You are on page 1of 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

H
DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN OKSIGENASI
DI RUANG MAWAR RUMAH SAKIT BAHTERAMAS

OLEH
MUH. MUSLIH FAUZI

P00320015080

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karna atas berkah dan limpahan
rahmat serat Hidayah-Nyalah sehingga saya dapat menyelesaikan asuhan keperawatan ini.

Dalam penulisan asuhan kepeawatan ini penulis berusaha menyajikan tentang asuhan
keperawatan kebutuhan dasar manusia dengan gangguan kebutuhan oksignasi. Asuhan
kepeawatan ini ditulis dengan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dicerna isinya
oleh pembaca. Penulis menyadari bahwa asuhan keperawatan ini jauh dari sempurna, masih
terdapat kekurangan dan kekeliruan maka penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang
sifatnya membangun dan dapat memperbaiki serta melengkapi asuhan keperawatan ini.
Harapan penulis semoga asuhan keperawatan ini dapat bermanfaat bagipara pembaca Amin.

Kendari 13 februari 2017

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II TINJAUAN TEORITIS

A. Definisi oksigenasi
B. Anatomi fisiologi sistem pernafasanyang berperan dalam oksigenasi
C. Fisiologi oksigen
D. Etiologi
E. Patofisiologi
F. Manifstasi klinik

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
B. Klasifikasi data
C. Diagnosa keperawatan
D. Intervensi keperawatan
E. Implementasi dan evaluasi keperawatan

BAB IV PENUTUP

A. kesimpulan
B. saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang di butuhkan oleh manusia
dalam mempertahanankan keseimbangan fisiologi maupun psikologi. Salah satunya adalah
kebutuhan oksigen. Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara
normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali bernapas.
(Wartonah Tarwanto, 2006)

Oksigen merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam kehidupan manusia, dalam
tubuh, oksigen berperan penting dalam proses metabolisme sel tubuh. Kekurangan oksigan
bisa menyebabkan hal yangat berarti bagi tubuh, salah satunya adalah kematian. Karenanya,
berbagai upaya perlu dilakukan untuk mejamin pemenuhan kebutuhan oksigen tersebut, agar
terpenuhi dengan baik. Dalam pelaksanannya pemenuhan kebutuhan oksigen merupakan
tugas perawat tersendiri, oleh karena itu setiap perawat harus paham dengan manisfestasi
tingkat pemenuhan oksigen pada klienya serta mampu mengatasi berbagai masalah yang
terkait dengan pemenuhan kebutuhan tesebut. Oleh karena itu, kebutuhan oksigen merupakan
kebutuhan yang paling utama dan sangat vital bagi tubuh.

Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan
secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem respirasi, maka kebutuhan
oksigen akan mengalami gangguan. Sering kali individu tidak menyadari terhadap
pentingnya oksigen. Proses pernapasan dianggap sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja.
Banyak kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam pemenuhan
kebutuhan oksigen, seperti adanya sumbatan pada saluran pernapasan. Pada kondisi ini,
individu merasakan pentingnya oksigen.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah kami adalah sebagai berikut :

1 sistem tubuh apa saja yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi?


2 Bagaimana terjadinya proses oksigenasi.
3 Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi?
4 Seperti apa jenis pernapasan dan pengukuran paru?

C. TUJUAN

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

1 Mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi


2 Mengetahui terjadinya proses oksigenasi
3 Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi
4 Mengetahui jenis pernapasan dan pengukuran paru
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. DEFINISI
Okssigenasi adalah pemenuhan akan kebutuhan oksigen (𝑂2 ). Kebutuhan
fisiologis oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya dan untuk
aktifitas berbagai organ atau sel.

Dalam keadaan biasa manusia membutuhkan sekitar 300𝑐𝑐 oksigen setiap hari
atau sekitar 0,5𝑐𝑐 tiap menitnya.respirasi juga berarti gabungan aktifitas mekanisme
yang berperan dalam proses suplai 𝑂2 kesuluruh tubuh dan pembuangan 𝐶𝑂2 (hasil
pembakaran sel). Terapi oksigen juga merupakan sala satu terapi pernafasan yang
bertujuan untuk memberikan transpor oksigen yang adekuat dalam darah sambil
menurunkan upaya bernafas dfan mngurangi tress pada miokardium

B. ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERNAFASAN YANG BERPERAN


DALAM OKSIGENSI
1. Hidung, dilapisi oleh membran mukosa. Permukaan mebran mukosa akakn
menghasilkan lendir yang berfungsi melembabkan dan menghangatkan udara
yang masuk keparu. Pada permukaan mukosa redapat rambut halus yang
berfungsi menyaring debu atau kotoran yang masuk kerongga hidung.
2. Faring, dibagi menjadi 3 yaitu : mosofaring, orofaring, dan loringofaring.
Faring kaya akan jaringan limpoid yang berfungsi menangkap dan
menghancurkan kuman patogen yang masuk bersama udara . Faring
merupakan rongga persimpangan antara saluran pencernaan dan saluran
pernafasan terdapat epiglotis yang menjaga agar makanan tidak masuk
kesaluran pernafasan.
3. Laring, terdapat pta suara yang berfungsi menghasilkan bunyi atau suara.
Selain itu, laring juga berfungsi mempertahankan kepatenan jalan nafas dan
melindungi jalan nafas bawah dari air dn makanan yang masuk.
4. Trakea, dilapisi oleh membran mukosa yang mengandung epitel bersiliaini
dapat bergerak dan menggiring keluar debu dan butiran-butiran kotoran yang
masuk bersama udara.
5. Bronkus dan paru, ujung bawah trakea bercabang dua setiap percabangangan
disebut bifurusi. Didalam paru-paru bronkus utama bercabang-cabang menjadi
bronkus yang lebih kecil dan berakhir ke bronkiolus terminal. Bronkiolus
bercabang pada geombang-gelombang halus dan kecil yang disebut alveoli.
Alveoli memiliki dinding elastis dan banyak mengandung kapiler darah.
Alveoli bersifat lentur karena dilumasi suatu zat yang disebut surfaktan. Paru-
paru terdiri atas 2 bagian yaitu kiri dan kanan. Paru-paru kanan terdiri atsa 3
lobus, sedangkan kiri terdiri dari 2 lobus. Paru-paru dibungkus oleh selaput
yang disebut pleura. Diantara pleura terdapat cairan limfa yang melindungi
paru-paru dari gesekan ketika mengembang dan mengempis. Selaput
pembungkus paru-paru sebelah dalam disebut pleura veselaris atau pleura
paru-paru . Sedangkan selaput sebelah kiri disebut pleura peritalis atau pleura
dinding rongga dada.

C. FISIOLOGI OKSIGEN
1. Menghirup udara (inpirasi) adalah terjadinya aliran udara dari sekliling masuk
melalui saluran pernafasan sampai keparu-paru. Proses inspirasi : volume
rongga dad naik / lebih besar, tekanan rongga dad turun / lebih kecil.
2. Ekspirasi adalah suatu gerakan pasif yaitu terjadi relaksasi otot-otot pernafasan
/dada. Proses ekspirasi voume rongga dada turun/ lebih kecil tekanan rongga
dad naik/lebih besar.
Proses pemenuhan oksigen didalam tubuh terdiri atas 3 tahapan :
a. Ventilasi , merupakan suatu proses masuknya oksigen dari atmosfir
kedalam alveoli atau dari alveoli ke atmosfir. Pross ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor :
 Adanya konsentrasi oksigen di atmosfir
 Adanya kondisi jalan nafas yang baik.
 Adanya kemampuan toraks dan alveoli pada paru-paru umtuk
mengembang disebut compliance.
b. Difusi yang merupakan pertukaran antara oksigen dari alveoli
kekapiler paru-paru dan oksigen dari kapiler ke alveoli proses
pertukaran ini dipengaruhi oleh beberapa faktor:
 Luasnya permukaan paru-paru.
 Perbedaan tekanan dan konsentrasi oksigen.
 Tebal membran respirasi/permeabilitas yang terdiri atas epitel
alveoli dan interstisial.
 Aktivitas gas yaitu kemampuan untuk menembus dan mengikat
Hb.
3. Tranportasi gas merupakan proses pendistrubusian oksigen kapiler kejaringan
tubuh dan O2 jaringan tubuh kekapiler . Transportasi gas dapat mempengaruhi
suatu faktor yaitu :
a. Curah jantung (kardiat output) frekuensi denyut nadi
b. Kondisi pembukuh darah. Latihan perbandingan sel darah dengan
darah secara keseluruhan (hematokrit) serta erotrosit dan kadar Hb.

D. ETIOLOGI
Adapun faktor0faktor yang menyebabkan klien mengalami gangguan
oksogenasi menurut nanda yaitu hiperventilasi,,hipoventilasi,defomitas tulang dan
dinding dada ,nyeri, cemas,penurunan energi,kelelahan, kerusakan neuromuskular,
kerusakan muskoloskeletal,kerusakan kognitif / persepsi obesitas, posisi tubuh
imaturitas neorologi, kelelahan otot pernafasan dan adanya perubahan membran kapiler
alveoli.

E. PATOFISIOLOGI.
Proses pertukaran zat dipengaruhi oleh ventilasi difusi, dan transportasi gas.
Proses ventilasi (proses penghantar jumlah O2 yang masuk dan keluar dari paru-
paru).apabila proses ini terdapat obstruksi maka O2 tidak dapat tersebar dengan baik
dan sumbatan tersebut akan direspon jalan nafas sebagai benda asing yang
menimbulkan pengeluaran mukus. Proses difusi (penyaringan O2 dari alveoli kejaringn
) yang terganggu akan menyebabkan ketidakefektifan pertukaran gas. Selain kerusakan
pada proses ventilasi , difusi, dan transportasi gas. Seperti penambahan volume
sekuncup , afterload , preload dan kontaktifitas miokard juga dapat mempengaruhi
pertukaran gas . (Brunner dan suddarth, 2002).

F. MANIFESTASI KLINIK
Adanya penurunan tekanan inspirasi / ekspirasi menjadi tanda gangguan
oksigenasi. Penurunan ventilasi permeait penggunaan otot nafas tambahanuntuk
bernafas, pernafasan nafas faring (nafas kuping hidung ) dispnea, ortopnea,
penyimpangan dada, nafas pendek, nafas dengan pendek, nafas dengan mulut ekspirasi
memanjang, peningkatan diameter anterior-posterior, frekuensi nafas kurang,
penggunan kapasitas menjadi tanda dan gejala adanya pola nafas yang tidak efektif
sehingga menjadi gangguan oksigenasi.
Kerusakan pertukaran gas yaitu takikardi, hiperkapnea, kelelahan samnolen,
iritabilitas, hipoksia, kebingungan, sianosis, warna kulit abnormal (pucat kehitam-
hitaman) , hipoksemia, hiperkarbia, sakit kepala ketika bangun, abnormal, frekuensi ,
irama,dan kedalaman nafas.
BAB III

ASUHAN KEPEWATAN

A. PENGKAJIAN

PEMERIKSAAN FISIK

1. Data demografi
a. Nama : tn. h
b. Umur : 39 thn
c. Jenis kelamin : laki-laki
d. Pendidikan :
e. Agama : islam
f. Status perkawinan : menikah
g. Suku bangsa : bugis
h. Alamat : desa pelandia

2. Keadaan umum kesehatan pasien


a. Kesadaran composmentis
b. TB 170 cm, BB 45 kg, IMT 15,57 kg/𝑚2
c. TTV: TD 130/80, N 95× /𝑚, P26× /𝑚, S 37,4°𝑐
d. Rambut:
 Warna hitam
 Tidak ada lesi
 Tidak ada nyeri tekan
 Kerontokan
e. Mata:
 Konjungtiva pucat
 Reaksi pupil nomal
 Sclera tidak ikterus
 Tidak ada nyeri tekan
f. Hidung:
 Tampak bersih
 Tidak ada nyeri tekan
g. Telinga:
 Tambak bersih
 Tidak ada nyeri tekan
h. Mulut:
 Bibi kering dan pucat
 Tidak memkai gigi palsu
 Tidak ada nyei tekan
i. Leher dan tenggorkan:
 Tidak ada pembesaran limfe
 Simetris dan tidak ada nyeri tekan
 Tampak kurus
j. Keadaan kulit:
 Turgor kulit normal dan warna hitamn kecoklatan
k. Dada dan paru:
 Tampak kurus
 Simetris
 Frekuensi penafasan 26× /𝑚
 Terdapat nyeri tekan dan nyeri ketika batuk
l. Abdomen:
 Tidak ada nyei tekan
 Abdomen simetris
m. Anus:
 Tidak ada hemorhoid
n. Ekstremitas
 Otot ± kekuatan otot 6 (pergerakan dengan normal)
PENGKAJIAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA
1. Data demografi:
Biodata
a. Nama : tn. h
b. Umur : 39 thn
c. Jenis kelamin : laki-laki
d. Pendidikan :
e. Agama : islam
f. Status perkawinan : menikah
g. Suku bangsa : bugis
h. Alamat : desa pelandia

Penggungjawab:
a. Nama : tutiyanti
b. Usia : 29 thn
c. Jenis kelamin : perempuan
d. Pekerjaan : ibu rumah tangga
e. Hbungan dengan pasien : istri

2. Keluhan utama:
Batuk disertai dada sakit pada saat batuk

3. Riwayat kesehatan sekarang


a. Waktu timbulnya penyakit, kapan ?
 ± 2 minggu yang lalu
b. Bagaimana awal munculnya ?
 Berangusur-angsur
c. Keadaan penyakit apakah sudah membaik, parah atau tetap sama
dengan sebelumnya ?
 Membaik tetapi masih batuk dan disertai rasa gatal-gatal
dibagian tubuh
d. Usaha yang dilakukan untuk mengurangi keluhan ?
 Mengikuti instuksi dokter
 Pemberian air hangat diwaktu pagi
e. Kondisi pada saat dikaji ?
 Povokes/poliates : mycobacteriu tubeculosis
 Quality : tetusuk-tusuk
 Radiator : nyeri menyebar
 Saveity : skala nyei 7
 Time : nyeri padasaat batuk

4. Riwayat kesehatan yang lalu:


a. Penyakit infeksi yang penah dialami ?
 Tidak penah
b. Imunisasi ?
 Imunisasi lengkap: hepatitis B, campak, polio, tetanus, dll
c. Kecelakkan yang pernah dialami selama 3 bulan terakhir ?
 Tidak pernah
d. Prosedur operasi dan perawatan rumah sakit ?
 Tidak operasi dan perawatan dirumah sakit yang sesuia
instruksi dokter seta diberi air hangat tiap pagi
e. Alergi (makanan, obat-obatan, bebas) ?
 Tidak ada alergi
f. Pengobatan dini (komsumsi obat-obatan bebas)
 Tidak pernah

5. Riwayat kesehatan keluarga


a. Identifikasi berbagai penyakit keturunan yang umumnya menyerang ?
 Tidak pernah
b. Anggota keluaga yang terkena alergi, asma, TBC, hipertensi, penyakit
jantung, stroke, DM, kanker, dan gangguan emosional ?
 Tidak ada
c. Buat bagan genogam

Keterangan:

= sudah meninggal = garis keturanan

= laki-laki

= perempuan

= anak

= tinggal serumah
6. Riwayat psikososial
a. Identifikasi klien tetntang kehidupansosial ?
 Klien kuang terbuka
 Akab kepada orang telah lama dikenalnya
b. Identifikasi hubungan klien dengan dengan yang lain dan kepuasan diri
sendiri ?
 Kuang berkomunikasi dengan oang lain atau tidak terlalu
mengakbrakan diri dengan orang baru atau suasana baru.
c. Kaji rumah lingkungan klien hubungan dengan kondisi rumah sakit ?
 Dirumah aktif dan dirumah sakit hanya sedikit beraktifitas.
d. Tanggapan klien tentang beban biaya rumah sakit ?
 Biaya rumah sakit dibebankan kepada asuransi
e. Tanggapan klien dengan penyakitnya ?
 Bingung disertai dengan rasa engga dan kuang nyaman

7. Riwayat spiritual
a. Kajian ketaatan klien beribadah dan menjalakan kepecayaannya ?
 Jarang selama masuk rumah sakit serta dirumah
b. Support sistemdalam keluarganya ?
 Istri yang selalu mensupport
c. Ritual yang biasa dilakukan klien dan keluarga ?
 Tidak ada

8. Keadaan umum pasien


a. Tanda-tanda distress ?
 Tidak ada
b. Penampilan dihubungkan dengan usia ?
 Sesuai
c. Eksresi wajah, bicara dan mood ?
 Seram, lemah ketika bicara, kurang banyak komentar, serta
mood yang kurang
d. Tinggi badan, berat badan, gaya berjalan ?
 Tinngi badan : 170 cm
 Berat badan : 45 kg
 Gaya berjalan :
e. Tanda-tanda vital :
 TD : 130/80 mmhg
 N : 95× /𝑚
 P : 26× /𝑚
 S : 37,4°𝑐
PENGKAJIAN KEBUTUHAN OKSIGENASI

1. Apakah klien pernah mengalami masalah respirasi tentang perubahan bunyi


nafas ?
 Ya, pleura friction rub
2. Apakah klien pernah mengalami gengguan pernafasan ?
 Batuk, kurang lebih 2 minggu yang lalu
3. Obat-obatan apa saja yang klien gunakan ?
 Sesuai instruksi dokter
4. Apakah klien mengalami batuk ?
 Ya, produktif
5. Kapan frekuensi batuk yang paling sering ?
 Malam hari
6. Apakah produksi ?
 Ya, riak
7. Apakah warna sputum
 Hijau
8. Bagaimana konsistensi sputum ?
 Kristal
9. Apakah klien biasa merokok ?
 Ya, tak terhitung
10. Apakah dalam keluarga ada yang merokok ?
 Ya, anak
11. Apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit infeksi saluran
pernafasan atau penyakit jantung ?
 Tidakk ada
12. Sepeti ada rasa nyeri yang dialami klien ?
 Tertusuk
13. Apakah dalam kelurga klien ada yang menderita hipertendi, CVA, penyakit
jantung, obesitas, kebiasan makan lemah, dll ?
 Tidak ada
14. Apakah klien pernah mendapat pengobatan untuk penyakit jantung, hipertensi,
dan pernafasan ?
 Tidak pernah
15. Berapa dosis klien yang didapatkannya?
 Tidak ada
16. Bagaimana klien mengalami stress, apakah menonton tv, merokok, minum,
munum alkoho, dll ?
 Santai
17. Bagaimana persepsi klien tentang kesehatannya saat ini, apakah baik ayau
kurang baik ?
 Kurang baik
B. KLASIFIKASI DATA

DS:

1. Klien mengatakan batuk ± 2 minggu yang lalu


2. Klien mengataka mual dan muntah
3. Klien mengatakan dada sakit ketika batuk
4. Klien mengatakan sakit perut kanan atas

DO:

1. Klien tampak lemah


2. Klien tampak kurus (BB 45 kg, IMT 15,57 kg/𝑚2 )
3. Klien tampak batuk
4. TTV: TD 130/80, N 95× /𝑚, P26× /𝑚, S 37,4°𝑐
ANALISA DATA

No Data Etiologi masalah


1 Ds: Mycobacterium tubercolusis GANGGUAN
PERTUKARAN
1. klien Dromplet infection GAS b.d
mengatakan MEMBRAN
batuk ± 2 Masuk lewat jalan nafas ALVEOLAR-
minggu yang lalu KAPILER
Menempel pada paru
2. Klien
mengatakan dada Menepel pada jaringan paru
sakit ketika batuk
Terjadi proses peradangan
Do:
Tumbuh disitoplasma makrofag
1. Klien tampak
lemah Sarang primer atau efek primer

2.Klien tampak Kompleks primer


kurus (BB 45 kg,
IMT 15,57 Menyebar keorgan lain (paru lain, saluran
kg/𝑚2 ) pencernaan, tulang) melalui (brochogen
percontinuitum hematogenlimfogen), pertahanan
3.Klien tampak primer tidak adekuat
batuk
Pembentukan tuberculosis
4.TTV: TD
130/80, N Kerusakan membran alveoler
95× /𝑚, P26× /
𝑚, S 37,4°𝑐 Menurunnya permukaan efek paru

Alveolus mengalami kongolidusi

GANGGUAN PERTUKARAN GAS


C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pertukaran gas b.d membran alveole-kapiler yang ditandai dengan:


DS:
 klien mengatakan batuk ± 2 minggu yang lalu
 Klien mengatakan dada sakit ketika batuk

DO:

 Klien tampak lemah


 Klien tampak kurus (BB 45 kg, IMT 15,57 kg/𝑚2 )
 Klien tampak batuk
 TTV: TD 130/80, N 95× /𝑚, P26× /𝑚, S 37,4°𝑐
D. INTERVENSI KEPEAWATAN

Dx keperawatan Tujuan dan Intervensi rasional


karakteristik
1. gangguan 1. tanda-tanda vital 1. ajarkan pada pasien tehnik 1. untuk
pertukaran gas dalam rentan normal nafas dalam mempertahankan pola
b.d. membran nafas pasien
alveola-kapiler 2. memlihara 2. ajarkan pasien untk batuk
kebersihan paru-paru efektif 2. untuk memberikan
dan bebas dari tanda- batuk dengan keadaan
tanda distress 3. berikan posisi semi fowler yang nyaman

4. beritahukan pasien untuk selalu 3. untuk


meminum air hangat diwaktu pagi mempertahankan
keadekuatan paru-paru
dalam ekspansi

4. untuk menjaga sputum


klien tetap encer atau cair
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Dx keperawatan Tanggal dan implementasi Evaluasi


waktu
1. gangguan 23-12-2016 1. mengajarkan pada pasien S: klien mngatakan
pertukaran gas b.d. tehnik nafas dalam batuknya sudah mulai
membran alveola- 09:32 berkurang dari sebelumnya
kapiler 2. mengajarkan pasien untk
batuk efektif O: klien nampak kurang
batuk seperti biasanya
3. memberikan posisi semi
fowler A: masalah sebagian
teratasi
4. memberitahukan pasien
untuk selalu meminum air P: intervensi dilanjutkan
hangat diwaktu pagi
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan dasar


manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan
hidupnya, dan untuk aktivitas berbagai organ atau sel. Sistem pernapasan berperan dalam
pemenuhan kebutuhan oksigenasi terdiri atas saluran pernapasan bagian atas yaitu, hidung,
faring, laring, epiglottis. Dan saluran pernapasan bagian bawah yaitu, trakea, bronkus,
bronkiolus, dan paru-paru yang merupakan organ utama dalam sistem pernapasan. Proses
pemenuhan oksigenisasi dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan yaitu, ventilasi, difusi dan
transpor. Dimana tahapan-tahapan itu mempunyai prosedur-prosedur tersendiri dalam
mempraktekkanya. Selain itu, ada juga cara untuk dapat mengatasi masalah kebutuhan
oksigenasi yaitu dengan latihan napas, latihan batuk efektif, pemberian oksigen, dan
fisioterapi dada.

B. SARAN

Semoga, apa yang kita pelajari dalam asuhan keperawatan ini dapat kita pelajari
dengan sungguh-sungguh, dan dapat kita terapkan dengan baik. Demikianlah asuhan
keperawatan tentang kebutuhan dasar oksigenasi ini kami buat, semoga asuhan keperawatan
ini bermanfaat bagi kita semua baik kami yang membuat maupun anda yang membaca. Kami
menyadari bahwa asuhan keperawatan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca ,kami harapkan demi kesempurnaan
asuhan keperawatan ini.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner &Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta

Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar. Jakarta : EGC

Nanda International (20013). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. Jakarta:EGC

Potter & Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta:EGC

Tarwonto dan Wartonah.2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan Asuhan


Keperaweatan. Jakarta: Salemba Medika.

https://rosfina26.wordpress.com/2015/05/20/pemenuhan-kebutuhan-dasar-pada-manusia-
oksigenasi/

You might also like