You are on page 1of 4

EKSISI TUMOR PALATUM

Dx : Tu Palatum

A. DEFINISI
Tumor palatum adalah Semua tumor jinak maupun ganas yang terdapat pada rongga
atas mulut. (Diagnosa Keperawatan-Aplikasi pada Praktik Klinis, Ed. 6, EGC : Jakarta)
Eksisi tumor palatum adalah pembedahan mukosa palatum untuk mengeluarkan
jaringan yang infeksius, jaringan nekrotik, polip, granulasi yang sakit sampai terlihat
jaringan tulang yang sehat. (Soepardi, Efiaty Arsyad & Nurbaiti Iskandar. 1998. Buku
Ajar Ilmu penyakit THT. FKUI : Jakarta)

B. ETIOLOGI
Tumor jinak:
 Dari jaringan lunak : fibroma, neurofibroma, meningioma
 Dari jaringan tulang : giant cell tumor, displasia fibrosa/ossifying fibrome.
 Odontogenik : kista-isata gigi, ameloblastoma.
Tumor pra ganas:
 Inverted papilloma
Tumor ganas:
 Dari epitel : karsinoma sel skuamosa, limfoepitelioma, karsinoma sel basal,
silindroma dsb.
 Dari jaringan ikat : fibrisarkoma, rabdomiosarkoma.
 Dari jaringan tulang/tulang rawan : osteosarkoma, kondrosarkoma.

C. INDIKASI
Pada penderita tumor pra ganas dan tumor ganas.

D. TUJUAN
1. Mengatur alat secara sistematis di meja instrumen.
2. Memperlancar handling instrumen.
3. Mempertahankan kesterilan alat-alat instrumen selama operasi.

E. PETUGAS
1. Operator
2. Asisten operator
3. Dokter anastesi
4. Perawat instrument
5. Peserta pelatihan instrumen OK
6. Perawat circuler
F. PENGKJIAN
1. Identitas pasien
2. Kondisi luka operasi
3. Kondisi fisik dan psikis
4. Kelengkapan dari instrumen

G. PERSIAPAN PASIEN
1. Puasa
2. Persetujuan operasi
3. Alat–alat dan obat-obatan
4. Persiapan psikologis

H. PERSIAPAN ALAT
1. ALAT ON STERIL
 Meja operasi
 Mesin coutter, Mesin suction
 Tempat sampah
 Lampu RO
 Lampu kepala

2. ALAT STERIL
1. Di Meja Instrumen
 Duk besar : 1 buah
 Duk lubang (sedang) : 1 buah
 Duk kecil : 2 buah
 Baju steril / scort : 4 buah
 Handuk steril : 4 buah
 Baskom besar/bengkok/kom/cucing : 2/1/1/1 buah
 Selang suction : 1 buah
 Instrumen : 1 set

2. Di Meja Mayo
 Hand fat mess no 3 : 1 buah
 Gunting Metzenbaum : 1 buah
 Langen back : 1 buah
 Pinset anatomis/cirurgis : 2/2 buah
 Tampon tang : 1 buah
 Disinfeksi klem : 1 buah
 Spatel : 2 buah
 Magil : 1 buah
 Duk klem : 3 buah
 Mosquito / pean manis : 1/1 buah
 Pean bengkok sedang : 2 buah
 Kokher : 1 buah
 Needle holder/gunting benang (lurus) : 1/1 buah
 Allis klem : 1 buah
 Mouth gage : 1 buah
 Respatorium : 1 buah
 Kanul suction mulut : 1 buah
 Kanul suction hidung : 1 buah

3. BAHAN HABIS PAKAI


 Handscone Steril / Mess no 15 : secukupnya /1
 NS 0,9% / povidon iodine 10% /alkohol 70% : 500cc/60 cc/60 cc
 Pehacain / spuit 2,5cc / spuit 10cc : secukupnya/1/1
 U pad on : 1 buah
 Kassa / deepers : 10/5 buah
 Vichryl 3-0 : 1 buah
 NGT no.16 : 1 buah
 Folley cath no 16 / urobag : 1/1 buah

I. TEKNIK INSTRUMENTASI
(Sign In Breaffing)
1. Pasien datang cek register, lembar persetujuan / inform consent px.
2. Pasang U.pad di bawah kepala px. Pasien bius GA, Pasien diposisikan dengan kepala
difiksasi bantal cincin bahu diganjal bantal (ekstensi). Pasang folley cath no 16 +
urobag.
3. Perawat instrumen melakukan surgical scrub, gowning dan gloving, kemudian
membantu operator dan asisten mengenakan handuk steril + scort + handscone steril
sesuai ukuran.
4. Desinfeksi lapangan operasi (mulut) dengan betadine + alkohol 70 % dengan
memberikan desinfeksi klem kepada operator.
5. Drapping area operasi :
- Duk kecil 2 buah diselipkan di bawah kepala fiksasi dengan 2 duk klem
- Duk besar (1) di bagian bawah
- Duk lubang (1) di area mulut
- Duk sedang (1) di bagian bawah
6. Dekatkan alat + pasang kabel couter dan selang suction, fiksasi dengan kassa +
duk klem.
(Time Out Breaffing)
7. Berikan mouth gage pada operator untuk membuka mulut.
8. Pasang tampon hipofaring dengan memberikan magil + roll tampon (infiltrasi).
9. Berikan pehacain dalam spuit 2,5cc pada operator untuk anastesi palatum.
10. Berikan hanvad mess untuk incici palatum di belakang gigi mulai dari molar II kiri
sampai molar II kanan. Kemudian incici ditambah pada bagian medial mulai dari
anterior ke posterior.
11. Apabila ada perdarahan dirawat dengan pinset cirugis + kasa basah (adrenalin + NS
0,9% , adrenalin diencerkan 1/200.000).
12. Berikan respatorium / gunting metsenboum dan pinset sirugis pada operator untuk
memisahkan antara mukosa palatum dengan tulang sampai terlihat capsul tumor.
13. Berikan allis klem untuk menjepit capsul tumor.
14. Berikan pean manis dan pinset anatomis untuk membebaskan capsul tumor.
15. Setelah tumor terlepas, tempatkan pada botol berisi formalin untuk bahan PA.
16. Rawat perdarahan jika ada perdarahan.
17. Cuci area operasi dengan NS 0,9% kemudian betadin.
18. Inventaris alat dan bahan habis pakai sebelum luka op ditutup.
19. Berikan nald foder (benang vicryl 3-0) dan pinset cirugis untuk menutup kembali
luka operasi.
20. Ambil tampon hidung dengan memberikan magil.
21. Bersihkan sisa cairan + perdarahan dengan canul suction mulut.
22. Mouth gage dilepas.
23. Operasi selesai, rapikan pasien
24. Perawat instrumen menginventaris alat – alat dan bahan habis pakai pada depo
farmasi, kemudian mencuci dan menata kembali alat – alat pada instrumen set (yang
akan disteril) serta merapikan kembali ruangan.

You might also like