You are on page 1of 10

TUGAS I

INDUSTRI SODA KAUSTIK


Teknologi Bersih

OLEH:
DINDA AMANDA SANI
150407038

DOSEN:
Ir. Lies Setyowaty, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017
A. PENDAHULUAN
1. Sejarah Industri Soda Kaustik
Industri soda kaustik sering kali disebut industry klor alkali. Industry ini selain
menghasilkan soda kaustik atau alkali hidroksida )NaOH) juga menghasilkan klor (Cl2) sebagai
produk utamanya. Proses elektrolisis berperan penting pada industry soda kaustik. Proses
tersebut menghasilkan produk berup gas H2, gas Cl2 dan NaOH dimana sumber ion klorida yang
digunakan adalah NaCl). Produksi soda kaustik dengan cara elektrolisis sudah dikenal sejak abad
ke-18 tetapi baru pada tahun 1890 soda kaustik diproduksi dengan cara ini keperluan industry
2. Pengertian Soda Kaustik
Natrium hidroksida (NaOH), juga dikenal sebagai soda kaustik, soda api, atau sodium
hidroksida, adalah sejenis basa logam kaustik. Natrium Hidroksida terbentuk dari oksida basa
Natrium Oksida dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan alkalin yang kuat
ketika dilarutkan ke dalam air. Ia digunakan di berbagai macam bidang industri, kebanyakan
digunakan sebagai basa dalam proses produksi bubur kayu dan kertas, tekstil, air minum, sabun
dan deterjen. Natrium hidroksida adalah basa yang paling umum digunakan dalam laboratorium
kimia.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia dalam bentuk pelet, serpihan,
butiran ataupun larutan jenuh 50% yang biasa disebut larutan Sorensen. Ia bersifat lembap cair
dan secara spontan menyerap karbon dioksida dari udara bebas. Ia sangat larut dalam air dan
akan melepaskan panas ketika dilarutkan, karena pada proses pelarutannya dalam air bereaksi
secara eksotermis. Ia juga larut dalam etanol dan metanol, walaupun kelarutan NaOH dalam
kedua cairan ini lebih kecil daripada kelarutan KOH. Ia tidak larut dalam dietil eter dan pelarut
non-polar lainnya. Larutan natrium hidroksida akan meninggalkan noda kuning pada kain dan
kertas. (Wikipedia, 2017)
3. Sifat-sifat Soda Kaustik
Sifat Fisik Sifat Kimia
- Rumus Molekul : NaOH
- Massa Molekul : 39,9971 g/mol
- Mudah larut dalam air dan
- Penampilan : zat putih padat
dalam etanol tetapi tidak larut
- Densitas : 2,1 g/cm3, padat
dalam eter
- Titik leleh : 318 oC (591 K)
- NaOH membentuk basa kuat
- Titik didih : 1390 oC (1663 K)
bila dilarutkan dalam air
- Kelarutan dalam air : 111 g/100 ml
(20 oC)
Sumber : Internet, 2017

4. Manfaat Soda Kaustik


Beberapa manfaat dari NaOH adalah sebagai berikut :
1. Menghilangkan noda karat
2. Membersihkan saluran pipa
3. Membersihkan produk besi dan stainless dari noda
4. Merontokkan cat ( paint remover )
5. Produksi berbagai macam industri selain industri besi dan baca

Industri-industri yang memerlukan NaOH adalah sebagai berikut :


1. Pulp dan kertas
2. Sabun dan detergent
3. Rayon
4. Tekstil
5. Industri kimia yang lain
B. CARA PEMBUATAN SODA KAUSTIK
1. Jenis-jenis Proses Produksi Larutan Soda Kaustik
- Mercury Cell (Sel Merkuri)
Menggunakan larutan NaCl jenuh dengan garam padat, yang terlarut 70% kaustik
langsung.
- Diaphgram Cell (Sel Diafragma)
Menggunakan teknologi sel diafragma, klorin, soda kaustik dan hidrogen diproduksi
secara bersamaan. air garam jenuh memasuki kompartemen anoda dari sel, di mana gas
klor dibebaskan. Fungsi diafragma adalah memisahkan air garam dari larutan kaustik (sel
yang disebut effluent) pada sisi katoda, yang juga di mana gas hidrogen dilepaskan.
- Membrane Cell (Sel Membran)
Teknologi sel Membran merupakan perkembangan yang relatif baru. Ini berbeda dari
teknologi diafragma sel dalam bahwa solusi sekitar elektroda masing-masing dipisahkan
oleh sebuah membran daripada diafragma. Membran ini sangat selektif dan terutama
memungkinkan migrasi ion natrium dari ruang anoda ke ruang katoda. Air garam jenuh
memasuki kompartemen anoda sel dimana gas klor dibebaskan. Karena ion natrium
hanya dapat melewati membran ke katoda (air garam tidak dapat melewati membran),
soda kaustik (sel limbah cair) mengandung natrium klorida substansial kurang.
kemampuan garam penghapusan Tidak diperlukan seperti pada proses diafragma sel.
 Terdapat membrane untuk memisahkan ion klorin dan ion natrium.
 Membran membiarkan ion natrium berpindah melewati membran sedangkan gas
klorin dan larutan garam (brine) tetap berada pada bagian yang terpisah dari ion
natrium.
 Ion natrium tadi bereaksi dengan air untuk menghasilkan larutan kaustik soda.
Gambar 1. Ion exchange membrane chloroalkali cell

2. Jenis-jenis Bahan Baku Industri Soda Kaustik


Bahan baku utama dalam industri soda kaustik adalah
- Larutan garam (brine, 20-25% NaCl)
- Air
- Na2CO3
- Listrik
Bahan baku samping dalam industry soda kaustik adalah:
- Asam Sulfat (H2SO4)
- Merkuri (Hg)
- Asam Klorida (HCl)

3. Tahap Pembuatan Soda Kaustik


1. Pemurnian bahan baku (pencampuran, pengendapan pengotor, penyaringan pengotor,
penukaran ion).
- Pencampuran
Garam (97,7%) dilarutkan bersama air proses sehingga menghasilkan larutan garam jenuh.
- Pengendapan
Untuk mengendapkan pengotor, diantaranya CaSO4, MgSO4, CaCl2, MgCl2 menggunakan
Na2CO3 dan NaOH dengan reaksi sebagai berikut:
CaSO4 + Na2CO3 → CaCO3↓ + Na2SO4
MgSO4 + 2NaOH → Mg(OH)2 ↓ + Na2SO4
CaCl2 + Na2SO4 → CaSO4↓ + 2NaCl
MgCl2 + 2NaOH → Mg(OH)2↓ + 2NaCl
CaCl2 + Na2CO3 → CaCO3↓ + 2NaCl
- Filtrasi (Penyaringan)
Untuk memfilter sisa-sisa endapan
- Pertukaran ion
Untuk menghilangkan ion-ion yang tidak diinginkan. Ion-ion dilewatkan dan diserap
pada resin penukar ion.
Resin kation : R-H + A- → R-A + H+
Resin anion: R-OH + B+ → R-B + OH-
2. Proses utama (pengasaman dan elektrolisa).
NaOH diproduksi dari larutan 40% NaCl (garam dapur) yang mengalami proses
elektrolisa. Proses ini sering disebut dengan istilah proses klor-alkali (chloralkali
process). Anion klor teroksidasi menjadi gas klor yang lepas dari reaktor, dan
selanjutnya gas ini di sintesa menjadi larutan HCl. Sedangkan kation Na+ tetap di media
reaktor, berikatan dengan ion OH- yang berasal dari air, membentuk larutan atau kristal
NaOH
- Penambahan HCl (Pengasaman)
Untuk mengurangi terjadinya pembentukan chlorate pada sel elektrolisa dan untuk mengasamkan
larutan.
- Elektrolisa
Nikel sebagai sel katoda dan Titanium sebagai sel anoda dan dibatasi oleh membran
 Ionisasi larutan garam NaCl:
NaCl → Na+ + Cl-
 Reaksi pada anoda(+):
Cl- → Cl2 + 2e
 Reaksi pada katoda (-):
2H2O +2e- → H2 (g) + 2OH-
Na+ + e → Na
 Reaksi total:
2NaCl + 2H2O → H2 + Cl2 + 2NaOH

3. Tahap Finishing(evaporasi dan pendinginan produk)


- Evaporasi
Untuk memekatkan larutan.
- Treatment Recycle
- Teknik pengolahan produk yang tidak terpakai. reaksi destruksi chlorate :
NaClO3(Natrium Hipoklorit) + HCl → NaCl + 3Cl2+ 3H2O
 kandungan Cl2, NaCl dan H2O dipisahkan.
 NaCl dan H2O siap direcycle menuju tangki pencampur

*Produk samping dari pembuatan caustic soda berupa gas Cl yang diproses lebih lanjut
menjadi chlorine cair
- Untuk mendapatkan Cl2 liquid dengan mengkondensesai gas Cl2 dari anoda
- H2 yang di reaksikan dengan Cl2 sehingga menghasilkan HCl

Gambar 2. Diagram alir proses utama pembuatan soda kaustik

4. Identifikasi Potensi Semua Jenis Limbah yang Dihasilkan dari Setiap Tahapan Proses
Produksi Soda Kaustik

Limbah industri kloro alkali/soda kaustik termasuk dalam daftar limbah B3 dari sumber
yang spesifik. Maka pengelolaannya harus sesuai dengan PP No 85 Tahun 1999. Limbah ini
berasal dari bahan baku yang digunakan, kegiatan selama proses produksi berlangsung, dan
lumpur limbah padat dari IPAL.
Perkembangan metode pengelolaan dan pemusnahan limbah industri telah dan akan menuju
ke suatu metode pengolahan limbah yang lebih efisien dan efektif. Pengolahan semakin
mengarah ke metoda pemusnahan limbah yaitu sistem insinerasi. Metode pengelolaan dan
pemusnahan limbah industri sistim lama yaitu sistim sanitary landfill tidak efisien dan efektif
karena membutuhkan lahan yang sangat luas,dan sulit dicari dewasa ini. Indonesia akan
mengikuti tren kota-kota besar di dunia, setiap lingkungan terkecil memiliki insinerator untuk
memusnahkan limbah.
Seiring dengan peningkatan penggunaan insinerator, otomatis akan. meningkatkan abu hasil
proses insinerasi yang disebut limbah padat abu insinerator. Industri kimia kloralkali terpadu
memproduksi kaustik soda (NaOH), VCM(vinyl chloride monomer) dan PVC (poly vinyl
chloride). Kaustik soda dihasilkan melalui proses elektrolisa larutan garam (NaCl), VCM
dihasilkan melalui reaksi klorinasi etilen dan dilanjutkan dengan cracking dan PVCdihasilkan
melalui proses polimerisasi VCM.
Ketiga proses tersebut menghasilkan limbah yang harus diolah terlebih dahulu sebelum
dibuang kelingkungan. Limbah padat (cake)hasil kegiatan IPAL, limbah tar, buangan katalis dan
limbah cair berwarna putih. Oleh karena itu pemanfaatan limbah menjadi suatu alternatif penting
dalam mengelola lingkungan hidup.
Limbah padat yang dihasilkan dibakar di dalam SWI (Solid Waste Insinerator), dari hasil
pembakaran diperoleh abu yang mengandung karbon. Data hasil penelitian abu karbon tersebut
mempunyai sifat-sifat menyerupai karbon aktif yang mampu mengadsorpsi larutan iodium dan
metilen biru.
Berikut merupakan limbah yang dihasilkan pada tiap proses produksi Soda Kaustik:

Proses
Klorinasi
Etilen

Dalam prosesnya menghasilkan


Proses
limbah padat (cake), hasil kegiatan
Cracking
IPAL, Limbah tar, buangan katalis
dan limbah cair berwarna putih

Proses
Polimerisas
i
DAFTAR PUSTAKA

Meirina. 2011. “Chlorine- Caustic Soda”, http://membagiilmutekim-


meirina.blogspot.co.id/2011/05/caustic-soda.html, diakses pada 8 Oktober 2017 pukul
19.00

Rieyanasari, dkk. 2014. “Industri Soda Kaustik dari Larutan NaCl”,


https://id.scribd.com/presentation/215286800/Industri-Soda-Kaustik-Dari-Larutan-NaCl,
diakses pada 8 Oktober 2017 pukul 19.20.

Sanusi, Anwar. 2015. “Soda Kaustik”, https://id.scribd.com/doc/258968784/Soda-Kaustik,


diakses pada 7 Oktober 2017 pukul 18.00.

Sumingkrat dan Yusuf A. 2015. “PENGOLAHAN LIMBAH CAIR DENGAN LIMBAH PADAT
ABU HASIL PEMBAKARAN INSINERATOR DI INDUSTRI KLOR ALKALI” detail-
jurnal Indonesia.

Wikipedia. 2017. “Natrium Hidroksida”, https://id.wikipedia.org/wiki/Natrium_hidroksida diakses


pada 8 Oktober 2017 pukul 19.00.

You might also like