Professional Documents
Culture Documents
OLEH
MUH.MIFTHAH RUSALIM
D1C1 13 024
KELAS TPG-A
2013
A. Latar Belakang
Supaya orang tertarik untuk memakan suatu makanan, seringkali kita perlu
menambahkan bahan-bahan tambahan ke dalam makanan yang kita olah. Bisa kita
perkirakan bahwa seseorang tentu tidak akan punya selera untuk memakan sayur
sop yang tidak digarami atau bubur kacang hijau yang tidak memakai gula. Dalam
hal ini, garam dan gula termasuk bahan tambahan. Keduanya termasuk jenis zat
aditif makanan. Zat aditif bukan hanya garam dan gula saja, tetapi masih banyak
bahan-bahan kimia lain. Penambahan tersebut bisa berbahaya bagi kesehatan
manusia baik secara sengaja maupun tidak sengaja yaitu umumnya apabila bahan
makanan ditambahkan zat aditif yang bersifat sintetis.
Pada makalah inilah penulis hanya akan memaparkan lebih jauh tentang
salah satu jenis zat aditif yakni zat penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa.
B. Tujuan
C. Manfaat
1. Dapat mengetahui beberapa zat penyedap rasa dan aroma serta penguat rasa
yang digunakan dalam produk pangan.
1. Pewarna, yaitu BTM yang dapat memperbaiki atau memberi warna pada
pangan.
2. Pemanis buatan, yaitu BTM yang dapat menyebabkan rasa manis pada pangan,
yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi.
6. Penyedapa rasa dan aroma, menguatkan rasa, yaitu BTM yang dapat
memberikan, menambah atau mempertegas rasa aroma.
7. Pengatur keasaman (pengasam, penetral dan pendapar) yaitu BTM yang dapat
mengasamkan, menetralkan dan mempertahankan derajat keasaman pangan.
8. Pemutih dan pematang tepung, yaitu BTM yang dapat mempercepat proses
pemutihan dan atau pematang tepung sehingga dapat memperbaiki mutu
pemanggangan.
10. Pengeras, yaitu BTM yang dapat memperkeras atau mencegah melunaknya
pangan.
11. Sekuestran, yaitu BTM yang dapat mengikat ion logam yang ada dalam
pangan, sehingga memantapkan warna, aroma dan tekstrur.
Selain BTM yang tercantum dalam Peratuan Mentri tersebut, masih ada
beberapa BTM lainnya yang biasa digunakan dalam pangan, misalnya:
1. Enzim, yaitu BTM yang berasal dari hewan, tanaman atau mikroba, yang dapat
menguraikan secara enzimatis, misalnya membuat pangan menjadi lebih empuk,
lebih larut danlain-lain.
2. Penambah gizi, yaitu bahan tambahan berupa asam amino, mineral atau
vitamin, baik tunggal maupun campuran, yang dapat meningkatkan nilai gizi
pangan.
3. Humektan, yaitu BTM yang dapat menyerap lembab (uap air) sehingga
mempertahankan kadar air pangan.
Tujuan penggunaan :
1. Penyedap alami
Contoh herba (sebangsa rumput) dan daun : sereh, daun pandan, daun salam,
rosemari, oregano, tarragon dan marjoran
c. Oleoresin
Dibuat dari proses perkolasi zat pelarut yang bersifat volatil terhadap bumbu atau
herba yang telah digiling
d. Isolat penyedap
Sari buah sebagian besar adalah air, mempunyai komponen aroma asam, warna
dan bahan padat seperti gula, pektin dan mineral.
f. Eksrak tanaman dan hewan
2. Penyedap sintesis
Contoh penyedap sintesis yang memberikan aroma etil butirat atau etil 3
hidroksi butirat dapat memberikan aroma anggur.
Contoh bahan aromatik kimia sebagai penyedap yaitu eter, asam, alkohol,
keton, lakton, merkaptan, dll.
1. Isoamil Asetat
Isoamil asetat merupakan ester yang dibentuk dari reaksi antara isoamil
alkohol dan asam asetat dengan katalis asam sulfat. Memiliki aroma yang mirip
dengan aroma pisang. Pada proses bembuatannya, asam ini dinetralkan, diekstrak,
dan hasilnya dicuci dan kemudian didistilasi. Reaksi tersebut dapat dijelaskan
sebagai berikut:
· Isoamil asetat juga digunakan dalam test efectivitas dari transpirator karena zat
ini mempunyai bau yang tajam yang tidak umum eksperiment sebagai sesuatu
yang tidak menyenangkan dapat mendeteksi rendahnya konsentrasi.
· Isoamil Asetat juga digunakan sebagai campuran dalam pernis dan nitroselulosa
pernis, ada dalam hormon feromon pada lebah madu.
· Isoamil asetat dapat digunakan untuk menarik sekelompok besar lebah madu
dalam lingkup kecil.
2. Amil Asetat
Senyawa amil asetat merupakan senyawa ester hasil kondensasi dari asam
asetat dengan 1-pentanol. Padahal ester dibentuk dari isomer pentanol yang lain
(amil alkohol) atau campuran dari beberapa pentanol yang sering menunjukkan
sebagai amil asetat. Amil asetat memiliki aroma yang mirip dengan aroma pisang
dan apel yang tidak dapat dideteksi oleh semua orang.
3. Butil Butirat
Butil butirat merupakan komponen organik yang dibentuk dari kondensasi asam
butirat dan butanol. Digunakan dalam pemanis buatan untuk membuat rasa manis
buah terutama nanas. Ini juga terdapat dalam berbagai buah-buahan seperti apel,
pisang, dan strawberry.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dapat dibenarkan apabila :