Professional Documents
Culture Documents
Analisa terhadap data curah hujan menggunakan 6 metode antara lain metode Log
Normal 3 Parameter, Gumbell I, Pearson III dan Log Pearson III.
1
Probabilitas Pearson III
700
650
600
550
Curah Hujan [mm]
500
450
400
350
300
250
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100
Probabilitas >= [ % ]
Empiris Teoritis
Dari keenam metode diatas dicari nilai deviasi yang terkecil sehingga didapat metode
yang digunakan dalam analisa curah hujan adalah Metode Pearson III
2
Jumlah dan Intensitas Curah Hujan
(Kala Ulang 50-Tahun : 727.80 (mm/hr)
900
800
600
500
Intensitas Curah
400 Hujan
Jumlah Hujan
300
200
100
0
0 3 6 9 12 15 18 21 24
Waktu (jam)
Gambar-3 Grafik Jumlah dan Intensitas Curah Hujan (Kala Ulang 50 Tahun)
Nilai intensitas curah hujan dengan konsentrasi waktu dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel-2 Hubungan Waktu Konsentrasi, Intensitas Curah Hujan dan Akumulasi Curah
Hujan
3
Perhitungan Debit Banjir Rancangan
Dalam perhitungan debit banjir rancangan terdapat beberapa metoda perhitungan
secara empiris dengan perioda ulang banjir tertentu, metode perhitungan yang
dipakai dalam perhitungan ini adalah metode Hidrograf Satuan nakayatsu
Bentuk unit hidrograf secara umum ditentukan oleh curah hujan dalam waktu
tertentu (unit duration atau standart duration) maka perlu diperhatikan bagaimana
curah hujan harian dapat dipecah-pecahkan menjadi sejumlah komponen curah
hujan yang sesuai dengan unit duration atau standart duration yang ditentukan
dalam teori yang dipakai.
R24
Ro =
t
2/3
5
Rt = Ro
T
Dimana :
Tp = peak time, yaitu waktu antara saat mulainya hidrograf dan saat
debit maksimum.
4
0,8 Tr Tg
Qp
0,3Qp
0,32Qp
Tr
Dimana :
5
A = luas daerah pengaliran sungai, (km2)
Ro = curah hujan spesifik, (mm)
T0,3 = ά Tg
1
ά = 0,47 ( A . L )0,25
Tg
(tTTp )
Lengkung Turun 1 = Qp 0,3 0 , 3
( t Tp 0,5T0 , 3 )
Qp 0,3
1, 5T0 , 3
Lengkung Turun 2 =
( t Tp 0,5T0 , 3 )
Qp 0,3
2T0 , 3
Lengkung Turun 3 =
Hidrograf Satuan
L>15 km
tg = 0.21 L 0.7 = 1.904 jam
tr = 0.5 tg = 0.952 jam
T1 = tg+ 0.8 tr = 2.666 jam
T0.3 = 0.47 (A x L)0.25 = 4.002 jam
T2 = T1 + T0.3 = 6.668 jam
T3 = T2 + 1.5T0.3 = 12.671 jam
Qmax = A x R0 / {3.6*(0.3T1+T0.3)} = 11.732 m3/detik
6
Dimana
Tg : Jeda waktu (jam)
tr : Hujan satuan (1mm)
T1 : Waktu puncak (jam)
T0.3 : Waktu untuk 30% puncak debit (jam)
Qmax : Debit Puncak (m3/detik)
Rising curve
0 <= t <= T1 : Qc = ( t / T1 )2.4
Depletion curve
T1 < t <= T2 : Qc = 0.3 (t T1)/T0.3
Disini Q/Qmax = Qc
Perhitungan Unit hydrograph berdasarkan: Q(t) =Qmax x Qc
Unit Hidrograf dari Sungai Wulan dapat dilihat pada gambar berikut.
Unit Hydrograph of the Project Basin
14.000
12.000
10.000
8.000
Q (m3/detik)
6.000
4.000
2.000
0.000
0 40 80 120 160 200 240 280 320 360 400 440 480 520 560 600
t (menit)
Unit hidrograf dikembangkan untuk curah hujan efektif yang tidak termasuk
kerugian penguapan dan infiltrasi jangka panjang. Di sini, kerugian tersebut
diabaikan.
7
Pola Curah Hujan Untuk Memaksimalkan Debit Puncak
- Interval waktu dalam simulasi
Unit hidrograf menunjukkan bahwa waktu debit puncak hanya sekitar satu
jam. 10 sampai 15 menit interval waktu diperlukan dalam grafik hidrograf.
Oleh karena itu, dalam analisa unit hidrograf digunakan interval waktu 10
menit.
- Pola Presipitasi Maksimal
Jumlah debit puncak tidak konstan. Hal ini tergantung pada pola curah hujan
meskipun jumlah dengan curah hujan yang sama. Pola curah hujan dicari
untuk memaksimalkan debit puncak dengan perhitungan percobaan. Pola
curah hujan denganHyyetograph of 50-year
debit maksimal return period
ditunjukkan pada gambar di bawah.
(10 minutes interval)
160
140
120
Hujan (mm/10 menit)
100
80 Urutan Menurun
60 Pengaturan Maksimal
40
20
0
0 3 6 9 12 15 18 21 24
Waktu (jam)
8
Hydrograph of Flood Discharge (50-year return period)
450
400
350
300
Q (m3/detik)
250
200
150
100
50
0
0.0 3.0 6.0 9.0 12.0 15.0 18.0 21.0 24.0 27.0 30.0 33.0 36.0
waktu (jam)
Nilai debit banjir dengan kala ulang tertentu dapat dilihat pada tabel
berikut.
9
I : 0.000157
Perhitungan hidrolis saluran :
A = ( b + m*h) h
= (131+1.5*3)*3 = 406.50
(m 2 1)
P = b+m*h
= 131+1.5*3*(1.52+1)^0.5 = 141.817
R = A/P
= 406.50 / 141.817 = 2.866
i = 0.000157
V = K*R2/3√i
= 45*2.866^2/3*√0.000157 = 1.138
Q = A.V
= 406.50*1.138= 462.662 m3/detik
Q = 462.662m3/dt
b = 131 m
h = 3m
V = 1.138 m/dt
i = 0.000157
w = 1m
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa luas penampang basah sungai wulan hanya
mampu menampung debit sebesar 462.662 m3/dt.
10
(m 2 1)
P = b+m*h
= 129+1.5*3*(1.52+1)^0.5 = 139.817
R = A/P
= 400.50 / 139.817 = 2.864
i = 0.000157
V = K*R2/3√i
= 45*2.864^2/3*√0.000157 = 1.138
Q = A.V
= 406.50*1.151 = 455.630 m3/detik
Q = 455.630 m3/dt
b = 129 m
h = 3m
V = 1.138 m/dt
i = 0.000157
w = 1m
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa luas penampang basah Sudetan Sungai
Wulan Lama hanya mampu menampung debit sebesar 455.630 m3/dt.
(m 2 1)
P = b+m*h
= 40+1.5*1.30*(1.52+1)^0.5 = 44.687
R = A/P
11
= 54.535 / 44.687 = 1.220
i = 0.000157
V = K*R2/3√i
= 45*0.952^2/3*√0.000157 = 0.644
Q = A.V
= 41.50*0.552 = 35.117 m3/detik
Q = 35.117 m3/dt
b = 40 m
h = 1.30 m
V = 0.644 m/dt
i = 0.000157
Dari perhitungan diatas diketahui bahwa luas penampang basah Sungai Wulan Lama
hanya mampu menampung debit sebesar 35.117 m3/dt.
(m 2 1)
P = b+m*h
= 40+1.5*3.25*(3.252+1)^0.5 = 51.718
12
R = A/P
= 145.844 / 51.718 = 2.820
i = 0.000157
V = K*R2/3√i
= 45*2.820^2/3*√0.000157 = 1.126
Q = A.V
= 145.844*1.126 = 164.196 m3/detik
sehingga desain penampang sudetan di Sungai Wulan Lama adalah
Q = 164.196m3/dt
b = 40 m
h = 3.25 m
V = 1.126 m/dt
m = 1.5
i = 0.000157
w = 1m
13
keterangan
Kapasitas Tampungan
Debit Banjir Rencana
i = 0.000157
Rencana Sudetan
b 40 m
h 3.25 m
Qdes 164.197 m3/s
S.Wulan Lama
Qeks 35.118 m3/s
b 40 m
h 1.30 m S.Wulan
Qeks 462.662 m3/s
beks 131 m
heks 3.00 m
Sudetan S.Wulan Lama Q2 251.340 m3/s
Qeks 455.631 m3/s Q5 314.165 m3/s
beks 129 m Q10 347.778 m3/s
heks 3.00 m Q25 384.215 m3/s
Q1000 327.463 m3/s Q50 408.080 m3/s
Q100 429.766 m3/s
Q200 449.798 m3/s
Q500 474.310 m3/s
Q1000 491.660 m3/s
14