You are on page 1of 6

MIKROBIOLOGI PANGAN

“Proses Oksidasi dan Fotosintesis pada Mikroba“

Nama : Muh. Mifthah Rusalim


Stambuk : D1C1 13 024
Kelas : Teknologi Pangan A

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2015
METABOLISME BAKTERI

Metabolisme adalah semua reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel yang
menghasilkan energi dan yang menggunakan energi untuk sintesis komponen-
komponen sel dan untuk kegiatan-kegiatan selular, seperti pergerakan. Reaksi
kimiawi yang membebaskan energi melalui perombakan nutrient disebut reaksi
disimilasi atau penguraian; jadi merupakan kegiatan katabolik sel. Sedangkan
reaksi kimiawi yang menggunakan energi untuk sintesis dan fungsi-fungsi sel
lainnya disebut reaksi asimilasi atau anabolik. Jadi, reaksi disimilasi
menghasilkan energi, dan reaksi asimilasi menggunakan energi.
Bila sel merombak ikatan-ikatan kimiawi tertentu selama metabolisme,
energi yang dilepaskan menjadi tersedia untuk melangsungkan kerja biologis.
Selama masa hidup sel, kerja ini bersifat ekstensif dan beragam. Mikroorganisme
heterotrofik nonfotosintesik memperoleh energinya dari oksidasi (pengusiran
electron atau atom hydrogen) senyawa-senyawa anorganik (Pelezer, 2006).

A. Cara Bakteri Memperoleh Energi (Oksidasi-reduksi)


Melalui proses Oksidasi-reduksi. Oksidasi adalah proses pelepasan
electron sedang reduksi adalah proses penangkapan elektron. Karena elektron
tidak dapat berada dalam bentuk bebas, maka setiap reaksi oksidasi selalu diiringi
oleh reaksi reduksi. Hasil dari reaksi oksidasi dapat terbentuknya energi.
Pada umumnya reaksi oksidasi secara biologi dikatalisis oleh enzim
dehidrogenase. Enzim tersebut memtransfer elektron dan proton yang dibebaskan
kepada aseptor elektron intermedier seperti NAD+ dan NADP+ untuk dibentuk
menjadi NADH dan NADPH. Fosforilasi oksidasi terjadi pada saat elektron yang
mengandung energi tinggi tersebut ditranfer ke dalam serangkain transpor
elektron sampai akhirnya ditangkap oleh oksigen atau oksidan anorganik lainnya
sehingga oksigen akan tereduksi menjadi H2O.
1.Transfer elektron menuju oksigen melalui berbagai caier seperti
flavoprotein,quinon maupun citekrom.
2. Adanya transfer elektron ini mengakibatkan aliran proton (H+) dari sitoplasma
ke luar sel. Jadi arah aliran adalah dari dalam ke luar. Hal ini akan
menimbulkan peredaan konsentrasi proton atau dikenal dengan gradien pH.
3. PH pada umunnya 7,5. Gradien pH terjadi jika pH di luar sel lebih kecil dari
7,5. Selanjutnya gradien pH bersama dengan potensial membentuk
protonmotive force. Kekuatan (protonmotive force) inilah yang menarik proton
dari luar sel kembali ke dalam sel. Bersamaan dengan masuknya kembali
proton tadi terbentuk energi yang digunakan untuk berbagai aktifitas sel.
4. Para menbran terdapat enzim spesifik disebut dengan ATPase. Energi
yang disebabkan pada saat masuknya kembali proton tadi akan digunakan oleh
ATPase untuk forforilasi ADP menjadi ATP.
B. FOTOSINTESIS

Ada dua macam energi yang digunakan oleh makhluk hidup. Antara lain :
1. Sinar matahari. Organismenya disebut dengan organisme fotosintesis atau di
kenal juga dengan organisme fototrofik.
2. Oksidasi senyawa kimia. Organismenya disebut dengan organisme
kemosintesis kemotrofik atau autotrofik.

Fotosintesis ada dua macam antara lain :


1. Fotosintesis tipe Cynobacteria. Fotosintesis tipe ini sama dengan
fotosintesis yang terjadi pada tanaman tingkat tinggi dengan keseluruhan
reaksi adalah.
CO2 + 2H2O ……sinar matahari…… H2O + [ CH2O ]n + O2 klorofil
Pada sistem fotosintesis ini terdapat 2 fotosistem yaitu fotosistem (PS) I
dan II. Aliran elektron dari PS II ke PS I selanjutnya mengubah NADP+
menjadi NADPH. Aliran eletktron yang demikian dikatakan noncyelic
phosphorilation.
2. Fotosintesis tipe Noncyanobacteria. Kelompok bakteri ini tidak memiliki
fotosistim II untuk menfotolisis H2O. Dengan demikian bakteri ini tidak
pernah menggunakan air sebagai reduktan sehingga oksigen tidak pernah
di hasilkan dari fotosintesis. Fotosintesis yang demikian berlangsung
dalam keadaan anaerob, sehingga dikenal dengan fotosintesis anaerob.
Jadi organisma ini memerlukan suplai senyawa organik sebagai donor
hidrogennya Persamaan reaksi secara umum adalah:
Sinar matahari CO2 +2H2A….H2O + [CH2O]n + 2A klorofil

Fotosintesis mengandung suatu urutan reduksi-oksidasi, yang


menunjukkan bahwa karbondioksida tereduksi membentuk karbohidrat dengan
menggunakan sejenis donor hidrogen yang teraktivasi oleh cahaya (reaksi terang).
Secara umum, reaksi fotosintesis dapat digambarkan dalam persamaan reaksi:

2H2A + CO2 → (CH2O)n + H2O + 2A

Sifat alami unsur H2A bervariasi pada berbagai organisme, dan bagian
inilah yang membedakan fotosintesis pada mikrobia yang melakukan fotosintesis
oksigenik dengan anoksigenik. Pada mikrobia oksigenik, H2A dapat
berupa H2O (air), dan oksigen dilepaskan dalam reaksi tersebut. Pada kebanyakan
mikrobia, fotosintesis hanya terjadi pada kondisi anaerob berupa fotosintesis tanpa
menghasilkan oksigen (fotosintesis anoksigenik). Fotosintesis anoksigenik
dilakukan pada mikroorganisme tersebut., dan H2A harus tersedia dalam bentuk
sulfur tereduksi, hidrogen , atau unsur-unsur organik.
Fotosintesis terjadi di dalam sistem membran khusus, baik dalam
membran tilakoid atau dalam gelembung tertutup. Di dalam struktur-struktur ini
terdapat komponen-komponen fotosintesis bakterioklorofil, karotenoid, pembawa
elektron, dan protein. Komponen ini terorientasi pada sistem membran
sedemikian rupa sehingga cahaya dapat diserap oleh pigmen-pigmen karotenoid
dan bakteriofil, dan energinya digunakan untuk membentuk tenaga proton
melewati membran tersebut.

Mikrobia oksigenik (seperti halnya sianobakteri) memiliki dua pusat reaksi


fotokimia yang terpisah, sementara mikrobia anoksigenik hanya memiliki satu.
Kejadian fotokimia primer terjadi saat sebuah molekul klorofil menyerap satu
kuantum cahaya dan memindahkannya ke pusat reaksi yang tertanam di dalam
membran. Klorofil berperan mempengaruhi pemisahan fotokimia kekuatan
reduksi dan oksidasi, menghasilkan suatu aliran sepanjang dua sistem transpor.
Salah satu sistem ini menerima elektron yang diantarkan pada penerima, dan yang
lainnya menempatkannya kembali.

Perpindahan elektron-elektron tersebut diiringi dengan pembentukan ATP.


Mekanisme ini pada prinsipnya mirip dengan mekanisme pada rantai transfer
elektron pada respirasi. Perubahan CO2 menjadi karbohidrat membutuhkan
pasokan NADPH maupun ATP.

Pada mikrobia anoksigenik, H2A dapat berupa substansi anorganik,


seperti H2S atau unsur organik seperti suksinat. Energi dari foton (cahaya) yang
diserap mengendalikan reaksi ini. Pada kondisi ini, aliran elektronnya terbuka atau
bersifat non-siklik. Dengan ketidakberadaan substrat yang dapat dioksidasi, aliran
elektron penghasil cahaya terjadi pada jalur siklus. Elektron-elektron yang berasal
dari molekul klorofil yang dilepaskan dapat dengan mudah kembali lagi setelah
melakukan perjalanan sepanjang rangkai siklus dari pembawa elektron. Aliran
elektron-elektron ini adalah suatu perangkat untuk menyimpan sebagian energi
dari elektron-elektron berenergi tinggi yang meninggalkan klorofil.
Proses fotosintesis pada beberapa jenis mikrobia dapat digambarkan sebagai
berikut :

Gambar 5. Reaksi Fotosintesis pada Cyanobacteria.

Gambar 6. Reaksi Fotosintesis pada bakteri ungu dan green sulfur


bacteria.
Gambar 7. Reaksi fotosintesis pada Mikroorganisme Eukariotik

You might also like