Professional Documents
Culture Documents
1. Pengertian Lansia
Lanjut usia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
proses kehidupan yang akan dijalani semua individu, ditandai dengan penurunan
kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan (Surini dan Utomo ,
2003).
2. Struktur Kulit
Sistem integumen terdiri dari organ terbesar dalam tubuh, kulit. Ini sistem
organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah
dehidrasi, mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam
pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air.
Struktur kulit terdiri dari dua lapisan, yaitu epidermis dan dermis. Epidermis
merupakan lapisan terluar, dan aksesori-aksesorinya(rambut, kuku, kelenjar sebasea,
dan kelenjar keringat) berasal dari lapisan ektoderm embrio. Dermis berasal dari
mesoderm. Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi pelindung, sekresi, ekskresi,
pengatur temperatur, dan sensasi. Kulit memiliki tiga lapisan utama: epidermis,
dermis, dan subkutan ( Perry & Potter, 2005).
a. Epidermis
Epidermis merupakan epitel gepeng (skuamosa) berlapis, dengan
beberapa lapisan yang terlihat jelas. Jenis sel yang utama disebut ‘keratinosit’.
Kelengkapan (aksesori) epidermis:
- Kelenjar keringat ekrin, Kelenjar keringat ekrin penting dalam
pengaturan suhu tubuh.
- Kelenjar keringat apokrin, Kelenjar keringat apokrin terutama
banyak ditemukan di daerah aksila dan anogenital.
- Rambut, tumbuh dari invaginasi tubular pada epidermis yang
disebut folikel, dan folikel rambut beserta kelenjarsebasea
disebut sebagai ‘unit pilosebasea’.
- Kelenjar sebasea, terdapat di setiap tempat pada kulit mulai
dari tangan sampai kaki.
- Kuku, merupakan lempengan keratin transparan yang berasal
dari invaginasi epidermis pada dorsum falang terakhir dari jari.
b. Dermis
c. Fungsi Kulit
Pada lansia epidermis tipis dan rata,terutama yang paling jelas diatas
tonjolan-tonjolan tulang,telapak tangan,kaki bawah dan permukaan dorsalis
tangan dan kaki. Penipisan ini menyebabkan vena-vena tampak lebih
menonjol. Degenerasi menyeluruh jaringan penyambung,disertai penurunan
cairan tubuh total,menimbulkan penurunan turgor kulit. Sedikit kolagen yang
terbentuk pada proses penuaan ,dan terdapat penurunan jaringan
elastic,mengakibatkan penampilan yang lebih keriput. Tekstur kulit lebih
kering karena kelenjar eksokrin lebih sedikit dan penurunan aktivitas kelenjar
eksokrin dan kelenjar sebasea.
b. Dermis
- Volume dermal mengalami penurunan yang menyebabkan
penipisan dermal dan jumlah sel berkurang. Implikasi dari hal ini
adalah lansia rentan terhadap penurunan termoreguasi,penutupan
dan penyembuhan luka lambat,penurunan respon inflamasi dan
penurunan absorbs kulit terhadap zat-zat topical.
- Penghancuran serabut elastic dan jaringan kolagen oleh enzim-
enzim. Implikasi dari hal ini adalah perubahan dalam penglihatan
karena adanya kantung dan pengeriputan disekitar mata,turgor
kulit menghilang.
c. Subkutis
Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada subkutis akibat proses
menua :
Xerosis atau kulit kering sering ditemukan pada usia lanjut, insidens
dan keparahannya meningkat seiring bertambahnya usia. Xerosis pada usia
lanjut disebabkan multifaktorial, meliputi faktor genetik, perubahan proses
keratinisasi dan kandungan lipid pada kulit yang menua serta pengaruh
lingkungan (cuaca dingin dan kering, pemakaian bahan-bahan bersifat iritan,
penggunaan pemanas atau pendingin ruangan secara berlebihan), penyakit
tertentu (gagal ginjal kronik, hipotiroid, HIV, keganasan, defisiensi nutrisi,
terapi atau obat-obat tertentu (radiasi, diuretik, isotretinoin).
b. Pruritus
Pruritus didefinisikan sebagai sensasi tidak menyenangkan pada kulit
yang menimbulkan keinginan untuk menggaruk. Pruritus kronik berlangsung
lebih dari 6 minggu, hal ini sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya
bahkan dapat menyebabkan gangguan tidur hingga depresi.
c. Dermatitis
Dermatitis adalah kondisi dimana kulit mengalami peradangan.
Peradangan ini dapat dilihat dengan adanya ruam, kulit memerah yang dapat
menimbulkan rasa gatal. Jenis dermatitis yang sering dialami Lansia :
d. Ulkus Dekubitus
Ulkus dekubitus sering di dapatkan pada lansia, khususnya penderita
dengan resiko tinggi, misalnya kelumpuhan total (tetraplegi), penderita kanker
stadium akhir, diabetes, penderita ginjal tahap akhir, fraktur femor,
imunosupresi, inkontinensia, malnutrisi, mobilitas yang kurang. Ulkus ini
umumnya terjadi di atas tulang yang menonjol. Adanya tekanan kronis
menyebabkan iskemia dan berakibat kerusakan jaringan.
a. Menjaga Kebersihan
Kulit diseluruh bagian tubuh harus terjaga keberesihannya, termasuk
bebas dari basah karena keringetan, karena akan mengundang infeksi jamur.
b. Mandi
Pada lansia lebih dianjurkan mandi menggunakan air hangat. Air
dingin akan menyebabkan kulit lansia lebih kering. Kekeringan pada kulit
akan memicu rasa gatal pada kulit lansia. Hindari pembersihan (menggosok)
kulit secara berlebihan hal ini akan membuat rasa gatal semakin menjadi.
Gunakanlah sabun dengan kadar detergen yang rendah dan mengandung
pelembab alami, seperti sabun bayi, sabun dengan kandungan minyak zaitun,
dan sabun dengan pelembab tinggi.
c. Pelembab Kulit
Untuk menjaga kulit tetap lembab setelah mandi gunakan pelembab.
Pelembab membantu lapisan lemak tipis pada permukaan kulit untuk
mencegah penguapan air dari kulit sehingga dapat mempertahankan
kelembaban yang masih ada. Pilihlah krim pelembab yang mengandung
minyak nabati, seperti minyak wijen, dan minyak zaitun. Pelembab yang
mengandung vitamin E memiliki manfaat untuk meningkatkan kelembaban
kulit, sebagai anti oksidan yang menekan pembentukan radikal bebas
sehingga menghabat kerusakan sel – sel kulit, melindungi kulit terhadap
kerusakan yang di sebabkan sinar UV.
Perawatan kulit adalah salah satu pilar dari praktik keperawatan yang penting,
mempertahankan atau meningkatkan kesehatan kulit umumnya tidak mahal dan tidak
sulit. Tindakan sederhana dapat memiliki dampak positif pada kualitas hidup dan
membantu mencegah kerusakan kulit. Kebersihan kulit sangat penting untuk
kesehatan kulit dan penting dalam mempromosikan kesejahteraan pribadi. Bagi lansia
dengan kulit kering sangat penting untuk mencapai keseimbangan antara kebersihan
dan pembersihan yang berlebihan, yang dapat merusak fungsi penghalang (Voegeli,
2008a). Penggunaan produk sabun yang tepat dapat berkontribusi untuk menjaga
kesehatan kulit. Kulit menerima berbagai rangsangan (stimulus) dari luar. Kulit
merupakan pintu masuk kedalam tubuh. Kebersihan kulit mencerminkan kesadaran
seseorang terhadap pentingnya arti kebersihan. Upaya membersihkan kulit dapat
dilakukan dengan cara mandi setiap hari secara teratur (Bandiyah, 2009).
Tujuan perawatan kulit :
a. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
b. Memelihara kebersihan diri seseorang
c. Memperbaiki kebersihan diri yang kurang
d. Pencegahan penyakit
e. Meningkatkan percaya diri seseorang
f. Menciptakan keindahan
a) Kulit dan membran mukosa yang utuh dan sehat merupakan garis pertahanan
pertama kali untuk melawan agen yang berbahaya
b) Daya tahan kulit dan membran mukosa temadap injuri/luka bervariasi untuk
tiap orang.
c) Sel-sel tubuh yang terpelihara hidrasinya mengurangi resiko kerusakan kulit
d) Sirkulasi adekuat diperlukan untuk mempertahankan kehidupan sel
2. Mengoleskan minyak, pelembab kulit setiap selesai mandi agar kulit tidak terlalu
kering atau keriput.
3. Menggunakan air hangat untuk mandi, yang berguna merangsang peredaran darah
dan mencegah kedinginan.
4. Menggunakan sabun yang halus dan jangan terlalu sering karena hal ini dapat
mempengaruhi keadaan kulit yang kering dan keriput.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.clevelandclinicmeded.com/medicalpubs/diseasemanagement/dermatology
/the-aging-skin/.
Kariosentono. H. (2006). Dermatitis Atopik (Eksema). Lembaga Pengembangan
Pendidikan (LPP) dan UPT Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) : Surakarta.
Nugroho, Wahjudi. “Keperawatan Gerontik”, Edisi ke-2, EGC, Jakarta 2000.
Tarwoto & Wartonah, 2004. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Edisi 4. Jakarta :EGC