You are on page 1of 3

DIARE, DEHIDRASI DAN DISENTRI

3 Juli 2010 oleh infosehat09hartonoprasetyo

Diare sebetulnya bukan penyakit melainkan gejala suatu penyakit. Masuk angin, tidak enak
badan, sakit maag, salah makan juga dapat menimbulkan diare, namun tentu saja bukan diarenya
yang perlu diobati. Yang disebut diare adalah buang air besar (BAB) lebih dari 3 x sehari dengan
kondisi feses/tinja yang encer (karena banyak air di dalamnya). Efek samping dari diare yang
perlu diwaspadai adalah dehidrasi (jumlah cairan yang keluar dari tubuh lebih besar dari jumlah
cairan yang masuk)

Jadi diare ada yang merupakan gejala penyakit dan ada yang bukan. Ciri diare yang merupakan
gejala penyakit adalah :
1. Diare > 5 x sehari
2. Tinja/feses lembek sampai cair, berbau busuk dan berlendir, kadang-kadang sampai
berdarah
3. Perut terasa mulas melilit namun tinja hanya keluar sedikit
4. Disertai demam dan nyeri kepala

Salah satu diare yang disebabkan infeksi adalah disentri.

Apakah disentri itu ?


Peradangan pada usus besar yang ditandai dengan sakit perut dan buang air besar (BAB) encer
secara terus menerus yang bercampur lendir dan darah.

Berdasarkan penyebabnya, disentri dapat dibedakan 2, yaitu :


1. Disentri basiler
Penyebab : Bakteri Shigella, bakteri Escherichia coli enterovasif, bakteri Salmonella.
Ciri : Biasanya menyerang secara tiba-tiba , sekitar 2 hari setelah tubuh dimasuki bakteri.
Gejalanya demam, mual, muntah, diare (20-30 x sehari) sehingga bahaya dehidrasi sangat besar,
tidak mempunyai nafsu makan.
2. Disentri amuba
Penyebab Entamoba hystolitica. Parasit ini mempunyai dua bentuk yaitu bentuk yang tidak
bergerak (kista) dan bentuk yang bergerak. Bentuk yang bergerak inilah yang menimbulkan
gejala mulas, perut kembung, demam, serta diare yang mengandung darah dan lendir. Meskipun
demikian frekuensi diare tidak terlalu sering (6-8 kali sehari). Juga disertai dengan bau yang
menyengat yang berasal dari pembusukan darah dan dinding usus yang dimakan amuba
Sumber penularan :
air yang tak di masak, kotoran manusia, buah-buahan dan sayuran, makanan yang tercemar
dengan kista amuba. Dapat saja penderita terlihat sehat tetapi di tubuhnya membawa parasit
amuba.
Setiap kista amuba berisi empat inti telur sangat kebal terhadap lingkungan terutama suhu yang
rendah, bahan chlorine yang biasa dipakai untuk menjernihkan air, asam lambung dan enzim
pencernaan di usus. Kista parasit ini dapat dimatikan dengan memanaskan sampai suhu 55
derajat celcius.

Bahayanya penyakit desentri amuba dapat bersifat fatal bila terjadi komplikasi antara lain usus
berlubang (perforasi usus), infeksi selaput rongga perut (peritonitis), abses di hati dan otak.
Menurut laporan angka kematian yang disebabkan infeksi amuba ini merupakan urutan ketiga
dari kematian yang disebabkan infeksi parasit di dunia. Karenanya dianjurkan pengobatan infeksi
amuba harus tuntas. Sampai sekarang belum ditemukan obat pencegahan maupun vaksin untuk
infeksi amuba.

Pencegahan
1. Menjaga kebersihan makanan dan minuman dari kontaminasi kotoran dan lalat.
2. Menjaga kebersihan lingkungan
3. Membersihkan tangan sesudah buang air besar (BAB) atau menjelang makan atau ketika
akan memegang makanan.

Herbal
Beberapa jenis tumbuhan obat yang dapat digunakan mengatasi diare
1. Patikan kebo (Euphorbia hirta)
Sifat : Anti radang
Khasiat : Mengatasi disentri basiler, disentri amuba, diare, gangguan pencernaan, radang usus.
2. Daun jambu biji (Psidium guajava)
Sifat : astringent (mengerutkan selaput lender usus sehingga dapat mengurangi pengeluaran
cairan), anti diare, anti radang, mewnghentikan perdarahan
3. Sambiloto (Andrographis paniculata)
Sifat : anti radang, anti bakteri, penawar racun
Khasiat : mengatasi diare, disentri basiler, radang usus
4. Kunyit (Curcuma longa)
Sifat : anti radang, anti bakteri, astringent
Khasiat : mengatasi disentri, diare, radang usus, gangguan pencernaan
5. Kulit delima (Punica granatum)
Sifat : astringent, anti diare, anti bakteri
6. Krokot (Portulaca oleracea)
Efek & khasiat : antiradang, menurunkan panas, antitoksik. Untuk disentri, diare akut, radang
usus buntu, dan lain-lain.
7. Daun Sendok (Plantago major)
Efek & Khasiat : sebagai antiradang, berkhasiat mengatasi diare, disentri panas, disentri basiler,
gangguan pencernaan, dan lain-lain
Sumber :
Health Today
Cybermed
Ikatanapotekerindonesia
Surya
Sudah cukupkah hidrasi Anda

You might also like