleh Kontraktor KKS pada tahun 2016 mencapai US$1.614 juta
dari target US$55 juta. Penghematan dapat melampaui target dikarenakan penghematan bersama dan negoisasi harga/
nilai kontrak (rig, engineering, procurement, construction, and installation ("EPCI"), kapal, oil country tubular goods ("OCTG")-
pipeline dan jasa lainnya).
1.800
1.600
1.400
1.200
1.000
US$ JUTA
800
600
400
200
-
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Dec-2016
Target 20 50 80 125 165 150 100 55
Realisasi 33,20 70,90 99,70 147,96 109,70 89,11 351,50 1.613,52
1.750
US$1.585,22
1.500
1.250
US$ JUTA
1.000
750
500
250
US$7,89 US$20,41
0
Pengadaan Bersama Perubahan Strategi Perbandingan Nilai HPS/OE
Pengadaan dengan Nilai Penawaran
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 47
OPTIMALISASI PEMANFAATAN ASET
Nilai penghematan dari optimalisasi pemanfaatan aset pada tahun 2016 sebesar US$51 juta dari target US$35 juta yang
terdiri dari kegiatan transfer material sebesar US$12,9 juta, penghematan dari penggunaan aset bekas pakai (ex-used)
sebesar US$13 juta, dan penghematan dari cost sharing pemanfaatan aset bersama/facility sharing agreement ("FSA")
sebesar US$25 juta.
TRANSFER ASET/MATERIAL
TAHUN 2016
4.000.000
3.000.000
2.000.000
1.000.000
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
Sepanjang tahun 2016, selain pemanfaatan aset melalui transfer material, terdapat 10 perjanjian FSA yang mendapatkan
persetujuan SKK Migas. Sebanyak 9 perjanjian di antaranya merupakan FSA antar Kontraktor KKS, sementara 1 perjanjian
merupakan pemanfaatan fasilitas Kontraktor KKS oleh pihak ketiga di luar industri hulu migas, berupa perjanjian pemanfaatan
Bandar Udara Khusus Matak ConocoPhillips Indonesia Inc. Ltd. oleh PT. Travel Express Aviation Services (Xpressair).
48 POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | POTRET KINERJA SKK MIGAS 2016 49
02 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
BAB II
UPAYA
PENINGKATAN
PRODUKSI DAN
CADANGAN
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 03
A.
REALISASI
PROYEK BARU
Penyelesaian proyek fasilitas produksi migas diharapkan dapat menambah usaha peningkatan produksi migas nasional.
SKK Migas menangani 70 proyek hulu migas yang berjalan sepanjang tahun 2016. Di antaranya terdapat 6 proyek dengan
skala besar yaitu Proyek Banyu Urip, Proyek Jambaran Tiung Biru, Proyek Jangkrik-Jangkrik North East, Proyek Tangguh
Train-3, Proyek IDD Bangka-Gendalo-Gehem, dan Proyek LNG Abadi.
Sebanyak 8 proyek pengembangan hulu migas yang telah onstream pada tahun 2016 dapat menghasilkan tambahan
kapasitas fasilitas produksi migas terpasang sekitar 193.700 barel minyak per hari ("bopd") dan 481 juta kaki kubik per hari
("MMscfd").
KAPASITAS
PRODUKSI TERPASANG
NO PROYEK KKKS ONSTREAM
MINYAK GAS
(BOPD) (MMSCFD)
Q1 2016
1 Banyu Urip, Train B ExxonMobil Cepu 185.000 -
(all trains)
Petronas Carigali
2 Bukit Tua, ORF - 70 Q1 2016
Ketapang 2 Ltd.
ConocoPhillip
5 Dayung Compression 2 - 160 Q3 2016
(Grissik) Ltd.
Chevron Indonesia
6 IDD Bangka 4.000 115 Q3 2016
Co. (Rapak)
Ophir Energy
7 Kerendan Gas Plant 300 25 Q3 2016
(Bangkanai) Ltd.
Star Energy (Kakap) Q4 2016
8 KRA South 2 - 9
Ltd.
52 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
B.
UPAYA PENINGKATAN
PRODUKSI DAN
CADANGAN
MINYAK DAN GAS BUMI
Upaya peningkatan produksi dan cadangan terus dilakukan oleh SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama ("KKS").
Sejak awal tahun 2016, telah dilakukan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi dalam rangka memenuhi target produksi dan
penemuan cadangan baru.
KEGIATAN EKSPLORASI
Dalam upaya ekstensifikasi, SKK Migas terus mendorong Kontraktor KKS untuk meningkatkan cadangan dan produksi migas
dengan melakukan kegiatan eksplorasi, baik di wilayah kerja ("WK") eksplorasi maupun WK eksploitasi. Cakupan kegiatan
pada tahap eksplorasi meliputi kegiatan survei geofisika (survei seismik dua dimensi ("2D") dan seismik tiga dimensi ("3D"))
dan pengeboran sumur eksplorasi. Khusus untuk WK gas metana batu bara ("GMB"), rangkaian kegiatan eksplorasi tersebut
ditambah dengan kegiatan pengeboran GMB (eksplorasi dan corehole) dan production test.
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 53
A. MIGAS KONVENSIONAL
SURVEI
Kontraktor KKS pada tahun 2016 telah merealisasikan survei seismik 2D sebanyak 6 kegiatan sepanjang 3.295 km, survei
seismik 3D sebanyak 7 kegiatan seluas 6.905 km2, dan juga telah merealisasikan 13 kegiatan nonseismik.
3
JUMLAH KEGIATAN
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Onshore 0 0 2 0 0 0 0 0 1 0 1 4
Offshore 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 1 1
3
JUMLAH KEGIATAN
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Onshore 0 0 1 0 2 1 0 3 0 0 0 2
Offshore 2 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0
54 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
PENGEBORAN SUMUR EKSPLORASI
Realisasi kegiatan sumur eksplorasi pada tahun 2016 sebanyak 43 kegiatan dengan rincian 40 sumur baru dan 3 di
antaranya merupakan sumur reentry. Berdasarkan lokasi, 32 kegiatan dilakukan di daerah onshore dan 11 kegiatan dilakukan
di daerah offshore.
4
JUMLAH KEGIATAN
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Total
Onshore Konvensional 1 1 2 0 1 0 1 3 0 0 1 1 11
Offshore Konvensional 3 0 2 1 0 2 3 1 0 4 5 2 23
Onshore Nonkonvensional 0 1 2 3 2 0 0 0 0 0 0 1 9
Total Realisasi 4 2 6 4 3 2 4 4 0 4 6 4 43
8
15
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 55
B. MIGAS NONKONVENSIONAL
Kontraktor KKS pada tahun 2016 telah merealisasikan sebanyak 9 pengeboran sumur baru GMB, tanpa ada kegiatan reentry
sumur existing.
3
JUMLAH KEGIATAN
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Total
Onshore Nonkonvensional 0 1 2 3 2 0 0 0 0 0 0 1 9
1
7
56 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
KEGIATAN EKSPLOITASI
Sebagai upaya menahan laju penurunan produksi, SKK Migas mendorong Kontraktor KKS untuk melakukan pengeboran
sumur pengembangan (infill/sumur sisipan) serta pemeliharaan sumur (work over/well service).
Pada tahun 2016, realisasi pengeboran sumur eksploitasi sebanyak 227 sumur dari rencana kegiatan sebanyak 245 sumur.
Terdapat 29 sumur yang tidak dapat direalisasikan karena adanya kendala: perizinan sebanyak 5 sumur; pengadaan rig dan
jasa services sebanyak 5 sumur; dan internal Kontraktor KKS sebanyak 19 sumur. Namun demikian, terdapat tambahan tajak
sebanyak 11 sumur karena adanya percepatan program 2017. Adapun kontribusi produksi yang diperoleh dari pengeboran
pengembangan di tahun 2016 sebesar 59.705 bopd dan 182 MMscfd.
50
40
JUMLAH SUMUR
30
20
10
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Total
Onshore Konvensional 31 23 21 18 17 8 6 11 9 14 8 10 51
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 57
KENDALA PENGEBORAN PENGEMBANGAN
TAHUN 2016
5
5
Perizinan/Pembebasan Lahan
Pengadaan Rig/Jasa Services
Kendala Internal KKS
19
Rencana kerja ulang sesuai revisi work program and budget ("WP&B") 2016 sebanyak 1.131 kegiatan, yang terealisasi
hingga akhir tahun sebanyak 1.012 kegiatan dengan kontribusi produksi minyak sebesar 27.929 bopd dan kontribusi
produksi gas sebesar 78 MMscfd. Rencana kegiatan perawatan sumur adalah sebanyak 39.960 kegiatan, yang terealisasi
hingga akhir tahun sebanyak 38.827 kegiatan dengan kontribusi produksi minyak sebesar 56.147 bopd dan kontribusi
produksi gas sebesar 422 MMscfd. Selain itu, terdapat kegiatan penutupan sumur yang direncanakan pada revisi WP&B 2016
sebanyak 254 kegiatan dengan realisasi pada akhir tahun sebanyak 167 kegiatan.
Penyebab tidak tercapainya kegiatan karena jadwal antrian rig atau peralatan yang disebabkan oleh kendala operasional
serta efisiensi penggunaan rig akibat turunnya harga minyak dan juga performa sumur yang masih baik sehingga tidak perlu
dilakukan kegiatan perawatan sumur.
58 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
REALISASI KEGIATAN KERJA ULANG
120
100
80
JUMLAH KEGIATAN
60
40
20
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Onshore 64 77 74 74 72 74 76 72 60 71 64 79
Offshore 37 32 33 16 25 23 18 22 10 27 39 40
5.000
4.000
JUMLAH KEGIATAN
3.000
2.000
1.000
0
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
Onshore 2.161 1.836 2.099 3.890 2.522 1.585 1.523 4.584 2.022 2.853 2.139 1.960
Offshore 580 728 679 731 667 772 579 609 786 1.002 1.405 1.115
Total 2.741 2.564 2.778 4.621 3.189 2.357 2.102 5.193 2.808 3.855 3.544 3.075
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 59
C.
PENEMUAN
EKSPLORASI
MIGAS KONVENSIONAL
Sampai dengan akhir tahun 2016 terdapat 14 penemuan eksplorasi yang berasal dari 4 sumur yang dibor tahun 2015 dan
dites pada tahun 2016, dan 10 sumur yang dibor tahun 2016. Secara kumulatif, penemuan sumber daya pada Desember
2016 adalah 625 juta setara barel minyak ("MMboe"). Sumber daya ini termasuk dalam kategori contingent resources yang
menunjukkan indikasi besaran volume hidrokarbon tahap awal, sehingga perlu dilakukan penambahan data sumur dan
seismik, serta data-data lain untuk dilakukan studi tahap lanjut sebelum dinyatakan dapat dikembangkan melalui penentuan
status akhir eksplorasi ("PSE"), untuk selanjutnya diajukan untuk plan of development ("POD").
Gas 341,86
MMBO
Minyak
283,16
MMBOE
Sejak tahun 2002 telah dilakukan pengeboran eksplorasi yang terdiri atas wild cat dan delineasi sebanyak 1.007 sumur
menghasilkan penemuan sebanyak 602 sumur, dengan success ratio dari pengeboran eksplorasi tersebut berkisar antara
39%-82%. Success ratio di tahun 2016 sebesar 65% dihitung dari sumur-sumur yang ditajak dan selesai di tahun 2016
sebanyak 23 sumur, dari total yang ditajak di tahun 2016 sebanyak 34 sumur.
60 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
PENGEBORAN EKSPLORASI
TAHUN 2002 – 2016
100 100%
90%
82%
80 80%
69% 73%
71%
68% 68%
65% 70%
59%
57%
60 55% 55%
60%
52%
51%
50%
JUTA US$
50%
39%
40 40%
30%
20 20%
10%
0 0%
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Discovery 38 28 35 21 40 40 40 51 47 55 65 53 47 27 15
Dry 37 26 29 33 40 33 30 23 33 26 31 22 17 6 8
Total Sumur 75 54 64 54 80 73 70 74 80 81 96 75 64 33 23
Success Ratio
3000,00
2202,53
2048
2000,00
1452,67 1208 1210
MMBOE
1048,82
780,53 956 625
1000,00
468,48 431 428 407 572
239,30
0,00
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Dari penemuan-penemuan di atas, tercatat sejak tahun 2010 telah diajukan sebanyak 86 PSE dengan jumlah sumber daya
sebesar 6.022 MMboe.
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 61
PENENTUAN
STATUS EKSPLORASI
2000 20
1500 15
STRUKTUR
MMBOE
1000 10
500 5
0 0
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Sumberdaya 1.758 31 248,34 577,65 1.549,44 1.240,99 616,91
Jumlah PSE 13 10 14 17 10 11 11
MIGAS NONKONVENSIONAL
Sebagai manifestasi dari KKS WK GMB atau Migas Nonkonvensional ("MNK"), sejak sumur pertama eksplorasi GMB tajak
di tahun 2009 sampai dengan akhir tahun 2016 telah dibor sejumlah 130 sumur eksplorasi GMB. Pengeboran tersebar di
4 cekungan produksi di Indonesia yaitu cekungan Sumatra Selatan, Sumatra Tengah, Kutai, dan Barito dengan kegiatan
pekerjaan berupa core hole, exploratory, dan production test-dewatering.
Kegiatan pengeboran eksplorasi GMB tersebut telah memberikan gambaran atas potensi GMB dari target eksplorasi batu
bara di masing-masing cekungan sebagaimana tabel berikut:
+
4 Sumatra Tengah Sawah Lunto 2 - 6,45 750 - 820 - 220
62 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
Lebih lanjut sebagai upaya pembuktian, sejak tahun 2010 kegiatan pelaksanaan pilot well (production test dan dewatering)
untuk membuktikan laju alir GMB di beberapa KKS WK GMB telah memberikan gambaran untuk menjadi acuan perencanaan
pengembangan lapangan.
Selain GMB, tahun 2016 juga ditandai dengan pengeboran sumur eksplorasi MNK tight reservoir pertama (shale hydrocarbon),
yaitu Sumur Meulucut-1 di WK MNK Sumbagut yang sampai saat ini sedang dikerjakan oleh Pertamina Hulu Energi MNK
Sumbagut. Target dari pengeboran ini adalah untuk mendapatkan gambaran potensi awal dari tight reservoir shale di Formasi
Baong Cekungan Sumatra Utara.
ILUSTRASI GAMBAR
KEGIATAN GMB DAN MNK
SULU SEA
ACEH
MEULUCUT-1
SHALE
MEDAN
CELEBES SEA
BERASTAGI
MALAYSIA KUTAI
SUMATRA TENGAH
PEKAN BARU
BUKITTINGGI
KALIMANTAN
M
AT
MINANGKABAU
AR
PADANG JAMBI
PALANGKARAYA
BARITO
SUMATRA SELATAN BANJARMASIN
BENGKULU
PALEMBANG
INDIAN OCEAN JAVA SEA
BANDAR LAMPUNG
SUNDA STRAIT
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 63
DATA SUMBERDAYA MNK BERDASARKAN
HASIL JOINT STUDY DAN PENGEBORAN GMB
DES 2016
NO KONTRAKTOR WILAYAH KERJA GMB
GIP (MOD) (TCF)
1 PT. PERTAMINA HULU ENERGI METANA SUMATERA 3 GMB AIR BENAKAT I 0,2377
2 PT. PERTAMINA HULU ENERGI METANA SUMATERA 6 GMB AIR BENAKAT II 0,2951
3 PT. PERTAMINA HULU ENERGI METANA SUMATERA 7 GMB AIR BENAKAT III 0,5128
9 PT. TRANSASIA ENERGY RESOURCES (BARITO CBM) LTD GMB BARITO 1,1
12 DART ENERGY (BONTANG BENGALON) PTE. LTD GMB BONTANG BENGALON 1,9
64 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
26 PT. PHE METANA SUMATERA 1 GMB MUARA ENIM I 3,95
33 VIRGINIA INDONESIA CO. CBM LTD.PT. BELAWA ENERGI UTAMA GMB SANGA-SANGA 7,164
41 DART ENERGY (TANJUNG ENIM) PTE. LTD GMB TANJUNG ENIM 1,96
WET DRY
WILAYAH OIL
NO KONTRAKTOR GAS GAS GIP (TCF)
KERJA MNK (MMBO)
(TCF) (TCF)
1 PACIFIC OIL & GAS (MNK KISARAN) LTD MNK KISARAN 289,33 15,46 0,46 15,92
2 BUKIT ENERGY RESOURCES PALMERAH DEEP PTE. LTD MNK PALMERAH 1.360 14,4 14,4
3 BUKIT ENERGY RESOURCES SAKAKEMANG DEEP PTE. LTD MNK SAKAKEMANG 2.400 28 28
5 PT. PHE MNK SUMBAGUT MNK SUMBAGUT 289,41 3,55 1,86 5,41
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 65
D.
FORUM
SHARING
KNOWLEDGE
Percepatan pengembangan bisnis hulu migas tak melulu soal teknologi. Penyiapan sumber daya manusia yang mumpuni
juga menjadi perhatian besar manajemen SKK Migas. Komitmen untuk memberi pengetahuan tentang teknologi terbaru
di bidang hulu migas menjadi tantangan terbesar. Salah satu tujuan penyelenggaraan workshop ini adalah meningkatkan
pemahaman dan pengetahuan teknologi hulu migas pekerja SKK Migas.
Secara berkala SKK Migas menyelenggarakan program ini sebanyak enam kali pada tahun 2016 dengan narasumber yang
berbeda-beda untuk mempresentasikan teknologi terkini perusahaan tersebut yang terkait dengan industri hulu migas.
Dengan memahami teknologi, para pekerja akan dapat melakukan evaluasi yang akurat saat Kontraktor KKS mengajukan
WP&B serta akan memperkuat peran SKK Migas dalam meningkatkan kinerja industri hulu migas. Tidak hanya dengan
penyedia teknologi, update ilmu itu juga datang dari berbagai kerja sama dengan industri hulu migas negara lain.
Pada awal Maret, SKK Migas mengadakan workshop teknologi yang pertama dengan mengundang General Electric untuk
mempresentasikan teknologi terkini perusahaan tersebut.
66 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
Oil and Gas Technology Update Workshop II yang
diselenggarakan pada 28 Juni 2016 menghadirkan
Schlumberger untuk mengelaborasi sekaligus berbagi
tentang teknologi terbaru migas. Dalam workshop ini dibahas
beberapa tema, diantaranya cara mengoptimalkan produksi
dan aset; serta production services dan pemanfaatan data
analitik. Keberhasilan perusahaan migas terletak pada
upayanya dalam penggunaan data management yang terdiri
atas data proses, sumber daya manusia, dan teknologi.
Dengan risiko-risiko yang harus dihadapi di lapangan, Weatherford menyampaikan managed pressure drilling sebagai the
new drilling convention. Mereka juga mengenalkan sistem teknologi analisa sumur, yaitu intelligent daily operations dan life-
of-well information software yang memudahkan klien melakukan monitoring kegiatan di sumur dan pipeline serta memantau
status sumur secara online dan realtime.
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 67
Oil and Gas Technology Update Workshop V difasilitasi oleh Technip Indonesia pada 27 September 2016. Technip
memiliki dua segmen produk dan service yaitu subsea dan offshore-onshore. Salah satu yang diunggulkan adalah flexible
pipe dimana pipa bersifat fleksibel karena tersusun dari beberapa lapis sambungan pipa dan memberikan beberapa
keuntungan di antaranya proses instalasi yang lebih ringkas, rendah risiko karena dapat disambung terlebih dahulu di darat.
Fleksibilitas pipa ini pun membuat rute jalur pipa yang lebih pendek, sehingga dapat mengurangi capital expenditure ("Capex")
dan operating expenditure ("Opex") serta memperkecil risiko dan menghemat waktu karena tidak diperlukan banyak bahan
pipa.
Selain pipa, Technip memaparkan pengalamannya dalam EOR, Petroleum Remediation Product ("PRP"), serta kegiatan
upstream offshore reservoir dengan kandungan karbondioksida ("CO2") yang tinggi. Dalam CO2 removal system yang dimiliki
Technip, ada teknologi yang disebut flare system design with pressurized flare yang berfungsi untuk mencegah pembekuan
CO2 setelah dilepas atau blowdown dan telah digunakan Technip di Libra Field, Brazil.
Pada episode yang keenam, Oil and Gas Technology Update Workshop diselenggarakan khusus dengan tema
“LNG Day” pada 26 Oktober 2016. Beberapa peserta diundang menghadiri kegiatan tersebut di antaranya perwakilan dari
universitas, Kontraktor KKS, Direktorat Jenderal ("Ditjen") Migas, serta seluruh manajemen dan pekerja SKK Migas untuk
mendiskusikan update teknologi dalam bisnis Liquefied Natural Gas ("LNG").Beberapa perusahaan diundang menjadi
narasumber, di antaranya BP Tangguh, Chiyoda, Technip, GTT, United Tractor Pandu Engineering, GE Turbomachinery, BASF,
Air Product Chemical Inc, dan Petrotekno.
Salah satu narasumber yaitu BP Tangguh memaparkan berbagai teknologi di LNG Tangguh seperti teknologi inherently safe
design gas production facility, dual flash energy efficient gas treating, APCI propane precool MR refrigerator, dan refrigerant
compressor system. LNG Tangguh disebut sangat unik dikarenakan fasilitas LNG yang terintegrasi antara upstream
production facilities dengan processing facilities sehingga mampu mengefisiensikan biaya produksi.
Di saat harga minyak masih terbilang rendah, langkah-langkah persiapan harus dimulai. Memperdalam ilmu, mencari inovasi,
dan memperkuat diri agar nanti bisa lebih kompetitif saat bersaing kembali. Ketika harga migas naik dan mencapai harga
keeekonomiannya maka akan lebih siap karena SKK Migas, pemerintah, maupun Kontraktor KKS sudah menyiapkan diri.
68 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
SEMINAR “THE BUILDING OF FLOATING
PRODUCTION STORAGE AND OFFLOADING/FPSO”
10 MEI 2016
SKK Migas penuh gairah mendukung pembangunan sektor kelautan. Pasalnya, saat ini SKK Migas mengelola 620 kapal
operasional. Jumlah tersebut lebih dari kapal yang dioperasikan oleh Angkatan Laut dan kementerian lainnya. Hal tersebut
diungkapkan Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi saat membuka seminar “The Building of Floating Production Storage
and Offloading/FPSO” yang diselenggarakan Bremar Scifftechnik dan didukung SKK Migas di lantai 9 Plaza City, Jakarta,
10 Mei 2016.
SKK Migas kini mengoperasikan 80 kapal armada, 24 kapal fasilitas, dan unit kapal yang dimiliki oleh negara dengan dana
operasional per tahun mencapai US$820 juta. Tak adil apabila SKK Migas tidak ikut dalam memajukan gerak sektor galangan
kapal nusantara. Saat ini di Indonesia telah berdiri sejumlah galangan kapal kelas dunia. Rusia dan Norwegia juga mengorder
kapal dari Indonesia, maka para Kontraktor KKS tidak perlu mengorder kapal dari luar negeri dan mulai saat ini harus
membuat kapal di dalam negeri.
Direktur Bremar Schifftechnik, Henny Poerwanti berharap diselenggarakannya seminar tersebut merupakan bentuk upaya
untuk berbagi pengetahuan tentang FPSO. Selama ini masih kuat anggapan yang menyangkut kapal orientasinya selalu
impor. Acara tersebut diharapkan dapat memicu dan penggerak kemandirian serta kepercayaan diri bangsa untuk membuat
kapal sendiri yang berkualitas.
FPSO merupakan bangunan pengeboran dan penyimpanan minyak lepas pantai yang bersifat portable (dapat berpindah-
pindah). Untuk proses produk migas, FPSO bisa menjadi kapal fasilitas pemisah crude oil, air, dan gas. FPSO bisa menjadi
konversi dari kapal tanker minyak atau bisa menjadi kapal yang dibangun khusus untuk aplikasi tersebut. Menurutnya,
pembuatan FPSO sangat dipengaruhi anggaran, Capex (belanja modal), Opex (belanja operasi), estimasi biaya dan jangka
pengembalian modal, jadwal pengerjaan, tenggat waktu pembangunan, dan penyelesaian hingga lokasi pengerjaan.
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 69
RAPAT KOORDINASI PEMERIKSAAN 2016
14 APRIL 2016
SKK Migas senantiasa memastikan transparansi tata kelola kegiatan usaha hulu migas. Hal ini diharapkan dapat memberikan
keyakinan bagi seluruh pemangku kepentingan bahwa pengelolaan hulu migas telah memenuhi prinsip-prinsip good
governance (tata kelola yang baik) dan pengendalian biaya operasi yang optimal. Dalam rangka mewujudkan kedua hal di
atas, SKK Migas melakukan Rapat Koordinasi ("Rakor") Pemeriksaan 2016 dengan lembaga negara terkait, yakni Badan
Pemeriksa Keuangan ("BPK"), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kantor Pelayanan Pajak Minyak
dan Gas Bumi ("KPP Migas") DItjen Pajak ("DJP") Kementerian Keuangan, dan para perwakilan Kontraktor Kontrak Kerja
Sama ("Kontraktor KKS"). Rakor Pemeriksaan 2016 yang mengambil tema “Menjaga Akuntabilitas Pelaksanaan Kontrak Kerja
Sama” dilaksanakan pada 14 April 2016.
Pemeriksaan bukan semata-mata merupakan evaluasi atas catatan-catatan masa lalu, namun merupakan masukan bagi
perbaikan di masa mendatang. Oleh karena itu, koordinasi ini diharapkan melahirkan rekomendasi-rekomendasi hasil
pemeriksaan yang tidak saja bermanfaat dalam jangka pendek, namun juga jangka panjang. Tujuannya untuk menentukan
arah yang lebih baik, yaitu peningkatan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi. Koordinasi tersebut juga dimaksudkan sebagai
upaya untuk menjaga akuntabilitas. Menurutnya, akuntabilitas ini sangat penting bagi industri industri hulu migas demi
menjaga hak dan kewajiban, maupun aset-aset negara.
Kriteria Wajib Pajak ("WP") Kontraktor KKS yang diaudit oleh fungsional pemeriksa DJP, di antaranya sebagai berikut:
3 WP Kontraktor KKS (operator/partner) Menerapkan tarif treaty atas branch profit tax (BPT)
5 WP Kontraktor KKS (operator/partner) Ditetapkan dalam audit schedule pada Rakornas Tahunan
SKK Migas, DJP
70 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
Saat ini BPKP tengah mengaudit 13 Kontraktor KKS dan paling tidak membutuhkan waktu hingga lebih dari tiga tahun.
Beberapa sebab temuan pemeriksaan belum ditindaklanjuti yang belum selesai dan beberapa di antaranya karena masih
dalam proses menindaklanjuti atau karena sudah ada tindak lanjut tetapi belum dimutakhirkan antara BPKP dan Kontraktor KKS.
SKK Migas kembali memberikan penghargaan kepada Kontraktor KKS. Kali ini, penghargaan diberikan kepada 14 Kontraktor KKS
yang dinilai berkinerja tinggi selama 3 tahun terakhir. Penyerahan penghargaan diberikan Wakil Kepala SKK Migas, M.I Zikrullah,
didampingi Kepala Divisi Pengawasan Realisasi Komitmen Rencana Pengembangan, Nizar Mujahidin di Kantor SKK Migas,
Gedung City Plaza P9, pada 19 Mei 2016 lalu.
Dari hasil pengamatan tim SKK Migas, terdapat 14 Kontraktor KKS yang memilih untuk tetap melanjutkan komitmen
eksplorasi serta menjaga komitmen finansial untuk melakukan eksplorasi. Metode penilaian dinilai berdasarkan komitmen
pastinya. Kemudian apabila sudah memenuhi semua kompetensi dilakukan penilaian kategori advance (tingkat kemajuan).
Untuk melihat apakah Kontraktor KKS setelah komitmennya berhasil menemukan cadangan dari pengeboran eksplorasi,
cadangan teknikal atau sudah commercial discovery (penemuan yang bersifat komersial).
Pemberian penghargaan kepada 14 Kontraktor KKS, terdiri dari tiga kategori, yakni Kategori Hijau, upaya eksplorasi menuju
POD 2013-2016 yang cepat, efektif dan keberlanjutannya secara aktif 2013-2016, serta minimal sleeping area (lahan
tak terpakai); Kategori Biru, mengindi-kasikan kontraktor telah melaksanakan komitmen pasti, komitmen finansial, dan
komitmen-komitmen lainya; Kategori Upaya Eksplorasi Menuju Komersialisasi Wilayah Kerja, terdiri dari dua grup “A”
dan “B”. Grup A adalah upaya eksplorasi menuju POD 2013-2016 yang cepat dan efektif, sementara Grup B, keberlanjutan
eksplorasi secara aktif 2013 2016 dan minimal sleeping area.
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 71
DAFTAR 14 KONTRAKTOR KKS YANG MEMPEROLEH PENGHARGAAN
Grup B: Keberlanjutan eksplorasi secara aktif 2013- • Santos (Madura Offshore) Pte. Ltd.
2016 dan minimal sleeping area • Saka Energy
Pemberitaan dalam media, ada kalanya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Oleh sebab itu, SKK Migas
memberikan kesempatan kepada kalangan media massa untuk mengunjungi secara langsung lokasi wilayah kerja melalui
acara Media Gathering yang berlangsung pada 18-19 Juli 2016. Acara tersebut dihadiri tidak kurang dari 70 awak media
massa nasional maupun daerah.
Salah satu rangkaian acara Media Gathering adalah kunjungan ke lapangan Pertamina EP di Subang, Jawa Barat dan melihat
langsung industri migas di lapangan. Melalui kegiatan seperti ini diharapkan para awak media dapat lebih berempati dengan
proses bisnis sebuah industri sekaligus mengetahui kondisi sebenarnya di lapangan. Selain mengunjungi lapangan Pertamina
EP di Subang, peserta diajak mengunjungi Rumah Inspirasi yang digagas sebagai salah satu kegiatan Corporate Social
Responsibility ("CSR") Pertamina EP.
72 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA KKKS EKSPLOITASI ATAS
KINERJA PENGELOLAAN RANTAI SUPLAI TAHUN 2015
3 AGUSTUS 2016
SKK Migas mengapresiasi beberapa Kontraktor KKS Eksploitasi melalui acara ”Pemberian Penghargaan Kepada KKKS
Eksploitasi atas Kinerja Pengelolaan Rantai Suplai tahun 2015” pada 3 Agustus 2016 di Ruang Serbaguna SKK Migas,
Gedung City Plaza Lantai 9, Jakarta.
PHE ONWJ terpilih sebagai penerima penghargaan Grup 1 untuk kategori Kinerja Terbaik Pengelolaan Rantai Suplai (Supply
Chain Management) 2015. Penghargaan ini adalah penghargaan kelima yang berhasil diraih oleh PHE ONWJ secara
berturut-turut sejak pertama diadakan pemberian penghargaan pencapaian KPI tahun 2011. Wakil Kepala SKK Migas,
M.I. Zikrullah menyampaikan penghargaan tersebut dan juga menyerahkan piagam penghargaan kepada ketiga Kontraktor
KKS yang telah dinobatkan sebagai peraih Kinerja Terbaik Pengelolaan Rantai Suplai.
Penilaian penghargaan kepada Kontraktor KKS didasarkan pada beberapa unsur penilaian, bukan hanya aspek pengadaan
saja tetapi juga menyangkut kapasitas dan pengelolaan aset serta Kepabeanan. Kategori penghargaan masih mengadopsi
penghargaan serupa pada tahun lalu, yaitu kategori Pengadaan Kecil; Pengadaan Menengah; dan Pengadaan Besar.
Hal lain yang disampaikan adalah mengenai Centralized Integrated Vendor Database ("CIVD") atau sebuah sistem pengadaan
para vendor dalam industri hulu migas secara terintegrasi yang akan diberlakukan pada awal Januari tahun 2017. CIVD
akan menampung database vendor sehingga memudahkan pihak PSC dalam memilih vendor yang sesuai dengan wilayah
operasinya untuk memunculkan fair competition antar vendor.
Diversity energy (keragaman energi) yang banyak, seperti minyak, gas bumi, batubara hingga biomassa, yang merupakan
bahan dasar untuk petrokimia. Beberapa kendala di antaranya iklim fiskal dan regulasi yang kurang kondusif untuk investasi
menyebabkan masih belum terjaminnya pasar produk petrokimia dalam negeri. Selain itu faktor lainnya adalah tingkat
kematangan cadangan migas Indonesia yang sudah mature sehingga value produk petrokimia yang dihasilkan tidak dalam
level puncak.
Faktanya, pada tahun 2015 Indonesia mengimpor produk petrokimia untuk memenuhi 40%-60% permintaan dengan total
nilai US$1,2 miliar. Selain itu, Indonesia pun mengimpor 55%-65% permintaan terhadap bahan turunan downstream senilai
US$2,5 miliar. Hal ini sangat disayangkan mengingat Indonesia sebenarnya mampu untuk menghasilkan produk-produk
tersebut sendiri. Harga minyak dunia yang turun menjadi kesempatan besar untuk pasar petrokimia karena cost yang
dikeluarkan rendah karena bahannya merupakan daur ulang dari material lain, di saat permintaan sedang meningkat.
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 73
THE 8TH INDONESIA HR SUMMIT 2016
5-6 OKTOBER 2016
Kegiatan tahunan bertajuk INDONESIA HR SUMMIT kembali digelar di Bandung pada 5-6 Oktober 2016. Acara ini
merupakan forum tahunan resmi untuk para pimpinan dan praktisi sumber daya manusia ("SDM") sebagai bentuk kontribusi
dari komunitas SDM hulu migas Indonesia bagi para pengelola SDM Indonesia. Acara ini dihadiri lebih dari 400 orang
partisipan dari 78 perusahaan dari berbagai sektor industri di Indonesia.
Saat ini seluruh industri sedang berada di tengah situasi penuh tantangan. Kondisi ini meletakkan manajemen SDM nasional
dalam situasi “New Normal”, yakni suatu keadaan standar bisnis yang berbeda atau berubah, menggantikan standar-standar
yang berlaku sebagai acuan sebelumnya. Maka dari itu, dibutuhkan langkah-langkah kreatif dan inovatif terkait manajemen
SDM agar setiap pelaku industri dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut.
Sebagai tuan rumah penyelenggara, SKK Migas bersama PT Pertamina EP, Saka Energy Pangkah Ltd, Perhimpunan
Manajemen Sumberdaya Manusia ("PMSM") dan Multi Taruna Sejati ("MTS"), mengangkat tema yang sama dengan tema
Rapat Kerja Komunitas SDM Hulu Migas Nasional SKK Migas-Kontraktor KKS 2016 yaitu Creative HR Interventions in “New
Normal” Business Situation. Acara ini mengundang pembicara dari beberapa instansi dan perusahaan yang membawakan
best practices sharing dan lesson learned terkait transformasi organisasi dan kepemimpinan dari berbagai sektor industri di
Indonesia.
Sebagai bagian dari rangkaian acara INDONESIA HR SUMMIT 2016, sebelumnya diadakan Rapat Kerja ("Raker") Komunitas
SDM Hulu Migas Nasional SKK Migas-Kontraktor KKS 2016, pada 4 Oktober 2016. Raker yang dihadiri perwakilan institusi
dan praktisi SDM dari 47 Kontraktor KKS Eksplorasi dan Produksi ini dilaksanakan untuk mendiskusikan perkembangan
pengelolaan SDM di hulu migas serta strategi pengembangannya ke depan. Raker juga untuk merumuskan sejumlah
program kerja dan rencana aksi dalam rangka pengembangan SDM Indonesia.
74 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
WORKSHOP PERIZINAN/SERTIFIKASI WK MAHAKAM
13-14 OKTOBER 2016
Kontrak Total E&P Indonesie ("TEPI") dalam pengelolaan Blok Mahakam di Kalimantan Timur akan segera berakhir. Setelah
ditandatanganinya KKS antara SKK Migas dan Pertamina Hulu Mahakam ("PHM") pada 29 Desember 2015 lalu, maka PHM
resmi akan menjadi operator WK Mahakam, menggantikan TEPI. Dalam kerangka itu, SKK Migas menggelar Workshop
Perizinan/Sertifikasi dalam Rangka Persiapan Alih Kelola Wilayah Kerja Mahakam, Bandung, pada 13-14 Oktober 2016.
Kegiatan ini diikuti oleh beberapa kementerian dan lembaga terkait dengan perizinan alih kelola WK, di antaranya Kementerian
ESDM, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ("KLHK"), Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi
dan Informatika ("Kominfo"), Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan,
Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Ketenagakerjaan, Badan Koordinasi Penanaman Modal ("BKPM"), Kepolisian
Republik Indonesia ("Polri"), dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir.
Sebagai salah satu lapangan penghasil gas terbesar di Indonesia, produksi gas dari WK Mahakam mencapai 1.598,2
MMscfd sedangkan produksi minyak sebesar 53.533 bopd. Agar kontribusi produksi Mahakam tidak terganggu, pemerintah
mengharapkan kendala nonteknis saat pemindahan pengelolaan dapat diatasi, termasuk kendala perizinan. WK Mahakam
memiliki 71 jenis perizinan atau lebih dari 5.900 dokumen yang diterbitkan 13 kementerian dan lembaga yang terkait. Oleh
karena itu dibutuhkan sebuah “payung” untuk menjamin kepastian dalam proses peralihan seluruh perizinan dan sertifikasi
yang sudah berlaku (existing) tersebut. Menjadi narasumber pada workshop kali ini, Kepala Kelompok Kerja Formalitas
SKK Migas, Didik S Setyadi menyampaikan materi yang mengangkat tema “Analisa tentang Perizinan Kegiatan Usaha
Hulu Migas Terkait Alih Kelola”.
BKPM sebagai salah satu media pemerintah dengan investor, sudah memulai sistem perizinan terpadu satu pintu ("PTSP")
sejak diresmikan Presiden Joko Widodo Januari 2015 lalu. Sistem ini memudahkan investor dalam pengurusan izin yang
melibatkan beberapa lembaga. Berdasarkan strategi yang diberikan, BKPM diusulkan membawahi beberapa Unit Kelompok
Perizinan yang membagi seluruh perizinan menjadi tiga cluster (kelompok), yaitu Tata Ruang; Lingkungan, Keselamatan dan
Keamanan; serta Penggunaan Sumber Daya dan Infrastruktur Lainnya. Ketiga kelompok tersebut nantinya akan mengurus
perizinan langsung ke instansi terkait di pusat dan daerah.
Sesuai dengan substansinya, maka perizinan digabungkan sesuai dengan cluster masing-masing. Satu cluster cukup
satu izin dan dikoordinasikan melalui PTSP. Selanjutnya, tata waktu dan biaya proses perizinan juga akan ditentukan oleh
BKPM, sebagai pengelola PTSP. Dalam mengurus perizinan nantinya Kontraktor KKS Mahakam, yaitu PHM, hanya perlu
berkomunikasi dengan SKK Migas yang akan berkoordinasi dengan BKPM sampai keluarnya surat izin.
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 75
SECURITY SUMMIT 2016
16-18 NOVEMBER 2016
Upaya pencapaian target produksi tersebut tidak mudah karena pada kenyataannya, masih ada berbagai macam masalah
nonteknis yang menjadi kendala, salah satunya adalah sektor keamanan. Keamanan menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi pencapaian produksi hulu migas. Diperlukan koordinasi yang sinergitas antara pemerintah daerah, Kepolisian
Republik Indonesia ("Polri"), Tentara Nasional Indonesia ("TNI"), media dan masyarakat untuk menciptakan keamanan dalam
pelaksanaan kegiatan hulu migas.
SKK Migas terus berkomitmen mengupayakan koordinasi dengan segenap stakeholders (para pemangku kepentingan)
pengamanan. Untuk itu digelar kegiatan Security Summit 2016 yang mengambil tema “Optimalisasi Peran dan Sinergitas
Stakeholder dalam Pengamanan Objek Vital Nasional Guna Mewujudkan Kesinambungan Operasi Hulu Migas Serta Industri
Lainnya”.
Security Summit 2016 terbagi dalam beberapa sesi, antara lain plenary session, breakout session, workshop dan exihibition.
Kegiatan ini pun menghadirkan beberapa narasumber dari berbagai institusi seperti Ditjen Migas, Ditjen Perhubungan Laut,
TNI, beberapa Kontraktor KKS dan media.
Berdasarkan data SKK Migas, hingga Oktober 2016 tercatat terjadi 893 kasus gangguan keamanan yang meliputi pencurian
peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan, penghentian operasi, demonstrasi, pengrusakan material, dan lain-lain. Jumlah
ini turun signifikan dibanding periode 2015 yang terjadi 1.720 kasus. Meski turun, banyaknya gangguan keamanan yang
terstruktur dan konvensional pada tingkat lokal dan nasional telah mengakibatkan tertundanya berbagai kegiatan inti kegiatan
hulu migas. Contohnya, survei, pengeboran, pengembangan lapangan baru, atau bahkan hasil produksi melalui pipa dicuri
oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Beberapa upaya yang dilakukan SKK Migas dan Kontraktor KKS untuk mengantisipasi gangguan keamanan yang masih
banyak terjadi antara lain penerapan sistem manajemen pengamanan, kerja sama dengan Polri dan TNI, kerja sama dengan
media, aplikasi teknologi pengamanan dan kerja sama dengan masyarakat sekitar. Semua upaya ini, akan maksimal dengan
adanya komunikasi dan koordinasi antara seluruh pihak yang terkait. Dengan peningkatan keamanan nasional, khususnya di
daerah operasi migas, diharapkan iklim investasi di dalam negeri akan meningkat.
76 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
PENERIMAAN PENGHARGAAN
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 77
KEGIATAN PERWAKILAN
78 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
SOSIALISASI GOOD GOVERNANCE
DALAM INDUSTRI HULU MIGAS
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 79
E.
KERJA SAMA
DENGAN
LEMBAGA LAIN
Dalam upaya menciptaan keamanan di wilayah kerja operasi hulu migas, SKK Migas melakukan penandatanganan Perjanjian
Kerja Sama dengan Kepolisian Daerah ("Polda") Sulawesi Tengah ("Sulteng") di Palu, 12 Januari 2016.
Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh Sekretaris SKK Migas, Budi Agustyono dan Kepala Polda Sulteng, Brigadir
Jenderal Polisi Idham Azis. Perjanjian tersebut mencakup penyelenggaraan pengamanan dan penegakan hukum pada
kegiatan usaha hulu migas di WK operasi Joint Operating Body ("JOB)" Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi. Objek vital
nasional wajib mendapatkan pengamanan secara penuh guna memastikan agar gangguan keamanan tidak memberikan efek
negatif terhadap produksi migas yang dapat berakibat terganggunya pendapatan negara.
SKK Migas bergerak mengajak para pemangku kepentingan supaya bekerja sama memberikan kontribusi sesuai peran dan
fungsi masing-masing dalam rangka pencapaian produksi migas nasional. Harapannya kerja sama tersebut tidak hanya
pemerintah yang diuntungkan, akan tetapi masyarakat sekitar juga mendapatkan manfaatnya.
80 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
SKK MIGAS DENGAN ITS
SKK Migas dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember ("ITS") Surabaya menjalin kerjasama untuk melakukan pemerataan aliran
listrik di Papua pada 2020. Penandatanganan Memorandum of Understanding ("MoU"), dilakukan oleh Kepala SKK Migas,
Amien Sunaryadi dan Rektor ITS Joni Hermana di Kampus ITS, Surabaya, Jawa Timur, 4 Febuari 2016.
Proses pemerataan listrik ke Papua masih terkendala masalah distribusi LNG. LNG merupakan sumber pembangkit listrik
yang akan menerangi wilayah Pulau Cenderawasih. SKK Migas perlu menuntaskan masalah distribusi LNG. Kerjasama antara
SKK Migas dan ITS untuk mengkaji metode yang paling efektif untuk pengiriman LNG. Konsep distribusi yang harus dipikirkan
ITS meliputi sarana infrastruktur dan transportasi.
Kerjasama SKK Migas dengan ITS memang sudah terbentuk sejak tahun 2003, akan tetapi penandatanganan MoU tersebut
dinilai menjadi langkah yang sangat strategis. ITS diharapkan dapat memberikan bantuan untuk universitas-universitas yang
berada di Indonesia Timur yang sedang berkembang dan membutuhkan pendampingan. Bidang studi yang dilibatkan dalan
penyusunan konsep melibatkan berbagai jurusan di ITS. Di antaranya Teknik Industri untuk masalah pengiriman logistik, Teknik
Kimia, Teknik Fisika, dan keilmuan di bawah Fakultas Teknologi Kelautan.
Dengan terjalinnya kerja sama antara SKK Migas dengan ITS, harapannya segala pembangunan di Fakfak dan daerah lain di
Papua bisa berjalan lancar. Terlebih, Papua memiliki potensi alam dan pariwisata yang melimpah, sehingga pengaliran listrik di
Papua harus segera dilakukan.
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 81
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING KERJA SAMA STUDI
UNIVERSITAS ABERDEEN DAN UNIVERSITAS GAJAH MADA
Dalam rangka mendukung kerja sama antara dua universitas yang memiliki keahlian di bidang tata kelola hulu migas
SKK Migas mendukung penandatanganan MoU mengenai joint study/studi bersama antara Universitas Aberdeen, Inggris,
diwakili Emre Usenmez yang menjabat sebagai Dean for Internalization dan Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni,
Universitas Gajah Mada ("UGM"), Paripurna Sugarda. Penandatangan MoU yang disaksikan Wakil Kepala SKK Migas,
M.I Zikrullah ini dilakukan di Kantor SKK Migas, Jakarta pada 22 November 2016.
Kerja sama ini dibuat untuk mengkaji dan mempersiapkan strategi-strategi baru mengenai kebijakan dan perundang-
undangan yang mengatur tata kelola migas yang diharapkan dapat menjadi referensi baru bagi pemerintah Indonesia
untuk mendorong kembali industri hulu migas. Universitas Aberdeen merupakan partner yang tepat karena terbukti sudah
berpengalaman mengkaji tata kelola migas, hingga menjadi salah satu referensi pemerintah Inggris dalam pengambilan
kebijakan migas.
82 UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
NOTA KESEPAHAMAN TENTANG PELAYANAN
TRANSAKSI NILAI TUKAR TERHADAP
PERJANJIAN KERJA DI KONTRAKTOR KKS
Sejak akhir tahun 2008, SKK Migas telah mewajibkan seluruh transaksi pengadaan barang dan jasa di industri hulu migas
melalui perbankan nasional. Nilai komitmen tahunan transaksi pembayaran melalui Bank BUMN/BUMD terus meningkat.
Semenjak itu, SKK Migas terus membangun sinergitas dengan bank-bank nasional. Langkah ini sudah dari dulu disadari
dalam kerangka ikut mendorong perekonomian nasional melalui jalur perbankan sekaligus penguatan kapasitas nasional.
Kali ini komitmen bersama perbankan nasional kembali dibangun. Terutama dalam melakukan efisiensi biaya operasi hulu
migas, melalui perlindungan dari peningkatan biaya operasi hulu migas akibat nilai tukar uang.
Selisih nilai tukar uang yang berdampak pada biaya kegiatan operasi sektor hulu migas, akibat fluktuasi nilai mata uang dolar,
SKK Migas melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan tiga bank milik Badan Usaha Milik Negara ("BUMN"),
yakni Bank Negara Indonesia ("BNI"), Bank Rakyat Indonesia ("BRI"), dan Bank Mandiri guna menyediakan layanan transaksi
nilai tukar terhadap kontrak pembayaran antara perusahaan migas dan vendor.
Nota kesepahaman ditandatangani oleh Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi; Direktur Utama ("Dirut") Bank BNI, Ahmad Baequni;
Dirut Bank BRI, Asmawi Syam; serta Wakil Dirut Bank Mandiri, Sulaiman A. Arianto yang dilaksanakan di kantor SKK Migas,
Jakarta pada 24 Maret 2016. Tujuan penandatanganan kesepahaman ini untuk meminimalisasi dampak peningkatan biaya
operasional usaha hulu migas yang khususnya disebabkan oleh biaya konversi dari US dolar ke rupiah dan sebaliknya. Pada
tahun 2015, Bank Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Nomor 17/3/PBI/2015 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah
di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Melalui surat yang diterbitkan pada 23 Februari 2016 lalu, Bank Indonesia
telah menyetujui pengecualian terhadap transaksi barang dan jasa dalam kegiatan hulu migas. Untuk kontrak kerja antara
perusahaan migas dan vendor dalam negeri tetap diperbolehkan menggunakan mata uang asing, namun pembayarannya
harus menggunakan mata uang rupiah.
SKK Migas menggandeng Bank BUMN untuk berperan aktif dan bekerja sama agar dapat membantu menekan potensi biaya
konversi valuta asing dari dolar AS ke rupiah dan sebaliknya untuk transaksi yang dilakukan tersebut. Ketentuan membuat
lindung nilai tukar sejalan juga dengan Peraturan BI nomor 16 Tahun 2014, dan dapat memberikan kontribusi positif bagi
perekonomian Indonesia.
SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016 | UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI DAN CADANGAN 83
84 PROYEK-PROYEK UTAMA | SKK MIGAS LAPORAN TAHUNAN 2016
BAB III
PROYEK
PROYEK
UTAMA
DONGGI SENORO
SENORO:
Telah Onstream Q2-2015
Produksi: 310 MMscfd ; 6.000 bopd
JAMBU AYE UTARA
JANGKRIK DONGGI:
Tahap Persiapan Tender Telah Onstream April 2016
FEED Tahap Konstruksi
Produksi: 60 MMscfd, 400 bopd
Produksi (Q2-2020): Produksi (Q3-2017):
450 MMscfd, 200 bopd MATINDOK:
110 MMscfd
Tahap Konstruksi
Produksi:
65 MMscfd (Q2-2017),
800 bopd
IDD
BANGKA:
Telah Onstream
115 MMscfd, 4.000 bopd (Agt-
2016)
ANDE ANDE LUMUT GENDALO-GEHEM:
Tahap Tender EPC Tahap Revisi POD-1
Produksi (Q1-2021): Produksi Gendalo Hub: 700
25.000 bopd MMscfd, 20.000 bopd (Q4-2022)* TANGGUH TRAIN-3
Produksi Gehem Hub:
Tahap Konstruksi
420 MMscfd,
(persiapan EPC)
27.000 bopd
Produksi (Q2-2020):
(Q2-2023)*
3,8 MTPA
(700 MMscfd),
3.200 bopd
PONDOK
MAKMUR
Telah onstream
Mei 2016
Produksi (Q2-2016):
4.000 bopd;
42 MMscfd
ABADI
JIMBARAN
TIUNG BIRU Tahap Revisi POD-1
BANYU URIP Produksi (Q3-2027)*
• Tahap Tender EPC BUKIT TUA & Kapasitas (TBD)*
Telah onstream (Train-A • Pembahasan
onstream Des 2015, Telah onstream
Harga Gas (First Oil Mei 2015,
Train-B/full onstream Jan Produksi (Q4-2019):
2016, Sistem Injeksi gas: First gas Mar 2016)
330 MMscfd Produksi:
Mei 2016)
Produksi: 20.000 bopd;
185.000 bopd 70 MMscfd
WASAMBO
Tahap Konstruksi
Produksi (Q4-2017):
MADURA BD MDA dan MBH 80 MMscfd
Tahap Konstruksi
Tahap Konstruksi
Produksi (Q1-2019):
Produksi (Q1-2017):
175 MMscfd
110 MMscfd,
6.600 bopd
Dari berbagai tahapan proyek yang terlaksana dalam tahun 2016, sebanyak 8 proyek dijadwalkan onstream pada tahun 2016,
22 proyek akan onstream pada tahun 2017, 11 proyek akan onstream pada tahun 2018, 18 proyek akan onstream pada
tahun 2019, 5 proyek akan onstream pada tahun 2020, 3 proyek akan onstream pada tahun 2021, 1 proyek akan onstream
pada tahun 2022, 1 proyek akan onstream pada tahun 2023, serta 1 proyek akan onstream pada tahun 2027.
350
310
300
246
250
214
194
200
154
MBOEPD
150
125
86 86
100
75
53 42
50 36
24 26
18
4 - - 0
-
Ande-Ande
Banyu Urip Ario Damar PHE 48, PHE 7 Kinanti KLD IDD Gendalo IDD Gehem Abadi
Lumut
Pondok Asap, Merah,
PHE 12, CPP2 MDA-MBH PHE 29 JAU
Makmur Kido
Bison, Iguana,
Donggi Matindok Gajah Puteri
KABUPATEN
BLORA
KABUPATEN
JAWA TENGAH TUBAN
BLORA
GIANTI KANDANGAN
KALISARI CEPU
GANDONG SUKOWATI
KEDUNG
BANYU URIP KERIS
PILANG CENDANA
NAMPAK
KEDUNG
LUSI KEDUNG
DISCOVERIES RANDU TUBAN
BLATUNG JAMBARAN
Oil & Gas ALAS TUA
TIUNG BIRU EAST
ALAS TUA
Oil WEST
KABUPATEN
Gas BOJONEGORO
Lead
Prospect
Sesuai dengan hasil studi front end engineering design ("FEED") dan optimasi ukuran diameter pipa untuk pengembangan
Lapangan JTB, diperkirakan dapat menghasilkan produksi rata-rata sebesar 315 juta kaki kubik per hari ("MMscfd") selama
14,8 tahun tanpa kompresor. Untuk dapat mempertahankan produksi puncak selama 16 tahun, diperlukan kompresor
setelah 14 tahun fasilitas tersebut beroperasi.
350
300
PSC Lease
Expiration
250
JAMBARAN - TIUNG BIRU
MMSCFD (ANNUAL AVE)
200
100
CO2 VENT
50
-
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
2028
2029
2030
2031
2032
2033
2034
2035
2036
2037
2038
2039
2040
2041
2042
Lingkup Proyek JTB adalah: Pelaksanaan lingkup proyek tersebut di atas dibagi menjadi
1. Pembuatan 2 buah wellpad (di JTB Central dan JTB East) dua paket pekerjaan yaitu :
dan access road berikut fasilitas-fasilitas pendukung 1. Kontrak procurement-construction ("PC") untuk early
lainnya untuk keperluan pengeboran; civil work ("ECW") dengan lingkup pekerjaan pembuatan
2. Pemasangan jalur pipa produksi dari Sumur Central wellpad, access road, dan fasilitas pendukung kegiatan
Jambaran (18”) dan East Jambaran (20”) ke gas pengeboran mulai Januari 2016 dan diharapkan selesai
processing facility ("GPF"). Pemasangan sales gas pada Mei 2017. Namun sampai dengan Desember 2016,
pipeline (20”) dari GPF ke pipa PT Pertamina Gas baru mencapai 28,49% atau terlambat dari rencana.
("Pertagas") (open sales source P/L) dan fasilitas produksi Permasalahan utama keterlambatan adalah isu
pendukungnya; pembebasan lahan, ketidakcocokan spesifikasi material
3. Pembuatan GPF dengan kapasitas 330 MMscfd, berikut tanah/timbun, dan kurangnya tenaga kerja indirect serta
fasilitas pendukungnya. produktivitas kerja yang sangat rendah.
2. Kontrak engineering, procurement, construction, and
Pengembangan gas Lapangan Unitisasi JTB mengalami installation ("EPCI") untuk GPF dengan lingkup pekerjaan
kendala keterlambatan, semula perkiraan onstream kuartal IV pemasangan jalur pipa dan pembangunan GPF kapasitas
2019 mundur menjadi kuartal IV 2020 sehubungan dengan: 330 MMscfd berikut fasilitas pendukungnya. Status
1. Tingginya biaya investasi yang berdampak pada harga pada Desember 2016, telah selesai proses pengadaan
gas; kontrak GPF dan sedang menunggu contract award
2. Belum ada kesepakatan final dengan pembeli terkait harga recommendation dari SKK Migas.
gas;
3. Final investment decision ("FID") menunggu perjanjian jual
beli gas ("PJBG") selesai.
Setelah pelaksanaan FEED tahun 2014 dan mengacu penawaran lelang EPCI terjadi kenaikan biaya investasi, pemerintah
memutuskan untuk mengembangkan Lapangan Bangka saja, sementara pengembangan empat lapangan lainnya dilakukan
setelah dilakukan revisi pengembangan lapangan pertama ("POD-1") IDD.
Lapangan Bangka dikembangkan dengan pengeboran dua sumur produksi (Sumur Bangka-6 dan Bangka-7), modifikasi
existing fasilitas West Seno, subsea completion, dan tie-in ke fasilitas West Seno. Komplesi Sumur Bangka-6 dan Bangka-7
selesai dilakukan pada akhir Juli 2016, dan modifikasi existing fasilitas West Seno selesai dilakukan pada pertengahan
Agustus 2016.
SKK Migas mengembalikan usulan revisi POD-1 IDD pada bulan April 2016, dengan penjelasan bahwa investment credit
dengan nilai signifikan tersebut tidak terdapat dalam Kontrak Kerja Sama ("KKS"). Selain itu, Chevron diminta melakukan
kajian terkait permohonan insentif lain dalam usulan revisi POD-1 IDD demi terlaksananya proyek untuk dapat memberikan
manfaat yang optimal (win-win solution) bagi pemerintah dan Kontraktor KKS.
Pada Oktober 2016, Chevron tetap berkomitmen terhadap pelaksanaan pengembangan Proyek IDD dengan mencari
cara untuk mengurangi biaya investasi yang dibutuhkan demi memperkuat daya saing proyek termasuk kemungkinan
mensinergikan dengan proyek yang dioperasikan oleh operator lain di lokasi yang berdekatan dengan Proyek IDD. Chevron
juga menyampaikan kebutuhan akan perpanjangan KKS (WK Rapak, WK Ganal, dan WK Makassar Strait) serta kebutuhan
akan insentif atau perbaikan ketentuan fiskal.
2016
Q1 Q2 Q3 Q4
GENDALO-GEHEM PROJECT
Phase 1
Confidentiality Agreement
Pre-POD Discussion
POD Submission
ACTUAL
Selanjutnya SKK Migas menyetujui usulan Chevron untuk melaksanakan IDD Integrated Development Hub concept evaluation
pada tahun 2017 yang bertujuan:
1. Melakukan evaluasi teknis dan nonteknis untuk mendukung pengembangan konsep-konsep alternatif lapangan-lapangan
di Gendalo Hub, di antaranya alternatif tie-in Lapangan Gendalo Hub ke fasilitas produksi Jangkrik FPU serta alternatif
penggunaan fasilitas produksi lain di lokasi terdekat yang dikembangkan oleh Kontraktor KKS lain;
2. Memilih konsep yang paling optimum dan menyampaikan pre-revisi POD-1 IDD;
3. Menyusun dokumen yang diperlukan untuk eksekusi FEED;
4. Konsep pengembangan lapangan di Gehem Hub tetap sama seperti semula.
Pekerjaan diharapkan dimulai pada Januari 2017 dan hasilnya akan digunakan sebagai dasar pengajuan revisi POD-1 IDD.
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
JAN 2017
MID OF 2018
FORECAST
Pada 23 April 2015, Inpex mengajukan usulan revisi POD-1 dengan skenario FLNG 7,5 MMtpa yang didukung oleh sertifikasi
cadangan oleh Lembaga Minyak dan Gas Bumi ("LEMIGAS") yang menyatakan bahwa ada tambahan cadangan gas
Lapangan Masela yang cukup signifikan menjadi 10,37 Tcf yang berasal dari 90% P1 dan dapat memenuhi kebutuhan untuk
skenario FLNG 7,5 MMtpa dengan produksi 1.200 MMscfd gas hingga tahun 2048.
SKK Migas mengevaluasi lebih lanjut pemilihan teknologi pengolahan LNG yang diusulkan Inpex, termasuk membentuk
Tim Studi Teknologi LNG yang bertugas mengevaluasi teknologi pengolahan LNG untuk pengembangan Lapangan Abadi.
Langkah selanjutnya, SKK Migas telah mengirimkan surat rekomendasi persetujuan revisi POD-1 Lapangan Abadi kepada
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ("ESDM") pada 10 September 2015.
Pada tahun 2016 ini juga, pembangunan Kilang Onshore Tangguh Train-3 mendapat kepastian pendanaan dari lender
dengan skema trustee borrowing scheme ("TBS").
Dukungan terhadap BP dalam memastikan keputusan sedang terpuruk. Adapun rencana nilai investasi untuk
investasi/FID adalah dengan disetujuinya Authorization for seluruh lingkup pekerjaan pembangunan LNG Tangguh
Expenditure ("AFE") untuk pekerjaan pembangunan Kilang Train-3 sebesar US$12 miliar.
LNG Onshore Tangguh Train-3 dan AFE untuk pekerjaan
pembangunan dua anjungan lepas pantai (WDA dan ROA Setelah BP menetapkan keputusan FID, dilanjutkan dengan
offshore facility) termasuk jalur pipa gas ke darat. penetapan pemenang tender pelaksana EPC dan EPCI.
Kontraktor yang ditetapkan sebagai pelaksana kegiatan EPC
Tanggal 1 Juli 2016 menjadi hari yang bersejarah bagi dan EPCI adalah Konsorsium Chiyoda, Saipem, Tripatra,
Indonesia, karena pada hari tersebut BP memutuskan untuk dan Suluh Adi ("CSTS") untuk pekerjaan EPC Kilang LNG
tetap melakukan investasi di Indonesia dengan membangun Onshore Tangguh Train-3, dan Saipem untuk pekerjaan
Tangguh Train-3 walaupun kondisi harga minyak dunia EPCI offshore facilitty.
Pengembangan gas Lapangan Jangkrik ("JKK") diawali dengan penemuan cadangan gas pada tahun 2009 dan 2010.
Sedangkan pengembangan Jangkrik North East (“JNE”) dimulai sejak penemuan cadangan gas pada tahun 2011.
Rencana POD-1 untuk Lapangan JKK telah disetujui pada November 2011 dengan kumulatif cadangan gas 913 miliar
standar kaki kubik ("Bscf"), plateau selama 5 tahun 9 bulan. POD-2 Lapangan JNE telah memperoleh persetujuan pada
Januari 2013 dengan kumulatif cadangan gas 417,5 Bscf. Pengembangan kedua lapangan tersebut diprediksi dapat
menghasilkan produksi gas total sebesar 450 MMscfd dengan rincian 300 MMscfd dari Lapangan JKK dan 150 MMscfd
dari Lapangan JNE.
Pengembangan Lapangan JKK dan JNE dilakukan secara terintegrasi dalam sebuah proyek yang dinamakan Jangkrik
Complex Project (Proyek Kompleks Jangkrik).
Sedangkan produksi kondensat dari Kompleks Jangkrik akan dikirimkan ke Tangki Senipah dengan memanfaatkan Pipa
Kondensat 12” Handil-Senipah melalui skema facility sharing dengan Total E&P Indonesie.
Dalam pelaksanaannya, proyek Kompleks Jangkrik mencakup tiga pekerjaan utama untuk fasilitas produksi yang terdiri dari:
a. EPCI 1 - FPU dengan kapasitas terpasang 450 MMscfd gas;
b. EPCI 2 - Risers and Flowlines Installation (“RFI”) termasuk onshore pipeline dan ORF;
c. EP3 - Subsea Production System (“SPS”);
d. Paket untuk mendukung kegiatan pengeboran dan komplesi sumur-sumur pengembangan.
POMA
EKS
offshore onshore
condensates 4"
FPU ORF
24" gas
42"
12"
SAPI
RFI CHEVRON
gas 24" & condensates 4" export
SENIPAH
TOTAL E&P INDONESIE
SPS
Pilocene Wells
JKK JKK NE
MAIN DESIGN
Umur design: 20 tahun
3 sumur
2016
1Q 2Q
JADWAL UTAMA
1 2 3 4 5 6
Komersial
X-Tree #6 X-Tree 8
Delivery Delivery
Kontrak SPS-EP3
X-Tree 7 X-Tree 9
Delivery Delivery
Kegiatan Pengeboran
Pengeboran JKK C1 JKK C3 JNE 7
Ready Ready Ready
Kegiatan Completion
2017
3Q 4Q 1Q 2Q 3Q
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9
FPU Re-Flaging to
Indonesia Flag
LNG SPA
Hull Karimun
Onshore Commissioning Completed
ITM Comm. start
DW rigid PL & MWA Umbilical & Riser Flowline Leaktest Ready for
Installation complete Installation start complete Commisioning
HIPPS Mechanical
Installation completion
PERTAMINA EP
JOB PMTS
PERTAMINA EP
PPGM
POD area Matindok (Lapangan Gas Donggi, Matindok, Maleoraja, dan Minahaki) untuk pasokan gas ke kilang LNG disetujui
SKK Migas (d.h. BPMIGAS) pada 24 Desember 2008. Dengan adanya penambahan cadangan Lapangan Matindok menjadi
sebesar 852,75 Bcf dan produksi gas dari area Matindok sebesar 105 MMscfd, SKK Migas menyetujui perubahan tersebut
dalam revisi POD-1 tanggal 30 Maret 2011.
Dari skema di atas, dapat digambarkan tujuan dari pengembangan lapangan ini adalah memonetisasi gas dari area Matindok
sebesar 105 MMscfd (net) dengan alokasi sales gas sebagai berikut :
a. Sebagai penyedia gas sebesar 85 MMscfd bersama-sama dengan gas dari area Senoro-Joint Operating Body Pertamina-
Medco E&P Tomori Sulawesi ("JOB PMTS") sejumlah 250 MMscfd ke Kilang LNG PT. Donggi-Senoro LNG ("DSLNG")
(pihak pembeli);
b. Sebagai penyedia gas sebesar 20 MMscfd bersama-sama dengan gas dari area Senoro-JOB PMTS sejumlah
5 MMscfd ke PLN (calon pembeli).
Untuk tujuan tersebut di atas, saat ini dibangun fasilitas produksi di area Matindok dengan pembagian berdasarkan wilayah
sebagai berikut:
a. Fasilitas produksi Lapangan Donggi ("CPP Donggi") dengan kapasitas desain 60 MMscfd untuk memproses gas dari
Lapangan Donggi dan Minahaki;
b. Fasilitas produksi Lapangan Matindok ("CPP Matindok") dengan kapasitas desain 65 MMscfd untuk memproses gas dari
Lapangan Matindok dan Maleoraja.
Produksi puncak dari Lapangan Matindok dapat mencapai sebesar ±123 MMscfd selama 12 tahun, setelah itu produksi
akan terus menurun hingga mencapai tekanan abandonment setelah 20 tahun produksi. Produksi kondensat akan dimulai
bersamaan dengan produksi gas dan akan mencapai puncak sebesar ±685 bpd kondensat.
Produksi gas dari area Matindok bergabung dengan gas dari area Senoro pada tie-in point 1 ("TIP-1") dan tie-in point 2 ("TIP-2").
Kondensat yang dihasilkan dari kedua fasilitas produksi akan dialirkan menuju fasilitas produksi Lapangan Senoro-JOB PMTS.
PROYEK PENGEMBANGAN
GAS MATINDOK
-
335 MMscfd
Senoro &
Cendanapura Wells
Proyek Pengembangan Gas Donggi dan Matindok ("PPGM") merupakan proyek yang penting bagi industri migas di Indonesia
dan nantinya akan berperan penting dalam mempertahankan dan memperkuat posisi Indonesia sebagai negara pengekspor
LNG terbesar di dunia. Pembangunan PPGM diyakini akan meningkatkan kontribusi sektor migas dalam menyumbangkan
devisa bagi negara dan substitusi BBM dalam negeri.
PROYEK PENGEMBANGAN
GAS DONGGI
PROYEK MADURA BD
Lapangan Madura BD termasuk dalam WK Madura Strait yang terletak di Selat Madura, berjarak sekitar 50 km dari
Kabupaten Pasuruan dengan kedalaman laut sekitar 55 m.
Merujuk pada revisi POD-1 Lapangan Madura BD yang ditandatangani pada Juli 2008, pengembangan Lapangan Madura BD
diharapkan dapat menambah pasokan gas ke Jawa Timur sekitar 442 Bcf dan 18,7 juta barel ("MMbbls") kondensat dengan
laju alir plateau sebesar 100 MMscfd. Gas dari lapangan ini akan dimanfaatkan oleh PGN, Inti Alasindo, dan Parna Raya.
SAMPANG
FPSO
Progress: 97,04%
Sail away: Dec 20, 2016
Arrive at site: Dec 27, 2016
Estimasi Performance Test Finish:
Feb 14, 2017
SURABAYA
JAVA SEA Jacket & Topside
Completed installed Oct 31, 2015
Drilling Completed
Nov 14, 2016
Thermal LP/Acid
Oxidizer HP Gas
Incinerator Flare Flare
WELLHEAD
PLATFORM
GAS Flexible
DEHYDRATION DEW POINT
Infield SWEETENING Riser
UNIT CONTROL UNIT
Flowline UNIT
HP Separator
D-1501
SULFUR
CONDENSATE OTHER TANKS STORAGE
TANKS IN HULL IN HULL ON HULL
BUYERS
SHUTTLE SULFUR
TANKER BARGE
Seluruh fasilitas produksi diperkirakan akan selesai pada Februari 2017, sedangkan rencana onstream masih menunggu
kesiapan pemasangan pipeline dari GMS ke fasilitas pembeli yang dibangun oleh pihak pembeli gas.
GMS
Lapangan MDA-MBH termasuk dalam WK Madura Strait yang terletak di lepas pantai Selat Madura, berjarak sekitar 200 km di
sebelah timur Surabaya, dan sekitar 75 km sebelah tenggara Pulau Madura, dengan kedalaman laut sekitar 100 m. Merujuk
pada POD Lapangan MDA-MBH yang ditandatangani pada Januari 2013, pengembangan Lapangan MDA-MBH diharapkan
dapat menambah pasokan gas ke Jawa Timur sekitar 380 Bcf, dengan laju alir puncak sebesar 120 MMscfd, dengan pembeli
gas antara lain PT. Petrokimia Gresik, PLN, dan Pertagas.
FPU
Floating Production Unit
175 MMSCFD capacity MBH
3-leg wellhead platform
P
28" existing EJG 80m water depth
±3
,6 k
m-
14"
pipe
line
±2
8k MDA
m- 4-leg wellhead platform
20"
pipe 100m water depth
line
MADURA STRAIT
Skenario produksi direncanakan dengan mengalirkan gas dari WHP MDA-MBH yang berjarak sekitar 28 km ke FPU melalui
flexible riser antara WHP MBH dan FPU. Gas yang telah diproses di FPU kemudian dialirkan melalui subsea pipeline yang
dihubungkan melalui proses subsea hot tap ke pipa bawah laut 28” East Java gas pipeline ("EJGP") milik Pertamina untuk
kemudian disalurkan ke pembeli gas di Jawa Timur.
TERKAIT SKEMA KOMERSIALISASI ELECTION IN KIND, TELAH DITERBITKAN SURAT NOTIFIKASI ELECTION
IN KIND UNTUK TAHUN 2016 YAITU:
1 PetroChina International Jabung Ltd. Minyak Mentah Geragai, Minyak Mentah Makmur,
Kondensat Geragai dan Kondensat Makmur
5 Chevron Indonesia Co. Minyak Mentah Attaka, Sepinggan Yakin Mix, BRC,
dan Kondensat Sapi
10 JOB Talisman Jambi Merang Kondensat Jambi Merang dan Grissik Mix
24 PT Medco E&P Indonesia Minyak Mentah Kaji, Tabuhan, dan Tanjung Laban
33 JOB Pertamina – PetroChina East Java Minyak Mentah Mudi dan Sukowati
34 PT Pertamina Hulu Energi ONWJ Ltd. Minyak Mentah Cinta (NWC), Minyak Mentah
Arjuna, dan Kondensat Kresna
1. Kewenangan dan kewajiban Kontraktor KKS yang diberikan oleh SKK Migas untuk memasarkan minyak
mentah dan/atau kondensat bagian negara;
2. Mekanisme penyelesaian entitlement antara Kontraktor KKS dan SKK Migas;
3. Harga minyak mentah dan/atau kondensat bagian negara;
4. Mekanisme penagihan, mekanisme pembayaran, jaminan pembayaran, dan biaya-biaya yang timbul;
5. Denda apabila terjadi keterlambatan pembayaran.
Formula harga minyak mentah dan kondensat indonesia/Indonesian Crude Price ("ICP") mengalami
perubahan sebagai berikut:
FORMULA ICP UNTUK PERIODE JULI 2015 SAMPAI DENGAN JUNI 2016:
Formula ICP = 50% RIM + 50% Platts
(Ref. Keputusan Menteri ESDM nomor 3491.K/12/MEM/2015)
FORMULA ICP UNTUK PERIODE JULI 2016 SAMPAI DENGAN JUNI 2017:
Formula ICP = Dated Brent + Alpha
(Ref. Keputusan Menteri ESDM nomor 6171.K/12/MEM/2016)
Untuk ICP sementara telah ditetapkan sepuluh formula ICP individual, baik untuk minyak mentah/kondensat
yang baru diproduksikan maupun penyesuaian formula individual ICP untuk minyak mentah/kondensat yang
sudah berproduksi (existing), yaitu :
Juga terdapat minyak mentah dan kondensat yang akan dievaluasi ICP sementara yang diusulkan official yaitu:
1. Minyak Mentah Oseil, Citic Seram Limited;
2. Minyak Mentah Oyong, Santos Sampang Pty. Limited;
3. Kondensat Sengkang, Energy Equity Epic (Sengkang) Pty. Ltd.;
4. Minyak Mentah Banyu Urip, ExxonMobil Cepu Limited;
5. Kondensat Kresna, PT Pertamina Hulu Energi ONWJ.
Rincian data lifting bulanan dapat dilihat pada grafik sebagai berikut:
1.000
900
800
700
600
MBOPD
500
400
300
200
100
0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES
Domestik Bagian KKKS 173,4 234,0 240,2 217,4 165,2 126,5 141,2 152,4 161,7 116,9 107,4 206,7
Domestik Bagian Negara 296,9 190,7 209,2 228,7 298,8 289,1 356,7 308,1 322,4 472,7 438,4 374,7
Ekspor Bagian KKKS 240,9 347,0 473,2 348,2 360,3 461,9 303,0 396,8 335,9 229,6 285,9 329,3
Ekspor Bagian Negara 0,0 0,0 0,8 0,1 0,0 0,0 0,9 0,0 0,0 0,0 1,2 2,7
Pemanfaatan minyak mentah dan kondensat bagian negara digunakan semaksimal mungkin untuk mendukung pemenuhan
kebutuhan (feed) kilang PT Pertamina (Persero) ("Pertamina"). Realisasi lifting tujuan domestik tahun 2016 sebesar 59% dari
total lifting, terdiri dari 38% bagian negara dan 21% bagian Kontraktor KKS. Lifting tujuan domestik bagian Kontraktor KKS
merupakan lifting yang dilakukan melalui pipa dan pengapalan, utamanya dilakukan oleh PT Pertamina Hulu Energi dan
PT Pertamina EP.
Realisasi lifting tujuan ekspor bagian Kontraktor KKS sebesar 41% dari total lifting, hal ini dilakukan karena tidak terdapat
kesepakatan jual beli dengan Pertamina. SKK Migas melalui rapat shipping coordination dan rapat koordinasi lainnya terus
menyarankan dan menghimbau kepada Kontraktor KKS untuk melakukan negosiasi business to business dengan Pertamina
dalam upaya mendukung pemenuhan kebutuhan feed kilang Pertamina.
Minyak mentah/kondensat bagian negara yang diekspor hanya sebesar 0,06% dari total lifting, meliputi Oseil crude dan
Camar crude. Pada jenis minyak mentah tersebut, SKK Migas melakukan skema komersial elect not to take in kind lifting,
mengingat bagian negara masih sebesar first tranche petroleum ("FTP"). Untuk jenis Oseil crude, Pertamina tidak dapat
mengolah minyak tersebut karena kandungan sulfur yang tinggi, sedangkan untuk Camar crude, volume bagian negara
selama satu tahun di bawah 60 Mbbls dan lifting harus dilakukan dengan menggunakan kapal tanker, sehingga tidak
ekonomis untuk dilakukan lifting oleh Pertamina. Berikut merupakan diagram komposisi persentase lifting minyak mentah
dan kondensat periode Januari sampai dengan Desember 2016.
0% 14%
21% 15%
15%
8%
Cina
Thailand
Ekspor Bagian KKKS
Jepang
Domestik Bagian Negara
Malaysia
Domestik Bagian KKKS
11% Singapura
Ekspor Bagian Negara
Australia
Amerika Serikat
11%
38% 41%
15%
11%
Negara tujuan lifting ekspor minyak mentah dan kondensat terbesar untuk periode Januari sampai dengan Desember 2016
adalah Cina dengan total volume lifting sebesar 19,6 MMbbls, selanjutnya disusul Thailand sebesar 18,9 MMbbls, Jepang
sebesar 18,8 MMbbls, Malaysia sebesar 14,0 MMbbls, Singapura sebesar 13,6 MMbbls, Australia sebesar 13,4 MMbbls,
Amerika Serikat sebesar 9,9 MMbbls, dan negara lainnya sebesar 17,3 MMbbls.
SKK Migas saat ini melakukan finalisasi Pedoman Tata Kerja ("PTK") penunjukan penjual dan penjualan minyak mentah dan/
atau kondensat bagian negara serta PTK lifting minyak mentah dan/atau kondensat dalam kegiatan usaha hulu minyak dan
gas bumi. Kedua PTK tersebut direncanakan terbit pada Januari 2017. Dengan diterbitkannya dua PTK tersebut,
SKK Migas dapat meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan memberikan pedoman yang rinci dan jelas dalam
hal komersialisasi minyak mentah dan kondensat.
Dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dan peningkatan daya saing melalui pemanfaatan
gas bumi sebagai bahan baku atau bahan bakar untuk kegiatan perekonomian nasional serta untuk menjamin efisiensi dan
efektivitas pengaliran gas bumi, pemerintah mengeluarkan Kebijakan Ekonomi Paket III melalui penurunan harga gas bumi
untuk industri yang berlaku mulai 1 Januari 2016. Kebijakan tersebut dilakukan dengan penurunan harga gas di sisi hulu
maupun di sisi hilir. Mekanisme penurunan harga dilakukan melalui pengurangan Penerimaan Negara Bukan Pajak ("PNBP")
penjualan gas bumi serta penataan di sisi hilir sebagai berikut:
i. Pengaturan margin untuk trader gas bumi yang tidak memiliki fasilitas;
ii. Pengurangan iuran dan pajak pada proses transmisi dan distribusi gas bumi;
iii. Pengaturan margin/internal rate of return ("IRR") untuk niaga gas bumi yang memiliki fasilitas.
Kebijakan alokasi dan pemanfaatan gas bumi mengacu pada Peraturan Menteri ESDM nomor 06 tahun 2016 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi serta Harga Gas Bumi, yang ditetapkan pemerintah
untuk menjamin efisiensi dan efektivitas ketersediaan gas bumi sebagai bahan bakar, bahan baku, atau keperluan lainnya
untuk kebutuhan dalam negeri yang berorientasi pada pemanfaatan gas bumi secara optimal. Alokasi dan pemanfaatan
berdasarkan pada kebijakan energi nasional dengan mempertimbangkan:
i. kepentingan umum;
ii. kepentingan negara;
iii. neraca gas bumi Indonesia;
iv. cadangan dan peluang pasar gas bumi;
v. infrastruktur yang tersedia maupun yang dalam perencanaaan sesuai dengan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan
Distribusi Gas Bumi Nasional; dan/atau
vi. keekonomian lapangan dari cadangan minyak dan gas bumi yang akan dialokasikan.
5.000
4.397 4.416
4.500 4.336
4.202 3.997
4.008 3.820 4.078 3.882
4.000 3.775 3.681 3.774 3.632
3.631
3.500
3.550
3.000 3.323 3.379 3.267 3.402 3.237 3.090
2.913 2.860
BBTUD
2.500
2.527
2.000 2.341
1.500
1.513
1.480 1.466
1.000
500
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Ekspor Domestik
2,58%
14,61%
6,17%
29,36%
Kelistrikan
Pupuk
Industri
9,58%
Lifting Minyak
City Gas
BBG Transportasi
Ekspor Gas Pipa
LNG Ekspor
LNG Domestik
LPG Domestik
23,26%
11,55% 2,79%
0,04%
0,05%
2.000
1.812,8
1.800
1.626,2
1.600
1.400
1,202,9
1.200
1.021,7
BBTUD
1.000
775,8
800
669,7
600
400 321,1
195,2
200 3,51 8,5
3,1 3,6
0
Kelistrikan
Pupuk
Industri
Lifting Minyak
City Gas
BBG Transportasi
Realisasi (BBtud) Total Kontrak +
Alokasi Gas (BBtud)
Bagian terbesar alokasi gas domestik digunakan untuk keperluan industri, kelistrikan, dan pupuk yaitu rata-rata 55% dari total
alokasi gas.
24,8
25 23,5
22,8
22,2
21,6
20,5
20,1
20
15,3
14,6
15
13,3
TCF
10,6
9,0
10
6,2
5
2,4
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Industri 0,1 2,7 4,1 4,2 5,2 5,9 6,2 10,1 10,2 10,3 10,5 10,8 10,8 11,5
Kelistrikan 1,2 2,3 3,2 4,4 5,3 5,8 6,3 6,9 7,0 7,6 7,7 7,7 7,9 8,3
Pupuk 1,1 1,2 1,8 1,9 2,8 2,8 2,9 3,1 3,3 3,6 3,9 4,2 4,7 5,0
500
100
floating storage regasification unit
("FSRU") Lampung dan Regasifikasi
0
2012 2013 2014 2015 2016 Arun yang menyusul setelah
Domestik 41,3 67,5 86,7 114 157,91
beroperasinya FSRU Nusantara Regas
Ekspor 949,4 888,4 834,2 811 751,22
pada tahun 2012. Sejak tahun 2016
ini, small scale regasification plant di
Benoa, Bali juga mulai beroperasi.
REALISASI LIFTING LNG DOMESTIK 2012 - 2016
41,3
pemenuhan kebutuhan domestik tahun
40 2016, sebanyak 89% diserap oleh
20
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
("PLN"), Pertamina, dan PT Perusahaan
0
2012 2013 2014 2015 2016
Gas Negara (Persero) Tbk ("PGN").
Penyerapan oleh pembeli domestik
pada tahun 2016 meningkat jika dibandingkan dengan penyerapan pada tahun 2015 yang hanya sebesar 61% dari alokasi
LNG yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Secara total, sebanyak 176,6 kargo LNG Bontang dan 115 kargo LNG Tangguh telah berhasil dikapalkan. Untuk ke depannya,
diharapkan pasokan LNG untuk kebutuhan domestik akan meningkat seiring dengan bertambahnya terminal-terminal LNG di
Indonesia yang memasok gas untuk kebutuhan kelistrikan dan industri.
Pada tahun 2016, komitmen tingkat komponen dalam negeri ("TKDN") pada proses pengadaan barang dan jasa industri hulu
migas, baik yang dilakukan melalui persetujuan SKK Migas maupun diadakan oleh Kontraktor KKS sendiri mencapai 55,38%
(cost basis) dari total nilai pengadaan barang dan jasa sebesar US$10,20 miliar.
14.000 100%
90%
12.000
80%
10.000 70%
60%
8.000
JUTA US$
50%
6.000
40%
4.000 30%
20%
2.000
10%
0 0%
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Barang 995 1.846 1.400 3.577 3.811 3.706 5.082 4.616 5.548 2.590 3.699
Jasa 5.862 4.737 6.568 5.408 6.976 8.109 11.531 9.304 11.807 5.319 6.496
% TKDN 43% 54% 43% 49% 63% 61% 60% 57% 54% 68% 55%
Sejumlah pengusaha nasional, termasuk BUMN telah memanfaatkan peluang bisnis hulu migas tersebut dalam pengadaan
barang dan jasa industri hulu migas. Pada tahun 2016, nilai pengadaan barang dan jasa oleh perusahaan berstatus BUMN
sebesar US$274,74 juta. Apabila dihitung secara kumulatif sejak tahun 2009 nilai pengadaan tersebut telah mencapai
US$5,76 miliar.
1.600,00
1.378,84
1.400,00
1.233,73
1.108,93
1.200,00
981,93
1.000,00
JUTA US$
800,00
678,50
600,00
400,00 274,74
107,28
200,00
0,00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pada tahun 2016, kegiatan assessment bersama telah dilakukan oleh SKK Migas bersama Kontraktor KKS kepada beberapa
perusahaan dalam negeri yang memproduksi dua komoditas sebagai berikut:
a. Komoditas Kabel
Assessment pada komoditas kabel dilakukan di kuartal pertama 2016 kepada 8 perusahaan penyedia kabel tipe tegangan
rendah dan kabel tipe tegangan menengah. Pada hasil assessment awal, 7 perusahaan dinyatakan memenuhi kriteria
assessment dan dinyatakan lulus, sedangkan 1 perusahaan tidak memenuhi persyaratan minimum, yang kemudian
diberikan kesempatan untuk memperbaiki kinerja selama enam bulan sebagai bagian dari proses pembinaan
SKK Migas dan Kontraktor KKS. Selanjutnya, dilakukan assessment kembali dengan hasil dinyatakan lulus untuk produk
kabel tegangan rendah.
b. Komoditas Valve
Assessment komoditas valve dimulai pada kuartal keempat 2016 di 10 perusahaan penyedia valve dengan tipe gate valve,
ball valve, dan globe valve.
Sepanjang tahun 2016 SKK Migas telah menangani sebanyak 110 permasalahan/dispute dan 21 konsultasi atas pengenaan
sanksi hitam.
MONTD'OR 7 PEP 2
EMCL 7
5 CNOOC 2
COPI
PHE ONWJ 4 CHEVRON 2
PETROSELAT 4
PETRONAS 1
PETROCHINA JABUNG 4
MEDCO 4 PETROCHINA JABUNG 1
HEXINDO 4
MEDCO 1
ENI INDONESIA 3
ENERGY EQUITY 3 HCML 1
CNOOC 3 EMCL 1
PONSBV 2
BOBO BSP 1
PEPC 2
PEP 2
PEARLOIL 2
OPHIR BANGKANAI 2
EMP 2
PETRONAS 1
JOB JAMBI MERANG 1
GENTING OIL 1
SPR LANGGAK 1
SAKA 1
PHE WMO 1
PETROGAS 1
KSO PEP 1
JOB PPEJ 1
CITIC 1
14.000
12.432,0
12.000
10.000 9.337,9
9.011,56
8.195,4
JUTA US$
8.000
6.666,30
6.348,6
APRIL 2009 S.D.
6.000 DESEMBER 2016
4.626,2
3.969,6 US$60,59 Miliar
4.000
2.000
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
DANA ASR
KUMULATIF DANA ASR
1.000
901
900
800 775
700
635
600
JUTA US$
497
500
400
344
300
232
200 167
100
0
31 Des
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
BANK RAKYAT
INDONESIA
BANK NEGARA US$285,13 juta
INDONESIA 31,65%
US$322,47 juta
35,80%
JUMLAH SALDO
DANA ASR PER
31 DESEMBER 2016
BANK MANDIRI
US$293,16 juta
32,55%
Jumlah TKI dan TKA di industri hulu migas sangat tergantung pada jumlah dan jenis kegiatan yang dilakukan pada tahun
tersebut. Penggunaan tenaga kerja pada tahun 2016 mengalami penurunan disebabkan penurunan harga minyak dunia
sehingga Kontraktor KKS cenderung mengalami penurunan aktivitas.
40.000 2.100
35.000 1.900
32.292 31.745
29.863
29.330 1.700
30.000
25.243 25.682
1.500
23.668 23.735
25.000 22.914 23.328
21.835
1.300
1.140
20.000 1.078
1.069 1.032 1.022
975 1.100
960 928
901 890
15.000
900
668
10.000 700
5.000 500
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
TKI
TKA
Keterangan grafik:
1. Data TKA dihitung berdasarkan surat persetujuan
penggunaan TKA yang dikeluarkan SKK Migas sepanjang
tahun. Angka jumlah TKA pada grafik di atas tidak
menggambarkan jumlah TKA pada satu waktu tertentu
2. Data TKI dihitung berdasarkan data WP&B tahun 2016
18%
14,22% 14,07%
15%
13,62% 13,47%
12,13%
12%
9% 8,08%
7,93%
5,99%
6%
3,14% 2,99%
2,25%
3%
1,05% 0,60%
0,30%
0,15%
0%
Drilling
Projects
G&G
Engineering &
Operation Support
Leadership
Reservoir Engineering
Petroleum Engineering
Operations
Commercial
Finance
Business Compliance
Business Development
Legal
IT
External Relations
Penggunaan TKA lebih fokus pada disiplin keahlian yang masih belum cukup dipenuhi oleh TKI (misalnya projects, drilling,
G&G, reservoir, engineering) atau sebagai perwakilan investor (Top Management), yang secara umum disyaratkan untuk
memiliki minimum 10 tahun pengalaman di bidangnya. Untuk pengembangan TKI, SKK Migas mendorong Kontraktor KKS
untuk melakukan program internasionaliasi seperti swapping dan technical development exchange ("TDE").
40.000 38.028
36.443
34.883 33.987
32.630
35.000
RPTK TKI
30.000 32.292
31.745
29.863
Realisasi TKI
29.330
25.000
25.682 Keterangan Grafik:
20.000 1. Data RPTK TKI merupakan data
15.000 berdasarkan persetujuan RPTK
Kontraktor KKS oleh
10.000
SKK Migas
5.000
2. Data TKI dihitung berdasarkan
0 WP&B tahun 2016
2012 2013 2014 2015 2016
Kesempatan kerja untuk TKI berdasarkan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja ("RPTK") yang telah disetujui sebanyak
33.987 posisi di berbagai bidang, sementara pengisian posisi sebanyak 29.863 orang (87,9%). Namun mempertimbangkan
kondisi industri dengan rendahnya harga jual minyak dan gas bumi saat ini maka secara umum Kontraktor KKS akan
menunda pengisian posisi-posisi kosong tersebut.
SKK Migas tidak saja berfungsi melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan sumber daya manusia
("SDM") di seluruh Kontraktor KKS, namun juga berkewajiban memastikan TKI mendapatkan pengembangan kompetensi
melalui transfer of knowledge (baik dari TKA maupun TKI), pengiriman ke luar negeri, maupun serangkaian progam-program
pengembangan lain yang bertujuan agar TKI mampu menguasai kompetensi yang dibutuhkan pada kegiatan usaha hulu
migas yang bersifat padat modal, padat risiko, dan padat teknologi.
Peningkatan kompetensi TKI diawali dengan kebijakan penganggaran kegiatan pelatihan dan pengembangan melalui
mekanisme WP&B 2016. Jumlahnya mengalami penurunan dibanding tahun 2015, namun Kontraktor KKS diminta untuk
tetap berkomitmen melakukan kegiatan pengembangan TKI dengan metode yang lebih efektif dan efisien. Misalnya melalui
pelaksanaan in-house training yang lebih massif dan menyiapkan fasilitator dari dalam negeri dan/atau internal masing-masing
Kontraktor KKS tanpa mengurangi kualitas output yang diharapkan.
Beberapa inisiatif yang dilakukan SKK Migas di bidang pengembangan kompetensi TKI di industri hulu migas nasional selama
tahun 2016 antara lain:
• Pengembangan kompetensi profesional supply chain management ("SCM") industri hulu migas melalui pelaksanaan
kegiatan sertifikasi profesional SCM. Pada saat ini telah disiapkan 77 assessor berlisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi
("BNSP") bidang SCM untuk melakukan sertifikasi secara online dengan target 1000 profesional SCM di industri hulu migas
disertifikasi sampai 2017.
• Untuk profesi pengawas lifting, tim SKK Migas bekerjasama dengan Kontraktor KKS dan Lembaga Sertifikasi Profesi ("LSP")
Hulu Migas mempersiapkan program sertifikasi profesi pengawas lifting yang telah selesai pada Oktober 2016.
• Penyusunan Standar Kompetensi Manajemen SDM juga sudah dimulai di akhir tahun 2016, bekerjasama dengan
Kontraktor KKS dan LSP Hulu Migas. Menyusul profesi-profesi lainnya termasuk bidang pengelolaan keuangan; hubungan
masyarakat; keselamatan, kesehatan kerja, dan lindungan lingkungan ("K3LL"); jasa pengamanan; dan lain-lain.
• Mendukung pelaksanaan kegiatan magang bagi 20 orang tenaga dosen Universitas Pattimura Ambon dalam rangka
menyiapkan kompetensi SDM Ambon untuk mendukung kegiatan Proyek LNG Abadi.
• Bekerjasama dengan Lembaga Minyak dan Gas Bumi ("LEMIGAS") dalam pelaksanaan kegiatan magang bagi 16 pekerja
baru LEMIGAS.
• Mendorong Kontraktor KKS mengirimkan TKI berpotensi untuk bekerja di business unit di luar negeri, melalui program TDE,
job swapping, job assignment, internasionalisasi, termasuk melaksanakan pendidikan lanjutan (S2) di luar negeri.
250
200
JUMLAH TKI
150
100
50
0
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Job Swapping 78 62 62 62 34 60 55 50 45 34 37 9 4 1
TDE 3 5 13 15 32 30 18 10 14 16 14 6 8 5
SKK Migas juga secara konsisten melakukan evaluasi atas kinerja pengelolaan SDM yang dilakukan seluruh Kontraktor KKS
Produksi melalui program career development montoring ("CDM") tahunan. Berdasarkan hasil evaluasi CDM,
SKK Migas dapat mengetahui kondisi ketenagakerjaan di Kontraktor KKS Produksi sehingga dapat melakukan upaya
perbaikan berkelanjutan bersama dengan Kontraktor KKS agar pengelolaan SDM di Kontraktor KKS dilakukan secara efektif
dan efisien.
1. Rekomendasi BPK RI agar kewajiban diestimasi atas imbalan pasca kerja dikeluarkan dari lembar muka Laporan
Posisi Keuangan SKK Migas Tahun 2015 dan melakukan pengungkapan yang memadai atas kewajiban diestimasi
atas imbalan pascakerja per 31 Desember 2015 pada catatan atas Laporan Keuangan SKK Migas Tahun 2015
tidak dapat dilakukan karena:
a. Kebijakan pengakuan, pengukuran, penyajian, dan pengungkapan atas kewajiban diestimasi atas imbalan
pascakerja telah dilakukan oleh SKK Migas sesuai dengan kebijakan akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi
yang berlaku umum.
b. Dalam pemeriksaan Laporan Keuangan SKK Migas Tahun Buku 2014, BPK RI telah memberikan
perhatian khusus terhadap pengakuan dan penyajian atas kewajiban diestimasi imbalan pasca kerja
pada lembar muka Laporan Keuangan SKK Migas (“Temuan Pemeriksaan”). Terhadap Temuan
Pemeriksaan tersebut telah dilakukan pembahasan antara BPK RI, Kementerian Keuangan RI ("Kemenkeu"),
dan SKK Migas tanggal 11 Juni 2015, dan BPK RI menyimpulkan bahwa kewajiban diestimasi atas imbalan
pascakerja telah disajikan secara wajar sesuai Prinsip Akuntansi Berlaku Umum ("PABU"), dan telah diungkapkan
secara memadai dalam catatan atas Laporan Keuangan SKK Migas Tahun Buku 2014 (Audited).
2. Rekomendasi BPK RI agar tagihan dana ASR dicantumkan sebagai piutang dana ASR dalam Laporan Keuangan
tidak dapat dilakukan karena:
a. Pengelolaan dana ASR—meliputi perhitungan, penagihan, penggunaan, penyimpanan, pencatatan,
dan pelaporannya—dilakukan secara terpisah (extra comptable dari pengelolaan keuangan SKK Migas)
karena kewajiban ASR dan pencadangan dananya merupakan pelaksanaan kontraktual KKS.
b. Dalam penyusunan Laporan Keuangan SKK Migas per 31 Desember 2015, pengakuan dana ASR
dilakukan hanya atas saldo dana ASR yang tersimpan dalam Rekening Bersama SKK Migas dan
Kontraktor KKS per 31 Desember 2015. Pengakuan atas dana ASR tersebut disajikan sebagai aset yang
dibatasi penggunaannya-dana ASR, sekaligus diakui sebagai kewajiban tidak lancar-utang ASR dengan nilai
yang sama.
Dalam rangka perbaikan tata kelola SKK Migas, tindak lanjut atas kedua rekomendasi tersebut dan juga rekomendasi lainnya
masih terus dilakukan.
Perbaikan tata kelola SKK Migas secara keseluruhan, yang meliputi proses bisnis, Pedoman Tata Kerja ("PTK") dan standard
operating procedure ("SOP") internal, serta organisasi SKK Migas merupakan salah satu hal yang menjadi tuntutan agar
selaras dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku tanpa mengesampingkan kualitas layanan kepada para
stakeholder. Efisiensi, efektivitas, serta reformasi birokrasi menjadi tujuan utama dalam perbaikan tata kelola ini.
Usaha yang dilakukan pada tahun 2016, diantaranya meliputi pengesahan lima PTK yang terdiri dari:
4 PTK Manajemen Produksi Minyak dan Gas Bumi Baru Kontraktor KKS
PTK-PTK ini diharapkan dapat menyelaraskan tata kelola beberapa proses internal SKK Migas, antara lain terkait
penyederhanaan proses penyelenggaraan administrasi umum dalam bentuk perubahan ketentuan pejabat sementara dan
surat edaran; proses dan kebijakan mengenai akuntansi internal; serta proses terkait operasional kantor perwakilan.
Pengesahan PTK-PTK ini juga memperjelas hubungan kerja antara SKK Migas dan Kontraktor KKS antara lain mengenai
kebijakan terkait keteknikan geologi dan geofisika serta manajemen produksi migas.
SKK Migas telah melakukan pembenahan dan perbaikan tata kelola secara terus menerus dengan melakukan program-
progam pencegahan tindak pidana korupsi, fraud, dan gratifikasi. Hal ini dilaksanakan dalam rangka mewujudkan industri hulu
migas yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme ("KKN"). Beberapa kegiatan tersebut adalah:
71%
Melalui Surat Keputusan Kepala SKK Migas Nomor KEP-0161/SKK0000/2011/S0 tentang Pedoman Pengendalian
Gratifikasi ("PPG"), seluruh Manajemen dan pekerja SKK Migas wajib untuk melaporkan setiap penerimaan gratifikasi. Sesuai
dengan ketentuan tentang gratifikasi, Manajemen dan pekerja SKK Migas diwajibkan untuk mengisi form pelaporan gratifikasi
selambat-lambatnya tujuh hari setelah menerima gratifikasi. Selama tahun 2016, Pengawas Internal SKK Migas menerima
15 laporan gratifikasi, dimana 6 laporan diterima pada semester I dan 9 laporan diterima pada semester II.
Terhitung sejak Agustus 2013, SKK Migas membuka Saluran Pelaporan Pelanggaran atau Whistle Blower System ("WBS")
dengan nama KAWAL SKK Migas. Saluran ini dapat digunakan oleh pihak internal maupun eksternal, untuk melaporkan
dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Manajemen dan/atau pekerja SKK Migas. Seluruh laporan akan diverifikasi oleh
KAWAL SKK Migas untuk memastikan kebenaran laporan tersebut. Kriteria dugaan pelanggaran yang dapat dilaporkan
adalah dugaan korupsi, dugaan pelanggaran Pedoman Etika, dugaan pelanggaran PPG, dugaan kecurangan, dugaan konflik
kepentingan, dugaan pelecehan, dan dugaan penyebaran atau pembocoran rahasia institusi. Selama tahun 2016, laporan
pelanggaran yang diterima dari WBS KAWAL SKK Migas berjumlah 14 laporan dengan rincian sebagai berikut:
2 2 2 2
1 1 1
N
AR
EI
PT
KT
S
JU
US
NO
DE
FE
AP
JA
JU
M
SE
O
M
AG
Seluruh laporan yang masuk ke KAWAL SKK Migas, telah ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2
Implementasi Enterprise Risk Management ("ERM") secara 5
penuh telah memasuki tahun kedua dan diharapkan dapat
1. Assessment Risiko
berkontribusi positif dalam konteks perbaikan tata kelola 2. Penyusunan
SKK Migas untuk meningkatkan assurance pada upaya Rencana Mitigasi
pencapaian target/sasaran organisasi pada semua Fungsi di 3. Pelaksanaan
Mitigasi
SKK Migas.
4. Monitoring Mitigasi
5. Pelaporan Risiko
Pada tahun 2015, SKK Migas telah menyelesaikan
satu siklus manajemen risiko yang terdiri dari 5 proses
yaitu: assessment risiko, penyusunan rencana mitigasi, 4
pelaksanaan mitigasi, monitoring mitigasi, dan pelaporan
risiko.
Assessment risiko yang dilaksanakan pada kuartal pertama 2016 ini memiliki cakupan yang lebih luas dibanding pelaksanaan
tahun 2014 dengan mengikutsertakan 5 Unit Percepatan Proyek dan 4 Perangkat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
("APBN"). Pelaksanaan RCSA 2016 juga telah menghasilkan peta risiko baru bagi SKK Migas. Secara keseluruhan, jumlah
risiko tingkat Divisi meningkat dari 488 risiko di tahun 2014 (117 risiko operasional dan 371 risiko korupsi) menjadi 526 risiko
di tahun 2016 (332 risiko operasional dan 194 fraud risks). High risk di tahun 2016 menurun sebesar 80% dari semula 34%
di tahun 2014 menjadi hanya 6% di tahun 2016. Sedangkan low risks bertambah signifikan menjadi hampir dua kali lipat dari
semula 31% di tahun 2014 menjadi 61% di tahun 2016.
2014 2016
34% 6%
33%
31%
35% 61%
371 526
RCSA 2016 juga menghasilkan perubahan komposisi risiko enterprise SKK Migas dari semula 8 top risks di tahun 2014
berkurang menjadi 6 top risks yang disusun berdasarkan hasil konsolidasi risiko-risiko di tingkat Fungsi.
6% 33% 61%
Dari total 526 risiko, terdapat 633 rencana mitigasi yang telah disusun Fungsi. Hasil monitoring pada semester I 2016
menunjukkan sebanyak 398 rencana mitigasi telah selesai dilaksanakan, 137 rencana masih dalam proses, dan
98 rencana belum dilaksanakan. Sedangkan pada monitoring semester II 2016, Fungsi menyusun beberapa rencana mitigasi
tambahan, sehingga total menjadi 700 rencana mitigasi dengan hasil, 555 rencana mitigasi telah dilaksanakan, 111 masih
dalam proses, dan 34 belum dilaksanakan.
79%
16%
15%
63%
22% 5%
Penyelesaian rencana mitigasi yang disusun Fungsi meningkat dari 63% menjadi 79% sedangkan rencana mitigasi yang
belum terlaksana menurun cukup signifikan yaitu dari 15% menjadi sekitar 5% pada semester kedua. Penyelesaian rencana
mitigasi yang disusun oleh Fungsi diharapkan dapat menurunkan atau mengendalikan risiko-risiko yang ada.
Dalam upaya meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan transparansi dalam pelaksanaan pekerjaan, SKK Migas memanfaatkan
teknologi informasi untuk mendukung kegiatan operasional internal SKK Migas maupun dalam mendukung tugas pokok
dan fungsi pengawasan dan pengendalian kegiatan usaha hulu migas, utamanya di Kontraktor KKS. Implementasi sistem
informasi manajemen strategis yang terintegrasi, terpadu, dan online dimanfaatkan sebagai perangkat penyedia data dan
informasi yang akurat, lengkap, dan tepat waktu, dalam proses pengambilan keputusan Manajemen SKK Migas.
Prinsip dasar pembangunan dan pengembangan sistem aplikasi yang diterapkan adalah sistem aplikasi terintegrasi - terpadu
yang independen dari platform teknologi tertentu sehingga dapat dikembangkan, ditingkatkan, dan dioperasikan pada
lingkungan yang paling memadai dengan pengelolaan yang tepat guna, efektif, dan efisien.
Sistem Operasi Terpadu ("SOT") merupakan sistem pertukaran data/informasi strategis kegiatan usaha hulu migas antara
SKK Migas dengan Kontraktor KKS, maupun dengan pemangku kepentingan kegiatan usaha hulu migas (stakeholder).
Data dipertukarkan secara langsung dari legacy sistem operasional Kontraktor KKS menuju SKK Migas dan selanjutnya
dipertukarkan ke stakeholder sebagai wujud transparansi pelaporan kegiatan operasional usaha hulu migas.
(Policy-Driven) (D)
(E)
SISTEM AKUNTANSI PROD M
(B)
VP (B)
PROD ML
DATA HISTORIAN,
SCADA.
(A)
(Policy-
Driven)
(Policy-Driven) PROD M
MONITOR NEAR
REAL TIME
1. SOT PRODUCTION MONITORING DAN LIFTING ("SOT PM&L") merupakan kegiatan kolaboratif antara Divisi
Operasi Produksi dan Divisi Manajemen Sistem Informasi ("MSI"), dengan dukungan dari Kontraktor KKS terkait untuk
penarikan data produksi, stok, dan lifting dari sistem pengelolaan data operasi produksi di Kontraktor KKS ke SKK Migas,
dengan menggunakan standar pertukaran data ProdML dalam rangka peningkatan monitoring kegiatan produksi, stok, dan
lifting di Kontraktor KKS.
Dengan pembangunan SOT PM&L, laporan data produksi dan lifting harian telah tersedia secara rutin untuk kebutuhan lebih
lanjut para Fungsi di SKK Migas dan juga stakeholder.
Sejak kuartal empat tahun 2016, data/infromasi kegiatan lifting Kontraktor KKS telah tersedia secara terbuka, online dan
updated, serta dapat diakses oleh seluruh pihak yang membutuhkan tanpa perlu dilakukan registrasi maupun izin akses
lainnya.
Lebih dari itu, sampai dengan akhir tahun 2016 telah diselesaikan pengembangan prototype SOT Monitoring Produksi Level
Sumuran di tiga Kontraktor KKS produksi dengan cakupan kegiatan pengambilan data harian dan rekonsiliasi setiap sumur di
Kontraktor KKS untuk kebutuhan pelaporan produksi antara lain: Morning Production Report dari Kontraktor KKS ke SKK Migas,
Liquid Balance Diagram, Gas Flow Diagram, dan Daily Delivered Gas Quantities and Composition Report.
SOT ini diharapkan akan dipergunakan sebagai salah satu sumber data pendukung dalam penentuan tingkat produksi di
masing-masing lapangan, masing-masing Kontraktor KKS, dan juga untuk mengetahui jumlah produksi untuk daerah.
SOT PM&L pada level sumur berencana akan diaplikasikan di 5 Kontraktor KKS pada tahun 2017.
2. SOT DRILLING MONITORING ("SOT DM") merupakan kegiatan kolaboratif antara Divisi Survei dan Pemboran
dan Divisi MSI, dengan dukungan dari Kontraktor KKS terkait penarikan data rencana dan realisasi kegiatan pemboran,
kerja ulang, dan perawatan sumur di kegiatan usaha hulu migas dengan prinsip pengambilan data langsung dari sistem
operasional pemboran Kontraktor KKS ke SKK Migas dengan menggunakan standar pertukaran data WitsML.
Sistem ini diharapkan dapat mendukung SKK Migas dalam meningkatkan efektivitas maupun efisiensi kegiatan monitoring
setiap kegiatan pemboran, kerja ulang, dan perawatan sumur di Kontraktor KKS, dan sekaligus memudahkan SKK Migas
dalam melakukan pemetaan data, standardisasi data, dan pengawasan data terkait kegiatan survei, operasi pengeboran,
kerja ulang, dan perawatan sumur di Kontraktor KKS.
Jumlah Kontraktor KKS yang sudah tercakup/terjalin dengan SOT DM sampai dengan akhir tahun 2016 telah mencapai 75%
dan sisanya diharapkan dapat diselesaikan di tahun 2017.
Dengan SOT FQR ini maka laporan dan data kuartal keuangan Kontraktor KKS akan selalu tersedia di SKK Migas secara
regular dan dapat dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, pemetaan CoA Kontraktor KKS ke CoA SKK Migas
dan pemetaan sumber data revenue ke FQR yang selalu di-update, sehingga setiap perubahan kebijakan/proses bisnis
dan dampaknya kepada pelaporan FQR di Kontraktor KKS dapat diantisipasi lebih awal dengan solusi yang lebih cepat
dan efisien.
Sekitar 75% dari jumlah target Kontraktor KKS telah diimplementasikan SOT FQR sampai dengan akhir tahun 2016 dan
sebagian besar akan diselesaikan pada tahun 2017.
4. AFE MANAGER/TERPADU merupakan kegiatan kolaboratif antara Divisi Pengendalian Program dan Anggaran, Divisi
Pemeriksaan Biaya Operasi, dan Divisi MSI, serta Kontraktor KKS, untuk mengembangkan sebuah sistem terintegrasi atas
evaluasi dan persetujuan AFE dan closed out AFE yang diusulkan oleh Kontraktor KKS. Sistem AFE Manager dibangun dalam
rangka peningkatan kualitas dan transparansi data terkait pengajuan, revisi, dan persetujuannya, serta untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensi proses pengambilan keputusan oleh Manajemen SKK Migas.
Dengan sistem ini maka proses evaluasi dan persetujuan AFE/AFE closed out dilakukan dengan mekanisme workflow (routing
dokumen) secara otomatis dan memungkinkan SKK Migas maupun Kontraktor KKS dapat memantau proses penanganan
AFE maupun closed out AFE. Sistem ini juga meningkatkan kelengkapan, akurasi, dan historical data.
Terhitung sejak Agustus 2016, AFE Manager/Terpadu versi terbaru telah berbasis web dan sudah mengakomodir format
budget schedule AFE lama dan baru (https://newafe.skkmigas.go.id), dengan kelebihan antara lain:
• Meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan transparansi proses pengajuan dan persetujuan AFE closed out;
• Mempermudah proses monitoring - pembentukan database bersama; dan
• Mengurangi penggunaan kertas.
Sampai dengan akhir tahun 2016, AFE Manager telah disosialisasikan ke sebagian besar Kontraktor KKS dan sudah
digunakan untuk operasional di Kontraktor KKS. Pelatihan lanjutan sistem AFE Manager untuk Kontraktor KKS dilakukan
secara mandiri di SKK Migas.
5. SOT INTERKONEKSI SISTEM SKK MIGAS DENGAN KEMENTERIAN KEUANGAN merupakan kegiatan kolaboratif
antara Kemenkeu, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral ("ESDM"), dan SKK Migas, untuk membangun pertukaran data
antara SKK Migas dengan Kemenkeu–dalam hal ini Direktorat Jenderal Anggaran ("DJA"), Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara ("DJKN"), Direktorat Jenderal Pajak ("DJP"), Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan ("DJPK") - serta pertukaran
data dari ESDM khususnya Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi ("Ditjen Migas") hal ini untuk mengoptimalkan proses
pelaporan dari SKK Migas ke Kemenkeu dan Kementerian ESDM.
Dengan SOT ini maka laporan dan data produksi dan lifting, aset Kontraktor KKS, serta pajak selalu tersedia secara
scheduler dan dapat diakses Kemenkeu secara online. Sistem ini telah mencakup seluruh area of interest yang menjadi
sebagaimana target pertukaran data dengan direktorat dalam naungan Kemenkeu dan ESDM. Untuk tahun 2017, cakupan
sistem ini akan lebih fokus pada penyempurnaan pertukaran data terkait aset barang milik negara ("BMN"), kepabeanan, dan
dana bagi hasil ("DBH"), dimana khusus DBH ini juga akan melibatkan kolaborasi Ditjen Migas - Kementerian ESDM serta
Ditjen Anggaran, Ditjen Pajak, dan Ditjen Perimbangan Keuangan - KemenKeu.
6. SOT ASSET LIFE CYLE MANAGEMENT ("SOT ALCM") membangun prototype pelaporan data aset Kontraktor
KKS BMN system to system dari Kontrator KKS kepada SKK Migas untuk meningkatkan kualitas dan transparasi data.
Adapun aset BMN yang dimaksud terdiri atas harta benda modal ("HBM"), harta benda inventaris ("HBI"), tanah, dan material
persediaan.
Prototype dan uji coba pertukaran data material persediaan di beberapa Kontraktor KKS telah diselesaikan di akhir
tahun 2016, sementara aset BMN lainnya mengalami kendala serius sehubungan dengan ketersediaan/reliabilitas
sistem pengelolaan aset BMN di Kontraktor KKS.
Rencana tahun 2017, akan dilakukan perubahan strategi SOT ALCM untuk fokus pada perbaikan proses bisnis maupun
kebutuhan sistem pengelolaan aset BMN di Kontraktor KKS secara bersamaan dengan peningkatan quality assurance
terkait proses bisnis pengelolaan data dan pelaporan data aset BMN di Kontraktor KKS sesuai dengan asas keteknikan yang
berlaku.
7. SISTEM INFORMASI KOMERSIALISASI DAN PENERIMAAN MIGAS adalah sistem informasi yang terintegrasi di
dalam proses penjualan sampai dengan penerimaan migas melibatkan beberapa fungsi terkait yaitu Divisi Akuntansi, Divisi
Komersialisasi Minyak Bumi dan Kondensat, serta Divisi Komersialisasi Gas Bumi.
Sistem ini dibangun dengan konsep database dengan data/infromasi yang updated dan mudah digunakan (user friendly)
agar dapat memberikan informasi yang menyeluruh bagi seluruh pihak yang berkepentingan serta memberikan kemudahan
dalam melakukan kegiatan penjualan dan penerimaan migas, sekaligus terintegrasi dengan kegiatan pelaksanaan monitoring
akuntansi penerimaan dan utang piutang.
Untuk tahun 2017 akan dilanjutkan menuju finalisasi SOT ini dengan fokus pembangunan DMO dan DMO fee, Laporan A05,
fungsi koreksi/revisi dan integrasinya ke SOT lainnya maupun dengan sistem Handheld Monitoring Lifting.
8. GIS PENGELOLAAN SUMBER DAYA MIGAS merupakan suatu sistem berbasis geospatial information system ("GIS")
untuk monitoring data bawah permukaan (subsurface) kegiatan usaha hulu migas dalam rangka peningkatan pengawasan
dan pengendalian SKK Migas terhadap Kontraktor KKS atas kegiatan eksplorasi, eksploitasi, pengawasan realisasi komitmen
dan pengembangan lapangan migas, pengelolaan KKS, serta pengelolaan program dan anggaran.
GIS Pengelolaan Sumber Daya Migas ini dibangun dengan pendekatan untuk mengakomodasi sebagian besar data/
informasi di internal SKK Migas, sebagian data dari Kontraktor KKS, dan sebagian data/informasi dari stakeholder dengan
pendekatan kerjasama dan update melalui teknologi web services untuk mendapatkan data akurat, lengkap, dan terkini.
Selama 2016 telah dibangun fitur form kerja yang memungkinkan setiap Fungsi dapat melakukan klarifikasi kelengkapan
dan akurasi data yang ditampilkan pada sistem GIS ini. Selain itu juga telah dibangun SKK Migas INA Fact Pages yang
menyediakan semua data yang berkorelasi dan berkenaan dengan informasi kegiatan hulu migas di Indonesia, yang
disampaikan melalui teknologi pintar untuk mendukung tugas pokok SKK Migas.
SKK Migas telah melakukan koordinasi dengan instansi lain, seperti Pusat Data dan Informasi, Badan Geologi, dan Pusat
Penilitian dan Pengembangan Geologi Kelautan - Kementerian ESDM; Badan Informasi Geospasial (BIG); Dishidros - TNI AL;
serta Kementerian Perhubungan, dimana dari seluruh hasil diskusi, para pihak memberikan dukungan penuh kepada
SKK Migas terkait mengembangkan aplikasi/portal GIS.
Selanjutnya, pengembangan sistem GIS SKK Migas diarahkan untuk mendukung implementasi Peraturan Presiden
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta (“KSP”).
Pada tahun 2017 akan dilakukan pengembangan lanjutan GIS yang mencakup pengelolaan sumberdaya dan cadangan
migas, studi Geology, Geophysics, and Reservoir (“GGR”), administrasi dan legalitas, serta data umum lain yang diperlukan
Fungsi SKK Migas. Langkah lebih lanjut akan dilakukan integrasi dengan data kewenangan di kementerian/lembaga,
sekaligus integrasi lanjutan dengan KSP.
Implementasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi bukan hanya untuk kebutuhan integrasi dan interkoneksi
dengan Kontraktor KKS maupun dengan stakeholder, tetapi juga untuk peningkatan kinerja internal SKK Migas utamanya
terkait dengan peningkatan efektivitas, efisiensi, dan transparansi kegiatan operasional SKK Migas.
Beberapa program Sistem Informasi Internal ("SII") yang telah diimplementasikan di antaranya:
1. SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ("ERP") untuk mendukung pengelolaan keuangan, logistik, dan
kepegawaian di internal SKK Migas. Kegiatan opersional pengelolaan internal yang telah dilakukan menggunakan modul
sistem ERP mencakup:
• Modul Financial/Controling ("FICO"): pencatatan dan pelaporan data keuangan internal SKK Migas;
• Modul Material Management ("MM"): reservasi barang ATK;
• Modul Human Capital Management ("HCM"): pengelolaan data personel secara mandiri (Employee Self Services),
pengelolaan perjalanan dinas (Travel Management).
Dmana keseluruhan fitur telah diadopsi pada kegiatan operasional SKK Migas tahun 2016. Dengan proses yang terintegrasi
antara masing-masing modul dalam sistem ERP memungkinkan data yang konsistensi sehingga laporan lebih akurat,
lengkap, dan dapat disajikan tepat waktu.
Fokus pengembangan sistem ERP di tahun 2017 akan mencakup penyempurnaan Manager Self Service ("MSS"),
pembuatan dashboard monitoring transaksi ERP, dan pendampingan lanjutan pengguna ERP.
E-PAU telah digunakan secara aktif dan masif di SKK Migas, dimana pengembangan lanjutan yang dilakukan di tahun 2016
diutamakan pada proses di back end dan akan ditingkatkankan kemampuannya untuk menjadi lebih cepat, mobile, reliable,
dan user friendly pada tahun 2017.
Sarana ini memudahkan dalam melakukan analisis lebih lanjut dan membantu proses pengambilan keputusan Manajemen
SKK Migas dan stakeholders karena menyediakan rancangan dan modeling sebagai dasar acuan untuk pembangunan
sistem aplikasi (pengelolaan dan pengolahan data) juga mempermudah proses sinkronisasi dan penyelarasan antara proses
bisnis dan sistem informasi serta integrasi sistem dan informasi/data di SKK Migas.
EA telah menghasilkan data information flow core model yang mencirikan core process di SKK Migas terkait aliran data dan
informasi, yang selanjutnya dapat digunakan SKK Migas dalam pembangunan sistem aplikasi yang dibutuhkan Fungsi/
organisasi dengan mengacu kepada konsep Enterprise Application Integration.
4. PERFORMANCE MANAGEMENT SYSTEM ("PMS") ATAU SISTEM PENGELOLAAN KINERJA merupakan suatu
sistem terintegrasi yang dapat mengelola, menampilkan, dan melakukan analisis data-data terkait kinerja setiap Fungsi di
SKK Migas untuk membantu pencapaian target kinerja SKK Migas.
PMS telah digunakan selama dua tahun berturut-turut untuk mendukung Rapat Kerja SKK Migas dalam melaksanakan
finalisasi Key Performance Indicator (“KPI”) Organisasi dan KPI Bidang dan digunakan sebagai sumber data penilaian KPI
masing-masing Fungsi.
6. APLIKASI RPTK-IMTA ONLINE adalah sistem aplikasi online yang memiliki database tenaga kerja Indonesia dan tenaga
kerja asing (“TKI-TKA”) di Kontraktor KKS secara lengkap yang mampu mengelola persetujuan Rencana Pengembangan
Tenaga Kerja ("RPTK") dan Izin Menggunakan Tenaga Kerja Asing ("IMTA") serta dilengkapi fitur tracking pergerakan TKI-TKA
di internal maupun antar Kontraktor KKS.
Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja SKK Migas atas evaluasi/analisis untuk pengambilan keputusan terkait
pengelolaan tenaga kerja di Kontraktor KKS. Khusus untuk tenaga kerja di luar Kontraktor KKS telah disiapkan aplikasi Portal
Tenaga Kerja SKK Migas.
Sepanjang tahun 2016, telah dilaksanakan pilot project di 12 Kontraktor KKS dan akan dilakukan pengembangan lanjutan
pada tahun 2017.
7. PEMBANGUNAN SISTEM MONITORING PPN DAN PPH dilakukan untuk meningkatkan kinerja Dinas Perpajakan
dan Pungutan SKK Migas dalam proses bisnis monitoring PPh Migas dan reimbursement PPN Kontraktor KKS, agar
terselenggara sistem yang terintegrasi dengan sistem stakeholder dalam rangka peningkatan kualitas dan transparansi data.
Pembangunan beberapa sistem aplikasi online dalam rangka mendukung secara khusus pengelolaan operasional SKK Migas
yang lebih efektif, efisien, tercatat, dan transparan, serta pada umumnya dalam rangka peningkatan kinerja SKK Migas di luar
dari program reguler SOT dan SII.
Beberapa sistem aplikasi informasi manajemen dan quick win yang telah dibangun atas arahan Kepala SKK Migas sampai
dengan akhir tahun 2016 adalah sebagai berikut:
1. DASHBOARD LIFTING KONTRAKTOR KONTRAK KERJA SAMA MIGAS untuk kebutuhan stakeholder dan
publik dalam monitoring kegiatan lifting minyak dan gas bumi serta kondensat. Sistem aplikasi berbasis web ini dapat
diakses langsung dari situs SKK Migas (http://www.skkmigas.go.id) dengan memilih menu “PUBLIKASI”, dan selanjutnya
“DASHBOARD LIFTING”.
Dashboard Lifting Kontraktor KKS Migas berisi informasi terkait volume lifting minyak/kondensat, gas pipa, Liquefied Natural
Gas ("LNG"), dan Liquefied Petroleum Gas ("LPG") di tiap titik lifting seluruh Indonesia, telah dapat diakses oleh seluruh
stakeholder melalui situs SKK Migas.
DASHBOARD LIFTING
3. APLIKASI MONITORING PERKARA HUKUM SKK MIGAS DAN APLIKASI MONITORING PERKARA HUKUM
DI KONTRAKTOR KKS. Kedua sistem aplikasi online tersebut berfungsi untuk memonitor kejadian dan status perkara
hukum di SKK Migas yang melibatkan pekerja dari Bidang/Fungsi tertentu dan di masing-masing Kontraktor KKS. Kedua
aplikasi dibutuhkan dalam rangka monitoring, pengelolaan, dan penentuan rencana tindak lanjut oleh Manajemen SKK Migas
dari sisi hukum ataupun bentuk dukungan Manajemen yang diperlukan kepada pekerja sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
5. APLIKASI TIMESHEET MANAGEMENT adalah sistem pelaporan berbasis web terkait dengan kegiatan atau aktivitas
masing-masing pekerja SKK Migas dengan satuan waktu per 30 menit dalam sehari yang memungkinkan untuk terintegrasi
dengan PMS SKK Migas dalam penugasan kepada masing-masing pekerja. Sistem aplikasi ini mewajibkan setiap pekerja
untuk mengisi kegiatannya selama seminggu penuh termasuk setiap penugasan oleh Manajemen SKK Migas, baik di hari
kerja maupun di hari libur.
7. APLIKASI MONITORING ANGGARAN DESENTRALISASI SKK MIGAS adalah sistem aplikasi berbasis web untuk
mengelola dan memonitor penggunaan/pembelanjaan anggaran SKK Migas terkait dengan anggaran perjalanan dinas dalam/
luar negeri, pengembangan kompetensi pekerja (pelatihan) dalam/luar negeri, rapat luar kantor, dan workshop/focus group
discussion dengan kementerian/lembaga sesuai dengan pagu anggaran dan ketentuan yang berlaku.
8. APLIKASI LAPORAN MONITORING AUDIT adalah sistem aplikasi online berbasis web yang ditujukan untuk
mengelola, monitoring, dan merencanakan tindak lanjut atas setiap audit oleh auditor eksternal pada kegiatan operasional
SKK Migas dalam rangka peningkatan kinerja hasil audit dan mencegah terjadinya temuan audit berulang terhadap isu/perihal
yang sama.
Berdasarkan Information and Communication (“ICT”) Blueprint 2016-2018 dan menindaklanjuti kegiatan tahun lalu dalam
pengawasan dan pengendalian kegiatan hulu migas nasional terkait pengolahan data dan sistem informasi, telah dilakukan
beberapa inisiatif integrasi data-data digital yang sedang dan akan terkumpul dalam basis data (database) di SKK Migas.
Data tersebut diharapkan dapat terjaga integritasnya serta memiliki referensi yang valid untuk menjaga agar tidak terjadi
duplikasi dan inkonsistensi dalam pelaporan dan penyampaian informasi. Objektif dari inisiatif kegiatan tahun 2016 terkait
pengolahan data adalah peningkatan kualitas data sebagai “single source of truth” yang terintegrasi, utamanya data pada
aplikasi yang digunakan oleh pihak-pihak terkait di SKK Migas guna mendukung proses pengambilan keputusan.
Kegiatan penyusunan data induk yang telah diselesaikan pada tahun 2016 di antaranya penyusunan data induk ditujukan
pada data WP&B, AFE, dan POD yang dirangkum dalam proyek MDM3 dan penyusunan data induk spasial MDM1 Spasial.
Kedua proyek tersebut mengambil sumber data yang sama yaitu dokumen histori WP&B, AFE, dan POD. Sepanjang tahun
2016, data WP&B, AFE, dan POD dari tahun 2013-2015 diolah secara bertahap dan langkah ke depannya diharapkan dapat
dilanjutkan hingga mencakup seluruh tahun dokumen histori.
Kegiatan ini ditempuh dengan menggabungkan fitur tekstual dengan fitur spasial yang memiliki ranah geografis sehingga
dapat saling melengkapi. Data wilayah kerja, sumur, lapangan, transportasi, dan fasilitas produksi yang merupakan
materi MDM1 Spasial telah digabungkan menjadi satu dengan MDM3 sehingga dapat dilihat pada ilustrasi portal MDM
sebagaimana berikut:
Pada portal MDM tersebut ditunjukkan bahwa data induk telah menjadi satu kesatuan. Apabila memulai dari data cekungan,
maka seluruh wilayah kerja yang terdapat pada cekungan tersebut dapat ditunjukkan. Demikian pula apabila pemilihan
wilayah kerja dilakukan, maka data WP&B, AFE, dan POD akan muncul melengkapi data kontrak, komitmen (obligation),
partisipasi kepemilikan (participating interest), dan sebagainya.
DATABASE DATABASE
SUBSCRIBE
(PPDM)
TALEND MAPPING
PUBLISH BROKER CALL SERVICE CALL USER SYSTEM
USER SYSTEM SYSTEM SERVICE DOC UPDATE
SUBSCRIBER PROVIDE
SERVICE SERVICE (USER SYSTEM) UPDATE DATA
SERVICE RECEIVE (PPDM) SERVICE
MDM HUB UPDATE DATA RECEIVE
SERVICE UPDATE UPDATE
USER SYSTEM
DATA
SERVICE MDM HUB
ESB FLOW SERVICE
SERVICE PROVIDE
USER SYSTEM
- EXISTING (NON PPDM)
- NEW (PPDM)
Tujuan implementasi integrasi data MDM agar data wilayah kerja dan nama Kontraktor KKS yang digunakan oleh semua
fungsi di SKK Migas memiliki format dan standar yang sama serta tetap ter-update sehingga menjadi informasi yang akurat.
Sosialisasi terkait integrasi data MDM sudah dilakukan di Desember 2016 dengan beberapa Fungsi di SKK Migas.
Adanya perubahan operatorship untuk kepemlikan WK atau keputusan pemerintah terkait alih kelola WK Kontraktor KKS
mendorong dilakukannya koordinasi terkait migrasi teknologi informasi ("TI") seperti aspek infrastruktur TI, aplikasi TI,
telecommunication, asset management TI, petro application, dan data management, sehingga proses alih kelola WK yang
akan berakhir dapat berjalan seamless, tanpa gangguan operasi. Proses mitigasi TI telah berjalan baik dan saat ini WK yang
telah berubah operatorship dan atau alih operasi/alih kelola, dari sisi teknologi informasinya telah berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Sehubungan dengan akan berakhirnya KKS WK Mahakam tanggal 31 Desember 2017 maka SKK Migas membentuk
tim alih kelola dan alih operasi WK Mahakam pada tanggal 2 Desember 2015 dengan data management dan Teknologi
Informasi dan Komunikasi ("TIK") sebagai salah satu subtim. Kegiatan dan tindak lanjut yang telah dilakukan oleh subtim data
management dan ICT antara lain:
• Kick off meeting yang bertujuan mendapatkan pemahaman, kebutuhan transisi dan mitigasi terkait TI dan konsep
roadmap subtim data management dan ICT;
• Identifikasi aplikasi (termasuk status) dan data-data baik digital maupun nondigital;
• Diskusi dan koordinasi lanjutan di level tim teknis yang melibatkan tim Total E&P Indonesie ("TEPI") dan Pertamina Hulu
Mahakam ("PHM");
• Workshop mitigasi data digital alih kelola dengan perwakilan fungsi pengguna data di SKK Migas, TEPI, dan PHM;
• Pembahasan usulan WP&B 2017 untuk persiapan alih kelola TIK PHM bersama TEPI;
• Kunjungan lapangan dan rapat kerja perihal objek transisi TIK alih kelola Mahakam di TEPI bersama Manajemen TIK
PT. Pertamina (Persero);
• Koordinasi ke kementerian terkait yaitu komunikasi dan informasi terkait peralihan perizinan penggunaan radio untuk alih
kelola operasi Komunikasi Radio di WK Mahakam.
Di tahun 2016 telah dilaksanakan audit TIK di 2 Kontraktor KKS untuk 5 area yaitu strategi teknologi informasi, manajemen
risiko, pengamanan informasi, jaringan komunikasi, operasional teknologi informasi. Tujuan dari audit TIK ini merupakan
kepatuhan pelaksanaan kegiatan TIK di Kontraktor KKS terhadap ketentuan PTK Nomor 053/SKO0000/2013/S0 tentang
Pengelolaan Teknologi Informasi Komunikasi pada Kontraktor KKS dan Laporan Hasil Akhir Audit ("LHA") TIK Kontraktor KKS
telah disampaikan hasil beserta saran dan masukan untuk Kontraktor KKS melakukan langkah perbaikan sesuai tata waktu.
Kebutuhan sarana dan prasarana TI dalam menunjang kegiatan operasional SKK Migas sudah sangat kritikal bagi SKK Migas,
oleh karena itu ketersediaan sarana dan prasarana TI yang andal merupakan suatu keharusan.
Service Level atau tingkat layanan merupakan sarana untuk mengukur keandalan dari sarana prasarana TI dalam melayani
kebutuhan pengguna. Berdasarkan hasil kinerja tahun 2016 tingkat layanan TI secara menyeluruh melebihi target yang telah
ditentukan yaitu 99,9% dari target 99,5%.
Saat ini infrastruktur TIK yang dikelola oleh SKK Migas terdiri dari:
• Infrastruktur komputer yang terdiri dari 188 server dengan kapasitas storage sebesar 379 TB untuk data center di
kantor pusat SKK Migas dan 82 TB untuk data center di disaster recovery center ("DRC") SKK Migas.
• Infrastruktur telekomunikasi yang digunakan terdiri dari jaringan internet dan MPLS yang terdiri dari 20 Mbps dan
5 Mbps untuk koneksi dengan Kantor Perwakilan SKK Migas, 100 Mbps untuk koneksi dengan DRC, 25 Mbps
untuk koneksi dengan Kontraktor KKS, 10 Mbps untuk koneksi dengan pusat arsip serta 100 Mbps dan 40 Mbps
untuk koneksi internet kantor pusat SKK Migas di Jakarta. Seluruh layanan ini harus dijaga ketersediaannya
sehingga kegiatan operasional SKK Migas dapat berjalan dengan lancar.
Untuk menunjang kegiatan operasional yang bersifat mobile melalui laptop, notebook, ataupun gadget jenis lainnya, di tahun
2016 SKK Migas telah melakukan peremajaan perangkat telekomunikasi dan peningkatan kemampuan sistem keamanan
TI, sehingga keamanan sistem tetap terjaga walaupun diakses oleh penggunaan perangkat mobile dengan memanfaatkan
jaringan publik.
Terobosan baru telah dilakukan oleh SKK Migas di tahun 2016 dengan membangun ruang meeting dan meningkatkan
kapasitas ruang training yang memiliki kemampuan interactive collaboration. Kemampuan ini memungkinkan para pengguna
untuk dapat berinteraksi dengan sesama pengguna di dalam ruangan maupun dengan pihak lain di luar ruangan. Bertempat
di Gedung Wisma Mulia lantai 36, ruangan tersebut telah dilengkapi dengan piranti proyektor layar sentuh, video dan audio
conference, serta web collaboration yang dapat membuat kegiatan presentasi lebih interaktif, diskusi dilakukan secara
kolaboratif serta berdiskusi dengan peserta rapat yang berada di luar ruangan. Untuk menunjang peningkatan kapasitas
pekerja dan alih pengetahuan, ruang training saat ini sudah memiliki kemampuan untuk melaksanakan online class room.
Diharapkan hal ini dapat mendukung semangat SKK Migas untuk dapat melaksanakan pekerjaan secara kolaboratif.
Telepon:
(+62-21) 29241607
Fax:
(+62-21) 29249999
www.skkmigas.go.id