You are on page 1of 12

1. Anatomi extremitas inferior.

A. Isi ruang fascia anterior tungkai bawah.1

Gambar 1: Otot-otot betis bagian ventral.1


Sumber: Paulsen F, Waschke J. Sobotta: Atlas Anatomi Manusia: Organ-Organ Dalam.
Ed 23. Jakarta: EGC; 2012
1
1. M. Tibialis Anterior
 Origo: Separuh atas facies lateralis tibia dan membrana interossea.
 Insertio:Tendo berjalan melalui kedua retinaculum musculorum
extensorum dan melekat pada os cuneiforme mediale dan basis os
metatarsal.
 Persarafan: N. peroneus profundus.
 Fungsi: Ekstensi (dorsofleksi) kaki pada sendi pergelangan kaki dan
inversio kaki pada articulatio subtalaris dan articulatio tarso transversus.
Otot ini membantu mempertahankan arcus longitudinalis medialis pedis.
2. M. Extensor Digitorum Longus1
 Origo: Dua pertiga bagian atas facies anterior fibula dan membrana
interossea.
 Insertio: Tendo berjalan di belakang retinaculum musculorum extensorum
superius dan melalui retinaculum musculorum extensorum inferius.
Keempat tendo kemudian berdivergensi dan berjalan menuju keempat jari
yang lateral.

Pada facies dorsalis setiap jari, tendo m. extensor akan bergabung dengan
perluasan fascia yang disebut ekspansi extensor. Bagian tengah dari ekspansi
berinsertio pada basis phalanges media dan kedua bagian lateral berkonvergensi
untuk berinsertio pada basis phalanges distal.

 Persarafan: N. peroneus profundus.


 Fungsi: Ekstensi jari-jari kaki dan ektensi kaki pada sendi pergelangan
kaki.

3. M. Peroneus Tertius1
 Origo: Otot ini merupakan bagian dari m. extensor digitoum longus. Otot
ini berasal dari sepertiga bagian bawah facies anterior fibula dan membrana
interossea.
 Insertio: Tendonya mengikuti tendo m. extensor digitorum longus di
belakang retinaculum musculorum extensorum superius, m. extensor
digitorum extensorum inferius dan dibungkus selubung sinovial yang sama.
Otot ini berinsertio pada sisi medial aspek dorsalis basis os metatarsal V.
 Persarafan: N. peroneus profundus.
 Fungsi: Ekstensi kaki pada sendi pergelangan kaki dan eversio kaki pada
articulatio subtalaris dan articulatio tarso transversus.
4. M. Extensor Hallucis Longus1
 Origo: Paruh tengah facies anterior fibula dan membrana interossea.
 Insertio: Tendo berjalan di belakang retinaculum musculorum extensorum
superius dan retinaculum musculorum extensorum inferius. Otot ini
berinsertio pada basis phalanges distalis ibu jari kaki.
 Persarafan: N. peroneus profundus.
 Fungsi: Ekstensi ibu jari kaki dan ekstensi kaki pada pergelangan kaki. Otot
ini juga membantu inversio kaki pada articulatio subtalaris dan articulatio
tarso transversus.

B. Isi ruang fascia lateral tungkai bawah.1


Gambar 1.2: Otot-otot betis bagian lateral.1
Sumber: Paulsen F, Waschke J. Sobotta: Atlas Anatomi Manusia: Organ-Organ Dalam. Ed 23.
Jakarta: EGC; 201

1. M. Peroneus Longus1
 Origo: Dua pertiga bagian atas facies lateralis fibula.
 Insertio: Tendo berjalan ke bawah di belakang malleolus lateralis dan
difiksasi pada tempatnya oleh retinaculum musculorum peroneorum. Tendo
difiksasi pada tempatnya oleh retinaculum peroneorum inferius. Setelah
mencapai aspek lateral cuboideum, tendo melekungkung di sepanjang
margo lateralis dan masuk ke sebuah alur pada aspek inferiornya. Tendo
berinsertio pada os cuneiforme mediale dan basis os metatarsal I.
 Persarafan: N. peroneus profundus.
 Fungsi: Plantar fleksi kaki pada articulatio talocruralis dan eversi kaki pada
articulatio tarso transversus. Otot ini berperan penting dalam
mempertahankan arcus longitudinalis lateralis kaki dan berfungsi sebagai
pengikat arcus transversalis pedis.
2. M. Peroneus Brevis1
 Origo: Dua pertiga bagian bawah facies lateralis fibula.
 Insertio: Tendo berjalan ke bawah tepat di belakang melleolus lateralis dan
berkontak langsung dengannya, serta difiksasi pada tempatnya oleh
retinaculum musculorum peroneorum superius. Kemudian tendo berjalan
ke depan di atas tuberculum peroneorum calcaneum dan tendo difiksasi
pada tempatnya oleh retinaculum musculorum peroneorum inferius. Tendo
berinsertio pada tuberculum yang terdapat pada basis os metatarsal V.
 Persarafan: N. peroneus superficialis.
 Fungsi: Plantar fleksi kaki pada articulatio talocruralis dan eversio kaki
pada articulatio subtalaris dan articulatio tarsotransversus. Otot ini berperan
penting dalam mempertahankan arcus longitudinalis lateralis kaki.

C. Isi ruang fascia posterior tungkai bawah.1


Gambar 1.3: Otot-otot betis bagian dorsal.1
Sumber: Paulsen F, Waschke J. Sobotta: Atlas Anatomi Manusia: Organ-Organ Dalam. Ed 23.
Jakarta: EGC; 2012
1
1. M. Gastrocnemius
M. gastrocnemius merupakan otot betis yang paling superficial.
 Origo: Caput laterale, dari aspek lateral condylus lateralis femoris. Caput
mediale, facies poplitea femoris proximal dari condylus medialis.
 Insertio: Kedua venter yang berotot dan kuat menyatu pada bagian
posterior dan membentuk tendo bersama yang disebut tendo calcaneus.
Tendo ini melekat pada permukaan posterior calcaneus.
 Persarafan: N. tibialis.
 Fungsi: Plantar fleksi kaki pada sendi pergelangan kaki dan fleksi
articulatio genus.
2. M. Plantaris1
M. plantaris mempunyai venter yang berbentuk fusiformis. Kadang-kadang ada dua
atau mungkin juga tidak ada.
 Origo: Crista supracondylaris lateralis femur. Otot ini mempunyai venter
yang kecil dan tendo yang langsing dan panjang (tendo ini sering
dipergunakan dalam bedah rekontruksi tendo-tendo tangan).
 Insertio: Tendo panjang berjalan miring ke bawah diantara m.
gastrocnemius dan m. soleus. Kemudian sepanjang pinggir medial tendo
calcaneus untuk melekat pada facies posterior calcaneus pada sisi medial
tendo calcaneus.
 Persarafan: N. tibialis.
 Fungsi: Bekerja membantu plantar fleksi kaki pada sendi pergelangan kaki
dan fleksi sendi lutut.
3. M. Soleus1
M. soleus merupakan otot gepeng dan lebar yang terletak di anterior m.
gastrocnemius.
 Origo: Berbentuk V terbalik dari linea musculi solei atas facies posterior
corpus fibulae dan dari arcus fibrosus diantara kedua tulang ini.
 Insertio: Tendo bergabung dengan bagian anterior tendo bersama, tendo
calcaneus yang melekat pada permukaan posterior calcaneus.
 Persarafan: N. tibialis.
 Fungsi: Secara bersama-sama m. soleus, m. gastrocnemius dan m. plantaris
berfungsi sebagai plantar fleksor yang kuat sendi pergelangan kaki. Otot-
otot ini terutama memberi tenaga untuk gerakan maju pada waktu berjalan
dan berlari dengan menggunakan kaki sebagai pengungkit dan mengangkat
tumit dari tanah.

C. Inervasi Femur dan Cruris


Gambar 1.4. Innervasi dari extremitas bawah.
Sumber: Paulsen F, Waschke J. Sobotta: Atlas Anatomi Manusia: Organ-Organ Dalam. Ed 23. Jakarta: EGC;
2012

Pada kaki apabila dilihat dari arah anterior, nervus yang berjalan ke arah anterior adalah nervus
femoralis. Dimana nervus femoralis ini barmula dari Os. Lumbalis 2 sampai dengan Os. Lumbalis
4. Dari cabang plexus lumbalis terbesar terbentuk dalam abdomen di dalam musculus psoas major
dan melintas melalui pelvis dalam arah ventrolateral ke pertengahan ligamentum inguinale yang
dilaluinya di sebelah dalam, lateral terhadap pembuluh darah femoralis.Tepatnya di titik ini nervus
terletak pada Musculus iliakus yang dipersyarafinya. Tetapi setelah memasuki masuk dalam area
trigonum femorale, nervus femoralis pecah menjadi beberapa cabang terminal yang mempersarafi
otot-otot paha anterior. Selain itu, nervus femoralis juga melepaskan
Kemudian cabang kulit nervus femoralis ini akan membentuk Nervus Saphenus. Dimana Nervus
Saphenus ini akan melintas ke arah distal dengan melalui trigonum femorale, lateral terhadap
sarung femoral. Nervus ini berjalan sejajar dengan arteri femoralis dalam canalis adductorius dan
menjadi dangkal dengan lewat antara musculus sartorius dan musculus gracilis. Selain itu, Nervus
Saphenus melintas dalam arah anteroinferior untuk mempersarafi kulit dan fascia pada aspek
anterior dan medial pada genu, tungkai bawah dan kaki.1
Pada kaki apabila dilihat dari arah posterior, terdapat nervus yang berperan paling besar di daerah
tersebut yaitu Nervus Ischiadicus. Nervus ischiadicus melintas ke distal dari daerah gluteal,
memasuki aspek posterior paha dan disini terletak di atas Musculus adductor magnus, kemudian
disilang oleh caput longum Musculi bicipitis femoris di sebelah belakang. Meskipun nervus
ischiadicus dapat bercabang menjadi Nervus Tibialis dan Nervus Fibularis Communis di daerah
gluteal, percabangan ini biasanya terjadi pada bagian sepertiga distal paha. Nervus ischiadicus
tidak mempersarafi struktur di daerah gluteal. Nervus ini melepaskan cabang-cabangnya ke
articulatio coxae dan cabang-cabang muskular untuk Musculus Hamstring.1
Cabang ke tiga Nervus ke Musculus quadratus femoris yang bemula dari Lumbalis 4, Lumbalis 5,
Servikalis 1.
Nervus ini mempersarafi Musculus quadratus femoris dan Musculus gemelus inferior. Kemudian
Cabang ke empat dan ke lima yaitu Nervus Tibialis dan Nervus Fibularis Communis.1
Nervus Tibialis merupakan cabang terminal dari Nervus ischiadicus di sebelah medial yang lebih
besar, terletak paling superfisial antara ketiga komponen sentral fossa poplitea (yakni arteri, vena,
nervus).1
Perjalanan Nervus Tibialis melintasi fossa poplitea di atas arteri dan vena poplitea dari sisi lateral
ke medial. Meninggalkan fossa poplitea melalui bagian bawah arcus fibrosa soleus dan pada
tungkai, turun bersama arteri tibialis posterior di bawah lapisan otot ini. Nervus ini menyilang
arteri tibialis posterior dari medial ke lateral di pertengahan betis dan bersama dengan arteri tibialis
lewat di belakang maleolus medialis dan kemudian di bawah retinakulum musculorum fleksorum
pedis dimana nervus ini terbagi menjadi cabang-cabang terminal yaitu Nervi plantaris medialis
dan lateralis. Selain itu Nervus Tibialis juga membentuk beberapa percabangan diantaranya
Cabang genilakularis, nervus yang menuju ke articulatio genus. Lalu cabang muskularis, nervus
yang mempersarafi semua otot dalam compartemen posterior tungkai bawah. Nervus ini melintas
menuju ke Musculus plantaris, Musculus gastrocnemius, Musculus soleus, dan otot-otot profunda
di bagian posterior crus. Percabangan selanjutnya yaitu Nervus suralis, nervus ini keluar dari fossa
poplitea dan bergabung dengan cabang communicans sural dari Nervus fibularis profunda.
Menembus fascia profunda di betis dan menurun di subkutan bersama dengan vena saphena parva.
Lewat di belakang maleolus lateralis dan di bawah retinakulum musculorum fleksorum pedis
untuk membagi menjadi cabang-cabang cutaneus terminal yang mempersarafi kulit betis lateral
bawah, kaki dan kelingking kaki. Rami articulares nervi tibialis mengurus persarafan articulatio
genus dan Rami calcanei mediales mempersarafi kulit tumit.
Kemudian posteroinferior terhadap malleolus medialis nervus tibialis bercabang dua menjadi
nervus plantaris medialis dan nervus plantaris lateralis. Nervus plantaris medialis bermula dari
Lumbalis 4 sampai dengan Lumbalis 5. Nervus ini berjalan bersama dengan arteri plantaris
medialis diantara Musculus abductor halusis dan Musculus fleksor digitorum brevis. Memberikan
empat cabang motoris dan kutaneus ke medial tiga setengah jari. Sedangkan untuk Nervus
plantaris lateralis yang berawal dari Servikalis 1 sampai dengan Servikalis 2. Perjalanan nervus ini
berjalan bersama dengan arteri plantaris lateralis ke basis metatarsal ke-5 dimana nervus ini terbagi
menjadi cabang superfisial dan profunda. Cabang-cabang ini sama-sama mempersarafi kulit lateral
satu setengah jari dan otot-otot lain pada plantaris.1,3
Percabangan kedua Nervus ischiadicus yaitu Nervus Fibularis Communis yang merupakan cabang
akhir Nervus ischiadicus yang lateral dan lebih kecil. Nervus ini berawal pada sudut atas fossa
poplitea dan mengikuti tepi medial Musculus biceps femoris dan tendo biceps femoris sepanjang
batas superolateral fossa poplitea. Nervus ini meninggalkan fossa poplitea dengan menyilang di
atas permukaan caput lateral Musculus gastrocnemius, lalu melintasi bagian belakang caput
fibulae sebelum melingkari collum fibulae dan dalam Musculus peroneus longus. Kemudian
menjadi cabang-cabang terminal, yaitu Nervi superfisialis dan Nervi Profunda.1,3
Cabang-cabang dari Nervus Fibularis Communis diantaranya cabang-cabang genikularis yang
menuju ke articulatio genus. Nervus cutaneus Surae Lateralis, cabang komunikans suralis. Selain
itu juga ada cabang Nervus Fibularis Superfisialis yang Nervusnya berawal dari Lumbalis 5,
Servikalis 1, Servikalis 2. Dimana cabang ini berjalan dalam dan mempersarafi otot di
kompartemen lateral (peroneal) tungkai.
Selain itu juga mempersarafi kulit di atas dua pertiga lateral tungkai dan seluruh dorsum kaki
kecuali area diantara jari ke 1 dan ke 2 yang dipersarafi oleh Nervus Fibularis Profunda.
Sedangkan untuk cabang Nervus Fibularis Profunda bermula dari Lumbalis 4, Lumbalis 5,
Servikalis 1, Servikalis 2 yang berjalan bersama dengan pembuluh darah tibialis anterior di atas
membrana interoseus ke dalam kompartemen anterior tungkai dan kemudian di atas pergelangan
kaki menuju dorsum kaki. Mempersarafi semua otot di kompertemen anterior dan memberikan
cabang kutaneus yang mempersarafi area antara jari ke 1 dan jari ke 2.1 Sedangkan untuk cabang
Nervus Fibularis Profunda bermula dari Lumbalis 4.

You might also like