You are on page 1of 11

PENGARUH SENAM DYSMENORRHEA TERHADAP

NYERI HAID PADA MAHASISWI PROGRAM


STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS
ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
KATOLIK MUSI CHARITAS
PALEMBANG 2017

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Gelar Sarjana Keperawatan

Disusun Oleh :

Silvana Octavia
30.01.13.0062

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK MUSI CHARITAS
PALEMBANG 2017
PENGARUH SENAM DYSMENORRHEA TERHADAP NYERI HAID PADA
MAHASISWI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS
ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KATOLIK MUSI
CHARITAS PALEMBANG 2017

1
Silvana Octavia 2Srimiyati 3Irene romlah

ABSTRAK

Latar Belakang : Nyeri haid terjadi pada otot sekitar rongga pinggul yang
menyebabkan otot menjadi kejang, tegang, dan sakit punggung. Penemuan benson dan
Pernoll sebanyak 50% wanita mengalami nyeri haid ringan, 30% nyeri sedang, dan
10% nyeri berat. Studi pendahuluan di Fakultas UNIKA Musi Charitas Palembang
terdapat 15 dari 20 mahasiswi mengalami nyeri haid dan tidak mengetahui cara
mengatasi nyeri haid, sehingga diperlukan penelitian lebih lanjut.
Tujuan : Untuk mengetahui pengaruh senam dysmenorrhea terhadap nyeri haid pada
Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Katolik Musi Charitas Palembang
Metode : Penelitian ini menggunakan metode dengan desain penelitian jenis
kuantitatif, Pra eksperimen, rancangan one group pretest and post test, pengambilan
sampel dengan menggunakan Purposive Sampling, Jumlah sampel terdiri dari 52
responden.
Hasil : Hasil penelitian didapatkan p value 0,001 (< 0,05), dengan demikian
menunjukkan bahwa adanya pengaruh Senam Dysmenorrhea Terhadap Nyeri Haid
Pada Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Katolik Musi Charitas Palembang. senam efektif untuk menurunkan nyeri
haid, maka disarankan bagi penderita dysmenorrhea untuk melakukan senam ini agar
nyeri haid yang dialami dapat berkurang, sehingga angka kejadian dysmenorrhea
dapat mengalami penurunan.

Kata kunci : Senam pra haid, dysmenorrhea


1
Mahasiswa Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
2
Dosen Universitas Katolik Musi Charitas Palembang
3
Dosen Universitas Katolik Musi Charitas Palembang

Korespondensi : Silvana Octavia, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu


Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas, Jalan Jaya 7 lrg. Lematang Plaju
Email: silvanaoctavia123@gmail.com HP : 082176640399
The Effect of Dysmenorrhea Gymnastics to Painful Menstruation in Nursing
Student Science Program Faculty of Health Sciences Catholic University Musi
Charitas Palembang.2017

1
Silvana Octavia 2Srimiyati 3Irene romlah

ABSTRACT

Background : Menstrual pain occurs in the muscles around the pelvic cavity causing
muscles to become seizures, tension, and back pain. The discovery of Benson and
Pernoll as many as 50% of women experience mild menstrual pain, 30% moderate
pain, and 10% severe pain. Preliminary study at Faculty of UNIKA Musi Charitas
Palembang, there are 15 out of 20 students experience menstrual pain and do not know
how to overcome the pain of menstruation, so that further research is needed.
Purpose : To know The Effect of Dysmenorrhea Gymnastics to Painful Menstruation
in Nursing Student Science Program Faculty of Health Sciences Catholic University
Musi Charitas Palembang.
Methods : This study used quantitative of research design, Pra Eksperimen with One
Group Pretest and Post test Design and using Purposive sampling the sample consisted
of 52 respondents.
Results : The results showed a p value 0,001 (< 0,005), indicating that there is the
effect of Dysmenorrhea Gymnastics to Painful Menstruation in Nursing Student
Science Program Faculty of Health Sciences Catholic University Musi Charitas
Palembang. Gymnastics effective to reduce menstrual pain, It is advisable for patients
with dysmenorrhea to do this gymnastics, so that menstrual pain can be reduced , and
the incidence of dysmenorrhea may decrease.

Keywords: Pre-menstrual gymnastics, Dysmenorrhea


1
Student of University Katolik Musi Charitas Palembang
2
Lecturer of University Katolik Musi Charitas Palembang
3
Lecturer of University Katolik Musi Charitas Palembang

Korespondensi : Silvana Octavia, Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu


Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas, Jalan Jaya 7 lrg. Lematang Plaju
Email: silvanaoctavia123@gmail.com HP : 082176640399
PENDAHULUAN
Menstruasi menyebabkan Charitas Palembang pada tanggal 20
terjadinya peluruhan dinding uterus Januari 2017 dengan mewawancarai 20
yang disebut endometrium (Irianto, mahasiswi, sebanyak 15 mahasiswi
2014). Nyeri haid terjadi pada otot mengatakan nyeri haid saat menstruasi,
sekitar rongga pinggul. Nyeri otot ini mereka mengatakan nyeri kram pada
menyebabkan otot menjadi kejang, perut bagian bawah dan sangat
tegang, dan sakit punggung (Haryono, mengganggu aktivitasnya seperti:
2016). Nyeri haid sering dialami oleh belajar, dan kegiatannya sehari-hari,
wanita yang memiliki gangguan pada serta tidak mengerti tentang senam
organ kandungan (Benson & Pernoll, dysmenorrhea, sejumlah 3 mahasiswi
2009). diantaranya mengatasi nyeri haid yaitu
Berdasarkan penemuan Benson dengan mengkonsumsi obat dan minum
dan Pernoll, sebanyak 50% dari total air putih hangat untuk mengurangi
wanita memiliki gejala ringan, nyeri haid, sementara itu 2 mahasiswi
sebesar 30% mengalami gejala diantaranya tidak mengalami nyeri
sedang, dan 20% mengalami gejala haid.
berat. Nyeri haid non patologis Berdasarkan fenomena di atas
sebanyak 10% tergolong nyeri hebat peneliti tertarik melakukan penelitian
sehingga tidak dapat beraktivitas tentang “Pengaruh Senam
selama 1-3 hari, dan sebesar 25% Dysmenorrhea Terhadap Nyeri Haid
tidak dapat hadir sekolah (Reeder & Pada Mahasiswi Program Studi Ilmu
Griffin, 2013). Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Senam dysmenorrhea Universitas Katolik Musi Charitas
merupakan aktivitas fisik yang dapat Palembang”.
mengurangi nyeri haid karena
meningkatkan kekuatan otot KAJIAN LITERATUR
(Haryono, 2016). Selain itu dengan Nyeri haid terjadi karena kejang
gerakan senam tersebut tubuh akan otot rahim. Rasa nyeri ini bervariasi
menghasilkan hormon endorphin antara satu wanita dengan wanita
yang menimbulkan rasa nyaman lainnya. Nyeri ini tidak membahayakan
sehingga mengurangi nyeri tetapi dapat mengganggu dan
(Haruyama, 2011). Ulfa (2015) dalam mengurangi produtivitas wanita dalam
penelitiannya di Yogyakarta bekerja ataupun sekolah. Nyeri haid
menyatakan bahwa senam disebabkan karena adanya gangguan
dysmenorrhea dapat mengurangi pada organ reproduksi atau faktor
nyeri haid pada remaja putri. hormonal dan bukan semata karena
Responden yang mengalami nyeri faktor psikologis (Benson & Pernoll,
dengan intensitas sedang sebelum 2009).
dilakukan senam sebesar 57,14%, Menurut dr. Handrawan Nadesul
mengalami penurunan menjadi (2010) Didalam darah yang keluar dari
39,28% setelah melakukan senam. rahim terdapat jaringan sel telur yang
Hasil survei awal yang peneliti sudah mati. Hormon prostagladin dan
lakukan pada Mahasiswi Program Studi zat pengencer fibrinolysin yang berasal
Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu dari lapisan dinding rahim yang luruh.
Kesehatan Universitas Katolik Musi Prostagladin yang meremas otot rahim
untuk mendorong darah haid keluar, observasi merupakan hasil lembar
dan hal itulah yang membangkitkan pelaksanaan latihan senam dengan
rasa nyeri saat haid berlangsung menggunakan Standar Operasional
Senam dysmenorrhea merupakan Prosedur (SOP) senam dysmenorrhea,
aktivitas fisik yang digunakan untuk nyeri haid yang dialami responden
mengurangi nyeri. Ketika melakukan sebelum dan setelah melakukan senam
senam tubuh akan mengeluarkan dysmenorrheal dilakukan pengukuran
hormon endorphin, hormon endorpin dengan menggunakan lembar observasi
yang tinggi akan menurunkan atau Numeric Rating Scale (NRS), dengan
meringankan nyeri dan melancarkan menggunakan Standar Operasional
pengiriman oksigen ke otot yang Prosedur (SOP) pengukuran nyeri haid
membuat seseorang akan menjadi NRS.
lebih nyaman (Sugani & Priandarini, Analisis data yang digunakan
2010). dalam penelitian ini adalah untuk
menganalisis pengaruh tingkat nyeri
METODE PENELITIAN haid sebelum dan setelah senam
Penelitian ini merupakan dysmenorrhea. Uji statistik yang
pendekatan studi kuantitatif dengan digunakan adalah uji wilcoxon karena
desain penelitian Pra Eksperimen. data yang diperoleh tidak terdistribusi
Metode yang digunakan dalam normal.
penelitian ini adalah one group pre
test- post test HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan untuk Berdasarkan penelitian tentang
mengetahui pengaruh senam pengaruh senam dysmenorrhea
dysmenorrhea terhadap nyeri haid pada terhadap nyeri haid pada Mahasiswi
Mahasiswa Program Studi Ilmu Program Studi Ilmu Keperawatan
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Universitas Katolik Musi Charitas Katolik Musi Charitas Palembang.
Palembang. pada tanggal 18, 20, 22, 24 April
Penelitian ini hanya menggunakan 2017, data yang dikumpulkan
satu kelompok sampel tanpa sebanyak 52 responden. Hasil
menggunakan kelompok control. penelitian disajikan dalam bentuk
Kelompok sampel diberi tes awal (pre tabel dan teks yaitu sebagai berikut:
test) lalu diberikan perlakuan selama Analisis Univariat
empat kali, kemudian diberikan tes a. Distribusi frekuensi nyeri
akhir ( post test). haid sebelum senam
Subyek dalam penelitian ini yaitu dysmenorrhea
52 responden dengan teknik Distribusi frekuensi nyeri haid
pengambilan sampel yang digunakan sebelum senam dysmenorrhea
adalah purposive sampling, dilampirkan pada tabel dibawah ini:
Instrumen yang digunakan dalam Tabel 1 Distribusi frekuensi nyeri
penelitian ini menggunakan lembar haid sebelum senam
observasi yang berisi panduan dalam dysmenorrhea Pada
melakukan penilaian terhadap Mahasiswi Program Studi
indikator-indikator dari aspek yang Ilmu Keperawatan Fakultas
diamati. Pada penelitian ini lembar
Ilmu Kesehatan Universitas yang menimbulkan rasa nyaman
Katolik Musi Charitas sehingga dapat mengurangi nyeri.
Palembang. Berdasarkan asumsi peneliti,
didapatkan masih banyak wanita yang
Nyeri haid Frequency Percent mengalami nyeri haid saat
(%) menstruasi, dan jika tidak diatasi
Nyeri ringan 3 5,8 dapat mengganggu aktivitas dan
Nyeri sedang 33 63,5 produktivitas wanita. Hal ini dapat
Nyeri berat 16 30,8 dilihat dari hasil pengamatan yang
Total 52 100 peneliti lakukan, dimana banyak
Sumber data primer 2017
mahasiswi yang mengatakan tidak
mengetahui cara mengatasi nyeri haid
Berdasarkan distribusi frekuensi yang dialaminya.
nyeri haid sebelum senam dari 52
responden terdapat 16 responden
b. Distribusi frekuensi nyeri haid
(30,8%) mengalami nyeri berat, 33
setelah senam dysmenorrhea
responden (63,5%) mengalami nyeri Distribusi frekuensi nyeri haid setelah
sedang, 3 responden (5,8%) senam dysmenorrhea dilampirkan
mengalami nyeri ringan. pada tabel dibawah ini:
Hal ini didukung juga penelitian Tabel 2 Distribusi frekuensi nyeri
yang dilakukan oleh Ismarozi, et al haid setelah senam
(2015) mengenai Efektivitas senam dysmenorrhea Pada
dysmenorrhea terhadap penanganan Mahasiswi Program Studi
nyeri haid primer. Rata-rata nyeri Ilmu Keperawatan Fakultas
haid primer sesudah diberikan Ilmu Kesehatan Universitas
intervensi senam dysmenorrhea pada Katolik Musi Charitas
kelompok eksperimen yaitu 3,07% Palembang.
dari 15 responden mengalami nyeri
ringan. Nyeri haid Frequency Percent
Menurut Benson dan Pernoll (%)
(2009) nyeri haid disebabkan oleh Nyeri ringan 2 3,8
adanya kejang otot rahim. Rasa nyeri Nyeri sedang 32 61,5
ini bervariasi antara satu wanita Nyeri berat 18 34,6
dengan wanita lainnya. Nyeri ini tidak Total 52 100
membahayakan tetapi dapat Sumber data primer 2017
mengganggu dan mengurangi Berdasarkan distribusi frekuensi
produtivitas wanita dalam bekerja nyeri haid setelah senam dari 52
ataupun sekolah. responden terdapat 18 responden
Menurut Haryono (2016) Senam (34,6%) mengalami nyeri sedang, 32
dysmenorrhea merupakan aktivitas responden (61,5%) mengalami nyeri
fisik yang dapat mengurangi nyeri ringan, dan 2 responden (3,8%) tidak
haid karena meningkatkan kekuatan mengalami nyeri.
otot. Selain itu dengan melakukan Hal ini sejalan dengan penelitian
gerakan senam tubuh akan yang dilakukan Pertiwi, et al (2015)
menghasilkan hormon endorphin mengenai Pengaruh Senam aerobik
low impact terhadap dysmenorrhea
primer pada remaja putri. Sebelum Sumber data primer 2017
diberikan senam sebanyak 92,31%
mengalami nyeri ringan, setelah Rata - rata nyeri haid sebelum
diberikan senam mengalami diberikan senam dysmenorrhea
penurunan menjadi 76,92%. berkisar 5.58, dan mengalami
Menurut Sugani dan Priandarini penurunan nyeri dengan rata – rata
(2010) Senam dysmenorrhea 3,33 setelah diberikan senam
merupakan aktivitas fisik yang dysmenorrhea. Perbedaan selisih atau
digunakan untuk mengurangi nyeri. penurunan nyeri haid sebesar 2,25
Saat melakukan senam tubuh akan dengan nilai p value 0,001. Dengan
mengeluarkan hormon endorphin, nilai Confidence Interval 1.96 – 2.53.
hormon endorpin yang tinggi akan
menurunkan atau meringankan nyeri Pengaruh senam dysmenorrhea
dan melancarkan pengiriman oksigen terhadap nyeri haid pada
ke otot yang membuat seseorang akan Mahasiswi Program Studi Ilmu
menjadi lebih nyaman. Keperawatan Fakultas Ilmu
Berdasarkan asumsi peneliti, nyeri Kesehatan Universitas Katolik
haid yang tidak diatasi dapat Musi Charitas Palembang.
mengganggu aktivitas wanita, Tabel 4 Pengaruh senam
sehingga dibutuhkan cara mengatasi dysmenorrhea terhadap nyeri
nyeri haid yaitu salah satunya dengan haid Pada Mahasiswi
melakukan senam dysmenorrhea Program Studi Ilmu
dengan melakukan gerakan Keperawatan Fakultas Ilmu
pemanasan, inti, dan pendinginan Kesehatan Universitas
yang dapat melemaskan dan Katolik Musi Charitas
meregangkan otot rahim yang Palembang.
mengalami kejang.
Nyeri haid Jumlah p value
Analisis Bivariat
Negative ranks 47
Rata- rata nyeri haid sebelum dan 0,001
Positive ranks 0
setelah senam dysmenorrhea Ties 5
Tabel 3 Rata- rata nyeri haid sebelum
dan setelah senam Total 52
dysmenorrhea Pada Sumber data primer 2017
Mahasiswi Program Studi Pengaruh senam dysmenorrhea
Ilmu Keperawatan Fakultas terhadap nyeri haid sebelum dan
Ilmu Kesehatan Universitas setelah senam dysmenorrhea dari 52
Katolik Musi Charitas responden didapatkan sebanyak 47
Palembang. responden mengalami penurunan
Nyeri Rata selisih Confide nyeri haid, sedangkan 5 responden
haid -rata nce tidak mengalami penurunan ataupun
Interval peningkatan nyeri haid, dan tidak ada
Pretest 5.58 1.96 – responden yang mengalami
2.25 2.53 peningkatan nyeri haid setelah
Posttest 3.33
diberikan senam dysmenorrhea. Hasil
analisis didapatkan nilai p value dari protein yang diproduksi sel-sel
<0,05 artinya Ho gagal diterima, dari sistem saraf dalam tubuh yang
kesimpulannya adalah ada pengaruh bekerja bersama reseptor sedativa
senam dysmenorrhea terhadap nyeri untuk mengurangi rasa sakit.
haid pada Mahasiswi Program Studi Reseptor analgesik ini diproduksi di
Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu spinal cord dan ujung saraf.
Kesehatan Universitas Katolik Musi Berdasarkan uraian diatas peneliti
Charitas Palembang. berasumsi bahwa nyeri haid yang
Hal ini sejalan dengan dialami responden mengalami
penelitian yang dilakukan oleh penurunan setelah diberikan senam
Pertiwi, et al (2015). Hasil penelitian dysmenorrhea disebabkan karena
ini menunjukkan adanya pengaruh gerakan senam yang diberikan sudah
antara kelompok perlakuan senam sesuai prosedur, dengan durasi senam
aerobik low impact dan kelompok 30 menit. Gerakan tersebut dapat
kontrol dengan nilai p.value < 0,05 meregangkan dan melemaskan otot
yang artinya ada pengaruh senam rahim yang mengalami kejang, dan
aerobik low impact terhadap saat senam tubuh mengeluarkan
dysmenorrhea primer. hormon endorphin yang memberikan
Menurut dr. Handrawan rasa nyaman serta dapat menurunkan
Nadesul (2010) Didalam darah yang nyeri. Melakukan senam tersebut
keluar dari rahim terdapat jaringan sel secara benar dan tepat dapat
telur yang sudah mati. Hormon menurunkan rasa nyeri saat
prostagladin dan zat pengencer menstruasi.
fibrinolysin yang berasal dari lapisan
dinding rahim yang luruh. KESIMPULAN
Prostagladin yang meremas otot Berdasarkan hasil penelitian yang
rahim untuk mendorong darah haid telah dilakukan sebelumnya maka
keluar, dan hal itulah yang diambil kesimpulan dan saran sesuai
membangkitkan rasa nyeri saat haid dengan pembahasan sebelumnya
berlangsung adalah sebagai berikut:
Menurut Haryono (2016) 1. Nyeri haid sedang yang dialami
Senam dysmenorrhea merupakan mahasiswi sebelum diberikan
aktivitas fisik yang digunakan untuk senam dysmenorrhea yaitu
mengurangi nyeri. gerakan senam sebanyak 33 responden (63,5%).
tubuh akan menghasilkan hormon 2. Nyeri haid sedang yang dialami
endorphin yang menimbulkan rasa mahasiswi setelah diberikan senam
nyaman sehingga dapat mengurangi dysmenorrhea yaitu sebanyak 18
nyeri. responden (34,6%).
Menurut Ary Panjalu (2014) 3. Hasil uji statistik diperoleh nilai p
Hormon endorphin merupakan value < 0,05 yang artinya ada
gabungan dari endogenous dan pengaruh senam dysmenorrhea
morphine, hormon ini diproduksi oleh terhadap nyeri haid pada
kelenjar pituitari yang terletak Mahasiswi Program Studi Ilmu
dibagian bawah otak. Menurut Aprilia Keperawatan Fakultas Ilmu
(2010) Endorphin merupakan unsur
Kesehatan Universitas Katolik mengembangkan ilmu khususnya
Musi Charitas Palembang. keperawatan maternitas.
3. Bagi Masyarakat
SARAN Diharapkan dapat menjadi salah
Berkaitan dengan kesimpulan diatas, satu cara yang dilakukan untuk
ada beberapa hal yang dapat mengatasi nyeri haid pada remaja
disarankan untuk pengembangan dari khususnya di kota Palembang.
hasil penelitian, maka peneliti 4. Bagi keilmuan terkait
mengajukan saran sebagai berikut: Diharapkan dapat memberikan
1. Bagi Subyek Penelitian masukan untuk ditambahkan
Diharapkan dapat memberikan dalam kurikulum khususnya
informasi bagi Mahasiswi Program promosi kesehatan dalam mata
Studi Ilmu Keperawatan tentang kuliah keperawatan maternitas.
cara mengatasi nyeri haid serta 5. Bagi peneliti
mahasiswi diharapkan melakukan Diharapkan dapat menjadi bahan
senam dysmenorrhea dengan kajian untuk mengaplikasikan ilmu
teratur sehingga nyeri yang dialami Keperawatan maternitas, serta
saat menstruasi dapat berkurang. menambah wawasan dan wacana
2. Bagi Institusi baru bagi peneliti dalam
Diharapkan kepada Fakultas Ilmu mengembangkan ilmu
Kesehatan Universitas Katolik keperawatan khususnya
Musi Charitas Palembang dapat keperawatan maternitas.
memberikan informasi tentang 6. Bagi peneliti selanjutnya
cara mengatasi nyeri haid non Diharapkan dapat menambahkan
farmakologi, yang dapat menjadi jumlah responden, dan melakukan
referensi bagi pengajar maupun observasi dengan lebih maksimal,
mahasiswi Program Studi Ilmu serta menambah faktor lain yang
Keperawatan untuk dapat menurunkan nyeri haid.

.
DAFTAR PUSTAKA

Ary Panjalu., 2014. Hypnosexology. Yogyakarta: Galang Pustaka

Aprilia Yesie., 2010. Hipnostetri. Jakarta: Gagas Media

Benson, R. C. & Pernoll, M. L., 2009. Buku Saku Obsterti & Ginekologi. 9
penyunt. Jakarta: EGC.

Dr. Handrawan Nasedul., 2010. Cara Sehat Menjadi Perempuan. Jakarta:


Kompas

Dahlan, Muhamad Sopiyudin, 2014. Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan


Edisi 6. Jakarta: Epidemiologi Indonesia.

Haruyama, S., 2011. The Miracle of Endorphin. Bandung: Qanita.

Haryanto & El-Ibrahim, M. N., 2012. Dr. Olahraga Mengenalkan Teknik Senam
Dasar. Jakarta: Balai Pustaka.

Haryono, R., 2016. siap menghadapi Menstruasi & Menopause. Yogyakarta:


Gosyen Publishing.

Hidayat, A. A., 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.
1 penyunt. Jakarta: Salemba Medika.

Irianto, K., 2014. Biologi Reproduksi. Bandung: ALFABETA.

Ismarozi, D., Utami, S. & Novayelinda, R., 2015. Efektifitas Senam Disminorea
Terhadap Penanganan Nyeri Haid Primer pada Remaja. JOM, Februari,
Volume 2 No. 1, pp. 821-825, ( http://portalgaruda.org/article,diakses 01
Januari 2017).

Kumalasari, I. & Andhyantoro, I., 2014. Kesehatan Reproduksi untuk Mahasiswa


Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Kusmiran, E., 2014. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba
Medika.

Marmi, 2013. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mitayani, 2013. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.


Pertiwi, M. R., Wahid, A. & Marlinda, E., 2015. Pengaruh Senam aerobik low
impact Terhadap dysmenorrhea primer pada remaja putri di SMKN 1
martapura. Volume 3, (http:// ppjp.unlam.ac.id, diakses 28 desember
2017).

Potter, A, P., Perry & G, A., 2010. Fundamental Keperawatan. 7 penyunt.


Jakarta: Salemba Medika.

Ratna, L., 2015. Senam Kecantikan. Yogyakarta: FlashBooks.

Reeder, M. & Griffin, K., 2013. Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Sugani & Priandarini, 2010. Cara Cerdas untuk Sehat: Rahasia Hidup Sehat
Tanpa Dokter. Jakarta: Transmedia.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantiatif, Kualitatif, dan Kombinasi.


Bandung: Alfabeta.

Sumantri, A., 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Prenada Media.

Supardi, S. & Rustika, 2013. Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: TIM.

Topan Aditya Rahman, 2015. Analisis Statistik Penelitian Kesehatan Bogor: In


Media
.
Ulfa, T. F., 2015. Pengaruh Senam Disminorea Terhadap Skala Nyeri
Disminorea pada Remaja Putri di SMP ALI MAKSUM Yogyakarta.
Naskah Publikasi, pp. 4-6, (http://opac.unisayogya.ac.id, diakses 28
Desember 2017).

You might also like