You are on page 1of 16

MAKALAH AKUNTANSI INTERNASIONAL

RESIKO MANAJEMEN KEUANGAN

Dosen : Zuliyati, SE, MSI.AK


Kelas :VB
Kelompok 13 :
1. Elysa Novianti (201512047)
2. Khoffatussaadah (201512049)
3. Riya Dewi S (201512050)
4. Hariyanti (201512

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2017/2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
karunia, rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kami masih diberi kesempatan untuk mengabdi dan
menyumbangkan pikiran untuk Nusa, Bangsa dan Negara khususnya melalui bidang pendidikan.
Terwujudnya makalah tentang “Akuntansi Internasional yang berjudul Manajemen Risiko
Keuangan”

Dalam penyusunan makalah ini, kami mengucapkan terima kasih terhadap semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.Selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Manajemen Srategis Ibu Zuliyati, SE, MSI.AK, Orang Tua kami yang telah mendo’akan yang
terbaik untuk penyelesaian makalah kami, teman-teman yang telah mendukung hingga
terselesainya makalah ini.
Dalam pembuatan makalah ini, penyusun menyadari dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh sebab itu penyusun mohon maaf atas kesalahan dalam
makalah ini.Kami mengharap saran dan kritikan yang bersifat membangun penyusun untuk
sempurnanya makalah ini.
Akhir kata penyusun berharap makalah ini dapat memberi manfaat kepada penyusun
khususnya dan kepada pembaca umumnya dalam keikutsertaan mewujudkan pemuda-pemudi
yang mandiri.

Kudus, 30 November 2017

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2

DAFTAR ISI................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 4

1. Latar Belakang ...................................................................................................4

2. Rumusan Masalah ..............................................................................................5

3. Tujuan Masalah ..................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 6

A. Manajemen Resiko Keuangan. ..........................................................................6

B. Peran Akuntansi. ................................................................................................7

C. Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai ...........................................................11

D. Tolak Ukur yang Sesuai dengan Manajemen Resiko. .....................................15

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 16

Kesimpulan ...........................................................................................................16

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Walaupun bisnis wajarnya terkait dengan produksi dan distribusi produk dana dan jasa,
konstribusi nyata dari sebuah bisnis kepada masyarakat adalah asumsi dan manajemen
resiko. Manajer-manajer bisnis berasumsi bahwa risiko mengontrak manusia, modal fisik
dan uang membentuk satu produk dan jasa yang mungkin bisa diterima oleh masyarakat.
Jika perusahaan mereka terbukti tidak berhasil, perusaahaan tersebut akan bangkrut. Jika
perusahaan sukses, perusahaan tersebut dapat mendapatkan keuntungan. Manajemen
resiko sangat menantang di level internasional terkait dengan banyaknya factor yang
harus dipertimbangkan.

Manajemen resiko di level perusahaan , MPR, melihat resiko satu persatu dalam konteks
strategi bisnis perusahaan. Saat ini resiko banyak dilihat dari portofolio investasi dengan
resiko bnayak fungsi bisnis yang dikoordinasikan oleh manajer keuangan senior. Mereka
yang membuat CEO dan direksi mengerti risiko kritis dan mengusulkan strategi optimasi
risiko. Factor-faktor dari berbagai dimensi yang bervariasi dari satu perusahaan ke
perusahaan lain. Akuntansi manajemen harus bisa mengamati fakto-faktor ini untuk
diberikan manajer risiko dengan data yang relevan dan terbaru. Hal ini dilakukan dengan
review operasional , review anak perusahaan , rapat komite tertutup, dan pelaporan
regular ke dewan risiko perusahaan. Informaasi yang terdapat dalam laporan kinerja
manajemen risiko ditinjau kembali yang akan mempengaruhi atau mengubah tujuan
strategis dan proses identifikasi risiko. Laporan manajemen resiko Infosys menyediakan
contoh bagus dari jenis informasi yang membentuk system manajemen risiko perusahaan.
Factor risiko eksternal mencakup data factor mikro ekonomi, fluktuasi nilai tukar
,wawasan politik ,lingkungan kompetisi, pusat laba, struktur biaya dan inflasi,
keberlangsungan bisnis, dan risiko keuangan teknologi. Factor risiko internal yang secara
formal dapat menonitor mencakup risiko pelaporan keuangan , kepatuhan pada likuiditas
dan jaaminan, kepatuhan kontraktual, kepatuhan legal, pelaksanaan untuk menjamin
pengiriman barang , penerimaan barang dan jasa berkualitas serta tepat waktu.

4
2. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian manajemen resiko keuangan?


2. Bagaimana peran akuntansi dalam manajemen resiko keuangan?
3. Bagaimana akuntansi untuk produk lindung nilai?
4. Bagaaimana tolok ukur yang sesuai dengan manajemen resiko?

3. Tujuan Masalah

1. Agar mahasiswa dapat menjelaskan pengertian manajemen resiko keuangan.


2. Agar mahasiswa dapat memahami peran akuntansi dalam manajemen resiko
keuangan.
3. Agar mahasiswa dapat memahami akuntansi untuk produk lindung nilai.
4. Agar mahasiswa dapat memahami tolok ukur yang sesuai dengan manajemen resiko.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Resiko Keuangan

1. Pengertian manajemen resiko keuangan

Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam


mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktifitas
manusia termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi
yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau
semua konsekuensi risiko tertentu.

2. Pentingnya Manajemen Resiko Keuangan

Keuangan untuk mengenali dan secara aktif melakukan manajemen resiko pasar.
Jika nilai perusahaan tersebut sama dengan nilai terkini dari arus kasnya di masa depan ,
manajemn eksposur aktif dapat debenarkan dari beberapa manfaat diantaranya:

1). Menajemen eksposur dapat membantu menstabikan arus kas yang diininkan satu
perusahaan. Aliran arus kas yang lebih stabil memebantu mengurangi pendapatan yang
tidak direncanakan,karena hal ini meningkatkan nilai terkini arus kas yang diinginkan.

2). Manajemen eksposur aktif memungkinkan sebuah firma untuk memfokuskan diri
pada resiko bisnis utamanya. Oleh karena itu pengusaha dapat melakukan pencegahan
resiko suku bunga dan mata uangnya serta memusatkan perhatiannya pada produksi dan
pemasaran.

Pemilik utang,pegawai, dan pelanggan juga memperoleh keuntungan denga


adanya manajemen eksposur. Oleh karena itu pemilik utang umumnya memiliki toleransi
resiko lebih rendah dari pada pemegang saham , membatasinya terjadinya resiko di

6
perusahaan yang bersangkutan dapat membantu menyejajarkan bunga milik pemegang
saham dan investor.

3. Tujuan Manajemen Risiko Keuangan

Tujuan dari manajemen risiko keuangan dalam tingkt risiko individu adalah untuk
mengurangi peluang meningkatnya kerugian yang berasal dari perubahan-perubahan
yang tidak diperkirakan pada harga mata uang, kredit komoditas , dan ekuitas.
Pemanjanan terhadap ketidakpastian harga dikenal dengan istilah risiko pasar. Risiko
pasar memiliki banyak ukuran , meskipun kita akan memfokuskan pada ketidakpastiaan
harga atau kurs, akuntan manajemen menganggap risiko lainnya yyang dihitung dengan
ERM. Risiko likuiditas muncul karena semua produk risiko keuangan dapat dengan bebas
ditukarkan.

B. Peran Akuntansi

Peran akuntansi memerankan peran yang penting dalam proses manjemen risiko.
Mereka membantu mengenali risiko pasar yang mungkin terjadi, mengukur trade-off
yang berhubungan dengan strategi alternative untuk merespon suaatu resiko, mengukur
peluang suatu perusahaan terhadap resiko-resiiko tertentu , memberi penjelasan atas
produk-produk pencegahan resiko tertentu, dan menilai keefektifan progam pencegahan
resiko ini.

a. Mengenali risiko-risiko pasar

Pemetaan risiko merupakan kerangka kerja yang berguna untuk mengenali beragam
jenis resiko pasar yang mungkin terjadi. Kerangka kerja ini dimulai dengan memeriksa
hubungan antar beragam risiko pasar dengan value drivers sebuah perusahaan dan
pesaingnya. Istilah value drivers mengacu pada kondisi keuaangan utama dan perihal
kinerja operasional yag mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Risiko pasar meliputi
risiko valuta dan risiko suku bunga , serta risiko harga komoditas dan ekuitas.

7
b. Mengukur trade-offs

Peran lain yang dilakukan akuntan dalam proses manajemen risiko adalah mengukur
trade offs yang berhubungan dengan strategi alternative dalam merespon suatu resiko.
Manajemen dapat memilih untuk tetap menghadapi risiko daripada melakukan
pencegahan jika biaya perlindungan resiko lebih tinggi daripada keuntungannya.

c. Manajemen risiko di dunia nilai tukar mengambang

Kurs valuta asing (valas) adalah salah satu bentuk risiko yang paling umum dan akan
dihadapi oleh perusahaan multinasional.Dalam dunia nilai tukar mengambaang ,
manajemne resiko terdiri atas

1). Mengantisipasi pergerakan nilai tukar

2). Mengukur pemajanan perusahaan terrhadap risiko bursa

3). Merancang strategi perlindungan yang sesuai

4). Membangun kendali manajemen risiko internal

d. Meramalkan perubahan nilai tukar

Informasi yang seringkali digunakan dalam memeperkirakan nilai tukar (


misalnya turunnya nilai mata uang) berhubungan dengan perubahan-perubahan pada
factor berikut ini:

1). Perbedaan inflasi 6). Penentuan bursa berjangka

2). Kebijakan moneter 7). Kurs tidak resmi

3). Neraca perdagangan 8). Perilaku mata uang terkait

4). Neraca pembayaran 9). Harga opsi ekuitas asing

5). Cadangan moneter internasional dan kapasitas utang

8
e. Mengukur pemajanan

Proses penyusunan permasalahan perusahaan untuk mengurangi akibat perubahan


nilai tukar yang merugikan memerlukan informasi mengenai pemaanjanan terhadap
risiko kurs valuta asing.

f. Mendefinisikan dan menghitung resiko

Potensi terhadap risiko valuta asing timbul apabila perubahan kurs valas juga
mengubah nilai aktiva bersih, laba, dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi
tradisional terhadap potensi risiko valas ini berpusat pada 2 jenis potensi risiko, yaitu
diantaranya adalah:

1). Potensi Resiko Translasi

Potensi risiko translasi mengukur pengaruh perubahan kurs valas terhadap nilai
ekuivalen mata uang domestic atas aktiva dan kewajiban dalam mata uang asing yang
dimiliki oleh perusahaan. Karena jumlah dalam mata uang asing umumnya ditranslasikan
ke dalam nilai ekuivalen mata uang domestic untuk tujuan pengawasan manajemen atau
pelaporan keuangan eksternal, pengaruh translasi ini menimbulkan dampak langsung
terhadap laba yang dilaporkan. Aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing
menghadapi potensi resiko kurs jika suatu perubahan dalam kurs menyebabkan nilai
ekuivalen dalam mata uang induk perusahaan berubah.

2). Potensi Risiko Transaksi

Potensi Risiko transaksi berkaitan dengan keuntungan dankerugian nilai tukar


valuta asing yang timbul dari penyelesaian transaksi yang berdenominasi dalam mata
uang asing. Tidak seperti keuntungan dan kerugian translasi, keuntungan dan kerugian
transaksi memiliki dampak langsung terhadap arus kas. Kontrol pusat terhadap
keseluruhan potensi risiko mata uang suatu perusahaan masih dimungkinkan. Agar
terlaksana, masing-masing perusahaan afiliasi luar negeri harus mengirimkan laporan
potensi risiko multi mata uang kepada kantor pusat perusahaan secara terus menerus.
Sekali potensi risiko telah digabungkan berdasarkan mata uang dan negara, Perusahaan
dapat melakukan kebijakan lindung nilai terkoordinasi secara terpusat untuk

9
menghilangkan kerugian potensial. Mengetahui strategi perlindungan nilai tukar dan
perlakuan akuntansi yang diperlukan Strategi Perlindungan yaitu:

a. Lindung Nilai Neraca. Dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi


perusahaan dalam menyesuaikan tingkatan dan nilai denominasi moneter aktiva
dan kewajiban perusahaan yang terpapar. Metode lindung nilai potensi risiko
perusahaan positif lainnya dalam sebuah anak perusahaan yang berlokasi di
negara yang rentan terhdap devaluasi meliputi :

 Mempertahankan saldo kas dalam mata uang lokal sebesar tingkat minimum yang
diperlukan untuk mendukung operasi yang berjalan.

 Mengembalikan laba yang di atas jumlah yang diperlukan untuk ekspansi modal
kepada induk perusahaan.

 Mempercepat (memastikan-leading) penerimaan dan piutang dagang yang beredar


dalam mata uang lokal.

 Menunda (memperlambat-lagging) pembayaran utang dalam mata uang lokal.

 Mempercepat pembayaran utang dalam mata uang asing.

 Menginvestasikan kelebihan utang tunai ke dalam persediaan dan aktiva lainnya


dalam mata uang lokal yang tidak terlalu terpengaruh oleh kerugian devaluasi.

 Berinvestasi dalam aktiva di luar negeri dengan mata uang yang kuat.

b. Lindung Nilai Operasional. Bentuk perlindungan resiko ini berfokus pada variabel
– variabel yang mempengaruhi pendapatan dan beban dalam mata uang asing.
Pengendalian biaya yang lebih ketat memungkinkan margin keselamatan yang
lebih besar terhadap potensi kerugian mata uang.

c. Lindung Nilai Struktural. Lindung nilai ini mencakup relokasi tempat manufaktur
untuk mengurangi potensi risiko yang dihadapi perusahaan. atau mengubah
negara yang menjadi sumber bahan mentah atau komponen manufaktur.

10
d. Lindung Nilai Kontraktural. Lindung nilai kontraktural ini memberikan

fleksibilitas yang lebih besar kepada para manajer dalam mengelola potensi risiko
valuta asing yang dihadapi.

C. Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai

Merupakan kontrak atau instrumen keuangan yang memungkinkan


penggunaannya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling tidak mengalihkan
resiko pasar pada pundak pihak lain. Kebanyakan instrumen keuangan ini adalah
derivative, dan bukan merupakan instrumen dasar. Instrumen keuangan dasar, seperti
perjanjian pembelian kembali (piutang), obligasi, dan modal saham, memenuhi definisi
akuntansi konvensional untuk aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik. Instrumen derivatif
merupakan perjanjian kontraktual yang memberikan hak atau kewajiban khusus dan
memperoleh nilainya dan instrumen keuangan atau komoditas lainnya. Banyak di
antaranya didasarkan pada peristiwa yang bersifat kontijensi.

Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai merupakan kontrak atau instrumen


keuangan yang memungkinkan penggunaanya untuk meminimalkan, menghilangkan,
atau paling tidak mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lain. Produk ini mencakup
antara lain kontrak forward, future, swap, opsi, dan gabungan dari ketiganya. Untuk
memahami pentingnya akuntansi lindung nilai, dicontohkan beberapa praktik akuntansi
lindung nilai yang dasar. Komponen dasar laporan keuangan (tanpa pajak). Produk ini
mencakup antara lain Contract Forward, future, SWAP, dan Opsi mata uang.

Contract Forward Valas merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima


jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu
tanggal di masa mendatang.

Future Keuangan merupakan komitmen untuk membeli atau menyerahkan


sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa depan dengan harga yang
ditentukan. Opsi Mata Uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau

11
menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi)
tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluwarsa (eksekusi) yang telah ditentukan.

SWAP Mata Uang mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata
uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. SWAP mata
uang memungkinkan perusahaan untuk:

 Mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak didapat diakses dengan
biaya yang relatif rendah.

 Melakukan lindung nilai terhadap risiko kurs yang timbul dari kegiatan usaha
internasional.

1. Lindung Nilai Aset dan Kewajiban yang Diakui atau Kesepakatan Perusahaan yang
Tidak Diakui

Keuntungan atas kontrak forward secara efektif telah mengimbangi devaliasi nilai
mata uang. Perkiraan margin kotor dan laba operasi dapat dibuat. Diskonkontrak forward
merupakan biaya atas lindung nilai risiko valas. Perlakuan akuntansi yang sama dapat terjadi
jika ekportir melakukan perjanjian penjualan untuk mengirimkan barang dan menerima
pembayaran dari importer dan untuk mengirimkan barang segera dan menunggu beberapa
saat untuk menerima pembayaran. Jenis kontrak wajib ini dikenal sebagai komitmen mata
uang asing.

Selain itu, dapat juga terjadi dalam bentuk erkiraan akan dilakukan penjualan ekspor.
Harapan ini bukanlah hasil dari transaksi masa lalu ataupun juga hasil dari komitmen
penjualan perusahaan. Ini merupakan bentuk arus kas masa depan yang tidak pasti (antisipasi
transaksi). Dengan demikian, keuntungan atau kerugian atas ontrak forward untuk melakukan
lindung nilai terhadap perkiraan penerimaan pada awalnya akan dicatat dalam ekuitas
sebagia bagian dari laba komprehensif. Jumlah ini akan direklasifikasikan menjadi laba kini
di dalam periode saat penjualan ekspor benar-benar dilakukan.

12
2. Lindung Nilai Investasi Bersih dalam Operasional Asing

Ketika sebuah anak perusahaan luar negeri memiliki posisi aktiva bersih terpapar hendak
dikonsolidasikan dengan induk perusahaan, maka akan timbul kerugian translasi jika nilai
uang asing mengalami penurunan reatif terhadap mata uang induk perusahaan. Kerugian
translasi juga terjadi jika anak perusahaan luar negeri memiliki kewajiban bersih terpapar dan
mata uanga asing miningkat relative terhadap mata uang induk perusahaan. Salah satu cara
untuk meminimalkan kerugian ini adalah dengan membeli kontrak forward. Strategi ini
berarti menggunakan keuntungan transaksi yang direalisasikan dari kontrak forward untuk
mengimbangi kerugian translasi.

3. Berspekulasi Dalam Mata Uang Asing

Peluang untuk meningkatkan laba dilaporkan dengan menggunakan kontrak forward dan
opsi dalam pasar valas. Kontrak forward yang dibeli untuk spekulasi pada awalnya dicatat
sebesar kurs forward. (Kurs forward merupakan indikator kurs spot yang terbaik yang
berlaku jika kontrak telah jatuh tempo). Keuntungan atau kerugian translasi yang diakui
sebelum penyelesaian bergantung pada antara kurs forward awal dan kurs yang tersedia
untuk periode kontrak yang tersisa.

Kesulitan dalam pengukuran nilai wajar dan perubahan dalam nilai instrumen lindung
nilai terjadi apabila derivatif keuangan tidak diperdagangkan secara aktif. Sebagi contoh,
pengukuran keuntungan atau kerugian yang berkaitan dengan kontrak opsi akan bergantung
pada apakah opsi tersebut diperdagangkan pada suatu bursa efek utama atau di luar bursa
utama. Penilaian opsi dapat dengan mudah dilakukan jika opsi dicatat pada sebuah bursa efek
utama. Penilaian akan lebih sulit dilakukan jika opsi diperdagangkan melaui perntara (over-
the –counter). Disini pada umumnya akan digunakan rumus penentuan harga secara
matematis. Model penentuan harga opsi yang disebut model Black-Scholes dapat digunakan
untuk menentukan nilai opsi pada suatu waktu.

13
4. Pengungkapan

Melakukan analisis atas pengaruh potensial kontrak derivatif terhadap kinerja yang
dilaporkan dan terhadap karakteristik risiko suatu perusahaan merupakan hal sukar
dilakukan. Pengungkapan yang diwajibkan oleh FAS 133 dan IAS 39 sedikit banyak telah
menyelesaikan masalah ini. Pengungkapan itu antara lain:

 Tujuan dan strategi manajemen resiko untuk melakukan transaksi lindung nilai

 Deskripsi pos-pos yang dilindung nilai

 Identifikasi resiko pasar dari pos-pos yang dilindung nilai

 Deskripsi mengenai instrumen lindung nilai

 Jumlah yang tidak dimasukan dalam penilaian efektivitas lindung nilai

 Justifikasi awal bahwa hubungan lindung nilai tersebut akan sangat efektif untuk
meminimalkan resiko pasar

 Penilaian berjalan mengenai efektifitas lindung nilai aktual dari seluruh derivatif yang
digunakan selama periode berjalan

Poin-Poin Pengendalian Keuangan

Sistem evaluasi kinerja terbukti bermanfaat dalam berbagai sektor. Sektor ini mencakup
tetapi tidak terbatas pada bagian treasuri perusahaan, pembelian dan anak perusahaan luar
negeri. Kontrol terhadap bagian treasuri perusahaan mencakup pengukuran kinerja seluruh
program manajemen risiko nilai tukar, mengidentifikasikan lindung nilai yang digunakan dan
pelaporan hasil lindung nilai. Sistem evaluasi tersebut juga mencakup dokumentasi atas
bagaimana dan sejauh apa bagian tresury perusahaan membantu unit usaha lainnya dalam
organisasi itu.

14
D. Tolok Ukur yang Sesuai dengan Manajemen Resiko

Objek dari manajemen resiko adalah untuk mencapai keseimbangan antara pengurangan
resiko dan biaya. Dengan demikian standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja
aktual merupakan bagian yang diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini
perlu diperjelas dibagian awal sebelum pembuatan program perlindungan dan harus
didasarkan pada konsep biaya kesempatan.

Sistem pelaporan resiko keuangan harus dapat merekonsiliasikan sistem pelaporan


internal dan eksternal. Kegiatan manajemen resiko memiliki orientasi kedepan. Namun pada
akhirnya mereka harus merekonsiliasikan dengan pengukuran potensi resiko dan akun-akun
keuangan untuk keperluan pelaporan eksternal.

15
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

1. Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur atau metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman, suatu rangkaian aktifitas manusia
termasuk penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko
dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
2. Peran akuntansi memerankan peran yang penting dalam proses manjemen risiko. Mereka
membantu mengenali risiko pasar yang mungkin terjadi, mengukur trade-off yang
berhubungan dengan strategi alternative untuk merespon suaatu resiko, mengukur
peluang suatu perusahaan terhadap resiko-resiiko tertentu , memberi penjelasan atas
produk-produk pencegahan resiko tertentu, dan menilai keefektifan progam pencegahan
resiko ini.
3. Akuntansi untuk Produk Lindung Nilai Merupakan kontrak atau instrumen keuangan
yang memungkinkan penggunaanya untuk meminimalkan, menghilangkan, atau paling
tidak mengalihkan risiko pasar pada pundak pihak lain.
4. Standar yang tepat yang digunakan untuk menilai kinerja aktual merupakan bagian yang
diperlukan dalam setiap sistem penilaian kinerja. Acuan ini perlu diperjelas dibagian awal
sebelum pembuatan program perlindungan dan harus didasarkan pada konsep biaya
kesempatan.

16

You might also like