Bakteri Gram positif Coccus
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri berbentuk bulat (coccus) yang memiliki sifat Gram positif. Dijelaskan struktur dasar bakteri seperti dinding sel, membran plasma, sitoplasma, serta bentuk-bentuk coccus seperti micrococcus, diplococcus, staphyllococcus, streptococcus, dan sarcina.
Bakteri Gram positif Coccus
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri berbentuk bulat (coccus) yang memiliki sifat Gram positif. Dijelaskan struktur dasar bakteri seperti dinding sel, membran plasma, sitoplasma, serta bentuk-bentuk coccus seperti micrococcus, diplococcus, staphyllococcus, streptococcus, dan sarcina.
Bakteri Gram positif Coccus
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri berbentuk bulat (coccus) yang memiliki sifat Gram positif. Dijelaskan struktur dasar bakteri seperti dinding sel, membran plasma, sitoplasma, serta bentuk-bentuk coccus seperti micrococcus, diplococcus, staphyllococcus, streptococcus, dan sarcina.
STIKES MEGA REZKY MAKASSAR 2017 KATA PENGANTAR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bakteri berperan penting bagi kehidupan manusia, baik itu secara langsung maupun tidak langsung dan menguntungkan atau merugikan. Contoh nyata yang bisa langsung kita rasakan adalah adanya bakteri dalam usus kita yang membantu penguraian dan penyerapan gizi. Contoh lain yang bisa kita lihat adalah peranan bakteri dalam industri, seperti industri makanan dan minuman. Selain peran positif dari bakteri, tak bisa dipungkiri beberapa bakteri bisa menyebabkan penyakit bagi manusia, hewan, dan tumbuhan, bakteri semacam ini disebut dengan bakteri patogen. Contoh kasus yang cukup menyita perhatian adalah bakteri Escherichia coli, bakteri ini sempat menggegerkan masyarakat Eropa karena menyebabkan kematian kepada beberapa orang penduduknya Terlepas dari keuntungan dan kerugiannya, bakteri adalah salah satu makhluk hidup yang tentu saja memiliki perannya sendiri di muka bumi ini. Tuhan tidak akan menciptakan sesuatu tanpa peran apapun, kita sebagai manusia hanya perlu mengenal dan melihatnya lebih dekat. Pada dasarnya dari seluruh mikroorganisme yang ada di alam, hanya sebagian kecil saja yang merupakan patogen. Patogen adalah organism atau mikroorganisme yang menyebabkan penyakit pada organism lain. Kemampuan pathogen untuk menyebabkan penyakit disebut dengan patogenisitas. Dan patogenesis disini adalah mekanisme infeksi dan mekanisme perkembangan penyakit. Infeksi adalah invasi inang oleh mikroba yang memperbanyak dan berasosiasi dengan jaringan inang. Infeksi berbeda dengan penyakit. Sebagaimana kita ketahui sebelumnya mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran mikroskopis sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme dapat ditemukan disemua tempat yang memungkinkan terjadinya kehidupan, disegala lingkungan hidup manusia. Mereka ada di dalam tanah, di lingkungan akuatik, dan atmosfer ( udara ) serta makanan, dan karena beberapa hal mikroorganisme tersebut dapat masuk secara alami ke dalam tubuh manusia, tinggal menetap dalam tubuh manusia atau hanya bertempat tinggal sementara. Mikroorganisme ini dapat menguntungkan inangnya tetapi dalam kondisi tertentu dapat juga menimbulkan penyakit B. Rumusan Masalah 1. Pengertian Bakteri? 2. Morfologi Bakteri ? 3. Struktur Bakteri ? 4. Defenisi Patogen ? 5. Defenisi bakteri Bulat (coccus) ? 6. Defenisi bakteri gram positif? BAB II ISI A. Pengertian Bakteri Bakteri, berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria); adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda dalam strukturnya dari flagela kelompok lain. Bakteri sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit manusia dan hewan (seperti Leptospira, yang menyebabkan penyakit serius ternak). Namun, beberapa bakteri, Actinomycetes, menghasilkan antibiotik seperti streptomisin dan nocardicin; yang lainnya hidup bersimbiosis dengan hewan (termasuk manusia) atau tempat lain di tubuh mereka, atau pada akar tanaman tertentu, mengubah nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan. Bakteri meletakkan tang dalam yogurt dan roti asam di penghuni pertama; bakteri membantu untuk menguraikan bahan organik mati; bakteri membentuk dasar jaringan makanan di banyak lingkungan. Bakteri semacam itu penting karena fleksibilitas mereka yang ekstrem, kapasitas untuk pertumbuhan cepat dan reproduksi, dan usia besar - fosil tertua yang dikenal, hampir 3,5 miliar tahun, adalah fosil bakteri-seperti organisme. Bakteri termasuk dalam golongan prokariota yaitu merupakan bentuk sel yang paling sederhana yang memiliki ukuran dengan diameter dari 1 hingga 10 µm. Ciri yang membedakan prokariotik dengan eukariotik adalah inti sel di mana sel prokariotik tidak mempunyai membrane inti sel atau nukleus yang jelas. Bakteri memiliki 2 pembagian struktur yaitu : 1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan. 2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu) Meliputi: kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom, Vakuola gas dan endospora. B. Morfologi Bakteri Secara harafiah, morfologi berarti ‘pengetahuan tentang bentuk’ (morphos). Morfologi dalam cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya. Morfologi bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu : Morfologi makroskopik (kolonial morfologi) 1. Karakterisktik koloni berdasarkan pengamatan pada plate agar. 2. Bentuk koloni, ukuran, margin, elevasi, warna, permukaan, konsistensi Morfologi mikroskopis (seluler morfologi) 1. Struktur sel bakteri berdasarkan pengamatan dibawah mikroskop. 2. Flagella, pili, kapsul, dinding sel, sitoplasma, spora, flagella, pili, kapsul. Di bawah ini adalah penjelasan dari morfologi makroskopik dan mikroskopik bakteri : 1. Morfologi Makroskopik Populasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika mereka ditambahkan dan disesuaikan dengan gizi dan kondisi lingkungan yang memungkinkan mereka untuk berkembang. Melalui pertumbuhan ini, berbagai jenis bakteri kadang memberi penampilan yang khas. Beberapa koloni mungkin akan berwarna, ada yang berbentuk lingkaran, sementara ada yang bentuknya tidak teratur. Karakteristik koloni (bentuk, ukuran, margin, elevasi, warna, permukaan, konsistensi) yang diistilahkan sebagai “morfologi koloni”. Morfologi koloni adalah cara para ilmuwan dapat mengidentifikasi bakteri secara makroskopis. a. Ukuran: Bentuk titik Kecil Moderat atau sedang Besar b. Pigmentasi (warna koloni) Putih Kuning Merah Ungu Dan lain-lain c. Form (Bentuk koloni) Sirkuler : Bulat, bertepi Ireguler : tidak beraturan, bertepi Rhizoid : bentuk sseperti akar, pertumbuhan menyebar d. Margin Entire : Tepian rata Lobate : tepian berlekuk Undulate : tepian bergelombang Serrate : Tepian bergerigi Filamentous : tepian seperti benang-benang e. Elevasi (ketinggian pertumbuhan koloni bakteri) Flat : ketinggian tidak terukur, nyaris rata dengan medium Raised : ketinggian nyata terlihat, namun rata pada seluruh permukaan Convex : bentuk cembung seperti tetesan air Umbonate : bentuk cembung dibagian tengah lebih menonjol 2. Morfologi Mikroskopik Morfologi mikroskopik adalah karakteristik bakteri yang dilihat melalui pengamatan dibawah mikroskop. Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu : a. Bentuk bulat / kokus b. Bentuk batang / basil c. Bentuk spiral / spirilium Di bawah ini hanya akan dijelaskan bentuk cocus bakteri bakteri : a. Bentuk bulat (coccus) Bentuk coccus (coccus = sferis / tidak bulat betul) dapat di bedakan lagi menjadi : 1) micrococcus : berbentuk bulat, satu-satu. Contoh : Monococcus gonorhoe. 2) Diplococcus : berbentuk bulat, bergandengan dua-dua. Contoh : Diplococcus pneumonia. 3) Staphyllococcus : berbentuk bulat, tersusun seperti untaian buah anggur. Contoh : Staphyllococcus aureus, Staphyllococcus epidermidis, Staphyllococcus saprofiticus. 4) Streptococccus : berbentuk bulat, bergandengan seperti rantai, sebagai hasil pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis. Contoh : Streptococcus faecalis, Streptococcus lactis, dll 5) Sarcina : berbentuk bulat, terdiri dari 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebsgai hasil bembelahan sel ke 3 arah. Contoh : Thiosarcina rosea. 6) Tetracoccus/gaffkya : berbentuk bulat tersusun dari 4 sel berbentuk bujur sangkar, sebagai hasil pembelahan sel kedua arah. Contoh : Pediococcus C. Struktur Bakteri 1. Struktur dasar Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri). Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan. a. Dinding sel Kebanyakan dari bakteri mempunyai dinding sel, dinding sel tersebut terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran tertentu pada sel bakteri. Bersifat elastic, dan terletak diantara kapsula dan membrane sitoplasma. Susunan kimia dinding sel sangat kompleks. Dapat terdiri dari beberapa macam bentuk seperti celulosa, hemiselulose, khitin (karbohidrat, protein, lemak yang mengandung unsur N) tergantung dari spesies bakteri. Dinding sel ditemukan pada semua bakteri hidup bebas kecuali pada Mycoplasma. Fungsi dinding sel : Memberi perlindungan terhadap protoplasma Berperan penting dalam perkembangbiakan sel Mengatur pertukaran zat dari luar sel oleh karena itu dinding sel mempengaruhi kegiatan metabolisme dan melindungi protoplasma dari pengaruh zat-zat racun Sebagai pertahanan bakteri agar dapat bertahan hidup dalam lingkungannya Mempertahankan tekanan osmotik bakteri. Tekanan osmotik di dalam bakteri berkisar antara 5-20 atmosfir. b. Membran Plasma Membran sel merupakan bungkus dari protoplasma. Membran sel terletak didalam dinding sel dan tidak terikat dengan dinding sel. Berdasarkan pengujian sitokimia, membrane sel menunjukkan adanya protein lipida dan asam-asam nukleat. Membran sel menyerap cat-cat basa lebih kuat dari pada sitoplasma. membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Fungsi membran sel: Transpor bahan makanan secara selektif. Pada spesies aerob merupakan tempat transport electron dan oksidasi-fosforlasi. Tempat ekspresi bagi eksoenzim yang hidrolitik. Mengandung enzim dan molekul-molekul yang berfungsi pada biosintesa DNA. Mengandung reseptor protein untuk system kemotaktik Mengatur keluar masuknya zat-zat Berperan dalam proses pembelahan sitoplasma menjadi 2 bagian, diikuti dengan pembentukkan dinding pemisah. c. Sitoplasma Merupakan isi sel yang berupa cairan, disebut juga dengan protoplasma. Protoplasma merupakan koloid yang mengandung karbohidrat, protein, enzim-enzim, belerang, kalsium karbonat dan volutin. Komponen-komponen sitoplasma : 1) Inti Adanya inti pada bakteri dapat dilihat dengan mikroskop electron, ini merupakan daerah yang tidak tembus cahaya electron dan di dalamnya terkandung asam deoksiribonukleat (ADN). Inti bakteri tidak memilki membrane sehingga termasuk dalam organisme prokariotik. 2) Ribosom Ribosom merupakan suatu partikel sitoplasma. Kumpulan polyribosom merupakan rantai ribosom yang menempel pada m RNA. Jumlah ribosom bervariasi sesuai dengan kondisi pertumbuhan, sel tumbuh cepat dalam medium yang sesuai, mengandung lebih banyak ribosom dibandingkan dengan sel tumbuh lambat dalam medium yang kurang memadai. Ribosom bakteri terletak menyebar di sitoplasma. Hal ini terjadi karena bakteri tidak mempunyai membrane inti. Organel ini berfungsi sebagai tempat sintesis protein. 3) Granula sitoplasma/granula penyimpanan makanan Granula berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan. Sama seperti ribosom, granula penyimpanan makanan tersebar pada sitoplasma. Granula penyimpanan ini berfungsi untuk menyimpan makanan pada beberapa bakteri. Di dalam sitoplasma sel prokariot, terdapat granula-granula yang mengandung berbagai substansi, seperti glikogen, metafosfat an organik, asam polihidroksibutirat, belerang atau senyawa yang mengandung nitrogen, yang biasanya digunakan sebagai cadangan nutrisi bagi sel, substansi cadangan tersebut di kenal dengan inklusi. Jenis inklusi tertentu terdapat di dalam satu spesies bakteri, sedangkan pada spesies lain tidak memilikinya. Oleh karena itu, jenis inklusi sering kali digunakan untuk mengidentifikasi spesies bakteri. Granula atau inklusi terdistribusi acak di dalam sitoplasma. Granula-granula dalam sel bervariasi bentuknya, sebagian besar berfungsi sebagai cadangan makanan seperti : a. granula Poli-b-hidroksibutirat (PHB) PHB adalah poliester yang diproduksi sebagai cadangan makanan oleh mikroorganisme seperti Alcaligenes (Ralstonia) eutrophus, Bacillus megaterium, Pseudomonas dsb. PHB mempunyai titik leleh yang tinggi (Tm =180o C), tetapi karena kristalinitasnya yang tinggi menyebabkan sifat mekanik dari PHB kurang baik. Granula ini terdiri dari 30% atau lebih dari berat bakteri. b. glikogen Molekul polisakarida yang tersimpan dalam sel bakteri bersama dengan air dan digunakan sebagai sumber energi. Ketika pecah di dalam tubuh, glikogen diubah menjadi glukosa, sumber energi yang penting bagi bakteri. Glikogen merupakan bahan cadangan utama dari bakteri enterik (40% dari berat sel pada beberapa spesies). Contohnya: Lactobacillus sp. c. granula polimetafosfat (metakromatik/volutin). Metakromatik, polifosfat, juga dikenal sebagai Babes- Ernst atau granula volutin, terdapat pada Corynebacteriumdiphtheriae, Yersinia pestis, Mycobacterium tuberculosis, dan yang lainnya. Pewarnaan granula volutin dalam berbagai warna, nampak berbeda mulai dari merah sampai biru (contoh, secara metakromatik), dengan toluidin dan metilen biru. d. Plasmid Kebanyakan bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh bakteri.Namun, bakteri juga mudah untuk menghilangkannya. Plasmid dapat diberikan kepada bakteri lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal. 2. Struktur Tambahan Struktur tambahan hanya dimiliki oleh jenis bakteri tertentu. Meliputi kapsul, flagelum, pilus/pili, klorosom, Vakuola gas dan endospora. a. Kapsul atau lapisan lendir Lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri tertentu. Kebanyakan bakteri mempunyai lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel seluruhnya Jika lapisan lender ini cukup tebal maka bungkus ini disebut kapsula. Kapsul tersusun atas polisakarida dan air. Fungsi kapsula : 1) Melindungi sel terhadap factor lingkungan (kekeringan) 2) Sebagai pengikat antar sel. b. Flagel Flagel atau bulu cambuk adalah suatu benang halus yang keluar dari sitoplasma dan menembus dinding sel yang digunakan bakteri sebagai alat pergerakan. Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Hampir semua bakteri yang berbentuk lengkung dan sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya flagel. Sedangkan bakteri kokus jarang sekali memiliki flagel. Ukuran flagel bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 – 0,1 mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri. Flagella dilekatkan pada tubuh sel bakteri oleh strutur kompleks yang mengandung kait dan badan basal. Kait ini berupa struktur pendek yang melengkung yang berfungsi sebagai sendi antara motor pada struktur basal dengan flagella. Badan basal terdiri dari cincin- cincin, satu pasang pada bakteri gram positif dan dua pasang pada bakteri gram negative. Cinicin berlabel L dan P tidak terdapat pada sel bakteri gram positif. Berdasarkan letak dan jumlah flagelnya bakteri dapat dibagi menjadi 5 golongan, yaitu : a. Bakteri atrik, yaitu bakteri yang tidak mepunyai flagel, contoh : Klebsiella sp dan Shigella sp. b. Bakteri monotriik yaitu bakteri yang memiliki flagel tunggal pada salah satu ujungnya. Contoh : Vibrio cholera c. Bakteri lofotriik yaitu bakteri yang mempunyai seberkas flagel yang terletak pada salsh satu ujungnya. Contoh : Rhodospirillum rubrum. d. Bakteri amfitrik yaitu bakteri yang mempunyai masing-masing seberkas flagella atau satu flagel yang terletak pada kedua ujungnya. Contoh : Pseudomonas aeruginosa e. Bakteri peritriik yaitu bakteri yang mepunyai flagel yang terletak diseluruh permukaan sel. Contoh : Salmonella thyposa c. Pili Pili adalah benang-benang halus yang menonjol keluar dari dinding sel. pili mirip dengan flagel tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter lebih kecil dan tersusun dari protein. Kebanyakan terdapat pada bakteri gram negative. Panjang pili sekitar 0.5- 20mikron. Pili tersusun melingkari sel, dan mempunyai jumlah kurang lebih 150 buah tiap sel. Seperti flagel, pili juga berpangkal pada protoplasma. Pili mengandung protein yang disebut pillin. Pada garis besarnya pili merupakan alat untuk melekat, misalnya dengan adnya pili sel-sel beberapa bakteri dapat melekat dekat dengan permukaan medium cair dimana kadar oksigennya lebih baik. Pili juga dapat melekatkan sel satu dengan sel lainnya. Fungsi pelekatan sel ini penting pada peristiwa konjugasi. konjugasi adalah peristiwa penggabungan sel-sel jantan dengan betina. Sel-sel bakteri jantan dilengkapi dengan Pili khusus yang dissebut Pili sex. d. Klorosom Struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis. e. Vakuola gas Terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. Dengan mengatur jumlah gas dalam vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan atau mengurangi kepadatan sel mereka secara keseluruhan dan bergerak ke atas atau bawah dalam air. f. Endospora Beberapa bakteri dapat membentuk endospora (spora). Endospora yaitu struktur berbentuk bulat atau bulat lonjong, bersifat Sangat membias cahaya, sukar dicat dan Sangat resisten terhadap factor-faktor luar yang buruk. Fungsi spora pada bakteri bukan sebagai alat reproduksi seperti halnya pada fungi. Spora bakteri mempunyai arti lain yaitu bentuk bakteri yang sedang dalam usaha mengamankan diri terhadap pengaruh buruk dari luar. D. Pengertian Patogen Patogen (Bahasa Yunani: παθογένεια, "penyebab penderitaan") adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme parasit. Umumnya istilah ini diberikan untuk agen yang mengacaukan fisiologi normal hewan atau tumbuhan multiselular. Namun, patogen dapat pula menginfeksi organisme uniselular dari semua kerajaan biologi. Umumnya, hanya organisme yang sangat patogen yang dapat menyebabkan penyakit, sementara sisanya jarang menimbulkan penyakit. Patogen oportunis adalah patogen yang jarang menyebabkan penyakit pada orang-orang yang memiliki imunokompetensi (immunocompetent) namun dapat menyebabkan penyakit/infeksi yang serius pada orang yang tidak memiliki imunokompetensi (immunocompromised). Patogen oportunis ini umumnya adalah anggota dari flora normal pada tubuh. Istilah oportunis sendiri merujuk kepada kemampuan dari suatu organisme untuk mengambil kesempatan yang diberikan oleh penurunan sistem pertahanan inang untuk menimbulkan penyakit. Pada umumnya semua patogen pernah berada di luar sel tubuh dengan rentang waktu tertentu (ekstraselular) saat mereka terpapar oleh mekanisme antibodi, namun saat patogen memasuki fase intraselular yang tidak terjangkau oleh antibodi, sel T akan memainkan perannya. Kapasitas bakteri menyebabkan penyakit tergantung pada patogenitasnya. Dengan kriteria ini bakteri dikelompokkan menjadi tiga, yaitu agen penyebab bakteri, pathogen oportunistik, dan non pathogen. Agen penyebab penyakit adalah bakteri pathogen yang menyebabkan suatu penyakit ( Salmonella sp. ). Pathogen oportunistik adalah bakteri yang berkemampuan sebagai pathogen ketika mekanisme pertahanan inang diperlemah ( contohE. coli ) menginfeksi saluran urin ketika sistem pertahanan inang dikompromikan ( diperlemah ). Non pathogen adalah bakteri yang tidak pernah menjadi pathogen. Namun bakteri non pathogen dapat menjadi pathogen karena kemampuan adaptasi terhadap efek mematikan terapi modern seperti kemoterapi, imunoterapi, dan mekanisme resistensi. Bakteri tanah Serratia marcescens yang semula non pathogen, berubah menjadi pathogen yang menyebabkan pneumonia, infeksi saluran urin, dan bakteremia pada inang terkompromi. Pathogen oportunistik biasanya adalah flora normal ( manusia ) dan menyebabkan penyakit bila menyerang bagian yang tidak terlindungi, biasanya terjadi pada orang yang kondisinya tidak sehat. Pathogen virulen ( lebih berbahaya ), dapat menimbulkan penyakit pada tubuh kondisi sehat ataupun normal. E. Bakteri Bentuk Bulat (Kokus) Sama seperti bentuk batang, bakteri dalam bentuk bulat (kokus) juga dapat ditemukan dalam keadaan tunggal, berpasangan, membentuk rantai, atau membentuk gumpalan seperti buah anggur. Berikut ini bentuk bentuk bakteri bulat, baik dalam keadaan tunggal maupun berkoloni beserta contohnya : 1. Monokokus adalah bakteri berbentuk bulat tunggal. Contoh bakteri ini adalah Monococcus gonorrhoeae. 2. Diplokokus adalah bakteri berbentuk bulat dan berpasangan. Contoh bakteri ini adalah Diplococcus pneumoniae. 3. Streptokokus adalah bakteri berbentuk bulat bergandengan menyerupai bentuk rantai. Bentuk rantai sendiri merupakan hasil reproduksinya yang melakukan pembelahan dalam satu garis ke satu atau dua arah. Contoh bakteri ini adalah Streptococcus lactis, Streptococcus salivarius, dan Streptococcus pneumoniae. 4. Tetrakokus adalah bakteri berbentuk bulat yang terdiri atas 4 sel dengan susunan menyerupai bentuk bujur sangkar hasil dari pembelahan sel ke dua arah. 5. Sarkina adalah bakteri berbentuk bulat yang terdiri dari 8 sel dengan susunan menyerupai bentuk bujur sangkar hasil dari pembelahan sel ke tiga arah. Contoh bakteri ini adalah Sarcina sp. 6. Stafilokokus adalah koloni bakteri berbentuk bulat yang tersusun menyerupai kelompok buah anggur hasil dari pembelahan sel ke segala arah. Contoh bakteri ini adalah Staphylococcus aureus. F. Pengertian Bakteri Gram Positif Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop. Disisi lain, bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi bakteri. Bakteri gram positif seperti Staphylococcus aureus (bakteri patogen yang umum pada manusia) hanya mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat. Di sisi lain, bakteri gram negatif (seperti E. coli) memiliki sistem membran ganda di mana membran pasmanya diselimuti oleh membran luar permeabel. Bakteri ini mempunyai dinding sel tebal berupa peptidoglikan, yang terletak di antara membran dalam dan membran luarnya. a. Ciri-ciri Bakteri Gram Positif Struktur dinding selnya tebal, sekitar 15-80 nm, berlapis tunggal atau monolayer. Dinding selnya mengandung lipid yang lebih normal (1-4%), peptidoglikan ada yang sebagai lapisan tunggal. Komponen utama merupakan lebih dari 50% berat ringan. Mengandung asam tekoat. Bersifat lebih rentan terhadap penisilin. Pertumbuhan dihambat secara nyata oleh zat-zat warna seperti ungu kristal. Komposisi nutrisi yang dibutuhkan lebih rumit. Lebih resisten terhadap gangguan fisik. Resistensi terhadap alkali (1% KOH) larut Tidak peka terhadap streptomisin Toksin yang dibentuk berupa eksotoksin dan endotoksin b. Penyakit dari Bakteri Gram Positif
Gram Streptococcus pneumonia/radang paru, meningitis, karies gigi Positif Enterococcus enteritis Listeria listeriosis Bacillus anthrax Clostridium tetanus, botulisme Mycobacterium difteri Propionibacterium tuberkulosis Mycoplasma jerawat pneumonia BAB III KESIMPULAN Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Bakteri adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Bentuk bentuk dapat di bagi menjadi tiga golongan yaitu : a. Bentuk Basil/ batang b. Bentuk Coccus/ Bulat a. micrococcus b. Diplococcus c. Staphyllococcus d. Streptococccus e. Sarcina f. Tetracoccus/gaffkya c. Bentuk Spiral / Spirilium 2. Bakteri gram positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop. 3. Patogen (Bahasa Yunani: παθογένεια, "penyebab penderitaan") adalah agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya. Sebutan lain dari patogen adalah mikroorganisme parasit.