Professional Documents
Culture Documents
“KOMPRESOR TORAK”
Di Susun Oleh:
Puji dan syukur terlebih dahulu kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
memberi rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini
tepat pada waktunya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini
bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan
Penulis
DAFTAR ISI
Kompresor seperti ini bisa ditemukan pada industri kimia atau yang
berhubungan dengan itu. Kompresor juga bertugas untuk membagi-bagikan
gas dan bahan bakar cair melalui instalasi pipa-pipa gas. Selain itu, dalam
peralatan pengangkat berat yang bekerja secara pneumatik, kompresor
digunakan dalam fungsinya sebagai pengiri udara untuk sumber tenaga.
Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada
dua jenis kompresor yang masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis
pertama adalah kompresor dengan metode krja positif displacement dan yang
kedua adalah kompresor dengan metode kerja dynamic.
I-1
Di mana letak perbedaan metode kera dari kedua jenis kompresor ini?
Yang pertam, kompresor jenis positif displacement. Kompresor model ini
bekerja dengan cara memasukkan udara ke dalam ruang tertutup, lalu pada
saat yang sama volume ruangnya diperkecil, dengan demikian tekanan di
dalam dengan sendirinya akan naik.
I-2
Daya masukan (Ninp) VS frekuensi F
Laporan kerja praktek ini terdiri dari 4 bab, bab-bab tersebut terdiri
dari:
Bab I Pendahuluan
Bab ini terdiri dari judul, latar belakang Praktikum pompa sentrifugal,
rumusan masalah, tujuan Praktikum ,serta sistematika penulisan penulisan
laporan.
Bab II LandasanTeori
Bab ini umum berisi tentang penjelasan dari diagram alir percobaan,
prosedur pengujian, alat dan bahan yang digunakan.
Bab IV Pembahasan
I-3
Bab ini dikhususkan untuk menjelaskan dan memaparkan mekanisme
dari Perhitungan Data Percobaan, Tabel dan Grafik Hasil Perhitungan, Tugas-
Tugas.
Penutup
Penutup ini berisi tentang kesimpulan dari isi laporan ini serta saran
yang diberikan penulis beserta daftar pustaka ,lampiran, dan blangko
percobaan.
I-4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian
z
Gambar 2.1. Kompresor
II-1
2.2 Sifat-sifat fisik udara
Panas jenis udara di definisikan sebagai jumlah panas yang diperlukan untuk
c. Kelembaban udara
- Kelembapan mutlak : berat uap air (dalam kg/g) di dalam 1m3 udara lembap
- Kelembapan relatif : perbandingan antar kelembapan mutlak udara lembap dan
kelembapan mutlak udara jenuh pada temperatur yang sama dan dinyatakan
dalam %
d. Tekanan Udara
1.Tekanan gas
Jika suatu gas/udara menempati suatu bejana tertutup, maka pada dinding bejana
tersebut bekerja suatu gaya. Gaya persatuan luas dinding ini dinamakan tekanan.
2.Tekanan atmosfer
Tekanan atmosfer yang bekerja di permukaan bumi dapat dipandang sebagai
berat kolom udara mulai dari permukaan bumi sampai batas atmosfer yang paling
atas. Untuk kondisi standar, gaya berat udara kolom ini pada setiap 1cm 2 luas
II-2
permukaan bumi adalah 1,033 kgf.Tekanan atmosfer juga bisa dinyatakan dengan
tinggi kolom air raksa (mmHg) dimana 1 atm = 760 mmHg.
e. Kekentalan
Kekentalan dapat didefinisikan sebagai kelengketan suatu fluida yang
mempengaruhi pergerakan fluida di dalam atau di luar saluran dalam satuan waktu.
f. Kompresibilitas
Kompresibilitas adalah perubahan fluida yang terjadi dikarenakan perubahan gaya
tekan yang nantinya akan merubah densitas, volume dan suhu fluida tersebut.
II-3
Gambar 2. 1 rambatan gelombang suara
II-1
angkat (lift) yang ditimbulkan oleh sudu yang dibedakan dalam
arah aliran udara : kompresor aksial dan dan kompresor radial.
1. Positive displacement
a. Reciprocating
- Single acting
- Double acting
- Diafragma
b. Rotary
II-2
- Screw
- Lobe
- Sliding vane
- Scroll
- Liquid ring
2. Dynamic compression
a. Sentrifugal compression
b. Aksial compression
Kompresor reciprocating
II-3
Kompresor Torak
II-4
dengan reservoir meskipun volume diperkecil lagi (sampai V3)
namun tekanan tetap konstan.
3 – 4 : Disini piston mulai bergerak kekanan sehingga volume membesar
dan tekanan menjadi turun.
4 – 1 : Katup masuk terbuka dan terjadi percampuran udara luar dengan
uadara dalam silinder.sehingga meskipun diperbesar tekanan akan
tetap konstan.
Keempat lengkah di atas dapat kita amati pada gambar di bawah ini :
Kompresor Diafragma
II-5
dari oli. Kompresor jenis ini banyak digunakan dalam industri bahan
makanan, industri farmasi dan kmia. Prinsip kerja dari kompresor ini ialah
denagn cara mengatur katup masukan udara dan diisap oleh torak yang
gerakannya naik turun sesuai dengan bentuk katup. Hal ini akan terjadi terus
menerus sampai tekanan yang ada di dalam bak penampung telah sesuai
dengan kebutuhan.
II-6
- Kompresor screw
- Kompresor lobe
II-7
Sebuah kompresor yang kemampuan kompresinya berasal dari dua
gear rotor yg saling impeler.
- Sliding vane
Sebuah kompresor (rotari) vane geser memiliki rotor padat dipasang di dalam air berjaket silinder, seru
- Scroll
Merupakan sebuah kompresor yang berfungsi menekan atau
mengkompresi udara menggunakan grakan dari scrol atau spiral.
II-8
- Liquid ring
Kompresor Sentrifugal
Kompresor udara sentrifugal (lihat Gambar 5) merupakan kompresor
dinamis, yang tergantung pada transfer energi dari impeller berputar ke udara.
Rotor melakukan pekerjaan ini dengan mengubah momen dan tekanan udara.
Momen ini dirubah menjadi tekanan tertentu dengan penurunan udara secara
perlahan dalam difuser statis. Kompresor udara sentrifugal adalah kompresor
yang dirancang bebas minyak pelumas. Gir yang dilumasi minyak pelumas
terletak terpisah dari udara dengan pemisah yang menggunakan sil pada poros
dan ventilasi atmosferis. Sentrifugal merupakan kompresor yang bekerja
kontinyu, dengan sedikit bagian yang bergerak; lebih sesuai digunakan pada
volum yang besar dimana dibutuhkan bebas minyak pada udaranya.
II-9
Gambar 2. 12 kompresor sentrifugal
Kompresor Aksial
Kompresor ini memiliki prinsip kerja seperti jenis rotari yaitu sistem
udara alir dan cocoksebagai penghantar udara yang besar. Kompresor aliran
ada yang dibuat arah masukannya udara secara aksial dan ada yang radial.
Percepatan yang ditimbulkan oleh kompresor aliran radial berasal dari
ruangan ke berikutnya secara radial. Pada lubang masukan pertama udara
dilemparkan keluar sumbu dan oleh dinding ruangan dipantulkan dan kembali
mendekati sumbu. Dari pertama masuk lagi ketingkat berikutnya, sampai
beberapa tingkat yang dibutuhkan.
1. Tekanan gas.
II-10
Menurut teori ilmu fisika, gas terdiri dari molekul-molekul yang
bergerak terus menurus secara seimbang. Karena gerakan ini, dinding bejana
yang ditempati akan mendapatkan tumbukan terus menerus dan inilah yang
dirasakan sebagai tekanan pada dinding. Jika temperatur gas dinaikkan, maka
gerakan molekul akan semakin cepat dan tumbukan akan semakin sering dan
dengan impuls yang semakin besar. Jadi jika volume bejana tetap tekanan
akan semakin besar.
Tekanan lebih (gage pressure) adalah tekanan ukur dimana harga nol
diambil sama dengan tekanan atmosfir.
Tekanan mutlak adalah tekanan ukur dimana harga nol diambil sama
dengan tekanan vakum mutlak (0 atm)
Tek
ana
Tekanan
atmosfir
T
e
Gambar 2. 14 Tekanan gas
P1 V1 = P2 V2 = Konstan
II-11
2. Hubungan temperatur dan volume.
Seperti halnya zat padat dan cair, gas akan mengembang jika
dipanaskan pada tekanan tetap dan pengembangannya jauh lebih besar karena
gas mempunyai koefisien muai yang jauh lebih besar. Hukum charles
menyatakan : semua gas
t
V1 V0 1 1
273
t2
V2 V1 1
273
V1 273 t1
V2 273 t 2
dimana :
Vo = Volume gas pada temperatur 0 oC
V1 = Volume gas pada temperatur t1 pada tekanan yang sama dengan V0
(0 oC)
V2 = Volume gas pada temperatur t2 pada tekanan yang sama dengan V0
(0 oC)
t1 dan t2 = Temperatur (oC)
3. Persamaan keadaan.
Hukum Boyle-Charles merupakan gabungan dari hukum Charles dan
hukum Boyle yang digunakan untuk gas ideal yang dinyatakan dengan :
PV = m R T
1. Cara Kompresi
Kompresi dapat dilakukan dengan : Isotermal, Isentropik (adiabatik), dan
politropik.
Kompresi Isotermal.
II-12
Bila gas dikompresi, maka ada energi mekanik yang diberikan dari
luar ke gas. Energi ini dirubah menjadi energi panas sehingga temperatur gas
naik jika tekanan semakin tinggi. Namun jika proses kompresi dibarengi
dengan pendinginan untuk mengeluarkan panas, temperatur dapat dijaaga
tetap disebut dengan kompresi isotermal.
P = Konstan
Kompresi Isentropik
P k = Konstan
Cp
Dimana : k
Cv
II-13
menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dari pada proses isotermal dengan
demikian kerja yang diperlukan pada kompresi adiabatik juga lebih besar.
Kompresi politropik
P n = Konstan
dimana : n = Indeks politropik (1 < n < k)
Dalam kompresi adiabatik tidak ada panas yang dibuang keluar atau
dimasukkan ke silinder sehingga seluruh kerja mekanis yang diberikan dalam
proses ini akan dipakai untuk menaikkan temperatur gas.
k 1 k
P
Td Ts d
Ps
dimana :
Td = Temperatur keluar (K)
II-14
Ts = Temperatur masuk (K)
Pd = Tekanan keluar (Pa)
Ps = Tekanan masuk (Pa)
c. Proses Politropik.
1. Motor listrik.
Secara kasar ada motor induksi dan motor sinkron. Motor induksi
mempunyai faktor daya dan efisiensi yang lebih rendah dari pada motor
sinkron. Namun motor induksi banyak dipakai karena harganya relatif murah
dan pemeliharaannya mudah.
II-15
2.9 Penentuan spesifikasi kompresor
5. Cara pendinginan
1. Tachometer
II-16
Gambar 2. 17 tachometer
2. Termometer Digital
Termometer digital merupakan alt ukur yang digunakan untuk menghitung
temperatur pada stasion 1,2, dan 3.
3. Pressure Gauge
II-17
e. Neraca pegas
Neraca pegas digunakan untuk mengukur besarnya gaya yang mempengaruhi
kerja compresor.
II-18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Mulai
Siapkan Alat
dan Bahan
Seting Katup
Seting
Kecepatan
Seting
Lajualiran
no
Masukan Hasil
Percobaan
yes
Selesai
III-1
3.2 Prosedur Percobaan
4. Langkah persiapan
5. Langkah pengerjaan
Tekan tombol pu
6. Langkah perawatan
III-2
Periksa kondisi oli dan dalam keadaan cukup
Orifice
Tabung U manometer
Presure gauge
Tangki udara
Katup pembuangan
Switch 1
Amperemeter
Inverter
Switch
Thermometer
Motor
kompresor
III-3