You are on page 1of 4

Selama ini di dunia Industri, tidak pernah lepas dari kecelakaan baik yang menyebabkan

kerugian maupun tidak. Setiap pekerjaan mempunyai risiko bahaya yang


berbeda.Pekerjaan di waktu malam hari tentu berbeda dengan pekerjaan di waktu siang
hari. Pekerjaan di Industri Kimia tentu berbeda dengan Industri Jasa. Secara umum,
bahaya dibagi menjadi 5 jenis, yaitu bahaya fisik, kimia, biologi, psikososial, dan
ergonomik. Untuk mengendalikannya, kita harus mengidentifikasinya terlebih dahulu.

Terdapat 3 metode yang digunakan untuk mengidentifikasi bahaya pada suatu


pekerjaan.

1. Metode Induksi
Metode induktif (bottom – up) melihat suatu kondisi / aktivitas dari penyebabnya.
Dilakukan dengan cara menuliskan bahaya yang mungkin terjadi pada suatu pekerjaan.
Dari bahaya yang sudah ditentukan, kemudian dicari sumber bahaya dan potensi
kejadian yang tak diinginkan dari bahaya tersebut. Kemudian dilakukan pengendalian.
Jadi logika nya yaitu dengan mengetahui bahaya, kejadian, dan akibatnya, lalu
dikendalikan. Misalnya, bahaya hidrokarbon diketahui dapat menyebabkan kebakaran,
maka harus dikendalikan dengan melakukan isolasi sumber energi, tidak menggunakan
alat yang menghasilkan percikan api di sekitar sumber energi, melakukan pengukuran
gas, menggunakan APD, tersedia APAR disekitar sumber energi.
2. Metode Deduksi
Metode deduktif (top – down) adalah metode yang melihat suatu aktifitas dari hasil
akhirnya (consequences) barulah kemudian dicari penyebabnya. Simpelnya, yaitu
dimulai dari Kejadian, Akibat/Dampak, Penyebab/Bahaya, dan Pengendalian.
Dari satu pekerjaan, diidentifikasi kecelakaan apa saja yang bisa terjadi, kemudian dicari
penyebabnya. Misalnya, Pekerjaan di atas ketinggian menggunakan scaffolding,
kecelakaan yang bisa terjadi yaitu terjatuh dari scaffolding, struktur scaffolding retak,
terlepas, atau runtuh, benda jatuh menimpa orang, tangan terjepit, terpeleset, dan lain
sebagainya. Akibatnya, bisa terjadi kematian, kecelakaan berat. Hal tersebut bisa terjadi
karena tidak menggunakan full body harness, tidak memperhatikan posisi tangan,
orang, tidak mengecek struktur scaffolding, dan lain sebagainya. Nah, dari sebab
tersebut, diidentifikasi pengendalian yang harus dilakukan. Contoh penerapan metode ini
yaitu Fault Tree Analysis.
3. Metode Kombinasi
Metode ini merupakan gabungan dari induksi dan deduksi, yaitu dengan mencampurkan
antara kejadian dan bahaya menjadi satu, namun fokus pada alur proses suatu
pekerjaan.
Contohnya yaitu penggunaan JSA (Job Safety Analysis) atau JHA (Job Hazard
Analysis). Metode ini yang paling sering dipakai di Industri, karena lebih simpel dan
mudah dimengerti. Form Standar yang digunakan yaitu berupa Tugas/Pekerjaan, Bahaya
yang ditimbulkan, Tingkat Keparahan, Frekuensi Pekerjaan, Nilai Risiko (Tingkat
Keparahan dikalikan dengan Frekuensi Pekerjaan), dan Langkah Pengendalian.
Dalam aplikasinya dalam dunia kerja, di berbagai sektor Perusahaan, secara umum
Pelaksanaan Idenifikasi Bahaya dikategorikan menjadi dua jenis, yaitu :

1. Identifikasi Bahaya sebelum Pekerjaan, Tahap Perencanaan


a. Job Safety Analysis
Merupakan identifikasi sistematik dari bahaya potensial di tempat kerja agar dapat
dikendalikan, dianalisa dan direkam. Tahapan dari JSA yaitu mengidentifikasi potensi
bahaya yang ada pada setiap tahapan pekerjaan, menentukan alat atau langkah yang
diperlukan untuk setiap potensi bahaya yang diidentifikasi, dan merekomendasikan cara
paling aman untuk melakukan pekerjaan yang berisiko. JSA dilakukan secara kualitatif.

b. Hazard Operability Study


Merupakan metode kualitatif yang banyak digunakan oleh industri proses untuk
mengidentifikasi bahaya pada tahap desain rekayasa. Tujuannya untuk menganalisis
sistem bagian per bagian dan menjelaskan bagaimana kondisi ideal suatu sistem bekerja
(Wachyudi, 2010). Tahapanya yaitu mengidentifikasi reaksi atau respon dari pabrik dan
atau sistem peralatan untuk memproses masalah dan penyimpangan, menyelidiki dan
mengevaluasi pengoperasian dan atau fleksibilitas proses, mengidentifikasi
pengoperasian, ketersediaan, keandalan dan masalah pemeliharaan peralatan dari
pabrik, menilai apakah reaksi dari sistem dan peralatan akan menghasilkan efek yang
merugikan bagi personil, aset, lingkungan, kebijakan publik, dan bisnis Perusahaan, dan
yang terakhir yaitu merekomendasikan tindakan perbaikan, yang akan mengurangi atau
menghilangkan efek merugikan tersebut. Metode Hazop ini perlu dilakukan oleh orang
yang ahli, karena melihat kompleksitas proses nya.

c. Risk Based Inspection (RBI)


RBI merupakan metode identifikasi bahaya yang berfokus pada penilaian risiko yang
berkaitan dengan pengoperasian mesin atau peralatan. RBI memastikan bahwa
peralatan harus dalam kondisi prima saat digunakan, sehingga tidak mengakibatkan
kerusakan. Setelah RBI dilaksanakan, maka dapat dijadikan dasar untuk merencanakan
jadwal inspeksi dan pemeliharaan peralatan.
Pendekatan RBI secara kualitatif menyediakan dasar analisis untuk memprioritaskan
program inspeksi berdasarkan risiko
d. What-If
Metode identifikas awal untuk meninjau desain dengan menanyakan serangkaian
pertanyaan awal yaitu bagaimana-jika (what-if). Metode What-ifmerupakan metode
identifikasi bahaya secara kualitatif tertua di dunia
e. Failure Modes and Effect Analysis (FMEA)
Analisis Pola Kegagalan dan Akibat (FMEA) adalah metode untuk mengidentifikasi
bahaya yang melibatkan analisis modus kegagalan dari suatu entitas, penyebabnya,
dampaknya, dan hubungan kritikalitas dari kegagalan. Tujuan dari FMEA adalah untuk
mengidentifikasi kegagalan yang mempunyai dampak yang tidak diinginkan pada sistem
operasi, namun tidak ikut memperhitungkan kesalahan manusia dalam kegagalan
tersebut. (Wachyudi, 2010)
f. Fault Tree Analysis (FTA) dan Event Tree Analysis (ETA)
Adalah diagram logika yang digunakan untuk mewakili masing-masing dampak dari
suatu peristiwa dan penyebab dari suatu peristiwa. Diagram ini juga menyatakan
ilustrasi bebas dari rangkaian potensi kegagalan peralatan atau kesalahan manusia yang
dapat menimbulkan kerugian. Ditelusuri penyebab masing-masing kegagalan hingga
ditemukan sebab yang paling dasar. Setelah itu dapat dilakukan pengendalian.

FTA bersifat deduktif dengan memunculkan akibat untuk mencari sebab,


sedangkan ETA bersifat induktif dengan menampilkan sebab (kejadian awal) untuk
mencari akibat (kejadian akhir). (Wachyudi, 2010)
g. Action Eror Analysis (AEA)
Analisis tindakan kesalahan (AEA). Tujuan utama dari melakukan AEA adalah untuk
mengidentifikasi kesalahan manusia selama operasi kritis dan mengurangi risiko ke
tingkat yang dapat diterima melalui tindakan pengurangan risiko. Hal ini dicapai dengan
mengidentifikasi mode kegagalan manusia dalam prosedur, penyebab, konsekuensi,
risiko, dan kebutuhan untuk pengurangan risiko.

2. Identifikasi Bahaya saat pelaksanaan Pekerjaan


a. Observasi / Inspeksi Keselamatan Kerja
Metode ini biasa dilakukan oleh fungsi HSE Officer pada suatu Industri. Tujuannya
adalah untuk melihat pelaksanaan pekerjaan dilapangan, apabila terjadi pekerjaan yang
tidak aman, maka harus segera dihentikan dan dikendalikan agar pekerjaan menjadi
aman. Menurut Herbert Heinrich, dalam penelitiannya pada 750.000 insiden industry, 88
% nya terjadi karena unsafe act (tindakan tidak aman yang dilakukan seseorang), 10%
nya terjadi karena kondisi fisik atau mekanis yang berbahaya, 2% nya tidak bisa
ditentukan, banyak yang menyebutnya sebagai unlucky (ketidakberuntungan). Nah,
Observasi / Inspeksi ini digunakan untuk meminimalisir insiden yang terjadi dilapangan.
Karena sifat dasar manusia yang biasanya lupa, maka harus sering di ingatkan.
b. Pemeriksaan / Audit Surat Izin Kerja
Metode ini dilakukan dengan cara membandingkan isi surat izin kerja dengan
pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Analisis bagaimana pekerjaan dilakukan, apakah
sudah sesui, jika belum maka hentikan pekerjaan, dan diskusikan dengan pimpinan
pekerja. Ada beberapa perusahaan, yang menggunakan ceklist khusus untuk
pemeriksaan pekerjaan. Untuk perusahaan yang high risk, biasanya ceklist pekerjaan
menjadi bagian dari Surat Izin Kerja.

You might also like

  • Percobaaan
    Percobaaan
    Document1 page
    Percobaaan
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Tabel 1
    Tabel 1
    Document1 page
    Tabel 1
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Kendaraan PDF
    Kendaraan PDF
    Document2 pages
    Kendaraan PDF
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Arah Kanan
    Arah Kanan
    Document1 page
    Arah Kanan
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Pengukuran Kinerja SDM Dan Kepuasan Kerja
    Pengukuran Kinerja SDM Dan Kepuasan Kerja
    Document20 pages
    Pengukuran Kinerja SDM Dan Kepuasan Kerja
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • PUBT
    PUBT
    Document2 pages
    PUBT
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Perco Baa An
    Perco Baa An
    Document1 page
    Perco Baa An
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Kelompok 1 PI
    Kelompok 1 PI
    Document111 pages
    Kelompok 1 PI
    Adit
    No ratings yet
  • Kendaraan
    Kendaraan
    Document2 pages
    Kendaraan
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Diagram Alir
    Diagram Alir
    Document1 page
    Diagram Alir
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • APAR CHECKLIST
    APAR CHECKLIST
    Document2 pages
    APAR CHECKLIST
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Tang Gal
    Tang Gal
    Document1 page
    Tang Gal
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Con Spac
    Con Spac
    Document5 pages
    Con Spac
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Con Spac
    Con Spac
    Document5 pages
    Con Spac
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Manajemen Biaya K3
    Manajemen Biaya K3
    Document17 pages
    Manajemen Biaya K3
    Mursalin Allin'k
    100% (1)
  • Definisi
    Definisi
    Document7 pages
    Definisi
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Tabel 1
    Tabel 1
    Document1 page
    Tabel 1
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Makalah Kel 5B Aspal
    Makalah Kel 5B Aspal
    Document29 pages
    Makalah Kel 5B Aspal
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Mort Analysis
    Mort Analysis
    Document15 pages
    Mort Analysis
    ktientien
    No ratings yet
  • No
    No
    Document1 page
    No
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Desi Cakap
    Desi Cakap
    Document1 page
    Desi Cakap
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Metode Pembongkaran Siap
    Metode Pembongkaran Siap
    Document7 pages
    Metode Pembongkaran Siap
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • KEUNGGULAN GDS
    KEUNGGULAN GDS
    Document6 pages
    KEUNGGULAN GDS
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Gas
    Gas
    Document1 page
    Gas
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • K3 PUBT GULA
    K3 PUBT GULA
    Document51 pages
    K3 PUBT GULA
    Desi Ayu Rahmawati II
    100% (1)
  • Ewol
    Ewol
    Document1 page
    Ewol
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Safety Relief Valve
    Safety Relief Valve
    Document2 pages
    Safety Relief Valve
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • Dimensi Kepribadian Big Five
    Dimensi Kepribadian Big Five
    Document10 pages
    Dimensi Kepribadian Big Five
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet
  • SMK3 vs OHSAS
    SMK3 vs OHSAS
    Document2 pages
    SMK3 vs OHSAS
    Desi Ayu Rahmawati II
    No ratings yet